LAPORAN
Oleh:
Disetujui Oleh:
Disahkan Oleh :
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. Nauli Sawit dimulai dari
PT. Nauli Sawit didirikan dengan Akta tanggal 26 Juni 2004 nomor 7 diperbuat
Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia tanggal 07 Desember 2004
Anggaran Dasar perseroan telah beberapa kali dirubah, terakhir dengan Akta
POEDJIATI, Sarjana Hukum, Notaris di Medan yang telah diterima dan dicatat
Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
0020/BH.02.16/XII/2015.
Unit Usaha Sawit PT. Nauli Sawit merupakan salah satu dari 36 un yang
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang usaha perkebunan
kelapa sawit.
komponen lingkungan baik yang akan menimbulkan dampak, baik itu dampak
kesehatan masyarakat.
stasiun penebahan dan kempa, stasiun pemurnian minyak, stasiun pabrik biji,
stasiun demerilisasi, stasiun ketel uap dan stasiun kamar mesin. Analisis minyak
analisa kadar ALB, kadar air minyak, kadar kotoran, losis minyak, kadar air
kernel, penetuan kadar inti pecah dan losis inti. Sedangkan pengolahan limbah di
PKS Nauli Sawit melalui tiga proses yaitu fat pit, deoling pond dan proses
anaerobik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjat kan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini tepat
pada waktunya. Laporan ini berisikan kegiatan serta pengambilan data dan
September 2021.
Bapak Rianto sebagai Diretur Utama PT Nauli Sawit yang telah memberi
selaku Asisten pengolahan PT Nauli Sawit. Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P.
Bapak Dr Muhammad Said Siregar S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing PKL.
Kedua Orang Tua yang telah memberikan semangat dan motivasi, pendidikan
mendukung.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN...........................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL
.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR
............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN
........................................................................................... x
PENDAHULUAN
PELAKSANAAN PKL
LAMPIRAN ............................................................................................................ 96
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
x
22. Thresher PKS PT Nauli Sawit ..................................................... 31
xi
46. Nut Hopper PKS PT Nauli Sawit ................................................ 53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
PENDAHULUAN
fakultas pertanian mempunyai tugas pokok yaitu : Tri Dharma Perguruan Tinggi
oleh pemerintah Republik Indonesia antara lain dengan kebijakan “Link and
Match” nya yang mengandung makna bahwa proses pendidikan perguruan tinggi
harus menghasilkan lulusan akademis yang cakap dan terampil dalam penerapan
dibidang pertanian.
Oleh karena itu menjelang akhir masa kuliah mahasiswa perlu melakukan
(PKL).
Praktek Kerja Lapangan ini memiliki bobot 2 (dua) sks setara dengan 30
hari kuliah efektif, dimana dengan kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dari
2
pertanian sesuai dengan bidang program studi jurusannya dan menerima ilmu
perusahaan yaitu mencakup sejarah perusahaan, visi misi dan tujuan perusahaan,
lokasi dan luas perkebunan, iklim, topografi dan luas tanah. Organisasi dan
tenaga kerja perusahaan, bidang dan seksi kerja. Aspek budidaya, aspek produksi,
pendapatan perusahaan dan sistem upah dan penggajian di PT. Nauli Sawit Sosial
budaya mencakup lingkungan sosial yang terdapat diluar dan didalam perkebunan
dibidang pertanian.
selama perkuliahan.
Sumatera Utara.
tugas.
perusahaan.
PT. Nauli Sawit didirikan dengan Akta tanggal 26 Juni 2004 nomor 7
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia tanggal 07 Desember
Anggaran Dasar perseroan telah beberapa kali dirubah, terakhir dengan Akta
POEDJIATI, Sarjana Hukum, Notaris di Medan yang telah diterima dan dicatat
Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
0020/BH.02.16/XII/2015.
Tengah (pada waktu itu) dengan HGU No. 1 Kelurahan Bajamas & No. 1 Desa
Sampang Maruhur tanggal 22 Desember 2010 yang akan berakhir pada tanggal 22
Desember 2045. Luas lahan yang dimiliki adalah 1.799,15 Ha, dengan komposisi
perkebunan Kelapa Sawit seluas 1.686,05 Ha atau 65,18% (TM), areal pembibitan
lingkungan baik yang akan menimbulkan dampak, baik itu dampak positif
masyarakat.
program pensiun. Disamping itu, semua karyawan juga memegang polis asuransi
para karyawan disediakan berbagai fasilitas antara lain : perumahan, air, listrik,
tenaga kerja.
Sawit.
MTSI adalah Majelis Ta’lim dan Syiar Islam, komisariat kebun sawit
langkat merupakan bagian dari MTSI Pusat Kantor Direksi. Kegiatan yang
kaum Bapak dan Ibu di Kebun PT Nauli Sawit untuk melaksanakan pengajian dan
peringatan hari besar Islam. Selain dari itu juga mengadakan pembinaan,
meyediakan beberapa fasilitas kebun. Adapun fasilitas yang ada pada PT.
a. Pukesbun
mereka seperti masjid, musholla dan gereja yang terletak pada masing-masing
afdeling.
Langkat dilengkapi sarana pendidikan yakni : TK, SD, SMP dan Madrasah. Bagi
dilengkapi dengan listrik dan air bersih. Disamping itu, dalam bidang olahraga
diantaranya seperti lapangan bola voli, badminton, lapangan sepak bola dan tenis
Adapun gambaran umum dari kegiatan praktek kerja lapangan yang saya
1. Pemupukan
memberi pupuk kedalam tanah sebagai pengganti unsur hara yang telah diambil
Cara Memupuk :
Ember pupuk
Kain gendongan
dengan pembuatan Supply Pupuk Besar (SPB) dan pemupukan upply Pupuk
Kecil (SPK). Biasakan penentuan SPB dan SPK sesuai denga rencana
pemupukan blok.
3. Penaburan pupuk dilakukan oleh grup penabur (satu grup 5 orang) dengan 1
4. Penaburan pupuk pada keliling piringan dengan jarak 1 meter dari pokok
5. Goni eks pupuk dikumpulkan untuk kontrol terhadap jumlah pupuk yang
dipakai.
Meliputi :
2. Setiap pemupu harus memakai APD, yakni : Sepatu kerja Sarung tangan
centeng/Hansip.
bekerja.
Pelaksanaan Chemis
1. Campuran bahan kimia dengaa air sesuai dengan konsentrasi yang telah
4. Lakukan penyemprotan dengan merata pada areal sesuai dengan dosis yang
Kaca mata Sepatu kerja Helm pengaman/topi Masker Sarung tangan karet
dan berdo’a.
5. Pada saat wolon (makan), pastikan tangan telah dicuci dengan bersih.
kantor.
3. Panen
Cara Memanen :
TBS, pastikan alat-alat kerja dalam kondisi baik dan dapat dipergunakan.
diambil.
5. Pastikan panjang galah (Allong Stick) sesuai dengan tinggi pokok (pada
panen TM tua).
dibawa pulang.
administrasi.
2.3.2. Proses Pengolahan
1. Jembatan Timbang
sebuah pabrik kelapa sawit yang menjadi bagian terdepan dimana didapat
kosong yang kembali dari loading ramp sebelum keluar dari lokasi pabrik
harus ditimbang kembali sehingga berapa jumlah TBS yang masuk dapat
Mechanical Electrical
STRUKTUR
TIMBANGAN LOAD CELL
PROCESSING
INDIKATOR/DIS
OUTPUT PLAY
pencatatan ditampilkan secara digital. Pada PT. Nauli Sawit dioperasikan oleh 2
orang krani timbang yang terbagi atas 2 shift pagi dan malam. Shift pagi bekerja
dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB, setelah pergantian shift krani timbang
bekerja sampai truk pengangkut TBS habis (TBS kebun Induk). Untuk proses
penimbangan buah pihak ketiga dibatasi hanya sampai pukul 17.30 WIB saja.
3. Timbangan harus bersih, tidak ada yang mengganjal timbangan dan load
cell.
5. Cermin pantulan untuk melihat isi truk agar tidak ada aksi penipuan.
2. Sortasi TBS
mengawasi dan memeriksa TBS yang akan diolah guna mengetahui mutu TBS
yang masuk. Pelaksanaan sortasi bertujuan untuk mengetahui jumlah mutu TBS
yang diperoleh selama proses di pabrik. Sortasi juga berfungsi sebagai acuan
pembayaran terhadap buah yang dikirim dari kebun. Pada kebun dan Pabrik PT
TPH kebun, yang kedua dilakukan di pabrik. Hasil sortasi dimasukan kedalam
chute loading ramp secara manual. PT Nauli Sawit dapat menggunakan beckhoe
lodder untuk membantu memasukan TBS kedalam chute loading ramp dengan
merk KOMATSU.
Proses sortasi TBS harus sesegera mungkin sejak buah tiba di loading ramp,
terbuka dan disaksikan oleh pihak penghasil buah dan karyawan PKS. Hal ini
kualitas bahan bakunya. TBS dalam keadaan matang dapat mencapai rendemen
yang tinggi, sedangkan buah mentah memiliki kadar minyak yang sangat rendah.
Kualitas hasil minyak CPO yang di peroleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah
a. TBS inti merupakan TBS yang berasal dari kebun milik Unit PT Nauli
Sawit
b. TBS pembelian dari pihak ketiga yang disuplay oleh pemasok resmi
yang sudah ditunjuk oleh unit dan kantor pusat medan.
a. Buah Normal
berwarna hitam.
BJR
4. Buah lewat masak (over ripe) adalah TBS dengan buah luar
b. Buah Abnormal
tandannya lebih dari 2,5 cm, idealnya tidak ada (0%) dari total
Sawit
c. Pemeriksaan fisik buah
1. TBS dibongkar terpisah dari TBS lain yang telah di pilih secara
yaitu adalah :
minimal 1 truk/afdeling/hari.
tanaman bersangkutan.
3. Loading Ramp
penampungan sementara TBS sebelum diolah dari kebun. Tujuan loading ramp
adalah menjaga supplay TBS ke sterilizer tetap stabil sehingga proses tidak
CPO dan menyaring sampah yang terikut pada TBS melalui kisi-kisi loading
ramp. TBS yang telah disortasi dipelataran, pintu gerbang loading ramp dibuka,
buah ditank melewati gerbang dan masuk kedalm lori/basket dengan isi yang
beratnya 2,5 ton/lori, dalam satu lori, diisi sampai sembilan lori karena 1 kali
perebusan ada 9 lori, kemudian setelah 9 lori diisi dengn beerat yag sudah
4. Kemiringan : 45o
Pada PKS PT. Nauli Sawit, jumlah tenaga kerja yang berada pada
1. Digester
Fruit Elevator
Crude Oil
Oil Gutter
Overflow
Fruit Distribution
Digester
Screw Press
Fiber dan Nut
CBC
conveyor dan mengalirkannya masuk kedalam digester. Fruit elevator pada PKS
PT. Nauli Sawit berjumlah 2 line operasi. Brondolan yang sudah lepas dari tandan
masuk kedalam digester dan diaduk sampai buah lunak dengan menggunakan
pisau pengaduk dan masuk kedalam feed screw conveyor dan mendorong masuk
kedalam mesin pengempa (twin screw press) kemudian masuk kedalam alat
pengepresan untuk dipress dan memisahkan minyak keluar dari biji dan serat.
daging buah terlepas dari bijinya sebelum proses pengempaan. Dengan adanya
pelumatan ini akan terjadi pemisahan awal minyak dari sel brondolan karena
2. Memecah dinding sel dari “oil bearing cell” untuk melepas minyak dari
mesocarp.
5. Jika sel minyak tidak pecah, akan menyebabkan hilang di sludge dan jika
Pada PKS PT. Nauli Sawit ada 3 unit digester dengan kapasitas 3,5 m3,
dengan spesifikasi pabrikan apindo sebanyak 2 unit dan US 1 unit Stasiun ini
5. Screw Press
dengan cake pada masa digester dengan sistem ulir. Brondolan/buah rebus yang
sudah dilumatkan dalam digester masuk kedalam mesin press untuk dilakukan
akan keluar dengan bantuan worm screw dan diujung sudah terpasang adjusting
cone yang siap menekan atau mengepress buah. Tekanan hidrolik dapat disetel
sesuai dengan hasil keluaran press (press cake) yang akan dicapai baik oil loss in
fibre atau broken nut. Keluaran dari press terdiri dari press cake dan crude oil.
lossis minyak yang terdapat pada ampas pressan tersebut dengan mengontrolnya
pada norma 3,90 % terhadap contoh, 0,55% terhadap TBS, inti pecah 0,80%
terhadap contoh, 0.10% terhadap TBS dan norma tekanan hidrolik pada pressan
untuk merk apindo dan US 40-60 bar pada ampere 30-40 ampere.
Minyak (crude oil) hasil dari pressan mengalir melalui oil gutter kedalam
sand trap tank. Crude oil mengalir secara cyclone dan gravitasi ke vibrating
screen dan turun ke bak RO. Dari bak RO crude oil dipompakan ke balance tank
untuk menghindari riak dari minyak saat mengalir ke CST. Didalam CST crude
oil harus menunggu waktu tunggu untuk terjadi pemisahan sesuai dengan berat
jenisnya. Crude oil akan mengalir lewat skimmer kemudian ke oil tank dan
dijernihkan oleh oil purifier. Setelah itu vacum dryer digunakan untuk
mengurangi kadar airnya sebelum dikirim ke storage tank (tangki timbun) dengan
norma <0,15% kadar air. Sedangkan sludge yang ada di CST dengan prinsip
bejana berhubungan fraksi berat (sludge) mengalir ke sludge tank. Sludge ini
masih mengandung minyak dengan norma <5% dan masih bisa diproses. Sludge
dialirkan ke brush strainer yang bekerja dengan prinsip cyclone dengan tambahan
air panas sebagai pengencer untuk menangkap pasir yang ada pada sludge.
Kemudian hasil dari brush strainer dialirkan ke sand cyclone untuk menangkap
pasir-pasir yang masih tersisa. Sebelum diolah oleh sludge separator, sludge
ditampung sementara di buffer tank. Setelah itu dipompakan ke sludge separator
yang bekerja secara sentrifugal. Fraksi ringan akan mengalir ke CST, sedangkan
Crude Oil
Oil Gutter
Vibrating Screen
Bak RO
Minyak Sludge
CST
Sludge Separator
Vacum Drier Heavy Phase
Heavy Phase
Storage Tank
Fat Pit
Gambar 28. Alur Proses Stasiun Klarifikasi PKS PT. Nauli Sawit
1. Sand Trap Tank
Sand trap tank berfungsi untuk menangkap pasir atau material yang lebih
berat dari crude oil, secara cyclone untuk mengurangi kehausan terhadap
vibrating screen. Pada PKS PT Nauli Sawit juga dilengkapi oleh kerangan steam
inject yang biasanya digunakan untuk membantu proses menaikkan suhu kerja
sand trap pada saat awal mengolah TBS dan akhir olah TBS.
Dalam pengoperasian sand trap tank, perlu di jaga temperatur operasi sand trap
2. Vibrating Screen
Raw oil tank atau bak crude oil berfungsi untuk mengendapkan pasrtikel-
partikel yang tidak larut dan lolos dari vibrating screen dan penampung sementara
dari vibrating screen sebelum di pompa kan ke CST. Bak RO dilengkapi dengan
steam coil dan steam open untuk menjaga temperatur crude oil tetap 90+/- 5°C.
crude oil, perlu di drain, agar crude oil yang masuk ke CST dengan kadar kotoran
yang minimal.
dengan sludge dengan prinsip perbedaan berat jenis dan sludge, melalui
CST dengan kapasitas 90 dan 60 ton. Dengan CST yang beroperasi adalah
kapasitas 90 ton, retention time yang dibutuhkan untuk pengutipan minyak adalah
Dalam proses pengoperasian CST, proses pemisahan minyak, air dan sludge
yang terjadi harus tetap di kontrol. Kontrol kualitas CST menjadi sasaran tugas
CST :
a. Pure oil (minyak murni) di oill tank mengandung kadar air 0.7% dan kadar
kotoran 0.04%
b. Sludge oil (oil content in underflow) yang dikirim ke sludge tank sekitar 4-
7%.
5. Oil Tank
Oil tank berfungsi untuk menampung minyak dari CST, mengurangi kadar
kestabilan feeding ke oil purifier agar tetap konstant. Oil tank dilengkapi dengan
steam coil untuk menjaga temperatur minyak tetap 90-95°C. PKS Sawit Langkat
Dalam pengoperasian oil tank, temperatur minyak tidak boleh lebih tinggi
dari 95°C karena akan teroksidasi dan menurunkan mutu minyak, tidak lebih
rendah dari 90°C karena akan mengurangi kemampuan penyaringan minyak pada
vacum driyer.
Gambar 33. Oil Tank PKS PT Nauli Sawit
6. Oil Purifier
kotoran dan kadar air dengan sistem sentrifugal, sehingga dapat dipisahkan berat
jenis yang ringan dengan berat jenis lebih tinggi. Oil purifier PKS PT Nauli Sawit
yang beroperasi ada 3 unit dengan kapasitas 2 unit kapasitas 1,5 ton, 1 unit
4. Bersihkan bowl complete per 2 minggu, ganti part perlindung yang rusak
7. Vacum Driyer
kadar air dari minyak dalam kondisi vacum. Pada kondisi vacum terjadi
pemisahan partikal-partikel minyak dengan air panas. Partikel air panas akan naik
menuju jalur atas vacum driyer, sedngkan minyak jauh kebawah, berdasarkan
perbedaan berat jenis antara minyak dan uap air panas. Parameter keberhasilan
vacum driyer yaitu kualitas kadar air CPO produksi <0.15%. Pada PKS PT Nauli
Sawit terdapat 2 unit vacum driyer dengan menggunakan uap dan air panas
2. Tekanan pada vacum driyer -760 mmHg, bahan lebih mudah menguap
tank atau tangki timbun sementara sebelum dikirim kepembeli. Tangki timbun
Sludge tank berfungsi menampung dan menjaga panas sludge dari sludge
underflow CST pada temperatur 90-95°C untuk diolah lebih lanjut. PKS PT Nauli
Sawit terdapat 2 unit dengan kapasitas 20 ton dengan 1 unit yang beroperasi. Hal
yang menjadi perhatian dalam pengoperasian sludge tank yaitu temperatur sludge
90-95°C dan pendrainan pasir pada sludge tank untuk menjaga proses
pengendapan tetap berlangsung, sehingga retention time nya optimal. Oil content
underflow CST menunjukan CST berkerja optimal yaitu pada range 4-7%, kadar
air 90%. PKS PT Nauli Sawit memiliki 2 unit sludge tank dengan kapasitas @ 20
masuk sludge menuju ke sludge separator dengan cara putaran dan saringan.
sentrifugal, dimana berat jenis yang lebih berat akan terlempar luar dan yang
lebihringan terlempar ke tengah. sand cyclone dilengkapi dengan pipa air panas
Buffer tank berfungsi sebagai tangki penyangga feeding brush strainer agar
tetap stabil dan berkelanjutan. Buffer tangki dibuat lebih tinggai 5 meter sand
Rotary strainer adalah alat yang digunakan untuk memisahkan pasir yang
masih ada dalam sludge sebelum diolah ke sludge separator dengan berputarnya
saringan dan karena berat jenis pasir lebih berat dari berat jenis minyak maka
pasir akan turun dan mengendap pada sludge tank. Cairan yang telah tersaring
Pre cleaner adalah alat yang digunakan untuk membuang pasir, alat ini pada
bagian atas berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk konus yang terbuat
goncangan yang dihasilkan pada pree cleaner. Tangki ini berbentuk silinder.
minyak dengan sludge dibantu oleh air panas. Untuk menstabilkan feeding pada
bowl sludge separator dilengkapi dengan water balance tank yang berisi air panas
Pada PKS PT Nauli Sawit terdapat 1 unit sludge separator yang beroperasi
16. Fatpit
masih mengandung minyak yang berasal dari proses klarifikasi dan air kondensat
Stasiun pengolahan biji adalah stasiun terakhir untuk memperoleh inti sawit.
Biji dari pemisah biji dan ampas dikirim kestasiun ini untuk dipecah, dipisahkan
antara biji dan cangkang. Inti dikeringkan sampai batas yang ditentukan dan
ampas/cake hasil pressan hingga akhirnya diperoleh inti sawit sebagai hasil
produksi. Ampas dari pressan dilewatkan pada cake break conveyor (CBC). CBC
berbentuk setengah silinder horizontal dan diatasnya terdapat sebuah poros yang
dengan kecepatan 70-75 rpm. Disini ampas pressan dicacah agar nut dan fibre
akan terhisap ke fibre cyclone dibawa menuju ketel uap sebagai bahan bakar.
Sedangkan biji yang lebih berat akan jatuh ke polishing drum. Prinsip pemisahan
adalah dengan hisapan menggunakan blower dimana fibre yang memiliki berat
jenis lebih rendah akan terhisap oleh blower, sedangkan nut akan jatuh kebawah
masuk ke polishing drum untuk diproses lebih lanjut. Dalam pengoperasian CBC
ini perlu diperhatikan feeding dari unit mesin press, sesuai dengan kapasitas setiap
CBC. Bila over feeding, fungsi CBC tidak optimal dan nut yang jatuh ke
polishing drum akan basah. Hal lain menjadi perhatian yaitu kehausaan as, liner,
nya.
Hal-hal yang perlu diperlukan dalam beroperasi :
1. Benda yang melekat pada poros dan metalan gantung harus dibuang.
Depericaper adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan ampas dan biji.
Pemisah terjadi dikarenakan perbedaan berat jenis antara ampas dan biji. Ampas
yang kering berat jenisnya lebih ringan terhisap ke dalam vertical coloum.
Pemisah ini terjadi pada separating coloum yaitu kolom pemisah, sedangkan
sistem pemisahan dikarenakan hampa udara di dalam kolom yang disebabkan oleh
isapan blower.
a. Separating column adalah alat untuk mengatur kecepatan udara dan tekanan
b. Fibre cyclone dan blower depericarper adalah alat yang berbentuk cyclone
3. Polishing Drum
melekat pada nut dengan melakukan gesekan pada dinding berputar dan gesekan
antar nut. Dibagian ujung polishing drum terdapat lubang-lubang untuk mensortir
nut dari potongan tandan dan batu besar. Pemisahan pada polishing drum ini
terjadi disebabkan karena adanya tumbukan dan gesekan antara nut dan dinding
polishing drum karena adanya efek putaran pada alat.
prinsip hisapan menggunakan blower. Tujuannya untuk mengirim nut ke nut silo
dan agar benda-benda pengotor seperti besi dan batu yang terikut bersama nut bisa
terpisahkan karena perbedaan densitas sehingga tidak ikut terhisap ke nut silo.
4. Destoner
Biji yang dibawa inclined nut conveyor akan masuk ke destoner dan
diteruskan ke nut cyclone untuk dikumpulkan. Setelah melewati nut cyclone, biji
dimasukkan ke nut grading drum yang diputar oleh elektromotor untuk dipilih
Nut hopper adalah alat yang digunakan untuk pemeraman biji yang
selanjutnya apabila biji tersebut sudah cukup kering akan dipecah dengan alat
dan mengatur jatuhnya biji ke ripple mill. Jumlahnya ada 2 unit, kapasitas tiap
unit 55 m3 .
6. Ripple Mill
Ripple mill adalah alat yang dipakai untuk memecahkan biji yang telah
diperam dan dikeringkan di dalam silo. Jumlahnya ada 2 unit, kapasitas tiap unit 6
ton biji/jam.Pemecah ini terdiri dari pada rotor dengan kecepatan 1000-1450 rpm.
a. Biji mentah dan isian craksel terlalu penuh dengan putaran rotor yang
kurang.
blower.
hidrocyclone untuk dipisahkan inti pecah dan kotoran yang masih ada.
d. Prinsip kerja LTDS ripple mill adalah kevakuman dan kunci utamanya
e. Karet air lock tidak boleh bocor agar efisiensi dapat tercapai.
7. LTDS (Light Tenera Dust Separator)
1. LTDS I
LTDS I adalah alat yang dipergunakan untuk memisahkan inti sawit dengan
perbedaan berat jenis antara inti dengan cangkang dan serabut, inti yang berat
jenisnya lebih berat dari serabut maka inti tersebut jatuh kebawah dan serabut
cangkang halus yang berat jenisnya lebih kecil dihisap melalui blower dan dibawa
2. LTDS II
LTDS II adalah alat yang digunakan untuk memisahkan inti sawit dengan
cangkang yang dilakukan melalui sistem pengisapan yaitu blower. Hasil dari
8. Hydrocyclone
cangkang yang masih terdapat craker mixture. Jumlahnya ada 3 unit, kapasitas
1. Bak air penampung craked mixture yang terdiri dari beberapa sekat.
3. Pompa-pompa.
Craked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk kedalam bak air
sekat pertama dan dihisap dengan pompa dan ditekan ke dalam tabung pemisah 1
dengan gaya sentrifugal benda-benda yang ringan naik kebagian atas melalui
vortex finder masuk ke dalam dewatering druminti dimana air dibuang sedangkan
benda-benda berat cangkang yang masih mengandung inti turun ke bawah melalui
konus masuk dalam sekat II. Dari sekat II cangkang yang masih bercampur
dengan inti oleh pompa dihisap dan ditekan ke dalam tabung pemisah ke II. Inti
naik keatas melalui vortex finder, dikembalikan kedalam bak air sekat I,
sedangkan cangkang melalui konus masuk kedalam bak air sekat III.
Dengan bantuan pompa dari sekat III cangkang yang masih mengandung
sebagian kecil inti dihisap dan ditekan ke dalam tabung pemisah III, dimana inti
naik melalui vortex finder masuk ke dalam bak air sekat I, sedangkan cangkang
melalui konus masuk ke dalam dewatering drum cangkang untuk dibuang airnya.
9. Kernel Dryer
Kernel dryer adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan inti sawit,
kernel silo ini hasil dari hidrocyclone sampai kadar airnya mencapai 7%
pengeringan dilakukan dengan udara yang ditiupkan oleh fan melalui elemen
ton.
Di kernel driyer, inti dipanaskan untuk mengurangi kadar air. Pada norma
disyaratkan kadar air inti adalah maksimal 7%. Proses pemanasan adalah dengan
meniupkan udara panas kedalam kernel driyer. Udara panas diperoleh dari udara
yang telah dilewatkan terlebih dahulu pada heater. Terdapat 3 posisi laluan udara
panas kedalam kernel dryier, yaitu bagian atas, tengah dan bawah. Pada bagian
atas, suhu dijaga pada 70oC, tengah 80oC dan bawah 60oC. Waktu pengeringan
kernel driyer adalah 12-14 jam. Jika inti kurang kering akan mengakibatkan inti
akan berjamur dan kadar ALB dalam minyak inti tinggi. Inti yang telah masak
(kadar air ≤7%) kemudian dikirim kegudang inti untuk ditampung sebelum
dipasarkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian :
1. Inti mentah
Inti yang masih mengakibatkan kadar air tinggi, mudah menimbulkan jamur
dan dapat mempercepat naiknya ALB (Asam Lemak Bebas) hal ini
disebabkan :
Inti terlalu kering akan mengakibatkan inti gosong dan berat inti menjadi
rendah.
6. Stasiun Demerilisasi
dalam air yang berupa kation dan anion terutama kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) dan Silica (Si) yang dapat menyebabkan timbulnya kerak didalam boiler.
Tanki kation dan tangki anion adalah resin penukaran kation dan anion
Tanki kation berotasi setiap 80 jam sekali dengan kapasitas 1000 L air
anion berotasi setiap 40 jam sekali dengan kapasitas 1000 L air menggunakan
larutan NaOH. Setelah melalui tanki kation dan tangki anion air menuju feed
water tank.
2. Feed Water Tank
Feed water tank berfungsi untuk menampung air dari anlori exxhanger
yang akan digunakan untuk air umpan ketel uap. Feed water tank yang
berbentuk silinder tersebut terdiri dari pipa masukan air, pipa pengeluaran air
umpan dan pipa injeksi steam. Air yang masuk ke tangki umpan ketel sudah
terbebas dari zat padat yang melayang yang dapat merusak atau membuat pipa
ketel menjadi berkarat. Air dalam feed water tank dipanasi sehingga
pembentukan uap kering pada ketel tidak terlalu lama. Air pada feed water
3. Dearator
dan mengurangi kadar oksigen dalam air umpan sehingga mengurangi proses
ketel. Hal ini disebabkan karena air masih mengandung gas-gas larut yang
injeksi uap.
Analisa mutu minyak produksi dilakukan terhadap minyak yang akan masuk
ke storage tank (setiap 1 jam diambil contoh), minyak yang akan masuk ke
storage tank dari vacuum drier, dianalisa kadar minyak dan FFA (asam lemak
bebas) setiap 1 jam pada setiap hari. Prosedur pengambilan sampel yang akan
1. Contoh diambil pada aliran minyak keluar vacum dryier yang menuju tangki
timbun.
contoh harian (bertutup) untuk dianalisa kadar ALB, air, kotoran rata-rata
6. Sisa contoh uji dikembalikan ke reclaimed oil tank satu hari setelah
1. Timbangan analitik
2. Erlenmeyer
3. Gelas ukur
4. Buret
1. N-hexane
2. Alkohol 96%
4. KOH
c. Prosedur Kerja :
d. Perhitungan :
1. Timbangan analitik
2. Petridish
3. Oven
4. Desikator
b. Prosedur Kerja :
1. Timbang sampel sebanyak ±10 gram, masukkan ke dalam
2. Sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 110oC s/d 10oC selama 3
jam.
kemudian ditimbang.
c. Perhitungan
1. Timbangan analitik
3. Beaker glass
c. Prosedur kerja :
d. Perhitungan :
Berat Sampel
1. Petridish
3. Oven
4. Timbangan analitis
7. Gelas erlenmeyer
c. Prosedur Kerja
2. Sampel diambil dari sludge vibro sieve separator dan vcst (vertical
gelas ukur)
putaran ± 6 rpm
7. Gelas ukur kemudian diangkat dari tabung untuk diamati.
= 100%.
ml
gelas ukur)
120 menit.
10. Lakukan Ektraksi di atas Hot Plate sampai warna Thimble putih
kembali.
11. Erlemeyer yang berisi bensin suling yang telah bercampur dengan
lemak dipanaskan di atas Hot Plate dengan memakai Compressor
menit.
analitis.
d. Perhitungan :
gr contoh
gr contoh
kernel. Selain memperhatikan mutu CPO yang dihasilkan, perusahaan juga sangat
1. Contoh diambil pada setiap goni inti produksi sebanyak @ 100 gram dan
kumpulkan dalam ember pengumpulan contoh harian (bertutup), kemudian
dicampur secara merata untuk dianalisa kadar air, kotoran dan ALB setiap
akhir regu.
analisa di laboratorium.
Cara analisa sama seperti analisa kadar air minyak sawit. Hanya saja untuk
a. Prosedur Kerja :
2. Sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 110°C s/d 103°C selama
3 jam.
kemudian ditimbang.
b. Perhitungan
1. Timbangan
b. Prosedur Kerja :
2. Sampel dipisahkan atas inti utuh, inti pecah, nut utuh, nut
c. Perhitungan :
Berat Cangkang
Berat Sampel
Catatan : Jika dalam sampel terdapat nut utuh dan nut pecah,
cangkang.
b. Prosedur
1. Timbang contoh uji inti kelapa sawit sebanyak 1 kg
2. Pisahkan inti pecah yaitu bagian inti sawit yang pecah kedalam
3. Timbang bobot kaca arloji yang berisi inti pecah dengan ketelitian 0.1
gram.
(M0 –M1)
M
0
dimana :
kosong (gram) M2 =
kotoran.
2. Soxhlet extraction
3. Neraca analitik
4. Desicator
5. Timbel
6. Kapas
7. Hot plate
8. Oven
9. Kompressor
b. Cara kerja
3. Inti utuh, inti pecah, noten utuh, noten pecah dan cangkang
C. Losses minyak
1. Ambil sampel
Perhitungan :
Losis inti
Berat contoh
gr Lemak Ekstraksi
Berat Contoh
4. Losses Minyak Terhadap TBS
berupa limbah yang meliputi limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Ada
dua macam limbah yang dihasilkan pada produksi CPO, yaitu limbah padat dan
limbah cair
limbah pada unit pengolah limbah cair mulai dari masuknya limbah ke fat pit
sampai ke final pond. Air yang digunakan oleh berbagai industry dan pabrik-
pabrik, khususnya pabrik kelapa sawit menggunakan air relatif banyak dan
mungkin hampir sama atau lebih besar dari bahan bakunya sendiri. Air tersebut
akhirnya akan menjadi limbah. Limbah cair yang berasal dari proses ekstraksi
limbah sawit (CPO), kondensat sterilizer, stasiun pressan dan stasiun klarifikasi.
Prosedur Pengolahan Limbah Kelapa Sawit
1. Fat Pit
Limbah cair dari proses pengolahan minyak sawit dialirkan ke fat pit untuk
2. Deoiling Pond
Limbah cair yang sudah dikutip minyaknya di bak fat pit dialirkan ke
deoling pond untuk mengutp kembali sisa minyak yang masih belum
terkutip dibak fat pit hingga maksimum kadar minyak menjadi 0,5 %
terhadap contoh.
3. Proses Anaerobik
sama yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hirarki untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dari PT Nauli Sawit Kebun Sawit
pelaporan menyangkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua
organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal. PT Nauli Sawit Kebun Sawit
struktur organisasi yang telah diharapkan, setiap personil akan diberikan tugas
areal tanaman,
b. Bekerjasama dengan bagian perencanaan menyusun standar fisik
berdasarkan prioritas,
produksi unit,
semua komoditi,
perangkat komputer,
pengembangan.
10. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
sarana komunikasi,
c. Menyusun rencana biaya ganti rugi tanaman perunit usaha baik pada
PT Nauli Sawit merupakan salah satu unit usaha yang dikelola oleh PT
kapasitas lebih kurang 200 ton perhari dengan produk akhir berupa margarin RBD
olein (refined bleaced deodorized), stearine dan fatty acid. Pabrik ini dalam
proses menggunakan sistem dry prosess (tanpa bahan kimia). Keunggulan hasil
Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Nauli Sawit adalah dengan
mengelola hasil kebun sawit tersebut dengan kapasitas TBS (tandan buah segar)
dan pabrik tersebut mengolah bahan mentah sawit menjadi pengolahan inti sawit
A. Karyawan
3. Bagian pengolahan terdiri dari : shift PKS I dan shift PKS II.
B. Jadwal Kerja.
dengan jam kerja dua puluh jam per hari dengan empat jam untuk reparasi untuk
proses pengolahan. Untuk itu waktu kerja bagi pekerja dalam proses pengolahan
Disamping itu ada juga jam dinas kantor di bagian umum yaitu jam 06.30
sampai pukul 15.00 WIB dan waktu istirahat/wolon dari pukul 09.30-10.30 WIB,
sedangkan hari minggu libur. Jumlah jam dinas kerja adalah 40 jam dalam satu
Sawit mulai dari tanggal 16 Agustus 2021 hingga 04 September 2021 yaitu
sebagai berikut :
No Tanggal Kegiatan
Nauli Sawit
afdeling II
afdeling II
satu
afdeling II
77
afdeling II
pemupukan
ke lokasi pemanenan
panen
pemanenan
afdeling II
praktek chemis
persentase
selesai persentase
8 25-08-2021 - Perpisahan
dengan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga akan berdampak pada
pabrik yaitu ketersediaan alat dipabrik yang kurang memadai, jarangnya pabrik
beroperasi karena ketersediaan buah yang terbatas dan alat-alat pabrik yang
kondisinya kurang baik, proses penelitian yang kurang baik karena keterbatasan
yang kurang diperhatikan sehingga brpengaruh terhadap angka ALB dan kadar.
79
air, banyaknya buah yang dalam keadaan tidak matang sehingga tidak dapat di
produksi, adanya buah yang tidak masak ikut kedalam produksi yang
kurang baik salah staunya oven yang sudah tidak bisa diatur temperaturnya.
80
4.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan, maka dapat
1. Luas PT. Nauli Sawit Sirandorung seluruhnya adalah 110,06 (Ha) dengan
kimiawi.
3. Pabrik Kelapa Sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar
biji.
padat , limbah gas dan limbah cair. Limbah padat yang berupa tandan
4.2 Saran
Adapun saran dari penulis dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Nauli
Sawit adalah :
Sawit.
ada di lingkungan kebun agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang
Kelapa Sawit.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Job Description Pabrik Kelapa Sawit PT. Nauli Sawit.
PT Perkebunan Nauli Sawit.
LAMPIRAN