Anda di halaman 1dari 30

MODUL AKUNTANSI

Kelas : XII IPS-MIPA / Sem. 5 / Tahun Pelajaran : 2018-2019


SMA Negeri 1 KRAKSAAN – KAB. PROBOLINGGO

Oleh :
TASRON, S.Pd, M.Pd

Halaman
Pengertian 1
Macam – macam ( Bidang Akuntansi ) 2 KELAS
Pemakai Akuntansi 2
Profesi Akuntansi ( Akuntan )
Akun
Kode Akun
5
2

7
XII
Persamaan Dasar Akuntansi 8
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa 14
Bukti Transaksi 18 Semester
Analisa Debet & Kredit Bukti Transaksi 21 5
Jurnal 22
Buku Besar 26

Ad. A). Pengertian


Akuntansi dapat diartikan secara Luas dan Secara Sempit
Secara Luas Akuntansi dikatakan “ Language of Business” atau Bahasa dinia usaha (bisnis)

Setiap kegiatan bisnis tidak bisa lepas dari kegiatan catat mencatat (pembukuan)
mengenai kegiatan usahanya. Sehingga akuntansi sebagai alat komunikasi bagi
pihak yang menggunakan.
Secara Sempit a. Menurut AAA ( American Accounting Association )
b. Menurut AICPA ( American Institute of Certified Public Accountan)

a). AAA mendefinisikan :


Accounting is process of identifying , measuring and communicating information economics to
permit informed judgement and decision msking by the user of the information.
b). AICPA mendefinisikan :
Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in significant manner and in term of
monaey . Transactians and events wich are in part at least of financial character and interpreting the
result there off.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan sbb:


Akuntansi dapat dikatakan sebagai proses…

Akuntsnsi dapat dikatakan sebagai seni…

Adapun proses kegiatan / siklus akuntansi dapat dibuat bagan sbb:


Hasil proses / seni tersebut berupa Laporan
keuangan ( Laporan Laba/rugi ; Lapoaran
Recording Perubahan Modal dan Laporan Neraca.
Phase
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 1
Bukti Buku
Neraca
Tran Jurnal Besa
saksi Saldo
r Ayat
Penyes
Neraca
Lajur

Jurnal
N. S. Jurnal Lapora
Pembali Summarizing
Stl Penutu n
k Phase
Penutupa p Keuangan
n n

Ad. B). Macam – Macam Bidang Akuntansi


1. Bidang Akuntansi :
1. Akuntansi Keuangan (financial Accounting)
2. Akuntsnsi Manajemen (Management Accounting)
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
4. Akuntansi Peranggaran (Budgeting)
5. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
6. Sistem Akuntansi (Accounting System)
2. Tingkatan akuntansi :
1. Akuntansi dasar ( Elementary accounting )
2. Akuntansi Menengah ( Intermediate accountaing )
3. Akuntansi Lanjutan ( Advance Accouanting )

Ad. C). Pemakai Akuntansi


Pemakai akuntansi dapat diklasifiksikan sbb:
1. Internal User : - Manajer

2. External User : - Pemilik (jika tidak sebagai pemimpin perusahaan)


- Pemerintah
- Investor / calon Investor
- Kreditor
- Kayryawan

Untuk Apa Pemakai memerlukan Informasi akuntansi ?


Mereka memerlukan Informasi akuntansi ( Laporan Keuangan) Sebagai Bahan Pengambilan
Keputusan (decision making)
Ad. D). Profesi Akuntansi ( Akuntan )
Akuntan dapat dibedakan menjadi 4 macam :
1. Akuntan Publik / Ekstern / Umum
2. Akuntan Intern / Perusahaan / Manajemen
3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pendidik
1. Mengapa akuntansi dikatakan sebagai alat komunikasi dalam bisnis ?
LEMBAR KERJA SISWA

KELAS : XI IPS PERTEMUAN : 1


NAMA SISWA : KELAS : NO. ABSEN :

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 2


2. Mengapa Akuntansi dikatakan sebagai Proses ?

3. Mengapa Akuntansi dikatakan sebagai Seni ?

4. Jelaskan Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 3


5. Jelaskan Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Peranggaran ?

6. Sebutkan Siapa saja pihak yang memerlukan Informasi akuntansi ? dan Untuk apa ? Jelaskan !

Ad. E). Akun


Akun dapat diklasifikasikan sbb :
1. Akun Riil ( Neraca) Akun Harta , Utang dan Modal
2. Akun Nominal ( Laba / Rugi) Akun Pendapatan dan Beban

Akun Harta dapat Diklasifikasikan sbb:


1. Harta Lancar ( Current Assets )
2. Investasi Jangka Panjang ( Long Term Investment )
3. Harta Tetap ( Fixed Assets)
4. Harta Tak Berujud ( Intangible Assets )
5. Harta Lain- Lain ( Other Assets)

 Harta Lancar
Yang termasuk kelompok harta lancer :
1. Kas
2. Perlengkapan
3. Piutang usaha
4. Piutang wesel
5. Pendapatan yang akan diterima
6. Persekot beban
7. Surat berharga / efek 2
8. Persediaan barang dagang (untuk perusahaan dagang)

 Investasi jangka panjang , investasi yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun . antara lain:
1. Investasi dalam bentuk dana – dana
2. Saham
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 4
3. Obligasi , dll

 Harta Tetap, harta yang dapat dimanfaatkan berulang kali (tidak sekali habis pakai), antara lain:
1. Tanah
2. Gedung
3. Peralatan
4. Mesin – mesin
5. Kendaraan – kendaraan
6. Akumulasi penyusutan ……….(gedung / peralatan/mesin/kendaraan)
 Harta Tak Berujud, harta yg dinilai dalam bentuk nominal apabila sudah dipindahtangankan :
1. Hak paten
2. Hak cipta
3. Merk dagang
4. Biaya pendirian / biaya riset dan pengembangan
5. Hak keistimewaan tempat
 Harta Lain – lain, harta yang tidak termasuk dalam kelompok 4 harta lancar tersebut, missal :
1. Peralatan / mesin yang belum difungsikan
2. Barang bekas
3. Dll

Akun Utang dapat Diklasifikasikan sbb:


1. Utang Lancarr ( Current Liabilities )
2. Utang jangka Panjang ( Long Term Liabilities )
3. Utang Lain – lain ( Other Liabilities )

 Utang Lancar, utang yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari 1 tahun, antara laian :
1. Utang usaha
2. Utang wesel
3. Utang beban / beban yang masih harus dibayar
4. Utang pendapatan / pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Utang bunga

 Utang jangka panjang, utang yang jangka waktu pembayarannyalebih dari 1 tahun , antara lain:
1. Utang hipotik
2. Utang obligasi
3. Dll. (jangka waktunya lebih 1 th)

 Utang Lain-Lain, utang yg tidak termasuk kelompok utang jk. Panjang maupun jk. panjang

Akun Modal dapat Diklasifikasikan tergantung Bentuk Perusahaannya.


1. Modal Perseorangan Modal Ali
2. Modal Persekutuan ( Firma) Modal Ali dan Modal Budi ( Jika dimiliki 2 Orang)
3. Modal Perseroan Modal Saham
4. Modal Koperasi Simpanan Pokok, Simpanan Wajib ,Donasi, Cadangan,
SHU yang belum dibagikan.

Akun Pendapatan dapat Diklasifikasikan sbb:


1. Pendapatan Usaha Pokok
Tergantung Jenis Usahanya
2. Pendapatan Sampingan

 Pendapatan usaha pokok , pendapatan yang diperoleh dari usaha utama


A). Misal perusahaan jasa Foto copy : Pendapatan fotocopy
Simpan pinjam : Pendapatan bunga
Serrvis : Pendapatan servis
Film /Hiburan : Pendapatan karcis
B). Misal Perusahaan dagang :
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 5
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan

 Pendapatan Sampingan, yaitu pendapatan yang diperoleh diluar usaha pokok


Misal : Perusahaan jasa Foto copy : Pendapatan atas penjualan barang / kertas bekas
Pendapatan kafe
Pendapatan parker , dll

Akun Beban dapat Diklasifikasikan sbb:


1. Beban Operasional , Meliputi Kelompok Beban Penjualan ; Beban Umum & Administrasi
2. Beban Non Operasional , Beban diluar Usaha Pokok.

Beban Operasional Sbb:


 Beban Penjualan :
1. Beban gaji pegawai bagian toko
Semua beban yang dikeluarkan untuk
2. Beban perlengkapan toko
operasional perusahaan, yang
3. Beban penyusutan peralatan toko
4. Beban iklan peruntukannya untuk toko / penjualan
5. Beban sewa toko, dll jasa atau dagang

 Beban Umum & Administrasi :


1. Beban gaji pegawai kantor
2. Beban perlengkapan kantor Semua beban yang dikeluarkan untuk
3. Beban penyusutan peralatan kantor operasional perusahaan, yang
4. Beban sewa kantor, dll peruntukannya untuk kantor

Beban Non Operasional Sbb:


 Beban Diluar usaha pokok , Contoh : * Beban bunga
 Kerugian atas penjualan barang bekas
 Beban kalah perkara
 Beban akibat denda

Akun Beban Operasional Untuk Perusahaan Dagang, selain tersebut diatas,


terdapat akun yang sangat penting yaitu : Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan, beban yang dialokasikan baik secara langsung maupun
tak langsung sampai arang itu siap dipakai atau dijual.
Unsur Harga Pokok Penjualan ( HPP ) sbb:
 Pembelian
 Retur pembelian
 Potongan pembelian
 Beban angkut masuk/ beban transportasi pembelian
 Persediaan barang dagang awal
 Persediaan barang dagangakhir

Ad. F). Kode Akun


Untuk mempermudah Proses dan Pencarian data akuntansi , maka diperlukan Kode akun.
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 6
Kode Akun bermacam – macam , antara lain :
1. Kode Numerial
2. Kode Desimal
3. Kode Mnemonic
4. Kede Kombinasi Huruf dan Angka

Ad. 1). Kode Numerial :


a. Numerial Kelompok
b. Numerial Blok

Contoh Pemberian Kode akun Sistem Numerial Kelompok. Misal 3 digit ( 3 angka)

x x x
x x x

Jenis Akun
Sub Kelompok Akun
Kelompok Akun

Contoh :

1 Harta 1 Harta Lancar 1 Kas


2 Utang 2 Investasi jangka Panjang 2 Perlengkapam
3 Modal 3 Harta Tetap
4 Pendapatan 4 Harta Tak Berujud
5 Beban 5 harta lain - lain

Maka Kas ber kode 111 , Maksudnya :


Angka 1 yang didepan menunjukkan kelompok akun Harta
Angka 1 yang ditengah menunjukkan Sub Kelompok akun yaitu Harta Lancar
Angka 1 yang di belakang menunjukkan jenis Akun harta lancer yang pertama  KAS

Sehingga  111 Kas


112 Perlengkapan , dan seterusnya

Ad. G). Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi disebut juga Keseimbangan Neraca atau Accounting equation

Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation) sebagai berikut :

DEBET KREDIT
=

AKTIVA PASSIVA
=

HARTA UTANG MODAL


= +

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 7


Untuk memahami Aplikasi Persamaan dasar Akuntansi ini, Harus memahami Klasifikasi Akun.

Persamaan Dasar Akuntansi disebut juga Keseimbangan Neraca atau Accounting equation

A. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau laba suatu
perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat secara cermat dan teliti. Hal ini
dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan perusahaan kepada
pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu laporan keuangan harus disusun berdasarkan konsep – konsep
atau prinsip – prinsip akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan adalah konsep
kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai
kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak yang berkepentingan dengan sumber – sumber
perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai unit organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep
kesatuan usaha tersebut akuntansi berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata
pemiliknya, sebab pemilik dianggap sebagai pihak eksternn.

B. PERSAMAAN AKUNTANSI

1. Harta = Modal
Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa perusahaan itu
menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang terpisah baik dari pemilik maupun
kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan diperoleh dari pihak lur perusahaann. Kekayaan atau harta
perusahaan yang diperoleh dari pihak luar adalah merupakan kewajiban atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka pada saat itu pula
peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang kemudian disebut sebagai modal
pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah bengkel motor yang
diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan achmad menyerahkan uang tunai sebesar
Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut. Akibat transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan
sebagai berikut :

BENGKEL KASIH SEJATI

Kas Rp. 2.000.000,00 Pemilik

Utang Rp. 2.000.000,00 ( Tuan Achmad )

Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang kepada
perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Aktiva Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,00

Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut diatas dapat
dijabarkan lebih lanjut menjadi :
Macamnya harta Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 8


Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besrnya harta = modal atau H = M

2. Harta = Utang + Modal

Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih dirasakan kurang, maka
pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta) perusahaan yang bersumber bukan dari
pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal Bengkel Kasih Sejati pada tanggal 25 Maret 1991
meminjam uang kepada Bank Niaga sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi tersebut maka harta
Bengkel Kasih Sejati berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,00 yang bersumber dari Modal
Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Harta Sumber Dananya

Kas Rp. 5.000.000,00 Utang Bank Rp. 3.000.000,00


Modal Tuan Ahmad Rp. 2.000.000,00

Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa
Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M

3. Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi


Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau pristiwa yang emperngaruhi struktur posisi keuangan
perusahaan ( harta, utang dan modal ) yang dapat dinilai dengan uang. Setiap transaksi keuangan suatu
perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan dalam ketiga unsur ( harta, utang dan
modal ). Perubahan tersebut dapat terjadi antara :

a. Harta dengan harta


b. Harta dengan utang
c. Harta dengan modal
d. Harta dengan utang dan modal..

Untuk menggambarkan pengaruh transaksi keuangan terhadap ketiga unsur tersebut, maka
perhatikanlah contoh dibawah ini .

TRANSAKSI I

Nona Retno Endrawati setelah menyelesaikan kursus salon kecantikan, mendirikan sebuah salon
kecantikan diberi nama Retno Beauty Salon, dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.500.000,00.
Akibat transaksi tersebut maka harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp. 2.500.000,00
dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.2.500.000,00 dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.
2.500.000,00. Pembinaan ini dinyatakan dalam perusahaan akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal ( dalam rupiah )
No Kas Modal Nona retno Keterangan
1. 2.500.000,00 2.500.000,00 Investasi Modal Awal
Jml 2.500.000,00 2.500.000,00

TRANSAKSI II

Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan pertama sebesar
Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp. 50.000,00 untuk
membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi akan terlihat sebagai berikut :

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 9


Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
No Kas Modal Nona retno Keterangan
Jml. 2.500.000,00 2.500.000,00 Beban sewa
2. (50.000,00) (50.000,00)
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI III

Retno Beauty salon membeli peralatan salon sebesar Rp.250.000,00 dan pelengkapan salon
sebesar Rp. 50.000,00 secara tunai.
Akibat transaksi ini aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.300.000,00 dan aktiva
perusahaan berupa perlengkapan salon dan peralatan salon masing-masing bertambah Rp.50.000,00 dan
Rp.250.000,00. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal Keterangan
Nona Retno
Jml. 2.450.000,00 - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 -
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI IV

Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam uang dari bank
sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar Rp.500.000,00 dan
utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah transaksi ini perasaan akuntansiinya akan
terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Keterangan
salon salon Bank Nona Retno
Jml. 2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - 500.000,00 -
Jml 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI V

Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan sebesar
Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp.265.000,00 dan
modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan pendapatan jasa salon. Setelah
transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan salon Utang Modal Keterangan
salon Bank Nona Retno
Jml. 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00

TRANSAKSI VI

Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp. 50.000,00
dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang mengakibatkan untuk membayar beban
upah. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon Salon Bank Retno
Jml.6 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00 Beban Upah
( 50.000,00 )

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 10


Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VII

Dibayar sebagian utang Bank sebsar Rp. 300.000,00.


Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00 dan utang
perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00. Setelahtransaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat
sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
7 ( 300.000,00 ) - - 500.000,00 -
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VIII

Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp. 25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan modal
perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan pribadi pemilik.
Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
8 ( 25.000,00 ) - - (25.000,00)
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.640.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI IX

Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon berkurang Rp. 20.000,00 dan
modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang diakibatkan adanya beban perlengkapan salon.
Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00 Beban Perl.
9 - (20.000,00) - (20.000,00) Salon
Jml 2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI X

Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang nilainya sebesar
Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar Rp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya beban
penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada peraltan salon,
namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama akumusi penyusutan peralatan
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 11
salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan ) daripada rekening peralatan salon. Rekening
akumulasi penyusutan peralata salon kedudukannya mengurangi rekening peralatan salon. Transaksi ini
tidak langsung dikurangkan pada peralatan salon alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat
segera diketahui pada setiap saat. Setelah transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat secara
keseluruhan sebagai berikut

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkaan Ak. Peny. Peralatan Utang Bank Modal Nona Keterangan
Salon Peralatan salon salon Retno
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal
awal
2. (500.000,00) - - - - (50.000,00) Beban awal

2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,0) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa
salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban upah
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (25..000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8.. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno

2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00


9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban Per. Salon
2.540.000,,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B. Peny.peralatan
salon

2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jumlah aktiva – Akumulasi penyusutan peralatan salon = Jumlah Utang + Modal

Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat disimpulkan sebagai
berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi

SOAL :
1. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” , kepunyaan Jayadi memulai operasinya pada
tanggal 1 Sepetember 1990 dan melakukan transaksi – transaksi berikut ini selama bulan September
itu :

1. Jayadi menginfestasikan Rp. 7.500.000,00 dari uang pibadinya kedalam perusaan.


2. Dibeli peralatan reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 4.500.000,00. Dari jumlah tersebut
dibayar tunai Rp. 2.500.000,00 sedangkan sisanya diberi waktu 30 hari.
3. Dibeli perlengkapan perkas seharga Rp. 450.000,00
4. Jayadi menerima Rp. 750.000,00 dari para langganannya untuk servis danreparasi yang
dilaksanakan.
5. Dibayar sewa gedung unutk bulan September 1990 Rp. 250.000,00
6. Dibeli perlengkapan secara kredir seharga Rp. 650.000,00.
7. Diambil untuk keperluan pribadi uang sebanyak Rp. 150.000,00
8. Dibayar sebanyak Rp. 450.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir 6 diatas.
9. Dibayar upah tenaga kerja Rp. 125.000,00 .
10. Sisa perlengkapan yang masih ada pada akhir bulan September 1990 sebanyak Rp. 975.000,00

Diminta :

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 12


Susunlah persamaan akuntansi berdasarkan transaksi – transaksi tersebut diatas, dengan judul –
judul Aktiva, Utang dan Modal pemilik sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Perlengkapan, Peralatan
UTANG : Utang Usaha
MODAL PEMILIK : Modal Jayadi

2. Transaksi – transaksi yang dilaksanakan oleh prusahaan “ BINATU BERSIH “, selama bulan Mei
1991 adalah sebagai berikut :

1 Mei Syahril memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai berikut modal pertama berupa :
Uang tunai…………………………………………Rp. 4..500.000,00
Peralatan binatu……………………………………Rp. 600.000,00
3 Mei Dibeli tunai perlengkapan binatu dengan harga Rp. 150.000,00
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya Rp. 525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayara iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar Rp. 175.000,00
17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :
Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan dibayar 30 hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya dengan menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah diselesaikan
tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah diselesaikan sebesar Rp.
275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00. Dibayar tunai sisanya
akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00

Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan – perkiraan sebagai
berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril

Ad. H). Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

1. Laporan Keuangan  Hasil akhir proses kegiatan akuntansi yang merupakan ringkasan
transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi

2. SYARAT – SYARAT LAPORAN KEUANGAN


Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut :
1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang
memerlukan untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan
mudah difahami oleh para pemakainya.

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 13


3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan
perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan
tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut
diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

3. Macam Laporan Keuangan :


a. Laporan Laba / Rugi
b. Laporan Perubahan Posisi Keuangan :
- Laporan Perubahan Modal
- Laporan Laba Ditahan ( jika berbentuk PT )
- Laporan Arus Kas
c. Laporan Neraca ( Neraca Aklhir )

Ad. A). Laporan Laba / Rugi


Laporan Laba / Rugi , laporan yang menyajikan segala sumber pendapatan dan beban selama
periode akuntansi.
Laporan menunjukkan LABA jika Pendapatan lebih besar dari Beban
Laporan menunjukkan RUGI jika Pendapatan lebih kecil dari Beban

Isi Laporan Laba / Rugi : - Pendapatan


- Beban

Bentuk laporan : - Single Step Form ( bentuk langkah tunggal)


- Multiple step Form ( bentuk langkah ganda)

Contoh : Laporan Laba / Rugi (Single step form)

PERUSAHAAN JASA "TYAN"


LAPORAN LABA/RUGI
Per 31 Desember 2007
Pendapatan Usaha :
- Pendapatan jasa Rp xxxxx
- Pendapatan bunga Rp xx
- Pendapatan penjualan Barang bekas Rp x (+)

Jumlah Pendapatan Usaha ……………………… Rp xxxxxxxx

Beban Usaha :
Jumlah beban penjualan Rp xxx
Jumlah Beban Umum & adm. Rp x x
Beban lain – lain Rp x ( + )
Jumlah Pendapatan Usaha ……………………… Rp xxxxxx (-)
Laba Bersih Sebelum Pajak ……………………… Rp xx

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 14


Ad. B). Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal, laporan yang menyajikan sebab – sebab perubahnya modal awal
menjadi modal akhir selama periode akuntansi.

Isi LaporanPerubahan Modal : o Modal awal


o Investasi tambahan
o Laba / Rugi
o Prive ( pengambilan pribadi)
Contoh :
PERUSAHAAN JASA "TYAN"
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 2007
Modal Pemilik :
Modal Tyan ( Awal )………………………………… Rp xxxxx
Laba bersih…………………………………………. Rp xx ( + )
Penambahan modal ……………………………… Rp xxxxxxx
Prive Tyan …………………………………………… Rp xxx ( - )
Modal Tyan ( Akhir )……………………………… Rp xxxx

Ad. B) Laporan Laba Ditahan


Laporan Laba Ditahan , laporan yang menyajikan Laba ditahan pada akhir periode akuntansi atau
laporan yang mnunjukkan beasrnya laba ditahan tahun ini (tahun pelaporn)

Isi Laporan Laba Ditahan : - Laba Ditahan Tahun Lalu


- Laba / Rugi tahun ini / tahun berjalan
- Deviden
Contoh laporan Laba Ditahan

PERUSAHAAN JASA "TYAN"


LAPORAN LABA DITAHAN
Per 31 Desember 2007

Laba Ditahan Tahun lalu ..………………………… Rp xxxxx


Laba bersih…………………………………………. Rp xx ( + )
Penambahan ……….. …………………………….. Rp xxxxxxx
Deviden ….…………………………………………… Rp xxx ( - )
Laba Ditahan Tahun Ini (Berjalan) ………………. Rp xxxx

Ad. C). Laporan Neraca ( Neraca Akhir )


Laporan Neraca, laporan yang menyajikan harta , utang , modal pada saat tertentu.

Isi Laporan Neraca : - Harta


- Utang
- Modal

Bentuk laporan : - Repot Form (bentuk laporan) , diusun secara vertikal


- Account Form (bentuk skontro) ,disusun secara horizontal
Contoh : laporan Neraca
PERUSAHAAN JASA "TYAN"
NERACA

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 15


Per 31 Desember 2007
Harta Lancar :
Kas Rp xxxx
Perlengkapan Rp xxx
Piutang usaha Rp xx
Persekot sewa Rp xx
wesel tagih Rp x
Jumlah Harta Lancar ………………………………………… Rp xxxxxxxxxxxx
Harta Tetap :
Tanah …………………………………… Rp xxxx
Gedung …………………………………. Rp xxxx
Akumulasi Penyusutan gedung Rp x (-)
Nilai buku gedung …………………………………………… Rp xxx
Peralatan ………………………………………………………… Rp xxxx
Rp xxxxxxxxxxx
JUAMLAH HARTA ( AKTIVA ) ………………………………… Rp xxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx
Utang Lancar :
Jumlah Utang lancar …………………………………………. Rp xxxxx
Jumlah Utang jangka panjang ……………………………… Rp xxxxxxxx
Jumlah Utang / kewajiban …………………………………… Rp xxxxxxxxxxxxx
xxxxxx
Modal Tyan ( akhir) …………………………………………… Rp xxxx
JUMLAH PASSIVA ( Utang + Modal ) ……………………… Rp xxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxx

A. SOAL LATIHAN

1. Persamaan akuntansi perusahaan Gaya Ria Tailor pada tanggal 31 Mei 1991 terlihat sebagai berikut :

No Kas Perlengkapan Peralatan jahit Utang usaha Modal Ria Keterangan


Jahit dan obras

1. 105.000,00 60.000,00 550.000,00 50.000,00 665.000,00


2. (30.000,00) - - (30.000,00)
75.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
3. 25.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan obras
100.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
4. 150.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan jahit
250.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 840.000,00
5. (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban listrik
230.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 820.000,00
6. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
190.000,00 60.000,00 550.000,00 20..000,00 780.000,00
7. 20.000,00 - - - 20.000,00 Pendapatan obras
210.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 800.000,00
8. - (30.000,00) - - (30.000,00) Beban perlengkapan jahit
210.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 770.000,00
9. (50.000,00) - - - (50.000,00) Prive Ria
160.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 720.000,00
10. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
120.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 680.000,00

Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :
a) Laporan rugi – laba
b) Laporan perubahan modal
c) Neraca
2. Biro Jasa Ekajaya memperlihatkan rekening – rekenig beserta saldonya pada tanggal 31 Maret 1991
sebagai berikut :

Kas Rp. 8.500.000,00

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 16


Beban lain-lain Rp. 500.000,00
Piutang usaha Rp. 9.000.000,00
Beban gajih Rp. 5.000.000,00
Sewa di bayar dimuka Rp. 4.500.000,00
Beban listrik dan telepon Rp. 250.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 2.500.000,00
Beban iklan Rp. 480.000,00
Peralatan kantor Rp. 12.000.000,00
Beban sewa Rp. 1.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Gedung Rp. 25.000.000,00
Pendapatan komisi Rp. 22.500.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.500.000,00
Prive Bambang Rp. 2.500.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Kendaraan Rp. 35.000.000,00
Modal Bambang (1Maret 1991) Rp. 77.830.000,00
Utang hipotik Rp. 10.000.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.500.000,00
Utang Usaha Rp. 7.500.000,00
Wesel bayar Rp. 2.500.000,00

Dari data tersebut diatas buatlah:


a.Laporan rugi-laba.
b.Laporan perubahan modal
c.Neraca.

Ad. I). Bukti Transaksi

A. PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yang di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti pembukuan terdiri
dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi merupakan dokkumen sumber seperti
kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan bukti pencatatan merupakan bukti yang sudah di
sahkan oleh pihak yang berwenang untuk di catat pada proses selanjutnya.

B. BUKTI PEMBUKUAN
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan, tetapi harus
didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan.

1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah, karena
itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula. Adapun macamnya bukti
transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak penerima uang
dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus dibubuhi materai pada jumlah-
jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku. Kwitansi ada yang memakai sus ada piula yang tidak
memakai sus. Jika kwitansi tersebut tidak memakai sus maka harus dibuat rangkap dua, yang
aslinya di serahkan kepada pihak yang membayar dan rangkapnya disimpan pihak yang menerima
sebagai bukti transaksi terhadap uang masuk. Bentuk kwitansi adalah sebagai berikut:

Edy Tansil membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type standar, kepada
dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur No. 19999 Jakarta, pada tanggal 22
Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir Nelly dengan nomor 007/CB/07. Dari data
di atas buatlah kuitansi

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 17


No 007/cb/07
Sudah diterima dari…E...dini Tanpa hasil
Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah
Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type standar

Jakarta, 22 Januari 2007


Rp. 151.000.000,00 Materai Rp.6.000,00

Nenek Lincah

b. Nota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua, aslinya diserahkan kepada
pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya sebagai bukti transaksi penjualan barang
secara tunai. Nota bentyuknya adalah sebagai berikut:

Toko RATNA Jakarta, 20 Maret 1991


Jl. Mahakam No.2 Kepada Yth.
Jakarta Tn.
Toko

Nota Kontan

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga


2 buah Mesin ketik merk Olmp. Rp. 175.000,00 Rp. 350.000,00
2 buah Kalkulator merk ………. Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
Jumlah Rp. 400.000,00

Stempel

c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan
kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur umumnya dibuat rangkap tiga,
yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani oleh pemebeli disimpan oleh penjual yang kelak
akan digunakan sebagai bukti penagihan. Lembar kedua diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar
ketiga tertinggal pada buku faktur yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara kredit.
Bentuk faktur adalah sebagai berikut :

CV. RATNA No. Faktur : 103


Jl. Otista No. 14 Kepada
Jakarta Timur Toko Merapi
Jl. A. Yani Bogor
FAKTUR

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Barang


2 buah Mesin tik merk Olimpia Rp. 175.000,00 Rp..1.750.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

Barang tersebut telah kami terima Jakarta, 15 Maret 1991


Tgl. 15 – 3 – 1991
Yang menerima Bagian Penjualan

Risti Sukma Handayani Retno Endrawati

d. Bukti Memo

Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian pembukuan yang
berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah sebagai berikut :
CV. RATNA
Jl. Mahakam no. 2

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 18


Jakarta Memo antar bagian

Kepada : Bagian Pembukuan Dari : Pimpinan


Hal. : Penyusutan Tanggal 31 Desember 1991

Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %

2. Bukti Pencatatan

Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak langsung dicatat
kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan. Dari bukti pencatatan itulah suatu
transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan memperlihatkan nama – nama rekening yang di debit dan
di kredit berikut nomor rekening serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda
tangan yang membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat siapa yang bertanggung jawab atas
kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam bukti pencatatan harus sama dengan
tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau
bukti jurnal sebagai bukti pembukuannya. Bentuk bukti pencatatan adalah sebagai berikut :

CV. RATNA
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta

BUKTI PENCATATAN

No : …………
( Lampiran bukti transaksi )

Tanggal Uraian Bukti Transaksi

13 Febuari 1991 Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi

Harap dicatat / digunakan sebagai berikut :

Tanggal Rekening / Keterangan Debet Kredit


13 Febuari 1991 Perlengkapan kantor Rp. 50.000,00 -
Kas - Rp. 50.000,00

Dibuat oleh : Diperiksa / disetujui oleh :

Ad. J). Konsep DEBET dan Kredit

Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep mendebit dan
mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan
transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling sederhana adalah rekening bentuk T yang bentuknya
sebagai berikut :

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 19


( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )

Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet ) pada rekening
yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan suatu transaksi disebelah kanan
( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam neraca rekening ( harta ) berada kedudukan setiap
rekening dalam neraca dapat digambarkan sebagai berikut :

Debet Neraca Kredit

Debet Aktiva Kredit Debit Utang Kredit

+ - - +

Debet Modal Kredit

- +

D Beban K D Pendapatan K

+ - - +

D Prive K

+ -

Penjelasan :

4. Kelompok rekening neraca ( riil ) terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan
pengurangannya ketiga rekening tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan posisinya dalam
neraca. Rekening harta dalam neraca berada disisi debit maka penambahannya juga pda sisi debit
sedangkan pengurangannya pada sisi kredit. Rekening utang dan modal dalam neraca berada di sisi
kredit maka penambahannya juga pada sisi kredit sdangkan pengurangannya pada sisi debit.
5. Kelompok rekening nominal ( pendapatan dan beban ) dan rekening prive.
Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut akan
mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan mengurangi modal. Jika
berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika bertambah dicatat di kredit sebab akan
menambah modal, jika berkurang dicatat di debit.

Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :

Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00. Dari transaksi
tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00 dan mengkredit rekening Modal
Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti kita mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke
dalam rekening kas sebelah debit dan mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal
Tuan Budi sebelah kredit. Jika kita gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut .

Debet Kas Kredit Debet Modal Tuan Budi Kredit

Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

No Rekening Penambahan Pengurangan


1. Aktiva / Harta Di debet Di kredit

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 20


2. Utang Di kredit Di debet
3. Modal Di kredit Di debet
4. Prive Di debet Di kredit
5. Pendapatan Di kredit Di debet
6. Beban Di debet Di kredit

Ad. K). Jurnal

1. PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yang di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti pembukuan terdiri dari
bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi merupakan dokkumen sumber seperti kwitansi,
faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan bukti pencatatan merupakan buktri yang sudah di sahkan oleh
pihak yang berwenang untuk di catat pada proses selanjutnya.

Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke rekening buku besar.
Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi kesalahan. Untuk menghindari hal itu maka
bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal.

2. Fungsi Jurnal
Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Analisa

Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang didebet dan
rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.

b. Fungsi Historis

Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi secara kronologis.

c. Fungsi Informatik

Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai dengan
posisi debet dan kredit dalam jurnal.

d. Fungsi mencatat

Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal.

e. Instruktif

Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai dengan
posisi debet dan kredit dalam jurnal.

2. Bentuk Jurnal

Bentuk juranl yang umum digunakan oleh perusahaan – perusahaan adalah sebagai berikut :

Jurnal Halaman

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 21


Keterangan :
a. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun dicantumkan
paling atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom disebelahnya.
b. Kolom rekening/keterangan untuk mencatat rekening – rekening yang akan kita debet dan rekening –
rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari taransaksi tersebut. Untuk rekening
yang kita kredit penulisannya akan menjorok kedalam.
c. Kolom Ref. ( Referensi ) untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika sudah di
vosting ke rekening buku besar.
d. Kolom debet untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet.
e. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit.

CONTOH SOAL :
Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam jasa periklanan.
Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :

Tgl. 1 Feb. : Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00 kedalam kas
perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan pertama usahanya
sebear Rp. 50.000,00
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp. 100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp. 75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp. 5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar usahanya sebesar
Rp. 500.000,00.

Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :

Jurnal Halaman : 1

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 22


1991
Feb. 1. Kas 500.000,00 -
Modal Tuan Budi - 500.000,00
( Setoran modal / investasi modal )
4. Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
( Membayar sewa bulan pertama )
8. Perlengkapan Kantor 100.000,00 -
Utang Usaha - 100.000,00
( Pembelian perlengkapan kantor )
12. Kas 75.000,00 -
Pendapatan Jasa - 75.000,00
( Penerimaan Uang Jasa )
18. Beban Listrik 5.000,00 -
Kas - 5.000,00
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
25. Prive Tuan Budi 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
( Pengambilan prive )
25. Kas 500.000,00 -
Utang Bank - 500.000,00
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )

Jumlah 1.225.000,00 1.225.000,00

SOAL-SOAL

A. SOAL TEORI

1. Sebutkan contoh bukti transaksi !


2. Apakah yang disebut dengan mendebit
3. Apakah yang dimaksud dengan mengkredit
4. Sebutkan nama-nama rekening yang penambahannya di sisi debit !
5. Sebutkan nama-nama rekening yang pengurangannya disisi debit !
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi jurnal !
7. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal !
8. Kapankah pencatatan dalam jurnal dilaksanakan !

B. SOAL LATIHAN

1. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan sebuah perusahaan yang diberikan nama Biro Jasa
Berkah. Transaksi – transaksi yang teradi pada bulan pertama adalah sebagai berikut :

Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp. 5.000.000,00


2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp. 50.000,00 perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah sebesar Rp.
100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp. 350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp. 75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT. Intra Komisi yang
diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan diterima bulan berikutnya.
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan usahanya
sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00 sisanya dibayar diangsur
bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan bermotor sebesar
Rp. 75.000,00.
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM sebesar Rp.
30.000,00.
Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 23
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0

Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :

101. Kas 301. Modal H. Hasbullah


102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik

Pertanyaan :

Buatlah jurnal umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

2. Ir. Baskara membuka sebuah kantor yang bergerak dalam bidang arsitek pada tanggal 1 Agustus 1991
yang diberi nama Biro Arsitek Baskara. Transaksi – transalsi yang terjadi selama bulan pertam adalah
sebagai berikut :

Agustus 1 : Ir. Baskara membuka sebuah rekening pada BNI ’46 atas nama Biro Arsitek
Baskara dan menyetor uang sebesar Rp. 10.000.000,00 sebagai modal.
2 : Dibayar dengan cek sewa sebuah rumah untuk kegiatan usahanya sebesar Rp.
100.000,00 sebulan
3 : Dibeli peralatan gambar dari Toko Merbabu sebesar Rp. 5.000.000,00 dibayar
dengan cek sebesar Rp. 3.000.000,00 dan sisanya bulan depan.
4 : Diambil dari Bank untuk mengisi kas perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,00
5 : Dibeli perkas perlengkapan gambar sebesar Rp. 300.000,00
9 : Diserahkan kepada kontraktor PT. Bangun Indah satu set rencana bangunan
seharga Rp. 1.000.000,00 diterima tunai.
10 : Dibeli dengan kredit perlengkapan gambar dari CV. Abadi seharga Rp. 200.000,00
16 : Telah diseleaikan dan diserahkan seperangkat gambar rencana bangunan kepada
kontraktor PT. Bangun Indah seharga Rp. 2.500.000,00 pembayaran kemudian.
18 : Dibayar tunai gaji para juru gambar sebear Rp. 600.000,00
23 : Diterima tunai dari PT. Bangun Indah sebesar Rp. 1.500.000,00 atas penyerahan
gambar pada tanggal 16 Agustus yang lalu.
28 : Ir. baskara mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 100.000,00
30 : Dibayar bermacam – macam biaya sebesar Rp. 100.000,00
31 : Dibayar dengan cek gaji juru gambar sebesar Rp. 400.000,00

Rekening buku besar yang digunakan oleh Biro Arsitek baskara adalah sebagai berikut :
101. Kas ditangan 301. Modal Ir. Baskara
102. Kas Gudang 302. Prive Ir. Baskara
103. Piutang Usaha 301. Pendapatan Jasa Arsitektur
104. Perlengkapan Gambar 501. Beban Gaji
111. Peralatan Gambar 502. Beban Sewa
201. Utang Usaha 503. Beban Serba – serbi

Pertanyaan :
Buatlah Jurnal Umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

Ad. I). Buku Besar

A. PENDAHULUAN

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 24


Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan jurnal. Catatan
dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir periode
akuntansi maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar yang
dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening
buku besar.

1. Pengertian Buku Besar

Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal ) akan dicatat
dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening. Kumpulan dari rekening
tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar dinamakan posting.

2. Bentuk Rekening
Ada beberapa bentuk rekening diantaranya :
a. Rekening berbentuk T (T account )
Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini mempunyai dua
sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut :
Nama No

( Sisi debet ) ( Sisi kredit )

b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom )

Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit maupun sisi
kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref ( referensi ) dan jumlah.
Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

c. Rekening berbentuk tiga kolom


Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo

Keterangan :
- Kolom tanggal unutk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang terdapat dalam jurnal.
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit.
- Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang bersangkutan. Jika rekening
tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya jika rekening tersebut bersaldo kredit ditulis K.
- Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut.

d. Rekening berbentuk empat kolom

Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya dalam kolom saldo
terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah sebagai berikut :

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 25


Nama : No :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Debet Kredit

Keterangan :
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom saldo untuk mencatat saldo dari
rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo kerdit
dicatat pada kolom kredit.

Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom maupun empat
kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya sehingga mempermudah
pemeriksaan.

3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar.


Langkah – langkah pencatatan dalam rekening besar adalah sebagai berikut :
a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal. Rekening yang ada di isi debit neraca dicatat sebagai saldo
debit dan rekening yang ada diisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal ke kolom
tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom keterangan pada
rekening buku besar yang bersangkutan.
d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah
kredit dalam jurnal ke kolom kredit yang bersangkutan.
e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan.
f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar maka di kolom referensi
jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya dengan
cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit akan
menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi
debit atau menambah saldo kredit.

Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah bagan di bawah
ini.

Jurnal : Hal : 1

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 26


Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb. 1 Kas 101 Rp. 500.000,00
Modal Tuan Budi 301 - Rp. 500.000,00
( setoran modal )

Nama : Kas No : 101

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -

Nama : Modal Tuan Budi No : 301


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 - Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00

CONTOH SOAL

Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan menunjukkan neraca
per 1 Januari 1991 sebagai berikut:
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota
Neraca
Per 1 Januari 1991

Kas Rp. 10.000.000,00 Utang usaha Rp. 15.000.000,00


Piutang usaha Rp. 15.000.000,00 Modal budi Rp 62.500.000,00
Perlengkapan Rp. 2.500.000,00
Kendaraan Rp. 50.000.000,00

Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Jumlah pasivva Rp. 77.500.00,00

Data Jurnal selama bulan Januari 1991 adalah berikut:


Jurnal umum Halaman 4

Tanggal Rekening/keterangan Ref. Debet Kredit

1991

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 27


Jan 5 Perlengkapan 103 2.000.000,00 -
Kas 101 - 2.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
“ 10 Uang Usaha 201 5.000.000,00 -
Kas 101 - 5.000.000,00
(pembayaran utang)
“ 15 Kas 101 10.000.000,00 -
Piutang usaha 102 - 10.000.000,00
(penerimaan piutang)
“ 25 Kendaraan 111 5.000.000,00 -
Utang usaha 201 - 5.000.000,00
(Pembelian kendaraan kredit)

22.000.000,00 22.000.000,00

Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar terlihat sebagai
berikut:
Nama : Kas No : 101

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 10.000.000,00 -
“ 5 Pembayaran Perlengkapan 4 - 2.000.000,00 8.000.000,00 -
“ 10 Pembayaran Utang 4 - 5.000.000,00 3.000.000,00 -
“ 15 Penerimaaan Piutang 4 10.000.000,00 - 13.000.000,00 -

Nama : Piutang Usaha No : 102

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - 15.000.000,00 -
“ 5 Penerimaan Piutang 4 - 10.000.000,00 5.000.000,00 -

Nama : Perlengkapan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 2.500.000,00 -
“ 5 Pembelian Perlengkapan 4 2.000.000,00 - 4.500.000,00 -

Nama : Kendaraan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 50.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 5.000.000,00 - 55.000.000,00

Nama : Utang Usaha No : 201

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 28


1991 15.000.000,00
Jan. 1 Saldo V - - - 10.000.000,00
“ 10 Pembayaran Utang 4 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
“ 25 Pembelian Kendaraan 4 - 5.000.000,00 -

Nama : Modal Budi No : 301

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo - - - - 62.000.000,00

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1. Apakah yang dimaksud dengan buku besar ?


2. Sebutkan bentuk – bentuk rekening buku besar !
3. Sebutkan kelemahan – kelemahannya jika kita menggunakan rekening buku besar yang berbentuk T
account !
4. Sebutkan langkah – langkah dalam posting !
5. Di sisi manakah saldo normal rekening harta, utang, modal, pendapatan dan beban !
6. Apakah yang dimaksud dengan neraca saldo ?
7. Dari manakah sumber pencatatan neraca saldo ?

B. SOAL LATIHAN

1. Perusahaan Binatu Merah yang didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991 menunjukkan
data jurnal sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001

Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit


1991
Feb. 1 Kas 6.000.000,00 -
Modal Kasman - 6.000.000,00
” 2 Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 3 Perlengkapan Kantor 50.000,00 -
Utang Usaha - 50.000,00
“ 4 Perlengkapan cuci 150.000,00
Kas - 150.000,00
“ 5 Peralatan kantor 400.000,00 -
Peralatan cuci 100.000,00 -
Utang Uasaha - 200.000,00
Kas - 300.000,00
‘’ 7 Piutang Usaha 150.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 150.000,00
“ 8 Peralatan binatu 100.000,00 -
Perlengkapan binatu 25.000,00 -
Kas - 125.000,00
“ 9 Kendaraan 2.500.000,00 -
Kas - 2.500.000,00
“ 10 Beban Iklan 60.000,00 -
Kas - 60.000,00
“ 11 Kas 250.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 250.000,00
“ 13 Utang Usaha 150.000,00 -
Kas - 150.000,00

14 Tanah 2.000.000,00 -
“ Kas - 2.000.000,00
15 Prive Kasman 50.000,00 -
“ Kas - 50.000,00
17 Kas 300.000,00 -
“ Pendapatan jasa cuci - 300.000,00

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 29


18 Beban gaji 75.000,00 -
“ Kas - 75.000,00
20 Perlengkapan kantor 50.000,00 -
“ Wesel bayar - 50.000,00
22 Kas 150.000,00 -
“ Piutang Usaha - 150.000,00
23 Beban lain –lain 25.000,00 -
“ Kas - 25.000,00
26 Kas 200.000,00 -
Piutang Usaha 300.000,00 -
“ Pendapatan jasa binatu - 500.000,00
27 Beban listrik 50.000,00 -
“ Kas - 50.000,00
28 Beban gaji 75.000,00 -
“ Kas - 75.000,00
28 Beban Telepon 30.000,00 -
Kas - 30.000,00

13.590.000,00 13.590.000,00

Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah sebagai berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain

Dari data jurnal tersebut di atas maka:


Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.

SELAMAT BELAJAR. SEMOGA BERMANFAAT


The Custom Make All Think Easy0

Akt/XII/IPS-MIPA/SMAN 1 Kraksaan/2018 Page 30

Anda mungkin juga menyukai