Anda di halaman 1dari 9

3.

Enviroment input atau lingkungan (sosial, ekonomi, budaya) asal masyarakat yang
menjadi penerima manfaat pemberdayaan.
4. Proses pemberdayaan itu sendiri, di mana berlangsung kegiatan belajar-mengajar yang
dilakukan oleh fasilitator bersama-sama seluruh masyarakat penerima manfaat
pemberdayaannya.
5. Output atau hasil pemberdayaan yang berupa hasil langsung (perubahan perilaku) dan
hasil akhir (peningkatan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat
penerima manfaat).

Sehubungan dengan hal ini, akan dikenalkan pendekatan sistem dalam evaluasi
program-program pemberdayaan, yakni suatu kegiatan evaluasi yang tidak hanya dilakukan
terhadap proses kegiatan, dan atau evaluasi terhadap hasil-hasil kegiatan saja, tetapi kegiatan
evaluasi yang diarahkan untuk mengevaluasi keseluruhan unsur (sub sistem) dari sistem
pemberdayaan itu. Kegiatan evaluasi seperti ini mencakup:

a. Evaluasi kebijaksanaan (tujuan) program;


b. Evaluasi proses (belajar-mengajar) yang diprogramkan;
c. Evaluasi logistik (korbanan dan lingkungan) yang diperlukan;
d. Evaluasi terhadap sistem pengawasan yang diterapkan dalam pelaksanaan program yang
bersangkutan.

Pendekatan dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan Komunitas


F
Seperti diketahui, pemantauan atau monitoring merupakan kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan program sedang dilakukan. Oleh karena itu, di
dalam kegiatan pemantauan lebih banyak diperlukan data yang berupa laporan dari pelaksana
kegiatan atau hasil pengamatan
langsung terhadap proses kegiatan
yang dilakukan dan atau hasil-hasil
kegiatan yang sudah dapat dicapai.
Berkaitan dengan hal itu, ada
beberapa pendekatan yang dapat
diterapkan untuk melaksanakan
pemantauan, yaitu sebagai berikut.

1. Penggunaan catatan-catatan atau


rekaman data, yaitu kegiatan
pemantauan yang dilakukan
dengan membandingkan catatan
Gambar 6.10 Salah satu pendekatan dalam pelaksanaan pemantau-an
jadwal kegiatan (termasuk terget-
aksi pemberdayaan komunitas yaitu penggunaan catatan-catatan atau
targetnya), dengan informasi rekaman data selama pelaksanaan program.
yang dapat Sumber : mages.solopos.com

Bab 6 Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas199


dikumpulkan selama pelaksanaan program. Sebagai contoh, untuk mengetahui seberapa
jauh program telah mencapai penerima manfaat (kelompok tani) yang ditetapkan, dapat
dilakukan dengan membandingkan antara catatan jumlah kelompok tani di wilayah
penerima manfaat program dengan jumlah kelompok tani yang benar-benar terjangkau
oleh kegiatan pelaksaan program yang bersangkutan. Dalam kasus ini, jika kita ingin
mengetahui seberapa jauh kegiatan-kegiatan telah dilaksanakan tepat waktu, juga dapat
dilakukan dengan membandingkan antara target waktu yang tercantum dalam program
dengan realisasi waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Survei terhadap peserta program atau penerima manfaat dan pemangkau kepentingan
yang lain. Maksudnya, yaitu pemantauan yang dilakukan dengan melakukan kegiatan
survei yang khusus dilaksanakan untuk keperluan pemantauan program yang
bersangkutan.
Kegiatan ini dilaksanakan, bila penerima manfaat kegiatan cukup besar. Akan tetapi
untuk menghemat biaya, survei hanya dirancang untuk menggali informasi dari beberapa
sampel dari keseluruhan individu/kelompok yang dijadikan penerima manfaat kegiatan
evaluasi.
3. Survei terhadap seluruh warga masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam program pemberdayaan. Kegiatan seperti ini pada hakikatnya sama
seperti dengan pendekatan survei terhadap peserta program, hanya saja yang menjadi
penerima manfaat survei adalah seluruh warga masyarakat. Sebagai contoh, jika kita
memiliki program peningkatan kesehatan masyarakat atau pencegahan penyakit menular,
maka kegiatan survei tersebut harus ditujukan kepada seluruh warga masyarakat.
Berbeda dengan program imunisasi, mungkin yang penerima manfaatnya cukup hanya
dibatasi terhadap anak balita; atau program keluarga berencana hanya dibatasi pada
pasangan usia subur saja.

Pendekatan dalam Evaluasi Dampak Program Aksi Pemberdayaan Komunitas


G
Pelaksanaan evaluasi terhadap dampak program bertujuan untuk menilai seberapa
jauh tingkat efektivitas program dan dampaknya terhadap masyarakat penerima manfaat, baik
yang terlibat langsung dalam plaksanaan program maupun tidak. Oleh karena itu, penerima
manfaat evaluasi yang akan dikumpulkan datanya mencakup baik pelaksana kegiatan dan
warga masyarakat penerima manfaat.

Kegiatan evaluasi dampak program dapat dilksanakan dengan menerapkan berbagai cara,
baik melalui survei, pegujian teracak maupun berbagai upaya pengumpulan informasi.
Kemudian, analisis dengan menggunakan berbagai alat analisis yang tepat dan teliti (baik
analisis kuantitatif) dengan menggunakan statistika

200
Sosiologi SMA/MA Kelas XII
atau matematika, maupun analisis kualitatif). Meskipun demikian, kegiatan evaluasi harus
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai,
memerlukan dana yang cukup, serta adanya cukup waktu untuk melaksnakan kegiatan yang
bersangkutan.

Ada beberapa pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi pemberdayaan


komunitas, yaitu sebagai berikut.

1. Pendekatan Eksperimental
Pendekatan ini dilakukan dengan merancang kegiatan evaluasi sebagai suatu riset
eksperimental. Pendekatan seperti ini dinilai sangat objektif dan hasilnya dapat
digeneralisasi. Namun dengan memperhatikan pemberdayaan sebagai proses sosial,
pendekatan eksperimental perlu dikritisi, mengingat eksperimen terhadap masyarakat
relatif sulit dikontrol seperti eksperimen yang menggunakan objek benda mati. Dalam
eksperimen sosial seringkali terjadi window effect sehingga eksperimennya disebut
sebagai eksperimen semu atau pseudo experiment

2. Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan (Goal Orientation Approach)


Pendekatan evaluasi seperti ini biasa dilakukan dalam evaluasi keberhasilan atau
ketercapaian tujuan kegiatan, yang memfokuskan kepada indikator-indikator
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Namun pendekatan seperti ini kurang
memberikan informasi tentang seberapa jauh proses pemberdayaan telah dilaksanakan
sesuai dengan filosofi dan produser yang benar. Oleh karena itu, evaluasi ini hanya
memiliki makna penting tentang ketercapaian tujuan. Akan tetapi, untuk tujuan
rekonsiderasi dan pengembangan program kurang cukup memberikan masukan, terutama
yang terkait dengan faktor-faktor pendukung, penunjang, kendala, dan penghambat,
ataupun alasan-alasan ketidaktercapain tujuan, serta bagaimana proses pemberdayaan
tersebut telah dilakukan.

3. Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan (The Decision Focused Approach)


Evaluasi ini ditunjukkan untuk pengelola program, bagi pengambilan keputusan-
keputusan yang terkait dengan keberlanjutan program (perbaikan, pengembangan
penghentian, dan lain-lain). Karena itu, dalam rancangan evaluasi telah dibatasi dengan
informasi-informasi yang akan dibutuhkan para pengambil keputusan. Evaluasi seperti
ini sangat bermanfaat bagi pengelola program, tetapi kurang memberikan manfaat bagi
peneliti/pengamat yang akan meniru atau mengembangkannya pada waktu dan lokasi
yang lain.

Bab 6 Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas


201
4. Pendekatan yang Beorientasi pada Pemakai (The User Focused Approach)
Evaluasi ini lebih mengutamakan pada penilaian tentang seberapa jauh tingkat
korbanan dan atau kemanfaatan program bagi penerima manfaat, baik dilihat yang terkait
dengan proses, hasil, maupun dampak kegiatannya. Berbeda dengan pendekatan-
pendekatan sebelumnya, evaluasi ini memerlukan pemahaman evaluator tentang
kebutuhan dan perasaan-perasaan penerima manfaat atau penggunanya. Oleh karena itu,
proses, ukuran-ukuran dan penilaian yang digunakan harus mengacu kepada kepentingan
penerima manfaat.
Pada pendekatan evaluasi ini, perlu kemampuan evaluator untuk berkomunikasi
dengan penerima manfaat, dan berempati atau menempatkan diri, serta merasakan apa
yang dirasakan penerima manfaatnya. Oleh karena itu, pendekatan ini terkenal dengan
istilah pendekatan active, reactive, dan adaptive. Artinya, melalui penyampaian ide atau
gagasan-gagasannya, sebagai pendengar yang baik dan penerima saran, serta harus mampu
beradaptasi dengan perasaan, dan kebutuhan-kebutuhan penerima manfaat.

5. Pendekatan yang Responsive (The Responsive Approach)


Pendekatan ini sangat unik, karena evaluator harus mendengar informasi dari semua
pemangku kepentingan untuk kemudian melakukan analisis dan sintesis melalui beragam
sudut pandang yang dilatarbelakangi beragam kepentingan. Evaluasi ini sangat
komprehensif dan menggunakan pendekatan endemik (menggunakan ukuran setempat).

6. Pendekatan yang Bebas Tujuan (Goal Free Approach)


Pendekatan ini memberikan kebebasan untuk merumuskan tujuan dan metode
evaluasinya. Pendekatan ini disebut sebagai bebas tujuan, karena:
a. Menghindar untuk tidak perlu mengetahui tujuan-tujuan program/kegiatan yang
dievaluasi;
b. Tujuan yang ditetapkan, tidak boleh menyempitkan fokus evaluasi;
c. Hasil evaluasi difokuskan pada apa yang sebenarnya terjadi, dan bukan tujuan yang
telah ditetapkan;
d. Hubungan evaluator dengan pengelola maupun penerima manfaat dibuat seminimal
mungkin;
e. Memberikan peluang bagi ditemukannya hasil dan dampak yang tidak pernah
dibayangkan sebelumnya.

Oleh karena itu,sebaiknya hasil evaluasi dengan pendekatan ini dipadukan dengan
hasil evaluasi dengan pendekatan yang berorientasi pada tujuan. Dengan demikian, akan
diperoleh informasi yang sangat lengkap, komprehensif, dan lebih objektif.

202
Sosiologi SMA/MA Kelas XII
H Model-Model Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Model adalah abstraksi suatu di mana abstraksi adalah penyederhanaan bentukm asli,
dan entitas adalah suatu kenyataan atau keadaan keseluruhan suatu benda, proses, ataupun
kejadian (Yaya dan Nandang, 2009). Dalam hubungan ini terdapat beragam model, yaitu
sebagai berikut.

1. Model fisik yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk tiga dimensi.


2. Model naratif yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk lisan dan atau tulisan.
3. Model grafik menggambarkan entitas dalam bentuk garis dan simbol.
4. Model matematik yaitu menggambarkan entitas dengan menggunakan rumus-rumus
persamaan tentang keterkaitan variabel.
5. Model deskriptif, model ini menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi
dan peramalan.
6. Model prediktif, model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
7. Model normatif, model ini menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan.
Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil.
8. Model ikonik, adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu skala
tertentu.
9. Model analog, adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau
sistem lain secara analog.
10. Model simbolis, adalah suatu model yang menggambarkan sistem yang ditijau dengan
simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik.

Tugas Individu

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut menurut pemahamanmu sendiri!


1. Sebutkanlah pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam evaluasi aksi
pemberdayaan komunitas!
2. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan kebutuhan dalam evaluasi aksi
pemberdayaan komunitas!
3. Apakah yang dimaksud dengan informan kunci dalam evaluasi aksi
pemberdayaan komunitas!
4. Sebutkanlah model-model evaluasi dalam evaluasi aksi pemberdayaan
komunitas!
5. Sebutkan pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi pemberdayaan
komunitas!

Bab 6 Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas


203
B. Berikanlah pendapatmu atas pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Kegiatan evaluasi aksi pemberdayaan komunitas harus dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai,
memerlukan dana yang cukup, serta adanya cukup waktu untuk
melaksanakan kegiatan yang bersangkutan. Bila kamu terlibat dalam kegiatan
evaluasi aksi pemberdayaan komunitas, hal-hal apakah yang dapat
menunjukkan kamu itu seorang yang mampu dan berketerampilan? Sikap dan
perilaku apakah yang perlu kamu miliki agar hasil evaluasi dapat bersifat
objektif?
2. Dalam pendekatan yang berorientasi pada pemakai dalam evaluasi dampak
program aksi pemberdayaan komunitas, sikap apakah yang perlu diterapkan
oleh evaluator agar pendekatan tersebut dapat terlaksana dengan baik?
Kemukakanlah pendapatmu dengan baik.

Setelah kamu melakukan tugas individu di atas, cobalah kamu lakukan tugas
kelompok berikut.

Tugas Kelompok
1. Cobalah kamu cari artikel ataupun tulisan maupun hasil penelitian tentang
evaluasi salah satu aksi pemberdayaan komunitas yang terdapat dalam
masyarakat.
2. Berikanlah paparan inisiatif, usulan, rekomendasimu sendiri berdasarkan contoh
hasil evaluasi yang kamu temukan tersebut.
3. Pesentasikanlah hasilnya di depan kelas dan diskusikanlah bersama teman-
temanmu.

STUDI KASUS
Perhatikan hasil kesimpulan dari evaluasi program pemberdayaan komunitas
berikut ini!
Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
Desa Sesulu Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara
Secara keseluruhan, evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan di desa Sesulu Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser
Utara telah terlaksana dengan baik, tingkat partisipasi masyarakat sangat baik
ditunjukkan dengan tanggapan positif dari masyarakat yang ikut serta dalam
berbagai kegiatan, di antaranya pelatihan pertanian, pelatihan menjahit dasar, serta
kejar paket b dan c. Telah terbangun sarana-sarana pendukung yang berguna bagi
kegiatan masyarakat, di antaranya gedung paud dan perlengkapannya, pembuatan
parit, serta satu jembatan ulin. Tidak ada perubahan kepengurusan tim pengelola
kegiatan karena dinilai baik oleh masyarakat. Adanya peningkatan anggaran
pemerintah dari periode sebelumnya.
Sumber : ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id

204
Sosiologi SMA/MA Kelas XII
Pertanyaan:

1. Apa tanggapanmu terhadap hasil evaluasi program pemberdayaan komunitas


di atas?
2. Apa saja yang telah diterima oleh masyarakat penerima manfaat dengan
adanya program tersebut?
3. Apa wujud atau hasil dari adanya program pemberdayaan masyarakat di atas?
4. Menurutmu apakah program seperti di atas perlu dilanjutkan atau tidak?
Berilah alasanmu!

Diskusikan dengan teman sebangkumu. Kerjakan dengan diketik rapi di kertas


HVS. Setelah kamu mengerjakan tugas di atas, nilai karakter apakah yang perlu kamu
kembangkan?

Rangkuman

1. Evaluasi adalah kegiatan pengamatan dan analisis terhadap suatu keadaan,


peristiwa, gejala alam, atau suatu objek.
2. Ragam evaluasi dan aksi pemberdayaan komunitas antara lain sebagai berikut.
a. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
b. On going evaluation dan ex-post evaluation
c. Evaluasi intern dan evaluasi ekstern
d. Evaluasi teknis dan evaluasi ekonomi
e. Evaluasi program, pemantauan, dan evaluasi dampak program
f. Evaluasi proses dan evaluasi hasil
3. Tujuan evaluasi dan aksi pemberdayaan komunitas yaitu adapat mengambil
kesimpulan tentang segala sesuatu yang telah terjadi, sekaligus memberikan
landasan dan arahan bagi kegiatan-kegiatan lanjutan yang perlu dilakukan.
4. Terdapat 3 dimensi tujun evaluasi pemberdayaan komunitas, yaitu sebagai berikut.
a. Kegunaan operasional.
b. Kegunaan analitis bagi pengembangan program.
c. Kegunaan kebijakan.
5. Salah satu kegunaan melakukan evaluasi pemberdayaan komunitas yaitu untuk
mengukur efektivitas dan efisiensi sistem kerja dan metode-metode pemberdayaan
yang telah dilaksankan.

Bab 6 Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas


205
6. evaluasi pemberdayaan komunitas, antara lain sebagai berikut.
a.6. Evaluasi
Landasandilandasi oleh keinginan untuk mengetahui sesuatu.
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.
c. Objektif.
7. Kualifikasi evaluasi aksi pemberdayaan komunitas, yaitu sebagai berikut.
a. Memiliki tujuan yang jelas dan spesifik.
b. Menggunakan instrumen yang tepat dan teliti.
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang perubahan perilaku penerima
manfaatnya.
d. Evaluasi harus praktis.
e. Objektif.
8. Pendekatan dalam pelaksanaan evaluasi aksi pemberdayaan komunitas, yaitu
sebagai berikut.
a. Pendekatan kebutuhan.
b. Pendekatan informan kunci (key informan).
c. Pendekatan forum masyarakat.
d. Pendekatan indikator.
e. Survei dan sensus.
9. Pendekatan sistem dalam evaluasi pemberdayaan komunitas, yaitu sebagai berikut.
a. Raw-input atau bahan baku.
b. Istrumen-input atau perlengkapan.
c. Environment-input atau lingkungan asal.
d. Proses pemberdayaan itu sendiri.
e. Output atau hasil pemberdayaan.

Refleksi Diri

Suatu program pemberdayaan komunitas yang telah direncanakan dan dirancang


sedemikian rupa hendaknya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan pun harus ditaati sehingga harapannya tidak akan ada kesalahan
fatal didalamnya. Tak ada gading yang tak retak, tak ada program yang mulus tanpa
hambatan dan tantangan dalam pelaksanaannya, pada aspek-aspek tertentu pasti masih
ada kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi terhadap
program pemberdayaan komunitas tersebut. Diharapkan setelah ada evaluasi, terdapat
perbaikan.

Apakah kamu pernah mengikuti program evaluasi pemberdayaan komunitas? Ceritakan


pengalamanmu di depan kelas! Jika kamu belum pernah bergabung dalam suatu program
pemberdayaan komunitas, apa tanggapanmu terhadap program-program seperti ini?
Ceritakan juga di depan teman-temanmu.

206
Sosiologi SMA/MA Kelas XII
Evaluasi Bab 6

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Evaluasi aksi pemberdayaan 4. Istilah evaluasi yang tepat terkait


komunitas sangat efektif dapat dengan peberdayaan komunitas
dilakukan oleh komunitas, yaitu.....
yaitu......... A. Baik dan buruk bagi suatu
A. Hanya sekali melakukannya pemberdayaan komunitas
B. Berulang-ulang dilakukan B. Menilai positif suatu
C. Tergantung kebutuhan pemberdayaan komunitas
komunitas yang asalnya sama
D. Berdasarkan jumlah C. Menilai negatif jika
komunitasnya pemberdayaan komunitas
E. Bermanfaat untuk komunitas bertikai
D. Kegiatan langsung pimpinan
2. Salah satu tujuan evaluasi adat untuk menilai
pemberdayaan komunitas antara komunitasnya
lain.... E. Kegiatan pengamatan dari
A. Mengikuti kemampuan dan keadaan suatu objek
tokoh pemberdayaan
komunitas tersebut 5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
B. Memungkinkan pencapaian 1. Survei awal untuk mengenal
keberhasilan program lapangan.
pemberdayaan komunitas 2. Membandingkan hasil
C. Membahagiakan masyarakat pengamatan dengan data
yang peduli akan sebelumnya.
pemberdayaan komunitas 3. Menetapkan orang-orang
D. Melanggengkan kehidupan yang akan dikomunikasikan.
masyarakat bagi kelanjutan 4. Observasi pengamatan.
pemberdayaan komunitas 5. Pengambilan keputusan
E. Memihak pemberdayaan tentang objek yang dinilai.
komunitas yang
pendidikannya tinggi Berdasarkan pernyataan tersebut
di atas yang termasuk kegiatan
3. Evaluasi pemberdayaan evaluasi adalah
komunitas sangat ditentukan nomor.......
oleh.... A. 1, 2, dan 3
A. Kultur budaya yang tertutup B. 1, 4, dan 5
B. Partisipasi masyarakat global C. 2, 3, dan 4
C. Partisipasi masyarakat lokal D. 2, 4, dan 5
D. Peran serta masyarakat asing
E. 3, 4, dan 5
E. Kepribadian bangsa tersebut

Bab 6 Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas


207

Anda mungkin juga menyukai