TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH:
SUMARDY CARNIAGO
NIM : 060405027
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh:
SUMARDY CARNIAGO
NIM : 060405027
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian
sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, Penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini juga, Penulis mengucapkan
1. Ibu Dr. Ir. Iriany, MSi., sebagai dosen pembimbing I yang telahmembimbing
2. Bapak Ir. Bambang Trisakti, MT, sebagai dosen pembimbing II yang telah
4. Oktabani atas kerjasamanya sebagai partner dalam penulisan tugas akhir ini.
5. Bapak Dr. Ir. Taslim, M.Si yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis.
7. Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si, sebagai ketua Departemen Teknik Kimia.
penulis.
9. BapakIr. Dodik Suyanto yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.
dan semangat.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata,
Penulis
Sumardy Carniago
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan soap
noodle layak untuk didirikan.
Tabel 1.1 Data Kebutuhan Sabun Dalam Negeri dan Ekspor ........................ I-1
Tabel 2.1 Standar Mutu Sabun Mandi.......................................................... II-1
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak dari Stearin dan PKO ............................ II-2
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Static Mixer -1 (S-101).................................III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa pada Plate Exchanger -1 (PE-101) .......................III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa pada Mix Joint -1..................................................III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa pada Static Mixer -2 (S-102).................................III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa pada Plate Exchanger -2 (PE-102) .......................III-2
Tabel 3.6 Neraca Massa pada Homogenizer -1 (H-101) ..............................III-2
Tabel 3.7 Neraca Massa pada Plug Flow Reactor (R-101) ..........................III-3
Tabel 3.8 Neraca Massa pada Homogenizer -2 (H-102) ..............................III-3
Tabel 3.9 Neraca Massa pada Vacuum Spray Drier (D-101) .......................III-4
Tabel 3.10 Neraca Massa pada Cyclone Separator -1 (C-101) ......................III-4
Tabel 3.11 Neraca Massa pada Cyclone Separator -2 (C-102) ......................III-4
Tabel 3.12 Neraca Massa pada Steam Ejector...............................................III-5
Tabel 4.1 Neraca Panas pada Plate Exchanger -1 (PE-101) ....................... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas pada Plate Exchanger -2 (PE-102) ....................... IV-1
Tabel 4.3 Neraca Panas pada Plug Flow Reactor (R-101) .......................... IV-1
Tabel 4.4 Neraca Panas pada Vacuum Spray Drier (D-101) ....................... IV-2
Tabel 6.1 Daftar Instrumentasi Pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Soap Noodle VI-3
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap ......................................................................... VII-1
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Proses ............................................................... VII-2
Tabel 7.3 Kualitas Air Sungai Deli ........................................................... VII-3
Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah............................................................... VIII-4
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift ..................................................... IX-9
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ...................................... IX-10
Tabel LB.1 Nilai Kontribusi Gugus pada Perhitungan Cp dengan Metode
Chueh dan Swanson .................................................................. LB-2
Tabel LB.2 Nilai Elemen Atom pada Perhitungan Cp dengan metode
Tabel LC.16 Static Head, Velocity Head, Pressure Head, -Ws, Daya Pompa
dan Daya yang Digunakan .......................................................LC-58
Tabel LD.1 Perhitungan Pompa Utilitas-2 sampai Pompa Utilitas-16
(PU-02 – PU-16)..................................................................... LD-27
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ........................ LE-1
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift ............................................... LE-3
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses ................................................ LE-6
Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas ............................................... LE-7
Tabel LE-5 Biaya Sarana Transportasi........................................................ LE-10
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai ............................................................ LE-13
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas ................................................................. LE-15
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja ............................................................. LE-16
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No.17
Tahun 2000 .............................................................................. LE-18
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No.17 Tahun 2000 LE-18
Tabel LE.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) ....................... LE-26
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan soap
noodle layak untuk didirikan.
1.4. Manfaat
Manfaat pra rancangan pabrik pembuatan soap noodle dari fatty acid adalah
memberi gambaran kelayakan (feasibility) dari segi rancangan dan ekonomi pabrik ini
untuk dikembangkan di Indonesia. Dimana nantinya gambaran tersebut menjadi
patokan untuk pengambilan keputusan terhadap pendirian pabrik tersebut.
D. Gliserin (C3H8O3)
Gliserin digunakan sebagai zat tambahan yang berfungsi sebagai pelembab
pada soap noodle. Adapun sifat-sifat gliserin adalah sebagai berikut :
1. Warna : Tidak berwarna
2. Bentuk fisik : Cair
3. Titik lebur : 17,9oC
G. Air (H2O)
Air digunakan untuk melarutkan NaCl dan mengurangi viskositas sehingga
memudahkan sirkulasi dalam reaktor. Adapun sifat-sifat air adalah sebagai berikut :
1. Bentuk fisik : Cair pada suhu kamar
2. Warna : Tidak berwarna
3. Bau : Tidak berbau
4. Titik lebur : 0oC pada 1 atm
5. Titik didih : 100oC pada 1 atm
6. Massa jenis : 0,995 (gr/L) pada 30oC
7. Berat molekul : 18 gr/mol
8. ΔHf o
: -57,8 kcal/mol pada 25oC
9. ΔHVL : -9,717 kcal/mol pada 100oC
10.Kapasitas panas : 4,179 J/goC pada 25oC
(Perry, 1997)
RCO-OCH2 H2C-OH
RCO-OCH + 3NaOH 3RCOONa + HC-OH
RCO-OCH2 H2C-OH
Trigliserida Natrium Hidroksida Sabun Gliserol
RCO-OCH2 H2C-OH
RCO-OCH + 3CH3OH 3RCOOCH3 + HC-OH
RCO-OCH2 H2C-OH
Trigliserida Metanol Metil Ester Gliserol
Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan soap noodle dengan
perincian sebagai berikut :
Kapasitas produksi : 71.280 ton/tahun atau 9000 kg/jam
Waktu bekerja / tahun : 330 hari
Satuan operasi : kg/jam
3.5Plate Exchanger-2(E-102)
Tabel 3.5 Neraca Massa pada Plate Exchanger-2(E-102)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 10 Alur 11
NaOH 1099,7541 1099,7541
H2O 1839,1500 1839,1500
NaCl 45,0000 45,0000
Gliserin 40,0500 40,0500
Total 3024,4041 3024,4041
3.6Homogenizer-1 (M-201)
Tabel 3.6 Neraca Massa pada Homogenizer-1(M-201)
Komponen Masuk Keluar
(kg/jam) (kg/jam)
Alur 4 Alur 11 Alur 12
CH3-(CH2)10-COOH 758,6204 758,6204
CH3-(CH2)12-COOH 223,7141 223,7141
CH3-(CH2)14-COOH 3139,1684 3139,1684
CH3-(CH2)16-COOH 444,5602 444,5602
CH3-(CH2)14-CH=CH-COOH 2192,6854 2192,6854
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-CH=CH-
(CH2)7-COOH 374,2910 374,2910
3.8Homogenizer-2 (M-202)
Tabel 3.8 Neraca Massa pada Homogenizer-2 (M-202)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 13 Alur 14 Alur 15
Anhydrous soap 7736,9143 7736,9143
NaOH 1,8000 1,8000
H2O 2333,2293 40,5000 2373,7293
NaCl 45,0000 45,0000
Gliserin 40,0500 40,0500
EDTA 13,5000 13,5000
Impuritis 37,2857 37,2857
Total 10248,7293 10248,7293
4.2Plate Exchanger-2(E-102)
Tabel 4.2 Neraca Panas padaPlate Exchanger-2 (E-102)
Komponen Alur masuk (J/jam) Alur keluar (J/jam)
Umpan 0 -
Produk - 365299331,8500
Steam 365299331,8500 -
Total 365299331,8500 365299331,8500
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup : ¼ in
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup : ¼ in
OD tube : ¾ in
BWG : 16
Panjang : 8 ft
Pitch : 15/16 intriangular
Jumlah tube : 36
Jumlah pass :1
Data shell:
Diameter : 8 in
Baffle spacing : 4 in
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Alat-alat pengendali tersebut dipasang pada setiap peralatan penting agar
dengan mudah dapat diketahui kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada setiap
bagian. Pada dasarnya tujuan pengendalian adalah untuk mencapai harga error yang
paling minimum.
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu ruang
kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
adalah:
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
1. Sensing Elemen/Elemen Perasa (Primary Element)
Elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga variabel
yang diukur.
2. Elemen pengukur (measuring element)
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan
sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol.
TI FC
FC FC
TI
PR
FC
Pompa
TI
FC LI
PR
FC
NaOH FC
PU-11
TP-04
FC
H2SO4 Steam
KU
TP-03
PU-10
FC
FC
Al2(SO4)3 Na2CO3 FC
DE
TP-01 TP-02 AE
PU-03 PU-04 CE
FC
FC
FC
PU-14
PU-09
PU-12 PU-13
FC TF
FC
TU-01 FC Kaporit
FC
FC
PU-05 PU-08 TP-05
FC
PU-15
SC CL PU-06
PU-02
PU-01 BS
TU-02
FC
Domestik
FC
PU-16
Air proses
PU-07
Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam kelancaran
operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan prasarananya
haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan
operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada “Prarancangan Pabrik
Pembuatan Soap Noodle” meliputi:
1. Kebutuhan uap (steam)
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Kebutuhan listrik
6. Unit pengolahan limbah
7.2.1 Screening
Screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening,
partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit
pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Sedimentasi
Setelah air disaring pada screening, di dalam air tersebut masih terdapat
partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke
dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padatan.
7.2.3 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari
screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan larutan alum Al2(SO4)3
dan larutan soda abu Na2CO3. Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama
dan larutan Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan
pembantu untuk mempercepat pengendapan dengan penyesuaian pH (basa) dan
bereaksi substitusi dengan ion-ion logam membentuk senyawaan karbonat yang
kurang/tidak larut.
7.2.4 Filtrasi
Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok yang tidak mengendap dalam
clarifier, melimpah bersama air di alur keluaran clarifier. Penyaring pasir (sand
filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in
b. Lapisan II terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in
c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer yang berfungsi
sebagai penahan media saring. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan
menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian
balik (back washing). Dari sand filter, air dipompakan ke menara air sebelum
didistribusikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh
kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2.
7.2.5 Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus semurni mungkin dan bebas dari garam-garam
terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, yaitu proses penghilangan
ion-ion terlarut dari dalam air. Alat demineralisasi dibagi atas:
1. Penukar Kation (Cation Exchanger)
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan
mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran
antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin.
Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang terjadi:
2H+R + Ca2+→ Ca2+R + 2H+
2H+R + Mg2+→ Mg2+R + 2H+
Untuk regenerasi dipakai H2SO4 berlebih dengan reaksi:
Ca2+R + H2SO4→ CaSO4 + 2H+R
Mg2+R + H2SO4→ MgSO4 + 2H+R
0,049
Tinggi resin = = 0,0156 ft < tinggi minimum resin = 2,5 ft (Nalco,1979)
3,14
Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft
Volume resin = 2,5 ft × 3,14 ft2 = 7,85 ft3
7,85 ft 3 × 20 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 160,2 hari ≈ 160 hari
0,9799 kg/hari
6 lb/ft 3
Kebutuhan regenerant H2SO4 = 0,9799 kg/hari
20 kgr/ft 3
= 0,294 lb/hari = 0,1335 kg/hari
7,85 ft 3 × 12 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 36,2 hari ≈ 36 hari
2,6042 kg/hari
5 lb/ft 3
Kebutuhan regenerant NaOH = 2,6042 kg/hari x
12 kg/ft 3
= 1,0851 lb/hari = 0,4926 kg/hari
× 0,45359
2.052.589,6496 Btu/jam kg
Kebutuhan solar =
19.860 Btu/lb lb
= 46,8799kg/jam
46,8799 kg/jam
= = 52,6740ltr/jam
0,89 kg/ltr
Keperluan Bahan bakar ketel uap
Uap yang dihasilkan ketel uap = 2.742,15 kg/jam
Entalpi saturated steam (133,7 °C) = 2722,268 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Entalpi air (133,7 °C) = 376,92 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Panas yang dibutuhkan ketel
= 2.742,15 kg/jam × (2722,268 kJ/kg – 376,92 kJ/kg)
= 6.431.296,0182 kJ/jam
Efisiensi ketel uap = 75 %
Panas yang harus disuplai ketel
=6.431.296,0182 kJ/jam/0,75
= 8.575.061,3576 kJ/jam
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btu/lb (Perry, 1999)
Jumlah bahan bakar = 8.575.061,3576 kJ/jam 0,9478 Btu/kJ/(19860 Btu/lbm)
= 409,2368 lbm/jam (185,7935 kg/jam)
Kebutuhan solar = 185,7935 kg/jam/(0,89 kg/ltr)
= 208,7568 ltr/jam
Total kebutuhan solar = 52,6740ltr/jam + 208,7568 ltr/jam = 261,4308 ltr/jam
melekat pada peralatan pabrik. Limbah dari pencucian peralatan pabrik sebagian
besar meliputi sabun, asam lemak dan soda abu (NaOH), sedangkan zat-zat yang
terlarut dalam jumlah kecil adalah garam (NaCl), gliserin dan EDTA. Dari semua
jenis limbah yang ada, hanya NaOH yang lebih berbahaya karena bersifat kaustik.
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
RAYA
6 11 Kantin
5 12 Ruang Ibadah
JALAN
1 13 Gudang Peralatan
14 Bengkel
13 9 15 Gudang Bahan
11
16 15
8 3 2 16 Unit Pengolahan Air
14
12 10 17 Pembangkit Uap
18 Pembangkit Listrik
19 Areal Perluasan
3
18 17 20 Perumahan Karyawan
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik
dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara
otomatis organisasi akan berkembang (Madura,2000).
Bentuk badan usaha dalam pra rancangan pabrik pembuatan soap noodleyang
direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan
Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksananya.
Syarat-syarat pendirian Perseroan Terbatas adalah:
1. Didirikan oleh dua orang atau lebih, yang dimaksud dengan “orang” adalah orang
perseorangan atau badan hukum.
2. Didirikan dengan akta otentik, yaitu di hadapan notaris.
3. Modal dasar perseroan, yaitu paling sedikit Rp.20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah) atau 25 % dari modal dasar, tergantung mana yang lebih besar dan harus
telah ditempatkan dan telah disetor.
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah:
1. Pembuatan akta pendirian di hadapan notaris
2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman
3. Pendaftaran Perseroan
4. Pengumuman dalam tambahan berita Negara.
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan PT adalah sebagai
berikut:
1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak
tergantung pada pemegang saham, dimana pemegang saham dapat berganti-ganti.
2. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual sahamnya kepada orang lain.
3. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham.
9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan
Komisaris. Adapun tugas-tugas Direktur adalah:
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
9.4.5 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
Senin – Kamis
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 13.00 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Jum’at
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 14.00 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 14.00 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Sabtu
- Pukul 08.00 – 14.00 WIB → Waktu kerja
3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.
PD = × HPT
IP
12
Dengan: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal kerja sebesar
Rp 131.985.641.455
= Rp 131.609.084.379+ Rp 131.985.641.455
= Rp 263.594.725.834
Modal investasi berasal dari:
- Modal sendiri/saham-saham sebanyak 60 % dari modal investasi total
=Rp 158.156.835.500
- Pinjaman dari bank sebanyak 40 % dari modal investai total
=Rp 105.437.890.333
× 100%
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
= = 7,26 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 7,26 %, maka pra rancangan
pabrik ini memberikan keuntungan.
× 100 %
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
= = 59,36 %
× 100%
Laba setelah pajak
ROI =
Total Modal Investasi
= = 14,76 %
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 14,76 %; sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rendah.
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 6,77 tahun operasi.
× 100%
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
= = 24,60 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
soap noodle layak untuk didirikan.
= 9.000 kg/jam
Mix Joint I
3
9
Plate Exchanger I
Static Mixer II
4 10
11
Homogenizer I Plate Exchanger II
12
13
Plug Flow Reactor Homogenizer II
15
21 Cyclone Separator 19 Cyclone Separator 17 Vacuum Spray
Steam Ejector
II I Dryer
20 18 16
22
Mix Joint II
H 2O
23
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Jumlah Variabel : 34
Jumlah Neraca : 13
Jumlah Spesifikasi
- Komposisi : 18
Hubungan pembantu : 2
Konversi : 1
Derajat Kebebasan : 0
O O
F1 = F2 = 4F2
W23impuritis =
Anhydrous soap:
W23anhydrous soap = 100% - (0,02% + 0,5% + 0,45% +
23
12,5% + 0,15% + W impuritis)
48%F5 = +
F7 = F23
F14 = F23
12,5% F23
kg/jam
2373,72933 kg/jam = F22 + 1125 kg/jam
F22 = 1248,72933 kg/jam
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2 O
Anhydrous soap Impuritis Anhydrous soap
NaOH 18 NaOH
NaCl 20 16 NaCl
Gliserin Mix Joint II Gliserin
EDTA EDTA
H2O 23 H2O
Impuritis Anhydrous soap Impuritis
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Diketahui data:
Yield:
NaOH : 0,02 %
NaCl : 0,5%
Gliserin : 0,45%
H2O : 12,5%
EDTA : 0,15%
Perbandingan berat soap noodle pelet terhadap dust soap noodle = 97% : 3%
Perbandingan berat dust soap noodle di cyclone separator I dan II = 2 : 1
Komposisi soap noodle pelet dan dust soap noodle sama
Perhitungan:
F16 = 97% F23
= 0,97 9000 kg/jam
= 8730 kg/jam
F18 = 3% F23
= 2% F23
= 90 kg/jam
Fraksi berat komponen:
W23impuritis =
= 0,004142855
W23anhydrous soap = 86,38% - W23impuritis
= 0,8638 - 0,004142855
= 0,859657145
2. Steam Ejector(L-301)
Alat ini digunakan untuk menciptakan keadaan vakum dalam vacuum spray dryer.
Prinsip kerja alat:
Melalui prinsip Bernoullie yang mengubah energi tekanan fluida penggerak menjadi
energi gerak sehingga tercipta zona tekanan rendah yang menarik fluida terhisap
(Wikipedia, 2010a).
21
Steam Ejector H2O
22
H2O
Perhitungan:
Neraca massa total:
F21 = F22
= 1248,72933 kg/jam
Anhydrous soap
NaOH
21 19 NaCl
Cyclone Separator
H2O II
Gliserin
EDTA
20 H2O
Impuritis
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Perhitungan:
Neraca massa total:
F19 = F20 + F21
= 90 kg/jam + 1248,72933kg/jam
= 1338,72933kg/jam
Neraca massa komponen:
Impuritis:
F19impuritis = W20impuritis F20
= 0,004142855 90 kg/jam
= 0,372857 kg/jam
Anhydrous soap:
F19unhydrous soap = W20 unhydrous soapF20
= 0,859657145 90 kg/jam
Perhitungan:
Neraca massa total:
F17 = F18 + F19
= 180 kg/jam + 1338,72933kg/jam
= 1518,72933 kg/jam
Neraca massa komponen:
Impuritis:
F17impuritis = W18impuritis F18 + F19impuritis
= 0,004142855 180 kg/jam + 0,372857 kg/jam
= 1,1185709 kg/jam
Anhydrous soap:
F17unhydrous soap = W18 unhydrous soapF18 + F19unhydrous soap
= 0,859657145 180 kg/jam + 77,369143 kg/jam
= 232,107429 kg/jam
NaOH:
F17NaOH = W18NaOH F18 + F19NaOH
= 0,0002 180 kg/jam + 0,018 kg/jam
= 0,054 kg/jam
NaCl:
F17NaCl = W18NaCl F18 + F19NaCl
= 0,005 180 kg/jam + 0,45 kg/jam
= 1,35 kg/jam
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Anhydrous soap 15
NaOH
NaCl 17 Vacuum Spray
Gliserin Dryer
EDTA
16
H2O
Impuritis
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
6. Homogenizer-2(M-202)
Alat ini digunakan untuk menyatukan dua fasa yang berbeda agar sefasa.
Prinsip kerja alat:
Dua campuran yang berbeda akan dicampurkan sehingga terbentuk menjadi satu
campuran.
Anhydrous soap
NaOH
NaCl 13 14 EDTA
Homogenizer II
Gliserin H2O
H 2O
15
Impuritis
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Perhitungan:
Neraca massa total:
F13 + F14 = F15
F13 + 54 kg/jam = 10248,72933 kg/jam
F13 = 10194,72933 kg/jam
Diketahui data:
Reaksi:
O O
Perhitungan:
F12fatty acid = F12asam laurat + F12asam miristat + F12asam palmitat + F12asam
stearat + F12asam oleat + F12asam linoleat
F13anhydrous soap =
7736,91430 kg/jam =
F12NaOH = F13NaOH +
= 1,8 kg/jam +
= 1099,75406 kg/jam
NaCl:
F12NaCl = F13NaCl
F12H2O =F13H2O -
= 2333,22933 kg/jam -
= 1839,15 kg/jam
8. Homogenizer-1(M-201)
Alat ini digunakan untuk menyatukan dua fasa yang berbeda agar sefasa.
Prinsip kerja alat:
Dua campuran yang berbeda akan dicampurkan sehingga terbentuk menjadi satu
campuran.
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
Impuritis
4
NaOH
11 NaCl
Homogenizer I
Gliserin
H2O
12
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
NaOH
NaCl
Gliserin
H2O
Impuritis
10
NaOH
NaCl 11
Plate Exchanger II
Gliserin
H2O
Perhitungan:
Neraca massa komponen:
NaOH:
F10NaOH = F11NaOH
= 1099,75406 kg/jam
NaCl:
F10NaCl = F11NaCl
= 45 kg/jam
Gliserin:
F10Gliserin = F11Gliserin
= 40,5 kg/jam
H2O:
F10H2O =F11H2O
= 1839,15 kg/jam
Static Mixer
10
NaOH
NaCl
Gliserin
H2O
Perhitungan:
Neraca massa komponen:
NaOH:
F9NaOH = F10NaOH
= 1099,75406 kg/jam
NaCl:
F9NaCl = F10NaCl
= 45 kg/jam
Gliserin:
F9Gliserin = F10Gliserin
= 40,5 kg/jam
H2O:
F9H2O =F10H2O
= 1839,15 kg/jam
NaOH NaCl
H2O H2O H2O Gliserin
5 6 7 8
Mix Joint I
9
NaOH
NaCl
Gliserin
H2O
Perhitungan:
Neraca massa komponen:
NaOH:
F5NaOH = F9NaOH
= 1099,75406 kg/jam
NaCl:
F7NaCl = F9NaCl
= 45 kg/jam
Gliserin:
F8Gliserin = F9Gliserin
= 40,5 kg/jam
H2O:
52% F5+ F6 + 80% F7 =F9H2O
0,52 2291,1543 kg/jam + F6 + 0,8 225 kg/jam = 1839,15 kg/jam
F6 + 1371,4002 kg/jam = 1839,15 kg/jam
F6 = 467,7497 kg/jam
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
Impuritis
Plate Exchanger I
4
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
Impuritis
Perhitungan:
Neraca massa total:
F3 =F4
= 7170,32526 kg/jam
Perhitungan:
Neraca massa komponen:
Asam laurat:
F3asam palmitat = 52,9% F2
= 0,529 1434,065052 kg/jam
= 758,6204 kg/jam
Asam miristat:
F3asam miristat = 15,6% F2
= 0,156 1434,065052 kg/jam
= 223,7141 kg/jam
Asam palmitat:
F3asam palmitat = 51,6% F1 + 12,5% F2
= 0,516 5736,260209 kg/jam + 0,125
1434,065052 kg/jam
= 3139,1684 kg/jam
Asam stearat:
F3asam stearat = 6,8% F1 + 3,8% F2
= 0,068 5736,260209 kg/jam + 0,038
1434,065052 kg/jam
= 444,56016 kg/jam
Asam oleat:
F3asam oleat = 34,9% F1 + 13,3% F2
Q =H=
Q = =
∑
n
CpL = Ni ∆Cpi + 18,83m
i =1
Dengan:
CpL = kapasitas panas cairan pada 293,15 K, J/mol K
n = jumlah gugus yang berbeda dalam senyawa
Ni = jumlah gugus i dalam senyawa
∆Cpi = nilai numerik kontribusi gugus i
m = jumlah gugus karbon yang membutuhkan kontribusi tambahan, yang mana
merupakan gugus yang terikat oleh ikatan tunggal ke sebuah gugus karbon yang
selanjutnya terikat ke gugus karbon yang ketiga oleh ikatan rangkap dua maupun
rangkap tiga. Jika sebuah gugus karbon memenuhi kriteria ini dengan lebih dari dari
satu cara, maka m harus ditambah satu untuk setiap cara, dan kontribusi tambahan
Perhitungan estimasi CPs (J/mol K) dengan menggunakan metode Hurst and Harrison
dengan rumus:
∑
n
CpS = Ni ∆Ei
i =1
Dengan:
CpS = kapasitas panas solid pada suhu 298.15 K, J/mol K
n = jumlah unsur atom yang berbeda dalam senyawa
Ni = jumlah unsur atom i dalam senyawa
∆Ei = nilai numerik kontribusi unsur atom i
3. Gliserin:
Cpgliserin =
5. Impuritis:
Diasumsikan impuritis mengandung 60% tembaga dan 40% besi (BMav = 60,482).
Cpimpuritis = 0,6Cpcopper + 0,4Cpiron
= 0,6(5,44 + 0,001462T) + 0,4(4,13 + 0,00638T)
= 4,916 + 0,0034292T kal/mol K
= 340,0771139 + 0, 2372238484T J/kg K
=
= 225,40796577 J/kg asam lemak
Steam yang digunakan adalah saturated steam pada tekanan gauge 2 bar.
Psat = 200 kPa + 101,325 kPa = 301,325 kPa
Tsat =
= 133,7 oC
–
λ =
= 2.162.839,527 J/kg
1
o
1atm, 60 C Asam laurat
Asam miristat
2 Asam palmitat
Static Mixer I
1atm, 30oC Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
3 Impuritis
1atm
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
Impuritis
Perhitungan:
Panas masuk:
Qin = Q1in + Q2in
Qin =
Qin =
Tabel LB.4 Panas Masuk Static Mixer-1 pada Alur 2
Komponen m
(kg/jam)
(J/jam)
(J/kg)
CH3-(CH2)10-COOH 758,6204 0 0
CH3-(CH2)12-COOH 223,7141 0 0
CH3-(CH2)14-COOH 179,2581 0 0
CH3-(CH2)16-COOH 54,4945 0 0
CH3-(CH2)14-CH=CH-COOH 190,7307 0 0
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-
CH=CH-(CH2)7-COOH 24,3791 0 0
Impuritis 2,8681 0 0
Total 0
Panas keluar:
Qout = Qin
= 416.356.139,2661 J/jam
Tabel LB.5Jumlah Nilai maStaticMixer-1 pada Alur 3
Komponen m ma
(kg/jam) (J/kg K) (J/jam K)
CH3-(CH2)10-COOH 758,6204 2.150,0000 1.631.033,8873
CH3-(CH2)12-COOH 223,7141 2.260,0000 505.593,9749
CH3-(CH2)14-COOH 3139,1684 2.730,0000 8.569.929,7309
CH3-(CH2)16-COOH 444,5602 2.300,0000 1.022.488,3823
CH3-(CH2)14-CH=CH-
COOH 2192,6854 2.046,0000 4.486.234,4615
CH3-(CH2)4-CH=CH-
CH2-CH=CH-(CH2)7-
COOH 374,2910 2.259,2262 845.608,0017
Impuritis 37,2857 340,0771 12.680,0103
Total 17.073.568,4489
Qout =
Dimana:
ma(T-303,15) = 17.073.568,4489 T – 17.073.568,4489 (303,15)
= 17.073.568,4489 T –5.175.852.275,2951
mb(T2 – 303,152) = 8,8450 T2 - 8,8450 (303,152)
= 8,8450 T2 – 812.859,8869
Sehingga:
Qout = – –
T = 327,5 K
3 1atm
327,5 K
Saturated
Plate Exchanger I Kondensat
steam 2 bar (g) 2 bar (g)
133,7 oC 133,7 oC
4
1atm, 70oC
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
Impuritis
Perhitungan:
Panas masuk (T = 327,5 K):
Qin =
Qout =
Tabel LB.8 Panas Keluar Plate Exchanger-1
Komponen m
(kg/jam)
(J/kg) (J/jam)
CH3-(CH2)10-COOH 758,6204 86.000,0000 65.241.355,4919
CH3-(CH2)12-COOH 223,7141 90.400,0000 20.223.758,9943
CH3-(CH2)14-COOH 3139,1684 109.200,0000 342.797.189,2371
CH3-(CH2)16-COOH 444,5602 92.000,0000 40.899.535,2932
CH3-(CH2)14-CH=CH-COOH 2192,6854 81.840,0000 179.449.378,4599
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-CH=CH-
(CH2)7-COOH 374,2910 90.369,0497 33.824.320,0688
Impuritis 37,2857 16.669,4400 621.531,5958
Total 683.057.069,1409
m = = 123,3105kg/jam
3. Plate Exchanger-2(E-102)
NaOH
NaCl
Gliserin
H2O
10
1atm, 30 oC
Saturated
Plate Exchanger II Kondensat
steam 2 bar (g) 2 bar (g)
133,7 oC 133,7 oC
11
1atm, 70oC
NaOH
NaCl
Gliserin
H2O
Qin =
Tabel LB.9 Panas Masuk Plate Exchanger-2
Komponen m
(kg/jam)
(J/kg) (J/jam)
NaOH 1099,7541 0 0
H2O 1839,1500 0 0
NaCl 45,0000 0 0
Gliserin 40,0500 0 0
Total 0
Qout =
m = =168,8980 kg/jam
Saturated
Asam laurat steam
Asam miristat
2 bar (g)
Asam palmitat
133,7 oC Anhydrous soap
Asam stearat
NaOH
Asam oleat 12 13 NaCl
Asam linoleat Plug Flow Reactor
o
2 bar, 120oC Gliserin
NaOH 1atm, 70 C
H2O
NaCl 2 bar (g) Impuritis
Gliserin 133,7 oC
H2O
Impuritis Kondensat
Perhitungan:
Panas masuk (T = 70 oC = 343,15 K):
Qin =
m = =735,8105 kg/jam
5. Homogenizer-2 (M-202)
Anhydrous soap
NaOH
NaCl 13 14 EDTA
Homogenizer II
Gliserin 2 bar, 120oC 1atm, 30 C H2O
o
H 2O
15
Impuritis
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Qin =
Panas keluar:
Qout = Qin
= 2.641.404.215,6249 J/jam
Qout =
=
Dimana:
ma(T-303,15) = 29.455.031,5756 T – 29.455.031,5756 (303,15)
= 29.455.031,5756 T –8.929.292.822,1493
mb(T2 – 303,152) = 231,6972T2 - 231,6972 (303,152)
= 231,6972T2 – 21.292.956,1760
Sehingga:
Qout = – –
Anhydrous soap
NaOH
NaCl
Gliserin
EDTA
H2O
Impuritis
Perhitungan:
Panas masuk (T = 392,6 K):
Qin =
Panas keluar:
Qout = Q16out + Q17out
- Alur 16:
Qout =
Untuk air, diketahui:
Tsat = 30 oC (P = 4,246 kPa) (Geankoplis, 2003)
Tsat = 33 oC (P = 5,034 kPa) (Geankoplis, 2003)
Titik didih air pada tekanan 50 milibar (5 kPa) adalah:
–
TsatP = 5 kPa =
= 32,9 oC = 306,0 K
Tabel LB.18 Panas Keluar Vacuum Spray Dryer pada Alur 16
Komponen m
(kg/jam)
(J/kg) (J/jam)
Anhydrous soap 7504,8069 7.206,2497 54.081.512,6691
NaOH 1,7460 3.385,3506 5.910,8221
H2O 1091,2500 12.010,4162 13.106.366,7257
NaCl 43,6500 2.480,0139 108.252,6082
Gliserin 39,2850 6.909,6213 271.444,4741
EDTA 13,0950 3.680,5305 48.196,5465
Impuritis 36,1671 1.183,6231 42.808,2392
Total 67.664.492,0848
- Alur 17:
Qout =
= 1.248,7293 kg/jam
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
Temperatur (T) = 60 °C
Tekanan dalam (P) = 1 atm = 14,696 psia
Densitas stearin (ρ) = 870 kg/m3 (Lab. PT Nubika Jaya, 2010)
Laju alir massa stearin (m) = 5.736,2602 kg/jam
Lama penyimpanan (n) = 3 hari
Faktor kelonggaran (fk) = 0,15
Perbandingan diameter dengan tinggitangki (Di : Hs) = 4 : 5
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume larutan, Vl =
= 474,7250 m3
Volume tangki, Vt =
= 545,9337 m3
545,9337 m3 =
Di =8,2233 m = 323,7517 in
Hs = 10,2791 m = 404,6892 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,4323 in
Tebal shell standar yang digunakan = 7/16 in (Brownell, 1959)
d. Tebal head
Tebal head (dh) diambil sama dengan tebal shell, yaitu 7/16in
Untuk tebal shell 7/16 in:
e. Insulasi
Digunakan insulasi wool dengan spesifikasi:
Tebal (ti) = 1 in
Densitas wool (ρ) = 110,5 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Konduktivitas termal (k) = 0,036 W/m.K (Geankoplis, 2003)
gβρ2/μ2 =
=103.064.748,2014 /K.m3
NPr =
= 0,7042
NGr = L3(gβρ2/μ2)ΔT (Geankoplis, 2003)
= (10,2791 m)3 (103064748,2014 /K.m3) (30 K)
= 3,35812 1012
Q =
T1 = Ti -
= 333,15 K –
= 333,1214 K
Diameter luar insulator:
D2 = D1 + 2ti
= 324,6267 in + 2 (1 in)
= 326,6267 in (8,2963 m)
- Panas hilang dengan insulasi:
U =
= 1,0382 W/m2.K
f. Sistem pemanas
Untuk menggantikan panas yang hilang, tangki dilengkapi pengatur suhu dan koil
pemanas yang menggunakan air kondensat dari berbagai unit operasi dengan
spesifikasi:
n = 4 buah
OD = ½ in
BWG = 12
Bentuk = U-tube
Panjang = 20 ft
Suhu air = 133,7 oC
UD estimasi = 40 – 75 Btu/h.ft2.oF (Kern, 1965)
Ao/L = 0,1309 ft2/ft (Kern, 1965)
- Massa air pemanas maksimum:
Wmaks = 123,3105 + 168,8980 + 735,8105 + 214,3909
= 1.242,4009 kg/jam
- Suhu keluar air pemanas:
Q = W Cp ΔT
8.285,5586 W = 1.242,4009 kg/jam (4.184 J/kg) (133,7 oC - Tout) (1 jam/3.600
detik)
Tout = 128,0 oC
- Panas yang ditransfer heater:
Suhu stearin dianggap konstan = 60 oC
ΔT2 = 128,0 oC – 60 oC = 68,0 oC
ΔT1 = 133,7 oC – 60 oC = 73,7 oC
(ΔT)lm =
Temperatur (T) = 30 °C
Tekanan (P) = 1 atm = 14,696 psia
Densitas PKO (ρ) =850kg/m3 (Lab. PT Nubika Jaya, 2010)
Laju alir massa PKO (m) = 1.434,0651kg/jam
Lama penyimpanan (n) = 3 hari
Faktor kelonggaran (fk) = 0,15
Perbandingan diameter dengan tinggitangki (Di : Hs) = 4 : 5
Perhitungan:
a. Volume larutan, Vl =
= 121,4737 m3
Volume tangki, Vt =
139,6948 m3 =
Di = 5,2207 m = 205,5380 in
Hs = 6,5259 m = 256,9237 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,2390 in
Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in (Brownell, 1959)
d. Tebal head
Perhitungan:
a. Volume larutan, Vl =
= 1.100,2308 m3
Volume tangki, Vt =
= 440,0923 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
440,0923 m3 =
Di = 7,6533 m = 301,3099 in
Hs = 9,5666 m = 376,6376 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,5129 in
Tebal shell standar yang digunakan = 5/8in
d. Tebal head
Tebal head (dh) diambil sama dengan tebal shell, yaitu 5/8in
Untuk tebal shell 5/8in:
icr = 17/8in
sf = 1½ - 3½ in dipilih 1½ in
Perhitungan:
a. Volume larutan, Vl =
= 141,7509 m3
Volume tangki, Vt =
= 163,0135 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
(Perry,1999)
Di = 5,4964 m = 216,3914 in
Hs = 6,8704 m = 270,4892 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,2112 in
Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in
d. Tebal head
Tebal head (dh) diambil sama dengan tebal shell, yaitu ¼ in
Untuk tebal shell¼ in:
icr = ¾ in
sf = 1½ - 2½ in dipilih 1½ in
Maka tinggi head (Hh) = dh + icr + sf = ¼ + ¾ + 1½ = 2,5 in (0,0635 m)
Tinggi total tangki = Hs + Hh = 6,8704m + 0,0635 m = 6,9339 m
Perhitungan:
a. Volume larutan, Vl =
= 23,2360 m3
Volume tangki, Vt =
= 26,7214 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
(Perry,1999)
26,7214 m3 =
Di = 3,0081 m = 118,4290 in
Hs = 3,7601 m = 148,0350 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,1402 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16in
d. Tebal head
Tebal head (dh) diambil sama dengan tebal shell, yaitu 3/16in
Untuk tebal shell 3/16in:
icr = 9/16in
sf = 1½ - 2 in dipilih 1½ in
Maka tinggi head (Hh) = dh + icr + sf = 3/16+ 9/16+ 1½ = 2,25 in (0,0571 m)
Tinggi total tangki = Hs + Hh = 3,7601m + 0,0571 m = 3,8172 m
Perhitungan:
Volume larutan, Vl =
= 40,5888 m3
Volume tangki, Vt =
= 46,6772 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
(Perry,1999)
46,6772 m3 =
Di = 3,6227 m = 142,6260 in
Hs = 4,5284 m = 178,2830 in
c. Tebal shell tangki
(Brownell, 1959)
= 0,1236 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16in
d. Tebal head
Tebal head (dh) diambil sama dengan tebal shell, yaitu 3/16in
Untuk tebal shell 3/16in:
icr = 9/16in
sf = 1½ - 2 in dipilih 1½ in
Maka tinggi head (Hh) = dh + icr + sf = 3/16+ 9/16+ 1½ = 2,25 in (0,0571 m)
Tinggi total tangki = Hs + Hh = 4,5284m + 0,0571 m = 4,5855 m
Perhitungan:
(Perry,1999)
μm = [0,8 (20,3462)1/3 + 0,2 (16,2676)1/3]3
= 19,4815 cP = 0,0195 Pa.s
c. Fraksi Volume (Cv)
- Laju alir volumetrik stearin (Qstearin)
Qstearin = massa stearin/ ρstearin
= 5.736,2602 kg/jam / 872,9067 kg/m3
= 6,5714 m3/jam
- Laju alir volumetrik PKO (QPKO)
QPKO = massa PKO/ ρPKO
= 1.434,0651kg/jam / 894,2171 kg/m3
= 1,6037 m3/jam
Cv =
= 0,1962
d. Coefficient of Variation reduction (CoVR)
= 2,0243
8,1751 m3/jam =
Di = 0,0340 m = 34,0079 mm
Digunakan pipa standar 1¼ in BWG 40.
Diperoleh data:
Di = 35,05 mm = 0,03505 m (Geankoplis, 2003)
-4 2
A = 9,648 10 m (Geankoplis, 2003)
f. Bilangan Reynolds
= = 3.710,6450 (transisi)
= 0,0013
L/D =
= 3,3841
Untuk elemen dengan L/D = 1, jumlah elemen yang diperlukan hanya 3 elemen
karena pencampuran juga terjadi di sepanjang pipa.
h. Penurunan tekanan
ΔP = KT.ΔPpipe (Paul, 2004)
Temperatur = 30 °C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Laju alir massa campuran (m) = 2.688,3592 kg/jam
Data komponen:
Tabel LC.2 Fraksi dan Massa Komponen Masuk Static Mixer-2 (S-102)
Komponen Fraksi Massa (kg/jam)
NaOH 0,3636 1.099,7541
H2O 0,6081 1.839,1500
Perhitungan:
a. Densitas campuran(ρm)
Karena 97,1730% komponen dalam static mixer terdiri dari NaOH dan air,
digunakan larutan NaOH sebagai acuan perhitungan densitas dan viskositas.
Komponen yang digunakan sebagai parameter pencampuran adalah gliserin yang
merupakan komponen dengan jumlah fraksi terkecil.
% NaOH =
= 37,4206 %
Densitas NaOH 37,4206% pada 30 °C= 1397,53 kg/m3 (Handymath, 2010)
Densitas gliserin pada 30 °C= 1.254,95 kg/m3 (Perry, 1999)
ρm = = 1.395,4070 kg/m3
Cv =
= 0,0147
d. Coefficient of Variation reduction (CoVR)
CoV0 =
= 8,1318
Pencampuran dianggap sudah homogeny bila CoV = 0,05
CoVR = CoV/CoV0 (Paul, 2004)
CoVR = 0,05/8,1318
= 0,0061
e. Diameter pipa (Di)
Untuk cairan, kecepatan yang direkomendasikan adalah antara 2 m/s – 3 m/s.
Qtotal = QA + QB
= 2,1354 m3/jam+ 0,0319 m3/jam
= 2,1673 m3/jam
Qtotal =
2,1673 m3/jam =
Di = 0,0175 m = 17,5103 mm
Digunakan pipa standar ¾ in BWG 80.
Diperoleh data:
Di = 18,85 mm = 0,0188 m (Geankoplis, 2003)
A = 2,791 10-4 m2 (Geankoplis, 2003)
f. Bilangan Reynolds
= 0,0024
L/D =
= 11,0203
Untuk elemen dengan L/D = 1, jumlah elemen yang diperlukan hanya 11 elemen
karena pencampuran juga terjadi di sepanjang pipa.
j. Penurunan tekanan
ΔP = KL.ΔPpipe (Paul, 2004)
Perhitungan:
a. Log Mean Temperature Difference (LMTD), ΔTc dan Tcav
ΔT1 = Ts – Tout = 133,7 °C – 70 °C = 63,7 °C
ΔT2 = Ts – Tin = 133,7 °C – 54,4 °C = 79,3 °C
LMTD = = = 71,2 °C
N = = = 20,28 ≈ 21
Untuk 2 pass:
N =2N=2 21 = 42
Jumlah saluran total (n) =2N=2 42 = 84
Jumlah pelat = n + 1 = 84 + 1 = 85
Fluida Dingin
d. Bilangan Reynolds
e. Koefisien konveksi
Cp = = = 2.382,2547 J/kg.°C
= 631,7311 W/m2.K
g. Tinggi pelat
m.Cp.dT = U.A.Fg.LMTD
ρc.Vc.w.De.Cp.ΔTc = U.2.w.L.Fg.LMTD
L = = = 0,2734 m
= 104,1 °C
Tref = (Tw + Ts)/2 = (104,1 °C + 133,7 °C)/2 = 118,9 °C
Data Air dan Steam
Tabel LC.4 Data Air dan Steam dalam Plate Exchanger-1 (PE-101)
Komponen Suhu Densitas Viskositas Konduktivitas
(oC) (kg/m3) (cP/mPa.s) (W/m.K)
Air 118,9 945,0943 0,3011 0,6805
Steam 133,7 1,5542 - -
(Geankoplis, 2003)
λ = 2.162.839,527 J/kg (Geankoplis, 2003)
j. Bilangan Reynolds
- Kecepatan steam
Vs = = = 2,4150 m/s
Untuk susunan 2 pass – 1 pass, flow area steam 2 kali dari umpan, sehingga:
Vs = ½ (2,4150 m/s) = 1,2075 m/s
NRe = = 74,7830
k. Koefisien konveksi
Untuk NRe< 1800, maka:
Dimana:
ρl = densitas kondensat pada suhu Tref
ρv = densitas uap pada Tsat
g = konstanta gravitasi (9,8 m/s2)
hfg = panas laten penguapan pada suhu Tsat
μl = viskositas kondensat pada suhu Tref
kl = konduktivitas panas kondensat pada suhu Tref
ΔT = beda suhu uap dan dinding = Ts – Tw
Nu = 1,13
= 1,13
= 337,5355
hs = Nu.kl/L = 337,5355 (0,6805/0,1367) = 1.680,0423 W/m2.K
Karena hs hitung ≈ hs estimasi, maka perhitungan dengan nilai hs estimasi dapat
diterima.
l. Pressure drop
NRe = = = 37,3915
fc = 2,5 NRe-0,3
Perhitungan:
a. Log Mean Temperature Difference (LMTD), ΔTc dan Tcav
ΔT1 = Ts – Tout = 133,7 °C – 70 °C = 63,7 °C
ΔT2 = Ts – Tin = 133,7 °C – 30 °C = 103,7 °C
LMTD = = = 82,1 °C
N = = = 6,87 ≈ 7
Untuk 4 pass:
N =4N=4 7 = 28
Jumlah saluran total (n) =2N=2 28 = 56
Jumlah pelat = n + 1 = 56 + 1 = 57
e. Koefisien konveksi
Cp = = = 3.019,5976 J/kg.°C
= 875,9916 W/m2.K
g. Tinggi pelat
m.Cp.dT = U.A.Fg.LMTD
ρc.Vc.w.De.Cp.ΔTc = U.2.w.L.Fg.LMTD
L = = = 0,6912 m
= 50 °C + (133,7 °C – 50 °C)
= 70,3 °C
Tref = (Tw + Ts)/2 = (70,3 °C + 133,7 °C)/2 = 102,0 °C
Data Air dan Steam
Tabel LC.4 Data Air dan Steam dalam Plate Exchanger-1 (PE-101)
Komponen Suhu Densitas Viskositas Konduktivitas
(oC) (kg/m3) (cP/mPa.s) (W/m.K)
Air 102,0 953,8118 0,2596 0,6825
Steam 133,7 1,5542 0,0116 -
(Geankoplis, 2003)
λ = 2.162.839,527 J/kg (Geankoplis, 2003)
j. Bilangan Reynolds
- Kecepatan steam
m.Cp.dT = m.λ (Susunan U)
ρc.Vc.A.Cp.ΔTc = ρs.Vs.A.λ (Susunan U)
Vs = = = 9,7564 m/s
Untuk susunan 4 pass – 2 pass, flow area steam 2 kali dari umpan, sehingga:
Vs = ½ (9,7564 m/s) = 4,8782 m/s
= = 350,4934
k. Koefisien konveksi
Untuk NRe< 1800, maka:
Dimana:
ρl = densitas kondensat pada suhu Tref
ρv = densitas uap (ρv dapat diabaikan karena sangat kecil disbanding ρl)
g = konstanta gravitasi (9,8 m/s2)
hfg = panas laten penguapan pada suhu Tsat
Nu = 1,13
= 1,13
Nu = 346,5990
hs = Nu.kl/L = 346,5990 (0,6825/0,3456) = 1.369,0380 W/m2.K
Karena hs hitung ≈ hs estimasi, maka perhitungan dengan nilai hs estimasi dapat
diterima.
l. Pressure drop
fc = 2,5 NRe-0,3
fc = 2,5 (175,2467)-0,3
= 0,5307
ΔP = 2f[L/De]ρv2
= 2 (0,5307) (0,3456/0,006) (1,5542) (4,8782)2
= 2.261,0313 Pa
Temperatur = 70 °C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Laju alir massa campuran A (m) = 7.170,3253 kg/jam
Dimana:
Θ99 = waktu untuk mencapai 99% keseragaman
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter impeller
T = diameter tangki
Z = tinggi cairan
16,4 = Θ99 (400 rpm) [0,4]1,7 [1]-0,5
Θ99 = 0,1947 menit (0,00324 jam)
Waktu pencampuran dari persamaan di atas hanya berlaku untuk N’Re> 10.000.
- Laju alir massa total (M)
M = 7.170,3253 kg/jam + 3.024,4041 kg/jam = 10.194,7294 kg/jam
0,0339 m3 =
Di = 0,3333 m
- Diameter impeller (Da)
Da = 0,4 Di = 0,4 (0,3333 m) = 0,1333 m
N’Re = = 13.074,9103
Oleh karena bilangan Reynolds pengadukan > 10.000, maka waktu pencampuran
yang dicoba telah memenuhi.
a. Volume tangki, Vt =
= 0,0407 m3
0,0407 m3 =
Hs = 0,3554 m = 13,9913 in
c. Tebal shell tangki
Tinggi larutan (h) = Di = 0,3333 m
Tekanan hidrostatik (Ph) = ρgh
= 974,5036 kg/m3 9,8 m/det2 0,3333 m
= 3.183,0601 Pa = 0,4617 psia
Maka, Pdesain = (1,2) Poperasi
= 1,2 ( 14,696 + 0,4617) = 18,1892 psia
Untuk bahan konstruksi Stainless Steel SA-240grade 304:
(Brownell, 1959)
= 0,0308 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16in
d. Tebal head
(Brownell, 1959)
dh =
= 0,0309 in
Tebal head standar yang digunakan =3/16in
He = Di/4 = 0,3333 m/4 = 0,0833m = 3,2805 in
Untuk tebal shell 3/16 in, tidak terdapat data untuk tutup elipsoidal sehingga
digunakan data yang paling mendekati (¼ in):
sf = 2 – 2¼ in dipilih 2 in
Maka tinggi head (Hh) = dh + He + sf = 3/16+ 3,2805 + 2 = 5,4680 in (0,1389 m)
Tinggi total tangki = Hs + 2 Hh = 0,3554 m + 2 (0,1389 m) = 0,6332 m
e. Daya pengaduk
- Power number, Np
Diperoleh, Np = 0,3652 (Couper, 2005)
P = Np ρ N Da3 5
(Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (974,5036kg/m3) (400/60 rps)3 (0,1333 m)5
= 3,9626 W (0,0053 Hp)
Diasumsikan efisiensi pengaduk (η) = 50%, maka:
Pakt = 0,0053 Hp/0,5 = 0,0106 Hp
Digunakan daya standar 1/20 Hp
Temperatur umpan = 70 °C
Temperatur akhir = 120 °C
Tekanan gauge = 2 – 3 bar (diambil 3 bar/ 43,5114 psi)
Laju alir massa umpan masuk = 10.194,7293kg/jam
Laju steam = 735,8105 kg/jam
Perpindahan panas (Q) = 1.591.439.970,6946J/jam
Waktu tinggal (τ) = 0,0167 jam (Lab. PT Nubika Jaya, 2010)
Faktor keamanan (F) = 0,2
Rasio laju recycle terhadap laju alir masuk (R) = 15 (Lab. PT Nubika Jaya, 2010)
Perbandingan diameter reaktor dengan panjang (Di : L) = 1 : 100
Perhitungan:
a. Suhu campuran umpan dan laju recycle
Tabel LC.8 Jumlah Nilai maReaktor
Komponen m ma
(kg/jam) (J/kg K) (J/jam K)
CH3-(CH2)10-COOH 758,6204 2.150,0000 1.631.033,8873
CH3-(CH2)12-COOH 223,7141 2.260,0000 505.593,9749
CH3-(CH2)14-COOH 3.139,1684 2.730,0000 8.569.929,7309
CH3-(CH2)16-COOH 444,5602 2.300,0000 1.022.488,3823
CH3-(CH2)14-CH=CH-COOH 2.192,6855 2.046,0000 4.486.234,4615
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-
CH=CH-(CH2)7-COOH 374,2910 2.259,2262 845.608,0017
Impuritis 596,5711 340,0771 202.880,1649
NaOH 1.126,7541 1.179,3352 1.328.820,7438
H2O 36.837,5900 4.184,0000 154.128.476,4306
NaCl 720,0000 772,3757 556.110,5081
Gliserin 648,0000 832,8252 539.670,7296
Anhydrous soap 116.053,7146 2.510,4000 291.341.245,2061
Total 465.158.092,2217
Q =
Diperoleh:
ma(T-303,15) = 465.158.092,2217 T – 465.158.092,2217(303,15)
= 465.158.092,2217T – 141.012.675.657,0150
mb(T2 – 303,152) = 3.707,1555 T2 – 3.707,1555 (303,152)
= 3.707,1555 T2 – 340.687.298,8166
Sehingga:
Q= –
2,7983 m3 =
Di = 0,3291 m = 12,9556 in
Hs = 32,9054 m = 1.295,4864 in
d. Tebal shell tangki
Pdesain = (1,15) Poperasi
= 1,15 ( 14,696 + 43,5114)
= 66,9385 psia
Untuk bahan konstruksi Stainless Steel SA-240grade 304:
- Allowable working stress (S) : 12900 psia (Couper, 2005)
- Joint efficiency (E) : 0,85
- Corossion allowance (C) : 0,002 in/tahun (Perry,1999)
- Umur alat (n) : 10 tahun
(Brownell, 1959)
= 0,0597 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in (Brownell, 1959)
e. Bilangan Reynolds
= 5.009,6415
f. Sistem pemanas
Reaktor dilengkapi pengatur suhu dan jaket pemanas yang menggunakan steam
dengan spesifikasi:
Tebal jaket = 1 in (0,0254 m)
Suhu steam = 133,7 oC
UD estimasi = 100 – 500 Btu/h.ft2.oF
Panas yang ditransfer heater:
ΔT2 = 133,7 oC – 120 oC = 13,7 oC
ΔT1 = 133,7 oC – 117,4 oC = 16,3 oC
(ΔT)lm =
= 15,0 oC
Ao = π(Di + 2t)Hs
= π(0,3291 m + 2 0,0254 m) 32,9054 m
= 39,2723 m2
UD diambil 300 Btu/h.ft2.oF (1703,49 W/m2.K)
Qheater = UD Ao ΔT
Qheater = 1.703,49 W/m2.K (39,2723 m2) (15,0 oC)
= 1.003.499,564 W
= 3.612.598.431 J/jam
Qheater> Q maka sistem pemanas dengan spesifikasi di atas dapat diterima.
Temperatur = 119,4 °C
Tekanan = 2 – 3 bar gauge(diambil 3 bar/ 43,5114 psi)
Laju alir massa sabun (m) = 10.194,7293 kg/jam
Laju alir massa EDTA (m) = 54 kg/jam
Faktor kelonggaran = 0,2
Perbandingan diameter tangki dengan tinggi head (Di : Hh) = 4 : 1
Perhitungan:
- Waktu pengadukan (τ)
Dimana:
Θ99 = waktu untuk mencapai 99% keseragaman
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter impeller
T = diameter tangki
Z = tinggi cairan
16,4 = Θ99 (400 rpm) [0,4]1,7 [1]-0,5
Θ99 = 0,1947 menit (0,00324 jam)
Waktu pencampuran dari persamaan di atas hanya berlaku untuk N’Re> 10000.
- Laju alir massa total (M)
M = 10.194,7293 kg/jam + 54 kg/jam = 10.248,7293kg/jam
- Volume larutan, Vl =
= 0,0341 m3
- Volume head tangki (Vh)
(Couper, 2005)
0,0341 m3 =
Di = 0,3337 m
- Diameter impeller (Da)
Da = 0,4 Di
= 0,4 (0,3337 m)
= 0,1335 m
N’Re = = 2.902,9913
- Volume larutan, Vl =
= 0,0873 m3
- Volume total yang ditempati cairan (Vl)
Vl =
0,0873 m3 =
Di = 0,4566 m
- Diameter impeller (Da)
Da = 0,4 Di
= 0,4 (0,4566 m)
= 0,1827 m
N’Re = = 5.434,8143
a. Volume tangki, Vt =
= 0,1047 m3
b. Diameter dan tinggi shell
Di = 0,4566 m = 17,9746 in
- Volume shell tangki (Vs)
(Perry,1999)
- Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + 2Vh
0,1047 m3 =
Hs = 0,5429 m = 21,3743 in
c. Tebal shell tangki
Pdesain = (1,2) Poperasi
= 1,2 ( 14,696 + 43,5114) = 69,8489 psia
Untuk bahan konstruksi Stainless Steel SA-240grade 304:
- Allowable working stress (S) : 12.900 psia (Couper, 2005)
- Joint efficiency (E) : 0,85
(Brownell, 1959)
t = 0,0775 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16in
d. Tebal head
(Brownell, 1959)
= 0,0773 in
Tebal head standar yang digunakan =3/16in
He = Di/4 = 0,4566 m/4 = 0,1142m = 4,4946 in
Untuk tebal shell 3/16 in, tidak terdapat data untuk tutup elipsoidal sehingga
digunakan data yang paling mendekati (¼ in):
sf = 2 – 2¼ in dipilih 2 in
Maka tinggi head (Hh) = dh + He + sf = 3/16+ 4,4946 + 2 = 6,6821 in (0,1698 m)
Tinggi total tangki = Hs + 2 Hh = 0,5429 m + 2 (0,1698 m) = 0,8824 m
e. Daya pengaduk
- Power number, Np
Diperoleh, Np = 0,3924 (Couper, 2005)
P = Np ρ N Da 3 5
(Geankoplis, 2003)
3 3 5
= 0,3924 (974,9083kg/m ) (400/60 rps) (0,1827 m)
P = 23,0734 W (0,0310 Hp)
Diasumsikan efisiensi pengaduk (η) = 50%, maka:
Pakt = 0,0310 Hp/0,5 = 0,0620 Hp
Digunakan daya standar ¼ Hp
Vc = +
= 39,1672 m3
b. Diameter dan tinggi chamber
- Volumeshell (Vs)
(Perry,1999)
Vs = 0,7854 Di3
- Volume tutup dan alas tangki
d = = = = 0,0193 m = 1,93 cm
- Panjang scrapper
L = ½ Di = ½ (3,3411 m) = 1,6706 m
- Panjang blade
Panjang blade atas (tutup) = Ha/ sinΘa = 0,4823 m / sin(30o) = 0,9645 m
Panjang blade tengah (badan) = Hs = 3,3411 m
Panjang blade bawah (dasar) = Hb/ sinΘb = 1,446 m / sin(60o) = 1,6706 m
g. Jaket pemanas
Chamber dilengkapi pengatur suhu dan jaket pemanas yang menggunakan steam
dengan spesifikasi:
Tebal jaket = 1 in (0,0254 m)
Dimensi Cyclone:
Tinggi inlet = 0,5 D
Lebar inlet = 0,2 D
Tinggi silinder = 1,5 D
Tinggi dasar = 2,5 D
Diameter exit atas = 0,5 D
Diameter konikal = 0,375 D
ΔP =
Dimana:
ΔP = penurunan tekanan siklon, mbar
ρf = densitas fluida, kg/m3
u1 = kecepatan masuk, m/s
u2 = kecepatan keluar, m/s
rt = jari-jari lingkaran ke pusat garis dari jalan masuk, m
re = jari-jari pipa keluar, m
Ø = faktor tekanan yang bergantung pada nilai φ dan rt/re
φ = fc.As/A1
fc = faktor friksi, untuk gas 0,005
As = luas permukaan siklon yang terbuka untuk fluida yang berputar, m2
A1 = luas pipa masuk, m2
A1 = W.H = (0,52 m) 1,3 m = 0,676 m2
As = πD(Hs + Hk) = π 2,6 m (3,9 m + 6,5 m) = 84,9487 m2
φ = 0,005 (84,9487 m2)/0,676 m2 = 0,6283
rt/re = (D-W/2)/De = (2,6 – 0,52/2)/1,3 = 1,8
Diperoleh Ø = 0,9
u1 = Q/A1 = 9,7892 m3/s / 0,676 m/s = 14,4810 m/s
A2 = πDe2/4 = π (1,3 m)2/4 = 1,3273 m2
u2 = Q/A2 = 9,7892 m3/s /1,3273 m2= 7,3752 m/s
ΔP =
= 0,2098 mbar
Dimensi Cyclone:
Tinggi inlet = 0,5 D
Lebar inlet = 0,2 D
Tinggi silinder = 1,5 D
Tinggi dasar = 2,5 D
Diameter exit atas = 0,5 D
Diameter konikal = 0,375 D
Perhitungan:
a. Laju alir volumetrik
Q = mV
= 1.248,7293 kg/jam 28,2217 m3/kg
= 35.241,248 m3/jam = 9,7892 m3/s
b. Diameter dan tinggi silinder
Kecepatan masuk siklon = 15 m/s
Q = A.v
A = W.H = 0,2D (0,5D) =0,1D2
Q = 0,1D2.v
D = (10Q/v)0,5 = (10 9,7892m3/s / 15m/s)0,5 = 2,5546 m
Untuk perancangan digunakan diameter 2,6 m.
ΔP =
Dimana:
ΔP = penurunan tekanan siklon, mbar
ρf = densitas fluida, kg/m3
u1 = kecepatan masuk, m/s
u2 = kecepatan keluar, m/s
ΔP =
= 0,2098 mbar
Perhitungan:
a. Dimensi ejector pertama
P1/P = 0,5 bar/ 0,05 bar = 10
P/Ps = 0,05 bar/ 3,0132 bar = 0,0166
Diperoleh:
A2/A1 =9 (Perry, 1999)
b. Massa steam yang diperlukan untuk ejector pertama
Ws/Wu = 0,03 (Perry, 1999)
w/wa = wb/wa (Perry, 1999)
Dimana:
W/Wa = perbandingan aktual massa steam yang diperlukan terhadap massa
uap
Wb/Wa = perbandingan massa steam yang diperlukan terhadap massa uap dari
perhitungan
T0a = suhu steam
T0b = suhu uap
Ma = massa molekul steam
Mb = massa molekul uap
Untuk Mb = Ma
w/wa = 0,03 = 0,0346
Massa steam, w = Wu (w/wa) = 1.248,7293 kg/jam (0,0346) = 43,194 kg/jam
c. Dimensi ejector kedua
P1/P = 1,0132 bar/ 0,5 bar = 2,0265
P/Ps = 0,5 bar/ 3,0132 bar = 0,1659
Diperoleh:
A2/A1 =7 (Perry, 1999)
d. Massa steam yang diperlukan untuk ejector kedua
f. Faktor fanning
ε/D = 1,8110 10-3/2,067 = 0,0009
Diperoleh f = 0,05 (Couper, 2005)
g. Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open, Kf = 0,17 (Geankoplis, 2003)
- 2 buah standard elbow 90o, Kf = 0,75 (Geankoplis, 2003)
- 1 buah sharp edge entrance, Ke = 0,55 (Geankoplis, 2003)
- 1 buah sharp edge exit, Kex = 1 (Geankoplis, 2003)
= = 14,5266
= 2,125 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, Δz = 0 ft
Static head, Δz = 0 ft.lbf/lbm
h. Daya pompa
= 0 + 0 + 0 + 2,125 ft.lbf/lbm
= 2,125 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tabel LC.13 Laju Alir Volumetrik Umpan, Diameter Optimum dan Ukuran Pipa
Pompa Q (ft3/s) Dopt (in) Nominal ID (in) OD (in) at (ft2)
J-102 0,0165 1,0321 1 1,0490 1,3150 0,0060
J-103 0,0150 1,0628 1 1/4 1,3800 1,6600 0,0104
J-104 0,0046 0,5927 1/2 0,6220 0,8400 0,0021
J-105 0,0019 0,4080 3/8 0,4930 0,6750 0,0013
J-106 0,0003 0,1830 1/8 0,2690 0,4050 0,0004
J-107 0,0006 0,2271 1/8 0,2690 0,4050 0,0004
J-108 0,0802 2,1082 2 1/2 2,4690 2,8750 0,0332
J-109 0,0213 1,2322 1 1/4 1,3800 1,6600 0,0104
J-110 0,0809 2,1146 2 1/2 2,4690 2,8750 0,0332
J-111 0,0217 1,2398 1 1/4 1,3800 1,6600 0,0104
J-112 0,1026 2,3881 2 1/2 2,4690 2,8750 0,0332
J-113 0,1026 2,3877 2 1/2 2,4690 2,8750 0,0332
(Geankoplis, 2003)
Tabel LC.14 Kecepatan Linear, Bilangan Reynolds, ε/D, Faktor Fanning dan Panjang
Pipa Lurus
Pompa v (ft/s) NRe ε/D f L (ft)
J-102 2.7582 487.8549 0,0017 0.0979 50
J-103 1.4413 641.3480 0,0013 0.0860 50
J-104 2.1840 13078.1956 0,0029 0.0328 50
J-105 1.4520 1266.7881 0,0037 0.0603 50
J-106 0.7914 3.3798 0,0067 3.5862 50
J-107 1.3824 91.9308 0,0067 0.2639 50
J-108 2.4140 2077.4668 0.0007 0.0522 50
J-109 2.0443 1639.0514 0,0013 0.0562 50
J-110 2.4366 3327.1816 0.0007 0.0438 50
J-111 2.0840 7364.7798 0,0013 0.0345 50
J-112 3.0890 6513.7490 0,0007 0.0354 50
J-113 3.0875 1438.5778 0,0007 0.0606 50
(Geankoplis, 2003)
Tabel LC.15 Jumlah Valve, Nilai KfGate Valve, Jumlah Elbow 90o, Nilai KfElbow,
dan ΣF Pipa
Tabel LC.16 Static Head, Velocity Head, Pressure Head, -Ws, Daya Pompa dan Daya
yang Digunakan
Static Velocity Pressure -Ws P hitung P
Pompa
Head Head Head (ft.lbf/lbm) (hp) (hp)
1
J-102 0 0 0 6.9980 0.0140 /20
1
J-103 0 0 0 1.3112 0.0042 /20
1
J-104 0 0 0 2.5856 0.0017 /20
1
J-105 0 0 0 2.5113 0.0008 /20
1
J-106 0 0 0 77.8894 0.0044 /20
1
J-107 1 0 69.3864 87.9650 0.0066 /20
1
J-108 1 0 0 2.4402 0.0244 /20
1
J-109 1 0 0 2.7956 0.0118 /20
1
J-110 0 0 0 1.2103 0.0121 /20
1
J-111 0 0 0 1.1271 0.0047 /20
J-112 0 0 68.2041 69.7341 0.9895 1
1
J-113 0 0 0 2.4380 0.0346 /20
(Geankoplis, 2003)
Perhitungan:
a. Laju alir volumetrik recycle
Q = (1+R)m/ρ = (1+15) 6,2431 /60,7738 = 1,6436 ft3/s
b. Kecepatan linear
v = Q/A = 4Q/(πD2) = 4 (1,6436 ft3/s)/(π (1,0796 ft)2) = 1,7954 ft/s
c. Faktor fanning
ε/D = 1,8110 10-3/12,9556 = 0,0001
Diperoleh f = 0,0394 (Couper, 2005)
d. Spesifikasi pemompaan
= = 3,9366
ΣF =
= 0,3475 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, Δz = 0 ft
Static head, Δz = 0 ft.lbf/lbm
e. Daya pompa
-Ws = Δz + + + ΣF
= 0 + 0 + 0 + 0,3475 ft.lbf/lbm
= 0,3475 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Perhitungan:
a. Laju alir volumetrik
Q = m/ρ = 19.246,1580 /60,8695 = 316,1872 ft3/jam
b. Spesifikasi konveyor
Untuk laju alir volumetrik di atas, diperoleh: (Perry, 1999)
Diameter flights = 10 in
Diameter pipa = 2,5 in
Diameter shaft = 2in
Kecepatan putar = 55 rpm
Diameter feed = 9 in
Daya = 0,85 hp
Temperatur = 120 °C
Tekanan = 2 – 3 bar gauge(diambil 3 bar/ 43,5114 psi)
Volume umpan per run (V) = 2,7983 m3
Densitas umpan (ρ) = 973,4666 kg/m3
Viskositas umpan (μ) = 34,992 cP
Faktor kelonggaran = 0,2
Perbandingan diameter tangki dengan tinggi head (Di : Hh) = 4 : 1
Data sistem pengaduk:
Jenis pengaduk = three blade propeller
Jumlah baffle = 4 buah
Kecepatan pengadukan (N) = 400 rpm = 6,6667 rps
Diameter impeller (Da) = 0,4 Di
Tinggi cairan (h) = 1 Di
Jarak impeller dari dasar (C) = 1/3 Di
Tebal Baffle (J) = 0,1 Di
Baffle spacing = 0,1 J
Pitch = Da
Perhitungan:
a. Diameter tanki
- Volume head tangki (Vh)
(Couper, 2005)
Vl =
2,7983 m3 =
Di = 1,4508 m = 57,1197 in
- Diameter impeller (Da)
Da = 0,4 Di
= 0,4 (1,4508 m)
= 0,5803 m
N’Re = = 63.589,9408
c. Volume tangki, Vt =
= 3,3580 m3
d. Tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
(Perry,1999)
3,3580 m3 =
Hs = 1,5476 m
(Brownell, 1959)
t = 0,2026 in
Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in
f. Tebal head
(Brownell, 1959)
= 0,2020 in
Tebal head standar yang digunakan =¼ in
He = Di/4 = 1,4508 m/4 = 0,3627m = 14,2799 in
Untuk tebal shell ¼ in:
sf = 2 – 2¼ in dipilih 2 in
Maka tinggi head (Hh) = dh + He + sf = ¼ + 14,2799 + 2 =16,5299 in (0,4199 m)
Tinggi total tangki = Hs + 2 Hh = 1,5476 m + 2 (0,4199 m) = 2,3873 m
g. Daya pengaduk
- Power number, Np
Diperoleh, Np = 0,3652 (Couper, 2005)
P = Np ρ N3 Da5 (Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (973,4666kg/m3) (400/60 rps)3 (0,5803 m)5
= 6982,9885 W (9,3643 Hp)
Diasumsikan efisiensi pengaduk (η) = 50%, maka:
Pakt = 9,3643 Hp/0,5 = 18,73 Hp
Data tube:
OD tube = ¾ in
BWG = 16
Panjang = 8 ft
Pitch, PT = 15/16 intriangular
ID = 0,62 in (0,0517 ft)
a’ = 0,1963 ft2/ft
Data sabun:
Data steam:
Perhitungan:
a. Neraca Panas
Qin = Qout
LMTD = = = 18,23 oC
c. Jumlah tube
UDestimasi = 743W/m2.K = 130,8490 Btu/jam.ft2.oF
Luas permukaan untuk perpindahan panas:
W×λ 260,8724 lbm/jam × 929,8511 Btu/lbm
A= = = 56,4921 ft 2
U D × Δt 130,8490 Btu/jam ft F ×18,23 × 9 / 5 F
2o o
Ds × C × B 2 144 × 0,9375
2
as =
'
144 × PT
ft (Kern, 1965)
e. Kecepatan massa
Ds = Diameter dalam shell Gs = w/as (Kern, 1965)
B = Baffle spacing = 22.475,5041 /0,0444
PT = Tube pitch = 505.698,8425 lbm/jam.ft2
C′ = Clearance = PT – OD f. Bilangan Reynold
h. = = 7,3034 115)
Nt × at
' = 125,4 oC
at =
144 × n
(Kern, 1965) Diperoleh μ = 0,6865 lbm/ft.jam
36 × 0,302
at = = 0,0755 ft
i. ho =
144 × 1
2
=
e. Kecepatan massa
= 168,6134 Btu/jam.ft2.oF
Gt = W/at (Kern, 1965)
h. Bilangan Reynold
= 260,8724 /0,0755
Ret = ID.Gt/μ (Kern, 1965)
= 3.455,2631 lbm/jam.ft2
Ret = 0,0517(3.455,2631)/0,6865
f. Untuk steam yang berkondensasi,
= 260,0311
hi = 1.500 Btu/jam.ft2.oF
j. Clean Overall Coeficient, Uc
h ×h
U C = io o = 1.240 × 168,6134 = 148,4301 Btu/jam ft 2 °F
h +h 1.240 + 168,6134
(Kern, 1965)
io o
k. Faktor pengotor, Rd
U C − U D 148,4301 − 130,7510
Rd = = = 0,0009
U C × U D 148,4301× 130,7510
(Kern, 1965)
Pressure Drop
(1) Untuk Res = 239,5298 φs = 1
(2) N + 1 = 12 ×
2 2
f = 0,0045 ft /in (Kern, 1965) L
(Kern, 1965)
s = 0,975 B
ΔPt =
2
4 fG t .L.n
10
Ds = 8/12 = 0,6667 ft 5,22.10 .ID.s.φ t
f ⋅ G s ⋅ D s ⋅ (N + 1)
ΔPs =
2
(0,0023)(3.455,2631) 2 (8)(1)
(Kern, 1965)
5,22 ⋅ 1010 ⋅ D e ⋅ s ⋅ φ s
ΔP =
(0,0045)(505.698) (0,667 )(24) = 0,0785 psi
5,22 ⋅1010 (0,0458)(0,975)(1)
2
s
= 7,8933 psi
(2) UntukGt = 3.455,2631
ΔP =
4n V 2
.
r s 2g'
=
(4).(1)
.0,00002
0,001
= 0,0771 psi
(1) Untuk Ret = 260,0311 ∆PT = ∆Pt + ∆Pr = 0,1557 psi
f = 0,0023 ft2/in2 (Kern, 1965) ∆PT yang diperbolehkan = 2 psi
s = 0,0010
24. Duplex Twin Worm Vacuum Refiner (VE-301)
Fungsi : mengompress dan membentuk sabun menjadi bentuk peletan
Bentuk : kotak berisi dua worm plodder kembar yang terhubung
Bahan konstruksi : stainless steel (bagian ekstruder) dan mild steel (bagian luar)
Kondisi operasi:
Temperatur operasi (T) = 32,9 °C
Laju alir massa (m) = 8730 kg/jam = 19.246,1580 lbm/jam
Densitas (ρ) = 975 kg/m3 = 60,8695 lbm/ft3
Dipilih:
Tipe Vacuum Refiner : DRZ 400 RR
Diameter Worm : 400 mm
Motor tahap I : 75 kW
Motor tahap II : 75 kW
1. Screening (SC)
Fungsi : menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : bar screen
Jumlah :1
Bahan konstruksi : stainless steel
Dari Physical-Chemical Treatment of Water and Wastewater, diperoleh:
Ukuran bar:
Lebar = 5 mm
Tebal = 20 mm
Bar clear spacing = 20 mm
Slope = 30°
Kondisi operasi:
Temperatur = 30°C
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F) = 2.968,0799 kg/jam
Laju alir volume (Q) = 2.9810 m3/jam (0,0008 m3/s)
Direncanakan ukuran screening:
Panjang = 1m
Lebar = 1m
Perhitungan:
Misalkan, jumlah bar = x
Maka, 20x + 20 (x + 1) = 1000
40x = 980
x = 24,5 ≈24 buah
Luas bukaan (A2) = 20(24 + 1)(1000) = 500.000 mm2 = 0,5 m2
=
Q2 (0,0008 ) 2
Head loss (∆h) = 2 2
2 g Cd A 2 2 (9,8) (0,6) 2 (0,5) 2
1m
20 mm
1m
20 mm
Perhitungan:
Bak dibuat persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991)
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah (Kawamura, 1991) :
νo = 1,57 ft/min atau 8 mm/s (0,008 m/s)
Surface loading, ν = Q/A
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Dosis alum = 50 ppm
% berat alum = 30%
Laju massa alum = 0,1484kg/jam
Densitas alum = 1.363 kg/m3 (30%) (Perry, 1999)
Viskositas alum = 1cP (30%) (Othmer & Kirk, 1967)
Waktu simpan = 30 hari
Faktor keamanan = 15%
Perhitungan:
0,1484 kg/jam× 24 jam/hari×30 hari
a. Volume larutan, Vl = = 0,2613 m3
0,3×1.363 kg/m 3
V=
1 2
πD H
4
0,3005 m = πD
3 1 3
4
D = 0,726 m
H = 0,726 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 0,726/1,15 = 0,6313 m
c. Tebal shell tangki
Ph = ρgh = 1.363 9,8 0,6313 = 8.432,2442 Pa = 1,223 psi
Pdesign = 1,15 (14,696 + 1,223) = 18,3068 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE −1,2P
=
(18,3068 psia) (0,726 m)
2(12650 psia)(0,8) −1,2(18,3068 psia)
= 0,0007 m = 0,0259 in
Faktor korosi = 1/8 in
ρ N (D a )
Da = 0,4D = 0,4 (0,726 m) = 0,2904 m
2
= 766.202,13
e. Daya pengaduk
Diperoleh Np = 0,3652
P = Np ρ N3 Da5 (Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (1.363) (400/60)3 (0,2904)5
= 304,5211 Watt (0,4084 hp)
Efisiensi motor penggerak = 75%
Daya motor penggerak = 0,4084/0,75= 0,5445 hp
Ditinjau dari kapasitas penampungan alum yang sangat kecil, diputuskan
menggunakan container dari fiberglass dan penyalurannya dilakukan secara
manual.
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Dosis Na2CO3 = 27 ppm
% beratNa2CO3 = 30%
Laju massa Na2CO3= 0,0801kg/jam
Densitas Na2CO3 = 1.327 kg/m3 (30%) (Perry, 1999)
Perhitungan:
0,0801 kg/jam× 24 jam/hari×30 hari
a. Volume larutan, Vl = = 0,1449 m3
0,3×1.327 kg/m 3
V=
1 2
πD H
4
0,1666 m = πD
3 1 3
4
D = 0,5692 m
H = 0,5692 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 0,5515/1,15 = 0,495 m
c. Tebal shell tangki
Ph = ρgh = 1.327 9,8 0,495 = 6.437,1477 Pa = 0,9336 psi
Pdesign = 1,15 (14,696 + 0,9336) = 17,9741 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia (Brownell,1959)
=
(17,9741psia) (0,5692 m)
2(12650 psia)(0,8) −1,2(17,9741 psia)
= 0,0005 m = 0,0199 in
Faktor korosi = 1/8 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,0199 in + 1/8 in = 0,1449 in
Tebal shell standar yang digunakan 3/16in
d. Bilangan Reynold
ρ N (D a )
Da = 0,4D = 0,4 (0,5692 m) = 0,2277 m
2
= 835.240,99
e. Daya pengaduk
Diperoleh Np = 0,3652
P = Np ρ N3 Da5 (Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (1.327) (400/60)3 (0,2277)5
= 87,8757 Watt (0,1178 hp)
Efisiensi motor penggerak = 75%
Daya motor penggerak = 0,1178/0,75= 0,1571 hp
Ditinjau dari kapasitas penampungan soda abu dan kebutuhannya yang tidak
kontinue, diputuskan menggunakan container dari fiberglass dan penyalurannya
dilakukan secara manual.
5. Clarifier (CL)
Fungsi : memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Tipe : External Solid Recirculation Clarifier
Bentuk : Circular desain
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Perhitungan:
Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh :
Untuk clarifier tipe upflow (radial):
Kedalaman air = 3–5m
Settling time = 1–3jam
Dipilih: kedalaman air (H) = 3 m, waktu pengendapan = 3 jam
a. Diameter dan tinggi clarifier
Karena campuran sebagian besar merupakan air, digunakan densitas air sebagai
densitas campuran.
= 8,9436 m3
2.968,3084 kg / jam x 3 jam
Volume cairan, V =
995,68
V = 1/4 π D2H
4V 1 / 2 4× 8,9436
) = = 1,9483 m
1/ 2
πH 3,14×3
D = (
4V 1 / 2 4× 8,9436
) = = 2,3861 m
1/ 2
πH 3,14× 2
D = (
H = 1,5D = 3,5792 m
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(20,1554 psia) (2,3861 m)
2(12.650 psia)(0,8) − 1,2(20,1554 psia)
= 0,0024 m = 0,0937 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0937 in + 1/8 in = 0,2187 in
Tebal shell standar yang digunakan ¼ in (Brownell,1959)
c. Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana:P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga,
P = 0,006 × (2,3861)2 = 0,0342 kW = 0,0458 hp
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa = 2.968,3084kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Densitas pasir (ρ) = 2.089,5 kg/m3
Waktu tinggal = ¼ jam
Volume medium penyaring = 1/3 volume tangki
Tinggi medium penyaring = 43,5 in (1,1049 m)
Faktor keamanan = 15%
0,7453 m3 = D2 (2,2098 m)
D = 0,6553 m
c. Tebal tangki
- Tekanan hidrostatis air
Ph = ρgh = 995,68kg/m3 9,8 m/det2 2,2089 m= 21.562,4859 Pa
- Tekanan pasir
Ps = ρgh = 2.089,5kg/m3 9,8 m/det2 1,1049 m= 22.625,1478 Pa
Ptotal = 21.562,4859 Pa + 22.625,1478 Pa = 44.187,6337 Pa = 6,4089 psi
Pdesign= (1,15) (14,696 + 6,4089) = 24,2706psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(24,2706 psia) (0,6553 m)
2(12.650 psia)(0,8) − 1,2(24,2706 psia )
= 0,0008 m = 0,031 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,031 in + 1/8 in = 0,156 in
Tebal shell standar yang digunakan 3/16in (Brownell,1959)
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju alir volumetrik = 2,9812m3/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis,2003)
Kebutuhan perancangan = 8 jam
Faktor keamanan = 15%
Perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 4 : 5
Perhitungan:
a. Volume air, Va = 2,9812m3/jam 8 jam = 23,8495 m3
Volume tangki, Vt = 1,15×23,8495 m3 = 27,4269 m3
b. Diameter tangki
V=
1 2
πD H
2 5
4
27,4269 m = πD D
3 1
4 4
27,4269 m = πD
3 5 3
16
D = 3,0343 m
H = 3,7929 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 3,7929m/1,15 = 3,2982 m
c. Tebal dinding tangki
Ph = ρgh = 995,68 kg/m3 9,8 m/s2 3,2982 m = 32.182,3007 Pa = 4,6677 psi
Pdesign= (1,15)(14,696 + 4,6677) = 22,2682 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
% beratH2SO4 = 5%
Laju massa H2SO4 = 0,1335kg/hari
Densitas H2SO4 = 1.061,7 kg/m3(5%) (Perry, 1999)
Viskositas H2SO4 = 17,8579 cP (5%) (Othmer & Kirk, 1967)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 15%
0,0868 m =
3 1 3
πD
4
D = 0,458 m
H = 0,458 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 0,458/1,15 = 0,3982 m
c. Tebal shell tangki
Ph = ρgh = 1.061,7 9,8 0,3982 = 4.143,5921 Pa = 0,601 psi
Pdesign = 1,15 (14,696 + 0,601) = 17,5915 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(17,5915 psia) (0,458 m)
2(12650 psia)(0,8) − 1,2(18,07587,5915 psia)
= 0,0004 m = 0,0157 in
Faktor korosi = 1/8 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,0157 in + 1/8 in = 0,1407 in
Tebal shell standar yang digunakan 3/16in
d. Bilangan Reynold
ρ N (D a )
Da = 0,4D = 0,4 (0,458 m) = 0,1832 m
2
= 13.301,2684
e. Daya pengaduk
Diperoleh Np = 0,3652
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju alir volumetrik = 2,9812 m3/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Faktor keamanan = 15%
Perhitungan:
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(18,1406 psia) (0,6069 m)
2(12.650 psia)(0,8) − 1,2(18,1406 psia)
= 0,0005 m = 0,0215 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0215 in + 1/8 in = 0,1465 in
Tebal shell standar yang digunakan3/16 in (Brownell,1959)
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
% beratNaOH = 4%
Laju massa NaOH = 0,4926kg/hari
Densitas NaOH = 1.039 kg/m3(4%) (Perry, 1999)
ViskositasNaOH = 0,6402 cP (4%) (Othmer & Kirk, 1967)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 15%
Perhitungan:
0,4926 kg/hari × 30 hari
a. Volume larutan, V =
0,04 × 1039 kg/m
= 0,3556m3
l 3
V = πD H
1 2
4
0,4089 m = πD
3 1 3
4
D = 0,7679 m
H = 0,7679 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 0,76791,15 = 0,6677 m
c. Tebal shell tangki
Ph = ρgh = 1.039 9,8 0,6677 = 6.798,7206 Pa = 0,9861 psi
Pdesign = 1,15 (14,696 + 0,9861) = 18,0344 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(18,0344 psia) (0,7679 m)
2(12650 psia)(0,8) − 1,2(18,0344 psia)
= 0,0007 m = 0,027 in
ρ N (D a )
Da = 0,4D = 0,4 (0,7679 m) = 0,3071 m
2
= 1.020.682,2858
e. Daya pengaduk
Diperoleh Np = 0,3652
P = Np ρ N3 Da5 (Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (1.039) (400/60)3 (0,3071)5
= 307,2973 Watt (0,4121 hp)
Efisiensi motor penggerak = 75%
Daya motor penggerak = 0,4121/0,75= 0,5495 hp
Ditinjau dari kapasitas penampungan soda api dan kebutuhannya yang tidak
kontinue, diputuskan menggunakan container dari fiberglass dan penyalurannya
dilakukan secara manual.
Data:
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm
Laju alir volumetrik = 2,9812 m3/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Faktor keamanan = 15%
Perhitungan:
1 0,6096
= 0,1524 m
2 2
Tinggi tutup = (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(18,1406 psia) (0,6069 m)
2(12.650 psia)(0,8) − 1,2(18,1406 psia)
= 0,0005 m = 0,0215 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0215 in + 1/8 in = 0,1465 in
Tebal shell standar yang digunakan3/16 in (Brownell,1959)
Data:
Temperatur = 90oC
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan perancangan =1 hari
Laju alir massa air = 2.742,15kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Perry, 1999)
Faktor keamanan = 15%
Perhitungan:
a. Volume larutan, Vl=2.742,15 24/995,68 =66,0971 m3
Volume tangki, Vt = 1,15 66,0971m3 = 76,0117 m3
b. Diameter dan panjang tangki
- Volume dinding tangki (Vs)
πDi 2
Vs = H, dengan H direncanakan 3 : 1
4
3πDi 3
Vs =
4
- Volume tutup tangki (Ve)
πDi 3
Ve =
24
- Volume tangki(V)
V = Vs + 2Ve
5πDi 3
76,0117 =
6
D = 3,0735 m
H = 9,2206 m
Tinggi tutup =
1
( 3,0735
) = 0,7684 m
2 2
Tinggi cairan dalam tangki =3,0735 /1,15 = 2,6726 m
d. Tebal Dinding Tangki
Ph = ρgh = 995,68 9,8 2,6726= 26.078,6624 Pa = 3,7824 psi
Pdesign = 1,15 (14,696 + 3,7824) = 21,2502 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(21,2502 psia) (3,0735 m)
2(12650 psia)(0,8) − 1,2(21,2502 psia)
= 0,0032 m = 0,1272 in
Faktor korosi = 1/8 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,1272 in + 1/8 in = 0,2522 in
Tebal shell standar yang digunakan 5/16in
Data:
Jenis uap = saturated (jenuh)
Suhu = 133,7 °C
Tekanan = 2 bar (g)
Entalpi steam = 2.722,268 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Entalpi air = 376,92 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan uap = 2.742,15kg/jam = 6.045,3439 lbm/jam
Nt = =
A 1.820,9309
L× a 12 × 0,917
= 165,48 buah
'
Data:
Temperatur = 30oC
Perhitungan:
0,0015 kg/jam × 24 jam × 90 hari
a. Volume larutan, Vl = 3
= 0,0655m3
1272 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,15×0,0655 m3 = 0,0753 m3
b. Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki (D : H) = 1 : 1
V=
1
πD 2 H
4
0,0753 m 3 = πD 3
1
4
D = 0,4369 m
H = 0,4369 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 0,4369/1,15 = 0,3799 m
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(17,6903 psia) (0,4369 m)
2(12650 psia)(0,8) − 1,2(17,6903 psia)
= 0,0004 m = 0,0150 in
Faktor korosi = 1/8 in
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,0150 in + 1/8 in = 0,1400 in
Tebal shell standar yang digunakan 3/16in
d. Bilangan Reynold
ρ N (D a )
Da = 0,4D = 0,4 (0,4369 m) = 0,1748 m
2
= 258.986,7168
e. Daya pengaduk
Diperoleh Np = 0,3652
P = Np ρ N3 Da5 (Geankoplis, 2003)
= 0,3652 (1.272) (400/60)3 (0,1748)5
= 22,4346 Watt (0,0301 hp)
Efisiensi motor penggerak = 75%
Daya motor penggerak = 0,0301/0,75= 0,0401 hp
Ditinjau dari kapasitas penampungan kaporit dan kebutuhannya yang sedikit,
diputuskan menggunakan container dari fiberglass dan penyalurannya dilakukan
secara manual.
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa air = 540 kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan perancangan = 1 hari = 24 jam
Faktor keamanan = 15%
Perbandingan diameter dengan tinggi silinder, H : D = 4 : 5
Perhitungan:
a. Volume air, Va = 540kg/jam 24 jam / 995,68 kg/m3 = 13,0162 m3
Volume tangki, Vt = 1,15×13,0162m3 = 14,9687 m3
b. Diameter tangki
V=
1
πD 2 H
4
5
14,9687 m 3 = πD 2 D
1
4 4
14,9687 m 3 = πD 3
5
16
D = 2,4797 m
H = 3,0996 m
Tinggi cairan, h = H/1,15 = 3,0996 m/1,15 = 2,6953 m
c. Tebal dinding tangki
Ph = ρgh = 995,68 kg/m3 9,8 m/s2 2,6953 m = 26.299,7984 Pa = 3,8145 psi
Pdesign= (1,15)(14,696 + 3,8145) = 21,2870 psia
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia (Brownell,1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
Kondisi operasi:
Temperatur = 30°C
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 = 62,1606 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s (Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F) = 2.968,0799 kg/jam
Laju alir volume (Q) = 2.9810 m3/jam (0,0292 ft3/s)
Perhitungan:
i. Diameter optimum
D = 3,9 × Q0,45×ρ0,13 (Peters et.al., 2004)
= 3,9 0,02920,45 62,1606,13
= 1,3612 in
j. Spesifikasi pipa
Digunakan pipa dengan spesifikasi: (Geankoplis, 2003)
- Ukuran pipa nominal = 1 ½ in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 1,61 in
- Diameter luar (OD) = 1,90 in
- Luas penampang dalam (at) = 0,01414 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
m. Faktor fanning
ε/D = 1,8110 10-3/1,61 = 0,0011
Diperoleh f = 0,0261 (Couper, 2005)
n. Instalasi pipa
- Panjang pipa lurus = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open, Kf = 0,17 (Geankoplis, 2003)
o
- 2 buah standard elbow 90 , Kf = 0,75 (Geankoplis, 2003)
- 1 buah sharp edge entrance, Ke = 0,55 (Geankoplis, 2003)
- 1 buah sharp edge exit, Kex = 1 (Geankoplis, 2003)
= = 9,7286
ΣF =
= 0,8605 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, Δz = 0 ft
Static head, Δz = 0 ft.lbf/lbm
o. Daya pompa
X I
Cx = Cy 2 x
m
X 1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2011
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2011
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ]
koefisien korelasi:
≈ 0,99 = 1
–
a = –
= - 113.832,7750
Cx = US$ 6667 ×
0 , 49
545,9337 1.596,2310
x
1 1103
Cx = US$ 211.665,08
Cx = Rp.1.817.779.742 /unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE – 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE – 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 1 bulan (30 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan baku Proses
1. Stearin
Kebutuhan = 5.736,2602kg/jam
Harga = $ 0,875/kg = Rp 7.514,50/kg (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total = 30 hari × 24 jam/hari ×5.736,2602kg/jam Rp 7.514,50/kg
= Rp 31.035.691.685
3. NaOH 48%
Kebutuhan =2.291,1543 kg/jam
Harga =Rp 2.325/kg (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total =30 hari ×24jam/hari ×2.291,1543kg/jam Rp 2.325/kg
= Rp 3.835.392.348
4. Gliserin
Kebutuhan =40,5kg/jam
Harga =$ 0,8/kg = Rp 6.870,40/kg (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total =30 hari × 24 jam/hari ×40,5kg/jam Rp 6.870,40/kg
= Rp200.340.864
5. EDTA
Kebutuhan =13,5kg/jam
Harga =$ 3,95/kg = Rp33.922,60/kg (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total =30 hari × 24 jam/hari ×13,5kg/jam Rp 33.922,60/kg
= Rp 329.727.672
6. NaCl
Kebutuhan =45kg/jam
Harga =Rp 1.925/kg (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total =30 hari × 24 jam/hari ×45kg/jam Rp 1.925/kg
= Rp 62.370.000
4. H2SO4
Kebutuhan = 0,0056kg/jam
Harga = Rp 2.100/kg (PT. Tohoma Mandiri, 2011)
Harga total = 30 hari ×0,0056kg/jam 24 jam/hari×Rp 2.100/kg
= Rp 8.410
5. NaOH
Kebutuhan = 0,0205 kg/jam
Harga = Rp 2.325/kg(48%) (PT. Nubika Jaya, 2011)
Harga total = 30 hari ×0,0205kg/jam 24 jam/hari×Rp 2.325/kg / 48%
= Rp 71.580
6. Solar
Kebutuhan =261,4308ltr/jam
Harga solar = Rp7155/liter (Analisa, 2011)
Harga total = 30 hari × 24 jam/hari ×261,4308liter/jam × Rp. 7155/liter
= Rp 1.346.786.909
Total biaya bahan baku proses dan utilitas selama 30 hari adalah:
= Rp 51.162.885.298
PD = × HPT
IP
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
× Rp 765.190.800.000 = Rp 63.765.900.000
1
Piutang Dagang =
12
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
II. Bangunan
Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang
(Waluyo, 2000; Rusdji,2004)
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
P−L
D=
n
dimana:
D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
Umur
Komponen Biaya (Rp) (tahun) Depresiasi (Rp)
Bangunan 12,224,000,000 20 611,200,000
Peralatan proses dan utilitas 44,997,101,302 16 2,812,318,831
Instrumentrasi dan pengendalian proses 8,416,723,984 4 2,104,180,996
Perpipaan 10,035,324,751 4 2,508,831,188
Instalasi listrik 3,237,201,532 4 809,300,383
Insulasi 3,884,641,839 4 971,160,460
Inventaris kantor 2,249,855,065 4 562,463,766
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 449,971,013 4 112,492,753
Sarana transportasi 4,890,000,000 8 611,250,000
TOTAL 11.103.198.378
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25% dari MITTL.
sehingga:
Biaya amortisasi = 0,25× Rp 38.522.698.236= Rp 9.630.674.559
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10% dari harga bangunan(Peters et.al., 2004).
= 0,1 ×Rp 12.224.000.000 =Rp 1.222.400.000
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10% dari harga kendaraan (Peters et.al., 2004).
= 0,1 × Rp 4.890.000.000 = Rp489.000.000 ,-
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10% dari harga perpipaan (Peters et.al., 2004).
= 0,1 × Rp 10,035,324,750 = Rp 1.003.532.475
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10% dari harga insulasi(Peters et.al., 2004).
= 0,1 × Rp 3,884,641,838= Rp 388.464.183
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00 Pasal 6
ayat 1 sehingga:
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 55.841.808.467- Rp 279.209.042
= Rp 55.562.599.424
× 100%
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
= = 7,26 %
× 100%
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
= = 59,36 %
× 100%
Laba setelah pajak
ROI =
Total Modal Investasi
= = 14,76 %
× 100%
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
= = 24,60 %
600
500 penjualan
400
300
200
100
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
kapasitas produksi (%)
Gambar LE.2 Grafik Break Event Point (BEP) Pabrik Soap Noodle