SKRIPSI
YOGI VERINALDY
2016710450043 :
JAKARTA
NOVEMBER 2020
UNIVERSITAS JAYABAYA
SKRIPSI
YOGI VERINALDY
2016710450043 :
JAKARTA
NOVEMBER 2020
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui di : Jakarta
Tanggal :.........................
Pembimbing
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah skripsi ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Kimia pada
Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya. Saya menyadari bahawa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan makalah ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikanya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
(1) Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan dan kekuatan dalam
menyusun makalah ini.
(2) Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil di
dalam penyusunan makalah ini.
(3) Ir. Herliati, MT, Ph.D, selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan
pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini.
(4) Dr. Yeti Widyawati, ST. M.Si, selaku ketua Program Studi Teknik Kimia S1 Universitas
Jayabaya.
(5) Mubarokah Nuriaini Dewi, ST. MT, selaku Pembimbing Akademik Teknik Kimia S1
Universitas Jayabaya.
(6) Seluruh teman satu angkatan khususnya program studi Teknik Kimia angkatan 2016
malam.
(7) Semua pihak yang telah membantu sehingga pelaksanaan dan penyelesaian laporan tugas
akhir berjalan lancar.
Semoga amal baik dan keikhlasan yang telah diberikan pada penulis mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga penelitian ini
membawa manfaat bagi perkembangan ilmu Teknik Kimia.
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pernyataan Orisinilitas ii
Lembar Pengesahan Pebimbing iii
Prakata iv
Abstrak v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik 1
1.3 Penentuan Kapasitas Produksi 2
1.3.1 Prediksi kebutuhan metanol di indonesia 2
1.3.2 Kapasitas pabrik yang sudah berdiri 5
1.3.3 Ketersediaan bahan baku 6
1.4 Lokasi Pabrik 8
1.4.1 Faktor primer 8
1.4.2 Faktor sekunder 9
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
viii
Nomor Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol
paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" metanol berbentuk cairan yang ringan,
mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang
khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin
anti beku, pelarut, bahan bakar, bahn baku industri Methyl Tertier-Buthyl Ether
(MTBE), asam asetat, formaldehid, Dimetil Terephtalat (DMT) dan sebagai bahan
aditif bagi etanol industri. Industri formaldehid adalah pengkonsumsi metanol
terbesar di Indonesia.
Dengan pertimbangan kegunaan, konsumsi dan ketersedian bahan baku
metanol maka dapat dikatakan bahwa industri metanol mempunyai prospek yang
bagus di masa depan. Selain itu dengan berdirinya pabrik metanol yang baru di
Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Di Indonesia
cukup banyak kawasan peternakan sapi yang limbah kotoran sapinya belum
dimanfaatkan sebagai penghasil gas secara optimum. Limbah peternakan seperti
feases, urine beserta sisa pakan ternak sapi merupakan salah satu sumber bahan
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas. Biogas merupakan
renewable energy yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk menggantikan
bahan bakar yang berasal dari fosil seperti inyak tanah dan gas alam.
800,000,000
700,000,000
600,000,000
500,000,000
400,000,000
300,000,000
y = 122,116,876.90x - 245,828,762,158.08
200,000,000
100,000,000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
∑Y
a= (1.4)
n
∑X.Y
b= 2 (1.5)
∑X
Dari data proyeksi pada Tabel 1.3 di atas diketahui bahwa konsumsi Metanol
di Indonesia hingga 2025 sebesar 1.457.913.564 ton/tahun. Namun dalam
penentuan kapasitas produksi, dapat dipertimbangkan dari aspek lainnya, seperti
ketersediaan bahan baku di Indonesia dan kapasitas pabrik pembuatan metanol
lainnya.
Daftar produsen metanol yang ada di dunia dan kapasitas produksinya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Kapasitas
No. Nama Pabrik Negara
(ton/tahun)
7. Tianji Jancheng Chemical Industry Co.,Ltd China 50.000
8. Lanhua First Chemical Industry Co.,Ltd China 30.000
9. Shanxi Gaoping Chemical Industry Co.,Ltd China 300.000
10. Saudi Basic Industries Corp (SABIC) Arab Saudi 3.500.000
Biogas yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan metanol adalah biogas
yang berasal dari kotoran sapi. Lokasi peternakan yang direncanakan adalah di
daerah Nusa Tenggara Barat. Jumlah populasi ternak sapi di daerah tersebut saat
ini adalah1.183.570 ekor.
Tabel 1.4 Populasi Sapi di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019
No. Kab./Kota/pulau Populasi Sapi
1 Mataram 2.187
2 Lombok Barat 113.358
7
a) Bahan baku
Lokasi berdirinya pabrik cukup dekat dengan daerah penghasil biogas. Ini
memudahkan pengadaan biogas sebagai bahan baku utama dalam pembuatan
metanol.
b) Transportasi
Lokasi dekat dengan jalan antar provinsi sehingga memudahkan dalam
transportasi bahan baku maupun pemasaran produk.
c) Daerah pemasaran
Dengan pesatnya pembangunan industri di tempat tersebut maka pasar untuk
penjualan produk cukup baik dan bisa di distribusikan ke NTB, NTT dan wilayah
Timur Indonesia.
d) Fasilitas utilitas
Wilayah ini cukup dekat dengan sungai Labangka dan mempunyai sumber air
yang cukup baik. Juga adanya sumber bahan bakar dan energi yang mencukupi
bagi unit utilitas pabrik.
e) Karakteristik lokasi
Daerah Sekokat aman dari banjir dan juga mempunyai struktur tanah yang
cukup kuat bagi pondasi pabrik.
10
f) Kebijakan pemerintah
Pemberlakuan otonomi daerah memberi iklim yang cukup kondusif bagi
investor untuk menanamkan modalnya bagi peningkatan pemasukan bagi daerah
tersebut.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biogas
2.2 Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH dan merupakan bentuk alkohol
paling sederhana. Pada keadaan atmosfer metanol berbentuk cairan yang ringan,
mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang
khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin
anti beku, pelarut, bahan bakar, bahan baku industri Methyl Tertier-Buthyl Ether
(MTBE), asam asetat, formaldehid, Dimetyl Terephtalat (DMT) dan sebagai bahan
aditif bagi etanol industri. Industri formaldehid adalah pengkonsumsi metanol
terbesar di Indonesia.
12
Produk metanol telah banyak digunakan oleh berbagai industri antara lain:
Bahan baku Methyl Tertier -Butyl Ether (MTBE) 40%
Bahan baku formaldehid 24%
Bahan baku asam asetat 12%
Solvent 6%
Bahan baku kloromethan 3%
Bahan baku metil metakrilat 3%
Bahan baku methil amine %
Bahan baku dimetil terephtalat dalam industri tekstil 2%
Kegunaan lain termasuk bahan bakar, anti freeze dan lain-lain 8%
Sumber : (Methanol Market, 2020)
Komponen % w/w
Metana (CH4) 65
Nitrogen (N2) 2
Hidrogen (H2) 2
Bentuk : ring
Ukuran :
- Diameter : 5/8 in
- Tinggi : 5/8 in
Bulk density : 55/6 gr/cc
Porositas : 0,3
Bed Surface area : 100 m2/gr
Kemurnian : min 42 %
2.3.3 Produk
a) Sifat Fisis
Wujud : cair
Kenampakan : Tidak berwarna
Kemurnian : 98.85 % berat
Impuritas (air) : 1.15 % berat
Titik didih (1 atm) : 64,85oC
Specific grafity (20oC) : 0,7928
Rumus Molekul : CH3OH
Berat Molekul : 32,042 gr/mol
Titik Beku : -97,5 oC
Titik Didih : 64,8 oC
15
Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena dahulu merupakan
produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melalui proses multi
tahap. Secara singkat, gas alam atau sintetis gas dan uap air dibakar dalam tungku
untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida, kemudian gas hidrogen dan
karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tertentu dengan bantuan katalis untuk
menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah endotermis dan tahap
sintesisnya adalah eksotermik.
CH3OH
Crude
Syngas Water Gas Reactor CH3OH
Distilation
Coal Gasifier Desulfuizer Shift Methanol
Tower
CH4 Reactor CO Synthesis
CO2 H2
CO
Water H2O
CO2 Reaktor
Menara
Absorber Metanol Metanol
Destilasi
Sintesis
Water H2O H2
Elektrolisis
Meskipun teknologi ICI paling banyak digunakan, akan tetapi teknologi lurgi lebih
baik karena menggunakan reactor shell and tube yang dapat menyerap panas hasil
reaksi sehingga reactor dapat mepertahankan suhunya (Lee, 2007).
Secara umum proses pembuatan metanol dengan hidrogenasi karbon
monoksida dapat dilihat pada blok diagram berikut :
Steam
Pada proses ini, gas karbon monoksida bereaksi dengan steam bertekanan dalam
dukungan katalis nikel pada pipa steam reformer untuk menghasilkan gas sintesa
(London, England Paten No. 4,065,483, 1977).
22
Untuk menentukan proses mana yang akan dipakai, dapat dilihat pada Tabel
2.3 Perbandingan Proses berikut :
Reaktor :
2 1 1
3 Jumlah
Quench dan Shell & Tube Shell & Tube
Tipe
Shell & Tube
Jumlah Alat
4 5 4 4
Utama
5 Katalis CuO CuO CuO
Bahan baku Tidak menghasilkan Ketersediaan bahan
6 Kelebihan melimpah dan emisi, menghasilkan baku melimpah dan
murah produk samping O2 dapat diperbarui
Efisiensi Kebutuhan energi Kapasitas produksi
7 Kekurangan
termal rendah listrik yang tinggi tidak terlalu besar
Dari uraian pada tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses yang
diambil adalah proses hidrogenasi karbon monoksida menggunakan tekanan rendah
dengan pertimbangan :
23
BAB III
RANCANGAN PABRIK
Fase : gas
Katalis : CuO
Sifat Reaksi : eksotermis
Reaktor : Fixed bed multitube
Kondisi Reaksi : non isotermal, non adiabatis
Konversi CO : 96,3 % (Ozturk & Shah, 1985)
Selektifitas katalis untuk CH3OH : 99,85 % (Ozturk & Shah, 1985)
Kemurnian Produk : 98,5%
3.2 Mekanisme Reaksi
Reaksinya adalah :
CO ⇌ COads (3.4)
H2 ⇌ 2Hads (3.5)
COads + Hads ⇌ HCOads (3.6)
HCOads + 3Hads ⇌ CH3OHads (3.7)
CO + Oads ⇌ CO2 (3.8)
H2 + Oads ⇌ H2O (3.9)
3.3 Deskripsi Tahapan Proses
Bahan baku pembuatan metanol adalah biogas dan steam. Biogas diperoleh
dari peternak di daerah Sumbawa dan sekitarnya, kemudian dibawa menggunakan
truk tangki dan dipompakan ke tangki penampungan menggunakan kompresor.
Biogas ini masih mengandung impuritas berupa acid gas yaitu CO2 dan H2S. Biogas
kemudian diabsorbsi dengan larutan MEA 30% dalam absorber (AB-01) untuk
mengurangi kadar acid gas yang terkandung. Larutan MEA 30% kotor akan
dibersihkan dari kandungan acid gas dalam regenerator MEA (REG-01) sehingga
diperoleh larutan MEA 30% bersih yang siap digunakan kembali pada absorber.
Biogas bersih kemudian ditekan dengan kompresor (C-02) sampai tekanan 20 atm
dan dipanaskan dengan heat exchanger sampai suhu 800 oC. Steam setelah proses
berjalan dihasilkan oleh waste waste heat boiler (WHB) yang memanfaatkan panas
dari outlet steam reformer (SR-01).
Reaksi pada steam reformer (SR-01) berlangsung pada suhu 800 oC. Steam
reformer (SR-01) yang digunakan adalah tipe furnace dengan katalis NiO. Reaksi
pada tahap pembentukan gas sintesa ini bersifat endotermis sehingga membutuhkan
panas yang disuplai dari hasil pembakaran fuel. Panas hasil pembakaran fuel
ditransfer ke tube–tube katalis secara radiasi dan konveksi. Gas sintesa yang
merupakan campuran dari H2, CO, N2 dan sisa CH4 serta H2O, keluar steam
reformer (SR-01) pada suhu 795oC, kemudian panasnya dimanfaatkan untuk
membuat steam jenuh di waste heat boiler (WHB). Gas sintesa dilewatkan melalui
kondenser parsial (CD-02) untuk menghilangkan kandungan air yang terikut.
Selanjutnya gas sintesa dinaikkan tekananya menjadi 50 atm dengan kompresor (C-
compressor (C-03) dan diumpankan ke reaktor (R-01).
27
Gas sintesa di dalam reaktor membentuk metanol pada kondisi suhu 300oC
dan tekanan 50 atm. Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
Reaksi utama :
CO(g) + 2H2(g) ⇌ CH3OH(g) (3.11)
Reaksi samping :
2CO(g) + 4H2O ⇌ CH3OCH3 + H2Ol (3.12)
F7
CH4
F10
H2O
F6 CO2 F4 F19
H2O CO CO2 METANOL 98,5 %
N2 H2S
H2 H2O
F2
MEA
H2O F3 RE- F11 STEAM F14 F17
ABSORBER GENERATOR REAKTOR FLASH DRUM
CO2 CH4 REFORMER CH4 CH3OH
MEA
F1 H2S
MEA
H2O H2O H2O
CO CO
CH4 H2O N2 N2
CO2 H2 H2
CO
N2
H2
H2 S F18
CH3OH
H2O
F5
MEA
H2O
Gambar 3.1 Blok Diagram Alir Proses Pembuatan Metanol Dari Biogas Dengan Proses Hidrogenasi Karbon Monoksida Tekanan Rendah
29
3.4.2 Flowsheet
FLOW DIAGRAM
PRARANCANGAN PABRIK METANOL DARI BIOGAS
MELALUI PROSES HIDROGENASI TEKANAN RENDAH
DENGAN KAPASITAS 50.000 TON PER TAHUN
Steam
Cooling Water
P-8
UPL
7 12 12 17 19
3 20 20 49,5 1,1
35 703 644,42 50 65,35
HW
HW
CD-02 CW
C-02 HE-05 HE-06
20
2 326,70
3
35 14 CW
WHB HW
20
CW
80
P-05 Acc-01
HW 9
17
CD-01 20
CW 250 FD-01 15
49,5
1,1
81
49,5 30
300
FD-03
to UPL
4
HW 1,1
CW
2
HE-02 P-07
40,424
3 HE-03 8
56,05 20
30
S-01 WATER R-01 HW
CD-03
10 13 dowtherm in
AB-01 AB-02 6 18
3 20 20
3 1,1
1,1 250 80
30 65,35
Make up 80 CW
MEA P-04 C-03
REG-01 16
to UPL
3 P-02 49,5
20
3 3 50
809,58
35 78,20 T - 02
SR-01 FD-02
P-01 HE-04
3
1
3
3 HE-01 81,78 S C
35 RB-01 dowtherm out
11
EV-01 20 20
S
790 800
1 C
14
30
49,5
300
T - 01 P-06
5
C-01 5
3
3 152,49 1,1
Tangki Biogas
35 103,11 12
20
795,2
P-03
Steam
Cooling Water
UPL
KETERANGAN
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM
PRARANCANGAN PABRIK METANOL
UTILITY/
MAIN EQUIPMENT SYMBOL DARI BIOGAS MELALUI PROSES
INSTRUMENT HIDROGENASI TEKANAN RENDAH
C : CONDENSATE DENGAN KAPASITAS 50.000 TON PER TAHUN
AB : ABSORBER REG : REGENERATOR
CW : COOL WATER : Nomor Arus
AC : ACCUMULATOR S : SEPARATOR
C : COMPRESSOR SR : STEAM REFOREMER HW : HOT WATER
: Suhu,oC Digambar Oleh :
CD : CONDENSER T : TANGKI W : WATER
FD : FLASH DRUM WHB : WASTE HEAT BOILER S : STEAM : Tekanan, Atm Septian Bagus Prasetyo ( 2016710450041 )
Yogi Verinaldy ( 2016710450043 )
EV : EKSPANSION VALVE
JURUSAN TEKNIK KIMIA
HE : HEAT EXCHANGER FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Dosen Pembimbing:
P : Pompa UNIVERSITAS JAYABAYA
2020
R : Reaktor
RB : Reboiler Ir. Herliati MT, Ph.D
Gambar 3.2 Flowsheet Proses Pembuatan Metanol Dari Biogas Dengan Proses Hidrogenasi Karbon Monoksida Tekanan Rendah
30
5. Steam Reformer
Kode : SR–01
Fungsi : Sebagai tempat pembentukan gas sintesa dari CH4
dan steam
Jenis : Fixed Bed Multitube
Kondisi Operasi : T = 800oC
P = 20 atm
Bahan Konstruksi : High Alloy Steel SA 167 Grade 3
Jumlah : 1 buah
Tube Side
Diameter : 1,23 in = 0,0312 m
Jumlah : 560 buah
Shell Side
Diameter : 61,65 in = 1,549 m
Tebal Shell : 1,25 in = 0,0317 m
Head
Tebal head : 1,25 in = 0,0317 m
Tinggi head : 17,308 in = 0,4318 m
Tinggi Steam Reformer : 5,379 m
Isolator
Bahan : asbes
Tebal : 0,5 m
Jenis Pemanas : Burner
43
Katalis
Jenis : NiO
Bentuk : bola
Diameter : 5,4 mm
6. Reaktor
Kode : R–01
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi sintesa
metanol
Jenis : Fixed Bed Multitube
Kondisi Operasi : T = 300oC
P = 49,5 atm
Bahan Konstruksi : High Alloy Steel SA 167 Grade 3
Jumlah : 1 buah
Tube Side
Diameter : 1,5 in = 0,0381 m
Jumlah : 1263 buah
Shell Side
Diameter : 167,65 cm
Tebal Shell : 0,48 cm
Head
Tebal head : 4 in = 0,1016 m
Tinggi head : 23,69 in = 0,6017 m
Tinggi Reaktor : 2.43 m
Isolator
Bahan : asbes
Tebal : 0,3 m
Jenis Pendingin : Jacket
Katalis
Jenis : CuO
Bentuk : Silinder
Diameter : 3.5 mm
44
Tinggi : 10 mm
Bulk density : 1,4 gr/cc
7. Flash Drum 03
Kode : FD - 03
Fungsi : Meningkatkan kemurnian metanol menjadi 98,5%
Jenis : Vertikal Drum
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 grade A
Kondisi Operasi : T = 65,35oC
P = 20 atm
Drum / Shell
Tebal Shell : 0,1875 in = 0,0476 m
Tinggi Shell : 15,13 in = 4,61 m
Diameter Shell : 4 ft = 1,22 m
Head
Tebal head : 0,1875 in = 0,0476 m
Tinggi head : 8,96 in = 0,23 m
Tinggi total : 16,622 m
Diameter total : 1,3716 m
8. Waste Heat Boiler
Kode : WHB-01
Fungsi : Membuat steam dengan pemanfaatan panas
keluaran reaktor
Jenis : Double pipe
Luas trasfer panas : 361,0775 ft2
Beban panas : 14.314.460,14 Btu/jam
Fluida panas
Suhu masuk : 702,98oC
Suhu keluar : 247,01oC
Fluida dingin
Suhu masuk : 30oC
Suhu keluar : 250oC
45
9. Kompresor 01
Kode : C - 01
Fungsi : Menaikkan tekanan biogas bersih sebelum masuk
Absorber
Jenis : Centifugas Compressor
Jumlah Stage :1
Kondisi operasi : To = 30oC T = 35oC
Po = 1 atm P = 3 atm
Power : 15,97 Hp
Jumlah : 1 buah
46
10. Kompresor 02
Kode : C - 02
Fungsi : Menaikkan tekanan biogas bersih sebelum masuk
Steam Reformer
Jenis : Centifugas Compressor
Jumlah Stage :1
Kondisi operasi : To = 70oC T = 326,70oC
Po = 3 atm P = 20 atm
Power : 144,69 Hp
Jumlah : 1 buah
11. Kompresor 03
Kode : C - 03
Fungsi : Menaikkan tekanan SynGas sebelum direaksikan
dalam Reaktor
Jenis : Centifugas Compressor
Jumlah Stage :1
Kondisi operasi : To = 80oC T = 300oC
Po = 20 atm P = 50 atm
Power : 223,74 Hp
Jumlah : 1 buah
12. Kondensor 01
Kode : CD – 01
Fungsi : Mengembunkan hasil atas Regenerator MEA
Jenis : Shell and Tube Horizontal
Luas transfer panas : 537,0768 ft2 = 49,8961 m2
Beban panas : 3.752.451,75 Btu/jam
Jumlah : 1 buah
Fluida panas
Suhu masuk : 80oC
Suhu keluar : 40,42oC
47
Fluida dingin
Suhu masuk : 30oC
Suhu keluar : 35oC
Rd perancangan : 0,00125 hr.ft2.F/Btu
Rd min : 0,00100 hr.ft2.F/Btu
UC : 1314,3732 Btu/hr.ft2.F
UD : 496,5189 Btu/hr.ft2.F
Bahan konstruksi
Tube : Carbon Steel SA 283 grade C
Shell : Carbon Steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
Fluida : Air
Panjang : 288 in = 7,315 m
OD tube : 0,75 in = 0,019 m
ID tube : 0,652 in = 0,0165 m
BWG : 18
Susunan : Triangular Pitch, PT = 1,25 in = 0,032 m
Jumlah tube : 114
Passes :4
Pressure drop : 1,8247 psi
Spesifikasi shell
Fluida : Hasil atas Regenerator MEA
ID shell : 29 in = 0,737 m
Baffle space : 21,75 in = 0,5524 m
Passes :2
Pressure drop : 0,0015 psi
13. Kondensor 02
Kode : CD – 02
Fungsi : Mengembunkan air dari SynGas sebelum masuk
Reaktor
Jenis : Shell and Tube Horizontal
48
14. Kondensor 03
Kode : CD – 03
Fungsi : Mengembunkan air dan crude metanol
Jenis : Shell and Tube Horizontal
Luas transfer panas : 244,982 ft2
Beban panas : 2.480.666,04 Btu/jam
Jumlah : 1 buah
Fluida panas
Suhu masuk : 300oC
Suhu keluar : 50oC
Fluida dingin
Suhu masuk : 30oC
Suhu keluar : 35oC
Rd perancangan : 0,0107 hr.ft2.F/Btu
Rd min : 0,0030 hr.ft2.F/Btu
UC : 161,358 Btu/hr.ft2.F
UD : 59,265 Btu/hr.ft2.F
Bahan konstruksi
Tube : Carbon Steel SA 283 grade C
Shell : Carbon Steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
Fluida : Air
Panjang : 16 ft = 4,8768 m
OD tube : 0,75 in = 0,019 m
ID tube : 0,652 in = 0,0165 m
BWG : 16
Susunan : Triangular Pitch, PT = 1,25 in = 0,032 m
Jumlah tube : 78
Passes :8
Pressure drop : 1,0984 psi
50
Spesifikasi shell
Fluida : crude metanol
ID shell : 12 in = 0,3048 m
Baffle space : 7 in = 0,1178 m
Passes :8
Pressure drop : 0,7244 psi
15. Separator 01
Kode : S – 01
Fungsi : Menampung kondensat dari CD - 01
Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Kondisi : T = 40,42oC
P = 1,1 atm
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 0,6833 m3
Diameter : 0,6549 m
Panjang shell : 1,9647 m
Tinggi head : 5,4378 in = 0,138 m
Tebal shell : 0,1875 in = 0,048 m
Tebal head : 0,1875 in = 0,048 m
16. Flash Drum 01
Kode : FD – 01
Fungsi : Menampung kondensat dari CD - 02
Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Kondisi : T = 80oC
P = 20 atm
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 123,660 m3
Diameter : 3,7043 m
Panjang shell : 11,113 m
51
19. Reboiler 01
Kode : RB – 01
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah REG-01
Jenis : Kettle Reboiler
Luas transfer panas : 494,6038 ft2
Beban panas : 87.989.278,4213 Btu/jam
Jumlah : 1 buah
Fluida panas
Suhu masuk : 300oC
Suhu keluar : 300oC
Fluida dingin
Suhu masuk : 102oC
Suhu keluar : 103,11oC
Rd perancangan : 0,00106 hr.ft2.F/Btu
Rd min : 0,00100 hr.ft2.F/Btu
UC : 1063,218 Btu/hr.ft2.F
UD : 499 Btu/hr.ft2.F
Bahan konstruksi
Tube : Carbon Steel SA 283 grade C
Shell : Carbon Stell SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
Fluida : Saturated steam
Panjang : 16 ft = 4,877 m
OD tube : 1 in = 0,025 m
ID tube : 0,870 in = 0,021 m
BWG : 16
Susunan : Triangular Pitch, PT = 1,25 in = 0,032 m
Jumlah tube : 136
Passes :4
Pressure drop : 1,7872 psi
53
Spesifikasi shell
Fluida : Larutan MEA
ID shell : 19,25 in = 0,4889 m
Baffle space : 14,4375 in = 0,3667 m
Passes :1
Jumlah hairpin: 4
Pressure drop : 0,00003 psi
Spesifikasi inner pipe
Fluida : Air
ID inner pipe : 1,38 in = 0,0350 m
OD inner pipe : 1,9 in = 0,0483 m
Pressure drop : 3,4485 psi
Spesifikasi Tube
Fluida : Saturated steam
Panjang : 16 ft = 4,877 m
OD tube : 0,75 in = 0,019 m
ID tube : 0,58 in = 0,014 m
BWG : 14
Susunan : Triangular pitch, PT = 1 in = 0,025 m
Jumlah tube : 106 buah
Passes :1
Pressure drop : 0,473 psi
Spesifikasi Shell
Fluida : SynGas
ID shell : 13,25 in = 0,337 m
Baffle space : 7 in = 0,178 m
Passes :1
Pressure drop : 4,01 psi
UD : 20,33 Btu/hr.ft2.F
Bahan konstruksi
Tube : Carbon Steel SA 283 grade C
Shell : Carbon Steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
Fluida : Saturated steam
Panjang : 16 ft = 4,876m
OD tube : 0,75 in = 0,0190 m
ID tube : 0,58 in = 0,0147 m
BWG : 14
Susunan : Triangular pitch, PT = 1in = 0,0254 m
Jumlah tube : 8 buah
Passes :2
Pressure drop : 0,23 psi
Spesifikasi Shell
Fluida : crude metanol
ID shell : 17,25 in = 0,438 m
Baffle space : 7 in = 0,178 m
Passes :2
Pressure drop : 2,39 psi
Fluida dingin
Suhu masuk : 30oC
Suhu keluar : 35oC
Rd perancangan : 0,00148 hr.ft2.F/Btu
Rd min : 0,00100 hr.ft2.F/Btu
UC : 395,9617 Btu/hr.ft2.F
UD : 249,4600 Btu/hr.ft2.F
Bahan konstruksi
Tube : Carbon Steel SA 283 grade C
Shell : Carbon Steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
Fluida : Air
Panjang : 24 ft = 7,3152 m
OD tube : 0,75 in = 0,019 m
ID tube : 0,652 in = 0,0165 m
BWG : 18
Susunan : Triangular pitch, PT = 1,25 in = 0,032 m
Jumlah tube : 136
Passes :2
Pressure drop : 1,6455 psi
Spesifikasi shell
Fluida : Hasil atas FD-03
ID shell : 29 in = 0,737 m
Baffle space : 21,75 in = 0,5524 m
Passes :2
Pressure drop : 1,6293 psi
26. Pompa 01
Kode : P-01
Fungsi : Mengalirkan Larutan MEA dari HE–02 menuju
Absorber 01
Jenis : Single stage centrifugal pump
60
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 51,643 gpm
Daya pompa : 4 HP
Daya motor : 6 HP
NPSH required : 3,936 ft
NPSH available : 154,336 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 2 in = 0,051 m
Schedule Number : 80
OD : 2,38 in = 0,06045 m
ID : 1,939 in = 0,04925 m
27. Pompa 02
Kode : P-02
Fungsi : Mengalirkan Larutan MEA dari HE-03 menuju
HE-02
Jenis : Single stage centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 51,8908 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 0,75 HP
NPSH required : 3,9490 ft
NPSH available : 32,8840 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 2 in = 0,051 m
Schedule Number : 80
OD : 2,38 in = 0,06045 m
ID : 1,939 in = 0,04925 m
28. Pompa 03
Kode : P-03
Fungsi : Mengalirkan Larutan MEA hasil bawah
Regenerator MEA menuju HE-01
Jenis : Single stage centrifugal pump
61
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 53,3431 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 0,75 HP
NPSH required : 4,0224 ft
NPSH available : 13,3553 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 2 in = 0,051 m
Schedule Number : 80
OD : 2,38 in = 0,06045 m
ID : 1,939 in = 0,04925 m
29. Pompa 04
Kode : P-04
Fungsi : Mengalirkan hasil atas Regenerator MEA untuk di
refluks
Jenis : Single stage centrifugal pump
Jumlah :1 buah
Kapasitas : 28,4874 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 0,75 HP
NPSH required : 2,6477 ft
NPSH available : 10,6879 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 1,5 in = 0,0381 m
Schedule Number : 80
OD : 1,76 in = 0,0447 m
ID : 1,5 in = 0,0381 m
30. Pompa 05
Kode : P-05
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah Absorber menuju HE-01
Jenis : Single stage centrifugal pump
62
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 51,643 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 0,75 HP
NPSH required : 4,0224 ft
NPSH available : 13,3553 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 2 in = 0,051 m
Schedule Number : 80
OD : 2,38 in = 0,06045 m
ID : 1,939 in = 0,04925 m
31. Pompa 06
Kode : P-06
Fungsi : Mengalirkan crude metanol dari FD-02 ke HE-05
Jenis : Single stage centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 0,8259 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 1 HP
NPSH required : 0,2498 ft
NPSH available : 14,89 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 0,25 in = 0,0063 m
Schedule Number : 40
OD : 0,54 in = 0,0137 m
ID : 0,364 in = 0,0092 m
32. Pompa 07
Kode : P-07
Fungsi : Mengalirkan produk dari Acc-01 menuju tangki
penyimpanan metanol (T-02)
Jenis : Single stage centrifugal pump
63
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 42,6275 gpm
Daya pompa : 0,5 HP
Daya motor : 0,75 HP
NPSH required : 3,4638 ft
NPSH available : 50,2693 ft
Pipa yang digunakan
D, Nominal size : 1,25 in = 0,0317 m
Schedule Number : 80
OD : 1,66 in = 0,0216 m
ID : 1,278 in = 0,0346 m
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian
penting untuk menunjang berlangsungnya proses dalam suatu pabrik. Unit
pendukung proses meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan steam, unit
pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar.
3.8.1 Unit Pengadaan Air
Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor dan
pendingin pada heat exchanger. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan air pendingin :
Kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak.
Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi.
Tangki
Cooling Tower
Penampungan Air Pendingin
Peralatan Demineralisasi
Proses
Tangki
Boiler Deaerator
Penampungan
Tangki Hidrazin
Unit Proses
Poliser
Kaporit
Diameter : 0,889 m
Tinggi : 3,143 m
11. Tangki Kation Exchanger (K-EX)
Fungsi : Menghilangkan kation yang masih terdapat dalam air
umpan boiler untuk mencegah fouling.
Tipe : Tangki silinder tegak dengan flanged and standard dished
head.
Jenis Kation : Duolite C-3 (Phenolic Resin)
Luas Area : 4,34 ft2
Volume Kation : 15,963 ft3
Waktu regenerasi : 1 hari
Tinggi Bed : 44,135 in
Debit : 14,806 m3/jam
Volume : 0,354 m3
Diameter : 0,635 m
Tinggi : 2,55 m
12. Tangki Kation Deaerator (D-AE)
Fungsi : Menghilangkan udara ( O2 dan CO2) dari air proses.
Tipe : Tangki silinder horizontal dengan flanged and standard
dished head.
Waktu tinggal : 1 hari
Debit : 67.007,51 kg/jam
Volume : 74,028 m3
Diameter : 3,5 m
Tinggi : 10,839 m
13. Cooling Tower
Fungsi : Mendinginkan kembali air pendingin yang telah digunakan
oleh alat-alat proses
Tipe : Inducted draft cooling tower
Debit : 5.052.394,95 kg/jam
74
Steam yang diproduksi pada pabrik metanol ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan panas pada heat exchanger dan pemanas reboiler. Untuk memenuhi
kebutuhan steam digunakan fire tube boiler. Kebutuhan steam pada pabrik metanol
ini adalah sebagai berikut :
Jenis = Low steam
Tekanan = 576,9 psia
Suhu = 350oC
Jumlah = 147.443,84 lb/jam
Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, maka
jumlahnya dilebihkan sebanyak 10%. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah
sebanyak = 162.188,2 lb/jam. Spesifikasi boiler :
Kode = B-01
Tipe = Fire tube boiler
Jumlah = 2 buah (1 cadangan)
Heating surface = 60.719,007 ft2
Suhu steam = 350oC
Tekanan steam = 576,9 psia
Efisiensi = 80 %
Bahan bakar = Biogas
75
Pada prarancangan pabrik metanol ini kebutuhan akan tenaga listrik dipenuhi
dari PT. PLN dan generator sebagai cadangan. Generator yang digunakan adalah
generator arus bolak balik dengan pertimbangan :
1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan dengan
menggunakan transformator.
Kebutuhan listrik untuk pabrik meliputi :
Listrik untuk keperluan proses dan keperluan utilitas = 437,97 kW
Listrik untuk penerangan = 109,14 kW
Listrik untuk AC = 15 kW
Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi = 10 kW
Total kebutuhan listrik = 572,11 kW
76
Jumlah kebutuhan listrik sebesar itu disuplai oleh PT. PLN atau generator jika
terjadi gangguan listrik padam dari PT. PLN. Generator yang digunakan
mempunyai efisiensi 80% sehingga masukan daya = 500 kW.
Spesifikasi generator :
Kode : G-01
Tipe : AC generator
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 500 kW
Tegangan : 220/360 V
Efisiensi : 80 %
3.8.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Tata letak pabrik adalah suatu pengaturan yang optimal dari perangkat
fasilitas-fasilitas dalam pabrik, tempat kedudukan dari bagian-bagian dalam pabrik
yang meliputi tempat bekerjanya karyawan, tempat terjadinya proses produksi,
tempat penyimpanan bahan baku dan produk, yang ditinjau dari segi hubungan satu
sama lain.
Selain peralatan yang tercantum dalam “flow engineering sheet“, beberapa
bangunan fisik yang lain seperti : kantor, bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin,
pemadam kebakaran, pos keamanan/penjagaan dan sebagainya hendaknya
ditempatkan pada bagian tersendiri, sehingga kelancaran proses tidak terganggu
ditinjau dari segi lalu lintas bahan baku, barang, kontrol dan keselamatan kerja. Tata
letak yang tepat sangat berpengaruh terhadap efisiensi, keselamatan dan kelancaran
dari para pekerja dan keselamatan proses.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tata letak pabrik
agar tercapai kondisi yang optimal adalah sebagai berikut :
a) Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan
Perluasan pabrik harus diperhitungkan sejak awal supaya masalah kebutuhan
tempat tidak timbul di masa yang akan datang. Sejumlah areal khusus sudah
dipersiapkan untuk areal perluasan pabrik, penambahan peralatan pabrik, dan
sebagainya.
b) Faktor keamanan
Faktor keamanan yang perlu diperhatikan terutama untuk bahaya kebakaran.
Sumber api dan panas dari bahan yang mudah terbakar dan meledak harus
dipisahkan dalam perancangan tata letak. Pengelompokan unit-unit proses yang
satu dengan yang lain agar tidak sulit dalam pengisolasian bahaya kebakaran yang
terjadi. Penempatan alat-alat pemadam kebakaran (hidrant) dan penampungan air
yang cukup disediakan di tempat-tempat yang rawan terjadinya kebakaran.
78
Secara garis besar tata letak pabrik dapat dibagi menjadi beberapa daerah
utama, yaitu :
a) Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Daerah administrasi merupakan daerah pusat kegiatan administrasi pabrik
yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol merupakan
pusat pengendalian proses, tempat pengujian kualitas dan kuantitas bahan baku
yang akan diproses dan produk yang akan dijual dan pusat pengendalian prosess
guna kelancaran produksi.
b) Daerah proses
Daerah ini merupakan daerah tempat alat proses diletakkan dan tempat
berlangsungnya proses.
1. Daerah pergudangan umum, bengkel dan garasi
Gudang merupakan tempat penyimpanan sementara peralatan yang
mendukung berlangsungnya proses. Bengkel merupakan tempat untuk
memperbaiki peralatan pabrik yang rusak, sedangkan garasi adalah tempat
penyimpanan kendaraan operasional pabrik serta beberapa peralatan
pendukung lainnya seperti forklift, dump truck, dan lain-lain.
2. Daerah utilitas
Unit-unit utilitas yang mendukung berlangsungnya proses diletakkan di
daerah ini.
79
1 KETERANGAN:
1. POS KEAMANAN
TRUK 2. KOPERASI KARYAWAN
3. KANTIN
4. TEMPAT IBADAH
5. KANTOR
3 4 6. POLIKLINIK
7. LABORATORIUM
8. K3
2 AP 11 14 AP 9. PEMADAM KEBAKARAN
10. UNIT PROSES
17 11. TEMPAT PENAMPUNGAN BAHAN BAKU
12. TEMPAT PENAMPUNGAN PRODUK
1 13. UNIT UTILITAS
14. UNIT UTILITAS
TRUK
15. PARKIR
16. LAPANGAN
17. BENGKEL
AP AREA PERLUASAN
5 7 10 13 AP
6 8
1
9 AP 12
15
B
W
AP
AP
16 SS N
U
E
T
SKALA 1 : 40.000
Tata letak peralatan proses adalah tempat kedudukan dari alat-alat yang
digunakan dalam proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang
sedemikian rupa sehingga :
Kelancaran proses produksi dapat terjamin.
Dapat mengefektifkan penggunaan lahan.
Biaya material handling menjadi rendah dan menyebabkan
turunnya/terhindarnya pengeluaran untuk kapital yang tidak penting. Jika
tata letak peralatan proses sedemikian rupa sehingga urut-urutan proses
produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu untuk membeli alat angkut
yang biayanya mahal.
Karyawan mendapatkan kepuasan kerja. Jika karyawan mendapatkan
kepuasan dalam bekerja, maka akan mengakibatkan meningkatnya
semangat kerja yang menyebabkan meningkatnya produktifitas kerja.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan tata letak peralatan
proses, yaitu :
a) Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat sangat berpengaruh pada
keuntungan ekonomis yang besar dan sebagai penunjang kelancaran dan keamanan
produksi. Evaluasi pipa juga harus diperhatikan, unttuk pipa di atas tanah perlu
dipasang pada ketinggian 3 meter atau lebih, sedangkan pemasangan pipa pada
permukaan tanah diatur sedemikian rupa sehingga lalu lintas pekerja tidak
terganggu.
b) Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar unit proses perlu diperhatikan agar
akumulasi bahan-bahan kimia berbahaya dapat dihindari sehingga keselamatan
para pekerja terjamin. Arah hembusan anginpun perlu diperhatikan.
82
d) Cahaya
Penerangan seluruh bagian pabrik harus memadai, terutama pada tempat-
tempat proses yang dimungkinkan berisiko tinggi terjadinya bahaya, perlu
diberikan penerangan tambahan.
f) Pertimbanngan ekonomi
Penempatan peralatan proses pabrik diusahakan sedemikian rupa sehingga
biaya operasi dapat ditekan dan kelancaran serta keamanan produksi pabrik
terjamin, sehingga dari segi ekonomi dapat menguntungkan.
83
KETERANGAN
GAMBAR :
UTILITY
AREA
ABS-01 : ABSORBER 01
ABS-02 : ABSORBER 02
C-01 : KOMPRESOR 01
C-02 : KOMPRESOR 02
C-03 : KOMPRESOR 03
CONTROL
ROOM FD-01 : FLASH DRUM 01
FD-02 : FLASH DRUM 02
SR- FD-03 : FLASH DRUM 03
WH
01
B-01 ACC-01 : AKUMULATOR 01
C- HE-
HE-01 : HEAT EXCHANGER 01
02 06
HE-02 : HEAT EXCHANGER 02
ACC
HE- -01 HE-03 : HEAT EXCHANGER 03
FD- FD-
03
ABS 01 03 HE-04 : HEAT EXCHANGER 04
-02 HE-05 : HEAT EXCHANGER 05
HE- T-02
05 HE-06 : HEAT EXCHANGER 06
T-01 C-
HE-2
03 REG-01 : REGENERATOR MEA 01
N
S
E
Gambar 3.5 Tata Letak Peralatan Proses
84
hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran
produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat
pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Menurut (Djoko, 2003), ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi kerja berdasarkan sistem line and staff ini, yaitu :
1. Sebagai garis atau line, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staff, yaitu orang - orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran - saran kepada
unit operasional.
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan
Direktur Keuangan-Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan
teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran,
keuangan, dan bagian umum.
Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan
bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan
membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan
mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan
perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang
kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas
masing - masing seksi (Widjaja, 2003).
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya.
Penempatan tenaga kerja yang tepat.
Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan yang lebih efisien.
Penyusunan program pengembangan manajemen.
87
RUPS
(Rapat Umum Pemegang
Saham)
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
Staff Ahli
Kabag Kabag
Kabag
Produksi & Kabag Teknik Kabag Litbang Keuangan & Kabag Umum
Administrasi
Utilitas Pemasaran
Kasi Penelitian & Pengembangan
Kasi Listrik & Instrumentasi
Kasi Pembelian
Kasi Personalia
Kasi Keuangan
Kasi Utilitas
Kasi K3
a) Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk
kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para pemilik
saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang
mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang :
Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
Mengangkat dan memberhentikan Direksi.
Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan.
(Sumber : (Widjaja, 2003))
b) Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham
sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-
tugas Dewan Komisaris meliputi :
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran.
Mengawasi tugas - tugas direksi.
Membantu direksi dalam tugas - tugas penting.
(Sumber : (Widjaja, 2003))
c) Dewan Direksi
Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan
kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama
membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur Keuangan dan
Administrasi.
89
d) Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing.
Tugas dan wewenang staf ahli meliputi :
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
90
e) Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
direktur Utama.
Kepala bagian terdiri dari:
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses, seksi
pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses antara lain :
Mengawasi jalannya proses produksi.
Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang
tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian :
Menangani hal - hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:
Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu.
Mengawasi dan menganalisa mutu produksi.
Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik.
2. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain:
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan
dan utilitas.
Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
91
Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur keluar
masuknya bahan dan alat dari gudang.
Tugas seksi pemasaran :
Merencanakan strategi penjualan hasil produksi.
Mengatur distribusi hasil produksi.
5. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan. Membawahi 3 seksi, yaitu
seksi personalia, seksi humas, dan seksi keamanan.
Seksi personalia bertugas :
Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya tidak
terjadi pemborosan waktu dan biaya.
Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi
kerja yang tenang dan dinamis.
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan
karyawan.
Seksi humas bertugas :
Mengatur hubungan antar perusahaan dengan masyarakat di luar
lingkungan perusahaan.
Seksi Keamanan bertugas :
Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun
bukan karyawan di lingkungan pabrik.
Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan
Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan.
6. Kepala Seksi
Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya
sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing
agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya
proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab kepada kepala bagian
masing - masing sesuai dengan seksinya.
93
Pabrik metanol ini direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun
dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur
digunakan untuk perawatan, perbaikan, dan shutdown pabrik. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan
shift dan non shift.
a) Kayawan non shift / harian
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, staf ahli, kepala
bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada di kantor. Karyawan harian akan
bekerja selama 5 hari dalam seminggu dan libur pada hari Sabtu, Minggu dan hari
besar, dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja :
Hari Senin – Kamis : Jam 08.00 – 17.00
Hari Jum’at : Jam 08.00 – 17.00
Jam Istirahat :
Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00
Hari Jum’at : Jam 11.00 – 13.00
yang libur. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, kelompok
yang bertugas tetap harus masuk. Jadwal pembagian kerja masing-masing
kelompok ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.26 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pagi D D A A B B C C C D
Sore C C D D A A B B B C
Malam B B C C D D A A A B
Off A A B B C C D D D A
Tgl 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pagi D A A B B B C C D D
Sore C D D A A A B B C C
Malam B C C D D D A A B B
Off A B B C C C D D A A
Tgl 21 22 23 24 25 26 27 28
Pagi A A A B B C C D
Sore D D D A A B B C
Malam C C C D D A A B
Off B B B C C D D A
Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik ini antara lain limbah hasil proses,
buangan sanitasi dan air berminyak dari alat-alat proses.
a) Limbah hasil proses
Limbah dari Flash Drum 01 (FD-01) dan Flash Drum 03 (FD-03) yang
berupa campuran air dan sedikit crude metanol ditampung dalam bak penampung,
limbah cair ini diolah sampai pH 6,5-8,5 baru dibuang ke sungai
b) Air buangan sanitasi
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik
dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif,
aerasi, dan penambahan desinfektan Ca-hypochlorite.
c) Air berminyak dari alat proses
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lainnya.
Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak di
lapisan atas dialirkan ke penampungan minyak dan selanjutnya dibakar dalam
tungku pembakar. Sedangkan air di lapisan bawah dialirkan ke penampungan akhir
dan selanjutnya dibuang.
d) Limbah gas
Limbah gas berasal dari hasil atas Regenerator MEA dan Flash Drum 02 (FD-
02) berupa CH4, CO, CO2, H2, H2S, O2, CH3OH, CH3OH3 dan N2.Gas tersebut
dibakar di Flare Stack.
97
BAB lV
Analisis Ekonomi
97
98
Melalui metode Least Square (Perry's & Green, 1999), dapat dilakukan
penaksiran index harga rata-rata pada akhir tahun 2025. Penyelesaian dengan Least
Square menghasilkan persamaan:
y = a + bx
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menghitung harga indeks pada tahun 2025
dengan cara memasukkan nilai x = 9
Maka ; y = 574,286 + (6,618 x 9)
y = 633,848
Kode
No Nama alat Harga satuan Jumlah Total
alat
Tangki
5 T-02 $134.200 $169.234,20 1 $169.234,20
Metanol
Reaktor fix bed
6 R-01 $78.300 $98.740,97 1 $98.740,97
multitube
Steam
7 SR-01 $477.700 $602.408,17 1 $602.408,17
Reformer
Regenerator
8 REG-01 $73.400 $92.561,77 1 $92.561,77
MEA
9 C-01 Kompresor $272.000 $343.008,21 3 $1.029.024,62
10 FD Flash Drum $10.400 $13.115,02 5 $65.575,10
Heat
11 HE-01 $4.900 $6.179,19 1 $6.179,19
Exchanger-01
Heat
12 HE-02 $333.900 $421.067,80 1 $421.067,80
Exchanger-02
Heat
13 HE-03 $1.200 $1.513,27 1 $1.513,27
Exchanger-03
Heat
14 HE-04 $4.900 $6.179,19 1 $6.179,19
Exchanger-04
Heat
15 HE-05 $4.900 $6.179,19 1 $6.179,19
Exchanger-05
Heat
16 HE-06 $4.900 $6.179,19 1 $6.179,19
Exchanger-06
17 AB-01 Absorber $4.600 $5.800,87 2 $11.601,75
18 P Pompa $4.900 $6.179,19 7 $43.254,33
Total $1.739.300 $2.193.360,94 31 $2.937.638,31
101
Kode
No Nama alat Harga satuan Jumlah Total
alat
Tangki
17 TU-02 Penampung $177.342 $195.118,20 2 $390.236,39
Air
Tangki Air
18 TU-03 $16.594 $18.257,33 1 $18.257,33
Pemadam
Tangki
19 TU-04 Penampung $77.560 $85.334,37 2 $170.668,73
Air Pendingin
20 TU-05 Tangki Klorin $5.531 $6.085,41 1 $6.085,41
Tangki
21 TU-06 Penampung $2.430 $2.673,58 3 $8.020,73
Air Sanitasi
Tangki
22 TU-07 $66.379 $73.032,62 1 $73.032,62
Polisher
Tangki
23 TU-08 $77.443 $85.205,64 1 $85.205,64
Kondensat
Tangki Bahan
24 TU-09 $96.200 $105.842,78 1 $105.842,78
Bakar
25 G-01 Generator $33.189 $36.515,76 1 $36.515,76
26 CU-01 Kompressor $28.095 $30.911,15 2 $30.911,15
Total $2.827.856 $3.111.311,28 47 $6.167.249,83
103
Fix Charges adalah biaya konstan yang dikeluarkan dari tahun ke tahun
walaupun pabrik sedang tidak berproduksi.
105
Plant Overhead Cost adalah biaya lebih yang dikeluarkan pabrik diluar
perencanaanya. Besarnya plant overhead cost berkisar antara 50% - 70% dari gaji
karyawan dan maintenance.
Plant Overhead Cost = $ 1.374.410,60
Total Production Cost (TPC) adalah jumlah biaya atau ongkos yang
dikeluarkan pada manufacturing cost dan general expense.
TPC = MC + GE = $ 62.487.936,17
Break Even Point adalah titik batas produksi, dimana pabrik dikatakan tidak
untung dan tidak rugi. Untuk menghitung nilai Break Even Point (BEP) digunakan
rumus sebagai berikut :
FC
BEP = x100% (4.1)
Ts-Vc
$ 9.350.580,61
Maka, BEP = = 25,71%
$ 89.512.978,93 − $ 53.137.355,56
107
60000000
55000000
50000000
45000000
40000000
USDollar
35000000
BEP VC
30000000 25,71 % FC
25000000 TS
20000000 TC
15000000
10000000
5000000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
%Kapasitas
Pay Out Time adalah jumlah tahun yang telah berselang, sebelum didapatkan
suatu penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
kembalinya capital investment dengan profit sebelum dikurangi depresiasi
FCI
POT sebelum pajak = (4.4)
keuntungan sebelum pajak + 0,1FCI
$ 28.269.549,58
POT sebelum pajak =
$ 27.025.042,76 + 0,1($ 28.269.549,58)
= 0,95 tahun
FCI
POT setelah pajak =
keuntungan sebelum pajak + 0,1FCI
$ 28.269.549,58
POT setelah pajak = (4.4)
$ 18.917.529,93 + 0,1($ 28.269.549,58)
= 1,3 tahun
Untuk industri kimia dengan resiko rendah max acceptable POT = 5 tahun
(Aries & Newton, 1955).
Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung dengan cara discounted cash
flow. Evaluasi kelayakan dengan menggunakan discounted cash flow dilakukan
dengan menghitung nilai waktu dari cash flow. Prosedur trial-and-error digunakan
untuk menentukan nilai IRR yang dapat digunakan untuk cash flow tahunan
sehingga nilai investasi awal dikurangi cash flow setiap tahun selama umur pabrik
dan nilai sisa serta working capital menjadi nol (FCI + WCI = CF + WCI + SV).
109
Nilai cash flow, working capital dan nilai sisa pada masa depan dibawa ke nilai
masa sekarang.
110
Sehingga,
FCI + WCI = CF (P/A, i, n) + WCI (P/F, i, n) + SV (P/F, i, n) (4.4)
Cash Flow = Laba bersih + Depresiasi
Present Value = Cash Flow x Discount Factor
Discount Factor = 1/(1 + I)n
Umur pabrik (n) = 10
Dimana I = ROI
n = tahun pada saat cash flow dihitung
Pada saat harga total present value = TCI, maka I disebut Internal Rate of Return.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai IRR sebesar 49,28%.
Total pinjaman pada prarancangan pabrik metanol ini adalah 30% dari total
investasi yaitu $ 9.752.994,61. Angsuran pembayaran pinjaman tiap tahun
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Angsuran Pembayaran Pinjaman
Pokok Angsuran
Tahun Bunga Jumlah Sisa
Pinjaman Pokok
0 $ 9.752.994,61 0 $ 1.462.949,19 $ 1.462.949,19 $ 9.752.994,61
1 $ 9.752.994,61 $ 2.438.248,65 $ 1.462.949,19 $ 3.901.197,84 $ 7.314.745,96
2 $ 7.314.745,96 $ 2.438.248,65 $ 1.097.211,89 $ 3.535.460,54 $ 4.876.597,31
3 $ 4.876.597,31 $ 2.438.248,65 $ 822.909,07 $ 3.261.207,72 $ 2.438.248,65
4 $ 2.438.248,65 $ 2.438.248,65 $ 365.737,30 $ 2.803.985,95 0
111
BAB V
Kesimpulan
Pada pra perancangan pabrik metanol ini dirancang dengan kapasitas 50.000
ton/tahun. Proses yang digunakan adalah hidrogenasi karbon monoksida tekanan
rendah. Pembuatan pabrik metanol ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk
mengurangi ketergantungan akan impor metanol. Berdasarkan analisis lokasi maka
pabrik akan didirikan di di daerah Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dari
hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh :
1. Break Event Point (BEP) sebesar 25,71%
2. Pay Out Time (POT) setelah pajak : 1,30 tahun
3. Internal Rate of Return (IRR) : 49,28 %
Dari hasil analisa ekonomi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pabrik
metanol ini layak untuk dipertimbangkan pendiriannya.
112
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R., & Newton, R. (1955). Chemical Engineering Cost Estimation. New
York: McGraw-Hill Book Company Inc.
Badan Pusat Statistik. (2020, March 15). Retrieved from BPS - Statistics Indonesia:
http://www.bps.go.id
Branan, C. (1994). Rules of Thumb for Chemmical Engineers. Gulf Publishing
Company Houston.
Brownell, L., & Young, E. (1959). Process Equipment Design: Vessel Design.
Michigan.
Coulson, J., & Richardson J.F. (1983). An Introduction to Chemical Engineering.
Massachusetts: Allyn and Bacon Inc.
Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2020,
Januari 31). Retrieved from Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan Provinsi
Nusa Tenggara Barat Web Site:
https://disnakkeswan.ntbprov.go.id/informasi-2/populasi-ternak/
Djoko, P. (2003). Komunikasi Bisnis, edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Eddy, N., & dkk. (2003). Pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia Untuk
Mengurangi Pencemaran Lingkungan. Makalah Pengantar Falsafah Sains,
Bogor:Program Pasca Sarjana/S3 Institut Pertanian Bogor.
Evans, J. (1971). Equipment Design Hand Book for Refineries and Chemical Plant
Vol. 2. Houston: Gulf Publishing.
Everton, S., & Chakib, B. (2013). Design And Simulation Of A Methanol
Production Plant From CO2 Hydrogenation. Elsevier.
Faith, W., Keyes, D., & Clark, R. (1975). Industrial Chemicals, 4th Edition. New
York: John Willew & Sons Inc.
Geankoplis, C. (1983). Transport Process and Unit Operations, 2nd Edition.
Boston: Allyn and Bacon Inc.
Harahap, M. E., & Tjahjono, E. W. (2016). Kajian Teknologi Proses Pembuatan
Gas Sintetik Dari Batubara Dan Prospek Pemanfaatannya Pada Industri
Hilirnya. Pusat Teknologi Industri Proses, Deputi Bidang TIRBR-BPPT, 63.
Kern, D. (1950). Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill International
Book Company.
113
Tabel Impor Menurut Komoditi, Tahun 2015-2019. (2020, januari 31). Retrieved
from Badan Pusat Statistik Web Site:
https://www.bps.go.id/all_newtemplate.php
Ullman's. (2004). Processes and Process Engineering Vol 3. Weinheim: Wiley-
VCH Verlag Gmbh and Co.
Wankat, P. (1988). Equilibrium Stage Separation : Separations in Chemical
Engineering. Prentice Hall, New Jersey: Englewood Cliffs.
Widjaja, G. (2003). Tanggung Jawab Direksi atau Kepailitan Perseroan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Yaws, Carl L;. (1999). Chemical Properties Handbook. New York: Mc Graw-Hill.
115
LAMPIRAN A
2. Steam
H2O = 100%
Spesifikasi Produk
Metanol
CH3OH = 98,50 %
H2O = 1,50 %
115
116
F2 F7
MEA CH4
H2O CO
N2
ABSORBER
CH4
CO2 CO2
CO H2S
N2 MEA
H2S H2O
F1 F3
F4
CO2
H2S
H2O
RE-
F3
GENERATOR
CO2 MEA
H2S
MEA
H2O
MEA
H2O
F5
Neraca massa sekitar Regenerator MEA dapat dilihat dalam tabel berikut :
Arus Masuk Arus Keluar
Komponen BM F3 F4 F5
kmol kg kmol kg kmol kg
CH4 16 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
CO2 44 16,951 745,846 16,951 745,846 0,000 0,000
CO 28 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N2 28 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
H2 2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
H2S 34 0,362 12,308 0,362 12,308 0,000 0,000
MEA 61 8,286 505,436 0,000 0,000 8,286 505,436
H2O 18 65,519 1179,350 0,074 1,328 65,446 1178,022
2442,940 759,482 1683,458
Jumlah
2442,940 2442,940
120
Neraca massa sekitar Steam Reformer dapat dirangkum dalam tabel berikut :
Arus Masuk Arus Keluar
Komponen BM F11 (dari WHB+Abs) F12 (Menuju FD-01)
kmol kg kmol kg
CH4 16 100,0000 1600,0000 0,1000 1,6000
CO 28 0,1758 4,9231 100,0758 2802,1231
N2 28 1,7582 49,2308 1,7582 49,2308
H2 2 24,6154 49,2308 324,3154 648,6308
H2O 18 110,0000 1980,0000 10,1000 181,8000
Jumlah 3683,3846 3683,3846
F14
F12
FLASH
DRUM 01
F13
Komponen A B C
CH4 13.2243 397.84 -7.16
CO 14.3686 380.22 -13.13
N2 14.9343 388.72 -6.6
H2 15.6333 164.9 3.19
H2O 18.3036 3816.44 -46.13
Sumber : (Coulson & Richardson J.F, 1983)
Dengan menggunakan persamaan Antoine, didapatkan :
Tekanan uap H2O = 0,4647 atm
Tekanan parsial uap = Tekanan total – tekanan uap H2O
= 20,0000 – 0,4647 = 19,5353 atm
Dalam proses ini H2O terkondensasi dan komponen lain dalam fase uap
Tidak
F14 menuju Terkondensasi
Komponen BM terkondensasi
reactor (uap) (cair)
(uap)
CH4 16 1,6000 0,0000 1.6000
CO 28 2802,1231 0,0000 2802,1231
N2 28 49,2308 0,0000 49,2308
H2 2 648,6308 0,0000 648,6308
H2O 18 181,8000 181,8000 0,0000
3683,3846 181,8000 3501,5846
Jumlah
3683,3846 3683.3846
Arus H2O terkondensasi = Arus H2O masuk – Arus H2O dalam uap
= 181,8000 kg – 83,2928 kg
= 98,5072 kg
123
Neraca massa sekitar Flash Drum 01 dapat dirangkum dalam tabel berikut :
Arus Masuk Arus keluar
Komponen BM F12 F13 F14
kmol kg kmol kg kmol kg
CH4 16 0.1000 1.6000 0.0000 0.0000 0.1000 1.6000
CO 28 100.0758 2802.1231 0.0000 0.0000 100.0758 2802.1231
N2 28 1.7582 49.2308 0.0000 0.0000 1.7582 49.2308
H2 2 324.3154 648.6308 0.0000 0.0000 324.3154 648.6308
H2O 18 10.1000 181.8000 5.4726 98.5072 4.6274 83.2928
3683.3846 98.5072 3584.8774
Jumlah
3683.3846 3683.3846
F14 F15
REAKTOR
CH4 CH4
CO CO
N2 N2
H2 H2
H2O H2O
CH3OH
CH3OCH3
F16
F15
FLASH
DRUM 02
F17
Komponen A B C
CH4 13.2243 397.84 -7.16
CO 14.3686 380.22 -13.13
N2 14.9343 388.72 -6.6
H2 15.6333 164.9 3.19
H2O 18.3036 3816.44 -46.13
Sumber : (Coulson & Richardson J.F, 1983)
Neraca massa sekitar Flash Drum 02 dapat dirangkum dalam tabel berikut :
Arus Masuk Arus Keluar
Komponen BM F15 F16 F17
kmol kg kmol kg kmol kg
CH4 16 0.1000 1.6000 0.1000 1.6000 0.0000 0.0000
CO 28 3.7028 103.6786 3.7028 103.6786 0.0000 0.0000
N2 28 1.7582 49.2308 1.7582 49.2308 0.0000 0.0000
H2 2 131.5693 263.1387 131.5693 263.1387 0.0000 0.0000
H2O 18 4.6997 84.5938 0.0571 1.0284 4.6425 83.5654
CH3OH 32 96.2285 3079.3107 0.1188 3.8015 96.1097 3075.5091
CH3OCH3 46 0.0723 3.3249 0.0723 3.3249 0.0000 0.0000
3584.8774 425.8028 100.7522 3159.0746
Jumlah
3584.8774 3584.8774
128
F19
H2O
CH3OH
F17 FLASH
H2O DRUM-03
CH3OH
H2 O
CH3OH
F18
𝑧𝑖
𝑥𝑖 =
𝑉
(1 + (𝐾𝑖 − 1)) 𝑥 (𝐹 )
𝐾𝑖 . 𝑧𝑖
𝑦𝑖 =
(1 + (𝐾𝑖 − 1))
𝐹
𝑦𝑖
𝐾𝑖 =
𝑥𝑖
(Wankat, 1988)
Hukum Roult:
𝑃𝑖
𝑦𝑖 = 𝑥𝑖 . 𝑃𝑖 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖
𝑃
𝑦𝑖 𝑃𝑖
= 𝑃 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖
𝑥𝑖 𝑃
129
Neraca massa sekitar Flash Drum 03 dapat dirangkum dalam tabel berikut :
Arus Masuk Arus Keluar
F17 F18 F19
Komponen BM
(dari flash drum 02) (menuju UPL) (menuju tangki metanol)
kmol kg Kmol kg kmol kg
H2O 18 4.6425 83.5654 2.6355 47.4393 2.0070 36.1261
CH3OH 32 96.1097 3,075.5091 17.4958 559.8670 78.6138 2,515.6422
100.7522 3,159.0746 20.1314 607.3063 80.6208 2,551.7683
Jumlah
3,159.0746 3,159.0746
Dalam perhitungan neraca massa menggunakan basis gas CH4 sebanyak 100
kmol, didapatkan hasil produk berupa CH3OH sebanyak 78,6138 kmol. Pada
perancangan pabrik metanol dengan proses hidrogenasi tekanan rendah,
ditetapkan kapasitas terpasang sebesar 50.000 ton/tahun atau 197,2854
kmol/tahun. Dari data tersebut dapat diperoleh faktor pengali yang
dibutuhkan dalam perhitungan neraca massa total dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Faktor Pengali = kmol perancangan / kmol perhitungan
= 197,2854 / 78,6138
= 2,5096
131
LAMPIRAN B
Data fisis setiap komponen diambil dari (Yaws, Carl L;, 1999):
Komponen A B C D
CH4 -0,018 1,20E+00 -9,87E-03 3,17E-05
CO2 -3981,020 5,25E+01 -2,27E-01 3,29E-04
CO 125,595 -1,70E+00 1,07E-02 4,19E-06
N2 76,452 -3,52E-01 -2,67E-03 5,01E-05
H2 50,607 -6,11E+00 3,09E-01 -4,15E-03
H2S 80,985 -1,25E-01 -3,61E-05 1,69E-06
H2O 92,053 -4,00E-02 -2,11E-04 5,35E-07
C2H7NO 23,111 1,23E+00 -3,12E-03 3,07E-06
CH3OH 40,152 3,10E-01 -1,03E-03 1,46E-06
CH3OCH3 48,074 5,62E-01 -2,39E-03 4,46E-06
ΔHcamp
C-01
Hin Hout
T1 T2
2. Absorber (AB-01)
MEA B BIO B
ABSORBER
BIO K MEA K
CH4 - 357,8488 -
CO2 - 253,4756 -
CO - 739,3157 -
N2 - 1.177,3349 -
H2 - -93.687,6752 -
H2S - 88,6771 -
MEA 20,7937 195,0215 -40.552,2203
H2O 164,4244 75,3510 -123.895,3762
Jumlah -164.447,5965
CH4 - 357,8488 -
CO2 42,5395 253,4756 107.827,28
CO - 739,3157 -
N2 - 1.177,3349 -
H2 - -93.687,6752 -
H2S 0,9084 88,6771 805,57
MEA 20,7937 195,0215 40.552,22
H2O 164,4244 75,3510 123.895,38
Jumlah 273.080,45
139
Neraca panas di sekitar Absorber (AB-01) dapat dilihat dalam tabel berikut :
HPIN
TP1
F3 F3
HE-01
HDIN HDOUT
TD1 TD2
HPOUT
TP2
F5
Fungsi : Memanaskan MEA sebelum memasuki regenerator
Fase : Cair
140
CH4 - 36,3627 -
CO2 42,5395 38,7317 16.476,2915
CO - 29,0790 -
N2 - 29,0817 -
H2 - 28,8884 -
H2 S 0,9084 34,2893 311,4963
MEA 20,7937 88,8169 18.468,3428
H2 O 164,4244 33,6563 55.339,1121
ΔHD1 90.595,2427
Dicari TOut agar panas hilang sama dengan beban pemanas untuk fluida dingin
beban pemanas fluida dingin = 423.610,1437 kJ/Jam
Hasil Trial Tout fluida panas = 351,1991 K
Panas hilang dari fluida panas = 423.610,1437 kJ/Jam
Neraca panas di sekitar Heat Exchanger 01 (HE-01) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
F3 Masuk 90.595,2427 -
F3 Keluar - 514.205,3864
F5 Masuk 1.304.254,1506 -
F5 Keluar - 880.644,0069
Total 1.394.849,3933 1.394.849,3933
𝑛
𝑇
Panas penguapan : Hvap = 𝐴 𝑥 (1 − (𝑇 ))
𝑐
Neraca Panas di sekitar Regenerator MEA dapat dilihat dalam tabel berikut :
F.Hf + ΔHr = D.Hd + B.Hb + ΔHc + Heat Loss
asumsi : Heat Loss = 0
Komponen Masuk (kJ/jam) keluar (kJ/jam)
F.Hf 2,592,089.1824 -
ΔHr 2,215,297.0092 -
D.Hd - -2,088,192.3791
B.Hb - 2,936,532.3897
ΔHc - 3,959,046.1810
Total 4,807,386.1916 4,807,386.1916
146
ΔH = H1 + ΔHro + H2
ΔH = 716,335.9748 kJ/jam
Neraca Panas di sekitar Heat Exchanger 02 (HE-02) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
ΔH1 880,644.0076 -
ΔH2 - 164,308.0328
ΔH - 716,335.9748
Total 880,644.0076 880,644.0076
6. Kompresor 02 (C-02)
ΔHcmp
Hin Hout
T1 T2
C-02
F12
HPin
TP1
F3 F3
HE-03
HDin HDout
TD1 TD2
HPout
TP2
F12
Fungsi : Memanaskan MEA sebelum memasuki regenerator
Fase : Gas
Kondisi operasi dan arus :
TD1 = 326,7oC = 599,7 K (F7 dari absorber)
TD2 = 790oC = 1063 K (F7 menuju SR-01)
TP1 = 795,2oC = 1068,2 K (F12 dari SR-01)
TP2 = 702,9776oC = 975,9776 K (F12 menuju CD-02)
Tr = 25oC = 298 K
Menentukan ∆HD1 = n.Cp.(TD1-Tr)
F7 (dari AB-01) n.Cp.Δt
Komponen Cp
Kmol/Jam (kJ/jam)
CH4 250,9551 52,05 -3.941.174,59
CO 0,4412 30,50 -4.060,19
N2 4,4124 29,95 -39.865,69
H2 61,7736 29,38 -547.537,01
∆HD1 -4.532.637,47
150
Dicari TOut agar panas hilang = beban pemanas untuk fluida dingin
Beban pemanas fluida dingin = 3.484.844,0102 kJ/Jam
Hasil Trial TP2 = 975,9776 K
Panas hilang dari fluida panas = 3.484.844,0105 kJ/Jam
151
Neraca Panas di sekitar Heat Exchanger 03 (HE-03) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
F7 Masuk (∆HD1) 4.532.637,4731 -
F7 Keluar (∆HD2) - 8.017.481,4833
F12 Masuk (∆HP1) 26.501.674,1893 -
F12 Keluar (∆HP2) - 23.016.830,1791
Total 31.034.311,6624 31.034.311,6621
F11 F11
SR-01
Hin Hout
T1 T2
karena ΔHr bernilai (+), reaksi bersifat endotermis dan Panas dari pemanas
ΔH = ΔH1 + ΔHro + ΔH2 = 122.360.125,4239 kJ/jam
Neraca Panas di sekitar Steam Reformer 01 (SR-01) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Panas Umpan (ΔH1) 26.398.326,3758 -
Panas Produk (ΔH2) - 26.586.444,4726
Panas Reaksi (ΔHr) - 122.172.007,3272
Panas Pemanas (ΔH) 122.360.125,4239 -
Total 148.758.451,7998 148.758.451,7998
HPin HDout2
TP1 TD2
WHB
HDin HDout1
TD1 TD2
HPout
TP2
Dicari Tout agar panas hilang fluida panas = panas yang diserap fluida dingin
TP2 = 644,4244oC = 917,4244 K
Panas hilang = 2.152.246,1315 kJ/jam
Panas di serap = 2.152.246,1346 kJ/jam
155
Neraca Panas di sekitar Waste Heat Boiler (WHB) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
F8 Masuk (ΔHDin) 105.187,6205
F9 Keluar (ΔHDout1) 56.417,9538
F10 Keluar (ΔHDout2) 2.201.015,8013
F12 Masuk (ΔHPin) 23.016.830,1788
F12 Keluar (ΔHPout) 20.864.584,0443
Total 23.122.017,7994 23.122.017,7994
156
HP
T
F12 F14
CD-02
Hin Hout1
T1 T2
Hout2
T2
F13
Hcmp
C-03
Hin Hout
T1 T2
HPin
TP1
R-01
Hin Hout
T1 T2
Hreaksi
Tr
Neraca Panas di sekitar Rekator (R-01) dapat dilihat dalam tabel berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
F14 Masuk (ΔHin) 8.820.356,2856 -
Panas reaksi (ΔHro ) 136.706.671,9497 -
F15 Keluar (ΔHout) - 7.175.895,8638
Panas pendingin (ΔHp) - 138.351.132,3715
Total 145.527.028,2353 145.527.028,2353
162
HDin
TD
F15 F17
CD-03
HPin HPout2
TP1 TP2
HPout1
Tr
CH4 - 424,27 -
CO - 833,87 -
N2 - 1.371,05 -
H2 - -109.435,54 -
H2O 11,6506 75,15 21.888,58
CH3OH 241,1921 82,26 496.001,43
CH3OCH3 - 130,52 -
∆HPout2 517.890,01
Hs
T
HE-05
Hin Hout
T1 T2
Neraca Panas di sekitar Heat Exchanger 05 (HE-05) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Panas Masuk (ΔHin) 517.890,0127 -
Panas Keluar (ΔHout) - 1.208.629,2449
Panas Steam (ΔHs) 690.739,2323 -
Total 1.208.629,2449 1.208.629,2449
F17 F19
FD-03
HPin HPout2
TP1 TP2
Hk
Neraca Panas di sekitar Flash Drum 03 (FD-03) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
F17 Masuk (ΔHin) 1.208.629,2449 -
F18 Keluar (ΔHout1) - 168.729,8433
F19 Keluar (ΔHout2) - 385.488,7243
Panas Hilang (ΔHk) - 654.410,6773
Total 1.208.629,2449 1.208.629,2449
168
HP
T
HE-06
Hin Hout
T1 T2
Neraca Panas di sekitar Heat Exchanger 06 (HE-06) dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/Jam)
Panas Masuk (ΔHin) 385.488,7243 -
Panas Keluar (ΔHout) - 81.159,0447
Panas diserap (ΔHp) - 304.329,6796
Total 385.488,7243 385.488,7243
170
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki penyimpanan Biogas
Kode : T-01
Fungsi : Menyimpan Bahan Baku Biogas selama 15 hari
Tujuan :
Menentukan tipe tangka
Menentukan bahan konstruksi tangkiM
Menentukan kapasitas tangki
Menentukan dimensi tangki
170
171
H3
H2
H1
Kode : T-02
Fungsi : Menyimpan produk Metanol selama 1 bulan
Tujuan :
Menentukan tipe tangki
Menentukan bahan konstruksi tangki
Menentukan kapasitas metanol yang disimpan
Menentukan kondisi operasi penyimpanan
Menentukan dimensi tangki
174
e) Dimensi Tangki
Diameter dan tinggi tangki
Sesuai hasil perhitungan point D, Vtangki = 9.077,760 bbl.
Dari Appendix E Item 1 (Brownell & Young, 1959), volume tangki standar
yang paling mendekati volume perancangan adalah tangki dengan
kapasitas 9.080,000 bbl, yang mempunyai dimensi sebagai berikut :
Diameter (D) = 60,000 ft = 18,288 m
Tinggi (H) = 18,000 ft = 5,486 m
∑Course =3
Ketinggian cairan dalam tangki = Vcamp / A
= 14,931 ft = 4,551 m
Tebal dinding shell
Digunakan 3 buah course dan bahan yang dipilih adalah stainless steel SS
304
Allowable stress (f) = 18.750 lb/in2 (Tabel 13-2, (Coulson & Richardson
J.F, 1983))
Corrossion Allowance (C) = 0,125
Effisiensi Pengelasan = 0,800 (double welded butt joint)
176
ρ(H 1)
Ph (Brownell, pers.3.17) tekanan hidrostatic
144
sehingga :
dengan :
L = panjang plate (ft)
D = diameter (in)
177
o Course ke-1
H1 = 18 ft
ts = 0,687 in
digunakan tebal shell standard = 2/3 in
L1 = 62,806 ft
o Course ke-2
H2 = 12 ft
ts = 0,638 in
digunakan tebal shell standard = 2/3 in
L2 = 62,806 ft
o Course ke-3
H3 = 6 ft
ts = 0,589 in
digunakan tebal shell standard = 5/8 in
L3 = 62,804 ft
P.D
th c
2 cos α(fE 0,6.P) (Pers. 6.154 Brownell)
178
sehingga diperoleh :
th = 0,558 in
dipakai tebal head standard = 5/8 in
3. Absorber
CH4
CO
N2 H2O
MEA
H2
CH4
CO2
CO
N2 ABSORBER
H2
H2S
H2O
MEA
CO2
H2S
Kode : Abs
Fungsi : Menyerap CO2 dan H2S dari biogas menggunakan MEA
Kelarutan CO2 dalam 148,5 g MEA = 1,4849 g (Carbon Dioxide
Removal)
Tujuan :
Menentukan tipe absorber
Menghitung dimensi absorber
Menghitung Tebal Shell
Menghitung Tebal Head
Menghitung Tinggi Head
Menghitung Tinggi Absorber
180
Komp. fr fr mol
berat (kg) kmol BM.yi
input berat (yi)
CH4 3370,3270 0,4240 210,1201 0,6500 10,4260
CO2 4310,7051 0,5423 97,9483 0,3030 13,3350
CO 18,1091 0,0023 0,6465 0,0020 0,0560
N2 181,1171 0,0228 6,4652 0,0200 0,5603
H2 13,0339 0,0016 6,4652 0,0200 0,0403
H2S 55,0870 0,0069 1,6163 0,0050 0,1704
Total 7948,3792 1,0000 323,2617 1,0000 24,5881
ρgas input = (P.BM)/(RT) = 0,9623 kg/m3
Komp.
berat (kg) kmol fr mol BM.yi
output
CH4 3370,3270 210,1201 0,9352 15,0008
CO2 43,1071 0,9795 0,0044 0,1919
CO 18,1091 0,6465 0,0029 0,0806
N2 181,1171 6,4652 0,0288 0,8061
H2 13,0339 6,4652 0,0288 0,0580
H2S 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Total 3625,6941 224,6766 1,0000 16,1374
ρgas output = (P.BM)/(RT) = 0,6311 kg/m3
menentukan viskositas gas umpan :
μ = A +B.T +C.T2 ; μ = micropoise ;T=K
fraksi
Komp. A B C vis Ratio Fm/vis
massa
CH4 3,844E+00 4,011E-01 -1,430E-04 1,246E+02 4,240E-01 7,362E-01 3,402E-03
CO2 1,134E+01 4,991E-01 -1,088E-04 1,698E+02 5,423E-01 1,185E+00 3,194E-03
CO 3,509E+01 5,066E-01 -1,331E-04 1,932E+02 2,278E-03 2,284E-03 1,179E-05
N2 4,261E+01 4,750E-01 -9,880E-05 1,940E+02 2,279E-02 2,332E-02 1,175E-04
H2 2,776E+01 2,120E-01 -3,280E-05 9,664E+01 1,640E-03 1,643E-03 1,697E-05
H2S -1,484E+01 5,100E-01 -1,260E-04 1,453E+02 6,931E-03 6,979E-03 4,769E-05
Total 6,742E-03
visavg = 148,3208 micropoise = 1,4832E-05 kg/m.s
182
b) Jenis Packing
Dari tabel 6.3 treybal dipilih packing sebagai berikut :
jenis = ceramic raschig ring
Cf = 65
CD = 135,6
ε = 0,74
ap = 92
G2 = 414,094156/Cf*μL0,1 = 1,262860824
G = 1,123770806
coss sectional area = Gout/3600/G = 1,9647 m2
diameter menara = 1,5820 m
jari-jari menara = 0,7910 m
GS LS
HG1 HL1
Y1 X1
Y = Y2 + (Ls/Gs).(X - X2) Ls/Gs = 1,8797
o gas input (Ls/Gs).X2 =0
Gs = 223,6971 Y2-(Ls/Gs).X2 = 0,0044
y1 = 0,3080000
Y1 = 0,445086705
o gas output
y2 = 0,004359524
Y2 = 0,004378613
o larutan input
Ls = 420,4967892
x2 =0
X2 =0
o larutan output
x1 = 0,189896886
X1 = 0,234410759
Neraca massa solut overall :
in - out = acc
185
Gs . Y1 + Ls . X2 - (Gs . Y2 + Ls . X1) = 0
Gs (Y1 - Y2) = Ls (X1 - X2)
Y1 - Y2 = (Ls/Gs) (X1 - X2)
Persamaan garis operasi :
Y = Y2 + (Ls/Gs) (X - X2) (Treybal, pers. 8.9) dengan ;
Gs : laju alir mol gas bebas solute, kmol/jam
Ls : laju alir mol solvent bebas solute, kmol/jam
Y1 : rasio mol solute terhadap gas bebas solute masuk abs.
Y2 : rasio mol solute terhadap gas bebas solute keluar abs.
X1 : rasio mol solute terhadap cairan bebas solute masuk abs.
X1 : rasio mol solute terhadap cairan bebas solute keluar abs.
Y = 1,879759448 *X + 0,004378613
f) Tinggi packing
Jumlah unit transfer overall (NtOG)
Y1
dY
NtOG = YY
Y2
+ 0,5 ln (Treybal, pers. 8.36)
Y1 Y2
Y1
dY (Y1 Y1 ) (Y2 Y2 ) Y1 Y(Treybal,
Y 2 Y Y = (Y
=
2 pers. 8.48)
ln 1 Y1 )
(Y Y ) M
(Y2 Y2 )
(Y-Y*)M = rata-rata logaritmik perbedaan konsentrasi pada ujung menara
NtOG = jumlah unit transfer overall di gas
Ntog = dY/(Y-Y*) + 0.5.ln((1+Y2)/(1+Y1)) =
dY/(Y-Y*) = Y1-Y2/(Y-Y*)m
(Y-Y*)m = (Y1-Y1*)-(Y2-Y2*)/ln(Y1-Y1*)/(Y2-Y2*) =
Y1 = 0,445086705 (1+Y2) = p = 1,004378613
Y2 = 0,004378613 (1+Y1) = q = 1,445086705
X1 = 0,234410759 p/q = 0,69503
X2 =0
Y = 1,879759448 X + 0,004378613
y* = 1,99E-01 x
y2* =0
Y2* =0
y1* = 3,78E-02
Y1* = 3,93E-02
0.5 x ln (1+Y2)/(1+Y1) = j = 0,347515
187
Y1-Y1* = p = 0,405758274
Y2-Y2* = q = 0,004378613
Y1-Y2 = L = 0,440708092
p-q = v = 0,401379661
p/q = 92,66822619
ln (p/q) = w = 5,661282068
v/w = M = 0,070899075
L/M = k = 6,215992149
Ntog = j + k = 6,563507149 m
Tinggi unit transfer overall (HtOG)
m.Gm .
HtOG = HtG + HtL (Treybal, pers. 8.54)
Lm
dimana,
HtG = ((α.G'β)/L'γ)*(µGa/ρG.DG)
HtL = Ф(L'/µLa)j * (µLa/ρL.DL)0,5
HtOG : tinggi unit transfer overall di gas
HtG : tinggi unit transfer gas
HtL : tinggi unit transfer cairan
Gm : kecepatan alir massa gas (lb.moles/jam)
Lm : kecepatan alir massa cairan (lb. moles/ jam)
G' : kecepatan gas (lb./jam.ft2)
L' : kecepatan cairan (lb./jam.ft2)
µG : viskositas gas (lb/ft.jam)
µL : viskositas cairan (lb/ft.jam)
DG : difusivitas gas (ft2/jam)
DL : difusivitas cairan (ft2/jam)
Ф, j, α, β, γ : konstanta
dari data diperoleh : Ф = 0,0125 ; α = 3,82 ; γ = 0,45 ; j = 0,22 ; β = 0,41
Htog =Htg+(m.Gm/Lm).HtL.
Diketahui :
A = 1,964709436 m2
G' = 0,031627115 kmol/m2.s
G = 0,514307619 kg/m2.s
188
L= 0,001382134 kg/m2.s
mu_g = 0,0000148 kg/m.s = 0,035881777
mu_l = 1,34E-03 kg/m.s = 3,244431484
DG = 1,56606E-07 m2/s = 0,006066276
DL = 2,05337E-11 m2/s = 7,95394E-07
rho_g = 0,9623 kg/m3 HtL = a x b
= 60,06751248 lb/ft3 a(Ф(L'/µLa)j) = 0,0402
rho_L = 982,630231 kg/m3 b((µLa/ρL.DL)0,5) = 64,4293
= 61334,94197 lb/ft3 HtL = 2,591995724
A = 1,964709436 m2 HtG = pxq
= 0,598814214 ft2 p(α.G'β)/L'γ) = 2,341159077
G = 7948,3792 kg/jam q(µGa/ρG.DG) = 0,0985
= 4045,574902 kg/jam.m2 HtG = 0,230538304
= 375,809527 lb/jam.ft2
L = 13928,6518 kg/jam HtOG = 50,56503431ft
= 7089,420745 kg/jam.m2 = 15,41147038 m
= 658,5644616 lb/jam.ft2 Z(t. packing) = 101,15 m
OD
b
OA icr
B A
sf rC
th
ID
P . ri
ts = +C (Brownell, pers. 13.1)
f .E 0,6 . P
dengan,
th : tebal head
rc : jari-jari dalam spherical (in) (Tabel 5.7 Brownell)
Bahan yang digunakan untuk head sama dengan bahan shell yaitu stainless steel SS
304 dan head yang dipilih berbentuk flanged and standard dished head.
rc = ODS
= IDS + 2 . Ts = 62,6465269 in
sehingga,
th = 0,223801554 in
Tebal head standar yang digunakan adalah = 0,25 in
Berdasarkan tabel 5.6 Brownell, didapatkan nilai :
sf = 2 in
icr = 0,75 in
Tinggi head (OA)
th = 0,25 in = 0,00635 m = 0,635 cm
OD = (2xri) + D = rc = 62,6465269 in
Icr = 0,75 in
190
IDS = 62,28459151 in
a = IDS/2 = 31,14229576 in
AB = a - icr = 30,39229576 in
BC = rc - icr = 61,8965269 in
AC = (BC2-AB2) 0.5 = 53,92113131 in
b = rc - AC = 8,725395597 in
sf = 2 in
OA = tinggi head = th + b + sf
= 10,9753 in = 0,2787 m = 27,8775 cm
Rangkuman Absorber
menyerap CO2 dengan MEA dan H2S dengan
Fungsi H2O
Jenis Packing tower
Bahan stainless steel SS 304
Kondisi operasi:
P 1,10 atm
T 70,00 oC
Diameter menara 1,58 m
Tebal Shell 0,1875 in =
Tebal Head
Atas 0,25 in
Bawah 0,25 in
Tinggi Head
Atas 0,28 m
Bawah 0,28 m
Tinggi menara 56,67 m
4. REAKTOR
Output Produk
49,5
300
R-01
dowtherm in
dowtherm out
TC
Input Reaktan
192
Kode : R-01
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi hidrogenasi karbon
monoksida dari syngas menjadi metanol.
Fase reaksi : gas-gas katalis padat
Tekanan : 49.5 atm
Suhu reaksi : 573 K
Tipe : Fixed Bed Bed Multitube Reactor
Laju massa : 3683,3846 kg/jam
Waktu Tinggal : 15,3 dtk = 0,0043 jam
Katalis : CuO
Bentuk katalis : silinder
Bulk density katalis : 1,4 g/cm3 = 1400 kg/m3
Bed porosity katalis : 0,376
Tujuan :
Menghitung densitas umpan
Menghitung jumlah dan susunan tube
Menghitung diameter shell
Menghitung berat katalis dan volume katalis
Menghitung volume bed
Menghitung tebal shell
Menghitung tebal head
Menghitung tinggi head
Menghitung tinggi reaktor
Menghitung pressure drop
Menghitung koefisien perpindahan panas
Menghitung volume reaktor
193
Sehingga : H = 3√(16V/π)
Hreaktor = 2.22 m
Htube = (100/120) x Hreaktor
= 1.85 m
= 1.79 m3 / (¼.π.ID2.Htube)
= 1.79 / 0.0014
= 1263 tube
2 Tube 1 2 1263
1,5in
1
Luas lubang segitiga = OD
2 4 3 2 4 3
= 371.80 in2
Luas tanpa lubang = 640.89 in2 – 371.80 in2 = 269.097 in2
= Luas tanpa lubang + OD . Tube
2
Luas shell
4
= 269.097 in 1,5 in .1263 = 2499.87 in2
2 2
4
195
= 52.43 in = 1.33 m
ID 52.43 in 10.49 in
1 1
Baffle spacing =
5 5
Viskositas (μ) = 7,82 lb/ft.jam
Cp = 0,47 Btu/lb.oF
Konduktivitas = 0,07 Btu/ft.jam.oF
2. Tube side = feed reaktor
ID = Dt = 1.23 in
OD = 1.5 in
Diameter katalis = 0,35 cm = 0,14 in
Pitch tube (Pt) = 1.875 in
Konduktivitas = 7,56.10-5 kal/cm.detik.K
Viskositas = 2,12.10-4 gr/cm.detik
Gt = 0,91 gr/cm2.detik
Jumlah tube (Nt) = 1263 tube
196
3. Tube side
Menghitung koefisien perpindahan panas umpan masuk reaktor dengan
korelasi Leva untuk pemanasan,
0,9 6 D p
k D p Gt
Dt
hi 0,813 e
Dt
(Froment & Bischoff, 1st ed, 1979 : 476)
dimana :
hi = koefisien perpindahan panas di tube, kal/cm2.detik.K
k = konduktivitas umpan = 7,56.10-5 kal/cm.detik.K
Dt = diameter dalam tube = 1.23 in = 5,25 cm
Dp = diameter ekivalen partikel = 0,35 cm
Gt = kecepatan massa umpan di tube = 0,91 gr/cm2.detik
µ = viskositas umpan = 2,12.10-4 gr/cm.detik
6 0, 35
7,56.10 5 0,35 0,91
0, 9
5, 25
hi 0,813 4
e
0,0057 kal / cm 2 .dt.K
5, 25 2,12.10
Mengoreksi harga hi,
ID
hio hi
OD
(Kern, 1965 : 111)
dimana :
hio = koef perpindahan panas terkoreksi
hi = koef perpindahan panas tube = 0,0057 kal/cm2.detik.K
ID = diameter dalam tube = 1.23 in
OD= diameter luar tube = 1.5 in
2,067
hio 0,0057 0,0049 kal / cm 2 .dt.K
2,38
197
4. Shell side
Menghitung crossflow area dan kecepatan massa Dowtherm A sebagai
pendingin reaktor,
ID. C '. B
as
144 Pt
W
Gs
as
(Kern, 1965 : 138)
dimana :
as = crossflow area, ft2
Gs = kecepatan massa pendingin reaktor, lb/ft2.jam
ID = diameter dalam shell = 66 in
Pt = tube pitch = 1.875 in
C’ = Pt - ODtube = 1.875 – 1.5 = 0.375 in
B = baffle spacing = 10.49 in
W = laju alir pendingin = 174548,98 lb/jam
(66) 0,6 13,20
as 1,21 ft 2
144 2,975
174548,98
Gs 144239,11 lb / ft 2 . jam
1,21
Untuk desain triangular pitch :
De
4 0,5. Pt . 0,86. Pt 0,5. . Do / 4
2
0,5. . Do
(Kern, 1965 : 139)
dimana :
De = diameter ekivalen
Pt = tube pitch = 1.875 in
Do = diameter luar tube = 1.5 in
De
4 0,5. 2,98. 0,86. 2,98 0,5. . 2,38 / 4
2
1,69 in 0,14 ft
0,5. . 2,38
198
N Re
0,14 ft 144239,11 lb / ft 2 . jam 2599,84
7,82 lb / ft . jam
jH = 27 (Kern, Fig. 28, 1965 : 838)
Koefisien perpindahan panas pendingin di shell :
1
k Cp. 3
ho j H . .
De k
(Kern, 1965 : 112)
dimana :
ho = koefisien perpindahan panas di shell
k = konduktivitas pendingin = 0,07 Btu/ft.jam.oF
Cp = kapasitas panas pendingin = 0,47 Btu/lb.oF
μ = viskositas pendingin = 7,82 lb/ft.jam
dimana :
UC = koefisien perpindahan overall
UC
0,0049 0,0067 0,0028 kal / cm 2 .dt.K
0,0049 0,0067
Faktor kekotoran di shell maupun di tube,
Rd shell (organic liquid) = 0,001 jam.ft2.oF/Btu
Rd tube (organic vapor) = 0,0005 jam.ft2.oF/Btu
(Kern, Tabel 12, 1965 : 845)
199
UC
UD
U C . Rd 1 (Kern, 1965 : 108)
dimana :
Rd = faktor kekotoran total = 0,0015 jam.ft2.oF/Btu
UC = koefisien perpindahan overall = 0,0028 kal/cm2.detik.K
= 20,96 Btu/ft2.jam.oF
UD = koefisien perpindahan panas desain overall
20,96
UD 20,32 Btu / ft 2 . jam.o F
20,96 0,0015 1
Harga UD harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Fluida panas = umpan masuk reaktor
= 2,12.10-4 gr/cm.detik = 0,0212 cp
termasuk light organics
Fluida dingin = Dowtherm A
= 7,82 lb/ft.jam = 3,23 cp
termasuk heavy organics
= 1,8918 gr / cm 1263 3.12 cm 185cm 1 0,4
3 2
W
4
= 7053540,44 gram
Volume katalis :
W 7053540,44 gram
V 3728481,05 cm 3
B 1,8918 gram / cm 3
ts
1,54 atm 83,82 cm 0,125 0,30 cm 0,12 in
860,83 atm 0,85 0,6 1,54 atm
Digunakan tebal shell standar = 3/16 in = 0,48 cm
(Brownell & Young, 1977 : 89)
j) Menghitung Tebal Head
Direncanakan, bentuk head yang digunakan adalah torisperical.
Bahan konstruksi = bahan shell
OD ID 2. t s 167,65 cm 2. 0,48 cm 168,60 cm 66,38 in
Dari tabel 5.7 Brownell, pada shell 3/16 in dan OD = 66,379 in
didapatkan :
icr = 4 in = 10,16 cm
r = 66 in = 167,64 cm
(Brownell & Young, 1977 : 90)
1 r 1 66
W 3 3 1,77
4
icr 4 4
th
1,54 atm 167,64 cm 1,77 0,125 0,44 cm 0,17 in
2 860,83 atm 0,85 0,2 1,54 atm
Digunakan tebal head standar 3/16 in = 0,48 cm
(Brownell & Young, 1977 : 88)
203
OA icr b A
sf B
ID
t
a r
C
(Brownell and Young, Fig.5.8, hal. 87)
ID 167,65 cm
AB icr 1,43 cm 82,4 cm
2 2
BC r icr 167,64 cm 1,43 cm 166,21 cm
N 1 L 15,09 ft
13,72
B 1,1 ft
0,003 ft 2
/ in 2 144239,11 lb / ft 2 . jam 5,5 ft 13,72
2
2 1
f k . Gt . 3 L
Pt
Dp . gc . f
= 4
. 167,65 cm . 185 cm 2. 167,65 cm
2 3
= 4
= 10724044 cm3 = 10.724 liter
Ringkasan Reaktor (R-01)
Fungsi Tempat berlangsungnya reaksi antara metanol dan oksigen
menjadi Metanol
Tipe Fixed bed multi tube
Jumlah 1 buah
Berat katalis 7053540,44 gram
Waktu tinggal 0,51 detik
Tinggi reactor 242.7 cm
206
5. POMPA – 01
Kode : P-01
Fungsi : Mengalirkan MEA dari absorber ke Regenerator
Tujuan :
Menentukan tipe pompa
Menentukan bahan konstruksi pompa
Menghitung power pompa
Menghitung power motor
kapasitas
Kecepatan volumetrik (Qf) =
campuran
kg 2,20 lb
2642,03 .
jam kg 1 jam
= .
lb 3600 det
48,95 3
ft
= 0,03 ft3/det
Kapasitas pompa = 110% dari laju alir (faktor keamanan)
= 110 % . 0,03 ft3/det = 0,04 ft3/det
Menentukan inside diameter optimum
Asumsi : aliran dalam pompa adalah turbulen, sehingga NRe > 2100
(Peters, 4th ed, 1991 : 496)
Di optimum dapat dihitung dengan persamaan :
Diopt = 3,9 (Qf)0,45 ()0,13 (Peters, 4th ed, 1991 : 496)
Diopt = 3,9 (0,04 ft3/det )0,45 (48,95 lb/ft3)0,13
= 1,46 in
Digunakan pipa standar :
D nominal = 1,5 in
Schedule no. = 40
OD = 1,9 in = 0,16 ft
ID = 1,61 in = 0,13 ft
Flow area per pipe (Am) = 2,04 in2 = 0,01 ft2
(Kern, tabel 11, 1965 : 844)
gc = faktor konversi
Din = diameter pipa
Maka :
(0,025) . (2,57 ft / det) 2 . (187,7 ft )
F = = 1,37 ft lbf/lbm
2 (0,13 ft) . ( 32,2 lbm ft / lb f det 2 )
Menghitung static head
Z1 = 1,5 ft
Z2 = 11,5 ft
z = 10 ft
g 32,2 ft / det 2
static head = z. = 10 ft . =10 ft lbf/lbm
gc 32,2 lbm ft / lb f det 2
ft . lb / det
m
f
. 0,15
1 HP
= 0,71 HP
Digunakan pompa standar = 1 HP
Ringkasan Pompa (P-01):
Fungsi Memompa MEA dari absorber ke regenerator MEA
Tipe Centrifuge pump, single stage
Bahan Baja komersial
Kapasitas 0,036 ft3/det
Tenaga 32,98 ft.lbf/lb
Power pompa 1 HP
Power motor 1 HP
1.Diameter
= 1,5 in
nominal
= 40
2. Sch
Ukuran pipa = 1,61 in
3. ID
= 1,9 in
4. OD
= comersial steel pipe
5. Bahan
212
6. HE-03
fluida panas keluar
T2
Kode : HE – 04
Jenis : Shell n Tube HE
Fungsi : untuk memanaskan Biogas sebelum masuk Reformer dan
mendinginkan SynGas keluaran reformer
Tujuan :
Menetapkan tipe HE
Memilih bahan konstruksi
Menentukan spesifikasi cooler
BWG = 14,00
A't = flow area per tube
A't = 0,92 in2
Ao = Surface per lin ft
Ao = 0,92 ft2
L = 20,00 ft = 6,10 m
Jumlah tube (Nt) = A / (L * Ao)
Nt = 57,64 = 58,00 buah
Memilih pola Tube
Dipilih susunan Triangular pitch dengan pertimbangan :
1. Koefisien perpindahan panas h lebih besar 25 % jika dibandingkan
dengan shell susunan square pitch
2. Pressure drop rendah
3. Turbulensi yang terjadi lebih besar
Untuk OD = 1,25 inch, susunan triangular pitch dari tabel 9 Kern
didapatkan :
Pt = 1,56 in
IDS = 17,25 in
Nt = 58,00
npass = 6,00
Koreksi harga A dan Ud
A' = Nt * Ao * L
= 1.070,68 ft2
Ud = QT / (A' * Δt weighted)
= 54,65 Btu / ft2 . F . Hr
FLUIDA PANAS (tube side, SynGas)
Menghitung Flow Area
A't = 0,92 in2
At = ( Nt * A' t ) / ( 144 * n ) = 0,06 ft2
Menghitung Gt
Gt = w / At = 279.874,61 lb / ft2.jam
Pada Ta = 1.247,47 oF = 948,41 K
215
Menentukan ho
(Cp * μ / k) ^ (1/3) = 2,28
Φs = 1,00 (untuk gas)
ho = jH*(k/De)*((Cp * μ/k) ^ (1/3)) * Φs (Eq. 6.15b, kern)
= 408,90 BTU/ hr.ft2. F
Menghitung Uc
Uc = (hio * ho) / (hio + ho)
= 333,57 BTU / hr . Ft2 . F
Menghitung Rd
Rd = (Uc - Ud) / (Uc * Ud) = 0,0153 hr . Ft2 . F / Btu
217
c) KESIMPULAN
Tube side Shell side
Fluida panas (SynGas) fluida dingin (Biogas)
h outside
1.810,70 BTU / hr . Ft2 . 408,90
F
Uc = 333,57 BTU / hr . Ft2 . F
Ud perhitungan = 54,65 BTU / hr . Ft2 . F
Ud diijinkan = 40-75 BTU / hr . Ft2 . F
Rd perancangan = 0,0153 hr. ft2 . F / BTU
Rd dibutuhkan = 0,0030 hr. ft2 . F / BTU
Ps
0,9402 Psi ΔP perhitungan 0,18 i
Ps
2,00 Psi ΔP diijinkan 10,00 i
i
ID = 17,25 n Nt = 58,00
Length = 20,00 ft
i
Baffle = 7,00 n OD = 1,25 in
BWG = 14,00
pass = 6,00 pass = 6,00
218
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN EKONOMI
Harga bahan baku, utilitas, produk, dan tenaga kerja dianggap tidak
berubah selama 10 tahun.
Metode yang digunakan dalam melakukan analisa ekonomi adalah metoda
linier dan Discounted Cash Flow (DCF).
Perubahan harga alat terjadi dari tahun ke tahun karena perubahan kondisi
perekonomian. Untuk memperkirakan harga alat, diperlukan indeks yang dapat
digunakan untuk mengkonversikan harga alat pada masa yang lalu, sehingga dapat
diperoleh harga alat pada masa sekarang atau yang akan datang. Untuk tujuan
tersebut digunakan data indeks terdahulu yang ditampilkan dalam tabel D.1 :
Melalui metode Least Square (Perry, 3-84), dapat dilakukan penaksiran index
harga rata-rata pada akhir tahun 2025. Penyelesaian dengan Least Square
menghasilkan persamaan:
y = a + bx
Keterangan:
Cx = harga alat pada pada kapasitas x
Cy = harga alat pada pada kapasitas y
n = Exponent Harga alat (Tabel. 5 hal 170, Peter Timmerhause, 1991)
Cpx = kapasitas alat x
Cpy = kapasitas alat y
Total Harga alat, EC = Harga total alat proses + Harga total alat utilitas
= $ 2.937.638,31 + $ 6.167.249,83
= $ 8.730.251,49
47 % dari total biaya pembelian alat. (Tabel 17 hal 183 Peters & Timmerhaus,
1991)
Pemasangan = 47 % E
= 47 % x $ 4.496.079,52 = $ 2.113.157,37
h) Service Facilities
Biaya ini meliputi perawatan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam pabrik.
Untuk Fluid processing plant besarnya 70 % dari total biaya pembelian alat.
(Tabel 17 hal 183 Peters & Timmerhaus, 1991)
Service facilities = 70 % E
= 70 % x $ 4.496.079,52
= $3.147.255,66
i) Tanah (Land)
Biaya untuk tanah dan survey tergantung pada lokasi properti dan dapat
bervariasi oleh faktor biaya per hektar. Untuk fluid processing plant besarnya
6 % dari total biaya pembelian alat. (Tabel 17 hal 183 Peters & Timmerhaus,
1991)
Tanah = 6% E
= 6% x $ 4.496.079,52
= $269.764,77
228
d) Upah Kontraktor
Biaya ini dikeluarkan untuk pembayaran jasa kontraktor. Untuk fluid
processing plant besarnya 19% dari dari total biaya pembelian alat. (Tabel 17
hal 183 Peters & Timmerhaus, 1991)
Biaya upah kontraktor = 22 % E
= 22 % x $ 4.496.079,52
= $ 989.137,49
Total Indirect Cost (IC) = $ 13.702.251,94
Komponen ketiga dari analisis ekonomi adalah semua biaya operasi pabrik,
penjualan produk, manajemen, penelitian dan pambangunan. Biaya-biaya ini
digabungkan menjadi Total Production Cost. Biaya ini dibagi menjadi 2, yaitu
Manufacturing Cost dan General Expenses. Manufacturing cost (MC) Merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan produk atau biaya operasi yang
secara langsung berhubungan dengan operasi manufaktur atau alat dari proses itu
sendiri. Manufacturing cost terdiri variabel production cost, fixed charges and plant
overhead.
b) Utilitas
Tabel E.6 Kebutuhan Harga Bahan Pembantu untuk Utilitas
Harga Biaya total/tahun
Bahan Kebutuhan
($/kg) ($/tahun)
1. Solar(liter/hari) 26706.88 $0.64 $5,655,475.62
2. listrik(kwh/hari) 572.11 $0.10 $19,106.19
3. Air proses (m3/hari) 67.00751 $0.25 $5,528.12
Total $5,680,109.92
d) Operating Supplies
Dalam beberapa operasi manufaktur, persediaan macam-macam
dibutuhkan untuk menjaga fungsi proses secara efisien. Misalnya grafik,
pelumas tes bahan kimia, penjagaan persediaan dan lainnya. Biaya tahunan
untuk tipe tersebut adalah 15% dari biaya perawatan dan perbaikan (Peters &
Timmerhaus, 1991)
Operating supplies = 15% Maintenence and Repair
= 15% x $ 1.978.868,47
= $296.830,27
a) Depresiasi (Depreciasi)
Merupakan penurunan nilai atau harga dari peralatan atau bangunan
seiring berjalannya waktu pemakaian atau penggunaan yang akan dibayarkan
sebagai insentif bagi penanam modal. Depresiasi ini terdiri dari : depresiasi
mesin dan peralatan dan depresiasi bangunan.
Depresiasi mesin dan peralatan = 10 % FCI
= 10 % x $ 28.269.549,58
= $ 2.826.954,96
Depresiasi bangunan = 2 % building cost
= 2% x $ 809.294,31
= $ 16.185,89
Total depresiasi = $ 2.826.954,96 + $ 16.185,89
= $ 2.843.140,84
c) Asuransi (Insurance)
Tingkat asuransi tergantung pada tipe proses yang terjadi/berlangsung
padaoperasi manufaktur dan tingkat ketersediaan fasilitas kemanan
atauperlindungan. Nilainya adalah 1% dari fixed capital investment. (Peters
&Timmerhaus, 1991)
Asuransi = 1% FCI
= 1% x $ 28.269.549,58
= $ 282.695,50
Gaji/tahun 9,774,000,000
Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) 814,500,000
Bonus (1 bulan gaji) 814,500,000
d) Finance (interest)
Bunga dipertimbangkan sebagai kompensasi yang dibayarkan untuk
penggunaan modal yang dipinjam. Tingkat bunga tahunan sebesar 5-10% dari
modal investasi total (total capital investment).
Finance = 10% x TCI
= $3.250.998,20
General Expenses = administrative cost + distribution and selling cost
+ research and development cost + financing (interest)
= $ 769.952,73 + 10% TPC + 5% TPC
General expenses = $ 769.952,73 + $ 3.250.998,20 + 15% TPC
= $ 13.214.272,04
Profit
Sales = $ 89.512.978,93
Total cost = $ 62.487.936,17
Profit before tax (Pb) = Sales – Total Cost
= $ 27.025.042,76
Taxes = 30 % Pb
= $ 8.107.512,83
Profit after tax (Pa) = Pb - Taxes
= $ 18.917.529,93
= 0,83%
239
𝑎 𝑃
ROI after taxes = ROIa = 𝑇𝐶𝐼 𝑥 100%
$ 18.917.529,93
= $ 32.509.982,02 x 100%
= 0,58%
= 0,95 Tahun
FCI
POT after taxes = POTa =
Pa + 0,1 FCI
$ 28.269.549,58
=
$ 18.917.529,93+0,1 ($ 28.269.549,58)
= 1,30 Tahun
Keterangan:
Fa = biaya tetap per tahun (annual fixed expenses)
Ra = biaya regulasi per tahun (annual regulated expenses)
Sa = biaya variabel per tahun (annual variable expenses)
Va = penjualan per tahun (annual sales expenses)
semua nilai pada kapasitas maksimum
240
= 25,71 %
0,3($ 16.979.874,29)
= x 100%
$ 89.512.978,93 - $ 41.251.443,55 - 0,7($ 16.979.874,29)
= 14,00 %
a. Pada tahun ke-1 dikeluarkan biaya sebesar 70% TCI (yang berasal dari
modal sendiri). Pengeluaran pada tahun -1 adalah : Modal sendiri digunakan
seluruhnya = $ 22.756.987,41
b. Pada tahun ke 0 dikeluarkan biaya sebesar TCI – modal sendiri sebesar $
9.752.994,61 semua adalah pinjaman dari bank, jadi total hutang pada tahun
ke 0 adalah: Total pinjaman tahun ke 0 = $ 9.752.994,61
Tabel E.13 Discounted Cash Flow Pabrik Metanol Kapasitas 50.000 Ton / Tahun
Tahun Kapasitas Hasil Biaya Laba Net Cash Flow
Depresiasi
ke Produksi Penjualan Produksi Kotor Pajak Bersih Nominal
-1 - - - - - - - -
0 - - - - - - - $(32.509.982,02)
1 70% $62.659.085,25 $43.741.555,32 $18.917.529,93 $5.675.258,98 $13.242.270,95 $ 1.990.198,59 $15.232.469,54
2 90% $80.561.681,03 $56.239.142,55 $24.322.538,49 $7.296.761,55 $17.025.776,94 $ 2.558.826,76 $19.584.603,70
3 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
4 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
5 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
6 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
7 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
8 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
9 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
10 100% $89.512.978,93 $62.487.936,17 $27.025.042,76 $8.107.512,83 $18.917.529,93 $ 2.843.140,84 $21.760.670,78
244
Berikut ini disajikan Tabel NPV pada nilai discounted factor (IRR) 49,28%
Selama umur pabrik.
Tabel E.16 Perhitungan NPV
Tahun Net Cash Flow Nominal 15,00% Net Cash Flow
(Rp) 1/(1+i)^n Present Value
0 $ (32.509.982,02) 1,000 $ (32.509.982,02)
1 $ 15.232.469,54 0,870 $ 13.245.625,69
2 $19.584.603,70 0,756 $ 14.808.774,06
3 $ 21.760.670,78 0,658 $ 14.307.994,26
4 $ 21.760.670,78 0,572 $ 12.441.734,14
5 $ 21.760.670,78 0,497 $ 10.818.899,25
6 $ 21.760.670,78 0,432 $ 9.407.738,48
7 $ 21.760.670,78 0,376 $ 8.180.642,16
8 $ 21.760.670,78 0,327 $ 7.113.601,88
9 $ 21.760.670,78 0,284 $ 6.185.740,76
10 $ 21.760.670,78 0,247 $ 5.378.905,01
TOTAL $ 69.379.673,69
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan
1 SMAK-AK Bogor, Lulus Tahun 2013
2 SMP Negeri 1 Babakan Madang, Lulus Tahun 2009
3 SDN Negeri 1 Karang Asem, Lulus Tahun 2006
( Septian Bagus P )
250
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan
1 SMK Bunda Kandung , Lulus Tahun 2009
2 SMP Bhakti Tugas, Lulus Tahun 2006
3 SDN 09 Pejaten Timur, Lulus Tahun 2006
( Yogi Verinaldy )
251