Anda di halaman 1dari 13

BAB V

KESEIMBANGAN NERACA

A. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau
laba suatu perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat
secara cermat dan teliti. Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan perusahaan kepada pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu
laporan keuangan harus disusun berdasarkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip
akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan
adalah konsep kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa
perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak
yang berkepentingan dengan sumber – sumber perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai
unit organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep kesatuan usaha tersebut
akuntansi berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata
pemiliknya, sebab pemilik dianggap sebagai pihak eksternn.

B. PERSAMAAN AKUNTANSI

1. Harta = Modal
Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa
perusahaan itu menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang
terpisah baik dari pemilik maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan
diperoleh dari pihak lur perusahaann. Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh
dari pihak luar adalah merupakan kewajiban atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka
pada saat itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang
kemudian disebut sebagai modal pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah
bengkel motor yang diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan
achmad menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut.
Akibat transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut :

BENGKEL KASIH SEJATI

Kas Rp. 2.000.000,00 Pemilik

Utang Rp. 2.000.000,00 ( Tuan Achmad )

Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang
kepada perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Macamnya Aktiva Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,00

Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut
diatas dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :

Macamnya harta Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besrnya harta = modal atau H = M

2. Harta = Utang + Modal

Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih
dirasakan kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta)
perusahaan yang bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal
Bengkel Kasih Sejati pada tanggal 25 Maret 1991 meminjam uang kepada Bank Niaga
sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi tersebut maka harta Bengkel Kasih Sejati
berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,00 yang bersumber dari Modal Tuan
Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Harta Sumber Dananya

Kas Rp. 5.000.000,00 Utang Bank Rp. 3.000.000,00


Modal Tuan Ahmad Rp. 2.000.000,00

Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa
Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M

3. Pengaruh Transaksi Keuangan


Terhadap Persamaan Akuntansi
Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau pristiwa yang emperngaruhi struktur
posisi keuangan perusahaan ( harta, utang dan modal ) yang dapat dinilai dengan uang.
Setiap transaksi keuangan suatu perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai
perubahan dalam ketiga unsur ( harta, utang dan modal ). Perubahan tersebut dapat terjadi
antara :

a. Harta dengan harta


b. Harta dengan utang
c. Harta dengan modal
d. Harta dengan utang dan
modal..

Untuk menggambarkan pengaruh transaksi keuangan terhadap ketiga unsur tersebut,


maka perhatikanlah contoh dibawah ini .

TRANSAKSI I

Nona Retno Endrawati setelah menyelesaikan kursus salon kecantikan,


mendirikan sebuah salon kecantikan diberi nama Retno Beauty Salon, dengan
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.500.000,00.
Akibat transaksi tersebut maka harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp. 2.500.000,00 dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.2.500.000,00 dan modal
perusahaan bertambah sebesar Rp. 2.500.000,00. Pembinaan ini dinyatakan dalam
perusahaan akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal ( dalam rupiah )
No Kas Modal Nona retno Keterangan
1. 2.500.000,00 2.500.000,00 Investasi Modal Awal
Jml 2.500.000,00 2.500.000,00

TRANSAKSI II

Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan
pertama sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp.
50.000,00 untuk membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi
akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Modal Nona retno Keterangan
Jml. 2.500.000,00 2.500.000,00 Beban sewa
2. (50.000,00) (50.000,00)
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI III

Retno Beauty salon membeli peralatan salon sebesar Rp.250.000,00 dan


pelengkapan salon sebesar Rp. 50.000,00 secara tunai.
Akibat transaksi ini aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.300.000,00 dan
aktiva perusahaan berupa perlengkapan salon dan peralatan salon masing-masing
bertambah Rp.50.000,00 dan Rp.250.000,00. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi akan terlihat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal Keterangan
Nona Retno
Jml. 2.450.000,00 - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 -
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI IV

Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam
uang dari bank sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar
Rp.500.000,00 dan utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah
transaksi ini perasaan akuntansiinya akan terlihat sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)


No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Keterangan
salon salon Bank Nona Retno
Jml. 2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - 500.000,00 -
Jml 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI V

Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan
sebesar Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp.265.000,00 dan modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan
pendapatan jasa salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat
sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal
(dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan salon Utang Modal Keterangan
salon Bank Nona Retno
Jml. 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00

TRANSAKSI VI

Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar
Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang
Rp. 50.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang
mengakibatkan untuk membayar beban upah. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon Salon Bank Retno
Jml.6 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00 Beban Upah
( 50.000,00 )
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VII

Dibayar sebagian utang Bank sebsar Rp. 300.000,00.


Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00
dan utang perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00. Setelahtransaksi ini maka
persamaan akuntansinya terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
7 ( 300.000,00 ) - - 500.000,00 -
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VIII

Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp.
25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan
modal perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan
pribadi pemilik. Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai
berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
8 ( 25.000,00 ) - - (25.000,00)
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.640.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI IX
Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar
Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon
berkurang Rp. 20.000,00 dan modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang
diakibatkan adanya beban perlengkapan salon. Setelah transaksi ini maka persamaan
akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00 Beban Perl.
9 - (20.000,00) - (20.000,00) Salon
Jml 2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI X

Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang
nilainya sebesar Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar rp. 25.000,00
yang diakibatkan adanya beban penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada
peraltan salon, namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama
akumusi penyusutan peralatan salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan )
daripada rekening peralatan salon. Rekening akumulasi penyusutan peralata salon
kedudukannya mengurangi rekening peralatan salon. Transaksi ini tidak langsung
dikurangkan pada peralatan salon alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat
segera diketahui pada setiap saat. Setelah transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat
secara keseluruhan sebagai berikut

Aktiva/harta = Utang + Modal


( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Ak. Peny. Peralatan Utang Bank Modal Nona Keterangan
Salon Peralatan salon salon Retno
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal
awal
2. (500.000,00) - - - - (50.000,00) Beban awal

2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,0) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa
salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban upah
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (25..000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8.. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno
2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00
9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban Per. Salon
2.540.000,,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B. Peny.peralatan
salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jumlah aktiva – Akumulasi penyusutan peralatan salon = Jumlah Utang + Modal

Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi

4. Pengembangan Persamaan
Akuntansi

Pada awal periode akuntansi posisi keuangan suatu prusahaan jika digambarkan
dalam notasi persamaan akuntansi aka terlihat sebagai berikut : H = U + M. Setelah
terjadi transaksi selama periode akuntansi maka ketiga unsur tersebut akan mengalami
perubahan. Sehingga pad aakhir periode akuntansi keadaan posisi keuangannya dapat
digambarkan dalam notasi persamaan akuntansi sebagai berikut : H’ = U’ + M’. Tanda
aksen tersebut menunjukkan bahwa ketiga unsur telah mengalami perubahan – perubahan
yang diakibatkan adanya transaksi selama satu periode akuntansi. Meskipun tiga unsur
tersebut mengalami perubahan namun komposisi jumlah aktifa selalu sama dengan
jumlah utang ditambah modal.

Pada kenyataannya bahwa peru8bahan modal itu akan diketahui pada akhir periode
akuntansi, bukan setiap saaat terjadinya transaksi. Oleh karena itu selama periode
terjadinya transaksi elemem – elemen yang terdapat dalam M’(M aksen) dapat di
pisahkan menjadi unsur-unsur:

a. Modal awal(M).
b. Pendapatan(P) yang
mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
c. Beban (B) yang
mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
d. Setoran atau investasi
tambahan (S) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
e. Pengambilan pribadi (K)
yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
Karena M” (M aksen) itu terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen M, P,B, S dan
K maka posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi dapat digambarkan
dalam persamaan akuntansi sebagai berikut: H’ = U’ + M + P- B + S-K.

Untuk lebih jel;asnya pada contoh Retno Beauty Salon jika kita hendak memisahkan
elemen – elemen yang mempengaruhi M’ (M aksen) maka dapat digambarkan sebagai
berikut:

AKTIVA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN - BEBAN + SETORAN - PRIVE


Kas Utang Modal Pendapatan Beban Sewa Setoran Prive

2.540.000.00 2.00.000,00 2.500.000,00 265.000,00 50.000,00 - 25.000,00

Perlengkapan Beban Upah


Salon

30.000,00 50.000,00

B. Perleng.
Peralatan
Salon
Salon
20.000,00
250.000,00

Ak. Peny. B. Peny.


Salon Per. Salon

(25..000,00) 25.000,00

Dalam gambar tersebut diatas jumlah aktifa (H’) adalah Rp.2.795.000,00 yang
terdiri dari kas Rp.2.540.000,00 perlengkapan salon Rp.30.000,00 dan peralatan salon
Rp.225.000,00 (Rp.250.000,00)- Rp.25.000,00). Sedangkan jumlah U’ Rp.200.000,00 M
(modal awal) Rp.2.500.000,00 P= Rp 265.000,00 B = Rp.145.000,00 yang terdiri dari
(Beban sewa Rp.50.000,00 Beban upah Rp.50.000,00 Beban perlengkapan salon
Rp.20.000,00 dan Beban penyusutan peralatan salon Rp.25.000,00).Untuk setoran S =
Rp.0,00 dan K = Rp.25.000,00. Jadi H’ = U’ + M + P – B + S – K dapat dibuktikan
sebagai berikut: Rp.2.795.000,00 = Rp.200.000,00 + Rp. 2.500.000,00 + Rp.265.000,00 –
Rp.145.000,00 + Rp.0,00 – Rp.25.000,00.

SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI

1 Jelaskan yang dimaksud denagn konsep kesatuan usaha !


2 Siapa sajakah yang menjadi pihak luar ( ekstern ) menurut sudut pandang konsp
kesatuan usaha ?
3 Sebutkan unsur – unsur persamaan akuntansi !
4 Berilah contoh trasaksi keuangna yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta !
5 Berilah contoh transaksi keuangan yang mempngaruhi perubahan harta dengan utang
6 Berilah contoh transaksi keuangan ynag mempenggaruhi keuangan harta dengan
modal !
7 Berilah contoh transaksi keuangna ynag mempengaruhi perubahan modal !

B. SOAL LATIHAN

1 Tuan Budi setelah menyelesaikan gelar akuntan mendirikan sebuah


perusahaan akuntan publik yang diberi nama Kantor Akuntan Budi. Transaksi yang
terjadi selama bulan pertama adalah sebagai berikut :
a. Tuan Budi menyerahkan uang tunai
pribadinya sebesar Rp. 5.000.000,00 ke dalam kas perusahaan.
b. Dibayar sewa ruangan bulan pertama untuk
melakukan kegiatan sebesar Rp. 150.000,00 .
c. Dibeli peraltan kantor dengan kredit dari
Toko Murah seharga Rp. 800.000,00
d. Dibeli perlengkapan kantor seharga
Rp.100.000,00
e. Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian
Media Indonesia sebesar Rp. 50.000,00
f. Diterima uang jasa pemeriksaan ( audit )
dari PT. Merpati sebesar Rp. 950.000,00
g. Dibayar biaya listrik pada bulan pertama
Rp. 15.000,00
h. Tuan Budi menyerahkan mesin tik untuk
keperluan dikantornya, nilai mesin tik tersebut Rp. 250.000,00
i. Dibayar gaji para karyawan Rp. 250.000,00
j. Tuan Budi mengambil uang perusahaan
untuk keperlun pribadi sebsar Rp. 50.000,00

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :


Harta : Kas, Perlengkapan kantor, Peralatan kantor.
Utang : Utang usaha
Modal : Modal Tuan Budi
2. M. Yusuf serang penjahit amatir yang sudah lama
melakukan kegiatan menjahit merasa perlu melakukan pembukuan. Mulai tanggal 1
Januari 1991 diadakan pendataan yang hasilnya sebagai berikut :
Peralatan jahoit dan obras dinilai seharga Rp. 450.000,00 , perlengkapan jahit senilai
Rp. 50.000,00. Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Januari 1991 adalah
sebagai berikut :
Januari 2 : M. Yusuf mengambil tabungannya di Bri sebesar Rp.200.000,00
untuk menambah modalnya.
3 : Dibayar sewa ruangan yang digunakan kegiatan tersebut untuk bulan
Januari 1991 sebesarRp. 75.000,00
5 : Diterima ongkos obras sebesar Rp. 15.000,00
7 : Diterima ongkos jahit sebesar Rp. 50.000,00
10 : Dibeli mesin jahit merk Singer secara kredit dari Toko Swira dengan
harga Rp. 350.000,00.
20 : Dibayar upah tenaga yang membantunya sebsar Rp. 50.000,00
21 : Diterima dari langganan upah jahit sebesar Rp. 125.000,00
25 : Diserahkan hasil jahitan seragam sekolah kepada SMU Sadam sebesar
Rp. 250.000,00
28 : Dibayar hutang kepada Toko Swira Rp. 150.000,00
29 : Diterima tagihan dari SMU Sadam sebesar Rp. 150.000,00
30 : Dibayar upah tenaga yang membantu sebesar Rp. 75.000,00
31 ; M. Ysuf mengambil uang perusahaan sebesar Rp. 50.000,00 unutk
keperluan pribadi .
31 : Perlengkapan jahit tinggal seharga Rp. 10.000,00
31 : peralatan jahit dan obras disusutkan sebesar 10 % dari harga perolehan.

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi dan transaksi – transaksi tersebut diatas dengan perincian
sebagai berikut :

Harta : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan jahit, Peralatan jahit dan Obras, dan akumulasi
penyusutan pralatan jahit dan obras.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal M. Yusuf

3. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” ,


kepunyaan Jayadi memulai operasinya pada tanggal 1 Sepetember 1990 dan
melakukan transaksi – transaksi berikut ini selama bulan September itu :

1. Jayadi menginfestasikan Rp.


7.500.000,00 dari uang pibadinya kedalam perusaan.
2. Dibeli peralatan reparasi
sepeda motor dengan harga Rp. 4.500.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai
Rp. 2.500.000,00 sedangkan sisanya diberi waktu 30 hari.
3. Dibeli perlengkapan perkas
seharga Rp. 450.000,00
4. Jayadi menerima Rp.
750.000,00 dari para langganannya untuk servis danreparasi yang dilaksanakan.
5. Dibayar sewa gedung unutk
bulan September 1990 Rp. 250.000,00
6. Dibeli perlengkapan secara
kredir seharga Rp. 650.000,00.
7. Diambil untuk keperluan
pribadi uang sebanyak Rp. 150.000,00
8. Dibayar sebanyak Rp.
450.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir 6 diatas.
9. Dibayar upah tenaga kerja
Rp. 125.000,00 .
10. Sisa perlengkapan yang
masih ada pada akhir bulan September 1990 sebanyak Rp. 975.000,00

Diminta :

Susunlah persamaan akuntansi berdasarkan transaksi – transaksi tersebut diatas,


dengan judul –judul Aktiva, Utang dan Modal pemilik sebagai berikut :

AKTIVA : Kas, Perlengkapan, Peralatan


UTANG : Utang Usaha
MODAL PEMILIK : Modal Jayadi

4. Transaksi – transaksi yang dilaksanakan oleh prusahaan “


BINATU BERSIH “, selama bulan Mei 1991 adalah sebagai berikut :

1 Mei Syahril memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai berikut modal


pertama berupa :
Uang tunai…………………………………………Rp. 4..500.000,00
Peralatan binatu……………………………………Rp. 600.000,00
3 Mei Dibeli tunai perlengkapan binatu dengan harga Rp. 150.000,00
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya
Rp. 525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayara iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar
Rp. 175.000,00
17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :
Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan
dibayar 30 hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya
dengan menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan sebesar Rp. 275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00.
Dibayar tunai sisanya akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00

Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan –
perkiraan sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril

5. Susunlah transaksi – transaksi dibawah ini dalam


persamaan akuntansi dengan bentuk mendatar, seperti berikut :

Tanggal Aktiva Kewajiban Modal


Kas Piutang Perlengk. Peralatan Utang Modal Agus
Usaha Kantor Kantor Usaha

Transaksi selama bulan januari 1991 adalah sebagai berikut :

3 Januari Agus memulai usaha dengan menginvestasikan sebagai modal


pertama :
Uang tunai Rp. 2.500.000,00
Peralatan Kantor Rp. 500.000,00
5 Januari Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp. 200.000,00
8 Januari Dibeli dengan kredit dari Toko Harapan peralatan kantor seharga Rp.
300.000,00
10 Januari Diselesaikan pekerjaan atas langganan . Biaya mengerjakan
diperhitungkan Rp. 450.000,00 jumlah tersebut terlah difakturkan
untuk di tagih.
15 Januari Diterima hasil usaha sebesar Rp. 500.000,00
18 Januari Dibayar rupa-rupa beban usaha sebesar Rp. 60.000,00
20 Januari Agus mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. `
150.000,00
25 Januari Dibayar sebagian utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp.
100.000,00
28 Januari Diterima pembayaran sebagiuan tagihan atas langganan (l8hat 10
Januari ) sebesar Rp. 250.000,00
31 Januari Dibayar gajih pegawai bulan Januari Rp. 120.000,00
31 Januari Setelah diadakan iventarisasi ternyata persediaan perlenglapan kantor
yang masih ada sebesar Rp. 50.000,00

Anda mungkin juga menyukai