192401084
192401084
Disetujui di
FMIPA USU
Ketua,
i
PENENTUAN MUTU MINYAK CENGKEH DAN MINYAK KENANGA
MELALUI INDEKS BIAS
ABSTRAK
Minyak cengkeh adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan bagian
tanaman cengkeh terutama daun dan bunga cengkeh. Seluruh bagian tanaman
cengkeh mengandung minyak, namun bunganya memiliki kandungan minyak
paling banyak. Minyak kenanga(Cananga oil) ialah bagian yang kurang mudah
menguap, mengandung banyak unsur terpenedan sesquiterpene. Minyak ini dapat
pula diperoleh dengan menyuling bunga kenanga. Indeks bias merupakan
perbandingan antara kecepatan cahaya di dalam udara dengan kecepatan cahaya
didalam zat tersebut pada suhu tertentu. Indeks bias minyak atsiri berhubungan erat
dengan komponen - komponen yang tersusun dalam minyak atsiri yang dihasilkan.
Sama halnya dengan berat jenis dimana komponen penyusun minyak atsiri dapat
mempengaruhi nilai indeks biasnya Bobot jenis minyak cengkeh yang diuji adalah
1,043 dan bobot jenis minyak kenanga adalah 0,914. Indeks bias minyak cengkeh
yang diuji adalah 1,532 dan indeks bias minyak kenanga adalah 1,500.
ii
DETERMINATION OF CLOVE OIL AND OIL QUALITY THROUGH
REFRASIVE INDEX
ABSTRACT
Clove oil is an essential oil produced from the distillation of clove plant parts,
especially clove leaves and flowers. All parts of the clove plant contain oil, but the
flowers contain the most oil. Ylang oil (Cananga oil) is the part that is less
volatile, contains a lot of terpene and sesquiterpene elements. This oil can also be
obtained by distilling ylang flowers. The refractive index is the ratio between the
speed of light in air and the speed of light in the substance at a certain
temperature. The refractive index of essential oils is closely related to the
components that are arranged in the volatile oil produced. Similarly, the specific
gravity where the components of the essential oil can affect the value of the
refractive index. The specific gravity of clove oil tested was 1.043 and the specific
gravity of ylang oil was 0.914. The refractive index of clove oil tested is 1.532 and
the refractive index of ylang oil is 1.500.
iii
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan
laporan Tugas Akhir ini dengan judul Penentuan Mutu Minyak Cengkeh dan
minyak Kenanga Melalui Indeks Bias.
Penyusunan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan gelar Ahli Madya pada program
studi Diploma 3 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan Tugas Akhir ini , penulis banyak
mendapatkan motivasi, bantuan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua penulis Bapak Oloan Manullang dan Ibu tersayang Alm.
Rentina Silalahi, serta Kakak Rut Lucia Serma Manullang S.Kom, dan
Abang Dionnisius Manullang yang telah memberikan kasih sayang, doa
serta dukungan baik secara moral maupun materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Bapak Prof. Dr. Tamrin M.Sc selaku Dosen Pembimbing.
3. Ibu Rosella Silalahi dan Bapak Simamora selaku tante dan paman penulis.
4. Abang Calvin selaku yang telah membantu penulis mengerjakan tugas
akhir.
5. Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA
USU.
6. Bapak Drs. Albert Pasaribu, M.Sc selaku Ketua Program Studi D-III
Kimia.
7. Bapak Agung Pratama, S.Si, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-3
Kimia FMIPA USU.
8. Seluruh Dosen dan Pegawai Program Studi D-3 Kimia FMIPA USU.
9. Ibu Laila Oktaliana Br. Brahmana,S.T selaku Kepala Laboratorium yang
telah membimbing selama PKL di UPT. Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Medan Sumatera Utara.
iv
❑
10. ∫ ❑Rekan-rekan mahasiwa Program Studi D-III Kimia FMIPA USU
❑
angkatan 2019.
11. Sahabat penulis Tika, Juni, Gabriela, Arta, Sindi, Jean, Sena, Maya, dan
Tia yang selalu memberi motivasi dan dukungan.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
vi
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Klasifikasi Dan Deskripsi Minyak Cengkeh 4
2.1.2 Klasifikasi 4
2.1.3 Nama daerah minyak cengkeh 5
2.1.4 Syarat Tumbuh Cengkeh 6
2.1.5 Kandungan Pada Minyak Cengkeh 7
2.1.6 Kegunaan Minyak Cengkeh 7
2.1.7 Parameter Mutu Minyak Daun Cengkeh 8
2.1.8 Bobot Jenis Minyak Daun Cengkeh 8
2.1.9 Penentuan Indeks Bias Minyak Daun Cengkeh 9
2.2 Klasifikasi Dan Deskripsi Minyak Kenanga 10
2.2.1 Klasifikasi Kenanga 10
2.2.2 Nama umum / dagang : Kenanga 10
2.2.3 Deskripsi Kenanga 11
vi
2.2.4 Jenis - Jenis Kenanga 11
2.2.5 Khasiat Tumbuhan Kenanga 12
2.2.6 Parameter Minyak Kenanga 12
2.2.7 Penentuan Indeks Bias Minyak Kenanga 13
BAB 3 METODE PENELITIAN 14
3.1 Waktu dan Tempat 14
3.2 Alat dan Bahan 14
3.2.1 Alat 14
3.2.2 Bahan 14
3.3 Prosedur Percobaan 15
3.4.1 Prosedur Pada Minyak Cengkeh 15
3.4.2 Prosedur Pada Minyak Kenanga 15
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 16
4.1 Data Hasil Penelitian 16
4.1.1 Data Penentuan Indeks Bias Hasil Minyak Cengkeh 16
4.1.2 Data Penentuan Indeks Bias Hasil Minyak Kenanga 16
4.2 Perhitungan 17
4.3 Pembahasan 17
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 18
5.1 KESIMPULAN 18
5.2 SARAN 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 21
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terdapat pada tanaman. Minyak atsiri
bisa disebut minyak eteris atau essential oil yang biasa digunakan dalam industri
farmasi, kosmetik parfum, aromaterapi dan sabun. Aroma dari atsiri pada setiap
tanaman memiliki keunikan bau yang berbeda pada setiap tanaman. Pembuatan
minyak atsiri didapatkan dari tanaman yang memiliki bau khas seperti nilam,
kenanga, cendana, akar wangi, jahe, cengkeh, kayu manis, pala dan masih banyak
lagi (Anggia dkk, 2018).
Untuk minyak kenanga, sifat kimia yang sangat mempengaruhi mutu dan
selalu dipertimbangkan oleh para konsumen adalah bilangan ester dan bilangan
penyabunan yang tinggi. Bunga yang masih hijau dan yang sudah kuning, dari
segi rendemen tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata, namun dari segi
bilangan ester dan bilangan penyabunan, bunga yang kuning mempunyai nilai
yang lebih tinggi, sehingga untuk mendapatkan minyak kenanga dengan mutu
yang tinggi supaya dihindari penggunaan bunga yang masih hijau dan sesedikit
mungkin bunga yang masih hijau kekuningan yang tercampur (Anononim3 ,1998
dan Genzor, 1978).
3
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui nilai bobot jenis pada minyak cengkeh dan minyak
kenanga
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-Divisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting- ranting kecil
yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh
berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur
memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai
ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5
cm.(Hasanah,2011).
Bunga dan buah daun cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun
dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda, bunga cengkeh
berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan, dan
berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sementara itu bunga
cengkeh kering akan berwarna cokelat kehitaman dan berasa pedas sebab
mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berubah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan
cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahri
langsung. Di Indonesia, cengkeh cocok ditanam, baik di daerah daratan rendah
dekat pantai maupun pegunungan pada ketinggian 900 m dpl. (Agoes,2010).
Nusa Tenggara : canke (Bima), bunga rawan (Sangir), sinke (Flores), bwungo
laango (Buol),
a. Minyak atsiri sekitar 16% sampai 20% yang mengandung pula eugenol
sekitar 80% samapi 82%, asetilegenol, kariofil, furfural, metil
amilketon dan vanilin,
b. Kariofilin yaitu zat serupa damar sekitar 6%,
c. Zat penyamak sekitar 17%, gom sekitar 13%, serat 28%, dan air sekitar
18%.(Kartasapoetra,1992).
Parameter syarat mutu minyak cengkeh dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah
ini.
Tabel 2.1. Parameter Syarat Mutu Minyak Daun Cengkeh SNI 06-2387-2006
Piknometer diisi dengan air suling yang telah dididihkan pada suhu 20°C.
sambil menghindari adanya gelembung gelembung udara. Piknometer dicelupkan
ke dalam penangas air pada suhu 20°C ± 0,2°C selama 30 menit sisipkan
penutupnya kemudian dikeringkan piknometernya. Piknometer didiamkan dalam
lemari timbangan selama 30 menit, kemudian ditimbang dengan isinya (m1).
Piknometer tersebut dikosongkan, dan dicuci dengan etanol dan dietil eter.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonacea
Genus : Canangium
Bali : Sandat
Nusa tenggara : Sandat (sasak), Kananga (Bima) Tenanga (Sawu), Buna Kacik
Daun : Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata, panjang 10-23
cm, lebar 3-14 cm, pertulangan menyirip, bertangkai 1,warna hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kuning, kelopak bentuk corong,
hijau, benang sari banyak, coklat muda, kepala putik bulat, daun mahkota enam,
lanset, panjang 5-7, 5 cm, masih muda hijausetelah tua kuning.
Ketika panen, dan diangkut dalam mobil atau terlalu lama disimpan dalam
ruangan dapat mengakibatkan pening dan mual. Perasaan pening dan mual ini
kemungkinan terhirupnya akumulasi senyawa eugenol, linalool, geraniol yang
bersifat menguap. Hal inilah yang menyebabkan nyamuk enggan mendekati
tanaman kenanga (Kardinan, 2007).
Parameter syarat mutu minyak kenanga dapat dilihat pada tabel 2.1 di
bawah ini.
95% -
5. Putaran optik Derajat (-15) –(-30)
6 Bilangan ester - 15 – 30
7 Sisa penyulingan uap Maks. 5
(v/v) %
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Sampel
3.3.1 Alat
No. Nama Alat Ukuran Merk
1. Selang Air - -
2. Pipet tetes - -
3. Penampung Sampel - -
4. Termometer - Haake k10
5. Tissue - Paseo
3.3.2. Bahan
1. Dialirkan air melalui refraktometer agar alat ini berada pada suhu dimana
pembacaan akan dilakukan
2. Diatur suhu agar tidak lebih dari 200C dari suhu refrensi dan harus
dipertahankan dengan toleransi ± 0,200C
3. Diatur suhu minyak agar sama dengan suhu alat yaitu 20 0C dimana
pengukuran akan dilakukan
4. Dilakukan pembacaan bila suhu sudah stabil
1. Dialirkan air ke refraktometer yang dialiri air melalui penangas air, agar
alat ini berada pada suhu dimana pembacaan akan dilakukan.
2. Diatur suhu kerja dan harus dipertahankan dengan toleransi ± 20ºC.
3. Sebelumnya di taruh didalam alat.
4. Minyak tersubut harus pada suhu yang sama dimana pengukuran akan
dilakukan,
5. Kemudian pembacaan dilakukan apabila suhu sudah stabil.
16
BAB IV
Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam
udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berguna untuk
identifikasi zat dan deteksi ketidakmurnian. Walaupun menurut farmakope suhu
pengukuran adalah 250, tetapi pada banyak monografi indeks bias ditetapkan pada
suhu 200. Suhu pengukuran harus benar-benar diatur dan dipertahankan, karena
sangat mempengaruhi indeks bias.
Nomor Tanggal 16 Juni 2021 17 Juni 2021 18 Juni 2021 19 Juni 2021 20 Juni 2021
1. Keadaan :
1.1 Warna Coklat Tua Coklat Tua Coklat Tua Coklat Tua Coklat Tua
1.2 Bau Khas Minyak Khas Minyak Khas Minyak Khas Minyak Khas Minyak
Cengkeh Cengkeh Cengkeh Cengkeh Cengkeh
1.044
1.0435
1.043
1.0425
1.042
1.0415
1.041
16-Jun-21 17-Jun-21 18-Jun-21 19-Jun-21 20-Jun-21
1.534
1.5335
1.533
1.5325
1.532
1.5315
1.531
16-Jun 17-Jun 18-Jun 19-Jun 20-Jun
4.2 Perhitungan
20 T1
d = n +0,0004 (T1-T)
20 D
Keterangan :
T
n : Indeks Bias pada suhu 20 0C
D
T1
n : Pembacaan pada suhu pengujian
D
Tanggal :
16 Juni 2023
20
d = 1,532+0,0004(14-20)
20
= 1,532+0,0004(6)
= 1,532
17 Juni 2023
20
d = 1,533+0,0003 (18-20)
20
= 1,533+0,0003(2)
= 1,533
18 Juni 2023
20
d = 1,532+0,0004 (18-20)
20
= 1,532+0,0004 (2)
= 1,53216
= 1,532
19 Juni 2023
20
d = 1,534+0,0004 (22-20)
20
= 1,534+0,0004 (2)
= 1,53416
= 1,534
20 Juni 2023
20
d = 1,532+0,0004 (16-20)
20
= 1,532+0,0004 (4)
20
= 1,532+0,00016
= 1,53216
= 1,532
20 T1
d = n +0,0004 (T1-T)
20 D
Keterangan :
T
n : Indeks Bias pada suhu 20 0C
D
T1
n : Pembacaan pada suhu pengujian
D
Tanggal :
16 Juni 2023
20
d = 1,473+0,0004 (16-20)
20
= 1,473+0,0004 (4)
= 1,473+0,00016
= 1,47316
= 1,473
17 Juni 2023
20
d = 1,523+0,0004 (18-20)
20
= 1,523+0,0004(2)
= 1,523
21
18 Juni 2023
20
d = 1,509+0,0004(16-20)
20
= 1,509+0,0005(4)
= 1,509
19 Juni 2023
20
d = 1,532+0,0004(19-20)
20
= 1,532+0,0004(1)
= 1,532
20 Juni 2023
20
d = 1,470+0,0004(19-20)
20
= 1,470+0,0004(1)
= 1,4705
= 1,470
21 Juni 2023
20
d = 1,500+0,0004(18-20)
20
= 1,50+0,0004(2)
= 1,50010
= 1,500
4.3 Pembahasan
Hasil dari pengujian indeks bias minyak cengkeh yang diuji adalah 1,532.
Ini menunjukkan minyak daun cengkeh yang diuji memiliki kualitas yang baik
karena memenuhi nilai Standart Nasional Indonesia 06-2387-2006 yaitu dengan
nilai indeks bias berada pada rentang 1,528 – 1,535.
22
Hasil dari pengujian indeks bias minyak kenanga yang diuji adalah 1,5011.
Ini menunjukkan minyak kenanga yang diuji memiliki kualitas yang kurang baik
karena tidak memenuhi nilai Standart Nasional Indonesia 06-3949-1995 yaitu
dengan nilai indeks bias berada pada rentang 1,528 – 1,535.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Bobot jenis minyak cengkeh yang diuji adalah 1,043 dan bobot
jenis minyak kenanga adalah 0,914.
2. Indeks bias minyak cengkeh yang diuji adalah 1,532 dan indeks
bias minyak kenanga adalah 1,5011.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, H.A. (2010). Tanaman Obat Indonesia Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika. H. Agromedia Pustaka.
Hapsoh (2010). Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU Press.
Halaman 28-30.
Hapsoh dan Hasanah, Y. (2011). Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan:
USU Press. hlm. 89-93.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat
Gambar 2.5(a)
Keterangan : Tempat Sampel Minyak Kenanga
27
Gambar 2.6(b)
Keterangan : Tempat Sampel Minyak Cengkeh
Gambar 2.7
Keterangan : Alat Untuk Melihat Pantulan Cahaya dan
Bacaan Angka Indeks Bias
28
Gambar 2.8
Keterangan : Alat Melihat Angka Indeks Bias
29
Lampiran 2. Bahan