Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS PENDAPATAN

NASIONAL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
 REZKY P. SIHOMBING
 CLARECIA A. SIMANJORANG
 SOPHIA C. SIMATUPANG
 KEZIA A. SIREGAR
 TASIA K. SIPAYUNG
 PANDU B. LUMBAN GAOL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “JENIS JENIS
PENDAPATAN NASIONAL”.
Sebagai penyusun, kami sangat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan kami, baik dalam penulisan maupun tata
bahasa penyampaian makalah kami. Oleh karena itu dengan
sangat rendah
hati kami menerima saran dan masukan dari para pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah kami.
Kami juga berharap semoga makalah kami dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan serta
inspirasi para pembaca.

Sidikalang , 31 juli 2023


Hormat kami

Penulis

ii
DAFAR ISI

COVER....................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................ii
DAFTAR ISI............................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional.................3
2.2 Manfaat Pendapatan Nasional....................3
2.3 Konsep Pendapatan Nasional......................4

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi
kebutuhanhidupnya yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan
dengan pendapatan,dalam hal ini materi (uang) merupakan salah satu
bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum,
pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya
yang didapat dari suatu usaha, yang kemudianakan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan
penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan pendapatan yang
berupa materi mereka dapat membuat peramalan, perencanaan, dan
pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama yang
berkaitandengan kebutuhan hidupnya.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk
usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian,
perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor
yang lain berlomba-lombamenghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang
dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau
jumlahseluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
Negara dalam satutahun. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat
tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional
suatu Negara maka dapat dikatakansemakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan


rumusanmasalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pendapatan Nasional ?
2. Apa Saja Manfaat Pendapatan Nasional ?
3. Bagaimana Konsep Pendapatan Nasional ?
4. Berapa Macam Perhitungan Pendapatan Nasional ?
5. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional ?

1.3 Tujuan Masalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun
dengantujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan.
1. Pengertian Pendapatan Nasional.
2. Manfaat Pendapatan Nasional.
3. Konsep Pendapatan Nasional.
4. Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima


oleh setiapanggota masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu,
umumnya dihitung dalam satu tahun. Dengan pendapatan nasional,
akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya
pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan
sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara.
Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun
2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat)
banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis
kemiskinan.

2.2 Manfaat Pendapatan Nasional

Menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki


banyak manfaat seperti:

1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.


2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu.
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara
dengannegara lain.
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari
waktu kewaktu
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan
kekayaan antarnegara.

3
2.3 Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic


Product (GDP)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang
beroperasi di dalam negeri. Tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar
negeri (misal untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja di Luar
negeri). Ada sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan
Produk Domestik Bruto (PDB), antara lain:

a. Pertanian;
b. Pertambangan dan penggalian;
c. Industri;
d. Listrik, gas, dan air bersih;
e. Bangunan atau konstruksi;
f. Perdagangan, hotel, dan restoran;
g. Pengangkutan dan komunikasi;
h. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;
i. Jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara, dll.

Contoh:
Jika di tulis dalam rumus sebagai berikut :

PDB = Pendapatan warga Negara Asli + pendapatan


warga asing yang berada di Negara tersebut.

Ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung GDP. Berikut


ketiga pendekatan tersebut.

4
1. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan adalah metode menghitung pendapatan yang


diterima oleh semua faktor produksi dalam menghasilkan produk jadi.
Berdasarkan pendekatan pendapatan, rumus GDP dapat dituliskan
sebagai berikut.

GDP = w + r + i + 𝜋

Keterangan:

w = upah

r = bunga

i = pendapatan sewa

𝜋 = laba/profit

2. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran adalah metode yang digunakan untuk


mengukur jumlah yang telah dikeluarkan untuk menciptakan semua
barang jadi dalam satu periode. Rumus GDP berdasarkan pendekatan
pengeluaran adalah sebagai berikut.

GDP = C + G + I + (X – M)

Keterangan:

C = konsumsi rumah tangga

G = pengeluaran dan investasi pemerintah

I = investasi perusahaan untuk modal baru dalam bentuk persediaan,


peralatan, pabrik.

X = ekspor

M = impor

5
3. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah metode GDP yang digunakan untuk


mengukur nilai produksi yang dihasilkan dari faktor produksi yang
tersedia pada sebuah negara tanpa melihat apakah faktor produksi
tersebut milik negara itu sendiri atau milik negara lain. Adapun rumus
GDP dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut.

GDP = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … (Pn x Qn)

Keterangan:

P1 = harga barang ke-1

Q1 = jumlah barang ke-1

Pn = harga barang ke-n

Qn = harga barang ke-n

Contoh:

Hitunglah nilai GDP dengan rincian berikut ini!

Sewa tempat = Rp80.000.000

Upah = Rp600.000.000

Modal = Rp60.000.000

Laba = Rp35.000.000

Tentukan nilai dari pendapatannya!

Pembahasan:

GDP = w + r + i + 𝜋

GDP = Rp80.000.000 + Rp600.000.000 + Rp60.000.000


+Rp35.000.000

GDP = Rp775.000.000

6
2.Produk Nasional Bruto (Gross National Product) /
PNB / GNP

  Nilai produk, baik barang maupun jasa, yang diproduksi


oleh masyarakatsuatu negara dalam periode tertentu, umumnya dalam
satu tahun. Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut di luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang
beroperasi di negara lain.

Jika ditulis dalam rumus berikut :

GNP = GDP + Pendapatan Neto terhadap luar negeri.

Contoh:

Diketahui pada tahun 2030 Warga Negara Wakanda memiliki


pendapatan dalam Negeri sebesar Rp90.000.000. dan Warga Negara
Wakanda yang tinggal di luar negeri memiliki pendapatan sebesar
Rp50.000.000. Jika Warga Negara Asing yang tinggal di Wakanda
memiliki pendapatan sebesar Rp30.000.000, maka berapakah GDP dan
GNP Wakanda pada tahun 2030?

Pembahasan:

GDP = Pendapatan Warga Negara Wakanda Dalam Negeri +


Pendapatan WNA Dalam Negeri

GDP = 90.000.000 + 30.000.000

GDP = 120.000.000

GNP = Pendapatan Warga Negara Wakanda Dalam Negeri +


Pendapatan Warga Negara Wakanda Luar Negeri

GNP = 90.000.000 + 50.000.000

GNP = 140.000.000

Jadi GDP Wakanda adalah Rp120.000.000dan GNP Wakanda adalah


Rp140.000.000

7
3. Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National
Product (NNP)

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)


adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi penyusutan barang-
barang modal. NNP ini sama dengan pendapatan nasional (PN) atau
national income (NI).

NNP = GNP – Penyusutan Barang – Barang Modal

Contoh:
Dalam suatu negara, Bruto Domestik Produk (BDP) pada tahun ini
adalah 500 miliar unit mata uang lokal. Penyusutan (depreciation)
dalam negeri pada tahun yang sama mencapai 50 miliar unit mata uang
lokal. Hitunglah Net National Product (NNP) negara tersebut!
NNP = GNP - Penyusutan

NNP = 500 miliar - 50 miliar


NNP = 450 miliar unit mata uang lokal

4. Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National


Income (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National Income (NNI)


adalah produksi nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung.
Pajak tidak langsung merupakan unsur pembentuk harga pasar, tetapi
tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat dialihkan
kepada pihak lain, yang termasuk dalam kategori pajak tidak langsung
adalah pajak penjualan , PPN, bea masuk, dan cukai.
Jika ditulis menggunakan rumus berikut :

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

8
Contoh:

GNP di sebuah negara Rp24.000.000.000, pendapatan neto luar


negeri Rp3.500.000.000 penyusutan Rp2.750 juta, pajak langsung
Rp2.500.000.000 pajak tidak langsung Rp3.000.000.000. Maka
besarnya NNI adalah …
NNP = GNP – Penyusutan
NNP = Rp24.000.000.000 – Rp2.750.000.000
NNP = Rp21.250.000.000
Untuk cara menghitung NNI ialah sebagai berikut:
NNI = NNP – pajak tidak langsung
NNI = Rp21.250.000.000 – Rp3.000.000.000
NNI = Rp18.250.000.000

GNP di sebuah negara Rp24.000.000.000, pendapatan neto luar


negeri Rp3.500.000.000 penyusutan Rp2.750 juta, pajak langsung
Rp2.500.000.000 pajak tidak langsung Rp3.000.000.000. Maka
besarnya NNI adalah …

NNP = GNP – Penyusutan


NNP = Rp24.000.000.000 – Rp2.750.000.000
NNP = Rp21.250.000.000
Untuk cara menghitung NNI ialah sebagai berikut:
NNI = NNP – pajak tidak langsung
NNI = Rp21.250.000.000 – Rp3.000.000.000
NNI = Rp18.250.000.000

5. Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income


(PI)
Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI) adalah
Pendapatan yang berhak diterima oleh seseorang sebagai bentuk balas
jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi. Tidak semua
pendapatan ini sampai ke tangan pemilik faktor produksi
(perseorangan) , karena masih dikurangi laba yang tidak dibagikan,
pajak perseorangan, asuransi, jaminan sosial dan ditambah dengan

9
pindahan atau transfer (transfer payment) misalnya dana pensiun, iuran
sosial, tunjangan bekas pejuang, bantuan korban bencana, bea siswa,
subsidi pemerintah atau bantuan pada panti asuhan dan sebagainya.
Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut:

PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba yang Tidak


Dibagikan + Pajak Perseroan + Asuransi + Jaminan Sosial)

Contoh:

Ini adalah data komponen pajak dan penghasilan di Negara


Myanmar pada tahun 2003

Produk Domestik Bruto: 130 miliar.

Pendapatan netto terhadap luar negeri: 5 miliar.

Pajak tidak langsung: 9 miliar

Penyusutan: 7 miliar

Iuran asuransi: 2 miliar

Laba ditahan: 5 miliar

Transfer payment: 6 miliar


Pajak langsung: 12 miliar

Hitunglah Personal Income dari data tersebut!


PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba yang Tidak
Dibagikan + Pajak Perseroan + Asuransi + Jaminan Sosial)

Maka:
NI = NNP – Pajak tidak Langsung
= 128 miliar – 9 miliar
= 118 miliar

10
PI = (NI + Transfer Payment) – (Iuran Asuransi + Iuran Jaminan Sosial
+ Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)
= (118 miliar + 6 miliar) – (2 miliar + 5 miliar
= 124 miliar – 25 miliar
= 99 miliar

6. Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI)

Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI) adalah


pendapatan dari seseorang yang siap digunakan baik untuk keperluan
konsumsi maupun untuk ditabung Pendapatan bebas (DI) secara
langsung akan mempengaruhi permintaan karena sebagian digunakan
untuk konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk tabungan sebagai
unsur pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah
pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak
penghasilan).
Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut:

DI = PI – Pajak Langsung

Contoh:
Pendapatan perseorangan sebuah negara adalah Rp 75 triliun dan pajak
langsungnya adalah Rp 7,5 triliun. Jika demikian, hitung pendapatan
disposibelnya.
Jawab:
DI = Personal Income – Pajak Langsung

DI = 75 triliun – 7,5 triliun


DI = 67,5 triliun.

11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa


kesimpulansebagai berikut:

 
 Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa
barang dan jasayang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima
oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satutahun.

 Manfaat penghitungan pendapatan
nasional adalah untuk Mengetahuitentang struktur
perekonomian suatu Negara, dapat membandingkankeadaan
perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau
antar propinsi, dapat membandingkan keadaan perekonomi
an antar Negara,dapat membantu merumuskan kebijakan
pemerintah.

 Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk


domestik bruto(GDP), produk sasional bruto (GNP),
pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan
(PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).

 Pendapatan nasional dapat dihitung baik dengan


pendekatan atau metode produksi, yaitu menghitung jumlah
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam periode tertentu. Pendekatan atau metode
pengeluaran, yaitu dengan menghitung jumlah pengeluaran
seluruh pelaku ekonomi di suatu negara selama periode
tertentu, ataupun pendekatan atau metode pendapatan
dengan menghitung jumlah pendapatan yang diterima
seluruh pemilik faktor produksi di suatu negara selama
periode tertentu.

12

Anda mungkin juga menyukai