PT.ARUTMIN INDONESIA
Disusun oleh:
Muhammad Ramadhani
NIS: 0028580435
Xll TEB
2020
KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji syukur ke hadiran Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan magang yang dilakukan di PT. ARUTMIN
INDONESIA.
Dengan adanya magang ini membuat saya tau tentang dunia kerja, aturan, dan tatakrama
dalam dunia kerja. Selama masa magang saya diberi kesempatan untuk melihat langsung
kelapangan apa saja yang akan dilakukan selama melakukan pekerjaan di PT. ARUTMIN
INDONESIA.
Penulisan ini tidak akan tersusun baik tanpa adanya pengarahan, pembimbingan, dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucap banyak terimakasih kepada:
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
3. Dapat memanfaatkan hasil dari biobriket untuk masyarakat dan membuka wawasan bagi
masyarakat yang belum mengethaui tentang biobriket tempurung kelapa
BAB ll
TINJAU PUSTAKA
PT Arutmin Indonesia
Produk Batubara
Tambang Arutmin di Satui, Senakin, Batulicin, Kintap, dan Asam-Asam, delapan produk
batubara yang berbeda diproduksi. Variasi produk batubara yang demikian merupakan
keuntungan strategis bagi Arutmin, yang memungkinkannya untuk menawarkan pasar: Batubara
berkualitas tinggi, batubara peringkat rendah yang ramah lingkungan dan produk campuran
untuk memenuhi spesifikasi pelanggan.
Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan.
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perseroan dalam menghadapi persaingan
terbuka di masa mendatang
Jalan Batulicin, Pelaihari, Asam Asam, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan 70881
Minggu Tutup
Senin 07.00-17.00
Selasa 07.00-17.00
Rabu 07.00-17.00
Kamis 07.00-17.00
Jumat 07.00-17.00
Sabtu Tutup
• Menyusun dan mengkaji ulang prosedur kerja standard secara terpadu dan komprehensif untuk
mencapai kondisi kerja yang terbaik bagi karyawan, masyarakat dan lingkungan.
• Melaksanakan kegiatan operasi pertambangan yang aman dan selamat meliputi kelaikan sarana,
prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan, pengamanan instalasi dan pelaksanaan
pemeliharaan peralatan serta meningkatkan kompetensi karyawan ditempat kerja.
• Melaksanakan prinsip-prinsip 4R( reduce, reus, recycle, recovery) dan memanfaatkan limbah
padat non B3.
• Mengurangi emisi bahan bakar pencemaran udara ke lingkungan yang dapat mempengaruhi
kualitas udara dan lingkungan sekitar.
• Melakukan efisiensi energi melalui kegiatan penggantian atau perbaikan dengan peralatan dan
bahan yang ramah lingkungan.
• Melakukan reklamasi lahan bekas tambang dan penutupan tambang sesuai dengan prinsip
lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja serta konservasi bahan galian.
• Melakukan perlindungan keanekaragaman hayati berupa konservasi dan rehabilitasi sumber daya
alam.
• Melaksanakan inspeksi dan audit serta menindak lanjuti rekomendasi untuk perbaikan sistem dan
penerapan secara berkelanjutan.
• Mendorong keterlibatan secara aktif semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan
komitmen ini.
• Bahan:
- Tempurung kelapa
- Air 1:8
• Alat:
- Penumbuk manual
- Cetakan
• Pembakaran
- tempurung kelapa dibakar dengan cara bikin lubangan ditanah lalu dibuat tempurung kelapa
kedalam lubangan tanah lalu dibakar kurang lebih 30 menit kira-kira sampai tempurung kelapa siap di
haluskan.
• Penghalusan
- tempurung kelapa yang sudah dibakar tadi lalu diangkat dan didinginkan lalu di haluskan
dengan cara ditumbuk menggunakan alat penumbuk hingga halus,setelah ditumbuk lalu di saring di
saringan yang berukuran 20mesh
• Pencetakan
- setelah dihaluskan dan disaring dengan saringan berukuran 20mesh lalu di cetak dengan cara
tepung kanji Dimasak dengan air perbandingan 1:8 Dengan waktu 1 menit, setelah itu campurkan tepung
kanji yang sudah dimasak tersebut dengan serbuk briket tempurung kelapa yang sudah halus dengan
perbandingan 1:25 lalu diaduk dan dicetak dengan alat pencetak berbentuk tabung
• Pengeringan
- setelah dicetak lalu dikeringkan dibawah sinar terik matahari hingga benar-benar kering.
BAB lV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya briket kita dapat mengolah bahan- bahan yang sudah tidak terpakai
lagi menjadi barang yang lebih multifungsi dan Proses pembriketan adalah proses pengolahan
yang mengalami perlakuan pencampuran bahan baku, pencetakan dan pengeringan pada,
sehingga diperoleh briket yang mempunyai bentuk, ukuran fisik, dan sifat kimia tertentu
prinsipnya untuk membuat briket ini digunakan proses yang meliputi : Pengeringan, pemisahan,
karbonisasi, pencampuran dan pencetakan.
4.2 SARAN
Disarankan dalam penelitian selanjutya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai penambahan bahan yang memudahkan pada proses penyalaan sehingga
tidak lagi memberikan umpan untuk menyalakan briket dengan minyak tanah.
Untuk mendapatkan kualitas briket yang lebih baik, perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai komposisi campuran briket dengan bahan lain. Untuk
mendapatkan rendemen pengarangan yang lebih tinggi perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan tungku pengarangan. Disamping itu
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh desain tungku briket
terhadap lamanya waktu dan jumlah briket yang digunakan untuk memasak.