KARYA AKHIR
O
L
E
H
RAHMADSYAH
NIM: 005201040
PRA RANCANGAN
PABRIK PEMBUATAN GAS METAN DARI SAMPAH ORGANIK
DENGAN KAPASITAS PENGOLAHAN 37,5 TON/JAM
KARYA AKHIR
OLEH
JULIYANTI SRI KARTIKA N
NIM : 025201010
Telah Diperiksa/Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Karya Akhir
OLEH
RAHMADSYAH
NIM : 005201040
Telah Diperiksa/Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Karya Akhir
Benny Samuel
Pra Rancangan Pabrik Unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit direncanakan
1.377 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian Unit Sterilisasi pada
Pabrik Kelapa Sawit ini berjumlah 15 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan
Terbatas (PT) dan struktur organisasi yang direncanakan adalah berbentuk garis dan
staff.
Dari hasil analisa aspek ekonomi, maka disimpulkan bahwa Unit Sterilisasi pada
Pabrik Kelapa Sawit ini memerlukan biaya sangat banyak, pada unit sterilisasi ini
akan menghasilkan mutu minyak yang sesuai dengan standar yang diminta konsumen
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
INTI SARI i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 6.1 Daftar instrumentasi Pra Rancangan Unit Sterilisasi pada PKS IV-4
Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah Pra Rancangan Unit Sterilisasi pada PKS VIII-5
Tabel LB.1 Kapasitas panas zat cair untuk ikatan (J/mol.K) LB-1
Pra Rancangan Pabrik Unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit direncanakan
1.377 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian Unit Sterilisasi pada
Pabrik Kelapa Sawit ini berjumlah 15 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan
Terbatas (PT) dan struktur organisasi yang direncanakan adalah berbentuk garis dan
staff.
Dari hasil analisa aspek ekonomi, maka disimpulkan bahwa Unit Sterilisasi pada
Pabrik Kelapa Sawit ini memerlukan biaya sangat banyak, pada unit sterilisasi ini
akan menghasilkan mutu minyak yang sesuai dengan standar yang diminta konsumen
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Pembangunan ini bertujuan
untuk untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Pembangunan disektor
industri merupakan bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang yang
diarahkan untuk menciptakan struktur organisasi ekonomi yang lebih kokoh dan
seimbang, yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industri yang maju dan didukung
meningkat baik untuk konsumsi langsung sebagai minyak goreng, maupun sebagai
produk industri lainnya. Penggunaan minyak kelapa sawit sebagai minyak goreng pada
tahun 1985 tercatat telah mencapai 55,3% atau meningkat 27% pertahun. Saat ini minyak
goreng merupakan penyerap utama konsumsi minyak dalam negeri yaitu mencapai 70%
dari jumlah yang dipasarkan dalam negeri. Minyak sawit merupakan salah satu sumber
minyak nabati potensial khususnya sebagai sumber minyak nabati yang potensial
khususnya sebagai bahan oleo-pangan dan oleo-kimia. Industri lain yang menggunakan
minyak kelapa sawit ini adalah industri margarin, sabun dan industri kimia lainnya
(Suyatno, 1994).
Konsumsi perkapita minyak goreng Indonesia mencapai 16,5 kg per tahun dimana
konsumsi perkapita khusus untuk minyak goreng sawit sebesar 12,7 kg per tahun.
I-1
Year Palm Cooking Oil +/- Shares Coconut +/- Shares Total +/-
Dari data yang telah diperoleh bahwa tingginya permintaan atas konsumsi masyarakat
Indonesia dan dunia atas kebutuhan terhadap minyak goring dan terhadap Crude Palm Oil
(CPO). Maka diharapkan jumlah produksi dapat ditingkatkan dan juga mutu dari minyak
kelapa sawit yang dihasilkan sehingga tidak kalah bersaing dengan produk minyak
(design) konstruksi, operasi peralatan, serta proses pengolahan bahan mentah atau bahan
maupun untuk kebutuhan masyarakat. Tujuan rancangan Unit Sterilisasi Buah Sawit
untuk Pabrik Kelapa Sawit adalah juga untuk mengaplikasikan Ilmu Teknologi Kimia
Industri yang meliputi neraca massa, neraca energi, Operasi Teknik Kimia, Utilitas dan
bagian Ilmu Teknologi Kimia Industri lainnya yang penyajiannya disajikan pada Pra
buah Sawit untuk Pabrik Kelapa Sawit cara kerja serta dan pengoperasian Unit Sterilizer
Tekanan
uap
(kg/cm2)
Waktu (dt)
Tekanan
uap
(kg/cm2)
Waktu (dt)
Sistem perebusan triple peak ini banyak digunakan, karena disamping adanya
tindakan fisika juga dapat terjadi proses mekanik, yaitu adanya goncangan yang
disebabkan oleh perubahan tekananyang cepat. Keberhasilan system perebusan triple
peak ini dipengaruhi oleh
Kapasitas Ketel rebusan
Bahan Baku
Lamanya Perebusan.
Waktu (dt)
Sistem Perebusan Tripple Peak (SPTP)
Tekanan
uap
(kg/cm2)
Waktu (dt)
Sistem Perebusan Tripple Peak bertahap (SPTPB)
Dari uraian diatas, terlihat bahwa system perebusan Sterilizer PKS adalah system
perebusan triple peak (SPTP). Dimana di PKS untuk satu cycle penuh terbagi dalam 9
step.
Door switch
Condensate
/Dearation valve
Steam
Pressure
In kg/cm2 2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
STEPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 10 5 12 5 12 31 3 2
OFF OFF
ON AUTO MAN
2.7 Saran-saran
1. Safety divice pintu Sterilizer harus tetap pada posisi sempurna pada saat Sterilizer
beroperasi.
2. Katup pengaman harus dapat berfungsi dengan baik, sebab bila tekanan steam
melebihi batas maksimum (maks 3 kg/cm2) katup harus dapat bekerja secara
automatis.
3. Posisi Lori didalam Sterilizer usahakan tepat dibawah orifice plate, agar distribusi
uap sempurna.
4. Perlu penambhan lubang keluaran kondensat, agar pembuangannya lebih cepat
dan sedikitnya menanggulangi kemungkinan tumpet.
5. Semua valve harus dapat beroperasi dengan baik, tidak bocor pada saat Sterilizer
beroperasi.
6. Perlu diadakan analisis pada kondensat untuk bias menentukan lamanya proses
perebusan yang sesuai dengan keadaan mutu buah. Kandungan minyak dalam
kondensat pada keadaan kosong (on dry matter ± 15%). Bila lebih kecil dari 15%,
ada beberapa yang perlu diperhatikan:
Mungkin TBS banyak yang mentah atau waktu perebusannya kurang.
Untuk buah dalam keadaan normal (masak) berarti perebusannya telah
selesai.
7. Penyusutan berat TBS setelah proses sterilizer ± 14,29%, jika lebih berarti kalau
kering mungkin suhu uap terlalu tinggi atau perebusan terlalu lama banyak
minyak yang terbuang dalam kondensat.
8. Perlu sekali pengontrolan suhu uap Selama sterilisasi beroperasi supaya dapat
dibandingkan pengaruh suhu dan tekanan kerja dari Sterilizer, sehingga selama ini
yang dipantau dalam grafik recorder hanya bertekenan steam.
9. Perhitungan sequencing time sbb :
Example :
Perhitungan:
Kebutuhan kelapa sawit = 30.000 kg/jam
Siklus perebusan = 110 menit
Rata-rata isian lori = 2.500 kg
Kapasitas rebusan = 9-10 lori
6.1. Instrumentasi
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.
Dalam suatu pabrik pemakaian alat-alat pengontrol merupakan hal yang sangat
penting karena adanya rangkaian instrumentasi tersebut maka operasi dan peralatan
yang ada di pabrik dapat dipantau dan dikontrol dengan cermat sehingga kondisi
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolnya dapat dilakukan secara manual atau
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang di atas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu ruang
yang diukur.
VI-1
perubahan temperatur, tekanan, laju alir, maupun tinggi fluida. Perubahan ini
merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen
pengontrol.
Prinsip kerja:
Rate fluida masuk atau keluar alat dikontrol oleh diafragma valve. Rate fluida
ini memberikan sinyal kepada TC untuk mendeteksi dan mengukur suhu sistem pada
set point.
atau pengukur tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk gas menjadi sinyal
mekanis. Pengatur tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah uap/gas yang
Prinsip kerja:
diafragma valve. Kemudian valve memberikan sinyal kepada PC untuk mengukur dan
aliran fluida dalam pipa line atau unit proses lainnya. Pengukuran kecepatan aliran
fluida dalam pipa biasanya diatur dengan mengatur out put dari alat yang
Prinsip kerja:
dan FC menerima sinyal untuk mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran pada set
point.
dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja. Pengukuran tinggi permukaan cairan
dilakukan dengan operasi dari sebuah control valve, yaitu dengan mengatur rate
Prinsip kerja:
Jumlah aliran fluida diatur oleh control valve. Kemudian rate fluida melalui
valve ini akan memberikan sinyal kepada LC untuk mendeteksi tinggi permukaan
pada set point. Alat sensing yang digunakan umumnya pelampung atau transduser
diafragma untuk mendeteksi dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam alat
mengatur ketinggian (level) cairan dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja
Instrumen yang digunakan dalam Unit Penyediaan Air pada Pra Rancangan
Unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit dengan Kapasitas Pengolahan 30 Ton/jam
adalah :
steam
PC TC
Keluar
Produk
Masuk
TC
kondensat
LIC
1. Level instrumentasi
4. Bahan konstruksinya
dengan mengatur instrumen pada kondisi tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel
yang dikontrol maka instrumen akan bekerja sendiri untuk mengendalikan variabel
pada kondisi semula, instrumen ini bekerja sebagai controller. Pengendalian secara
dilakukan usaha secara manual, instrumen ini bekerja sebagai pencatat (recorder).
karena itu aspek ini harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud
tersebut perlu diperhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik
Kerja pada tanggal 12 Januari 1970. Makin tinggi tingkat keselamatan kerja dari suatu
pabrik, maka makin meningkat pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini disebabkan
oleh keselamatan kerja yang sudah terjamin dan suasana kerja yang menyenangkan.
Untuk mencapai hal tersebut adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban
perancangan pabrik untuk menjamin adanya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
- Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara yang baik
6.3. Keselamatan Kerja Pada Unit Sterilisasi Pada Pabrik Kelapa Sawit dengan
Kapsitas Pengolahan 30 Ton/jam
Dalam pra rancangan unit penyediaan air pada pabrik gula dari tebu, usaha-
sebagai berikut:
- Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada
tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.
- Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat main hole dan hand hole yang
mengganggu gerakan karyawan seperti pipa bahan bakar warna merah, saluran
udara warna hijau, saluran steam warna kuning dan air warna biru.
perlindungan diri yang wajib dipakai oleh karyawan dan setiap orang yang memasuki
- Sepatu pengaman
- Pelindung mata
- Masker udara
- Sarung tangan
- Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekring
- Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak
perbaikan.
lintas pekerja.
- Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan
tinggi.
- Setiap peralatan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan alat penangkal
harus memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut.
- Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat
kegiatan karyawan.
lantai pertama bila di dalam gedung atau setinggi 3,5 meter bila di luar gedung
- Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan
tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran.
- Pada alat-alat yang bergerak atau berputar seperti roll mill, bucket elevator
yang ada.
menimbulkan bahaya.
UTILITAS
memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan
2. Kebutuhan air
4. Kebutuhan listrik
Dalam pabrik, uap digunakan sebagai media pemanas pada sterilizer untuk
melunakkan daging buah TBS dan mematikan enzim lipase yang merusak mutu
minyak yang dihasilkan. Kebutuhan uap pada Sterelizer yaitu 40.101,9 kg/jam.
Total kebutuhan steam adalah = 40.101,9 kg/jam. Tambahan untuk kebocoran dan
lain-lain diambil faktor keamanan diambil sebesar 20% (Perry, 1997), maka:
VII-1
= 38.497,824 kg/jam.
= 9.624,456 kg/jam.
• Air proses untuk proses untuk pencucian dan tangki rebus = 7.680 kg/jam.
= 57.898,736 kg/jam.
Sumur air untuk pabrik unit strilisasi adalah berasal dari sumur bor. Kualitas
sumur bor didasarkan atas analisa hasil sumur bor PKS PTPN IV Kebun Adolina
pengolahan air sumur bor. Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa
tahap, yaitu:
1. Pengendapan
2. Klarifikasi
3. Filtrasi
4. Deminiralisasi
5. Daerasi
7.2.1. Pengendapan
secara gravitasi, sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama
air menuju unit pengolahan selanjutnya. Diameter padat dalam air berkisar antara
proses klorinasi yaitu dengan mereaksikan air dengan klor. Klor yang digunakan
Kebutuhan kaporit
2 x 150
=
0,7 x 1.000.000
= 0,0004 kg/jam
dari bak pengendapan dialirkan ke bak clarifier setelah diinjeksikan larutan alum
(Al 2 (SO 4 ) 3 ) dan soda abu (Na 2 CO 3 ), dimana alum (Al 2 (SO 4 ) 3 ) berfungsi sebagai
flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifier secara gravitasi dan air jernih
akan keluar melimpah yang selanjutnya masuk ke penyaring pasir (sand filter)
untuk penyaringan.
Pemakaian alum (Al 2 (SO 4 ) 3 ) hingga 50 ppm terhadap air yang akan
diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum (Al 2 (SO 4 ) 3 ) dan soda abu
= 2,895 kg/jam.
= 1,563 kg/jam.
7.2.3. Filtrasi
Filtrasi bertujuan untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut
bersama air. Pada proses filtrasi digunakan penyaring pasir (sand filter) yang
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
kebutuhan. Untuk air umpan ketel, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut,
7.2.4. Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus murni yang bebas dari garam-garam terlarut,
berikut:
a) Kation Exchanger
mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran
kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation resin. Resin
b) Anion Exchanger
yang terlarut dalam air seperti SO 4 2-, Cl-, dan CO 3 akan diikat oleh resin yang
bersifat basa dengan merek R-Dowex, sehingga resin akan melepas ion OH-
2R-OH + SO 4 2- R 2 SO 4 + 2OH-
Air sumur bor PKS PTPN IV Kebun Adolina mengandung kation Ca, Mg dan Fe,
1gr/gal
= 18,8 ppm x
17,1ppm
= 1,0994 gr/gal
57.746,736 kg/jam
= 3
x 264,17 gal/m 3
995,68 kg/m
= 15.321,142 gal/jam
kesadahan total
Volume kation exchanger =
EC
404,258 kg/hari
= = 810,297 ft3/hari
0,4989 kg/hari
Jumlah air yang diolah = x jumlah umpan boiler
re sin x EC
total kesadahan air
= 162,542 kg.
162,542 kg
=
810,297 kg/jam
= 0,2 jam
=91,887 kg/jam
Air sumur bor PKS PTPN IV Kebun Adolina mengandung anion Cl dan SO 2 ,
810,297 kg/jam
= 3
x 264,17 gal/m3
995,68 kg/m
= 214,982 gal/jam
= = 0,275 ft 3 /hari
kesadahan total 0,214 kg/hari
Volume anion excnanger = 3
EC 0,7776 kg/ft
Jumlah air yang diolah = x jumlah umpan boiler
re sin x EC
total kesadahan air
0,1 ft 3 x 0,7776 kg / ft 3
= x 810,297 kg/jam x 24 jam/hari
0 , 275 kg / hari
= 5.498,940 kg
= = 6,775 = 7 jam
air yang diolah 5.189,940 kg
Waktu regenerasi =
air umpan boiler 810,297 kg/jam
= 0,025 kg/jam
Daerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar
uap (anion exchnager) sebelum dikirim sbagai umpan ketel. Air hasil
daerator.
Pada proses daerator ini, air dipanaskan hingga suhu 900C hingga gas yang
terlarut dalam air dapat dihilangkan. Pemanasan ini juga berfungsi untuk
mencegah perbedaan suhu yang besar dengan air umpan ketel sehingga beban
di dalam daerator.
Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan yoghurt dari kacang kedelai ini
sebagai berikut:
2. Na 2 CO 3 = 1,563 kg/jam
4. H 2 SO 4 = 91,887 kg/jam
1Kw
1. Unit proses = 1029,766 Hp x = 767,897 Hp
1,34102 Hp
5. Bengkel = 29,828 kW
6. Perumahan = 22,371 kW
= 874,158 kW
Untuk memenuhi kebutuhan listrik pada power plant digunakan 3 unit diesel
0,9478 Btu/det
Daya generator yang dihasilkan = 1311,236 kW x
1 kW
= 4.474.042,131 Btu/jam
= 102,276 kg/jam
102,276 kg/jam
Kebutuhan solar = = 114,917 L/jam
0,89 kg/L
= 2758,023 Liter/hari
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Kapasitas : 6,116 m3
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
exchnager.
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Jumlah :1
Jumlah :1
Tekanan : 1 atm
Panjang tube : 20 ft
Diameter tube : 3 in
industri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang karena hal ini
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan
yang tepat mengenai lokasi pabrik harus memberikan biaya produksi dan distribusi yang
minimal serta pertimbangan sosiologi, yaitu pertimbangan dalam mempelajari sikap dan
Tata letak dalam suatu rancangan diagram alir proses merupakan syarat penting
didalam memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik atau desain
secara terperinci pada masa yang akan datang, meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas
bangunan, tata letak peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan
informasi yang dapat diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga diperoleh
Pabrik Kelapa Sawit yang merupakan bagian proses dari pengolahan TBS direncanakan
1. Bahan baku
Untuk sarana transportasi, lokasi ini sangat strategis karena terletak dipinggiran
VIII-1
kota Medan dengan prasarana jalan yang mudah dijangkau dari segala penjuru.
3. Pemasaran
pangsa pasar yang semakin meningkat maka akan dilakukan pemasaran keluar
dari Medan.
4. Kondisi iklim
Lokasi pabrik ini merupakan daerah yang cukup stabil. Bencana alam seperti
gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan lainnya hampir tidak pernah terjadi
5. Kebutuhan air
Kebutuhan air diperoleh dari pengolahan air pada unit utilitas. Kebutuhan air ini
6. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang akan digunakan sebagian berasal dari penduduk setempat
Tanah yang tersedia masih cukup luas dan biaya tanah serta bangunan untuk
minuman Yoghurt ini karena akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka.
lingkungan masyarakat.
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
effesien dan effektif antara operator, peralatan, dan gerakan material dari bahan baku
menjadi produk.
Tata letak pabrik yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
efesien dari semua fasilitas. Peralatan pabrik dihubungkan dengan tenaga kerja yang ada
didalamnya. Fasilitas mesin tidak hanya mesin tetapi juga daerah pelayanan termasuk
(Storage), dan areal pemindahan/areal alternatif (handling area) dalam posisi yang
meningkatkan efesien kerja, urutan proses produksi yang sesuai tidak membuat
Adanya pemeliharaan dan perbaikan peralatan secara berkala membuat usia peralatan
semakin lama.
3. Safety
Faktor keamanan dalam perencanaan tata letak pabrik harus mendapat perhatian yang
serius.
5. Bangunan
persyaratan.
6. Ruang kerja pabrik harus luas sehingga tidak mengganggu keselamatan para pekerja
7. Service area
Kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur sedemikian rupa sehingga
Kebutuhan areal yang diperlukan untuk lokasi Sterilisasi pada Pabrik Kelapa
IX-1
9.5 Posisi Unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit dalam Struktur
Organisasi Perusahaan
Unit sterilisasi merupakan bagian dari unit proses pengolahan TBS yang
berada langsung dibawah pengawasan seorang kepala seksi Unit sterilisasi yang
bertanggungjawab kepada bagian proses.
ANALISA EKONOMI
dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil analisa
tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi
dan besarnya tingkat pendapatannya yang didapat dari segi ekonomi. Parameter-
atau menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal Investasi
terdiri dari :
X-1
Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
kebutuhan biaya operasional awal untuk beberapa bulan sesuai dengan kebutuhan.
= Rp 13.616.165.869,- + Rp 41.542.521.651,-
= Rp 55.140.687.520,-
9.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Unit Sterilisasi Pada
Pabrik Kelapa Sawit, maka dapat diambil beberapa kesimpulkan antara lain :
2. Bentuk organisasi pada unit Sterilisasi yang direncanakan bentuk garis dan
staff.
3. Bentuk badan hukum unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit yang
4. Luas tanah yang dibutuhkan unit Sterilisasi ini adalah 1.377 m2.
6. Analisa ekonomi :
Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa pendirian Pra Rancangan Unit
Sterilisasi Pada Pabrik Kelapa Sawit membutuhkan biaya yang banyak, keuntungan
yang diperoleh mutu minyak yang akan dihasilkan sesuai dengan standart yang
Foust, Allan, “Principle of Unit Operation”, 22nd edition, Jhon Willey, Betlehem,
1959, USA.
Geankoplis, Christie J., “Transport Process, Momentum, Heat and Mass”., Allyn
& Bacon, Boston, 1993.
Nalco., “The Nalco Water Hand Book”., New York., Mc Graw Hill Book
Company, 1979.
Timmerhauss, K.D. & Petter, M.S., “Plant Design and Economic for Chemical
Engineers”., 4th edition, Mc Graw Hill Book Co., Tokyo, 1990.
Timmerhauss, K.D. & Petter, M.S., “Plant Design and Economic for Chemical
Engineers”., 6th edition, Mc Graw Hill Book Co., Tokyo, 2004.
1. Sterilizer
Tandan buah segar (TBS) dari lori dimasukkan ke dalam rebusan atau sterilizer.
Dalam sterilizer TBS direbus untuk peroses sterilisasi sebelum diproses menjadi minyak.
Temperatur perebusan 125oC – 135oC, lama perebusan 82-90 menit. Kebutuhan steam
27,26%, exause steam 4,75% dan kondensat yang dibuang 34,51% sedangkan TBS yang
masak 88% dari jumlah umpan yang direbus. (Buku Petunjuk Kerja PKS PTPN IV
Adolina, 2008)
4 1
Kondensat 34,51%
-Minyak 0,55%
-Kotoran 2,29%
-Air 97,16%
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 1 :
1. TBS = 100% x 30.000 kg/jam = 30.000 kg/jam
Alur 2 :
1. Steam = 27,26% x 30.000 kg/jam = 8.178 kg/jam
Alur 4 :
1. Exshaust steam = 4,75% x 30.000 kg/jam = 1.425 kg/jam
Alur 5 :
1. TBS hasil rebusan = 88% x 30.000 kg/jam = 26.400 kg/jam
• TBS masak = 98,27% x 26.400 kg/jam = 25.943,28 kg/jam
• Air = 1,73% x 26.400 kg/jam = 456,72 kg/jam
-CH 20,92
-COOH 79,91
Sumber : Perry, 1997
Oktanoat 8 - 4
Dekanoat 10 - 5
Laurat 12 1 46
Miristat 14 2 15
Palmitat 16 4 7
Stearat
• Asam Lemak Tak Jenuh
18 28 3
Oleat 18 50 15
Linoleat 18 14 5
Linolenat 18 1 5
Sumber : Yan Fauzi, 2002
•
0,569kg
Mol laurat = = 2,845.10-2 mol
200kg / mol
•
1,139kg
Mol miristat = = 4,996.10-3 mol
228kg / mol
•
2,278kg
Mol palmitat = = 8,898.10-3 mol
256kg / mol
•
15,945kg
Mol stearat = = 5,614.10-3 mol
284kg / mol
•
28,473kg
Mol oleat = = 10,096.10-3 mol
282kg / mol
•
7,972kg
Mol linoleat = = 2,82.10-3 mol
282kg / mol
•
0,569kg
Mol linolenat = = 2,017.10-3 mol
282kg / mol
Mol total = 37,286.10-3 mol
2,845.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol laurat = = 0,077
8,898.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol palmitat = = 0,238
5,614.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol stearat = = 0,150
10,096.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol oleat = = 0,271
2,82.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol linoleat = = 0,054
•
38,975kg
Oktanoat = = 0,270 mol
144kg / mol
•
48,719kg
Dekanoat = = 0,278 mol
175kg / mol
•
48,218kg
Laurat = = 0,241 mol
200kg / mol
•
146,158kg
Miristat = = 0,641 mol
228kg / mol
•
68,207 kg
Palmitat = = 0,266 mol
256kg / mol
•
29,231kg
Stearat = = 0,102 mol
284kg / mol
•
146,158kg
Oleat = = 0,518 mol
282kg / mol
•
48,719kg
Linoleat = = 0,172 mol
282kg / mol
Mol total = 2,488 mol
Fraksi mol
•
0,270mol
Oktanoat = = 0,109
2,488mol
•
0,278mol
Dekanoat = = 0,112
2,488mol
•
0,241mol
Laurat = = 0,096
2,488mol
•
0,641mol
Miristat = = 0,258
2,488mol
•
0,102mol
Stearat = = 0,041
2,488mol
•
0,518mol
Oleat = = 0,208
2,488mol
•
0,172mol
Linoleat = = 0,069
2,488mol
Cp Minyak inti sawit = Y Oktanoat x Cp Oktanoat + Y Dekanoat x Cp Dekanoat
+ Y Laurat x Cp Laurat + Y Miristat x Cp Miristat + Y
Palmitat x Cp Palmitat + Y Stearat x Cp Stearat + Y
Oleat x Cp Oleat + Y Linoleat x Cp Linoleat + Y
Linolenat x Cp Linolenat.
= (0,109 x 2,076) + (0,112 x 2,091) + (0,096 x 2,102)
+ (0,258 x 2,110) + (0,107 x 2,117) + (0,041 x
2,112) + (0,208 x 2,073) + (0,069 x 2,023)
= 0,226 + 0,234 + 0,202 + 0,544 + 0,227 + 0,086 +
0,431 + 0,139
= 2,089 kJ/kg.K
Cp Kernel = Cp Minyak inti sawit + Cp abu
= 2,089 + 0,882
= 2,971 kJ/kg.K
2 5
T =1300C Sterilizer T = 1000C
TBS
Steam Air
3
T = 900C
-Minyak
-Kotoran
-Air
Panas Masuk :
Alur 1 :
Q = m x Cp x ∆T = 30.000 kg x 47,6734 kJ/kg K x 5 K
= 7.151.010 kJ
Alur 2 :
Q = m x Cp x ∆T = 8.178 kg x 2,176 kJ/kg K x 105 K
= 1.868.509,44 kJ
Total panas masuk = 9.019.519,44 kJ
Panas Keluar :
Alur 3 :
Massa minyak : 15,223 kg
• Asam Lemak Jenuh
Oktanoat = -
Dekanoat = -
Laurat = (1/100) x 56,942 kg = 0,569 kg
Miristat = (2/100) x 56,942 kg = 1,139 kg
Palmitat = (4/100) x 56,942 kg = 2,278 kg
Stearat = (28/100) x 56,942 kg = 15,945 kg
• Asam Lemak Tak Jenuh
Oleat = (50/100) x 56,942 kg = 28,473 kg
•
0,569kg
Mol laurat = = 2,845.10-2 mol
200kg / mol
•
1,139kg
Mol miristat = = 4,996.10-3 mol
228kg / mol
•
2,278kg
Mol palmitat = = 8,898.10-3 mol
256kg / mol
•
15,945kg
Mol stearat = = 5,614.10-3 mol
284kg / mol
•
28,473kg
Mol oleat = = 10,096.10-3 mol
282kg / mol
•
7,972kg
Mol linoleat = = 2,82.10-3 mol
282kg / mol
•
0,569kg
Mol linolenat = = 2,017.10-3 mol
282kg / mol
Mol total = 37,286.10-3 mol
2,845.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol laurat = = 0,077
4,996.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol miristat = = 0,135
8,898.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol palmitat = = 0,238
5,614.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol stearat = = 0,150
10,096.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol oleat = = 0,271
2,82.10 −3 mol
37,286.10 −3 mol
Fraksi mol linoleat = = 0,054
Alur 4 :
Q Ex.Steam = 1.425 kg x 4,1453 kJ/kg K x 85 K
= 502.099,463 kJ
Alur 5 :
Q = m x Cp x ∆T
Q TBS = 25.943,28 kg x 47,6734 kJ/kg K x 75 K
= 92.760.327,36 kJ
Q Air = 456,72 kg x 4,2164 kJ/kg K x 75 K
= 144.428,566 kJ
Total panas keluar = 124.802.709,1 kJ
Panas Masuk + Panas dibutuhkan = Panas Keluar
Panas dibutuhkan = Panas keluar – Panas Masuk
Perhitungan:
Kebutuhan kelapa sawit = 30.000 kg/jam
Siklus perebusan = 110 menit
Rata-rata isian lori = 2.500 kg
Kapasitas rebusan = 9-10 lori
= 12 lori
30.000 kg
Jumlah lori yang dibutuhkan untuk 30.000 kg kelapa sawit =
2.500 kg/lori
Jumlah ketel rebusan yang dibutuhkan untuk 12 lori = 12 lori x
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 34,738 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,558 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
LD-1
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (197,087)
F= = 5,3 lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 30 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (35,5)(0,558)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 2,226 Hp
550 550
= 2,782Hp
2,226
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
Tinggi bak = t
Misalkan:
Lebar bak = 6t
= 10t x 6t x t = 60t3
F x θ x (fk + 1)
Volume bak (Vb) =
ρxn
= 1674,736 m3
Vb 1674,718
Tinggi bak (t) = = = 3,033 m
1/3 1/3
60 60
3. Clarifier (H-420)
Reaksi koagulasi:
Perhitungan:
( ρp − ρ ) gDp 2
18µ
Us = ……………………………………………….(Ulrich, 1984)
Densitas larutan,
ρ=
57.903,196
= 995,738 kg/m3 = 0,996 gr/cm3 = 62,123 lb/ft3
+ +
57.898,738 2,895 1,563
995,68 2710 2533
Densitas partikel :
2,895 + 1,563
ρs = = 2.786,25 kg/m3 = 2,786 gr/cm3
+
2,895 1,563
2710 2533
Ukuran Clarifier
=
F 57.898,738 kg/jam x 1jam/3600 det
Laju alir volumetrik, Q =
ρ 995,596 kg/m 3
Q = 0,016 m3/det
Q 1/2
−4
Sehingga : D =
4.10
0,016
−4
D=
1/ 2
4.10
= 6,324 m = 20,747 ft
Tinggi clarifier :
3 3
Ht = D = (6,324) = 9,486 m = 31,121 ft
2 2
Waktu pengendapan:
(31,121 − 1) 62,123
- Tekanan hidrostatis, Ph = = 12,994 psi
144
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 Brownell & Young 1979, dipilih tebal tangki 5/8 in
Daya clarifier
Dimana:
Sehingga,
- Tekanan : 1 atm
1997)
Ukuran tangki:
1 2
V= πD H
4
1 3
6,116 m3 = πD2 D
4 2
3
6,116 m3 = πD3
8
D = 1,731 m
H = 2,597 m = 8,519 ft
6,116 m 3
π (1,731 m) 2
Tinggi Al 2 (SO 4 ) 3 dalam tangki = = 2,6 m = 8,530 ft
1
4
(8,530 − 1) 85,093
- Tekanan hidrostatik, ph = = 4,449 psi
144
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
t = 0,177 in
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 3/16 in.
Daya pengaduk:
Dt = 5,678 ft
Di = 1,560 ft
Bilangan reynold,
ρ N D2
µ
N RE =
(85,093)(1)(1,560) 2
6,27.10 − 4
= = 330.274,840
0,4
NpoN 3 Di 5 ρ
Sehingga: P = ……………….………………(Geankoplis, 1983)
gc
9,773
Daya penggerak motor = = 12,216 Hp
0,8
Data:
- Tekanan = 1 atm
Perhitungan:
Ukuran tangki:
1 2
V= πD H
4
1 3
3,391 m3 = πD2 D
4 2
3
3,391 m3 = πD3
8
D = 2,879 m
H = 4,318 m = 14,164 ft
3,391 m 3
Tinggi Na 2 CO 3 dalam tangki = = 0,521 m = 1,709 ft
1
π (2,879 m) 2
4
(1,709 − 1) 85,093
- Tekanan hidrostatik, ph = = 0,418 psi
144
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 4/16 in.
Daya pengaduk:
Dt = 9,444 ft
Di = 3,148 ft
Bilangan reynold,
ρ N D2
N RE = ……………………………………………(Geankoplis, 1983)
μ
(82,845)(1)(3,148) 2
3,69.10 − 4
= = 2.224.894,3
NpoN 3 Di 5 ρ
Sehingga: P = ……………….………………(Geankoplis, 1983)
gc
8,293
Daya penggerak motor = = 10,366 Hp
0,8
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (72,087)
F= = 1,938 lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 10 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (11,834)(0,558)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 0,752 Hp
550 550
= 0,94Hp
0,752
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
Data:
Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
1 2
V= πD H
4
1
17,444 m3 = πD2(2D)
4
1
17,444 m3 = πD3
2
D = 2,231 m
H = 4,462 m = 14,636 ft
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 3/16 in.
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 34,738 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,558 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (72,087)
F= = 1,938 lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 10 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
= 0,94Hp
0,752
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
Data:
Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
1 2
V= πD H
4
D = 7,631 m
H = 9,157 m = 30,041 ft
348,899 m 3
Tinggi air dalam tangki = = 7,632 m
1
π (7,631 m) 2
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 5/16 in.
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 34,738 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,558 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (77,087)
F= = 2,073 lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 10 ft
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (12,073)(0,558)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 0,761 Hp
550 550
= 0,951Hp
0,761
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
Data:
Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 7/16 in.
-Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
Ukuran angki
1 2
V= πD H
4
1
3,815 m3 = πD2(3/4D)
4
D = 1,864 m
H = 1,398 m = 4,585 ft
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 3/16 in.
Daya pengaduk:
Dt = 6,114 ft
Di = 2,038 ft
ρ N D2
N RE = …………………………………………….….(Geankoplis, 1983)
μ
0,41
NpoN 3 Di 5 ρ
Sehingga: P = ……………….………………(Geankoplis, 1983)
gc
38,345
Daya penggerak motor = = 47,931 Hp
0,8
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 35,347 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,568 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (77,073)
F= = 2,073 ft .lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 15 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (17,073)(0,568)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 1,095 Hp
550 550
=1,369 Hp
1,095
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
Data:
Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 7/16 in.
-Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
1 2
V= πD H
4
1
0,005 m3 = πD2(3/2D)
4
D = 0,161 m
H = 0,241 m = 0,790 ft
0,004 m 3
Tinggi air dalam tangki = = 0,2 m = 0,626 ft
1
π (0,161 m) 2
4
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki 3/16 in.
Daya pengaduk:
Dt = 0,528 ft
Di = 0,176 ft
ρ N D2
N RE = ……………………………..……………….….(Geankoplis, 1983)
μ
(94,577)(1)(0,176) 2
4,302.10 − 4
= = 6.809,895
Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1983, untuk N re = 5.769,593 diperoleh Npo = 0,6
NpoN 3 Di 5 ρ
Sehingga: P = ……………….………………(Geankoplis, 1983)
gc
0,0002
Daya motor penggerak = = 0,00025 Hp
0,8
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 34,738 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,558 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 7,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 9 ft
Faktor gesekan,
= = 1,535 ft
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (57,087)
F= .
2gcD 2(32,174)(0,419)
Tinggi pemompaan, ∆z = 15 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (16,535)(0,558)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 1,042 Hp
550 550
=1,042 Hp
1,042
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
-Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
1 2
V= πD H
4
1
0,0084 m3 = πD2(3/2D)
4
D = 0,192 m
H = 0,288 m = 0,944 ft
0,007 m 3
Tinggi air dalam tangki = = 0,025 m
1
π (0,192 m) 2
4
-Kondisi penyimpanan:
-Temperatur : 300C
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
Ukuran tangki
1 2
V= πD H
4
1
14,185 m3 = πD2(3/2D)
4
H = 3,438 m = 11,279 ft
11,821 m 3
Tinggi air dalam tangki = = 2,864 m
1
π (2,293m) 2
4
Tekanan hidrostatik:
P=ρxgxl
Faktor kelonggaran = 5%
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 Brownell & Young dipilih tebal tangki 4/16
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 24,512 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,394 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 1,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 3,25 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (60,337)
F= = 1,622 ft .lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(4,014)
Tinggi pemompaan, ∆z = 15 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (16,622)(0,394)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 0,740 Hp
550 550
= 0,925 Hp
0,740
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
- Tekanan : 1 atm
Perhitungan:
Ukuran tangki:
1 2
V= πD H
4
1 3
115,99 m3 = πD2 D
4 2
3
115,99 m3 = πD3
8
D = 4,618 m
H = 6,927 m = 22,726 ft
+ CA
PD
t=
2 SE -1,2P
Dari tabel 5.4 brownell & Young, 1979 dipilih tebal tangki ¼ in.
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
-Temperatur : 300C
F 24,512 lbm/det
Laju alir volume (Q) = = = 0,394 ft3/det
ρ 62,16 lbm/ft 3
- Schedul pipa = 40
= = 4,014 ft/det
Q 0,558 ft 3 /det
Kecepatan linier, v =
a1 0,139 ft 2
ρvD
µ
Bilangan Reynold, N RE =
N RE = 194.304,233
Dari Appendix C-1, Foust, 1980, untuk bahan pipa comercial steel dan diameter
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk N Re = 194.304,233 dan ε/D = 0,0013
diperoleh f = 0,045
Instalasi pipa:
- 1 buah gate fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980)
L 2 = 1 x 13 x 0,419 ft = 5,447 ft
L3 = 2 x 30 x 0,419 ft = 25,14 ft
- 1 buah inward protecting pipe intrance (k = 0,78, Appendix C-2c dan C-2d,
Foust, 1980)
L4 = 1,5 ft
- 1 buah protecting pipe exit (k = 1 Appendix C-2c dan C-2d, Foust, 1980)
L5 = 3,25 ft
Faktor gesekan,
=
fv 2 ΣL (0,045)(4,014) 2 (60,337)
F= = 1,622 ft .lbf/lbm
2gcD 2(32,174)(4,014)
Tinggi pemompaan, ∆z = 15 ft
Δv 2
Velocity head, =0
2gc
ΔP
Pressure head, =0
ρ
= ∆z.
g Δv 2 ΔP
Ws + + +F
gc 2gc ρ
Ws.Q.ρ (16,622)(0,394)(62,16)
Tenaga pompa, P = = = 0,740 Hp
550 550
= 0,925 Hp
0,740
Tenaga pompa yang dibutuhkan =
0,8
22 Boiler (Q-440)
Data :
Uap jenuh yang digunakan bersuhu 1500C pada tekanan 101,33 Kpa (14,7 Psi).
Dari steam table, Smith, 1987, diperoleh kalor laten steam 1180,26 Btu/lbm.
Perhitungan:
W = Kebutuhan uap,lbm/jam
Maka:
P = 311,707 Hp
= 311,707 Hp x 10 ft2/Hp
= 3117,07 ft2
Panjang tube, L = 20 ft
Diameter tube = 3 in
A 3117,07 ft 2
NE = = = 169,96 buah
L x a 20 ft x 0,917ft 2 /ft
4. Harga alat disesuaikan dengan basis Maret 2008 dimana nilai tukar dolar
= Rp 344.250.000,-
Biaya peralatan tanah 10% dari harga tanah seluruhnya (Petter & Timmerhaus,2004).
= Rp 378.675.000,-
LE-1
I X 2
Cx = Cy x
m
I X
y 1
Marshall R Swift Equipment Cost Indeks, Indeks yang digunakan adalah Chemical
Untuk mencari indeks harga pada tahun 2008 digunakan metode Regresi
(n. ∑ X .Y ) − (∑ X . ∑ Y )
Koefisien Korelasi, yaitu :
{(n. ∑ X − ( ∑ X ) }x {n. ∑ Y − (∑ Y ) )}
r=
i i i i
2 2 2 2
i i i i
linear antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
X = Variabel tahun ke n –1
(n x ∑ X i .Yi ) − (∑ X i x ∑ Yi )
b=
( n . ∑ X i ) − (∑ X i ) 2
2
y=
∑Y i
=
10496,6
=1049,66
n 10
(Y − a ) 1094,66 − 971,38
x= = = 5,5
b 14,23
Dengan demikian harga indeks pada tahun 2008 ( n = 14 tahun yang ke-14
maka X = 13 ) adalah :
Y = 971,38 + ( 14,23 x 13 )
= 1156,37
Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya (m) dianggap 0,6
( Timmerhaus, 2004 ).
Jumlah : 2 buah
Volume tangki (X 2 ) : 22 m3
1 US $ : Rp 9950 ;-
Cy = 7 x 104 US $
Ix = 1156,7
Iy = 1102,5
m = 0,6
22 1156,7
C x = US $ 70.000 x
0.6
10 1102,5
C x = US $117.867 x 9950
C x = Rp 1.172.780.852 ;−
Dengan cara yang sama perkiraan harga alat proses yang lainnya dapat
dilihat pada tabel LE-3 dan tabel LE-4 untuk perkiraan harga peralatan utilitas
Untuk harga alat sampai di lokasi maka harga alat proses dan utilitas harus
Biaya transportasi = 5%
Biaya asuransi = 1%
PPN = 10%
PPh = 10%
= Rp 4.567.018.876,-
Biaya pemasangan alat diperkirakan 10% dari harga alat sampai di lokasi pabrik:
= 0,1 x Rp 6.530.836.993,-
= 653.083.699,-
E. Biaya Perpipaan
G. Biaya Insulasi
J. Sarana Transportasi
+ Rp 685.000.000
= Rp. 10.892.932.695,-
A. Pra Investasi
C. Biaya Konstruksi
Total MITTL = A + B + C + D
+ Rp 1.089.293.270 = Rp 2.723.233.174,-
= Rp 10.892.932.695,- + Rp 2.723.233.174,-
= Rp13.616.165.869,-
Soda Abu
= Rp 23.970.163,-
Alum Al 2 (SO 4 ) 3
= Rp 50.025.600,-
= Rp 60.480,-
Harga = Rp 365.000/liter
= Rp 39.756.203.782,-
= Rp 1.080.000,-
Harga = 5000/L
= Rp 1.104.879.150,-
= Rp 40.936.219.175,-
Harga total Pertahun = 4 x Rp 40.936.219.175 = Rp 163.744.878.700,-
c. Biaya pemasaran
Perhitungan pajak bumi dan bangunan menurut UU No.2 tahun 2000 JO.UU
Tanah
= 67 m2
Luas tanah kena pajak = Luas tanah total – Luas tanah tidak kena pajak
= 1.377 m2 – 67 m2 = 1.310 m2
Bangunan
= Rp 229.250.000 + Rp 94.250.000
= Rp 323.500.000,-
Nilai jual kena pajak (NJKP) = 20% NJOP untuk perhitungan PBB
C. Biaya Start Up
= Rp 13.616.165.869,- + Rp 41.524.521.651,-
= Rp 55.140.687.520,-
Exchaus SteamValve
2 4
Condensate
3 /Dearation valve
Karyawan/ Karyawan/
Operator Operator
Gambar 9.1 Srtuktur Organisasi Unit Sterilisasi pada Pabrik Kelapa Sawit