TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah
ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Kecepatan Digester dan Pressan
Terhadap Kehilangan Minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit Adolina”.
OK AFIM AZAHARIDAMANIK
ABSTRAK
ABSTRACT
Research on the speed of Ingester and Impression of oil loss has been carried out at
the PT Adolina Unit PKS IV Plant. The purpose of this study was to determine the
loss of oil due to the fast influence of Ingester and Impression. The sample was taken
from Crude Oil Tank, through the Centrifugation test process. Results obtained: Loss
of oil at the speed of the Ingester 27 Rpm is 5%, at the speed of the Ingester 24 Rpm
is 5%, at the Ingester speed of 27 Rpm is 6%, at the pressure speed of 11 Rpm is 5%,
at the pressure speed 12 Rpm is 5% , at the pressure speed of 12 Rpm is 6%.
According to the loss of oil, the PKS Factory in PTPN IV Unit Adolina has met the
quality standards in accordance with the Indonesian National Standard (SNI). This
shows that the process of the palm oil mill works optimally exactly the process in
Gester and Pressure
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR SINGKATAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Hipotesis 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaaat Penelitian 3
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN GRAFIK
LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman
Tabel
4.1 Kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 11 Rpm 14
BAB 1
PENDAHULUAN
oleh sliding cone. Screw dan sliding cone ini berada di dalam sebuah selubung baja
yang disebut press cage, dimana dindingnya berlubang – lubang di seluruh
permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan
keluar melalui lubang – lubang press cage sedangkan ampasnya keluar melalui celah
antara sliding cone dan press cage. Selama prose pengempaan berlangsung, air panas
ditambahkan kedalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran sehingga
massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi
yang menyulitkan proses pemisahan sehingga memperkecil kehilangan minyak.
Jumlah penambahan air berkisar 10 -15% dari berat TBS yang diolah dengan
temperature air sekitar 90𝑜 C. proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar
dengan kadar 50% minyak, 42% air dan 8% padat.(Pahan iyung, 2006).
Angka kehilangan/kerugian minyak sawit merupakan banyaknya minyak
yang tidak terambil pada proses pengolahan. Minyak yang tidak terambil ini
sebagian terbuang ke boiler sebagai bahan bakar, sedangkan sebagian lainnya
terbawa aliran air buang keluar dari pabrik menuju kolam limbah atau badan air.
Kehilangan minyak sawit diperiksa pada contoh tandan kosong, ampas kempa, biji,
dan air drab (Pardamean Maruli, 2017).
1.2 Permasalahan
Berapakah jumlah % kehilangan minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit
Adolina, bila di lihat dari kecepatan digester dan pressan.
1.3 Hipotesis
Kecepatan digester dan pressan terhadap kehilangan minyak di Pabrik PKS
PTPN IV Unit Adolina. Apakah sudah memenuhi standard mutu sesuai Standar
Nasional Indonesia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan meratanya adonan masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan
tekanan stabil. (Naibaho,P.M, 1996)
langsung terbuang kepenumpukan limbah tandan kosong. Mesin press tandan kosong
bekerja dengan cara berputar satu arah sehingga tandan yang masuk melalui pintu
bagian atas ikut berputar yang mengakibatkan terpisahnya antara air bercampur
minyak dengan serat tandan kosong. Serat tandan kosong keluar melalui bagian
depan mesin press dan jatuh keconveyer bagian bawah mesin press tandan kosong
menuju pembuangan limbah tandan kosong, sedangkan jus press (air bercampur
minyak) masuk ke tangki jus press melalui pipa bagian dalam mesin press tandan
kosong kelapa sawit. Dengan adanya press tandan kosong menjadikan rendemen
minyak pabrik tinggi. Ada tiga alat press tandan kosong yang digunakan sehingga
hanya 70% tandan kosong yang terpress, 30% tandan yang tidak terpress bisa
disebabkan karena mesin press penuh dan tandan masih memiliki brondolan.
Kehilangan minyak dilihat pada besar kecilnya persentase. bukan dari persentase jus
press tandan, hasil press tandan dimurnikan bersamaan dengan minyak hasil screw
press. (pardamean,2008)
Pemeliharaan harian:
1. Periksa baut-baut pengikat cyclo drive digester dan elektromotor.
2. Periksa pelumas hydraulic.
Pemeliharaan mingguan:
1. Periksa keausan pisau aduk dari dinding digester max.15 mm.
2. Periksa siku penahan yang terpasang pada dinding digester.
Pemeliharaan bulanan:
1. Periksa kran-kran uap/instalasi setiap 3 bulan.
2. Periksa bottom plat.
3. Periksa kopling/bearing pengaduk setiap 3 bulan
Pemeliharaan tahunan:
1. Periksa body digester.
Jadwal pemeliharaan:
1. Penggantian minya pelumas gearbox setiap 2000 jam operasi.
2. Penggantian pisau aduk dilakukan setiap 3000 jam (sesuai dengan keausan).
3. Jarak pisau ke dinding plat max 10 mm.
4. Wear plate Beater (plat siku) minimal 20 buah.
5. Diamater lobang wearing plat 5 mm jumlah 1000 s/d 1200.
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah
digester sudah berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke
alat pengepressan yang berada persis di bawah digester. Pada pabrik
kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengepressan untuk
memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat
putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan
tertahan oleh sliding cone. Screw dan sliding cone ini berada di bawah selubung
baja yang disebut press cage, di mana dindingnya berlubang-lubang di seluruh
permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini
akan keluar melalui lubang-lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar
melalui celah antara sliding cone dan press cage. Selama proses pengempaan
berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan
untuk pengenceran (dillution) sehingga massa bubur. buah yang dikempa tidak
terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan
dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga
mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 % dari
berat TBS yang diolah dengan temperatur air sekitar 90˚C. proses pengempaan
akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50% minyak.
Tujuan:
Untuk mengeluarkan minyak dari bubur buah yang telah diaduk. Sel minyak
mentah yang keluar dari pressan becampur dengan molekul air.
- Tinggi : 950 mm
− Dimensi ulir :- Diameter : 286 mm
- Panjang : 970 mm
Spesifikasi
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.2 Alat
No. Nama Alat Merek
1. Gester US 3200
2. Screw Press US 12
3.3 Bahan
1. CPO ( Crude Palm Oil )
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Minyak %
Jam
Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak
(ml)
07.30 95 27 37 11 5 5
08.30 95 27 37 11 5 5
09.30 95 27 34 11 5 5
10.30 95 27 37 11 5 5
11.30 95 27 37 11 5 5
12.30 95 27 37 11 5 5
13.30 95 27 37 11 5 5
14.00 95 27 34 11 5 5
15.30 95 27 37 11 5 5
16.30 95 27 37 11 5 5
Rata - rata 5
Minyak%
Jam
Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak
(ml)
07.30 95 24 41 12 5 5
08.30 95 24 40 12 5 5
09.30 95 24 40 12 5 5
10.30 95 24 41 12 5 5
11.30 95 24 41 12 5 5
12.30 95 24 40 12 5 5
13.30 95 24 41 12 5 5
14.00 95 24 40 12 5 5
15.30 95 24 40 12 5 5
16.30 95 24 41 12 5 5
Rata - rata 5
Minyak %
Jam
Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak
(ml)
07.30 95 27 37 12 4 6
08.30 95 27 37 12 4 6
09.30 95 27 36 12 4 6
10.30 95 27 37 12 4 6
11.30 95 27 37 12 4 6
12.30 95 27 37 12 4 6
13.30 95 27 37 12 4 6
14.00 95 27 34 12 4 6
15.30 95 27 37 12 4 6
16.30 95 27 37 12 4 6
Rata – rata 6
4.2 Perhitungan
% Kehilangan minyak
𝑎
% minyak = 𝑏 𝑥 100%
Dimana :
a : Volume Minyak
b : Volume 100
Tabel 1
5
% minyak = 100 𝑥 100%
= 5%
Tabel 2
5
% minyak = 100 𝑥 100%
= 5%
Tabel 3
6
% minyak = 100 𝑥 100%
= 6%
4.3 Pembahasan
Penentuan kecepatan pada gester 27, 24, dan 27 Rpm. Sedangkan standar
kecepatan yang ditetapkan standar nasional indonesia (SNI) adalah 27 Rpm
Penentuan kecepatan pada Pressan 11, 12, dan 12 Rpm. Sedangkan standar
kecepatan yang ditetapkan standar nasional indonesia (SNI) adalah 12 Rpm
Dari hasil penelitian yang dilakukan , maka kecepatan digester dan pressan
sudah sesuai memenuhi standar nasional indonesia (SNI), dan untuk kehilangan
minyak yang terjadi 5, 6, 5 % hal ini menunjukan faktor kehilangan minyak ada juga
di tandan kosong, ampas kempa, biji, dan air drab.
Dari data yang diperoleh selama melakukan analisa, bahwa pabrik sudah
melaksanakan prosedur kerja dengan baik, teliti , tepat dan sesuai dengan Standart
Operational (SOP) dan Standar Nasional Indonesia yang telah ditentukan.
Dari Hasil Kondisi alat pressan sangat berpengaruh pada mutu dan jumlah
dari minyak kelapa sawit. Kondisi pengepressan tersebut dipengaruhi oleh
kecepatan. Dengan kecepatan yang optimal 11-12 rpm menghasilkan % kehilangan
minyak yang sesuai standar. Persentase kehilangan minyak kelapa sawit yang
terdapat pada ampas pressan adalah 5%. Persentase kehilangan minyak kelapa sawit
dari ampas presstersebut sesuai Standar Nasional Indonesia ( SNI ).
Tipe screw press yang baik adalah tipe spechim yang memiliki feed screw,
sehingga kontinunitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan
adonan yang masuk berdasarkan gravitasi. Penggunaan feed screw akan
menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan yang lebih besar.
Persentasi kehilangan minyak dalam proses pengepressan bisa dikurangi dengan
memberikan perhatian yang lebih intensif dalam pengoperasiannya.
Faktor yang terakhir adalah air pengencer. Jumlah air pengencer yang
diberikan sangat tergantung pada suhu air pengencer, semakin tinggi air suhu air
pengencer maka jumlah air pengencer yang diberikan semakin sedikit. Sehingga jika
menurunkan persentase kehilangan minyak pada ampas press, harus benar-benar
diperhatikan dan diperhitungkan dengan baik jumlah air pengencer yang diberikan
pada screw press.
Proses ekstraksi dengan menggunakan screw press lebih baik dari pada
proses ekstraksi dengan cara lain. Proses ekstraksi dengan screw press tidak
membutuhkan biaya yang besar untuk membeli pelarut dan ampas. press yang
didapat langsung terpisah dengan minyak yang dihasilkan sehingga hanya diperlukan
pemisahan serabur-serabut kecil dalam jumlah yang lebih sedikit. Selain itu, pada
proses ekstraksi menggunakan screw press buah kelapa sawit yang berupa bubur
(hasil proses pencacahan) yang masuk ke dalam screw press dapat disesuaikan
kapasitasnya dengan tekanan screw pressnya.
Pada analisa laboratorium untuk mengetahui persentase kehilangan minyak
yang terdapat pada ampas press dilakukan proses pemisahan dengan ekstaksi. Pelarut
yang digunakan adalah N-Hexane merupakan bahan non polar sehingga bisa
melarutkan minyak yang juga berupa bahan non polar.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Minyak yang didapat dari kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 11
Rpm adalah 5 ml, pada kecepatan digester 24 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm
adalah 5 ml, pada kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm
adalah 4 ml.
-Untuk kehilangan minyak yang terjadi digester pada kecepatan digester 27 Rpm dan
kecepatan pressan 11 Rpm adalah 5%, pada kecepatan digester 24 Rpm dan
kecepatan pressan 12 Rpm adalah 5%, pada kecepatan digester 27 Rpm dan
kecepatan pressan 12 Rpm adalah 6%.
5.2 Saran
Kehilangan minyak yang terdapat digester dan pressan sesuai standar yang ada,
namum akan lebih baik jika kehilangan minyak tersebut dioptimal kan menjadi lebih
kecil sehingga kehilangan minyak yang terjadi dipabrik tidak merugikan perusahaan.
Selain itu juga kondisi dari alat yang ada harus diperhatikan dan perawatannya juga
diperhatikan agar kinerjanya optimum dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
30
25
20
Digester (Agt)
15
Pressan (Agt)
Minyak (%Kehilangan)
10
0
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3
1 Tankos 2,50
2 Air 3,5