PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik kimia merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan proses dan
perancangan pada pabrik industri, baik industri proses pembuatan barang setengah
jadi maupun barang jadi.
meliputi bahan baku, proses, dan produk beserta alat-alat proses, maintenance,
utilitasnya, tata letak pabrik, hingga pemasaran produk. Teknik Kimia sangat dekat
dengan pabrik, dengan segala dinamisasi penerapan teknologinya.
Seiring dengan berkembangnya dunia industri maka semakin kompleks
permasalahan yang timbul dan semakin besar perubahan - perubahan yang terjadi
didalamnya. Oleh karena itu, tidak cukup mempelajari ilmu tanpa terjun langsung ke
lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya di industri. Dengan alasan inilah,
Program Studi Teknik Kimia UNPAM memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk melaksanakannya dengan menyelesaikan Kerja Praktek (KP) di
industri, dengan maksud untuk melatih keterampilan mahasiswa menyelesaikan
masalah yang dihadapi di lapangan sesuai dengan ilmu pengetahuannya. Semuanya
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk persiapan masuk ke
dunia kerja yang sesungguhnya.
Kerja praktek merupakan salah satu sarana latihan untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan
adanya kerja praktek dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan berbagai masalah, khususnya masalah pengaturan sistem di
tempat kerja praktek tersebut. Untuk mencapai hasil yang
optimal dalam
PT. International
1
masing - masing pihak tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan
penggunaan di dunia industri.
Kegiatan kerja praktek dapat dilaksanakan pada pabrik-pabrik yang berlatar
belakang pada proses produksinya yang menggunakan bahan-bahan kimia tertentu
untuk menunjang proses produksinya, salah satu pabrik yang dapat dijadikan tempat
pelaksanaan kerja praktek (KP) adalah pabrik pembuatan batu baterai. Adapun yang
melatar belakangi dalam penyusunan laporan akhir Kerja Praktek ini adalah:
1. Perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat dewasa ini membuat
bertambah luas dan kompleks pula persaingan dalam dunia kerja yang
akan membutuhkan calon-calon tenaga kerja yang terampil, berpendidikan
dan siap pakai.
2. Kegiatan pembangunan yang semakin kompleks dan meningkat, khususnya
pembangunan dibidang SDM berkualitas yang di ikuti dengan majunya
teknologi yang semakin canggih.
3. Pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan persediaan
tenaga kerja saat ini.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.1.2.2.1. Tujuan Umum
1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis
serta pengalaman di
PT. International
PT. International
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
PT. International
mengimplementasikan
PT. International
PT. International
Nilai
1. Kejujuran : bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab dengan
menyampaikan data sebenar-benarnya dan tidak menerima keuntungan materi
untuk tujuan pribadi.
2. Kerja keras : bekerja keras untuk sepenuh hati dan pikiran.
3. Keharmonisan : bekerja dengan harmonis, saling menghargai, tenggang rasa,
saling meningkatkan dan tetap memegang prinsip profesionalisme.
4. Kerjasama : sumber daya yang handal untuk bekerja sama dalam menghadapi
dan menyelesaikan setiap hambatan serta tantangan secara efektif dan efisien.
5. Kebersihan dan kerapian : bekerja dengan menerapkan prinsip prinsip 5P
(Pemilihan, Penataan, Pembersihan, Pemantapan, Pembiasaan) dalam setiap
aktivitas di lingkungan kerja.
Strategi
1. Melakukan evaluasi efektivitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen
terintegrasi secara berkesinambungan.
2. Konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.
3. Menciptakan sasaran mutu dan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lingkungan untuk menunjang penghematan di segala bidang.
4. Memonitor dan menjaga stabilitas harga pasar sehingga pedagang dapat
memperoleh keuntungan yang wajar.
5. Melakukan promosi dan menciptakan iklan yang dapat mendidik pihak terkait
sehingga konsumen merasa bangga terhadap produk dalam negeri.
6. Mengadakan penelitian dan pengembangan produk untuk mencari formulasi
yang lebih baik sehingga mutu dan harga bisa bersaing.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
PT. International
masing-masing orang demii tercapainya tujuan bersama yang ingin di capai oleh
sekelompok orang tersebut. Di dalam organisasi ini, sekelompok orang-orang tersebut
harus mempunyai tujuan yang sama demi membentuk suatu perusahaan yang baik.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. International Chemical Industry ini
merupakan struktur organisasi fungsional dimana orang-orang yang memiliki
aktivitas yang sama dikelompokkan dalam satu divisi dan juga disusun menurut
fungsi, antara lain menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau
beberapa aktivitas fungsional berkaitan ke dalam satu kelompok, misalnya
pemasaran, produksi, keuangan. Pengawasan utama akan divisi-divisi ini akan
dilakukkan oleh Direktur Utama sedangkan pelangsanaannya akan dijalankan oleh
masing-masing Direktur dari tiap divisi. Setiap divisi ini memiliki manager atau
kepala bagian yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola divisinya agar
seproduktif mungkin demi mencapai visi perusahaan. Setiap kepala bagian atau
manager memiliki bawahan (staff) yang akan membantu mereka dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
2.3.1.
Tanggung Jawab
PT. International
10
PT. International
11
baru, yang nantinya akan diseleksi dan hasil seleksi tersebut akan
dimasukkan ke bagian divisi yang memang membutuhkan karyawan dengan ciri ciri yang memenuhi syarat dari divisi tersebut.
8. Industrial Relationship
Industrial Relationship bertugas dalam hal menjaga relationship (hubungan)
antara perusahaan dengan pihak pemerintah yang terkait didalamnya (seperti contoh
dengan pemerintah, departemen SDM, departemen tenaga kerja), juga memberikan
laporan secara berkala tentang kondisi karyawan yang ada di PT. Intercalin, untuk
dicek data - data personality-nya.
9. Receptionist
Receptionist bertugas dalam hal melakukan penerimaan tamu baik tamu dari
luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan yang nantinya akan membantu
tamu tersebut untuk bertemu dengan orang perusahaan yang dimaksud.
10. Supervis Training & Develop
Supervis Training & Develop bertugas dalam hal melakukan pengembangan
terhadap kinerja karyawannya supaya lebih terarah dan sesuai dengan apa yang
sudah ditargetkan oleh perusahaan.
11. Organization Development
Organization Development bertugas dalam hal membantu tugas Supervis
Training & Develop dalam hal pengembangan, seperti contoh menyusun job
deskription, kompetensi perusahaan, dan peformance manajemen yang bedasarkan
konsep 5P.
12. Training Section
PT. International
12
mengusulkan promosi.
Memelihara arsip-arsip dokumen dan gambar instalasi pelistrikan.
Memikirkan pengembangan bagian.
Menguasai pelaksanaan K3.
Menerapkan system manajemen lingkungan.
PT. International
13
pembungkus.
d. Bekerja sama dengan depatemen QA dalam menangani complain maupun
klaim baterai export dan import.
e. Menghubungi bagian ekspor
mengenai
masalah
perubahan
rencana
pengiriman.
f. Memikirkan tindakan koreksi, preventif dan pengembangan proses produksi.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan bagian manufaktur atau kepala
pabrik.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
14
PT. International
15
PT. International
16
serta
pengontrolan pelaksanaannya.
e. Bekerjasama dengan bagian bagian yang berhubungan langsung dengan
tugas tugasnya.
f. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan.
g. Melaksanakan K3.
h. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
17
PT. International
18
komputer/manual.
Pengetikan surat surat departemen Mechanical Engineering.
Mengerjakan tugas insidentil maupun rutin.
Memperhatikan K3.
Pelaksanaan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.
merekomendasikan,
dan
memutuskan
PT. International
19
pengkajian
standar
K3
sesuai
dengan
PT. International
20
instalasi
listrik
dengan
evaluasi
secara
berkesinambungan.
.3.2. Jam Kerja
Dalam hal waktu kerja, PT. International Chemical Industry memiliki jam
kerja yang berbeda Antara kantor dengan bagian pabrik (bagian produksi). Berikut
adalah pembagian jam kerja untuk bagian produksi maupun bagian kantor yaitu :
1. Pada tenaga kerja bagian produksi dibagi menjadi 3 shift, yaitu sebagai berikut :
a. Shift 1
Senin Jumat
Sabtu
: 07:00 12:00
b. Shift 2
Senin Jumat
Sabtu
c. Shift 3
Senin Jumat
Sabtu
2. Jam Kerja untuk karyawan kantor jam operasi kerja adalah sebagai berikut :
Senin Jumat
: 07:00 17:00
PT. International
21
Jam Istirahat
: 12:00 13:00
Sabtu
: 07:00 15:00
PT. International
22
b. Iuran BPJS.
c. Iuran anggota serikat pekerja.
d. Potongan lainnya yang telah disetujui oleh pekerja atau atas permintaan
dari perusahaan.
5. Pelaksanaan pembayaran upah atau lembur dilakukan melalui bank yang
ditunjuk oleh pihak perusahaan.
Tunjangan yang terdapat pada PT. International Chemical Industry didasarkan pada:
Tunjangan variable didasarkan atas kebijakan dan kemampuan perusahaan
dan tunjangan variable ini diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap prestasi dan
kinerja seorang pekerja. Tunjangan variable bersifat tidak tetap, artinya dapat
ditingkatkan atau diturunkan atau dapat pula dihapuskan dan perhitungannya
ditentukan oleh kehadiran pekerja serta tidak termasuk di dalam komponen
1. perhitungan lembur. Kenaikan atau penurunan tunjangan variable diajukan
oleh atasan langsung serta disetujui atau diketahui department terkait dan
ditunjukan kepada departemen Human Resources untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahannya. Penghapusan tunjangan variable dilakukan
bila perusahaan mengalami gangguan dalam operasi bisnis maupun
menurunnya pangsa pasar yang menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan
secara serius. Tunjangan variable yang ada antara lain:
a. Tunjangan transportasi
PT.International Chemical Industry memberikan tunjangan transportasi
kepada karyawan karyawannya baik untuk karyawan produksi maupun
untuk karyawan kantor.
b. Tunjangan variable khusus yang tergantumg pada kebijakan dan
kemampuan perusahaan dan perhitungannya ditentukan oleh kehadiran
pekerja serta tidak termasuk dalam komponen perhitungan lembur.
c. Tunjangan Hari Raya
PT. International
23
b. 4 bulan kedua
c. 4 bulan ketiga
Pensiun
Pensiun Dini
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Pria
Umur
55 tahun
52 tahun
50 tahun
Wanita
48 tahun
PT. International
24
Kebijakan yang diberikan oleh perusahaan mengenai waktu cuti dan izin kerja
adalah sebagi berikut :
Tabel 2.2. Kebijakan Cuti
PT. International
25
PT. International
26
mulut (karena misalnya memegang mulut dengan tangan yang terkontaminasi cairan
kimia), hidung, dan bagian tubuh lainnya. Penggunaan masker ditujukan untuk
menghindari masuknya debu dari pengisian black mix yang mungkin terkandung di
udara di sekitar mesin black mix injection. Penggunaan topi ditujukan untuk seluruh
karyawan guna menghindari masuknya rambut yang mungkin masuk ke dalam
produk dalam proses assembly, dan juga untuk menghindari para pekerja dengan
rambut panjang dari kecelakaan yang disebabkan tersangkutnya rambut pada mesin
yang sedang berjalan.
.4.2. Alat Pelindung Diri
Petunjuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan jalur aman (K3 dalam
bekerja) terdiri dari beberapa jenis,yaitu :
Ear Plug; melindungi pendengaran dari bahaya kebisingan.
Masker respirator; mencegah masuknya debu black mix ke dalam saluran
pernafasan.
Kacamata las Bengkel; melindungi mata dari bahaya sinar pengelasan.
Jas Laboratorium; melindung badan ddari kontak langsung dengan bahan
kimia di bagian lab.
Sarung tangan drill; melindungi tangan dari panas saat bersentuhan
dengan benda panas.
Sarung tangan katun; melindungi tangan dari luka tergores.
Sarung tangan plastic; melindungi tangan dari kontak langsung dengan
bahan kimia di laboratorium.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
27
PT. International
28
Baterai alkaline adalah jenis baterai yang hamper sama dipasaran, namun
memiliki kandungan energy yang paling besar dibandingkan dengan
baterai biasa, dengan umur yang lebih lama.
Baterai super extra heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan
energy yang paling besar dan memiliki masa pakai yang paling lama.
Kandungan dalam baterai super extra heavy duty memungkinkan untuk
menghasilkan energy yang lebih besar dan lebih lama.
Baterai heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energy lebih
sedikit dibandingkan dengan kandungan dari baterai super extra heavy
duty.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
29
PT. International
30
Penentuan daerah kerja di lantai produksi baterai terletak pada 2 gedung yang
berbeda. Gedung pertama adalah tempat untuk mesin punch yang jumlahnya banyak
sekali. Mesin punching ini diletakkan dalam sebuah gedung khusus karena mesin
punching ini mengerjakan proses punching untuk bebagai jenis ukuran baterai yang
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
31
diproduksi di pabrik tersebut. Gedung berikutnya adalah gedung yang berisi mesinmesin untuk proses berikutnya yaitu dari mesin bobbin inserting hingga proses akhir.
Gedung lainnya yang berhubungan dengan produksi baterai adalah gudang bahan
baku, gudang bahan jadi dimana baterai disimpan selama 2 hari sebelum
ditransportasikan pada distributor, dan juga gedung divisi produksi dimana kepala
produksi beserta jajarannya bekerja sehari-hari.
.6.3. Jumlah Mesin Dan Peralatan
Jumlah mesin dan peralatan yang digunakan PT. International Chemical
Industry dalam memproduksi baterai dapat dilihat pada table 2.3 dan 2.4 berikut ini.
Table 2.3. Jumlah Mesin pada PT. International Chemical Industry
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
Jenis Mesin
Jumla
h
2
2
2
2
2
6
24
13
2
Mesin Separator
2
2
PT. International
32
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
Mesin Crimping
Mesin Separator
Mesin Curling
Mesin Tamping
Mesin Caping
No
1
2
3
4
5
6
Jenis Peralatan
Hoist
Handpallet
Forklift
Lorry
Trolly
Conveyor
Jumlah
3
3
2
3
3
2
PT. International
33
lampiran D ini juga memiliki layout dari baterai R6 dan R20. Letak dari gedung
bahan baku dan gedung penyimpanan bahan jadi juga dapat dilihat pada lampiran
tersebut. Selain itu juga dapat dilihat tata letak dari system parkir di pabrik ini, letak
dari Musholla, dan juga letak dari divisi-divisi PT . International Chemical Industry
seperti divisi produksi, divisi HRD, dan divisi-divisi lainnya yang menunjang
kegiatan produksi secara keseluruhan.
2.7
Pemasaran
2.7.1.
Daerah Pemasaran
PT. International
34
Dalam suatu bidang uasaha apapun pesaing pasti ada untuk menandingi
produk yang dihasilkan. Pesaing baterai PT. International Chemical Industry adalah
Panasonic dan Energizer. Namun dipasaran, baterai ABC memiliki pasar sebesar 90%
atau dapat dikatakan merupakan market leader, sehingga pihak perusahaan tidak
perlu takut dengan pesaing pesaing yang ada di pasaran.
Daerah pemasaran PT. International Chemical Industry mencakup daerah
Nasional dan Internasional. Adapun daerah pemasaran yang ada adalah :
a. Domestic Market
b. International Market
PT. International
35
Daerah pemasaran tersebut dapat dilihat selengkapnya pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.5 Domestic Market dari PT. International Chemical Industr
Sulawesi
Sumatera
Kalimantan
Papua
dan
Maluku
Banda Aceh
Medan
Padang
Jambi
Pangkal Pinang
Tanjung Pandan
Palembang
Pekanbaru
Serang
Bogor
Cikampek
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Cirebon
Tegal
Pekalongan
Purwokerto
Semarang
Magelang
Yogyakar
ta
Blora
Solo
Kudus
Surabaya
Madiun
Kediri
Tulung Agung
Tuban
Bojonegoro
Malang
Probolinggo
Jember
Bondowoso
Genteng
Bangkalan
Tarakan
Balikpapan
Banjarmasin
Samarinda
Kotabaru
Berau
Pemangkat
Pangkalan Bun
Pontianak
Makasar
Pare - Pare
Manado
Palu
Gorontalo
Bau - Bau
Kendari
Toli - Toli
Ambon
Luwuk
dan
NTB/NTT
Jayapura
Sorong
Manokwari
Merauke
Biak
Lombok
Bima
Ruteng
Maumere
Waingapu
Kupang
Denpasar
Singaraja
PT. International
36
EUROPE
Canary Island
Finland
France
Georgia
Germany
Greece
Lithuania
Netherlands
Norway
Poland
Romania
Spain
Sweden
Turkey
U.K.
Cyprus
PACIFIC
EAST
Japan
Taiwan
Hong Kong
Singapore
Philippines
Malaysia
Brunei Darussalam
Thailand
Vietnam
North Korea
Eqypt
Jordan
Dubai
Yemen
Sri Lanka
Pakistan
ISLAND
Australia
Cook Islands
Fiji
New Caledonia
New Zealand
Samoa
PNG
Solomon Islands
Tahiti
Tonga
Vanuatu
Timor Leste
/
AFRICA
Cameroon
Eritrea
Guinea Conakry
Equatorial Guinea
Kenya
Tanzania
Mauritania
Mauritius
Sudan
Zimbabwe
Seychelles
Ethiopia
Djibouti
Uganda
Nigeria
Comoros Island
Israel
PT. International
37
PT. International
38
BAB III
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
39
PROSES PRODUKSI
3.1
Bahan Baku
Batu baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Kombinasi dalam
batu baterai memungkinkan benda tersebut untuk menghasilkan energy yang akan
mengalir melalui kutub-kutubnya. (solarcellspanel.com). Baterai tidak seratus persen
efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan
discharging. Charging adalah saat energy listrik diberikan kepada baterai, discharging
adalah pada saat energy listrik diambil dari baterai. Satu cycle adalah charging dan
discharging. Dalam system solar cell, satu hari dapat merupakan contoh satu cycle
baterai (sepanjang hari charging, malam digunakan / discharging). Bahan baku
merupakan bahan utama yang digunakan dalam satu proses produksi, di mana bahan
baku ini akan ditunjang dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi baterai ABC di PT.International Chemical Industry adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Zing slug
Separator paper
Bottom paper
Black mix
Electrolyte solution powder
Paper washer
Carbon rod
Sealing compound
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
P.E. seal
Roll Paper
PVC Tube
Tin Plate
One piece top
Metal jacket
PVC Insulating
Bahan baku yang diproduksi sendiri oleh PT.International Chemical Industry adalah
sebagai berikut:
PT. International
40
No. Komponen
Jenis
1.
Zinc Slug
2.
Can
3.
Top Washer
4.
Paper ring
5.
Top plate
6.
Bottom plate
7.
Jacket
8.
Cincin
9.
Mangkok hanger/blister
PT. International
41
c. Acetylene black
d. Zinc oxide
e. Electrolyte solution
Bahan-bahan lain yang tidak diproduksi oleh PT International Chemical
Industry dipesan kepada supplier baik dalam maupun luar negeri. Jenis-jenis baterai
yang diproduksi di PT International Chemical Industry adalah alkaline, super extra
heavy duty, heavy duty/standard, dan economy. Berikut adalah penjelasan mengenai
kelima jenis batu baterai tersebut. Baterai alkaline adalah jenis batu baterai yang
hampir sama di pasaran, namun memiliki kandungan energy yang lebih besar
dibandingkan dengan baterai biasa, dengan umur baterai yang lebih lama. Baterai
super extra heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energy yang paling
besar dan memiliki masa pakai yang paling lama. Kandungan dalam baterai super
extra heavy duty memungkinkan untuk menghasilkan energy yang lebih besar dan
lebih lama. Baterai heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energi lebih
sedikit dibandingkan dengan kandungan dari super extra heavy duty dan dengan
standar energy yang berlaku secara pasaran, sednagkan baterai economy adalah
baterai yang memiliki kandungan energy terkecil dengan masa pakai yang paling
singkat. Gambar dari jenis-jenis baterai tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 hingga
gambar 3.5 berikut ini.
PT. International
42
(Sumber : abc-battery.com)
PT. International
43
3.1.1.2.
Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan sebagai penunjang bahan baki,
bahan penolong bisa berupa bahan maupun komponen. Bahan penolong yang
digunakan PT. International Chemical Industry antara lain :
a.
b.
c.
d.
Karton box
Label merk/sticker
Plastik PVC
Barcode
Bahan penolong yang digunakan pada dasarnya adalah bahan-bahan yang
digunakan untuk membungkus baterai untuk siap dipasarkan, seperti plastik yang
digunakan untuk membungkus baterai sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang
telah ditentukan, yang kemudian dimasukkan ke dalam karton box, lalu diberi label
merk dan barcode yang dicetak sesuai kebijakan perusahaan.
Suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu produk, tentu saja
memiliki struktur produk dan Bill of Material (BOM) mengenai produk
dihasilkannya, begitu pula dengan PT. International Chemical Industry yang
memproduksi baterai dengan uraian yang dapat dilihat di bawah ini.
1. Struktur Produk
Struktur produk adalah alat untuk memberikan informasi mengenai bahan
baku, bahan pembantu dan komponen atas produk yang akan diproduksi.
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
44
Stuktur produk dan Bill of Material (BOM) sering kali merupakan suatu
kesatuan. Pembuatan struktur produk dan Bill of Material (BOM) lebih sering
bersamaan karena informasi yang diberikan dari kedua sumber ini memang
saling melengkapi. Adapun gambar struktur produk untuk pembuatan baterai
dapat di lihat pada lampiran D.
2. Bill of Material (BOM)
Bill of Material (BOM) akan memperlengkapi informasi yang diberikan oleh
struktur produk sehingga kita akan dapat mengetahui berapa banyak bahanbahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Pada Bill of Material
(BOM) juga terdapat kode-kode penomoran yang mewakili masing-masing
bahan yang digunakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
melakukan pencarian bahan-bahan tersebut jika kita mencarinya dengan
menggunakan kode-kode alphabet. Bill of Material untuk pembuatan baterai
dapat dilihat pada Lampiran C. Fungsi dari komponen-komponen tersebut
dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2. Fungsi Komponen Penyusun Baterai
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Komponen
Zinc Slug
Can
Top Washer
Paper ring
Top plate
Bottom plate
Jacket
Carbon Rod
Black Mix
Electrolyte Solution
Cincin
Mangkok hanger/blister
Karton box
Fungsi
Wadah dalam baterai
Wadah luar baterai
Penutup black mix bagian atas
Penutup aliran udara
Plate penutup bagian atas
Plate penutup bagian bawah
Cover luar baterai
Penghantar listrik
Bubuk sumber listrik
Cairan sumber listrik
Insulator
Wadah bagian bawah black mix
Pembungkus massal baterai
14
Label merk/sticker
15
Plastik PVC
PT. International
45
16
Barcode
(Sumber : abc-battery.com)
3.2
Kapasitas Produksi
Pimpinan departemen atau bagian produksi merencanakan produksi
komponen dan baterai semi komponen berdasarkan order-order fixed/non fixed yang
masuk yang telah dimasukkan dalam rencana produksi dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Jika jumlah fixed order 70% dari kapasitas terpasang, maka perencanaan
produksi baterai semi komponen dibuat untuk memenuhi target stock, yaitu :
LR6 = 1.200.000 1.800.000 pcs/hari
LR03 = 700.000 1.600.000 pcs/hari
2. Bila jumlah fixed order 70% dari kapasitas terpasang, maka perencanan
produksi baterai semi komponen dibuat untuk memenuhi target stock, yaitu :
LR6 = 1.800.000 2.400.000 pcs/hari
LR03 = 1.200.000 1.800.000 pcs/hari
3. Kapasitas Terpasang
LR6 = 13.500.000
LR03 = 8.000.000
Pimpinan departemen atau bagian produksi menhitung target produksi dan jam
produksi untuk baterai semi komponen per minggunya.
3.3
PT. International
46
Amerika dan terkadang dari kanada. 1 ikat zinc slug memiliki berat 1
tondan berisi 40 batang. Zinc slug dimasukkan per ton tiap jamnya. Zinc
slug dan timbal dimasukkan ke dalam mesin pelebur dengan
menggunakan conveyor per jamnya dengan berat 1 ton. Di dalam mesin
pelebur terdapat zinc slug cair, sehingga ketika zinc slug batangan
dimasukkan, zinc slug batangan langsung mencair. Mesin pelebur bisa
memuat zinc slug seberat 12 ton. Temperatur panas mesin bekisar
1000C - 1200C, sedangkan temperature dari zinc slug yang telah
melebur itu sendiri adalah 470C - 520C.
b. Proses casting dan rolling
Setelah zinc slug dilebur dalam mesin pelebur, hasil peleburan tersebut
akan dicetak menjadi lempengan. Panas lempengan adalah 250C.
Setelah melalui proses casting, selanjutnya lempengan akan masuk ke
mesin rolling, di mana lempengan akan pertipis sesuai dengan kebutuhan,
biasanya 4-5 mm.
c. Proses drawing dan cutting
Proses drawing dikerjakan dengan mesin drawing yang berfungsi sebagai
penarik lempengan ke mesin cutting, di mesin cutting inilah lempengan
akan dipotong sekitar 130 cm. Panas dari lempengan di mesin cutting
adalah 150C. setelah lempengan dipotong, akan digulung dan akan
dibawa dengan hoist. Proses peleburan zinc slug ini dilakukan selama 24
jam tanpa berhenti, karena apabila dimatikan, memerlukan waktu yang
cukup lama untuk memanaskan kembali. Pada lempengan diberikan
berupa kode, tanggal, dan bulan.
d. Proses poil aging
Proses ini merupakan prosesn penyimpanan (aging) sebelum dilanjukan
ke proses selanjutnya. Proses aging ini dilakukan bekisar 4+-5 jam.
e. Proses punch
Proses punch dilakukan terhadap lempengan untuk membuat dies set.
Jenis dies set yang dibuat sesuai dengan ukuran baterai, missal untuk R6,
PT. International
47
tebal dies set adalah 4.75 mm dengan bentuk bulat, yang bias dilihat pada
gambar 3.6 dibawah ini.
PT. International
48
PT. International
49
(Operation Process Chart) dari produk baterai ABC dapat dilihat pada
lampiran E. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) dapat dilihat pada
Lampiran G.
BAB IV
ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI
4.1 Mesin Dan Peralatan Yang Digunakan
PT. Internasional Chemical Industry memiliki fasilitas untuk membantu
berjalannya suatu produksi. Fasilitas yang ada antara lain mesin mesin dan material
handling. Fasilitas ini memiliki jumlah dan fungsi tersendiri yang akan dijelaskan
selanjutnya. Mesin mesin ini dalam suatu pabrik merupakan hal yang signifikan
karena mempengaruhi jalannya lini produksi yang merupakan asset penting dalam
suatu pabrik.
Mesin-mesin ini digunakan untuk menghasilkan baterai secara bertahap,
adapun mesin-mesin yang digunakan di PT. Internasional Chemical Industry beserta
fungsinya dapat dilihat pada uraian di bawah ini:
1. Mesin Pelebur Zinc Slug
Mesin ini berjumlah 2 buah di mana berfungsi untuk mencairkan Zinc Slug
yang dicampurkan dengan timbal. Sekali proses pengerjaan yang dilakukan
bisa memuat 12 ton zinc slug dan timbal. Temperatur panas yang terdapat
pada mesin ini adalah 1000C-1200C, sebelum masuk ke dalam mesin
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
50
pelebur ini, zinc slug dan timbal dibawa dengan menggunakan conveyor,
Setelah proses peleburan, hasil peleburan akan keluar dan langsung masuk ke
dalam mesin casting. Zinc Furnace terdapat 2 buah, yaitu zinc furnace 1 dan
zinc furnace 2 serta terdapat peleburan timbale, adapun spesifikasi alat ialah
sebagai berikut:
a. Zinc Furnace 1
Jumlah bahan : 390,878 m /tahun
Waktu operasi : 5,080 jam/tahun
b. Zinc Furnace 2
Jumlah bahan : 2,594 m /tahun
PT. International
51
Tinggi
Tebal dinding
Tebal dasar
Berat
Diameter
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
Minimum
53,5 mm
0,33 mm
0,3 mm
14,9 gr
31,15 mm
Maximum
53,7 mm
0,37 mm
0,4 mm
15,5 gr
31,25 mm
PT. International
52
Tinggi
Tebal dinding
Tebal dasar
Berat
Diameter
Minimum
42,7 mm
0,35 mm
0,37 mm
9,4 gr
23,65 mm
Maximum
42,9 mm
0,39 mm
0,412 mm
9,18 gr
23,75 mm
Tinggi
Tebal dinding
Tebal dasar
Berat
Diameter
Minimum
43,9 mm
0,27 mm
0,37 mm
3,67 gr
13,28 mm
Maximum
44,1 mm
0,3 mm
0,42 mm 0,42 mm
0,42 gr
13,25 mm
9. Mesin pengaduk
Mesin pengaduk ini berbentuk seperti kapsul yang berjumlah 2 buah, di mana
berguna untuk mengaduk bahan baku untuk membuat black mix. Maksimal
bahan baku yang diaduk untuk sekali pengadukan adalah 1 ton. Setelah black
mix selesai diaduk diletakkan pada tempat yang telah disediakan. Untuk
menentukan ukuran black mix yang tepat digunakan mesin tamping.
10. Mesin separator
Mesin ini berfungsi untuk memberikan bottom washer pada bagian bawah can
(kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2 buah untuk
masing-masing ukuran baterai R6 dan R20. Untuk R14 jumlah mesin hanya 1
buah dan masih menggunakan system manual.
11. Mesin paper ring
PT. International
53
Mesin ini berfungsi untuk mencetak paper ring yang digunakan pada bagian
bawah can (kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2
buah.
PT. International
54
Mesin ini berfungsi untuk menekan ini baterai agar menjadi padat dan
memberikan cairan electrolyte solution pada kaleng yang telah diisi dengan
batangan karbor.
18. Mesin Caping
Mesin ini berfungsi untuk memberikan virgin cap (warna merah) pada bagian
atas baterai.
PT. International
55
Alat material handling ini merupakan alat yang biasanya melekat dari sati
mesin ke mesin lainnya, dapat dikatakan sebagai area berjalan produk.
Kegiatan dalam perawatan mesin dan peralatan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pembersihan
Pelumasan
Penggantian part
Pengukuran
Penyetelan
Penggantian Pelumasan
Pengecekan fungsi sensor
melakukan
perawatan
PT. International
56
perawatan,
mekanik
harus
PT. International
57
2. Speed Reducer
Speed Reducer merupakan alat yang digunakan untuk merubah
(menaikkan atau menurunkan) kecepatan putaran. Alat ini berada pada
agitator yang digunakan dalam NaOH Tank, Polymer Tank dan PAC Tank
dan Flockulation Tank. Adapunspesifikasi speed reducer dalam NaOH
Tank, Polymer Tank dan PAC Tank ialah sebagai berikut:
a. Type
: P012
b. Ratio
: 1:10 dan 1:15
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
58
3. Grundfos Pump
Grundfos Pump merupakan alat yang berfungsi untuk memompa air
limbah produksi dari Equalization Tank ke dalam NaOH Tank. Alat ini
terdapat 2 buah dan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Type
: NF 4-23
b. Laju Air
: 1.8-6 m/jam
4. Agitator
Agitator merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk campuran
yang terdiri dari cairan dan padatan atau cairan dengan cairan. Dengan
pengolahan limbah produksi PT. Internasional Chemical Industry, agitator
digunakan dalam NaOH tank, Polymer Tank, PAC Tank, Floculation Tank
dan Clear Water Tank. Spesifikasi Agitator yang digunakan dalam NaOH
Tank, Polymer Tank dan PAC Tank ialah sebagai berikut:
a. Kecepatan
: 140 rpm
b. Motor
: 0.5 hp
Spesifikasi agitator yang digunakan dalam Floculation Tank dan Clear
Water Tank ialah sebagai berikut:
a. Kecepatan
b. Motor
: 95 rpm
: 1 hp / 0,75 kW
PT. International
59
b. Kapasitas
4.2.2
: LXL.50 as 250 N
PT. International
60
b. Kapasitas
: 0.25 m/menit
c. Head
: 5 15 m
d. Listrik
: 250 - 700 Watt
e. Jumlah
: 17 buah
4. Flowmeter
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari
suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Adapun
spesifikasi alat ini adalah sebagai berikut:
a. Type
: Magnetic
b. Diameter
: 2 inch
c. Pengukuran : Analog
d. Jumlah
:2
5. Media Tumbuh Bakteri
Media Tumbuh Mikroba merupakan suatu alat yang terbuat dari
plastic, dimana berfungsi sebagai media pertumbuhan mikroba yang
berbeda dalam bak kontraktor anaerob. Adapun spesifikasi alat ini ialah
sebagai berikut:
a. Type
: Sarang Tawon
b. Material
: PVC Sheet
c. Volume Rongga
: 0.98
d. Luas Permukaan
: 225 m/m
6. Bak Pengumpul Air Limbah
Bak pengumpul air limbah merupakan wadah yang berasal dari
beberapa sumber limbah yang dikumpulkan berdasarkan tempat asal
limbah. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut:
a. Beton
: Beton praktis
b. Tebal
: 10 15 cm
c. Pembesian
: Besi 10mm, jarak 17.5 cm, 1 lapis
d. Ukuran
: P 1.5 m x L 1.2 m x T 1.5 m
e. Kelengkapan
: Pompa submersible
: Elbow penghubung antar ruang
f. Manhole
: Plat Beton 10 mm, 40 x 80
7. Perpipaan Air Limbah
Dalam proses industry dibutuhkan alat transportasi untuk membawa
benda dari satu tempat ke tempat lain. Dalam pengolahan air limbah
domestic pun diperlukan alat transportasi fluida berupa pipa. Adapun
PT. International
61
: PVC AW
: 1 inch
: 10 bar
kualitas bahan baku maupun produk yang dihasilkan. PT. International Chemical
Industry pun melakukan pengujian baik bahan baku, produk hilir, hingga produk jadi.
Alat instrumentasi menguji kualitas bahan baku maupun produk PT. International
Chemical Industry sebagai berikut:
1. Densometer Garleys
Densometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
permeabilitas pori-pori separator. Adapun spesifikasi alat ini adalah:
a. Luas Silider
: 82.5 mm
b. Tinggi Silinder
: 254 mm
c. Diameter Luar
: 76.2 mm
d. Volume Udara
: 25-300 cc
2. Torque Gauge
Torque Gauge merupakan alatyang digunakan untuk mengukur torsi,
jika daya rekat atau kepadatan black mix dalam batu baterai bagus maka
semakin bagus nilai amperemeter. Adapun spesifikasi dari alat ini ialah
sebagai berikut:
a. Kapasitas
: 36 cN.m
b. Resolusi
: 0.5 cN.m
c. Dimensi
: 64 x 130 mm
d. Akurasi
:3%
e. Berat
: 0.5 kg
3. TGA (Thermogravimetri Analysis)
TGA umumnya digunakan dalam penelitian dan pengujian untuk
menentukan karakteristik bahan seperti polimer, untuk menetukan suhu
degradasi, bahan menyerap kadar air tingkat komponen organic dan
anorganik, dekomposisi poin bahan peledak, dan residu pelarut. ALat ini
juga digunakan untuk menghitung kandungan air atau moisture bahan
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
62
unsure
transisi).
PT.
International
Chemical
Industry
Domestik
6-9
85
50
30
10
PT. International
63
Nama Logam
Fe
Cu
Pb
Mg
Indium
Bismuth
Nikel
Zinc
Mn
Merkuri
Cr
Co
Cd
5. Oven
Oven ialah alat cadangan yang digunakan untuk menghilangankan
kadar air (moisture) dengan metode manual. Alat ini digunakan saat TGA
(Themogravimetri Analysis) tidak berfungsi karena kesalahan teknis.
6. Waterbath
Waterbath digunakan untuk melarutkan bahan baku seperti EMD
(Electrolyte Manganese Dioxide) dan NMD (Natural Manganese
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
64
PT. International
65
shrinking pack. Alat ini memiliki ketelitian 0.01 mm dan range sebesar 010 mm.
14. Hydrometer
Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur spesifik
gravity dari seng klorida dimana alat ini memiliki range 1.400-1.500 g/ml
dengan pembagian skala 0.002.
15. Mikrometer Dial
Mikrometer Dial merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
lebar dan tebal paperline. Alat ini memiliki ketelitian 0.001 mm.
16. Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tegangan
dari batu baterai alkaline. Alat ii memiliki skala 0.1 MV dan kemampuan
pengukuran sampai dengan 1 MV.
17. Alat Test Discharge Continue
Alat Test Discharge Continue merupakan alat yang digunakan untuk
menguci dischare capacity dengan tahanan 3.9 . Alat ini biasanya
digunakan untuk mengukur Electrolyte Manganese Dioxide (EMD) dan
Natural Manganese Dioxide (NMD).
18. Mullen Tester
MullenTester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
bursting strength untuk paperline dan kraft liner dengan spesifikasi
minimal 2 kg/cm.
19. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat yang digunakanuntuk mengukur tinggi,
tebal dasar, diameter, tebal dinding karet dan jaket. Alat ini memiliki
ketelitian 0.02 mm.
20. Pin Gauge
Pin Gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur diameter
didalam can. Alat ini memiliki ketelitian sebesar 0.001 mm. alat ini juga
digunakan untuk memeriksa plastic top baterai dengan range diameter
sebesar 1.41-1.49 mm.
BAB V
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
66
Utilitas
Unit Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu
pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai
produk akhir. Berikut ini adalah unit utilitas waste water treatment (wwt) atau
pengolahan limbah cair yang ada di PT. International Chemical Industry:
5.1.1 Tangki Ekualisasi
Tangki ekualisasi yaitu tangki yang digunakan untuk meredam variasi
debit air limbah. Melihat tujuannya sebagai peredam variasi debit, tangki
ekualisasi ditempatkan di awal rangkaian pengolahan air limbah. Spesifikasi
alat ini ialah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Volume
Panjang
Lebar
Tinggi
Waktu Tinggal
: 5.6 m
: 0.8 m
:2m
: 3.5 m
: 24 jam
PT. International
67
Volume
Panjang
Diameter
Waktu Tinggal
: 4.3 m
: 2.7 m
: 1.43 m
: 24 jam
Volume
Panjang
Lebar
Tinggi
Waktu Tinggal
: 26.68 m
: 5.2 m
: 1.9 m
: 2.7 m
: 24 jam
PT. International
68
Pengolahan Limbah
Adapun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdapat dalam PT.
Parameter
Satuan
Hasil Ukur
Baku Mutu
Zat Organik
mg/L
57.5
Max 85
PT. International
69
Amonia
Total
(NH
bebas
TSS
pH
Suhu
mg/L
8.92
Max 10
mg/L
4.97
Max 50
7.6
6-9
30
38
Parameter
Satuan
Inlet
Outlet
Baku Mutu
COD (Dichromate)
mg/L
150.67
26.77
50
TSS
mg/L
67
25
Amonia
mg/L
8.92
0.54
mg/L
3.18
<1.13
3-Jan
Seng (Zn)
mg/L
7.43
0.1
0.8
mg/L
<0.001
<0.001
0.015
Mangan (Mn)
mg/L
2.02
0.14
0.6
Chromium(Cr)
mg/L
<0.006
<0.006
0.1
pH
8.8
7.9
6-9
10
Organik KMnO4
95.79
11.75
40
mg/L
Parameter
Satuan
Hasil Ukur
Baku Mutu
PT. International
70
1
2
Zat Organik
Amonia
Total
(NH
bebas
TSS
pH
Suhu
mg/L
40.4
Max 85
mg/L
3.5
Max 10
mg/L
Max 50
6-9
30
38
No.
Parameter
Satuan Outlet
COD (Dichromate)
mg/L
< 40
80
TSS
mg/L
50
Amonia
mg/L
3.26
10
mg/L
< 1.13
10-Jan
mg/L
41.77
85
mg/L
0.11
mg/L
38.7
50
7.3
6-9
Zat
Organik
(KMnO4)
Senyawa
Aktif
Biru
Metilen
pH
Mutu
Block Diagram
PT. International
71
PT. International
72
PT. International
73
selanjutnya air limbah masuk kedalam tangki aerasi biofilter aerob, tangka ini
dilengkapi dengan aerator dan blower untuk mengalirkan udara, dan didalam tangka
aerasi biofilter aerob ini air limbah disaring secara biologis oleh bakteri aerob dan
media penyaring berbentuk sarang tawon, hasil dari tangki biofilter aerob ini akan
masuk kedalam kolam pengendapan kolam yang berfungsi untuk mengendapkan sisa
impuritis yang masih terdapat dalam air limbah yang telah diolah oleh IPAL
Domestik, tangki pengendapan akhir juga dilengkapi dengan pompa sirkulasi yang
berfungsi mengembalikan air limbah kembali ketangki pengendapan awal dan diolah
kembali sehingga mendapatkan air olahan yang lebih jernih, air olahan yang telah
melewati proses pengendapan di tangki pengendapan akhir akan dialirkan menuju
bak bio control yang akan membagi air olahan menjadi dua aliran , sebagian untuk
dibuang dan menyiram tanaman, sebagian lagi untuk dicampur dengan air PAM
(Perusahaan Air Minum) dan air tanah yang selanjutnya di manfaatkan untuk
penyediaan air di MCK (Mandi Cuci Kakus).
Limbah proses produksi berasal dari hasil pencucian tangan pekerja dan
pengendapan lantai gedung proses produksi, air limbah ini akan dialirkan menuju
tangki ekualisasi yang berfungsi untuk mengontrol variasi debit air limbah, di tangka
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
74
PT. International
75
itu limbah padatan yang tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ini
dikeringkan dengan memanfaatkan panas setelah penggunaan incinerator, setelah
kering limbah padat disimpan di gudang penyimpanan limbah B3 yang sudah
memenuhi standarisasi sebelum nantinya diambi loleh pihak pengolah limbah B3
BAB VI
TUGAS KHUSUS
PENGUJIAN LIMBAH CAIR PRODUKSI BATERAI
Tugas khusus yang diberikan adalah proses pengujian penjernihan air limbah
hasil produksi baterai di PT International Chemical Industry. Dimana data hasil
pengujian sampel yang dilakukan selama kerja praktek di PT. International Chemical
Industry dilakukan pengujian dengan analisa yang berbeda, analisa pertama yaitu
menganalisa tingkat kejernihan air dan pengukuran pH setelah variasi penambahan
tiga zat kimia yakni NaOH, Polymer, dan PAC dengan menggunakan lima sampel air
baku (inlet) IPAL proses produksi, sedangkan analisa yang kedua yaitu dengan
melihat parameter inlet dan outlet pada limbah cair proses produksi untuk
menghitung efisiensi. Berikut ini data data dari kedua pengujian tersebut :
Tabel 6.1. Data analisa kejernihan air dan pH
Sampel
1
2
3
4
5
Volume
Sampel (ml)
200
NaOH (gr)
Polimer (gr)
PAC (gr)
pH
20
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
1
2
3
4
5
14
14
14
14
14
23/09/2
24/09/20
25/09/20
Efisiensi
015
15
15
Rata-Rata
PT. International
76
KMNO4
NH4
TSS
Zn
Mn
Inlet (ppm)
Outlet
97,83
8,40
89,15
10,51
85,40
10,23
(ppm)
Efisiensi
Inlet (ppm)
Outlet
91,41%
5,81
1,05
88,21%
5,99
2,33
88,02%
5,10
2,35
(ppm)
Efisiensi
Inlet (ppm)
Outlet
81,93%
17,80
1,95
61,1%
16,92
1,96
53,92
29,80
2,98
(ppm)
Efisiensi
Inlet (ppm)
Outlet
89,04%
4,85
0,17
88,42%
3,64
0,64
90%
4,30
0,04
(ppm)
Efisiensi
Inlet (ppm)
Outlet
96,49%
7,62
0,08
82,42%
8,49
0,10
99,07%
7,25
0,11
(ppm)
Efisiensi
98,95%
98,82%
98,48%
89,21 %
65,65%
89,15%
92,66%
98,75%
Hasil dari analisa yang dilakukan terhadap sampel air, diperoleh data
berupa efisiensi pengolahan limbah. Dalam pengolahan limbah tersebut,
dillakukan variasi berupa komposisi polimer dan PAC. Pada table 1, dapat
diketahui bahwa pH untuk semua sampel bernilai sama yaitu 14 dengan kata
lain bersuasana basa. Hal ini dipengaruhi oleh treatment yang dilakukan pada
tahap 1 yaitu mencampurkan air limbah dengan NaOH. Sehingga banyak ion
OH- yang terlarut dalam air hasil uji coba. Selain itu diduga, treatment pada
tahap II dan III tidak mempengaruhi nilai pH sampel air.
PT. International
77
Dalam
parameter
lain,
hasil
pengujian
untuk
efisiensi
dalam
KMNO4
Inlet
Outlet
120
100
97.83
89.15
85.4
80
massa (ppm)
60
40
20
10.51
8.4
10.23
0
9 /2 2/2 0 1 5 9 /2 3/2 0 1 5 9 /2 4 /20 1 5 9 /2 5 /20 1 5 9 /2 6 /20 1 5
tanggal pengambilan sampel
Gambar 6.1. Grafik nilai senyawa KMnO4 yang terkandung dalam limbah
cair
PT. International
78
NH4
7
5.81
5.99
5.1
5
4
2.33
2.35
1.05
1
0
9/22/20159/23/20159/24/20159/25/20159/26/2015
Outlet
Gambar 6.2. Grafik nilai senyawa NH4 yang terkandung dalam limbah cair
TSS
35
29.8
30
25
20
17.8
16.92
1.95
1.96
15
10
5
2.98
0
9/22/2015 9/23/2015 9/24/2015 9/25/2015 9/26/2015
Outlet
PT. International
79
Gambar 6.3 Grafik nilai TSS yang terkandung dalam limbah cair
Zn
6
4.85
4.3
3.64
4
3
2
1
0.64
0.17
0.04
9/23/2015
9/25/2015
9/22/2015
9/24/2015
9/26/2015
Outlet
Gambar 6.4 Grafik nilai senyawa Zn yang terkandung dalam limbah cair
MN
8.49
9
7.62
7.25
7
6
5
Jumlah ppm
Inlet
Outlet
3
2
1
0
9/22/2015
0.08
0.1
0.11
9/23/2015
9/24/2015
9/25/2015
9/26/2015
PT. International
80
Gambar 6.5 Grafik nilai senyawa Mn yang terkandung dalam limbah cair
Dari grafik dan table 6.2 dapat dilihat bahwa kandaungan senyawa di
tiap pengambilan sampel selama 3 hari memiliki nilai kandungan berbeda
beda pada saat inlet (masuk) ke pengolahan limbah cair. Hal ini disebabkan
pada 3 hari tersebut produksi baterai di PT. International Chemical Industry
terjadi perbedaaan jumlah produksi disetiap produk. Hasil pengujian limbah
cair tersebut didapati bahwa nilai TSS mengalami penurunan kadar, dengan
efisien rata rata sebesar 89,15%. TSS atau total suspended solid dapat
menjelaskan keberadaan padatan tersuspensi di dalam suatu sampel.
Sampel air hasil pengolahan limbah TSS-nya mengalami penurunan karena
terjadinya sedimentasi . Sedimentasi ini terjadi akibat ion ion logan seperti
Mn dan Zn muatannya terstabilkan oleh polimer Aquaklir PA 240 atau dengan
nama lain polimer akrilamida (CH2CHCONH2)r. Mn dan Zn yang memiliki massa
jenis lebih berat dari air akan mengendap di dasar.
Dalam analisa mengenai efisiensi parameter inlet dan outlet IPAL
Proses Produksi dapat dilihat pada table 6.2, yang menunjukan rata rata
nilai efisiensi dari kesuluruhan paratmeter, dari data tersebut dapat dilihat
bahwa nilai efisiensi rata rata KMNO4 sebesar 89,21 %, NH4 total sebesar
65,65%, TSS sebesar 89,15%, Zn sebesar 92,66%, dan Mn sebesar 98,75%
dari nilai efisiensi tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai
persentase efisiensinya maka penghilangan zat tersebut dalam air limbah
proses produksi semakin baik, dapat diketahui bahwa nilai efisiensi terbesar
dimiliki oleh Mn, dan nilai efisiensi terkecil dimiliki oleh NH 4 total. Hal ini
menyatakan bahwa pemisahan zat Mn pada air limbah proses produksi dinilai
sangat baik seddangkan pemisahan zat NH4 total pada air limbah proses
produksi dinilai kurang baik.
PT. International
81
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
PT. International
82
fisika
dengan
menambahkan zat-zat kimia seperti NaOH, Polimer, dan PAC (Poly Aluminium
Chloride) untuk mengikat kandungan-kandungan yang ada dalam air limbah
membentuk flok-flok besar sehingga dapat di endapkan.
c. Proses pengolahan IPAL Domestik menggunakan proses pengolahan biologis
dengan bantuan mikroorganisme (bakteri) untuk menguraikan kandungankandungan yang ada dalam air limbah.
d. Dalam proses pengolahannya air limbah akan melalui beberapa tahapan seperti
pencampuran, pengendapan, netralisasi, penguraian, (baik secara aerobic maupun
aerobic), dan filtrasi.
e. Analisa sampel air limbah meliputi COD, zat padat tersuspensi, pH, suhu, BOD,
zat organic, minyak dan lemak, TSS, ammonia total, seng, air raksa, mangan,
krommin, TDS, MBAS.
f. Air limbah yang telah diolah sesuai baku mutu yang telah ditetapkan PT.
International Chemical Industry dan pemerintah sebagian digunakan kembali
untuk menyiram tanaman serta MCK dan sebagian yang lain layak dibuang kea
lama.
7.2
Saran
PT. International Chemical Industry sebagai industry elektronik berperan
penting dalam hal menghasilkan berbagai macam produk guna memenuhi kebutuhan
manusia. Namun dalam setiap produksi selalu menghasilkan limbah, sehingga PT.
International Chemical Industry hendaknya perlu:
a. Sebaiknya menambahkan penggunakan alat safety seperti masker bagi para
pekerja lapangan agar tidak mengganggu kesehatan karena bau bahan kimia yang
berbahaya.
b. Adanya tempat training yang memadai untuk para pendatang baru seperti ruang
Laporan Kerja Praktek
Chemical Industry
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pamulang
PT. International
83
DAFTAR PUSTAKA
PT. International
84
PT. International