Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL SKRIPSI

PRARANCANGAN PABRIK METANOL


DARI KARBONDIOKSIDA DAN HIDROGEN
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Oleh :
M. Rizki Octavianto (121160022)
Shafira Ratna Noviandini (121160110)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
PROPOSAL SKRIPSI
PRARANCANGAN PABRIK METANOL
DARI KARBONDIOKSIDA DAN HIDROGEN
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Oleh :
M. Rizki Octavianto (121160022)
Shafira Ratna Noviandini (121160110)

Yogyakarta, September 2020


Disetujui untuk Program S-1 Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Industri
UPN “Veteran” Yogyakarta

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Faizah Hadi, MT Ir. Zubaidi Achmad MT.

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel iv
Bab I. Pendahuluan 1
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Prospek Pasar 2
I.2.1. Data Ekspor – Impor 2
I.2.2. Sasaran Pasar 3
I.3. Tinjauan Pustaka 3
I.3.1. Proses Produksi 4
I.3.1.1. Tinjauan Berbagai Proses 4
I.3.1.2. Pemilihan Proses 6
I.3.1.3. Tinjauan Termodinamika 9
I.3.1.4. Tinjauan Kinetik 16
I.3.1.5. Pemilihan Reaktor 17
I.3.1.6. Utilitas 17
I.3.2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, Produk 17
I.4. Prediksi Kapasitas 19
Bab II. Deskripsi Proses 21
II.1. Diagram Alir Proses 21
II.2. Uraian Proses 21
II.2.1. Tahap Persiapan Bahan Baku 22
II.2.2. Tahap Sintesis Produk 22
II.2.3. Tahap Permunian Produk 22
II.3. Rencana Alat yang Digunakan 23
II.4. Rencana Lokasi 24
Daftar Pustaka 27

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1. Diagram Proses Sintesis Metanol Tekanan Rendah – Lurgi 5


Gambar I.2. Kebutuhan Impor Metanol 19
Gambar II.1. Diagram Alir Proses Perancangan Pabrik Metanol dari
Karbondioksida dan Hidrogen 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Data impor methanol 2


Tabel I.2. Data pabrik metanol di dunia 2
Tabel I.3. Data harga untuk bahan baku dan produk 6
Tabel I.4. Perbandingan Proses Sintesis methanol berbagai licensor 7
Tabel I.5. Data ΔGf˚298 masing-masing komponen 10
Tabel I.6. Data ata ΔHf˚298 masing-masing komponen 10
Tabel 1.7. Konstanta kapasitas panas dalam berbagai suhu 10
Tabel 1.8. Data Kinetika Metanol 16

iv
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat


perkembangannya. Hal ini di buktikan dengan didirikannya beberapa pabrik
kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan juga sekaligus ikut memecahkan masalah ketenaga
kerjaan.

Sampai saat ini pembangunan sektor industri mengalami peningkatan, salah


satunya adalah pembangunan sektor industri kimia. Namun Indonesia masih
banyak mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri.
Metanol merupakan salah satu produk yang potensial untuk dikembangkan
karena memiliki kegunaan yang cukup luas.

Kegunaan Metanol di antaranya yaitu: untuk industri plastik, industi cat,


industri tekstil, industri farmasi, bahan pelarut, bahan peledak dll. Kebutuhan
metanol di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya industri kimia, baik di dalam negei maupun luar negeri.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, ternyata konsumsi
metanol di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga ada
prospek pasa yang mendukung perancangan pabrik ini.

Dengan didirikannya pabrik metanol di Indonesia maka perlu alasan-alasan


sebagai berikut:

1. Menambah pendapatan negara dengan adanya pajak


2. Memungkinan untuk mengekspor produk sehingga menambah devisa
negara.
3. Membantu tumbuh kembangnya industri yang membutuhkan metanol.

1
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

4. Adanya proses yang membutuhkan ahli teknologi yang dapat memberikan


motivasi pada tenaga kerja
5. Membuka lapangan kerja baru
6. Pemerataan pembangunan.

I.2. Prospek Pasar

I.2.1. Data Ekspor- Impor


Data impor metanol pada perpustakaan Biro Pusat Statistik (BPS),
ditunjukkan pada Tabel 1.1. berikut :
Tabel 1.1. Data Impor Metanol
Metanol
Tahun
(ton/th)
2015 219.414
2016 286.759
2017 289.689
2018 260.456
2019 270.543

(Sumber: Biro Pusat Statistik,2020)


Tabel 1.2. Data Pabrik Metanol di Dunia
Kapasitas
No. Nama Pabrik Negara
(Ton/tahun)

1 Air Products, Pensacola USA 180.000

2 Methanex, Kitimat Kanada 510.000

3 Lyondell, Channelview USA 660.000

4 Mider-Helm Methanol Jerman 660.000

5 Coastal Chemical, Cheyenne USA 75.000

(Sumber: www.icis.com)
Pentingnya metanol (CH3OH) sebagai bahan baku untuk industri -
industri lainnya, maka tujuan didirikan pabrik metanol ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan metanol di Indonesia serta menekan laju impor
akan metanol tersebut..

2
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

I.2.2. Sasaran Pasar


Metanol merupakan bahan intermediate yang digunakan sebagai
bahan baku industri seperti industri plastik, industi cat, industri tekstil,
industri farmasi, bahan pelarut, bahan peledak dll.. Oleh karena itu
pendirian pabrik metanol ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan
baku industri tersebut dan mengurangi impor metanol Indonesia

I.3. Tinjauan Pustaka

Pada umumnya, metanol dapat diproduksi dari proses hidrogenasi karbon


dioksida dengan bantuan katalis. Secara umum, reaksi sintesis metanol pada
fase gas pada katalis berbasis Cu dapat disajikan sebagai berikut :

𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝐻3𝑂𝐻 (𝑔) + 𝐻2𝑂(𝑔) ∆𝐻298𝐾 = −49.16 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙 ................................. (1)

(Zachopoulus,2017)

Reaksi diatas merupakan reaksi eksotermis dan terjadi penurunan jumlah


mol atau volum. Untuk mencapai konversi kesetimbangan yang tinggi
berdasarkan prinsip kesetimbangan, maka diinginkan proses yang memiliki
tekanan tinggi dan bersuhu rendah. Namun di sisi lain, reaksi ini berlangsung
atas bantuan katalis padat sehingga memerlukan suhu yang tinggi untuk
mencapai kecepatan reaksi yang tinggi. Dengan demikian, diperlukan sebuah
proses optimasi suhu demi mendapatkan konversi yang optimal.
Selain reaksi diatas, terdapat reaksi lain yang dapat terjadi yaitu reaksi
water-gas shift:

𝐶𝑂2 (𝑔) + 𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝑂2 (𝑔) + 𝐻2O (𝑔) ∆𝐻298𝐾 = +41,21 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙 ........................................ (2)

(Zachopoulus,2017)

Pada sintesis metanol, pemilihan jenis katalis berperan penting dalam


mempengaruhi kondisi operasi sintesis methanol. Masing-masing katalis
memiliki aktivitas katalitik yang optimum pada kondisi tertentu, misal katalis
Cu/Zn/Al2O3 bekerja baik pada kondisi operasi suhu 180oC – 280oC dan
tekanan 15 bar - 51 bar dimana dengan proses hidrogenasi karbon dioksida

3
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

menggunakan katalis Cu/Zn/Al2O3 produk utama yang dihasilkan yaitu


metanol, CO, dan air. Metan, dimetileter, dan metil formiat juga dihasilkan dari
reaksi, tetapi selektivitas terhadap produk kurang dari 0,1%. (Saito et al.,1998)
I.3.1. Proses Produksi

I.3.1.1. Tinjauan Berbagai Proses

a. Proses Sintesis Metanol Tekanan Rendah – ICI


Proses ini mulai dikembangkan pada tahun 1960 – an oleh
perusahaan pengembangan proses Imperial Industries, Ltd. Proses sintesis
ini menggunakan tekanan rendah dengan katalis berbasis Cu. Penggunaan
katalis Cu sudah dikembangkan pada tahun 1920 – an, tetapi penggunaan
katalis tersebut belum digunakan dalam proses sintesis metanol pada saat
itu. Hal tersebut dikarenakan katalis berbasis Cu dapat teracuni jika terdapat
senyawa sulfur pada umpan reaktor sehingga proses sintesis metanol
tekanan rendah dengan katalis berbasis Cu dapat dikembangkan saat
tersedia teknologi pemisahan sulfur dari Karbondioksida dan hidrogen.
Proses ini menggunakan umpan Karbondioksida dan hidrogen yang
mengandung karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen, dan metana.
Untuk mengatur rasio CO/H2 digunakan shift-converter. Umpan kemudian
dinaikkan tekanannya hingga 50 atm pada kompresor jenis sentrifugal,
kemudian diumpankan ke dalam reaktor jenis quench pada suhu operasi
270oC. Quench converter berupa single bed yang mengandung katalis
pendukung yang bersifat inert. Hasil reaksi berupa crude methanol yang
mengandung air, dimetil eter, ester, besi karbonil, dan alkohol lain. (Lee,
1990).

b. Proses Sintesis Metanol Tekanan Rendah – Lurgi


Pada proses sintesis metanol dengan teknologi Lurgi, digunakan
reaktor yang beroperasi pada kisaran suhu 220–260oC dan kisaran tekanan
40 – 100 bar. Desain reaktor berbeda dari pendahulunya, teknologi ICI.
Pada teknologi Lurgi digunakan reaktor fixedbed multitube isothermal shell
and tube, reaksi metanol terjadi di tube side yang berisi katalis dan pada

4
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

shell side dialirkan pendingin. Menghasilkan steam bertekanan tinggi yang


bisa di jadikan umpan distilasi (Lee,1990).

I.1. Gambar diagram Proses Sintesis Metanol Tekanan Rendah – Lurgi

c. Proses Sintesis Metanol Tekanan Rendah dan Sedang – Mitsubishi Gas


Chemical (MGC)
Pada proses sintesis metanol dengan teknologi MGC, sintesis
metanol masih menggunakan katalis berbasis tembaga (Cu) dengan kondisi
operasi reaktor pada kisaran suhu 200–280oC dan kisaran tekanan 50 – 150
atm. Pada awalnya perusahaan Jepang ini menggunakan tekanan 150 atm,
namun kemudian dikembangkan untuk tekanan kurang dari 100 atm. Proses
MGC menggunakan reaktor dengan double-walled tubes dimana pada
bagian anulus diisi dengan katalis. Karbondioksida dan hidrogen mengalir
melalui pipa bagian dalam sedangkan pipa bagian luar dialiri oleh air
pendingin (Ullmann,2005). Proses MGC menggunakan hidrokarbon
sebagai umpan. Umpan dihilangkan kandungan sulfurnya sebelum masuk
ke steam reformer yang beroperasi pada 500oC. Arus keluar dari steam
reformer bersuhu 800 – 850oC dan mengandung karbon monoksida, karbon
dioksida, dan hidrogen. Selanjutnya Karbondioksida dan hidrogen yang
dihasilkan dinaikkan tekanannya dengan kompresor sentrifugal dan

5
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

dicampur dengan arus recycle sebelum diumpankan ke dalam reaktor


(Lee,1990).

I.3.1.2. Pemilihan Proses


1. Ekonomi
Pemilihan proses ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Dengan
harga masing-masing bahan di sajikan pada Tabel I.4.
Tabel I.3. Data harga untuk bahan baku dan produk.
Bahan Berat Molekul Harga (US $/kg)
Hidrogen (H2) 2,01 0,95
Karbondioksida
44,01 0,076
(CO2)
Karbon Monoksida
28,01 0,067
(CO)
Air (H2O) 18,02 0
Metanol (CH3OH) 32,04 6,19

(sumber: Air Liquide dan Alibaba)

Reaksi 1:
𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝐻3𝑂𝐻 (𝑔) + 𝐻2𝑂(𝑔)

EP = [(BM CH3OH x harga CH3OH)+(BM H2O x harga H2O)] – [ (


BM CO2 x harga CO2) + ((3x BM H2 x harga H2) ) ]
= [(32,04 x 6,19) + (18,02 x 0)] – [(44,01 x 0,076) + (3 x 2,01
x 0,95)]
= US $ 189,25 /kmol

Reaksi 2:
𝐶𝑂2(𝑔) + 𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝑂 (𝑔) + 𝐻2O (𝑔)
EP = [(BM CO x harga CO) + (BM H2O x harga H2O) - [(BM CO2 x
harga CO2 ) + (BM H2 x harga H2)]
= [((28,01 x 0,067) + (18,02 x 0)] – [(44,01 x0,076) + (2,01 x0,95)]
= US $ -3,37759 /kmol

Total Ekonomi Potensial = 189,25 $/kmol+ (− 3,37759 $/kmol)

6
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

= 185,8724 $/kmol

2. Matriks Pemilihan Proses


Pemilihan Proses didapatkan dengan melakukan perbandingan
antar proses. Tabel I.4 menyajikan matriks pemilihan proses.

Tabel 1.4 Perbandingan Proses Sintesis Metanol Berbagai Licensor

ICI Lurgi MGC


No
Spesifikasi
. Nil Nila
Ket Nilai Ket Ket
ai i

50-100 40-100 50-150


Tekanan ** *** **
bar bar bar
Kondisi
1.
operasi
220- 220- 200-
Suhu ** *** **
280oC 260oC 280oC

Fixed
Bed
Karakter
Quench ** multitube *** Annular **
istik
Shell and
Reaktor Tube
yang
2. Jumlah
digunak 1 *** 1 *** 1 ***
an reaktor

Katalis Cu *** Cu *** Cu ***

Konversi (%berat) 95% *** 95% *** 95% ***

Efisiensi
Profil
Sudah termal
suhu
terbukti dan
ideal,
dan selektivit
katalis
3. Kelebihan paling *** as yang *** **
yang
banyak tinggi,
dibutuhk
digunaka suhu
an
n lebih
sedikit
stabil.

7
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Efisiensi Kapasita
termal s Rumit,
rendah produksi biaya
4. Kekurangan ** *** *
dan tidak reaktor
kerusaka terlalu mahal.
n katalis besar

5. Bahan Baku Banyak *** Banyak *** Banyak ***

5. Nilai EP total($) 185,8724 *** 185,8724 *** 185,8724 ***

Jumlah 26 30 24
Keterangan: *** : menguntungkan
** : cukup menguntungkan
* : kurang menguntungkan

Dengan total nilai yang didapatkan dari masing – masing bahan baku
dengan reaksi yang sama, yaitu reaksi sintesis metanol dan reaksi water-gas
shift, maka untuk pertimbangan dalam perancangan pabrik metanol dipilih
menggunakanproses LURGI, karena tekanan dan suhu yang digunakan
terhitung rendah dibanding 2 proses lainnya. Ekonomi potensial yang
diperoleh pada pembuatan metanol dari karbon dioksida dan Hidrogen dari
ketiga proses, menghasilkan ekonomi potensial yang sama karena memiliki
reaksi yang sama. Pada perhitungan potensial ekonomi di atas dapat dilihat
bahwa kedua reaksi menghasilkan potensial ekonomi yang bernilai positif.
Dengan membandingkan proses-proses yang telah diuraikan diatas,
maka dipilih proses 2 yaitu pembuatan metanol dengan teknologi Lurgi,
menggunakan reaktor Fixed Bed dengan kondisi operasi 220-260 oC dan
tekanan 40-100 bar. Beberapa alasan yang dijadikan pertimbangan adalah
sebagai berikut:

8
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

1. Perpindahan Panas Baik


Dengan reaktor multitube, adanya tube akan memperluas bidang
kontak antara reaktan dan media pendinginnya. Semakin luas bidang
perpindahan panas, semakin cepat kecepatan perpindahan panasnya.
Reaksi sintesis metanol merupakan reaksi eksotermis.
Sehingga.perpindahan panas yang cepat diperlukan untuk mengontrol
suhu reaksi sintesis metanol dengan baik.
2. Selektivitas Produk Tinggi
Pada proses ini digunakan katalis berbasis tembaga dengan
pendukung berupa senyawa seng (Cu). Penggunaan katalis berbasis
tembaga telah terbukti memiliki selektivitas tinggi terhadap produk
metanol, sehingga mayoritas pabrik metanol saat inimenggunakan
katalis tersebut. (Byung G.,dkk, 1989)
3. Kondisi Operasi Termasuk Kategori Rendah.
4. Menghasilkan steam bertekanan tinggi sebagai solusi penghematan energi.
Dimana steam tersebut digunakan untuk pemanasan umpan destilasi dan
sebagai reboiler dalam destilasi metanol. (Lee,1990).

Dengan berbagai pertimbangan di atas, kami memutuskan untuk


menerapkan proses produksi metanol yang menggunakan proses sintesis
metanol tekanan rendah – Lurgi.

I.3.1.3. Tinjauan Termodinamika


Diketahui dari Jurnal Synthesis and optimisation of methanol
process (2003), diperoleh nilai enthalpy :

𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝐻3𝑂𝐻 (𝑔) + 𝐻2𝑂(𝑔)

𝐶𝑂2 (𝑔) + 𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝑂(𝑔) + 𝐻2𝑂 (𝑔)

Data-data termodinamika sebagai berikut :

9
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Tabel 1.5. Data ΔGf˚298 masing-masing komponen


Komponen ∆Gfo(298) (kJ/mol)
H2 0
CO -137,20
CO2 -394,90
CH3OH -162,51
H2O -228,80
(Yaws, 1999)
Tabel 1.6. Data ata ΔHf˚298 masing-masing komponen
Komponen ΔHf˚298 (kJ/mol)
H2 0
CO -110,5
CO2 -393,5
CH3OH -201,17
H2O -241,8
(Yaws, 1999)
Tabel 1.7. Konstanta kapasitas panas dalam berbagai suhu
CP (J/mol.K)
KOMPONEN
A B C D E
H2 25.399 2.017810-2 -3.854910-5 3.188010-8 -8.758510-12
CO 29.556 -0.00658 2.013010-5 -1.22310-8 2.261710-12
CO2 27.437 0.04232 -1.955510-5 3.99710-9 -2.987210-13
CH3OH 40.046 -0.03829 2.452910-4 -2.16810-7 5.990910-11
H2O 33.933 -8.418610-3 2.990610-5 -1.782510-8 3.693410-12
Dengan persamaan: Cp (J/mol.K) = A + BT + CT2 + DT3+ ET4
(Yaws, 1999)

10
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

i. Sifat reaksi
Untuk mengetahui reaksi tersebut eksotermis atau endotermis dapat
dilihat dari panas reaksi yang terbentuk (ΔH). Reaksi yang bersifat
eksotermis adalah reaksi yang mengeluarkan kalor dari sistem ke
lingkungan yang ditandai dengan ΔH negatif. Sedangkan reaksi yang
bersifat endotermis adalah reaksi yang membutuhkan kalor dari lingkungan
ke sistem yang ditandai dengan ΔH positif (+).
Reaksi yang terjadi adalah:
• Reaksi I
𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝐻3𝑂𝐻 (𝑔) + 𝐻2𝑂(𝑔)

Reaktan, 220oC Produk, 220oC


CO2 ΔHo CH3OH
H2 H2O

ΔHR ΔHP

ΔH298

298 298
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = ∫ Cp CO2 dT + 3 ∫ Cp H2 dT
493 493
298
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = ∫ [(27,437) + (0,04232. T) + (−1,9555. 10−5 . T 2 ) +
493

(3,997. 10−9 . T 3 ) + (−2.9872. 10−13 . T 4 ) dT +


298
3∫ [(25,399) + (2,0178. 10−2 . T) + (−3,8549. 10−5 . T 2 ) +
493

(3,188. 10−8 . T 3 ) + (−8,7585. 10−12 . T 4 )]dT


T2 T3
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = [(27,437. T) + (0,04232. ) + (−1,9555. 10−5 . ) +
2 3
298
T4 T5
(3,997. 10−9 . ) + (−2.9872. 10−13 . )]| +
4 5 493
T2 T3
3. [(25,399. T) + (2,0178. 10−2 . ) + (−3,8549. 10−5 . )+
2 3

11
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

298
T4 T5
(3,188. 10−8 . ) + (−8,7585. 10−12 . )]|
4 5 493

(2982 − 4932 )
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = {[27,437. (298 − 493)] + [0,04232. ]+
2
−5 (2983 − 4933 ) 4 4
−9 (298 − 493 )
[−1,9555. 10 . ] + [3,997. 10 . ]+
3 4

−13 (2985 − 4935 )


[−2.9872. 10 . ]} +
5
(2982 −4932 )
3.{[25,399. (298 − 493)] + [2,0178. 10−2 . ]+
2

(2983 − 4933 ) (2984 − 4934 )


[−3,8549. 10−5 . ] + [3,188. 10−8 . ]+
3 4
(2985 − 4935 )
[−8,7585. 10−12 . ]}
5

J
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = −25.030,29
mol

kJ
∆H𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = −25,0302
mol

ΔH298K = ΣΔHfoproduk − ΣΔHforeaktan


=( ΔHfo CH3OH + ΔHfo H2O ) − ( 3ΔHfo H2 + ΔHfo CO2 )
= [ (- 201,17 + (-241,8) ] − [ 3(0) + (-393,5) ] kJ/mol
= [-442,97] – [-393,5]
= - 49,47 kJ/mol
493 493
∆H𝑝roduk = ∫ Cp CH3 OH dT + ∫ Cp H2 O dT
298 298
493
∆H𝑝roduk = ∫ [(40.046) + (−0.038287. T) + (2,45. 10−4 . T 2 ) +
298

(−2,168. 10−7 . T 3 ) + (5,9909. 10−11 . T 4 ) dT +


493
∫ [(33.933) + (−8,4186. 10−3 . T) + (2,9906. 10−5 . T 2 ) +
298

(−1,7825. 10−8 . T 3 ) + (3,6934. 10−12 . T 4 )]dT


T2 T3
∆H𝑝roduk = [(40.046. T) + (−0.038287. ) + (2,45. 10−4 . ) +
2 3
493
T4 T5
(−2,168. 10−7 . ) + (5,9909. 10−11 . )]| +
4 5 298

12
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

T2 T3
[(33.933. T) + (−8,4186. 10−3 . ) + (2,9906. 10−5 . ) +
2 3
493
T4 T5
(−1,7825. 10−8 . ) + (3,6934. 10−12 . )]|
4 5 298

(4932 − 2982 )
∆H𝑝roduk = {[40.046. (493 − 298)] + [−0.038287. ]
2
−4 (4933 − 2983 ) 4 4
−7 (493 − 298 )
[2,45. 10 . ] + [−2,168. 10 . ]+
3 4

−11 (4935 − 2985 )


[5,9909. 10 . ]} +
5
(4932 −2982 )
{[33.933. (493 − 298)] + [−8,4186. 10−3 . ]+
2

−5 (4933 − 2983 ) 4 4
−8 (493 − 298 )
[2,9906. 10 . ] + [−1,7825. 10 . ]+
3 4

−12 (4935 − 2985 )


[3,6934. 10 . ]}
5
J
∆H𝑝roduk = +6538,91
mol
kJ
∆H𝑝roduk = +6,539
mol

ΔH1 = ΔHreaktan + ΔH298K + ΔHproduk


= ( −25,0302 + ( - 49,47 ) + 6,539 ) kJ/mol
= -67,961 kJ/mol
Panas reaksi bersifat eksotermis yang ditandai dengan ΔH negatif
(-) sehingga reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan.

• Reaksi II
𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶O (𝑔) + 𝐻2𝑂(𝑔)

Reaktan, 220oC Produk, 220oC


CO2 ΔHo H2O
H2 CO
ΔHR ΔHP

ΔH298

13
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Dengan cara perhitungan yang sama dengan reaksi 1, diperoleh nilai :


• ΔHreaktan = 16,11163 kJ/mol
• ΔHproduk = 13,35915 kJ/mol
• ΔH298k = ΣΔHfoproduk − ΣΔHforeaktan
=( ΔHfo CO + ΔHfo H2O ) − ( 3ΔHfo H2 + ΔHfo CO2 )
=[ -110,5 + ( -241,8 ) ] − [ 3(0) + ( -393,5 ) ]
= -352,3 kJ/mol – (-393,5) kJ/mol
= 41,2 kJ/mol
• ΔH2 = ΔHreaktan + ΔH298K + ΔHproduk
=16,11163 + 41,2 +13,35915
= 70,671 kJ/mol

Panas reaksi bersifat endotermis yang ditandai dengan ΔH positif (+)


sehingga reaksi yang membutuhkan kalor dari lingkungan ke sistem.

ii. Kelangsungan reaksi


Reaksi 1:
∆Gfo298 = ∆Gfo produk - ∆Gfo reaktan
∆Gfo298 = ( ∆Gf CH3OH + ∆Gf H2O ) – ( ∆Gf CO2 + ∆G H2)
= [(-162,51)+(-228,80)] – [(-394,90) + (0)]
= + 3.59 kJ/mol
= + 3590 J/mol
𝐽
−∆Gf ° −(3590 )
𝑚𝑜𝑙
Ln K298 = = 𝐽
𝑅𝑇 8,314 .𝐾 𝑥 298 𝐾
𝑚𝑜𝑙

Ln K298 = -1,449
K298 = 0,235

14
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Reaksi 2:
∆Gfo298 = ∆Gfo produk - ∆Gfo reaktan
∆Gfo298 = ( ∆Gf° CO + ∆Gf H2O ) – ( ∆Gf° CO2 + ∆G H2)
= [(-137,20)+(-228,80)] – [(-394,90) + (0)]
= + 28.9 kJ/mol
= + 28900 J/mol
𝐽
−∆Gfo −(28900 )
𝑚𝑜𝑙
Ln K298 = = 𝐽
𝑅𝑇 8,314 𝑥 298 𝐾
𝑚𝑜𝑙.𝐾

Ln K298 = -11,665
K298 = 8,59 x 10-6

Mencari nilai K(T) menggunakan persamaan Van’t Hoff :


Reaksi 1:
𝐾493 ∆HRo 1 1
ln =− ( - )
𝐾298 𝑅 𝑇2 𝑇1

dengan :
K298 = Konstanta kesetimbangan pada 25 oC
K493 = Konstanta kesetimbangan pada suhu operasi
T1 = Suhu standar 25 oC (298 K)
T2 = Suhu operasi 220 0C (493 K)
R = Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K
∆HRo = Panas reaksi standar pada 25oC

𝑘𝐽 𝐽
−49,47 ×1000 1 1
𝑚𝑜𝑙 𝑘𝐽
ln K 493 K – ln K298 K = -( 𝐽 ) (493 − )𝐾
8,314 298
𝑚𝑜𝑙.𝐾

ln K 493 K – (-1,449) = -7,898


ln K 493 K = -9,3467
K 493 = 8,725 × 10-5

15
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Reaksi 2:
𝐾1 ∆HR 1 1
ln =− ( - )
𝐾298 𝑅 𝑇2 𝑇1

dengan :
K298 = Konstanta kesetimbangan pada 25 oC
K1 = Konstanta kesetimbangan pada suhu operasi
T1 = Suhu standar 25 oC (298 K)
T2 = Suhu operasi 220 0C (493 K)
R = Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K
∆HRo = Panas reaksi standar pada 25oC

𝑘𝐽 𝐽
41.2 ×1000 1 1
𝑚𝑜𝑙 𝑘𝐽
ln K 493 K – ln K298 K =-( 𝐽 ) (493 − )
8,314 298
𝑚𝑜𝑙.𝐾

ln K 493 K – (-11,664) = -6,5775


ln K 493 K = -5,0872
K = 6,175x10-3

ΔG(493 K) di reaksi 1 = -RT ln K


= -(4,099 x (-9,3036)) kJ/kmol
= 38,31 kJ/kmol
ΔG(493K) di reaksi 2 = -RT ln K
= -(4,099 x (-5,0872)) kJ/kmol
= 20,85 kJ/kmol
Dari hasil perhitungan, ΔG(493K) bernilai positif (+) sehingga reaksi ini
berlangsung tidak spontan.

16
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

I.3.1.4. Tinjauan Kinetika


Data kinetika untuk metanol sebagai berikut:

4 𝐾𝑑
[𝐾𝑑 . 𝑝𝐶𝑂2 . 𝑝𝐻2 − .𝑝 .𝑝 .𝑝 ]
𝐾1𝑒𝑞 𝐻2 𝐻20 𝐶𝐻3𝑂𝐻
𝑟1 , 𝐶𝐻3 𝑂𝐻 = 3
2
[𝑝𝐻2 + 𝐾𝐶 . 𝑝𝐻2𝑂 + 𝐾𝑎 . 𝑝𝐻2 + 𝐾𝑏 . 𝑝𝐻2 . 𝑝𝐻2𝑂 ]3
[𝐾𝑒 . 𝑝𝐶𝑂2 . 𝑝𝐻2 − 𝐾𝑒 . 𝐾3𝑒𝑞 . 𝑝𝐻2 . 𝑝𝐻20 . 𝑝𝐶𝑂 ]
𝑟2 , 𝐶𝐻3 𝑂𝐻 = 3
2
[𝑝𝐻2 + 𝐾𝐶 . 𝑝𝐻2𝑂 + 𝐾𝑎 . 𝑝𝐻2 + 𝐾𝑏 . 𝑝𝐻2 . 𝑝𝐻2𝑂 ]

Tabel 1.8. Data Kinetika Metanol

K = A exp (B/RgT) A B
Ka [bar -0,5] 0,499 17,197
Kb [bar -1] 6,62e-11 124,119
Kc [-] 3,453,38 0
Kd [mole/(kg-s-bar2)] 1,07 36,696
Ke [mole/(kg-s-bar)] 1,22e10 -94,765
Kd/ K1eq[mole/(kg-s)] 4,182e10 -22,005
Kc K3eq[mole/(kg-s-bar)] 1.142e8 -55,078
(Grue, dkk., 2003).

Dimana:
Ka,Kb,Kc,Kd,Ke = Kontanta reaksi
Keq1, Keq3 = Konstanta Kesetimbangan reaksi
Pcomp. = Tekanan parsial tiap komponen (bar)
r1, r2 = Konstanta kecepatan reaksi (mol/kg katalis.detik)
I.3.1.5. Pemilihan Reaktor
Fasa reaksi yang digunakan adalah fasa gas-gas dan katalis yang
digunakan adalah Cu/ZnO/Al2O3 dengan yang berupa padatan. Oleh karena
itu digunakan reaktor berupa fixed-bed multitube dengan pertimbangan fasa
reaksi dan besarnya transfer panas yang dipertukarkan.

17
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

I.3.1.6. Utilitas
Di Cilegon, Banten dekat dengan beberapa perusahaan (kawasan
industri) yang lengkap dengan unit-unit utilitas, sehingga penyediaan air
dan dan steam dapat terpenuhi. Untuk pabrik metanol ini, membeli air dari
PT. Krakatau Tirta Industri. Demikian juga kebutuhan listrik tidak akan
mengalami kesulitan karena memperoleh suplai dari PLN dan penyediaan
unit generator.

I.3.2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk.


a. Spesifikasi
Bahan Baku
i. Karbon Dioksida
Rumus Molekul : CO2
Berat Molekul : 44,01 g/gmol
Fase : Gas
Titik didih (1 atm) : -78,48oC
Density (25oC) : 1,98 g/L

ii. Hidrogen
Rumus Molekul : H2
Berat Molekul : 2,0158 g/gmol
Fase (1 atm, 35oC) : Gas
Titik didih (1 atm) : -252,8oC
Specific gravity (60oF) : 0,07

Bahan Pendukung
i. Katalis Tembaga (Unisim 2020)
Rumus Molekul : Cu
Berat Molekul : 63,54 g/gmol
Fase : padat
Titik Didih (1 atm) : 2562oC
Titik Lebur : 1084,62°C

18
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Densitas (25oC) : 8,94 g/cm3

Produk
i. Metanol (Unisim 2020)
Rumus Molekul : CH3OH
Berat Molekul : 32,04 g/gmol
Fase (1 atm, 35oC) : Cair
Titik Didih (1 atm) : 64,7oC
Titik Lebur : -97,68°C
Titik Kritis : 239,49°C
Densitas (25oC) : 0,7918 g/cm3

ii. Air (Unisim 2020)


Rumus Molekul : H20
Berat Molekul : 18,015 g/gmol
Fase (1 atm, 35oC) : Cair
Titik Didih (1 atm) : 100oC
Titik Lebur : 7,45958 x 10-6°C
Titik Kritis : 374,2°C
Densitas (25oC) : 1 g/cm3

b. Pengadaan dan Transportasi


Sarana transportasi sangat diperlukan dalam pengangkutan bahan baku,
pemasaran produk, dan lain sebagainya. Oleh karena itu fasilitas jalan raya
dan pelabuhan sangat diperlukan. Daerah Cilegon didukung oleh fasilitas
transpotasi yang memadai yakni untuk dalam kota sudah tersedia akses jalan
aspal sehingga memudahkan dalam proses pemasokan bahan baku dalam
kota. Untuk pemasokan luar kota terdapat dua buah terminal yaitu Terminal
Utama Terpadu Nasional di Pelabuhan Merak dan Terminal Kota Cilegon
di dekat pintu Tol Cilegon Timur, sedangkan untuk pemasokan luar pulau
di kota Cilegon terdapat pelabuhan yang bisa digunakan sebagai sarana

19
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

transportasi laut. Hal ini akan memudahkan proses pemasaran baik ke luar
negeri maupun ke dalam negeri.

c. Kemasan
Kemasan metanol yang akan didistribusikan ke industri yang
menggunakan metanol sebagai bahan baku menggunakan kemasan berupa
tabung.

d. Penyimpanan
Penyimpanan produk metanol menggunakan tangki silinder tegak.

1.4. Prediksi Kapasitas

350.000

300.000
y = 7595,5x + 242586
Kapasitas (ton)

250.000

200.000

150.000
Series1
100.000 Linear (Series1)
50.000

0
0 1 2 3 4 5 6
Tahun ke-

Gambar I.2. Kebutuhan impor Metanol

Dari data statistik impor dapat dibuat grafik seperti di atas yang
menunjukkan kebutuhan impor metanol di Indonesia setelah tahun 2015 terus
mengalami kenaikan dan pada tahun 2018 kebutuhan Metanol meningkat sangat
pesat dari tahun-tahun sebelumnya, walaupun pada tahun 2019 mengalami
penurunan.

20
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis untuk menghitung kebutuhan


impor metanol di Indonesia pada tahun 2030 sebagai berikut :

y = 7595,5 x + 242586

dimana :

y = jumlah produksi metanol (Ton/tahun)

x = periode sejak tahun 2015 (tahun)

maka :

y pada tahun 2030 = (7595,5 x 16) + 242586

= 364.114 Ton

Dari perhitungan diatas diperoleh kebutuhan impor metanol pada tahun


2030 adalah 364.114 ton/tahun, ini menunjukkan bahwa perlu adanya industri
yang memproduksi metanol di Indonesia agar jumlah impor diatas dapat
ditangani dengan penggunaan produk dalam negeri. Dengan pertimbangan
tersebut, maka ditetapkan kapasitas rancangan sebesar 400.000 ton/tahun
dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat
menekan angka import.

21
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

II.1. Diagram Alir Proses

Gambar II.1 Diagram Alir Proses Prarancangan Pabrik Metanol dari


Karbondioksida dan Hidrogen

II.2. Uraian Proses


Secara umum, proses pada industri kimia dapat disederhanakan
menjadi 3 tahapan penting, secara berurutan yaitu, proses persiapan bahan
baku/reaktan, proses sintesis reaktan, proses separasi produk dengan reaktan
tersisa. Berikut dijelaskan deskripsi singkat masing –masing tahapan pada
proses pembuatan metanol.

22
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

II.2.1. Tahap Persiapan Bahan Baku


Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan umpan reaktor pada fase
gas dengan suhu 220oC dan tekanan 1 atm dari CO2 dan H2 yang
mempunyai suhu 30oC.
CO2 dan H2 disimpan dalam tangki penyimpanan CO2 (T-01) dan H2
(T-02) yang masing-masing berbentuk bola dengan fase gas suhu 30oC
dan tekanan 1 atm. Masing-masing CO2 dan H2 dari tangki
penyimpanan akan dinaikkan tekanannya dalam kompresor hingga
tekanannya sesuai dengan kondisi tekanan umpan reaktor (50 atm).
Umpan yang telah melalui kompresor dicampur dengan campuran
recycle, yang kemudian akan dipanaskan dalam heater sehingga
suhunya sesuai dengan kondisi suhu umpan reactor (220oC).

II.2.2. Tahap Sintesis Produk


Kedua bahan baku, yakni CO2 dan H2 serta stream recycle dicampur
dan dialirkan menuju Fixed Bed Reactor (R-01). Tekanan dan suhu
diatur pada kondisi operasi reaktor yaitu sebesar 50 atm dan 220oC. Di
dalam R-01, terjadi 2 tahapan reaksi yaitu :
𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝐻3 𝑂𝐻 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑔) (1 )
𝐶𝑂2 (𝑔) + 𝐻2 (𝑔) ↔ 𝐶𝑂 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑔) ( 2)
Proses pembentukkan metanol berlangsung dengan bantuan katalis
Cu/Zn/Al2O3. Produk berupa metanol beserta sisa gas yang tidak
bereaksi akan dipisahkan terlebih dahulu.

II.2.3. Tahap Pemurnian Produk


Pemurnian methanol dimaksudkan untuk mendapatkan
methanol dengan spesifikasi sesuai dengan pasaran sebesar 99,96%.
Produk keluar reaktor didinginkan dalam cooler kemudian diembunkan
dalam kondensor parsial (CDP-01) untuk memisahkan gas non-
condensable (H2, CO dan CO2) dengan komponen gas condensable.
Campuran gas dan cairan ini dilewatkan melalui separator (SP-
01) untuk dipisahkan. Hasil atas SP-01 akan dilewatkan pada adsorber
(AD-01) yang akan menjerap kompone-komponen yang tidak

23
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

dibutuhkan sebagai umpan, yang kemudian di recycle sebagai umpan


reaktor. Hasil bawah SP-01 kemudian dialirkan kedalam menara
distilasi (MD-01).
hasil atas MD-01 berupa uap metanol dengan kemurnian 99%
diembunkan dengan pendingin air. Hasil distilat ini ditampung pada
tangki akumulator yang selanjutnya displit menjadi dua, satu arus
sebagai reflux yang diumpankan kembali menuju bagian atas menara
distilasi (MD-01), sedangkan arus lain keluar sebagai produk. Produk
berupa metanol didinginkan menggunakan cooler. Hasil pendinginan
dialirkan menuju tangki penyimpanan (T-03) sebagai produk utama.
Kemudian hasil bawah MD-01 berupa air dan sedikit metanol dialirkan
menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL).

II.3. Rencana Alat yang Digunakan


Peralatan yang digunakan pada proses produksi aseton di pabrik ini
antara lain sebagai berikut:
1. Reaktor (R-01)
Tugas : Tempat terjadinya reaksi gas karbon dioksida dan
gas hidrogen membentuk produk metanol
Jenis : fixed bed multitube
Kondisi operasi : 220˚C, 50 bar

2. Kondensor Parsial (CDP-01)


Tugas : mengembunkan gas keluar reactor sehingga
terpisahkan antara gas yang condensable dengan gas
yang non-condensabel.

3. Separator (SP-01)
Tugas : memisahkan gas dan cairan keluar dari CDP-01.

24
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

4. Menara distilasi (MD-01)


Tugas : memisahkan campuran methanol dan air sehingga
menghasilkan methanol murni.

5. Adsorber (AD-01)
Tugas : Menjerap beberapa komponen hasil keluaran SP-
01 yang tidak dibutuhkan untuk direcycle kembali.

6. Kondensor (CD-01)
Tugas : mengembunkan gas hasil atas MD-01

7. Cooler (CL-01)
Tugas : mendinginkan keluaran R-01

8. Cooler (CL-02)
Tugas : mendinginkan hasil atas MD-01

9. Heater (H-01)
Tugas : memanaskan gas hasil SP-01.

II.4. Rencana Lokasi


Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang penting dalam suatu
perancangan pabrik karena merupakan salah satu faktor yang menentukan
kelangsungan, perkembangan serta keuntungan pabrik yang akan didirikan
secara teknis maupun ekonomis di masa yang akan datang. Pendirian pabrik ini
direncanakan akan dibangun di Kawasan Industri Cilegon. Adapun
pertimbangan-pertimbangan yang diambil untuk memilih lokasi ini adalah :

25
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

1. Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi
pabrik. Pabrik Metanol ini akan didirikan di Kawasan Industri Cilegon,
karena dekat dengan sumber bahan baku, yaitu Hidrogen dan Karbon
Dioksida. Bahan baku Hidrogen dan Karbon Dioksida diperoleh dari pabrik
PT. Air Liquide Indonesia yang terletak di daerah Warnasari, Kec. Cilegon,
Kota Cilegon, Banten. Dengan tersedianya bahan baku yang relatif besar
diharapkan kebutuhan bahan baku bisa terpenuhi.

2. Pemasaran
Prospek pasar menjadi sangat penting karena untung ruginya suatu
pabrik sangat tergantung pada pemasaran produknya, sehingga lokasi
pabrik harus didirikan di daerah yang cerah prospek pemasarannya.
Sebagian besar produk Metanol banyak dibutuhkan oleh industri plastik,
cat, tekstil, pelarut, dan farmasi. Oleh karena itu, sangat menguntungkan
bila pabrik Metanol ini didirikan di lokasi yang berdekatan dengan industri-
industri tersebut.

3. Sarana Transportasi
Sasaran pemasaran sebagian besar adalah untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan sebagian sisa lainnya untuk diekspor. Untuk itu
lokasi pabrik harus berdekatan dengan sarana perhubungan laut dan darat.
Fasilitas jalan dan pelabuhan di Merak mendukung sekali untuk
kepentingan tersebut, yaitu dengan adanya jalan antar propinsi kelas 1,
bahkan jalan tol. Dan juga pelabuhan yang ada sudah banyak disinggahi
kapal-kapal besar.

4. Utilitas
Untuk kelancaran operasi pabrik, perlu diperhatikan sarana-sarana
pendukung seperti air, listrik, bahan bakar, dan lain-lain agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Penyediaan tenaga listrik diperoleh

26
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

dari PLN dan generator set sebagai cadangan. Penyediaan air diperoleh dari
air laut, sedang steam yang akan digunakan merupakan pemanfaatan dari
WHB (Waste Heat Boiler).

5. Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli


Untuk tenaga kerja berkualitas dan berpotensial dapat dipenuhi dari
alumni Universitas seluruh Indonesia, melalui kerja sama dengan
Universitas se-Indonesia, baik lembaga pemerintah maupun swasta atau
bahkan dari luar negeri. Sedangkan untuk tenaga kerja dapat dipenuhi dari
daerah Cilegon dan sekitarnya. Tenaga kerja mutlak diperlukan untuk
menjalankan mesin-mesin produksi. Pendirian pabrik diharapkan dapat
menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

27
Prarancangan Pabrik Metanol dari Karbondioksida dan Hidrogen
Kapasitas 400.000 ton/tahun

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., Source Manufactures, Suppliers, Exporters and Importers,
http://alibaba.com diakses 21 Maret 2020
Anonim, www.icis.com diakses pada 21 Maret 2020
Badan Pusat Statistik, 2020, http://www.bps.go.id, diakses pada 20 Maret 2020.
Grue, J., & Bendtsen, J. D. (2003). Jurnal Synthesis and Optimization of a Methanol
Proces.General.
Lee, Byung G. dkk. Novel Developments and enhancements in methanol
synthesis. Depart. Chemical Engineering. University of Akron. Akron. OH
44325
Lee Sanggyung, 1990, Methanol Synthesis Technology, FL, ISBN-0-8493-4610-x,
CRC Press, Boca Raton.
Mc. Ketta, John, 1983, “Encyclopedia Chemical Process and Design”, Marchell
Dekker Inc., New York. Hal 379-393
Saito, M., Takeuchi, M., Fujitani, T., Toyir, J., Luo, S., Wu, J., Watanabe, T., and
Kanai, Y., “Methanol Synthesis from CO2 and H2 Over Cu/ZnO-Based
Multicomponent Catalysts” Springer, Japan, 1998.
Yaws, C.L., “Chemical Properties Handbook:Physical, Thermodynamic,
Environmental, Transport, Safety, and Health Related Properties For
Organic and Inorganic Chemicals”, The McGraw-Hill Companies.Inc,
1999.
Zachopoulos, A., Heracleous, E., Overcoming the equilibrium barriers of CO2
hydrogenation to methanol via water sorption: thermodynamic analysis. J.
CO2 Util. 2017, 21, 360-367

28

Anda mungkin juga menyukai