Oleh :
RIFKY JULIANDA
170120003
Tentunya, banyak pihak yang terlibat dan membantu penulis dalam penyelesaian
laporan KP ini, mulai dari dukungan ilmu, pengalaman bahkan dukungan moril,
maupun berupa data yang dibutuhkan dalam menunjang pembuatan laporan ini.
Untuk itu tak lupa penulis şampaikan rasa hormat dan terima kaşih yang dalam
kepada:
1. Orang tua saya yang telah memberikan dorongan motivasi dan berkat
doa mereka Suwoyo ayah tercinta dan Sukarti ibu tercinta saya.
2. Bapak Asnawi ST., M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Malikussaleh.
3. Bapak Zulfahmi ST., MT selaku dosen pembimbing saya Kerja Praktik
(KP)
4. Para dosen Penguji Kerja Praktik (KP) saya di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
5. Bapak Sukandar selaku manager sekaligus instruktur lapangan Kerja
Praktik (KP) saya di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.
i
6. Bapak Tian Syahputra selaku assistant sekaligus pembimbing saya di
PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.
7. Seluruh mandor dan karyawan di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita yang
memberikan banyak ilmu ditempat saya melaksanakan Kerja Praktik (KP).
8. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan support.
Semoga laporan ini bermanfaaat bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya. Amin Ya Robbal Alamin.
Rifky Julianda
Nim. 171020003
ii
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan di bawah ini, pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh menyatakan bahwa laporan
Kerja Praktek dari :
Nama : Rifky Julianda
Nim : 170120003
Jurusan : Teknik Mesin
Telah diperiksa dan dinyatakan sudah selesai melaksanakan Kerja Praktek pada
tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 22 April 2021. Lokasi Kerja Praktek : PT.
Langkat Makmur Jaya Sawita.
Zulfahmi, ST.,MT
Nip. 196811202003121001
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
iv
3.1.3 Nut Polishing Drum 12
3.1.4 Nut silo 13
3.1.5 Ripple Mill 13
3.1.6 LTDS (Light tenerat dry separator) 13
3.1.7 Claybath 14
3.1.8 Nut Silo Dryer 14
3.1.9 Kernel Storage 15
3.2 Proses Claybath 15
3.2.1 Motor Listrik 16
3.2.2 Kalsium Karbonat (CaCO3) 17
3.2.3 Air (H2O) 18
3.3 Klasifikasi Claybath 19
3.3.1 Reservoir Tank 21
3.3.2 Cyclone Claybath 21
3.3.3 Vibrating Claybath 22
3.3.4 Stirrer 23
3.3.5 Circulating Pump 24
3.3.6 Shell Conveyor dan Kernel Conveyor 25
3.4 Nut Kernel / Inti 26
3.5 Cangkang Kelapa Sawit 28
3.6 Larutan 29
3.7 Massa Jenis 30
3.8 Faktor-faktor Kehilangan Inti (Losses Kernel) 31
3.8.1 Kapasitas aktual Ripple mill 31
3.8.2 Persentase output LTDS 1& LTDS 2 32
3.8.3 Persentase umpan yang masuk ke Claybath 33
3.8.4 Mengukur Specific gravity suspensi Claybath 34
3.8.5 Melakukan analisa kernel losses di Claybath 35
3.9 Standar Losses 35
v
BAB IV TUGAS KHUSUS 36
4.1 Percobaan Penekanan Losses Kernel Pada Proses Claybath 36
4.2 Parameter Pengamatan 38
4.3 Losses Kernel 38
4.3.1 Menentukan kernel losses 39
4.3.2 Menentukan berat jenis larutan CaCO3 40
4.3.3 Hasil percobaan 41
BAB V PENUTUP 42
5.1 Kesimpulan 43
5.6 Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 45
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia
dipahami sebagai unit ekstraksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil
(PKO) dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS tersusun dari unit-unit
proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia. Pabrik
kelapa sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
produk utama berupa Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dalam suatu
proses pengolahan, kuantitas dan kualitas merupakan tujuan utama yang harus
dicapai dengan biaya seminimal mungkin serta menghasilkan keuntungan
semaksimal mungkin.
Selain Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) merupakan salah satu
produk utama yang dihasilkan dari PKS. PK dihasilkan dari suatu rangkaian
proses pengolahan di stasiun Kernel. Kernel atau biasa disebut biji/inti adalah
salah satu produk untuk menghasilkan minyak inti sawit yang berkualitas, maka
digunakan alat atau mesin pemecah biji. Proses pengolahan biji kelapa sawit
terjadi pada stasiun kernel dengan beberapa tahapan-tahapan proses seperti:
depericarper, riplle mill, dan claybath. Kemudian kernel yang sudah terlepas dari
cangkangnya akan di proses menjadi PKO (palm kernel oil) yang memiliki
kualitas lebih tinggi dari pada minyak nabati lainya sehingga dapat banyak
manfaat untuk digunakan sebagai bahan kosmetik dan sebagainya. Pengutipan PK
pada stasiun ini salah satunya terjadi pada suatu alat yang bernama Claybath.
Claybath adalah proses pemisahan cangkang dengan biji/kernel yang
sudah pecah melalui ripple mill, proses claybath menggunakan larutan air dan
kalsium karbonat (CaCO3). Dengan menggunakan prinsip kerja berat jenis (BJ)
maka perbedaan berat jenis antara pecahan cangkang dan biji akan berbeda,
dengan demikian cangkang yang berat akan tenggelam sedangkan biji akan
mengapung. Biji sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr sedangkan cangkang
1
2
1,15 gr -1,20 gr. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat berat jenis
larutan 1,8 gr-1,14 gr sehinga inti mengapung dan cangkang akan tenggelam.
. Namun pada kenyataannya kernel losses yang terjadi setelah proses ini
masih tinggi. Hal yang mempengaruhi terjadinya kernel losses di Claybath adalah
material balance cracked mixture yang tidak seimbang, untuk memperoleh losses
kernel yang sesuai standar dapat menggunakan Hydrocyclone yang diletakkan
sebelum Claybath. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai teknik
minimalisasi kernel losses di Claybath.
Dengan mengetahui peran penting untuk menjaga kualitas inti sawit maka
dalam laporan kerja praktek ini akan dilakukan observasi mengenai proses-proses
pada stasiun kernel di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS).
Agar pembahasan didalam laporan ini tidak terlalu meluas maka penulis
membatasi masalah pada proses claybath.
yaitu untuk mengetahui losses pada proses claybath pada stasiun kernel di PT.
LMJS.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kehilangan inti (losses) kernel
pada proses Claybath dengan menggunakan CaCO3 sebagai pemisah
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui peran CaCO3 untuk menekan losses kernel pada proses claybath.
2. Memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya tentang proses
claybath pada stasiun kernel.
3. Sebagai sumber informasi kepada perusahaan pengolahan kelapa sawit
tentang media pemisah pada proses claybath.
PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) hanya mengolah buah kelapa
sawit (Tandan Buah Sawit/TBS) untuk dijadikan minyak kelapa sawit mentah
(CPO) dan inti kelapa sawit (Palm Kernel) dengan kapasitas pabrik 20 ton/jam.
Alur proses pengolahan kelapa sawit pada PT. LMJS diperlihatkan pada gambar
2.1 sebagai berikut :
1. Stasiun penerimaan buah
Stasiun penerimaan buah atau sering disebut stasiun penyortiran buah
terdiri dari timbangan dan loading ramp. Timbangan berfungsi untuk mengetahui
berat apa saja yang masuk dan keluar dari pabrik berupa tandan buah segar (TBS),
minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO), kernel, fiber, shell, dan yang lainnya
yang penting untuk ditimbang. Sedangkan untuk loading ramp berfungsi untuk
pensortiran buah yang masuk sesuai dengan kriteria yang diterima pabrik.
2. Stasiun perebusan (sterilizer)
Stasiun perebusan terdiri dari sterilizer. Sterilizer memiliki bentuk panjang
26 m dan diameter pintu 2,1 m. Bagian dalam sterilizer dilapisi Wearing Plat
setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer terdapat
lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam
sterilizer tetap seimbang. Tandan buah segar (TBS) yang sudah di sortir
selanjutnya akan direbus dengan sterilizer dengan suhu sekitar 95oC-105oC dan
4
5
tekanan 2,8-3,0 Bar (kg/cm) selama 80-90 menit.. Pada saat tandan buah segar
(TBS) direbus, tekanan dan suhu haruslah tinggi. Perebusan ini bertujuan untuk
menurunkan tingkat keasaman lemak bebas dan mengurangi kadar air sehingga
memudahkan saat proses pembrondolan pada thresher dan melembutkan daging
buah untuk pemisahan antara biji dah buahnya.
3. Stasiun Penebah (thresher)
Stasiun thresher terdiri dari hoisting crane dan thresher. Setelah buah di
rebus dengan sterilizer, lori yang berisi tandan buah rebus (TBR) diangkat dengan
hoisting crane kemudian masuk ke thresher. Pada proses ini buah/brondolan
dipisahkan dari tandan sawit dengan menggunakan mesin penebah (thresher)
dengan cara mengangkat dan membanting tandan buah rebus tersebut.
4. Stasiun press
Stasiun press terdiri dari digester dan screw press. Buah yang telah diolah
hingga ketahap ketiga akan diproses preshing. Proses keempat ini merupakan
proses inti, dimana minyak diambil dari daging buah dengan screw untuk
mendapatkan minyak. Pada stasiun ini ada dua hasil yang didapat yaitu, minyak
mentah (crude oil) dan (serat) fiber.
5. Stasiun Pemurnian Minyak (klarifikasi)
Stasiun pemurnian minyak terdiri dari Sand Trap Tank, Vibrating Screen,
Crude Oil Tank, Vertical Continius Tank, Oil Tank, Floater Tank, Vacum
Dryer, Sludge tank, Sand Cyclone, Buffer Tank, Decanter, Fat Fit, dan Storage
Tank. Setelah proses preshing minyak dari buah, barulah di dapat minyak kasar.
Selanjutnya minyak tersebut akan lebih disempurnakan dengan berbagai macam
proses seperti fraksinasi, sedimentasi, pengutipan dan penyaringan. Setelah
melalui tahap penyempurnaan minyak dipompakan ke storage tank untuk tempat
penyimpanan sementara sebelum dikirim.
6. Stasiun kernel
Stasiun pengolahan biji terdiri dari Cake Breaker Conveyor, Depericarper,
Nut Polishing Drum, Destoner, Nur Grading Drum, Nut Silo, Ripple Mill,
Cracked Mixer Conveyor, Light Tenera Dust Superator I/II, Claybath/Hydro
Cyclone, Kernel Dryer, Kernel Bunker. Pada proses pengolahan biji, biji akan
6
melalui bebrapa tahapan dan menghasilkan produk utama yaitu kernel dan produk
sampingan berupa fibre dan shell. Fibre dan shell dimanfaatkan sebagai bahan
bakar boiler dan bisa juga dijual sebagai produk sampingan.
Adapun visi dan misi pada pabrik LMJS dibuat untuk menjaga kredibilitas
kinerja pabrik, visi dan misi sebagai beriku :
Visi, menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling inovatif di
dunia.
Misi, menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan
bangsa. Adapun logo dari PT. LMJS pada gambar 2.2.
Lokasi peta google map PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) yang
ditampilkan pada gambar 2.3 adalah Dusun Proyek Raya, Desa Buluh Telang,
Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, Prov. Sumatera Utara PT. Langkat Makmur
Jaya Sawita (LMJS) di bangun sejak tahun 2018 dan telah beroperasi sejak
Januari 2020.
Spesifikasi Palm Kernel pada pabrik LMJS diketahui pada table 2.2 sfesifikasi PK.
Tabel 2.2 Sfesifikasi Palm Kernel (PK)
DIREKTUR
MANAGER
DASAR TEORI
DEPERICARPER BOILER
CBC
NUT SILO
LT
RIPPLE MILL
DS
1
LT
STIRRER RESERVOIR TANK
DS
CLAYBATH 2
SILO DRYER
KERNEL
STORAG
E
10
11
3.1.2 Depericarper
berat jenis biji sehingga fiber akan terhisap fan yang ada pada depericarper
dan biji akan jatuh dan masuk ke nut polishing drum. Fiber yang terhisap fan
akan dibawa menuju boiler sebagai bahan bakar.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah: Membersihkan biji dari serabut –
serabut yang masih melekat, membawa biji dari Depericarper ke Nut transport,
memisahkan biji dari sampah, memisahkan gradasi nut. Dapat diketahui pada
gambar 3.4.
3.1.7 Claybath
Nut silo dryer merupakan alat yang berfungsi dalam pemasakan dengan
menggunakan steam, bertujuan agar nut mudah untuk dipecah, untuk
mendapatkan kernel sesuai standart yaitu kecil dari 8%. Prinsip yang digunakan
adalah pemberian steam pada silo dryer dengan suhu berkisar antara 90-95oC
dimana waktu penahanan kernel adalah 14-15 jam. Ciri-ciri kernel yang sudah
siap di masak akan berubah warna menjadi coklat kehitaman serta tampak
berminyak pada tampilanmya.
untuk memisahkan dua kelompok padatan yang memiliki berat jenis (BJ) yang
berbeda. Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang
1,15 gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat BJ
larutan 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3 sehinga inti mengapung dan cangkang akan
tenggelam. Hasil gilingan pemecah biji masuk kedalam bak claybath dan inti
mengapung sedangkan cangkang bergerak kedasar bak, kemudian cangkang
dihisap dari dasar bak dan dipompakan kedalam saringan yang dikirim melalui
shellhopper/shell conveyor ke boiler.
berdaraskan berat jenis larutan. Larutan CaCO3 dan air berfungsi sebagai media
pemisah antara cangkang dan kernel.
Perbandingan 1:1
CaCO3 murni
Sg Vol
CaCO3 Air
air
karung karung
(@50 (@50 (@25
kg kg) kg kg) kg kg)
Reservoir tank biasanya berbentuk silinder berdiameter 2-3 m dan tinggi 1,5 - 2 m
sesuai dengan tempat dan kapasitas produksi stasiun kernel apabila jumlah
produksi mencapai jumlah >20 ton/jam sudah pasti memiliki tank reservoir
dengan diameter yang lebih besar.
motor
stir
rer 2
m
Sircula
ting
pump
Pada gambar 3.12 dijelaskan cara kerja Cyclone adalah gaya sentrifugal yang
diciptakan sehingga membuat massa lebih besar terlempar keluar dan akan
mendesak kebawah dimana massa lebih kecil akan terdesak ke tengah dan naik
karena tekanan rendah yang tercipta saat berputar.
Bentuk kerucut akan membantu tingkat separasi dari massa dan ukuran besar saat
diujung maka gaya gravitasi akan menangkap ukuran tersebut.
Cyclone claybath adalah alat yang dapat memisahkan antara kernel dengan
cangkangnya, setelah proses perendaman pada reservoir tank berat jenis cangkang
lebih berat dari kernel sehingga cangkang akan tenggelam dan kernel akan
mengapung. Berat jenis kernel 1,07 sedangkan cangkang 1,15-1,20.
21
3.3.4 Stirrer
Stirrer adalah alat pengaduk yang digerakan dengan motor penggerak
bertenaga listrik. Pada gambar 3.14 dijelaskan stirrer memiliki banyak jenis,
dapat kita ketahui pada kehidupan sehari-hari seperti : mixer, blander dan lain-
lain. Pada proses ini stirrer yang digunakan untuk pengaduk air dan CaCO3 memiliki
bentuk yang sesuai dengan besarnya tank reservoir. Stirrer pada proses ini
sangatlah penting karena untuk dapat mengetahui berat jenis antara kernel dan
cangkang campuran larutan harus benar merata sehingga berat jenis larutan harus
pas diantara berat jenis kernel dan cangkang.
(broken kernel)
4 Asam Lemak Bebas Maks. 3% to FFB
Inti kelapa sawit atau kernel palm merupakan buah tanaman kelapa sawit yang
telah dipisahkan dari daging buah dan tempurungnya serta selanjutnya
dikeringkan. Inti kelapa sawit dapat diketahui pada gambar 3.17.
Kernel merupakan bagian terpenting kedua setelah mesokarp karena dari
inti inilah akan dihasilkan PKO sebagai produk unggulan kedua setelah CPO. Inti
ini mengandung minyak yang warnanya jernih, dan kualitas minyak inti lebih
baik jika dibandingkan dengan kualitas minyak daging buah (mesocarp). Hanya
saja kandungan minyaknya lebih sedikit dibanding dengan kandungan minyak
daging buah. Kandungan minyak yang terkandung di dalam inti kering sekitar 44
- 53 %. Minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) banyak digunakan
sebagai bahan baku pada berbagai industri pangan dan non pangan. Minyak inti
26
sawit sangat baik digunakan dalam industri, misalnya industri pembuatan minyak
margarine. (Ririn Nurhadayati, 2010).
Pada pemakaiannya, lemak yang terkandung di dalam inti sawit (disebut minyak
inti sawit) diekstraksi dan sisanya atau bungkilnya yang kaya protein dipakai
sebagai bahan makanan ternak. Bungkil inti sawit di inginkan berwarna relatif
terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah.
Pada suhu tinggi inti sawit dapat mengalami perubahan warna. Minyaknya akan
lebih gelap dan sulit dipucatkan. Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit
adalah pada perebusan, yaitu sekitar 95oC-105oC. Suhu kerja maksimum dibatasi
setinggi itu untuk menghindarkan terlalu banyak inti yang berubah.
Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila
dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat
padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,
protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya
disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein
digunakan sebagai bahan makanan ternak. (Mangoensoekardjo, 2003).
Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa
sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Tempurung
buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif
dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula dan
farmasi. Selain itu tempurung kelapa sawit digunakan hanya sebagai bahan bakar
pembangkit tenaga uap dan bahan pengeras jalan. (Fauzi, 2002).
28
3.6 Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada
suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya,
jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik
padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat
terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai
larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara
umum, larutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut
tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat,
walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara
umum kurang peka terhadap suhu dari pada kelarutan padatan atau gas dalam zat
cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.
Keterangan :
Satuan massa jenis dalam CGS [centi-gram-sekon] adalah gram per sentimeter
kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm 3 atau
sama dengan 1000 kg/m3.
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'. Rumus
massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama.
30
Keterangan :
Ms = Massa sampel
Hisapan ini merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel halus
seperti pecahan cangkang, inti dan serat. Alat penghisap ini disebut ltds yang
terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan air lock. Hisapan ini umumnya agak
lemah, sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume campuran inti
cangkang.
Proses LTDS 2 (hisapan tahap kedua)
Hisapan ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari inti. Dalam hal ini
terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan,yaitu karena bentuknya yang
lempeng dan tipis mudah terangkat keatas akibat hisapan sedang inti yang
umumnya bulat dan tebal jatuh kebagian kolom bawah. Hisapan yang terlalu
32
kuat akan menyebabkan inti ikut terangkut keatas dan menyebabkan efisiensi
pengutipan inti turun, dan jika hisapan terlalu lemah maka dalam inti banyak
dijumpai cangkang. Oleh sebab itu pada PKS yang memiliki hydrocyclone
sering dibuat tekanan kuat sehingga diperoleh inti bersih. Sedangkan tumpukan
cangkang yang masih banyak mengandung inti diolah dalam hydrocyclone,
sehingga diperoleh 3 jenis keluaran yaitu: inti kering, inti basah dan cangkang.
Specific gravity yang terbaca lalu catat ke dalam buku catatan dan lakukan
analisa setiap 1 jam sekali.
Semakin mendekati specific gravity (SG) shell, sehingga akan semakin
sedikit kernel yang terikut pada shell, namun akan semakin banyak shell ringan
yang terikut pada kernel. Hal ini akan menyebabkan kotoran pada kernel akan
semakin banyak, yakni berasal dari shell yang ringan tersebut.
Berdasarkan kondisi pada gambar tersebut, terlihat bahwa SG larutan CaCO3
yang optimal adalah 1,15 kg/liter, yang akan menghasilkan kernel losses sebesar
5,82 % (to sample) dan kernel dirt sebesar 6,09%. Namun jika dilihat, kernel
losses tersebut masih jauh lebih tinggi dari kondisi standar, yaitu 2 %, sedangkan
kernel dirt masih mendekati standar, yaitu 6%. Sedangkan SG larutan yang
efektif adalah 1,16 kg/liter.
Gambar 3.19 Grafik Perbandingan Kernel Losses dan Kernel Dirt pada
Specific Gravity
kriteria kernel pecah, kernel utuh, kernel dari nut pecah serta kernel dari nut
utuh. Lalu lakukan perhitungan Kernel losses dengan rumus sebagai berikut:
A1 : 0,25 %
A2 : 0,35 %
B = Waktu
B1 : 5 menit
B2 : 10 menit
36
37
Mixing
CaCO3 & H2O
Pemisahan
5 dan 10 menit
cangkang kernel
Berat Jenis
Kernel & Cangkang
losses
Kehilangan inti sawit atau kernel merupakan salah satu indikasi kurang
efisienya proses yang berlangsung pada stasiun kernel, diantaranya adalah proses
claybath yang disebabkan oleh banyak faktor namun yang utama adalah
penggunaan media pemisah. Jumlah kehilangan inti tentu sangat mempengaruhi
rendemen pada perusahaan, semakin tinggi rendemen maka semakin rendah pula
kehilangan inti pada proses tersebut, sehingga untuk menentukan loses kernel
dapat digunakan rumus sebagai berikut.
Rumus perhitungan kehilangan kernel.
Keterangan :
Ms = Massa Sampel
39
= 6,05%
keterangan :
=1,10 g/cm3
g/cm3
Dimana pada berat jenis 1,10 g/cm3 dihasilkan losses kernel 6,05 %, berat jenis
1,07 g/cm3 dihasilkan losses kernel 4,53 %, berat jenis 1,12 g/cm3 dihasilkan
losses kernel 1,56 %, berat jenis 1,10 g/cm 3 dihasilkan losses kernel 2,39 %,
berat jenis 1,06 g/cm3 dihasilkan losses kernel 1,18 %, berat jenis 1,05 g/cm 3
dihasilkan kernel losses 1,15%. Oleh karena itu berat jenis larutan claybath
perlu dilakukan kontrol setiap saat, dikarenakan berat jenis larutan tersebut
dapat berubah akibat pertambahan zat tersuspensi yang berasal dari debu dan
pecahan biji sehingga berat jenis larutan menjadi tidak sesuai.
Efektifitas nilai SG pada larutan claybath terdapat pada SG 1,16 dengan kernel
losses 1,97 % (to sample) atau 0,02 % to FFB dan kadar kotoran pada kernel
(kernel dirt) 6,31 %.
BAB V PENUTUP
42
5.1 Kesimpulan
Pada hasil pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa :
1. Proses claybath merupakan bak yang berisi larutan pemisah yaitu H2O
dan CaCO3, yang berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti sawit
pecah yang besar dan beratnya hampir sama yaitu nut basah memiliki
berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang 1,15 gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. .
Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenis. Bila
campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat
jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3.
maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis cairan
akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam.
2. Umpan masuk ke bak claybath dapat menimbulkan kejenuhan pada
larutan CaCO3 yang disebabkan oleh minyak yang terkandung pada kernel.
Maka peranan CaCO3 pada larutan sangat penting untuk mengasilkan nut
yang baik, dengan penggunaan material balanced (larutan CaCO3 dan H2O)
sehingga kadar larutan tetap berada pada komposisinya 1,8 gr/cm3 - 1,14
gr/cm3.
3. Penyebab Kernel losses dapat terjadi pada stasiun press dimana tekanan
double cone melibihi dari (50-60 Bar), sehingga menyebabkan nut kernel
pecah. Dan kernel losses terjadi pada proses claybath, karena tekanan
double cone yang menyebabkan nut pecah maka nut akan ikut tenggelam
di dalam larusan CaCO3 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3.
Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang 1,15
gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat
BJ larutan 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3 .
4. Losses kernel mengalami penurunan setelah pemakaian CaCO3 ditambahkan
sehingga SG larutan akan naik, penambahan CaCO3 juga berpengaruh
terhadap losses kernel. Semakin banyak CaCO3 yang diberikan maka
kehilangan kernel (losses kernel) semakin menurun. Hal ini disebabkan
karena penambahan CaCO3 mempengaruhi nilai berat jenis, dengan adanya
43
penambahan CaCO3 berarti nilai berat jenis akan meningkat tentunya kernel
tidak ikut mengendap Bersama cangkang (shell), dikarenakan berat jenis
kernel lebih kecil dari pada berat jenis larutan CaCO3 tersebut. Sehingga
mengakibatkan losses kernel menurun.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas, penulis ingin memberikan beberapa
saran :
Arham anwar. 2017. Study Penggunaan Kalsium Karbonat (CaCO3) Pada Proses
Claybath Pada Stasiun Kernel. Skripsi. Pangkep: Poli Teknik Pertanian Negri
Pangkep.
Nurma yunita. 2016. Pengaruh Berat Jenis Larutan Kalsium Karbonat ( CaCO3)
Terhadap Losses Kernal. Karya ilm
44
LAMPIRAN
45
46
6. Stasiun press
7. Proses sterilizer