Kump SOAL Komp Prof 2

Bank Soal
Teori Akun tansi - Buku 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan menyilang (X) huruf a,b,c atau
d dari pertanyaan di bawah ini.
NERACA SISA ( TRIAL BALANCE )

01. Pengertian dari Neraca sisa adalah :
a. Bagian buku besar yang dimanfaatkan dalam penyusunan buku besar pembantu.
b. Daftar akun yang terdapat pada akhir periode akun tansi.
c. Daftar akun yang menyangkut transaksi perusahaan selama periode akun tansi yang baru
dilewati.
d. Daftar penerimaan dan pengeluaran perusahaan selama satu tahun.
e. Neraca yang berisi kewajiban dan kekayaan yang menjadi hak perusahaan.
02. Informasi yang dikemukakan dalam neraca sisa berasal dari :
a. Transaksi yang terjadi selama periode bersangkutan.
b. Buku ayat asli.
c. Buku besar.
d. Buku besar pembantu.
e. Buku jurnal khusus.

03. Nilai dari akun yang dilaporkan/dikemukakan oleh neraca sisa merupakan :
a. Total saldo dari masing‐masing perkiraan.
b. Total saldo dari seluruh perkiraan.
c. Total saldo dari akun yang hanya bersaldo debet saja.
d. Total saldo dari akun yang bersaldo kredit saja.
e. Total saldo dari akun nominal saja.

04. Kesalahan pada penempatan jumlah total akun akan menyebabkan :
a. Ketidakseimbangan antara jumlah total saldo debet dan saldo kredit.
b. Diperlukannya suatu ayat penyesuaian.
c. Perlunya disusun neraca sisa bagi buku besar pembantu.
d. Meniadakan akun yang tidak begitu berpengaruh pada laporan keuangan.
e. Dilakukan penyusunan kembali jurnal umum.

05. Dalam Neraca sisa didapatkan beberapa lajur yang berfungsi untuk mencatat setiap akun
yang ada pada perusahan berikut dengan saldonya masing‐masing. Bentuk yang baik dari
Neraca sisa :
a. No. Uraian Debet Kredit.
b. No. Uraian Jumlah.
c. No. Uraian pr. Debet Kredit.
d. No. Uraian pr. Debet Kredit.
e. Tidak tergantung pada bentuk‐bentuk di atas.

06. Yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu Neraca sisa adalah :
a. Jangan lupa mengisi kolom post reference dengan nomor yang sesuai dengan nomor
perkiraan.
Bank Soal Teori Akuntansi buku 2 …………………………………………………………………………… Page 1 of 83

b. Meletakkan saldo debet dan saldo kredit pada lajur yang terpisah.
c. Memisahkan antara akun yang bersifat mengurangi dan yang bersifat menambah.
d. Akun nominal dicantumkan lebih dahulu, baru diikuti akun rela.
e. Tidak perlu dilakukan penjumlahan dari saldo keseluruhan, karena semuanya telah benar.

07. Dikarenakan data‐data yang terdapat dalam Neraca sisa merupakan total saldo dari perkiraan‐
akun yang terjadi akibat transaksi perusahaan pada suatu periode tertentu, serta akun
lain yang terdapat dalam buku besar maka dapat dikatakan, bahwa neraca sisa merupakan :
a. Bagian dari fase pencatatan.
b. Bentuk lain dari buku besar.
c. Akun bersaldo debet.
d. Ringkasan buku besar.
e. Semua pernyataan di atas tidak tepat.

08. Ketidakseimbangan antara jumlah total saldo debet dan saldo kredit menyatakan bahwa Neraca
sisa tersebut salah sebab :
a. Neraca sisa berisi semua akun yang terjadi pada periode bersangkutan.
b. Neraca sisa hanya mengemukakan total saldo dari masing‐masing akun saja.
c. Neraca sisa adalah suatu neraca, di mana neraca memerlukan kesamaan antara sisi yang
satu dengan sisi yang lain.
d. Neraca sisa tidak menjelaskan secara terperinci pengaruh dari masing‐masing akun
terhadap laporan keuangan.
e. Neraca sisa tidak merupakan bagian dari fase pencatatan.

09. Meskipun telah seimbang, suatu neraca sisa belum tentu telah benar dalam penyusunannya,
kesalahan yang mungkin terjadi adalah terutama :
a. Adanya kesalahan dalam menempatkan saldo dari suatu akun ke dalam akun lain, dalam sisi
yang sama.
b. Kekeliruan penempatan pos isi saldo dari suatu perkiraan.
c. Adanya satu akun atau lebih yang tidak tercantum.
d. Adanya kesengajaan agar neraca sisa nampak seimbang.
e. Adanya kekurangan dalam membukukan perkiraan.

10. Meskipun angka saldo dari perkiraan‐akun yang terdapat pada neraca sisa telah
menunjukkan angka yang benar dan telah seimbang, tetapi belum sepenuhnya memenuhi
syarat bagi penyusunan :
a. Neraca.
b. Laporan rugi laba.
c. Laporan perubahan modal.
d. Ayat penyesuaian.
e. Laporan keuangan.

11. Neraca sisa yang telah disesuaikan merupakan dasar bagi penyusunan :
a. Laporan keuangan.
b. Perencanaan program mendatang.
c. Penelitian akan kemajuan perusahaan.
d. Penutupan buku besar.
e. Pembalikan akun yang diperlukan.

12. Neraca sisa yang telah disesuaikan merupakan neraca sisa yang :
a. Saldonya telah menunjukkan angka yang dikehendaki manajemen perusahaan.

b. Saldonya telah menunjukkan saldo yang sebenarnya.
c. Data‐datanya telah menunjukkan data yang paling aktual dengan keadaan perusahaan pada
akhir periode.
d. Data‐datanya telah tidak sesuai lagi bagi perencanaan.
e. Neraca sisa yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan bagi kegiatan
manajemen.

13. Perkiraan‐akun yang tercantum dalam neraca sisa adalah :
a. Akun real.
b. Akun nominal.
c. Akun kawan.
d. Akun lawan.
e. Pernyataan di atas seluruhnya benar.

14. Neraca sisa merupakan kegiatan yang paling awal dari :
a. Tahap pencatatan.
b. Tahap pengklasifikasian.
c. Tahap pengikhtisaran.
d. Tahap pelaporan.
e. Siklus akun tansi.

15. Neraca sisa yang telah disesuaikan merupakan neraca sisa yang disusun setelah menyusun :
a. Neraca sisa.
b. Neraca lajur.
c. Neraca sisa setelah penutupan.
e. Buku besar pembantu.

16. Selain berfungsi sebagai dasar bagi penyesuaian laporan keuangan, neraca sisa berfungsi juga
sebagai :
a. Bukti adanya kegiatan perusahaan selama satu periode akun tansi.
b. Adanya transaksi pada perusahaan tersebut.
c. Sarana pemeriksa keseimbangan dari perkiraan‐akun buku besar.
d. Alat bagi penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
e. Sarana untuk menyusun neraca sisa yang akan disesuaikan.

17. Pembuatan neraca sisa dilakukan apabila :
a. Kebutuhan informasi keuangan sudah sangat mendesak.
b. Rapat dewan komisaris akan segera dilaksanakan.
c. Tahap pencatatan telah selesai dilakukan.
d. Adanya permintaan dari pihak luar terhadap posisi keuangan perusahaan.
e. Semua pernyataan di atas benar.

18. Ketidakseimbangan saldo debet dan saldo kredit menandakan adanya kesalahan dalam
memasukkan saldo dari suatu akun dalam posisi yang salah. Akun yang salah itu akan
mudah diketahui dengan cara :
a. Mengalihkan dua selisih antara sisi debet dan kredit.
b. Membagi dua selisih antara saldo debet dan saldo kredit.
c. Menyelusuri kembali jurnal‐jurnal transaksi.
d. Menyusun kembali suatu neraca sisa.

e. Membandingkan saldo‐saldo tersebut dengan susunan neraca sisa pada periode yang telah
lalu.

19. Kesalahan yang sering timbul pada saat kita melakukan penyusunan neraca sisa adalah :
a. Adanya perkiran yang tidak dibukukan.
b. Salah dalam meletakkan akun dalam kelompoknya.
c. Adanya akun yang tidak dibuat perkiraannya pada buku besar.
d. Kesalahan memasukkan saldo dari suatu akun dalam sisi yang tepat.
e. Kesalahan dalam membuat neraca sisa yang benar dan berlaku umum.

20. Akun yang terdapat dalam neraca sisa yang memerlukan penyesuaian adalah akun
yang :
a. Masih memiliki sifat mengurangi akun real.
b. Masih bersifat menambah akun real.
c. Masih memiliki sifat mengurangi akun nominal.
d. Masih bersifat menambah akun nominal.
e. Masih bersifat campuran, yaitu bersifat atau kelompok akun real tapi sebagian lagi sifatnya
akun nominal.

21. Apabila dalam buku besar akun tersebut memiliki saldo pada sisi debet dan sisi kredit,
maka yang akan dicantumkan dalam neraca sisa adalah saldo dari :
a. Akun real.
b. Akun yang bersaldo debet.
c. Selisih antara saldo debet dan saldo kredit.
d. Akun bersaldo debet dan keduanya dicantumkan.
e. Saldo mana yang paling besar.

22.Perkiraan‐akun yang akan dilaporkan pada Neraca sisa adalah bersumber kepada :
a. Transaksi yang telah terjadi selama satu periode akun tansi.
b. Total saldo dari perkiraan‐akun yang terdapat pada buku besar.
c. Bukti‐bukti pencatatan yang ada selama satu periode.
d. Akun yang telah disetujui pimpinan perusahaan untuk dilaporkan.
e. Semua transaksi yang telah dijurnal selama kejadian yang berpengaruh pada posisi
keuangan perusahaan.

23. Perkiraan‐akun yang akan dilaporkan pada Neraca biasanya pada neraca sisa akan
dicantumkan :
a. Sebelum akun nominal.
b. Sebelum akun real.
c. Sebelum akun nominal dan akun real.
d. Setelah akun nominal.
e. Setelah akun campuran.

24. Ringkasan dari total saldo perkiraan‐akun yang dibukukan dalam buku besar terdapat
Pada :
a. Neraca.
b. Jurnal khusus.
c. Neraca sisa.
e. Buku besar pembantu.


25. Perkiraan‐akun yang akan disusun pada neraca sisa adalah akun yang :
a. Akun yang besaldo debet dan bersaldo kredit.
b. Akun yang bersaldo, baik saldo debet, kredit maupun yang bersaldo nol.
c. Hanya akun yang memiliki saldo debet dan kredit pada buku besar.
d. Hanya akun yang dapat dilakukan pencil footing.
e. Hanya akun yang pada laporan keuangan akan menampakkan bentuk yang menguntungkan
perusahaan.

Di bawah ini terdapat Neraca Sisa dari sebuah bengkel mobil :
Kas Rp 80.000,‐
Piutang dagang Rp 100.000,‐
Supplies Rp 40.000,‐
Peralatan kantor Rp 86.000,‐
Peralatan mesin bengkel Rp 354.000,‐
Utang dagang Rp 70.000,‐
Utang wesel Rp 354.000,‐
Modal pemilik Rp 186.000,‐
Drawing pemilik Rp 50.00,‐
Pendapatan dari reparasi Rp 250.000,‐
Biaya gaji Rp 60.000,‐
Biaya sewa Rp 55.000,‐
Biaya lain‐lain Rp 15.000,‐

Rp 790.000,‐ Rp 890.000,‐

26. Jumlah total dari saldo‐saldo akun Neraca sisa tersebut seharusnya :
a. Rp 790.000,‐
b. Rp 830.000,‐
c. Rp 890.000,‐
d. Rp 840.000,‐
e. Rp 1.680.000,‐

27. Dari Neraca sisa di atas kita temukan keganjilan, yaitu :
a. Tidak tercantumnya nama pemilik perusahaan.
b. Tidak terdapatnya akun ragu‐ragu dari penyusutan harta tetap dan biaya penyusutan harta
tetap.
c. Tidak terdapatnya penjelasan dari sisi debet dan sisi kredit.
d. Tidak dicantumkannya jenis kas yang dimiliki.
e. Tidak diketahuinya jumlah total dari saldo‐saldo akun yang benar.

28. Dengan disusunnya suatu neraca sisa dapat dikatakan bahwa :
a. Proses pembuatan laporan keuangan telah dilaksanakan.
b. Proses penyusunan laporan keuangan telah selesai.
c. Proses penyusunan laporan keuangan sudah dapat dilaksanakan.
d. Tahap pengikhtisaran informasi akun tansi telah selesai.
e. Tahap pelaporan dapat segera dilaksanakan.

29. Meskipun Neraca sisa telah dapat dipergunakan untuk menyusun laporan keuangan, tetapi ada
hal‐hal yang masih harus dilakukan, yaitu :
a. Menutup perkiraan‐akun pada buku besar.
b. Melakukan penyesuaian terhadap perkiraan‐akun yang masih bersifat campuran.

c. Membalikan perkiraan‐akun yang pada periode mendatang masih akan dibebankan.
d. Menetup ayat‐ayat asli.
e. Mendokumentasikan bukti‐bukti pencatatan yang telah dibukukan.

30. Kesamaan antara buku besar pembantu dengan akun pengendaliannya perlu dilakukan
sebelum kita melakukan :
a. Penyusunan neraca sisa.
b. Penyusunan neraca lajur.
c. Penyusunan laporan keuangan.
d. Penyusunan ayat penutupan.
e. Penyusunan penyesuaian bagi akun campuran.

31. Dikarenakan Neraca sisa merupakan ikhtisar dari perkiraan‐akun yang berasal dari buku
besar yang biasa disebut juga Controlling account, maka pemeriksaan kesamaan antara buku
besar pembantu dengan buku besar dapat dilakukan :
a. Membandingkan kesamaan dengan neraca sisa.
b. Membandingkan dengan akun yang sama yang terdapat pada Neraca sisa.
c. Membandingkan dengan akun yang sama pada Neraca lajur.
d. Membandingkan dengan akun yang sama yang ada pada laporan keuangan.
e. Membandingkan dengan akun yang bersangkutan pada ayat‐ayat penyesuaian.

32. Perkiraan‐akun yang disusun pada Neraca sisa sebaiknya disusun :
a. Sesuai dengan nomor akun tersebut pada buku besar.
b. Sesuai dengan besarnya saldo perkiraan.
c. Sesuai dengan banyaknya transaksi yang terjadi.
d. Sesuai dengan akun mana yang paling pertama terjadi pada saat pendirian perusahaan.
e. Tidak perlu mengikuti aturan tertentu yang mengikat.

33. Dengan tersusunnya Neraca sisa, dapat dikatakan bahwa :
a. Tahap pencatatan segera dimulai.
b. Tahap pelaporan dapat segera dilaksanakan.
c. Tahap pencatatan telah berakhir.
d. Siklus akun tansi akan segera dilaksanakan.

34. Hal‐hal yang tidak perlu kita lakukan dalam menyusun neraca sisa adalah :
a. Mencari total jumlah dari saldo perkiraan‐akun yang diikhtisarkan.
b. Mencantumkan kode akun bagi perkiraan‐akun yang diikhtisarkan.
c. Meneliti kebenaran pencantuman saldo perkiraan.
d. Mencatatkan petugas yang mengikhtisarkan perkiraan‐perkiraan.
e. Mencantumkan periode yang bersangkutan dengan akun yang diikhtisarkan (periode dari
Neraca sisa tersebut).
PENYESUAIAN ( ADJUSTMENT )
01. Penyesuaian terhadap data‐data akun tansi dilakukan akibat :
a. Pembagian umur perusahaan atas periode‐periode tertentu.
b. Informasi yang diperoleh belum menunjukkan kebenaran.
c. Data‐data tersebut perlu untuk diperindah agar menaikan nilai perusahaan.
d. Data‐data yang ada belum mencerminkan transaksi‐transaksi yang telah terjadi pada
perusahaan.
e. Aktivitas perusahaan yang tidak menentu dan selalu berubah‐ubah.

02. Ayat penyesuaian bertujuan untuk :
a. Meniadakan perkiraan‐perkiran yang akan membuat laporan keuangan buruk.
b. Menyediakan lapangan kerja baru bagi akun tan.
c. Meniadakan akun yang masih bersifat campuran.
d. Menggabungkan dua akun atau lebih dari satu perkiraan.
e. Mengontrol keseimbangan perkiraan‐akun yang telah dipersiapkan bagi penyusunan
laporan keuangan.

03. Yang dimaksudkan dengan mixed account atau akun campuran adalah :
a. Akun yang masih mempunyai sifat mengurangi akun lain.
b. Akun yang masih mempunyai sifat menambah akun lain.
c. Akun yang tidak dapat berdiri sendiri.
d. Akun yang tidak memiliki pos tersendiri dalam buku besar.
e. Akun yang masih mengandung unsur dari akun real dan unsur dari perkiraaan nominal.

04. Data‐data yang diperoleh dari penyesuaian akan dikombinasikan dengan data‐data yang
berasal dari :
a. Neraca lajur.
b. Neraca sisa.
c. Neraca saldo setelah penutupan.
d. Laporan keuangan.
e. Neraca sisa yang telah disesuaikan.

05. Pemisahan perkiraan‐akun campuran dilakukan dengan memanfaatkan :
a. Ayat penyesuaian.
b. Ayat asli.
c. Ayat penutup.
d. Ayat pembelikan.
e. Ayat jurnal.

06. Perkiraan‐akun di bawah ini tidak tercermin dalam neraca sisa, kecuali akun :
a. Akun pendapatan terutang.
b. Akun ragu‐ragu.
c. Akun kas.
d. Akun panjar biaya.
e. Akun penyusutan harta tetap.

07. Pada akhir periode yang akan dilaporkan hanyalah perkiraan‐akun yang tergabung
dalam :
a. Akun real.
b. Akun nominal.
c. Akun campuran.
d. Akun offset (akun lawan dan akun kawan).
e. Akun real dan akun nominal.

08. Penyesuaian dilaksanakan biasanya setelah kita melaksanakan atau menyusun :
a. Neraca.
b. Jurnal.
c. Buku besar.
d. Neraca sisa.
e. Neraca yang telah disesuaikan.

09. Akun harta yang pada akhir periode memerlukan suatu penyesuaian adalah :
a. Akun kas.
b. Akun marketable securities.
c. Akun persediaan barang dagangan.
d. Akun piutang wesel.
e. Akun piutang dan akun persediaan barang dagangan.

10. Jurnal yang terdapat pada ayat penyesuaian akan terdiri atas :
a. Akun real saja.
b. Akun real dan akun nominal.
c. Akun nominal saja.
d. Akun real dan akun offsetnya.
e. Akun nominal dan akun offsetnya.

11. Yang dimaksudkan dengan defferal adalah :
a. Biaya yang telah dibayar dimuka.
b. Pendapatan yang telah digunakan.
c. Utang‐utang yang belum dilunasi.
d. Biaya yang masih terutang.
e. Pendapatan yang masih akan diterima.

12. Dibawah ini yang bukan merupakan defferal adalah :
a. Prepaid Insurance.
b. Prepaid expenses.
c. Insurance expense.
d. Deffered charges.
e. Premi asuransi.

13. Dibawah ini merupakan perkiraan‐akun yang menyebabkan pentingnya dilakukan
penyesuaian, kecuali :
a. Akun deprisiasi harta dan Amortisasi biaya.
b. Perkiraan‐akun ragu‐ragu (Allowance account).
c. Biaya terutang dan pendapatan terutang.
d. Akun panjar biaya dan panjar pendapatan.
e. Akun kas dan modal.

14. Prepaid expenses atau panjar biaya adalah :
a. Biaya yang telah dibayarkan sebagai beban usaha periode tertentu.
b. Biaya yang masih dapat digunakan dimasa datang.
c. Biaya yang telah dikeluarkan untuk pembiayaan di masa datang.
d. Biaya yang akan segera dikeluarkan perusahaan.
e. Biaya yang diperkirakan timbul di masa datang.

15. Panjar biaya sewa, panjar gaji, dan panjar biaya asuransi digolongkan kepada :
a. Panjar biaya (Prepaid expenses).
b. Panjar pendapatan (Prepaid revenue).
c. Deffered expenses (Biaya yang ditangguhkan).
d. Biaya pinjaman yang ditangguhkan.
e. Semua pernyataan di atas tidak benar.


16. Deprisiasi atau penyusutan harta tetap perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yang bukan merupakan metode penyusutan adalah :
a. Metode garis lurus.
b. Metode angka tahun.
c. Metode beban produksi.
d. Metode unit produksi.
e. Metode jam kerja.

17. Premi asuransi masih memerlukan penyesuaian pada akhir periode akun tansi dikarenakan :
a. Dibayarkan pada pertengahan periode.
b. Tidak dipergunakan.
c. Masih ada sisa yang belum terpakai.
d. Adanya bencana yang menimpa perusahaan.
e. Adanya kekurangan premi yang masih harus dilunasi.

18. Apabila biaya yang dibayar dimuka dianggap sebagai biaya maka diperlukan :
a. Ayat penutup.
b. Ayat penyesuaian dan ayat penutup.
c. Ayat penyesuaian dan ayat pembalikan.
d. Ayat pembalikan dan ayat penutupan.
e. Ayat pembalikan saja.

19. Apabila biaya yang dibayar dimuka, baik dicatat sebagai asset maupun sebagai biaya selalu
memerlukan :
a. Ayat pembalikan.
b. Ayat penutup.
c. Pembukuan setelah pembalikan.
d. Pembukuan setelah ditutup.
e. Ayat penutup dan pembukuan setelah penutupan dilakukan.

20. Ayat pembalikan diperlukan hanya apabila akanan (Accrued) dan panjar (Defferal) dianggap
sebagai :
a. Aktiva dan utang.
b. Aktiva dan biaya.
c. Utang dan biaya.
d. Utang dan pendapatan.
e. Pendapatan dan biaya.

21. Nilai suatu harta tetap dari tahun ke tahun dianggap menurun, hal ini disebabkan :
a. Adanya anggapan bahwa harta tetap suatu saat tidak bernilai lagi.
b. Akibat digunakannya harta tetap tersebut bagi operasi perusahaan.
c. Untuk mengurangi nilai kekayaan perusahaan.
d. Semakin besar harta perusahaan semakin besar pajak yang harus dibayarkan.
e. Sesuai dengan kebiasaan yang telah berlaku.

22. Biaya yang dibayar dimuka adalah biaya :
a. Yang telah terjadi, yang ditujukan untuk aktivitas perusahaan dimasa datang.
b. Yang masih akan dibayarkan, yang ditujukan untuk aktivitas perusahaan di masa datang.
c. Yang telah dibayarkan dan ditujukan untuk aktivitas perusahaan di masa lalu.
d. Yang belum dibayarkan, yang diguankan pada aktivitas perusahaan di masa lalu.
e. Yang masih harus dibayarkan untuk menambah modal usaha.

23. Penyusutan aktiva tetap dilakukan secara wajar berdasarkan :
a. Harga perolehannya.
b. Biaya‐biaya yang meliputinya.
c. Harga tukar aktiva tetap tersebut.
d. Biaya pemasangan aktiva tetap tersebut.
e. Taksiran masa manfaatnya.

24. Penyesuaian yang dilakukan terhadap persediaan barang adalah untuk :
a. Menentukan jumlah persediaan akhir.
b. Menentukan jumlah barang yang terjual.
c. Menentukan unit barang yang tidak dikembalikan.
d. Menentukan kegagalan produksi.
e. Menghitung kerugian sebelum penjualan.

25. Utang gaji timbul apabila :
a. Pendapatan karyawan tersebut telah dibagikan.
b. Pendapatan karyawan tersebut digunakan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lainnya.
c. Pendapatan karyawan tersebut dianggap sebagai piutang perusahaan.
d. Pada akhir periode kewajiban pada karyawan belum dibayarkan oleh perusahaan.
e. Karyawan belum melunasi kewajibannya pada perusahan.

26. Penyesuaian dilakukan bagi perkiraan‐akun :
a. Yang mengalami perubahan akibat terjadinya transaksi.
b. Pada akhir periode bersaldo nol.
c. Pada saat diikhtisarkan memiliki saldo debet dan saldo kredit.
d. Yang belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat dilakukan pengikhtisaran.
e. Kemungkinan untuk tidak dicantumkan pada laporan keuangan.

27. Akun persediaan barang dagangan perlu disesuaikan pada akhir periode sebab :
a. Tidak adanya persesuaian antara catatan penjualan dan catatan pembelian.
b. Adanya perbedaan antara catatan dan keadaan yang sebenarnya akibat adanya mutasi.
c. Kekeliruan pencatatan sering terjadi pada akun ini.
d. Persediaan barang dagangan sering dimanipulasikan pegawai.
e. Akun ini merupakan akun yang paling mendapat perhatian dari pihak pengambil
keputusan.

28. Dengan adanya penyesuaian terhadap perkiraan‐akun campuran maka :
a. Neraca sisa boleh digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
b. Informasi tersebut telah menunjukan data yang wajar bagi suatu laporan keuangan.
c. Perlu disusun akun khusus untuk mencatat perubahan akibat penyesuaian.
d. Perusahaan terhindar dari tuntutan pajak yang lebih besar.
e. Kegiatan dari siklus akun tansi telah seluruhnya dipenuhi.

29. Akun yang masih bersifat campuran akan disesuaikan dengan :
a. Menjurnal akun tersebut dalam akun harta dan biaya.
b. Menjurnal akun itu dalam akun biaya dan pendapatan.
c. Menjurnal akun tersebut dalam akun pendapatan dan utang.
d. Menjurnal akun itu dalam akun harta dan pendapatan.
e. Menjurnal akun tersebut dalam akun yang bersangkutan dengan akun itu, tetapi pasti satu
akun real dan satu akun nominal.

30. Pada Neraca sisa yang telah disesuaikan tidak akan terdapat :
a. Akun real.
b. Akun nominal.
c. Akun campuran.
d. Akun lawan.
e. Akun kawan.

31. Akun harta lancar yang perlu juga disesuaikan pada akhir periode selain akun
persediaan barang dagangan adalah :
a. Akun kas.
b. Akun piutang.
c. Akun supplies.
d. Akun kas dan akun piutang.
e. Akun piutang dan akun supplies.

32. Deprisiasi suatu peralatan perusahaan ditentukan oleh :
a. Kemampuan perusahaan tersebut untuk berproduksi.
b. Kemampuan benda itu untuk menciptakan produk.
c. Berapa lama benda itu masih menguntungkan perusahaan.
d. Selama keuntungan yang diperoleh masih lebih besar dari biaya perawatan dan biaya lain
dari benda tersebut.
e. Sampai benda tersebut tidak dapat dipergunakan lagi.

33. Apabila pada Neraca sisa tertera supplies Rp. 134.000,‐ berarti :
a. Perusahaan tersebut akan menerima supplies seharga Rp. 134.000,‐
b. Pada awal kegiatan supplies tersedia senilai Rp. 134.000,‐
c. Supplies yang ada pada awal periode serta penambahan yang selalu dilakukan selama
tahun buku sebanyaknya Rp. 134.000,‐
d. Supplies yang terpakai selama periode tersebut sebesar : Rp. 134.000,‐
e. Pembelian supplies yang dilakukan selama tahun buku adalah senilai Rp. 134.000,‐

34. Penggunaan supplies dianggap sebagai biaya dikarenakan :
a. Supplies merupakan biaya yang dibayar dimuka.
b. Supplies merupakan kewajiban perusahaan kepada dirinya sendiri.
c. Supplies akan menyusut nilainya akibat penggunaannya.
d. Supplies yang telah dipergunakan, tidak dapat dipergunakan lagi.
e. Supplies merupakan komponen dari harta lancar yang memiliki sifat seperti kas, sehingga
setelah dipergunakan akan mengurangi harta lancar perusahaan.

35. Utang gaji timbul karena gaji belum dibayarkan pada periode akhir. Penyebab utama
timbulnya utang gaji adalah :
a. Perusahaan tidak atau enggan untuk melunasinya.
b. Timbulnya kebutuhan kas yang sangat mendadak.
c. Adanya pembagian waktu menurut saat‐saat yang sudah tertentu.
d. Dana untuk pelunasan kewajiban bagi karyawan dialihkan untuk kepentingan lain.
e. Tidak adanya kas yang cukup tersedia bagi pelunasan utang.

36. Nilai dari supplies yang telah digunakan atau dianggap sebagai biaya diketahui dengan cara :
a. Menghitung keadaan fisik persediaan barang supplies.
b. Mengurangkan antara keadaan fisik dari supplies dengan catatan pengadaan supplies
selama tahun buku.

c. Dilakukan estimasi terhadap persediaan supplies.
d. Diselisihkan antara persediaan awal dengan persediaan akhir.
e. Dihitung setiap kali menggunakan supplies.

37. Akun dari harta lancar yang setiap berakhir periode harus dilakukan penyesuaian adalah :
a. Persediaan barang dagangan.
b. Panjar‐panjar biaya.
c. Supplies kantor.
d. Supplies toko.
e. Semua akun di atas harus disesuaikan pada akhir periode.

38. Piutang perlu dilakukan penyesuaian, baik piutang jangka pendek maupun piutang jangka
panjang, caranya adalah :
a. Membuat cadangan piutang yang diragukan pengembaliannya.
b. Mempertimbangkan piutang mana yang tidak akan tertagih.
c. Menghapuskan piutang yang tidak dapat ditagih kembali.
d. Meneliti ulang perkiraan‐akun piutang yang telah tertagih.
e. Menghapuskan piutang yang tertagih dengan mengurangkan cadangan piutang ragu‐ragu.

39. Accrued atau akanan adalah perkiraan‐akun :
a. Yang harus diterima atau yang harus dipenuhi.
b. Yang telah diterima atau yang harus dibayarkan.
c. Yang harus diterima atau yang telah dibayarkan.
d. Yang harus dibayarkan dan telah diterima.
e. Tidak meliputi akun yang harus diterima maupun akun yang telah dibayarkan.

40. Menyesuaikan biaya‐biaya terutang adalah dengan cara :
a. Akun biaya didebet dan akun utang di kredit.
b. Akun biaya dikredit dan akun utang didebet.
c. Akun kas didebet dan akun biaya serta utang dikredit.
d. Akun biaya didebet, akun kas dan utang dikredit.
e. Akun biaya dan utang didebet, akun kas dikredit.

41. Setelah melakukan penyesuaian terhadap perkiraan‐akun biaya terutang maka
sebaiknya :
a. Setelah dibukukan akun tersebut dilaporkan dalam laporan tersendiri.
b. Setelah ditutup, akun tersebut dibukukan.
c. Setelah akun tersebut dibalikkan maka akun tersebut ditutup.
d. Setelah dibukukan dan ditutup, akun yang disesuaikan dibalikkan melalui ayat
pembalikkan.
e. Tidak perlu diperlakukan secara khusus terhadap akun biaya terutang.

42. Pendapatan dianggap sebagai pendapatan terutang apabila :
a. Pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan tahun bersangkutan.
b. Pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan tahun yang akan datang.
c. Pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan normal perusahaan.
d. Pendapatan tersebut masih dianggap sebagai biaya bagi perusahaan.
e. Pendapatan tersebut akan dibagikan sebagai laba bagi pemilik.

43. Akun piutang ragu‐ragu timbul karena :
a. Adanya harapan akan utang‐utang yang tidak akan terbayar.

b. Adanya kemungkinan piutang yang tidak akan tertagih.
c. Adanya harapan bahwa utang yang besar tidak akan tertagih.
d. Adanya harapan bahwa piutang‐piutang yang tak terlunasi tahun ini akan dibayar lebih
besar pada periode mendatang.
e. Adanya keinginan untuk mengelabui tuntutan pajak yang besar.

44. Penyusutan nilai harta tetap biasanya ditentukan dengan :
a. Harga pokok pembeliannya.
b. Prosentase dari harga perolehannya.
c. Prosentase dari harga jualnya.
d. Perbandingan umur teknis dan umur ekonomis.
e. Perbandingan antara harga beli dan harga jual.

45. Penurunan nilai dari harta tetap yang tidak berwujud dengan mendebet saldo biayanya pada
akun :
a. Amortisasi biaya.
b. Deprisiasi biaya.
c. Estiminasi biaya.
d. Deplesi biaya.
e. Biaya penyusutan lain‐lain.

46. Cadangan yang dibuat untuk pengeluaran yang diakibatkan oleh kegagalan untuk
mengumpulkan piutang pada akhir periode akan disesuaikan dengan :
a. Menguranginya dengan piutang‐piutang yang dapat terkumpul.
b. Menguranginya dengan piutang‐piutang yang belum tertagih tetapi masih ada harapan
untuk didapatkan.
c. Mengurangi dengan akun biaya piutang.
d. Menambah dengan saldo dari piutang yang benar‐benar tidak tertagih dan dianggap
sebagai pengeluaran.
e. Semua pernyataan di atas tidak ada yang tepat.

47. Biaya‐biaya yang telah dicatat sebagai harta karena dibayar lebih dahulu akan disesuaikan
dengan cara :
a. Mendebet akun biayanya dan mengkredit akun harta tersebut.
b. Mendebet akun harta tersebut dan mengkredit akun utang.
c. Mendebet akun utang dan mengkredit akun biaya.
d. Mendebet akun harta tersebut dan mengkredit akun biaya.
e. Mendebet akun utang dan mengkredit akun biaya.

48. Panjar pendapatan dapat disesuaikan dengan mencatat sebagai kredit dari :
a. Akun utang.
b. Akun pendapatan.
c. Akun harta.
d. Akun utang atau akun pendapatan.
e. Akun harta atau akun biaya.

49. Panjar biaya yang sering dilakukan oleh perusahaan‐perusahaan antara lain adalah :
a. Panjar biaya asuransi.
b. Panjar biaya sewa.
c. Panjar biaya perjalanan kendaraan.
d. Panjar penyusutan harta tetap.

e. Semua pernyataan di atas hanya panjar biaya asuransi dan panjar biaya sewa yang benar.

50. Untuk membayar beban pajak, biasanya tidak segera dilunasi pada saat diperolehnya
perhitungan pendapatan tetapi ditangguhkan hingga periode mendatang. Untuk itu dilakukan
penyusuaian dengan :
a. Mencadangkan biaya untuk pajak pendapatan.
b. Mencadangkan kas untuk melunasi pajak.
c. Menyusun akun di luar akun biaya.
d. Membebankan biaya pajak pendapatan tahun tersebut pada periode mendatang.
e. Tidak diperlukan sesuatu ayat pun untuk penyesuaian.

51. Suatu harta tetap disesuiakan nilainya dengan keadaan yang sebenarnya dengan :
a. Menyusun jurnal akun harta tetap yang disesuaikan.
b. Mendebet biaya penyusutan harta, mengkredit akumulasi penyusutan harta.
c. Mendebet harta tetap mengkredit akumulasi penyusutan harta.
d. Mendebet akun harta, mengkredit biaya penyusutan harta.
e. Mendebet akumulasi penyusutan harta, mengkredit harta tetap.

52. Yang dimaksudkan dengan nilai bersih dari suatu harta tetap adalah :
a. Nilai harta tetap pada saat diperoleh.
b. Nilai harta tetap dipasarkan.
c. Nilai harta tetap setelah disesuaikan.
d. Nilai harta tetap dikurangi akumulasi penyusutan harta.
e. Nilai jual harta setelah dipergunakan.

53. Untuk melakukan penyesuaian terhadap piutang sebaiknya kita menetapkan daftar :
a. Nama para debitur.
b. Dari sejumlah piutang.
c. Umur dari piutang yang dimiliki perusahaan.
d. Siapa‐siapa yang mengakibatkan utang tersebut timbul.

54. Untuk melakukan penyesuaian terhadap supplies dari barang yang dimiliki perusahaan perlu
kita buat :
a. Perhitungan terhadap persediaan yang telah dipergunakan.
b. Perhitungan terhadap persediaan yang tersisa.
c. Perhitungan terhadap perlengkapan yang Telah dibeli.
d. Perhitungan terhadap biaya yang telah dibayarkan.
e. Perhitungan terhadap semua persediaan barang yang disesuaikan tahun lalu.

55. Premi asuransi tidak perlu disesuaikan apabila :
a. Premi tersebut dibayarkan setelah dilakukan penyesuaian.
b. Premi dibayarkan untuk jangka waktu lebih dari satu periode akun tansi.
c. Premi dibayarkan untuk jangka waktu kurang dari satu periode akun tansi.
d. Premi yang telah dibayarkan tidak pernah dipergunakan.
e. Premi yang dibayarkan segera langsung dipergunakan.

56. Penyesuaian terhadap Harta tetap dilakukan dengan cara :
a. Menghapuskan sebagai biaya dari harta tetap.
b. Menambahkan cadangan atas harta tetap ke dalam biayanya.
c. Menambah nilai dari akumulasi penyusutan harta tetap tersebut.

d. Mengurangkan akumulasi penyusutan terhadap nilai dari harta tetap.
e. Mengurangkan nilai harta tetap dengan nilai bersihnya.

57. Nilai harta tetap pada perkiraan, akibat penyesuaian akan :
a. Berkurang akibat penyusutan.
b. Bertambah akibat pengakumulasian.
c. Tetap senilai salvage valuenya.
d. Tetap senilai harga perolehannya.
e. Tidak bisa diperhitungkan dengan tepat.

58. Pembukuan terhadap penyusutan harta tetap dilakukan terhadap :
a. Akun harta tetap sebelah debet.
b. Akun biay penyusutan sebelah kredit.
c. Akun biaya harta tetap sebelah debet.
d. Akun harta tetap sebelah kredit dan akun biaya penyusutan sebelah kredit.
e. Akun harta tetap tidak akan menerima akibat dari penyesuaian, hanya akun akumulasi
dan biaya penyusutan.

59. Utang gaji timbul biasanya diakibatkan oleh :
a. Saat pelunasan gaji karyawan setiap hari sabtu.
b. Penggajian dilakukan secara tetap setiap bulannya.
c. Penggajian dilakukan setelah jasa dari karyawan diperoleh.
d. Terpotongnya antara saat penggajian dengan periode kerja oleh adanya waktu yang
terbagi bagi menurut periode akun tansi.
e. Terputusnya pengiriman dana dari bank ke perusahaan akibat terjadinya perampokkan
terhadap bendaharawan.

60. Penjurnalan terhadap biaya terutang dilakukan dengan cara :
a. Mendebet akun biaya utang, mengkredit biaya piutang.
b. Mendebet biaya utang, mengkredit akun kas.
c. Mengkredit biaya utang dan mendebet biaya sewa pegawai.
d. Mendebet biaya terutang dan mengkredit biaya.
e. Mendebet akun biaya dan mengkredit akun biaya terutang.

61. Biaya yang belum dibayarkan atau pendapatan yang belum diterima akan dikelompokkan ke
dalam :
a. Akun akan‐an (Accrued account).
b. Akun panjar (Deffered account).
c. Akun campuran ( Mixed Account).
d. Akun campuran kawan (Mixed adjunct account).
e. Akun campuran Lawan (Mixed offset).

62. Semua akun yang telah disesuaikan akan mengakibatkan :
a. Neraca sisa tidak berguna lagi.
b. Tidak diperlukan lagi informasi yang bersumber kepada akun tambahan.
c. Laporan keuangan dapat segera disiapkan.
d. Neraca lajur tidak perlu disusun.
e. Neraca tidak akan menjadi lebih baik.


63. Persediaan barang, bagi perusahaan yang bergerak dibidang penjualan perlu dilakukan sebab :
a. Nilai barang yang tercatat dalam buku besar dengan nilai barang yang tersimpan akan
tidak sama.
b. Nilai barang yang tercatat pada buku besar merupakan nilai persediaan barang pada awal
periode.
c. Nilai persediaan barang yang tercantum pada neraca sisa merupakan nilai barng yang
terjual.
d. Nilai persediaan barang yang terdapat dalam perkiran merupakan nilai barang yang dibeli
selama satu periode.
e. Nilai barang tersebut merupakan nilai barang secara fiktif.

64. Yang paling mudah untuk menjurnal penyesuaian tehadap persediaan barang dagangan
adalah :
a. Menjurnal persediaan akhir pada debet dan persediaan awal pada kredit.
b. Menjurnal persediaan awal pada debet dan persediaan akhir pada kredit.
c. Menjurnal persediaan awal pada debet dan menjurnal ringkasan pada kredit.
d. Menjurnal persediaan akhir pada debet dan ringkasan pendapatan pada kredit.
e. Mencari selisih antara persediaan awal dan persediaaan akhir, jurnalkan pada persediaan
barang dagangan dan ringkasan pendapatan, posisinya tergantung, persediaan mana yang
besar.

65. Kegagalan dalam mengumpulkan piutang disesuaikan dengan cara :
a. Kegagalan tersebut dianggap sebagai biaya.
b. Kegagalan tersebut dianggap sebagai kerugian.
c. Kegagalan tersebut dianggap sebagai tagihan yang tertunda.
d. Kegagalan tersebut dikeluarkan dari akun piutang.
e. Kegagalan tersebut dianggap tidak pernah ada.

66. Utang gaji dan upah yang terutang meliputi utang‐utang gaji dari :
a. Tenaga kerja langsung.
b. Tenaga kerja tak langsung.
c. Tenaga kerja honorer.
d. Tenaga kerja tetap.
e. Tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung.

67. Biaya bunga akan dianggap sebagai biaya bunga terutang hanya apabila :
a. Pembayaran biaya bunga dari utang dilakukan setiap awal periode.
b. Pembayaran biaya bunga dilaksanakan setiap akhir periode.
c. Jangka waktu pembayaran biaya bunga memotong jangka waktu periode akun tansi.
d. Jangka waktu pembayaran biaya bunga melebihi jangka waktu pelunasan utang.
e. Jangka waktu pembayaran biaya bunga kurang dari satu periode akun tansi.

68. Apabila akun pengeluaran semula di debet, maka ayat penyesuaian mengharuskan ...
panjar yang dianggap sebagai biaya.
a. Akun biaya didebet untuk mengeluarkan akun tersebut dari buku besar.
b. Akun harta bagi panjar biaya di debit untuk pengeluaran yang dapat dipergunakan pada
masa yang akan datang.
c. Akun pengeluaran mempunyai sisa saldo kredit untuk jumlah yang dapat dipergunakan di
masa datang.
d. Akun harta harus dikredit untuk menyatakan bahwa harta tersebut ditujukan untuk
pengeluaran dimasa datang.

e. Tidak melibatkan harta tetap bagi penyesuaian terhadap biaya yang dibayarkan dengan
tujuan untuk pengeluaran di masa datang.

69. Pendapatan di terima di muka mengharuskan perusahaan melakukan penyesuaian
terhadapnya sebab :
a. Adanya hak yang masih harus diterima dimasa datang.
b. Kewajiban yang dilaksanakan belumlah selesai seluruhnya.
c. Kewajiban bagi perusahaan untuk menyerahkannya dimasa datang.
d. Kehendak dari para debitur belum seluruhnya dilaksanakan.
e. Pendapatan yang diterima dimuka menimbulkan kewajiban bagi perusahaan di masa lalu.

70. Penyesuaian terhadap pendapatan yang diterima dimuka tergantung kepada :
a. Perlakuan perusahaan terhadap peneriman tersebut pada pembukuan di masa datang.
b. Kehendak kreditur untuk memperolehnya atas balas jasa yang telah diterimakan lebih
dulu.
c. Kemungkinan‐kemungkinan timbulnya kerugian akibat dari penerimaan tersebut.
d. Perlakuan akun tansi terhadap pendapatan tersebut oleh perusahaan.
e. Tergantung kepada kebiasaan debitur dalam memenuhi kewajiban kepada perusahaan.

71. Perlengkapan memerlukan suatu penyesuaian pada setiap saat berakhirnya periode akun tansi,
hal ini dikarenakan :
a. Memang sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan terhadap perlengkapan.
b. Perlengkapan, keluar masuknya selalu dicatat.
c. Perlengkapan merupakan panjar dari biaya bagi kegiatan kantor.
d. Penggunaan perlengkapan tidak pernah dilakukan pencatatan.

72. Dengan adanya penyesuaian maka angka‐angka akun dalam neraca sisa akan :
a. Tidak akan terpengaruh oleh penyesuaian.
b. Menambahkan nilai saldonya ke dalam laporan keuangan.
c. Mengalami perubahan yang disesuaikan dengan periode akun tansi.
d. Dipostingkan kedalam perkiraan‐akun yang bersangkutan dalam buku besar.
e. Disusun dalam suatu lajur tersendiri dalam Neraca lajur.

73 Setalah dilakukan penyesuaian terhadap perkiraan‐akun tertentu maka :
a. Tidak akan kita temui akun modal sementara.
b. Tidak akan ditemui lagi akun campuran.
c. Tidak akan ditemui perkiraan‐akun yang bersifat sementara.
d. Akan timbul perkiraan‐akun pembantu modal.
e. Tidak berpengaruh kepada kelancaran dalam menyusun laporan keuangan.

74. Dengan dibuatnya penyesuaian dalam kolom tersendiri, dari Neraca lajur, maka Neraca sisa
dapat dikembangkan dengan membentuk :
a. Ayat penyesuaian.
b. Neraca sisa yang disesuaikan.
c. Neraca lajur yang disesuaikan.
d. Laporan keuangan yang terperinci.
e. Menyusun laporan yang menginformasikan harta, utang dan modal.

75. Penyesuaian biasanya dan seharusnya disusun dalam jurnal dengan tujuan :
a. Untuk lebih menampakkan keformalan dalam menyesuaikan perkiraan.

b. Agar mencerminkan nilai‐nilai yang sesuai dengan saat penyusunan akun tansi.
c. Menghindarkan kesalahan dalam mencantumkan saldo‐saldo dari akun yang disesuaikan.
d. Agar nilai‐nilai penyesuaian tersebut dapat dibukukan ke dalam perkiraan‐akun yang
bersangkutan.
e. Agar tidak terjadi keterlambatan dalam mengkombinasikan akun yang disesuaikan antara
ayat dengan Neraca sisa.

76. Dengan tersusunnya Neraca sisa yang telah disesuaikan maka :
a. Nilai‐nilai dari Neraca sisa dapat diabaikan.
b. Nilai‐nilai dari neraca saldo yang telah disesuaikan akan dapat dijadikan sebagai pengganti
laporan keuangan.
c. Dapat kita lihat pengaruh dari penyesuaian terhadap akun dari Neraca sisa.
d. Keseimbangan dari Neraca sisa akan terganggu.
e. Total jumlah saldo dari Neraca sisa yang telah disesuaikan nilainya tidak dapat
dipertanggung jawabkan.

77. Dengan selesainya penyesuaian terhadap perkiraan‐akun campuran maka :
a. Akun dapat digolongkan ke dalam kelompoknya masing‐masing.
b. Akun dapat segera diikhtisarkan.
c. Dapat dikatakan tahap pengikhtisaran telah kita penuhi.
d. Tahap pelaporan segera dapat dilaksanakan.
e. Kegiatan akun tansi bagi perusahaan tersebut untuk sementara dapat dihentikan.

Diketahui : Neraca sisa dari PT ANU pada tanggal 31 Desember 19TI ( dalam ribuan).
Panjar Asuransi Rp. 840,‐
Biaya bunga terutang Rp. 450,‐
Pendapatan bunga Rp. 320,‐
Bangunan Rp. 18.000,‐
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.225,‐

Data‐data untuk penyesuaian :
1. Pada tanggal 31 Desember premi asuransi bersisa Rp.210,‐
2. Utang bunga yang masih harus dibayar Rp.30,‐
3. Piutang bunga yang masih harus diterima Rp.20,‐
4. Pendapatan bunga yang diterima di muka Rp.18,‐
5. Gedung disusutkan sebesar 5% pertahun.

78. Penyesuaian terhadap premi asuransi dilakukan dengan :
a. Insurance expenses ........ Rp. 630,‐
Cash ................................................... Rp. 630,‐
b. Insurance expenses ........ Rp. 210,‐
Prepaid insurance ............................ Rp. 210,‐
c. Insurance expenses ....... Rp. 630,‐
Prepaid insurance ............................ Rp. 630.
d. Cash ............................... Rp. 210,‐
Insurance expense ............................ Rp. 630,‐
e. Cash ............................... Rp. 630,‐
Prepaid insurance ............................. Rp. 630,‐


79. Utang bunga yang harus dibayar menyebabkan kita akan menjurnal :
a. Akun Biaya bunga sebesar Rp. 30,‐ pada sisi kredit.
b. Akun biaya bunga terutang Rp. 30,‐ pada sisi kredit.
c. Akun biaya bunga sebesar RP. 480,‐ pada sisi debet.
d. Akun biaya bunga terutang sebesar Rp. 480,‐ di kredit.
e. Akun biaya bunga terutang sebesar Rp.420,‐ di kredit.

80. Biaya penyusutan bagi bangunan PT ANU akan senilai :
a. Rp.90,‐
b. Rp.900,‐
c. Rp.315,‐
d. Rp.135,‐
e. Rp.20.225,‐

81. Dengan mendebet akun biaya penyusutan dan mengkredit biaya penyusutan gedung yang
diakumulasikan menyebabkan :
a. Nilai dari biaya penyusutan Rp.2.315,‐
b. Nilai dari biaya penyusutan gedung yang diakumulasikan sebesar Rp.2.135,‐
c. Biaya penyusutan gedung yang diakumulasikan akan menunjukkan nilai Rp.2.315,‐
d. Biaya penyusutan gedung yang terakumulasi tidak terpengaruh oleh adanya penyesuaian.
e. Biaya penyusutan dari gedung pada tahun tersebut menjadi sebesar Rp.112,5.‐

82. Perkiraan‐akun yang tidak akan betambah pada penyesuiaan di atas adalah akun :
a. Akun Premi asuransi.
b. Biaya bunga terutang.
c. Biaya penyusutan gedung terakumulasi.
d. Pendapatan bunga yang masih harus diterima.
e. Semua pernyataan diatas benar.

83. Akibat adanya penyesuaian maka piutang bunga menjadi :
a. Rp.20,‐
b. Rp.340,‐
c. Rp.300,‐
d. Rp.320,‐
e. Rp.430,‐

84. Akun yang timbul akibat adanya penyesuaian adalah akun :
a. Pendapatan bunga.
b. Biaya bunga.
c. Biaya penyusutan gedung.
d. Biaya bunga terutang.
e. Biaya penyusutan gedung dan pendapatan bunga yang tangguhkan.

85. Pada soal di atas, pendapatan yang masih harus diterima dianggap sebagai :
a. Akun pendapatan.
b. Akun biaya.
c. Akun harta.
d. Akun utang.
e. Akun modal sementara.


86. Jumlah dari akun pendapatan bunga bertambah sebanyak :
a. Rp.20,‐
b. Rp.18,‐
c. Rp.38,‐
d. Rp.2,‐
e. Rp.40,‐

87. Dari akun pada Neraca sisa PT ANU tersebut di atas, akun yang tidak mengalami
perubahan nilainya adalah akun :
a. Akun premi asuransi.
b. Akun biaya bunga terutang.
c. Akun pendapatan bunga.
d. Akun bangunan.
e. Akun Biaya penyusutan gedung terakumulasi (Akumulasi penyusutan gedung).

NERACA LAJUR ( WORK SHEET )

01. Seluruh fase pengikhtisaran telah tercermin atau tercakup dalam :
a. Neraca sisa.
b. Neraca lajur.
c. Neraca saldo setelah penutupan.
d. Neraca sisa setelah penyusutan.
e. Neraca.
02. Fase pengikhtisaran meliputi kegiatan‐kegiatan antara lain :
a. Penyusunan neraca sisa.
b. Penyusunan neraca sisa yang telah disesuaikan.
c. Penyusunan ayat penyesuaian.
d. Penyusunan laporan keuangan.
03. Neraca lajur disusun hanya pada penyusunan laporan akun tansi yang bersifat :
a. Ringkas dan jelas.
b. Komputerisasi.
c. Manual.
d. Mandiri.
e. Padat karya.

04. Dalam menyusun neraca lajur, paling tidak neraca lajur tersebut memiliki kolom‐kolom :
a. Neraca sisa, laporan rugi laba dan Neraca.
b. Neraca sisa dan laporan keuangan.
c. Neraca sisa, penyesuaian dan laporan keuangan.
d. Neraca sisa, penyesuaian, neraca sisa dan laporan keuangan.
e. Neraca, neraca sisa, dan laporan perubahan modal.

04. Dalam Menyusun neraca lajur, yang pertama‐tama kita isi adalah kolom :
a. Neraca sisa.
b. Penyesuaian.
c. Neraca sisa yang telah disesuaikan.
d. Neraca.
e. Laporan rugi laba.

05. Kolom penyesuaian memperoleh data yang bersumberberkah kepada :
a. Neraca sisa.
b. Buku besar.
c. Buku besar pembantu.
e. Jurnal umum.

06. Neraca lajur yang terdiri dari kolom neraca sisa, neraca sisa yang telah disesuaikan,
penyesuaian dan laporan keuangan disebut neraca lajur :
a. Enam kolom (six colomn worksheet).
b. Eight colomn worksheet (delapan kolom).
c. Sepuluh kolom (ten colomn worksheet).
d. Dua belas kolom (twelfth colomn worksheet).
e. Tiga kolom (Three colomn worksheet).

07. Penanaman neraca lajur adalah berdasarkan pada :
a. Banyaknya akun yang dicatat.
b. Banyaknya statement yang terdapat didalamnya.
c. Banyaknya kolom debet dan kolom kredit.
d. Banyaknya lembaran yang digunakan.
e. Banyaknya tenaga kerja yang berkecimpung dalam bidang pembukuan.

08. Rekening‐rekening nominal yang telah disesuaikan akan ditransfer dari kolom neraca sisa yang
telah disesuaikan ke dalam :
a. Kolom neraca lajur.
b. Kolom debet dari neraca.
c. Kolom laporan perubahan modal.
d. Kolom laporan rugi laba.
e. Kolom penyesuaian.

09. Bagi neraca lajur 12 kolom, akun nominal yang tidak ditransfer ke dalam laporan yang
tersebut pada nomor di atas adalah :
a. Biaya bunga.
b. Pendapatan bunga.
c. Deviden.
d. Pos luar biasa.
e. Kerugian akibat perubahan prinsip akun tansi.

10. Selain dibuat suatu ayat tersendiri, ayat penyesuaian biasanya :
a. Dibuatkan kolom tersendiri dalam neraca lajur.
b. Dibukukan ke dalam akun ringkasan pendapatan.
c. Dibukukan ke dalam buku besar pembantu.
d. Langsung dibukukan ke dalam akun yang terdapat dalam neraca dan laporan perubahan
modal.
e. Dibuatkan akun tersendiri dalam buku besar.

11. Dengan adanya penyesuaian pada beberapa akun yang masih bersifat campuran itu, total
saldo dari neraca biasanya :
a. Bertambah.
b. Berkurang.
c. Tetap.

d. Berubah komposisinya.
e. Tidak akan seimbang lagi.

12. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan, maka setelah dilakukan penyesuaian
sebaiknya dibuat :
a. Dibuat laporan keuangan.
b. Disusun laporan keuangan yang telah disesuaikan.
c. Akun yang akan menyeimbangkan akun ‐akun tersebut.
d. Suatu neraca sisa baru yang disebut neraca sisa yang telah disesuaikan.
e. Suatu neraca lajur baru sebagai neraca lajur pengawasan.

13. Dalam suatu neraca lajur, kolom laporan rugi laba dan kolom neraca memperoleh Transfer
saldo‐saldo akun yang berasal dari :
a. Neraca sisa.
b. Penyesuaian.
c. Neraca sisa yang telah disesuaikan.
d. Akun real.
e. Akun nominal.

14. Setelah menyusun neraca lajur, maka kita perlu menyusun :
a. Neraca sisa setelah penutupan.
b. Ayat penutup.
c. Ayat pembalikan bila perlu.
d. Laporan keuangan.

15. Akun yang baru timbul setelah kita melakukan suatu penyesuaian adalah akun :
a. Income Summary.
b. Income statement.
c. Accrued Income.
d. Income tax expenses.
e. Income from sales.

16. Work sheet atau neraca lajur sering disebut juga sebagai ikhtisar laporan keuangan sebab :
a. Dalam neraca lajur terdapat kolom‐kolom diperuntukan bagi perangkat laporan keuangan.
b. Dalam neraca lajur terdapat semua akun yang berlaku.
c. Adanya kesamaan antara bentuk laporan keuangan dengan neraca lajur.
d. Dalam neraca lajur terdapat ikhtisar dari perkiraan‐akun yang ada pada perusahaan / buku
besar.
e. Neraca lajur dapat digunakan sebagai pengganti laporan keuangan untuk Pihak intern.

17. Neraca lajur bisa digunakan oleh proses akun tansi yang dilakukan secara :
a. Sistematis.
b. Otomatis.
c. Elektronik.
d. Manual.
e. Kombinasi manual dan elektronik.

18. Hal‐hal yang dapat dilakukan melalui neraca lajur antara lain :
a. Mengkombinasikan data‐data penyesuaian dengan informasi dari Neraca percobaan.
b. Melaksanakan siklus akun tansi secara cepat dan menyeluruh.

c. Mengkombinasikan data‐data transaksi dengan data‐data akun di masa lalu.
d. Menggabungkan data‐data yang bermanfaat dengan data‐data yang kurang bermanfaat.
e. Meniadakan data‐data yang membahayakan posisi keuangan perusahaan.

19. Untuk menghindari kesalahan dalam mengkombinasikan data‐data penyesuaian dan data‐data
dalam Neraca sisa sebaiknya pada neraca lajur disusun :
a. Kolom rencana produksi.
b. Kolom neraca sisa yang telah disesuaikan.
c. Kolom laporan perubahan posisi keuangan.
d. Laporan perubahan modal.
e. Laporan perubahan pendapatan dan biaya.

20. Agar dapat diperbandingkan antara data‐data yang belum dan telah mengalami penyesuaian
maka pada neraca lajur dibuatkan :
a. Kolom penyesuaian.
b. Kolom Neraca sisa.
c. Kolom Neraca sisa yang telah disesuaikan.
d. Neraca saldo setelah penutupan.
e. Neraca sisa sebelum penyesuaian.

21. Neraca lajur dapat digunakan sebagai dasar bagi :
a. Penyusunan Neraca sisa.
b. Penyusunan Neraca sisa yang telah disesuaikan.
c. Untuk melengkapi kerja dari siklus akun tansi.
d. Menghindarkan diri dari tuntunan pihak –pihak yang berkepentingan pada perusahaan.
e. Pengakhiran tahap pencatatan.

22. Dari suatu neraca lajur dapat kita peroleh :
a. Ikhtisar dari data‐data kegiatan perusahaan.
b. Ikhtisar dari laporan keuangan.
c. Ikhtisar dari akun yang tidak dibukukan.
d. Data bagi penyusunan buku besar pembantu.
e. Informasi yang bersangkut paut dengan kegiatan non finansial perusahaan.

23. Dibawah ini merupakan hal‐hal yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan Neraca lajur,
kecuali :
a. Data bagi penyesuaian.
b. Data bagi penyususnan laporan keuangan.
c. Data bagi penyusunan ayat penyesuaian.
d. Data bagi penyusunan ayat penutup.
e. Data bagi penyusunan Neraca saldo setelah penutupan.

24. Pada neraca lajur, net income terbaca pada :
a. Akun tersendiri.
b. Selisih antara debet dan kredit dari kolom laporan pendapatan.
c. Akun ringkasan pendapatan.
d. Akun modal pemilik.
e. Selisih antara saldo Neraca sisa dengan saldo penyesuaian.

25. Pada neraca lajur dua belas kolom, saldo debet dari akun drawing pemilik tercermin
pada :

a. Kolom kredit dari akun deviden.
b. Lajur dari sisi debet Neraca.
c. Lajur kredit dari laporan pendapatan.
d. Kolom debet dari kolom laporan modal pemilik.
e. Lajur debet dari kolom penyesuaian.

26. Tujuan penempatan penyesuaian dalam kolom yang tersendiri pada neraca lajur adalah :
a. Untuk memudahkan penyusunan ayat penyesuaian.
b. Untuk mempercepat penyusunan ayat penutup.
c. Menghindarkan kekeliruan dalam penyusunan ayat penyesuaian.
d. Agar mudah memperbandingkan pengaruh penyesuaian terhadap perkiraan.
e. Agar mudah melaksanakan perbaikan suatu laporan keuangan.

27. Dengan adanya penyesuaian pada kolom tersendiri, kegiatan yang terasa menjadi lebih mudah
adalah :
a. Penyusunan Neraca saldo setelah penutupan.
b. Pembukuan ayat‐ayat penyesuaian pada akun yang bersangkutan.
c. Penjurnalan ayat‐ayat pembalikan.
d. Penyusunan Neraca sisa yang telah disesuaikan.
e. Pencatatan kembali jurnal‐jurnal yang salah.

28. Akun yang pasti baru timbul pada saat penyusunan neraca lajur adalah akun :
a. Panjar biaya.
b. Ringkasan pendapatan.
c. Panjar pendapatan.
d. Persediaan barang dagangan.
e. Pendapatan yang diterima dimuka.

29. Dibawah ini merupakan perkiraan‐akun yang mungkin terpengaruh oleh adanya
penyesuaian, kecuali :
a. Kas.
b. Persediaan barang dagangan.
c. Peralatan pabrik.
d. Biaya‐biaya yang dibayar dimuka.
e. Pendapatan yang seharusnya sudah diterima.

30. Kode akun pada neraca lajur dicantumkan pada kolom :
a. Post reference.
b. Sebelum kolom laporan keuangan.
c. Sebelum kolom nama perkiraan.
d. Setelah kolom neraca.
e. Tidak dicantumkan sama sekali.

31. Yang tidak akan kita temui pada Neraca lajur adalah :
a. Perkiraan‐akun yang bersaldo nol.
b. Laba bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan.
c. Besarnya beban usaha yang ditanggung perusahaan selama periode bersangkutan.
d. Posisi keuangan perusahaan pada saat penyusunan Neraca lajur.
e. Informasi yang tidak bersifat kuantitatif.


32. Neraca lajur sering disebut juga sebagai ikhtisar laporan keuangan, hal ini dikarenakan :
a. Neraca lajur dapat digunakan sebagai laporan keuangan.
b. Laporan keuangan dapat disusun dengan memanfaatkan data‐data yang terdapat pada
Neraca lajur.
c. Neraca lajur mengemukakan seluruh akun yang ada pada perusahaan tersebut.
d. Seluruh langkah pengiktisaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan neraca lancar.
e. Setiapa perubahan yang terjadi pada perusahaan yang mempengaruhi posisi keuangannya
tercermin pada neraca lajur.

33. Hal yang tidak dapat diinformasikan dengan menggunakan neraca lajur adalah :
a. Data‐data yang menyangkut laba rugi perusahaan.
b. Data yang mengemukakan masalah posisi keuangan perusahaan.
c. Data dari perubahan dana perusahaan akibat transaksi.
d. Data yang tidak dapat dinilai secara kuantitatif.
e. Data yang tidak menunjukkan hasil yang baik bagi suatu laporan keuangan.

34. Keberadaan Neraca lajur dalam siklus akun tansi adalah :
a. Semata‐mata untuk mempermudah penyusunan langkah‐langkah pengikhtisaran.
b. Merupakan keharusan seperti telah tertera pada prinsip akun tansi indonesia.
c. Untuk membuat informasi akun tansi lebih relevan.
d. Agar laporan dapat diinformasikan tepat waktu.
e. Menghindarkan pertentangan prinsip dengan sistem yang telah berlaku.

35. Dengan dipergunakannya neraca lajur sebagai alat bantu dalam penyiapan laporan keuangan
maka :
a. Pembukuan akun yang disesuiakan harus segera dilakukan setelah tersususnnya ayat
penyesuaian.
b. Pembukuan akun yang disesuaikan dapat dilakukan setelah laporan keuangan disiapkan.
c. Akun yang disesuaikan tidak perlu dibukukan.
d. Akun yang disesuaikan akan diperlukan bagi penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
e. Pembukuan akun yang telah disesuaikan dapat dilakukan pada periode berikutnya.

36. Net income atau laba bersih, pada neraca lajur diperoleh dari :
a. Selisih antara total jumlah saldo debet dan kredit akun real.
b. Selisih antara total jumlah saldo debet dengan total jumlah saldo kredit dari neraca.
c. Selisih antara total jumlah saldo debet dan total jumlah saldo kredit dari Neraca sisa.
d. Selisih antara total jumlah saldo debet dan total jumlah saldo kredit dari laporan
perubahan posisi keuangan.
e. Selisih antara total jumlah saldo debet dan total jumlah saldo kredit dari laporan rugi laba.

37. Net Income tersebut akan mempengaruhi keseimbangan dari :
a. Neraca.
c. Neraca sisa.
d. Neraca sisa yang disesuaikan.
e. Perkiraan‐akun buku besar.

38. Neraca lajur dikatakan sebagai langkah pilihan dari tahap pengikhtisaran, sebab :
a. Tanpa adanya neraca lajur langkah pengikhtisaran tetap dapat dilaksanakan.
b. Neraca lajur hanya dipergunakan untuk akun tansi manual.

c. Neraca lajur tidak menginformasikan semua data yang diperlukan bagi penyusunan
laporan keuangan.

d. Neraca lajur hanya bersumber kepada perkiraan‐akun real dan nominal saja.
e. Neraca lajur tidak menempatkan laporan keuangan pada posisi yang berdiri sendiri.

39. Informasi yang biasa diperoleh dari Neraca lajur adalah untuk :
a. Penyusunan laporan keuangan.
b. Penyusunan ayat penutup.
c. Melakukan penyesuaian terhadap akun campuran.
d. Keseimbangan dari buku besar.

40. Perbandingan antara keseimbangan buku besar yang dapat dilihat dalam Neraca lajur adalah :
a. Keseimbangan buku besar sebelum dan setelah penutupan.
b. Keseimbangan buku besar sebelum dan setelah dilakukan penyesuaian.
c. Keseimbangan antara buku besar dengan buku besar tambahan.
d. Keseimbangan antara akun real dengan akun nominal.
e. Keseimbangan antara buku besar setelah disesuaikan dengan keseimbangan buku
tambahan.

41. Neraca lajur sering disebut juga sebagai worksheet atau kertas kerja, sebab :
a. Neraca lajur mengikhtisarkan semua akun yang ada pada buku besar.
b. Neraca lajur merupakan pengganti dari laporan keuangan.
c. Neraca lajur dipergunakan oleh akun tansi yang tidak memanfaatkan peralatan elektronik
dalam mengikhtisarkan perkiraan.
d. Neraca lajur disusun setelah kegiatan akun tansi dimulai.
e. Neraca lajur merupakan alat untuk membuat siklus akun tansi berjalan.

42. Yang tidak mungkin kita peroleh dari Neraca lajur adalah :
a. Besarnya laba atau rugi yang dialami perusahaan.
b. Banyaknya akun yang terdapat pada buku besar.
c. Informasi yang mempengaruhi keadaan finansial perusahaan.
d. Informasi yang mempengaruhi kerja perusahaan.
e. Data‐data akun tansi yang bersifat kuantitatif.

43. Untuk mengurangi kerja dalam menyusun laporan keuangan maka dapat penyusunan neraca
lajur ada baiknya :
a. Akun real dan akun nominal dipisahkan dari akun campuran.
b. Masing‐masing komponen laporan keuangan dibuat kolom tersendiri.
c. Ayat penutup dibuatkan kolom tersendiri.
d. Semua kegiatan pengikhtisaran harus tertera dalam Neraca lajur.
e. Bukti‐bukti pencatatan dilampirkan dalam neraca lajur.

44. Dalam menyusun neraca lajur, sebaiknya Neraca sisa yang telah disesuaikan dibuatkan pada
kolom tersendiri, agar :
a. Dapat dilihat, akun mana yang mengalami penyesuaian.
b. Dapat dilihat pengaruh penyesuaian terhadap perkiraan‐akun yang disesuaikan.
c. Dapat dilihat pengaruh penyesuaian terhadap laporan keuangan.
d. Dapat diteliti kembali, mana yang akan ditutup.
e. Sebagai formalitas saja.

45. Penyesuaian persediaan barang adalah dengan jalan :
a. Mendebet persediaan awal.
b. Mengkredit persediaan akhir.
c. Mendebet persedian akhir dan mengkredit persediaan awal.
d. Mendebet persediaan awal dan mengkredit persediaan akhir.
e. Membiarkan akun persediaan barang kosong.

46. Pada saat menyusun Neraca sisa, pada Neraca lajur, kolom bagi akun yang akan
disesuaikan :
a. Diisi saldo yang telah disesuaikan.
b. Diisi saldo yang belum disesuaikan.
c. Dibiarkan kosong dahulu hingga dilakukan penyesuaian.
d. Tidak perlu mencantumkan akun yang akan disesuaikan.
e. Semua pernyataan di atas tidak ada yang benar.

47. Yang dimaksud dengan kolom dalam neraca lajur adalah :
a. Jumlah akun yang akan dicantumkan.
b. Kolom statement yang tersusun dalam neraca lajur.
c. Kolom debet dan kredit yang terdapat pada neraca lajur.
d. Kolom dari neraca lajur tersebut.
e. Banyaknya baris yang terisi.

48. Sebuah Neraca lajur, paling tidak terdiri dari :
a. Neraca sisa, komponen laporan keuangan lengkap.
b. Neraca sisa, penyesuaian, komponen laporan keuangan.
c. Neraca sisa, penyesuaian, Neraca dan Laporan rugi laba.
d. Neraca sisa, Laporan rugi laba dan Neraca.
e. Komponen laporan keuangan lengkap.
49. Pada saat Menyusun neraca lajur yang tidak boleh kita lupakan adalah :
a. Memeriksa keseimbangan dari setiap statement.
b. Memeriksa ketetapan penulisan periode.
c. Meneliti petugas yang membuat.
d. Meminta persetujuan pihak dewan komisaris.
e. Menyerahkan penyusunan kepada pihak pengambil keputusan.

50. Pada As‐adjusted trial balance, apabila tidak ditemukan keseimbangan pada sisi debet dan sisi
kredit, hal yang mungkin menyebabkan kesalahan :
a. Salah dalam menyesuaikan perkiraan.
b. Salah dalam mentransfer saldo perkiraan.
c. Salah dalam mencantumkan saldo dari akun yang disesuaikan.
d. Salah dalam meletakkan posisi saldo dari perkiraan.

51. Work sheet atau lembaran kerja sering disebut sebagai neraca lajur, sebab :
a. Komponennya memiliki nama dengan awalan Neraca.
b. Terdiri atas lajur‐lajur dari beberapa macam Neraca.
c. Dalam padanya harus ditemukan kesamaan antara sisi debet dengan sisi kredit.
d. Dasar dari penyusunannya adalah Neraca.
e. Tidak meliputi perkiraan‐akun yang membuat Neraca benar‐benar seimbang.


52. Sebaiknya neraca lajur tidak disusun setelah kita menyusun :
a. Laporan keuangan.
b. Neraca sisa.
c. Ayat penyesuaian.
d. ayat penutup.
e. Pembukuan perkiraan.

53. Yang tidak akan kita temui dalam neraca lajur adalah :
a. Perkiraan‐akun yang bersaldo nol.
b. Perkiraan‐akun yang bersifat mengurangi akun lain.
c. Akun yang menambah akun lainnya.
d. Akun yang tidak mengalami pertambahan dan pengurangan selama periode bersangkutan.
e. Perkiraan‐akun yang tidak terdapat dalam akun perusahaan (tabel perkiraan).

54. Kegunaan dari Neraca lajur adalah :
a. Tidak diperlukan lagi penyusunan laporan keuangan.
b. Pekerjaan pengikhtisaran menjadi lebih cermat.
c. Kemungkinan penulisan saldo pada sisi yang tidak tepat dapat dihindarkan.
d. Mengurangi jumlah tenaga kerja perusahaan.
e. Efficienci perusahaan dapat ditingkatkan melalui perencanaan yang memanfaatkan neraca
lajur.

LAPORAN RUGI-LABA ( INCOME STATEMENT )
01. Suatu laporan yang menggambarkan penggunaan sumber‐sumber yang dimiliki perusahaan
pada suatu saat tertentu adalah :
a. Income Statement.
b. Balance Sheet.
c. Capital Statement.
d. Trial Balance.
e. Financial Statement.

02. Income Statement yang memuat laporan yang terperinci dari setiap penggunaan sumber‐
sumber perusahaan adalah :
a. Complex Income Statement.
b. Simple Income Statement.
c. Single Step Income Statement.
d. Multiple step Income Statement.
e. Profit and loss Income Statement.

03. Bentuk single step Income Statement biasa dipergunakan perusahaan untuk disajikan kepada :
a. Direktorat Jendral Pajak.
b. Dewan Komisaris.
c. Manajemen perusahaan.
d. Pihak Intern perusahaan.
e. Khalayak umum.

04. Penyajian Income Statement yang hanya mengemukakan pokok‐pokok yang berpengaruh
pada rugi laba perusahaan adalah bentuk Income Statement :
a. Unusual Income Statement.

b. Single Step Income Statement.
c. Ordinary Income Statement.
d. Regular Income Statement.
e. Irregular Income Statement.

05. Laporan rugi laba tidak pernah disajikan dalam bentuk :
a. T‐Form.
b. Scontro.
c. Account Form.
d. Bentuk sebelah menyeblah.

06. Penyebab laporan rugi laba tidak disajikan dalam bentuk seperti di atas adalah :
a. Diperlukan nilai saldo yang seimbang.
b. Untuk memudahkan mencari selisih antara revenue dan expenses.
c. Tidak terdapat formulir yang berbentuk tersusun ke samping bagi laporan rugi laba.
d. Telah menjadi ketentuan umum.

07. Pendapatan normal perusahaan adalah pendapatan yang berasal dari :
a. Pendapatan bersih.
b. Pendapatan dari tujuan pembentukan perusahaan.
c. Penerimaan pada periode tersebut.
d. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran pada periode tersebut.
e. Selisih antara pendapatan dan penerimaan perusahaan.

08. Keuntungan perusahaan yang diperoleh bukan dari kegiatan utama perusahaan akan
dikelompokan ke dalam :
a. Net Income.
b. Retained Earning.
c. Other Income.
d. Revenue.
e. Service Income.

09. Pendapatan pada nomor di atas, dapat diakibatkan oleh hal‐hal di bawah ini, kecuali :
a. Pendapatan bunga simpanan deposito.
b. Pendapatan bunga piutang.
c. Pendapatan dari penjualan aktiva tetap.
d. Pendapatan dari bunga saham (Deviden).
e. Pendapatan dari klaim asuransi.

10. Seluruh pendapatan perusahaan, baik yang berasal dari kegiatan normal maupun yang berasal
dari kegiatan non operasional akan :
a. Memperbesar biaya yang harus dibayarkan.
b. Menambah modal perusahaan.
c. Memperkecil keuntungan normal.
d. Memperluas pasar.
e. Meningkatkan gaji karyawan.

11. Untuk memperoleh sesuatu maka diperlukan pengorbanan. Bagi perusahaan pengorbanan
untuk memperoleh pendapatan di sebut :

a. Drawing.
b. Expenses.
c. Net Loss.
d. Bad debts.
e. Doubtfull account.

12. Biaya operasional perusahaan meliputi biaya‐biaya :
a. General Expenses.
b. Operating expenses.
c. Other Expenses.
d. General Expenses dan Operating Expenses.
e. General Expenses, Operational Expenses dan Other Expenses.

13. Biaya akan dicatat pada sebelah debet, sebab :
a. Menambah harta perusahaan.
b. Menambah modal perusahaan.
c. Mengurangi utang perusahaan.
d. Mengurangi modal perusahaan.
e. Merubah posisi keuangan perusahaan.
14. Apabila ditemukan bahwa net earning perusahaan kurang dari nol atau negatif maka hal ini
menyatakan :
a. Pendapatan perusahaan kecil.
b. Biaya perusahaan lebih besar dari pendapatan perusahaan.
c. Perusahaan kurang efisien.
d. Sedang terjadi inflasi pada negara tempat perusahaan tersebut sendiri.
e. Untuk memperkecil pajak pendapatan.

15. Hal yang ditemukan pada nomor di atas biasanya disebut sebagai :
a. Retained earning.
b. Net Loss.
c. Net Income.
d. Lower cost or market.
e. Donated Capital.

16. Bentuk Income Statement yang tidak sederhana dapat kita temui pada laporan keuangan dari :
a. Perusahaan jasa.
b. Perusahaan dagang.
c. Perusahaan industri.
d. Perusahaan perorangan.
e. Perusahaan patungan.

17. Penyusutan harta tetap dianggap sebagai biaya dan dilaporkan dalam Income Statement
sebagai :
a. General expenses.
b. Operational expenses.
c. Other Expenses.
d. General atau operational expenses.

18. Penyusutan dianggap sebagai biaya, sebab penyusutan merupakan :
a. Manfaat yang telah diperoleh.

b. Penurunan nilai suatu benda.
c. Penghapusan usia benda.
d. Kemunduran totalitas hasil produksi.
e. Peningkatan pengeluaran bagi perolehan produk.

19. Dilihat dari segi manfaat, maka harta tak berwujud disusutkan, hal ini disebabkan :
a. Tidak menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
b. Terjadinya perubahan kebutuhan konsumen.
c. Adanya kemajuan teknologi.
d. Akibat dari perubahan selera konsumen dan kemajuan teknologi.

20. Gross profit bagi suatu perusahaan dagang adalah :
a. Nilai lebih dari penjualan bersih dengan harga pokok barang yang terjual.
b. Nilai tambah dari suatu barang.
c. Nilai lebih dari penjualan dengan harga pembelian pada periode tersebut.
d. Totalitas keuntungan perusahaaan pada periode tersebut.
e. Nilai tambah dari barang yang diproduksi.

21. Yang tidak boleh dilupakan dalam menyusun suatu laporan laba rugi adalah tertera di bawah,
kecuali :
a. Nama Badan Usaha.
b. Periode dari laporan tersebut.
c. Satuan Moneter yang digunakan.
d. Nama Statement tersebut.
e. Nama pemilik badan usaha tersebut.

22. Administrative expenses dan general expenses merupakan biaya yang dikeluarkan untuk :
a. Penjualan barang.
b. Operasi perusahaan.
c. Meningkatkan nilai perusahaan.
d. Memenuhi kebutuhan dana atau modal.
e. Semua pernyataan di atas kurang tepat.

23. Biaya‐biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dana
perusahaan (Financial) dikelompokan sebagai :
a. Administrative expenses.
b. Selling Expenses.
c. Financial Expenses.
d. General Expenses.
e. Other Expenses.

24. Di samping melaporkan laba bersih atau net earning, suatu Income Statement melaporkan
juga :
a. Biaya pajak pendapatan.
b. Keuntungan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.
c. Kerugian yang diakibatkan oleh hal‐hal yang merupakan kegiatan rutin perusahaan.
d. Melaporkan besarnya laba per lembar saham bagi perusahaan yang telah go public.


25. Suatu perusahaan dagang dalam menentukan pendapatannya selalu berdasarkan klasifikasi,
klasifikasi pertama dari pendapatan adalah yang berasal dari :
a. Penjualan saham.
b. Penjualan Barang dagangan.
c. Penjualan aktiva tetap yang telah usang.
d. Penjualan surat‐surat berharga yang dimiliki.
e. Perolehan bunga saham dan bunga piutang.

26. Perkiraan‐akun di bawah ini yang bukan merupakan akun biaya penjualan adalah :
a. Akun Advertensi.
b. Akun biaya komisi penjualan.
c. Akun Transportasi pembelian.
d. Akun biaya sewa toko.
e. Akun biaya bunga.

27. Perkiraan‐akun di bawah ini yang tak dapat digolongkan ke dalam kelompok biaya umum
dan biaya administrasi adalah :
a. Akun biaya pajak pendapatan.
b. Akun biaya bunga.
c. Akun biaya asuransi.
d. Akun penyusutan peralatan kantor.
e. Akun biaya gaji.

28. Laba kotor atau gross profit biasa disebut juga sebagai :
a. Gross earning.
b. Gross Income.
c. Gross Margin.
d. Gross expenses.
e. Gross Loss.

29. Income Statement dapat di susun dengan memanfaatkan :
a. Neraca lajur.
b. Neraca.
c. Neraca percobaan.
e. Neraca saldo.

30. Yang bukan merupakan cara penyajian penghitungan rugi laba menurut Prinsip Akun tansi
Indonesia adalah :
a. Harus memuat secara terperinci unsur‐unsur pendapatan dan biaya.
b. Sebaiknya disusun dalam bentuk urutan ke bawah.
c. Pendapatan dari usaha lain harus dipisahkan dengan pendapatan yang berasal dari
kegiatan rutin.
d. Pos luar biasa tidak dimasukan dalam penghitungan pendapatan serta biaya operasional
yang normal dari perusahaan.
e. Menggunakan satuan moneter yang berlaku secara universal, misalnya dollar AS.

31. Laba bersih dari hasil kegiatan usaha merupakan laba perusahaan setelah :
a. Dikurangi pajak penghasilan.
b. Dikurangi beban usaha.
c. Mengalami pengaruh dari perubahan prinsip akun tansi.

d. Ditambah atau dikurangi pos biasa.
e. Semua jawaban benar.

32. Laporan laba rugi suatu perusahaan hendaknya dapat mencerminkan :
a. Tingkat likuiditas perusahaan.
b. Beban usaha yang harus dipenuhi perusahaan.
c. Laba yang akan diperoleh perusahaan pada periode mendatang.
d. Hasil usaha perusahaan pada periode tertentu.
e. Kualitas perusahaan pada masa lalu.

33. Akun Laba yang ditahan tidak akan ditemui pada laporan rugi laba yang digabungkan
dengan laporan perubahan modal dari :
a. Perusahaan perorangan.
b. C.V.
c. Firma.
d. Perusahaan yang tidak mengeluarkan saham.
e. Perseroan terbatas.

34. Laporan rugi laba atau Income Statement hanya berisikan data‐data yang berguna untuk :
a. Periode yang bersangkutan.
b. Periode mendatang.
c. Periode yang telah lalu.
d. Menentukan solvabilitas perusahaan.
e. Menentukan besarnya laba yang dibagikan.

35. Laporan rugi laba disusun hanya apabila :
a. Pihak intern perusahaan membutuhkan.
b. Adanya tagihan pajak dari jawatan pajak.
c. Adanya ketentuan hukum yang menetapkannya.
d. Suatu periode akun tansi dari perusahaan tersebut telah berakhir.
e. Memang telah menjadi kebiasaan yang berlaku umum.

LAPORAN PERUBAHAN MODAL ( CAPITAL STATEMENT )
01. Penyajian laporan keuangan, baik Balance sheet Income statement maupun Capital statement
harus secara jelas mengemukakan :
a. Data‐data yang terbaru yang bermanfaat bagi pengambil keputusan.
b. Data tersebut harus dapat dipercaya.
c. Hal‐hal yang bisa dimengerti bagi yang memerlukan informasi tersebut.
d. Informasi yang tidak memihak kepada kepentinganpihak‐pihak tertentu.
e. Semua pernyataan di atas adalah benar.

02. Suatu laporan perubahan modal sebaiknya disusun dalam bentuk :
a. Scontro.
b. Report form.
c. T‐Form.
d. Account form.
e. Tergantung kepada selera penyusun laporan.

03. Yang akan memperbesar nilai dari modal perusahaan adalah :

a. Pendapatan perusahaan pada periode bersangkutan.
b. Harta perusahaan.
c. Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada periode yang bersangkutan.
d. Drawing yang dilakukan pemilik.
e. Utang perusahaan yang telah dipenuhi.

04. Drawing dianggap sebagai akun lawan dari modal, hal ini dikarenakan :
a. Drawing merupakan pengambilan modal oleh pemilik.
b. Sifatnya mengurangi modal.
c. Penggunaan dari dana yang diambil adalah untuk kesejahteraaan perusahaan.
d. Pinjaman dari keryawan akan mengurangi modal juga.
e. Drawing tidak dikelompokan ke dalam akun real.

05. Laporan perubahan modal hanyalah menginformasikan :
a. Data‐data yang bersumber dari kelompok real account.
b. Data‐data yang bersumber dari kelompok nominal account.
c. Data‐data yang tidak tercakup dalam akun real dan akun nominal.
d. Perubahan posisi keuangan yang terjadi pada suatu periode.

06. Tujuan penyusunan laporan perubahan posisi keuangan :
a. Untuk mengikhtisarkan aktivitas pembiayaan suatu perusahaan
b. Untuk mengikhtisarkan aktivitas investasi dari suatu perusahaan.
c. Untuk melengkapi penjelasan mengenai perusahaan posisi dana perusahaan selama
periode tersebut.
d. Untuk mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dana dari usaha
selama periode tersebut.
e. semua pernyataan di atas benar.

07. Sebaiknya dalam menyusun laporan perubahan modal, tidak melaksanakan hal‐hal yang
tertera di bawah ini :
a. posisi modal pada awal periode dicantumkan paling pertama.
b. Deviden dan drawing dicantumkan setelah mencantumkan net earning dan bersifat
mengurangi.
c. Pada akhir penyusunan , posisi modal dicatat dengan tanggal awal periode berikutnya.
d. Mencantumkan periode dari laporan tersebut.
e. Deviden dan drawing tidak dicantumkan setelah mencantumkan posisi modal pada akhir
periode.

08. Posisi modal pada akhir periode yang tertera pada laporan perubahan modal nilainya sama
dengan :
a. Nilai modal pada laporan neraca.
b. Nilai net earning dari laporan rugi laba.
c. Nilai saldo dari akun ringkasan pendapatan.
d. Selisih antara Harta lancar dengan Utang lancar perusahaan.
e. Total dari harta perusahaan dikurangi utang lancar perusahaan.

09. Keuntungan dari adanya laporan perubahan modal adalah :
a. Perubahan modal tidak perlu diketahui lagi.
b. Peningkatan modal dapat segera diketahui.

c. Mempermudah dalam penyusunan balance sheet.
d. Tidak lagi diperlukan perhitungan dalam menyusun perubahan modal dalam balance
sheet.
e. Para pengambil keputusan dapat segera mengetahui seberapa jauh keberhasilan
perusahaan dalam mengelola dana.

10. Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan perubahan modal berasal dari :
a. Buku besar.
b. Neraca sisa.
c. Laporan rugi laba.
d. Neraca.
e. Laporan perubahan modal tahun lalu.

11. Laba yang ditahan atau ritained earning adalah merupakan :
a. Laba yang dibagikan kepada pemilik.
b. Laba perusahaan yang dipergunakan untuk kesejahteraan karyawan.
c. Merupakan bunga saham untuk periode mendatang.
d. Modal yang tidak akan dibagikan pada pemilik dan akan dipergunakan untuk
mengembangkan/melanjutkan kegiatan usaha.
e. Disetarakan dengan drawing dari pemilik.

12. Yang tidak mungkin dicantumkan dalam laporan perubahan modal adalah pernyataan di
bawah, kecuali :
a. Anggaran kas.
b. Net sales.
c. Net Income.
d. Net purchases.
e. Loss on sales of merchandise.

13. Laporan perubahan modal disusun secara terpisah dari Neraca maupun laporan rugi laba
dikarenakan :
a. Untuk memperluas kerja akun tan.
b. Untuk menghindari tuntunan dari berbagai pihak.
c. Untuk mempermudah pengambil keputusan dalam menentukan kebijaksanaan yang akan
diambilnya.
d. Adanya akun campuran yang tidak dapat dilaporkan melalui neraca maupun laporan rugi
laba.
e. Adanya akun yang tidak tergolong dalam akun real maupun akun nominal.

14. Yang tidak akan dicantumkan dalam laporan perubahan modal, adalah akun :
a. Modal pada awal periode.
b. Laba bersih yang diperoleh pada periode bersangkutan.
c. Laba perlembar saham.
d. Laba yang dibagikan kepada pemilik.
e. Withdrawals atau drawing.
15. sebelum disusun suatu laporan perubahan modal, terlebih dahulu disusun :
a. Neraca.
c. Neraca Saldo setelah penutupan.
e. Ayat penutup.

16. Pada laporan perubahan modal akan nampak seberapa jauh perusahaan telah menghasilkan
dana. Hal ini tercermin pada :
a. Besarnya deviden yang dibagikan.
b. Adanya drawing yang dilakukan pemilik.
c. Adanya saldo dari modal pada akhir periode.
d. Adanya perubahan antara nilai saldo awal dan nilai saldo akhir dari modal.

17. Yang dimaksud dengan dana adalah :
a. Kas atau yang dapat berfungsi sebagai kas.
b. Modal kerja.
c. Selisih antara modal saham dengan modal sendiri.
d. Selisih antara laba bersih dengan laba yang dibagikan.
e. Selisih antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.

18. Apabila diketahui modal awal periode sebesar Rp. 17.890.575,‐ Laba bersih yang diperoleh
dari usaha sebesar Rp. 5.765.345,‐ Deviden yang dibagikan sebesar 40% dari net earning dan
saham yang beredar sebanyak 750 lembar.
Laba yang ditahan pada periode tersebut adalah sebesar :
a. Rp. 2.306.138,‐
b. Rp. 3.459.270,‐
c. Rp. 4.612,28
d. Rp. 21.349.782,‐
e. Rp. 3.074,85.

19. Besarnya bunga per lembar saham adalah :
a. Rp. 4.612,28.
b. Rp. 3.074,85.
c. Rp. 2.306,138,‐
d. Rp. 3.459,207,‐
e. Rp. 2.134,98.

20. Deviden pada periode tersebut adalah sebesar :
a. Rp. 2.306.138,‐
b. Rp. 3.459.207,‐
c. Rp. 4.612.280,‐
d. Rp. 3.740.850,‐
e. Rp. 5.765.875,‐
21. Pertambahan modal yang terjadi pada akhir periode adalah sebesar :
a. Rp. 5.765.345,‐
b. Rp. 5.675.345,‐
c. Rp. 3.459.207,‐
d. Rp. 3.074.830,‐
e. Rp. 2.306.138,‐

22. Total saldo dari modal pada akhir periode adalah sebesar :
a. Rp. 21.349.782,‐
b. Rp. 20.196.713,‐
c. Rp. 15.584.437,‐
d. Rp. 14.431.368,‐
e. Rp. 23.655.920,‐

23. Deviden atau bunga saham tidak selalu dibagikan pada akhir periode, hal ini disebabkan oleh
hal‐hal di bawah ini, kecuali :
a. Dewan Komisaris menyetujuinya.
b. Perusahaan mengalami kerugian.
c. Tidak adanya pemilik saham yang menagih.
d. Posisi keuangan perusahaan tidak memungkinkan untuk itu.
e. Adanya kesulitan finansial yang sedang dihadapi perusahaan.

24. Sejumlah kekayaan lancar perusahaan yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
sehari‐harinya disebut :
a. Modal kerja neto.
b. Dana.
c. Selisih antara harta lancar dan utang lancar.
d. Modal yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan rutin perusahaan.
NERACA ( BALANCE SHEET )
01. Suatu daftar yang menggambarkan ringkasan harta, utang dan modal suatu perusahaan pada
periode tertentu disebut :
a. Balance sheet.
b. Income Statement.
c. Capital Statement.
d. Neraca lajur.
e. Trial Balance.
02. Karena Balance Sheet akan menunjukkan keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu,
maka tidak lengkap bila Balance sheet tanpa mencantumkan :
a. Nama perusahaan.
b. Nama atau judul dari statement tersebut.
c. Periode dari statement tersebut.
d. Penyusun statement tersebut.
e. Lembar statement itu.

03. Suatu neraca tidak akan mencerminkan nilai dari :
a. Harta perusahaan.
b. Utang perusahaan.
c. Modal perusahaan.
d. Beban usaha perusahaan.
e. Modal kerja perusahaan.

04. Harta atau aktiva memiliki pengertian sebagai berikut :
a. Seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.
b. Seluruh kekayaan perusahaan yang tersimpan di perusahaan tersebut.
c. Semua kekayaan perusahaan yang bernilai.
d. Segala kekayaan yang dimiliki perusahaan dan bernilai.
e. Seluruh kekayaan perusahaan yang berasal dari sumbangan pemilik.

05. Uang kas dan bank atau bentuk lainnya yang diharapkan segera berbentuk uang, persediaan,
peralatan yang akan habis digunakan selama kurang dari satu periode akun tansi disebut :
a. Harta lancar.
b. Harta tetap.

c. Harta tak berwujud.
d. Surat‐surat berharga.
e. Penyertaan/Investment in stock.

06. Kekayaan perusahaan yang memberikan prestasi lebih dari satu periode akun tansi dimiliki
tidak untuk dijual dan ada hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan adalah :
a. Harta tetap perusahaan.
b. Alat‐alat produksi.
c. Surat‐surat berharga.
d. Barang dagangan.
e. Persediaan perlengkapan.

07. Laporan Neraca lazimnya disusun berdasarkan :
a. Tingkat likuiditasnya.
b. Tingkat Kualitasnya.
c. Tingkat kuantitasnya.
d. Tingkat Rentabilitasnya.
e. Tingkat stabilitasnya.

08. Seorang peternak ayam potong memiliki persediaan barang dagangan berupa :
a. Kandang ayam.
b. Telur ayam.
c. Anak ayam.
d. Ayam dewasa.
e. Makanan ternak.
09. Dihubungkan dengan soal di atas, yang menjadi supplies adalah :
a. Kandang ayam.
b. Anak ayam.
c. Induk ayam.
d. Telur ayam.
e. Makanan ternak ayamnya.

10. Suatu Neraca biasanya disusun oleh suatu badan usaha :
a. Mingguan.
b. Bulanan.
c. Tahunan.
d. Berkala.
e. Hanya apabila diperlukan petugas pajak.

11. Sumber‐sumber yang dimiliki perusahaan yang diharapkan dapat selalu dipergunakan untuk
kegiatan normal sehari‐hari adalah :
a. Kas.
b. Saham dan obligasi.
c. Supplies.
d. Piutang.
e. Harta lancar.

12. Sejumlah yang menjadi hak perusahaan tetapi belum diperoleh atau diterima akan
dikelompokkan ke dalam :
a. Piutang.
b. Utang.

c. Pendapatan.
d. Penerimaan.
e. Biaya.

13. Biaya yang dibayar di muka atau panjar adalah :
a. Biaya yang telah dikeluarkan.
b. Biaya yang masih harus ditanggung oleh perusahaan.
c. Biaya yang baru akan digunakan pada waktu mendatang.
d. Biaya yang ditujukan untuk menghindari kerugian.
e. Biaya yang tidak akan dipergunakan dalam jangka waktu dekat.

14. Biaya yang dibayarkan tetapi tidak diharapkan untuk dipergunakan sampai beberapa waktu
mendatang lebih dari satu tahun fiskal dikelompokkan ke dalam :
a. Biaya lain‐lain.
b. Investasi jangka panjang.
c. Deffered charges.
d. Surat‐surat berharga.
e. Accrual expenses.

15. Surat promes atau wesel timbul akibat adanya :
a. Penjualan barang.
b. Pembelian barang secara kredit.
c. Kegiatan operasional perusahaan.
d. Transaksi.
e. Penjualan secara angsuran.
16. Dari data di bawah ini manakah yang sesuai dengan urutan likuiditas ?
a. Kas pada bendahara, persediaan barang, supplies, piutang.
b. Piutang, piutang wesel, kas, saldo di bank.
c. Surat‐surat berharga, saldo di bank, persediaan barang.
d. Piutang dagang, saldo di bank, kas, surat‐surat berharga.
e. Kas, saldo di bank, piutang wesel, piutang dagang, persediaan barang.

17. Persediaan barang dagangan yang dicatat dalam Neraca merupakan, ......................................?
a. Berdasarkan harga jualnya.
b. Berdasarkan harga belinya.
c. Berdasarkan nilai perolehannya.
d. Berdasarkan keuntungan yang diharapkan.
e. Berdasarkan kebijakan manajemen.
18. Modal kerja atau working Capital Netto, merupakan selisih dari :
a. Modal asing dan modal sendiri.
b. Kas di bank dan kas pada bendahara.
c. Kas dengan harta lancar lainnya.
d. Harta lancar dengan utang lancar.
e. Kas dengan utang lancar.

19. Posisi badan usaha pada suatu saat tertentu diperlihatkan pada :
a. Akun penjualan.
b. Akun rugi laba.
c. Neraca.
d. Akun ringkasan pendapatan.
e. Pos laba yang ditahan.

20. Pada pos persediaan barang dagangan awal periode sebesar Rp 3000,‐ dan setelah terjadi
penjualan, tanpa melakukan pembelian, maka pada akhir periode :
a. Nilai saldo pos persediaan bertambah.
b. Saldo dari akun persediaan berkurang.
c. Saldo persediaan akan tidak berubah.
d. Jumlah saldo dari persediaan adalah sejumlah barang yang terjual.
e. Nilai dari saldo persediaan adalah Rp 3000,‐.

21. Yang dimaksudkan dengan akun penyertaan adalah :
a. Sekumpulan surat‐surat berharga yang dimiliki perusahan untuk memanfaatkan kas yang
berkelebihan.
b. Surat‐surat berharga yang dimiliki perusahaan sebagai pengganti kas.
c. Sejumlah saham yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk mengendalikan perusahan
tersebut atau kepentingan lainnya.
d. Sejumlah surat berharga bukti piutang dari langganan.
e. Surat‐surat berharga yang memiliki sifat sama dengan obligasi.

22. Karyawan perusahaan akan dilaporkan pada neraca sebagai :
a. Harta lancar.
b. Harta tetap.
c. Harta berwujud.
d. Harta lain‐lain.
e. Tidak dilaporkan, karena tidak dapat dinilai dengan moneter.
23. Donated capital atau modal sumbangan adalah :
a. Modal yang diberikan oleh pemilik dengan harapan memperoleh keuntungan dari
padanya.
b. Modal yang dihibahkan pada perusahaan.
c. Modal yang dihibahkan perusahaan pada pemilik.
d. Balas jasa perusahaan yang tidak diterima oleh pemilik.

24. Akun akumulasi penyusutan harta tetap menyebabkan :
a. Saldo harta tetap yang terdapat pada Neraca bertambah.
b. Saldo harta tetap yang tercantum pada Neraca berkurang.
c. Saldo harta tetap tidak berubah, hanya nilainya berkurang.
d. Saldo harta tetap menjadi nol nilai saldonya.
e. Tidak ada pernyataan di atas yang benar.

25. Kelebihan nilai dari penjualan dengan cost dari barang dagangan akan dilaporkan oleh Neraca
melalui :
a. Harta lain‐lain.
b. Piutang dagang.
c. Piutang wesel.
d. Net earning yang menambah modal.
e. Kas dan investasi harta lancar lainnya.

26. Suatu persediaan barang dagangan dengan cost senilai Rp 350,‐ terjual dengan harga
Rp 400,‐ hal ini berarti :
a. Nilai persediaan barang dagangan berkurang Rp 400,‐
b. Saldo persediaan berkurang Rp 350,‐ saldo modal bertambah sebesar Rp 400,‐

c. Saldo persediaan berkurang Rp 350,‐ saldo kas atau piutang bertambah Rp 400,‐ dan saldo
modal bertambah Rp 50,‐
d. Saldo piutang atau kas bertambah Rp 350,‐ saldo persediaan berkurang Rp 400,‐ dan saldo
modal berkurang Rp 50,‐
e. Sudah menjadi ketentuan yang berlaku umum.

27. Premi asuransi dianggap sebagai harta lancar dari perusahaan, hal ini disebabkan :
a. Harta lancar meliputi semua kekayaan perusahaan yang diharapkan segera berubah
bentuk menjadi kas.
b. Premi asuransi merupakan panjar biaya yang akan digunakan perusahaan pada periode
mendatang.
c. Premi asuransi merupakan bentuk dari uang giral.
d. Premi asuransi merupakan bentuk lain dari kas.
e. Sudah menjadi ketentuan yang berlaku umum.

28. Dari akun harta lancar di bawah ini yang paling likuid adalah :
a. Materai dan perangko.
b. Deposito jangka pendek.
c. Wesel tagih berjatuh tempo satu tahun atau kurang.
d. Cek dan giro pada bank.
e. Persediaan barang dagangan.

29. utang perusahaan yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan dalam akun tansi
a. Utang hipotik.
b. Utang obligasi.
c. Utang gaji.
d. Utang kredit untuk ekspansi.
e. Semua pernyataan di atas tidak sesuai.

30. Utang perusahaan yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan dalam akun tansi
a. Utang lancar.
b. Utang jangka panjang.
c. Utang kredit.
d. Utang bersyarat.
e. Utang wesel.

31. Akun piutang yang tidak tertagih lagi akan nampak pada neraca melalui pos :
a. Piutang.
b. Net loss.
c. Kas dan bank.
d. Allowance for doubtful account.
e. Kerugian tahun berjalan.

32. Suatu aktiva tetap pada neraca tercatat bersaldo Rp 35.000,‐ artinya :
a. Harga aktiva tersebut Rp 35.000,‐
b. Cost dari aktiva tersebut Rp 35.000,‐
c. Harga jual persediaan tersebut Rp 35.000,‐
d. Persediaan yang akan dimiliki perusahaan Rp 35.000,‐
e. Persediaan yang telah terjual nilainya Rp 35.000,‐

33. Aktiva perusahaan yang tidak berwujud dan masa manfaatnya tidak terbatas, oleh P.A.I.
dinyatakan antara lain :
a. Hak patent.
b. Trade Mark.
c. Hak Cipta.
d. Copy right.

34. Nama lain dari sumber‐sumber perusahaan adalah :
a. Utang.
b. Piutang.
c. Kas dan aktiva lancar lainnya.
d. Modal perusahaan.
e. Harta berwujud dan harta tak wujud.

35. Yang akan selalu terdapat pada Neraca dari suatu perusahaan dagang adalah pos :
a. Laba yang ditahan.
b. Modal saham dan modal sumbangan.
c. Persediaan barang dagangan.
d. Pinjaman jangka panjang.
e. Peralatan angkutan.

36. Sebuah mobil dibeli perusahaan dengan harga Rp 3.500.000,‐ biaya pindah tangan
Rp 450.000,‐, komisi bagi pengurusan Rp 50.000,‐ maka pada Laporan keuangan ...............
a. Pos kendaraan pada Neraca tercatat sebesar Rp 4 juta.
b. Pos biaya dari laporan rugi laba bagi kendaraan Rp 500.000,‐
c. Pos kas pada Neraca berkurang Rp 3.500.000,‐
d. Pos biaya kendaraan dari laporan rugi laba bertambah Rp 4 juta.
e. Nilai harta perusahaan bila dibandingkan dengan tahun yang lalu bertambah Rp 4 juta.

37. Pada prinsipnya, suatu laporan keuangan yang berupa Neraca harus memenuhi kriteria berikut
kecuali :
a. Memiliki akun harta, utang dan modal.
b. Besarnya utang harus sama dengan besarnya modal.
c. Harta merupakan selisih antara utang dan modal.
d. Sisi aktiva sama besar saldonya dengan saldo sisi pasiva.
e. Harta akan merupakan porsi terbesar dari laporan Neraca.

38. Bangunan perusahaan pada Neraca dilaporkan seharga Rp 5 juta :
a. Apabila dijual gedung tersebut tidak boleh lebih rendah dari Rp 5 juta.
b. Bukan merupakan nilai bersih gedung, melainkan cost dari gedung tersebut.
c. Ongkos perawatan gedung itu Rp 5 juta.
d. Bila ditukar dengan aktiva lain, aktiva itu harus bernilai Rp 5 juta.
e. Keuntungan yang dapat diraih dari gedung tersebut tidak lebih dari Rp 5 juta.

39. Harta tak berwujud dalam Neraca bersumber kepada :
a. Rekening real.
b. Rekening nominal.
c. Rekening real bersaldo debet.
d. Rekening real bersaldo kredit.
e. Rekening real dan rekening nominal.

40. Yang tersirat dari Neraca adalah posisi harta utang dan modal perusahaan pada suatu saat
tertentu. Suatu saat tertentu yang dimaksudkan di sini adalah :
a. Satu tahun.
b. Satu periode akun tansi.
c. Satu tahun fiskal pemerintah.
d. Satu bulan.
e. Tak tentu.

MENUTUP AKUN ( CLOSING THE BOOK )

01. Perkiraan‐akun yang akan ditutup adalah akun :
a. Yang merupakan perkiraan‐akun rugi laba.
b. Yang dilaporkan melalui neraca.
c. Yang mengemukakan mengenai posisi harta utang dan modal perusahaan.
d. Yang mempengaruhi modal kerja perusahaan.
e. Yang menyangkut masalah likuiditas perusahaan.
02. Sebelum menutup perkiraan‐akun pada buku besar, terlebih dulu kita melakukan :
a. Penyesuaian antara data‐data yang terdapat pada neraca dan pada laporan rugi laba.
b. Menyusun ayat pembalikan bagi akun yang perlu dibalik.
c. Penyusunan Neraca saldo setelah penutupan.
d. Membukukan akun yang telah disesuaikan melalui ayat penyesuaian.
e. Menyusun Neraca lajur bagi akun yang ditutup.

03. Penutupan perkiraan‐akun ditujukan untuk :
a. Membuat perkiraan‐akun hapus dari buku besar.
b. Me‐nol akun tersebut.
c. Menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.
d. Menghindari kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan.
e. Membuat akun tersebut tidak lagi berguna di masa yang datang.

04. Akun yang ditutup termasuk ke dalam jenis akun :
a. Real.
b. Campuran.
c. Nominal.
d. Lawan (contra account).
e. Kawan (adjunct account).

05. Dengan me‐nol‐kan perkiraan‐akun nominal maka akun tersebut :
a. Siap digunakan untuk pembukuan mendatang.
b. Siap untuk dikeluarkan dari akun buku besar.
c. Dapat disusun suatu buku tambahan bagi akun tersebut.
d. Menjadikan perkiraaan tersebut menjadi akun campuran.
e. Menghindarkan dari kesalahan yang mungkin terjadi pada pembukuan transaksi
mendatang.

07. Langkah yang dilakukan dalam menutup suatu akun adalah :
a. Memindahkan saldo akun tersebut ke dalam saldo debet akun ringkasan pendapatan.
b. Memindahkan saldo akun tersebut ke dalam saldo kredit akun ringkasan pendapatan.
c. Memindahkan saldo akun tersebut ke dalam akun ringkasan pendapatan.

d. Memindahkan saldo akun tersebut ke dalam saldo akun real.
e. Memindahkan saldo akun tersebut ke dalam saldo akun pendapatan.
08. Penyusunan ayat penutup dilakukan sebelum :
a. Menyusun laporan keuangan.
b. Menyusun neraca lajur.
c. Menyiapkan Neraca saldo setelah penutupan.
d. Memulai siklus akun tansi berikutnya.
e. Melakukan penyesuaian terhadap akun yang bersangkutan.

09. Perkiraan‐akun yang tidak akan ditutup adalah akun :
a. Yang menyangkut laba rugi perusahaan.
b. Yang menyangkut masalah beban usaha perusahaan.
c. Yang meliputi akun campuran.
d. Yang meliputi akun harta, modal dan kewajiban.

11. Perkiraan‐akun di atas tidak memerlukan penutupan karena :
a. Akun tersebut masih akan dipergunakan nilainya bagi periode berikutnya.
b. Nilai akun tersebut hanya berlaku untuk satu waktu tertentu saja.
c. Akun tersebut sudah tidak bermanfaat bagi periode selanjutnya.
d. Akun tersebut tidak akan dipergunakan untuk masa‐masa datang.
e. Tidak ada pernyataan di atas yang tepat.

12. Perkiraan‐akun di bawah ini yang tidak akan ditutup adalah akun :
a. Pendapatan bunga.
b. Akun penjualan.
c. Akun biaya perawatan kendaraan angkutan.
d. Akun perlengkapan kantor.
e. Akun amortisasi biaya harta tak berwujud.

13. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar :
a. Pada ayat penutup akun penjualan dicatat pada sebelah debet.
b. Akun lain ditutup dengan dicatat pada saldo debet pada ayat penutup.
c. Akun potongan penjualan akan dipindahkan saldonya pada akun laba ditahan.
d. Akun laba yang ditahan tidak akan dipengaruhi saldonya oleh deviden.
e. Jurnal pertama yang dibuat pada ayat penutup adalah memindahkan akun ringkasan
pendapatan ke dalam akun laba yang ditahan.

14. Yang tidak termasuk ke dalam akun yang akan ditutup pada akhir periode adalah :
a. Akun pendapatan.
b. Akun biaya.
c. Akun laba yang ditahan.
d. Akun yang berasal dari pos luar biasa.
e. Akun biaya bunga pinjaman.

15. Langkah yang digunakan untuk menutup perkiraan‐akun nominal ada :
a. Empat langkah.
b. Tiga langkah.
c. Dua langkah.
d. Satu langkah.
e. Satu dan empat langkah.

16. Pada penutupan akun dengan satu langkah, ayat penutup disusun dalam :
a. Satu jurnal saja.
b. Memindahkan semua akun ke dalam ringkasan pendapatan.
c. Memindahkan semua akun ke sisi debet.
d. Memindahkan semua akun ke sisi kredit.
e. Akun nominal berisi debet dipindahkan ke sisi kredit, dan akun bersaldo kredit
dipindahkan ke sisi debet.

17. Setelah disusun ayat penutup maka kita perlu untuk :
a. Menyusun Neraca saldo setelah penutupan.
b. Menyusun ayat pembalikan.
c. Membukukan ayat penutup pada akun masing‐masing.
d. Membuat laporan penutupan.

18. Yang tidak perlu diperhatikan pada saat menyusun ayat penutup adalah :
a. Perkiraan‐akun yang disesuaikan.
b. Perkiraan‐akun yang berasal dari laporan rugu laba.
c. Perkiraan‐akun yang berasal dari Neraca.
d. Perkiraan‐akun yang mempengaruhi beban usaha perusahaan.
e. Akun yang mengurangi laba yang ditahan.

19. Dalam menyusun ayat penutup empat langkah, yang tidak termasuk ke dalam langkah
tersebut adalah :
a. Membuat saldo akun biaya menjadi nol.
b. Membuat saldo akun pendapatan menjadi nol.
c. Memindahkan akun laba yang ditahan ke dalam akun pencadangan modal bagi perluasan.
d. Memindahkan akun nominal ke dalam akun ringkasan pendapatan.
e. Akun drawing ditutup dengan memindahkan saldonya ke dalam akun Modal (atau Laba
yang ditahan).

20. Ayat jurnal penutup dicatat dalam :
a. Jurnal khusus pendapatan.
b. Jurnal penerimaan kas.
c. Jurnal pengeluaran kas.
d. Jurnal umum.
e. Jurnal pembelian barang dagangan.

21. Akun yang dilaporkan ke dalam laporan rugi laba sering disebut juga sebagai :
a. Akun pendapatan.
b. Akun modal sementara.
c. Akun beban usaha.
d. Akun laba rugi.
e. Akun ringkasan pendapatan.

22. Pengaruh terakhir dari penutupan perkiraan‐akun yang dilaporkan melalui laporan rugi
laba adalah :
a. Menambah atau mengurangi laba bersih.
b. Menambah atau mengurangi beban usaha.
c. Menambah atau mengurangi laba kotor perusahaan.

d. Menambah atau mengurangi akun modal bagi perusahaan perorangan atau laba yang
ditahan bagi perseroan atau firma.
e. Mengurangi atau menambah nilai perusahaan di masyarakat.

23. Pada akun Biaya gaji, setelah penutupan akan bersaldo :
a. Debet.
b. Kredit.
c. Nol.
d. Tidak dicantumkan apa‐apa.
e. Semua jawaban di atas benar.

24. Pada akun biaya yang tercantum pada kolom uraian tanggal 31 Desember dan paling
akhir adalah :
a. Penyesuaian.
b. Penutup (closing).
c. Tidak dicantumkan apa‐apa.
d. Uraian akhir.
e. Dilaporkan pada Buku tambahan.
25. Apabila akun tersebut bersaldo, maka pada akhir periode setelah penutupan pada
akun tersebut :
a. Dicantumkan total saldo akun tersebut pada sisi yang sama.
b. Dicantumkan total saldo akun tersebut pada sisi yang berlawanan.
c. Dicantumkan total saldo akun pada akun lain.
d. Dicantumkan angka nol pada sisi yang sama dari saldo akun itu.
e. Dicantumkan angka nol pada sisi yang berlawanan dari saldo akun itu.

26. Pernyataan yang benar mengenai Penutupan akun adalah :
a. Untuk membuat akun yang ditutup bersaldo nol maka saldo akun dijurnal dengan posisi
berlawanan dengan saldo sebenarnya.
b. Ayat penutup tidak perlu dibukukan dalam buku besar.
c. Buku tambahan berperan penting dalam melakukan penutupan bagi perkiraan‐akun yang
menyangkut pendapatan dan biaya perusahaan.
d. Informasi untuk penutupan diperoleh dari Laporan rugi laba.
e. Ayat penutup disusun setelah tersusunnya neraca saldo.

27. Perkiraan‐akun yang akan ditutup, saldonya akan dipindahkan ke dalam :
a. Akun laba rugi.
b. Akun harta.
c. Akun nominal.
d. Akun modal saham.

28. Penutupan akun dengan mendebet akun pendapatan dan memindahkan saldonya ke
dalam :
a. Akun real.
b. Akun ringkasan pendapatan.
d. Akun modal.
e. Akun laba yang ditahan dan akun modal.


29. Tahap akhir dari penyusunan ayat penutup adalah :
a. Memindahkan saldo pendapatan ke dalam saldo laba yang ditahan.
b. Memindahkan saldo laba yang ditahan ke dalam perkiraaan ringkasan pendapatan.
c. Memindahkan saldo ringkasan pendapatan ke dalam akun laba yang ditahan.
d. Menutup drawing/deviden dipindahkan ke dalam akun ringkasan pendapatan.
e. Menutup prive/deviden memindahkan saldonya ke dalam prkiraan laba yang
ditahan/modal.

30. Yang perlu ditutup adalah akun capital sementara, hal ini disebabkan :
a. Akun capital sementara nilainya hanya berlaku untuk satu periode saja.
b. Akun capital sementara tidak berguna lagi untuk periode berikutnya.
c. Akun capital sementara harus dikembalikan ke dalam akun nominal.
d. Akun capital sementara bukan merupakan akun real.
e. Akun capital sementara tidak dilaporkan dalam Neraca.

31. Setelah memindahkan akun pendapatan dan akun biaya, saldonya, ke dalam
akun ringkasan pendapatan, maka :
a. Kita pindahkan saldo deviden ke dalam saldo akun modal.
b. Kita pindahkan saldo akun modal ke dalam saldo ringkasan pendapatan.
c. Kita pindahkan saldo akun ringkasan pendapatan ke dalam akun modal/laba yang
ditahan.
d. Kita pindahkan saldo modal/akun laba yang ditahan ke dalam akun ringkasan pendapatan.
e. Akun laba yang ditahan saldonya dipindahkan ke dalam akun deviden.

32. Dengan memindahkan saldo akun pendapatan ke dalam saldo akun ringkasan
pendapatan berarti :
a. Saldo akun ringkasan pendapatan menjadi nol.
b. Saldo akun ringkasan pendapatan tidak bersaldo.
c. Saldo ringkasan pendapatan dipindahkan ke dalam saldo akun biaya.
d. Saldo akun pendapatan menjadi nol.

33. Semua akun yang ditutup pada kolom saldo akun tersebut akan :
a. Berjumlah saldo yang sama pada sisi yang berlawanan.
b. Berjumlah saldo yang sama pada sisi yang sama.
c. Bersaldo nol pada saat akan dilakukan pembukuan pada periode mendatang.
d. Tetap bersaldo pada saat pembukuan periode mendatang.
e. Tidak akan digunakan lagi untuk pembukuan.

34. Yang dimaksudkan dengan akun capital sementara adalah :
a. Akun yang mencantumkan nilai‐nilai sementara.
b. Akun yang keberadaannya hanya sementara saja.
c. Akun tersebut memuat hal‐hal yang dibebankan kepada periode bersangkutan saja.
d. Perkiran tersebut hanya akan digunakan apabiala diperlukan saja.
e. Akun tersebut adalah akun pengganti dari akun modal, sebelum akun modal dibuat.

35. Penutupan akun capital sementara tidak mempengaruhi keseimbangan dari buku besar,
yaitu :
a. Akun yang tersisa adalah akun real dan campuran.
b. Akun yang tersisa adalah akun yang dilaporkan dalam Neraca.
c. Akun yang tersisa bukan merupakan akun nominal.

d. Perkiran yang tidak ditutup nilainya masih berguna untuk periode mendatang.
e. Nilai dari buku besar baik debet maupun kredit sudah nol.

37. Pada saat melakukan penutupan akun kita tidak menemui lagi :
a. Akun yang bersifat menambah akun lain.
b. Akun yang bersifat mengurangi akun lain.
c. Akun yang masih bersifat campuran.
d. Akun yang bersaldo nol.
e. Akun yang masih bersaldo.

38. Dari perkiraan‐akun di bawah, manakah yang tidak akan dipindahkan ke dalam akun
ringkasan pendapatan :
a. Akun bunga saham (devidend).
b. Akun biaya perawatan kendaraan.
c. Akun biaya penyusutan gedung.
d. Akun biaya sewa toko.
e. Akun biaya komisi dan gaji.
39. Saldo dari akun ringkasan pendapatan akan dipindahkan ke dalam :
a. Akun bunga saham.
b. Akun pendapatan.
d. Akun biaya.
e. Akun beban usaha.

40. Akun yang pada setiap akhir periode baru diisi atau memperoleh saldo, sedang awal
periode selalu nol adalah :
a. Akun Laba yang ditahan.
b. Akun Laba bersih.
c. Akun ringkasan pendapatan.
d. Akun penjualan.
e. Akun persediaan barang dagangan.
41. Meskipun Ayat penutup disusun pada jurnal umum, tetapi :
a. Tidak akan mencantumkan tanggal terjadinya transaksi.
b. Tidak akan dibukukan pada buku besar.
c. Tidak menyangkut perkiraan‐akun pendapatan.
d. Hasilnya tetap dipostingkan pada buku besar umum.
e. Tidak menyebabkan akun nominal menjadi nol.

42. Tanggal yang akan dicantumkan pada kolom tanggal dari ayat penutup adalah :
a. Tanggal tersusunnya ayat penutup.
b. Tanggal berakhirnya periode akuntansi tahun bersangkutan.
c. Tanggal pengesahan ayat penutup tersebut.
d. Tanggal berakhirnya penggunaan buku besar sebagai sumber informasi.

43. Yang paling dasar dari kegiatan penyusunan ayat penutup adalah :
a. Memindahkan akun yang satu ke dalam akun lain.
b. Me‐nol‐kan akun nominal.
c. Mengembalikan akun laba yang ditahan ke buku besar.
d. Menutup buku besar tambahan.
e. Mengurangi laba yang ditahan dengan laba yang dibagikan.

NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
( POST CLOSING TRIAL BALANCE )
01. Post closing trial balance atau neraca saldo setelah penutupan disusun dengan tujuan :
a. Untuk mengetahui posisi keuangan setelah dilakukan penutupan.
b. Keseimbangan Neraca sisa diperiksa kembali.
c. Memeriksa keseimbangan debet dan kredit dari buku besar setelah perkiraan‐akun modal
sementara di tutup.
d. Meneliti ketelitian pembukuan dari ayat penyesuaian.
e. Memeriksa keseimbangan dari buku tambahan.

02. Neraca saldo setelah penutupan memiliki komponen utama adalah :
a. Akun campuran.
b. Akun yang dibalik.
c. Akun nominal.
d. Akun modal nyata atau real account.
e. Perkiraan‐akun yang telah disesuaikan.

03. Yang tertera dalam Neraca saldo setelah penutupan adalah :
a. Ikhtisar perkiraan‐akun yang tidak ditutup.
b. Ikhtisar dari perkiraan‐akun yang dilaporkan melalui Neraca.
c. Ikhtisar dari perkiraan‐akun real.
d. Informasi mengenai keadaan harta, kewajiban dan modal perusahaan yang akan
digunakan untuk periode berikutnya.

04. Dengan seimbangnya Neraca saldo maka dapat dikatakan :
a. Buku besar dalam keadaan seimbang untuk digunakan bagi pencatatan periode
berikutnya.
b. Neraca saldo siap digunakan untuk penyusunan laporan keuangan untuk periode
berikutnya.
c. Tahap pengikhtisaran telah berakhir.
d. Siklus akun tansi dari perusahaan tersebut telah selesai.
e. Sistem akun tansi dari perusahaan tersebut telah baik.

05. Total jumlah dari akun sebelah debet dan total jumlah dari akun bersaldo kredit akan
sama dengan :
a. Saldo akun buku besar.
b. Saldo dari akun pada Neraca sisa.
c. Total jumlah saldo dari perkiraan‐akun pada kolom neraca pada Neraca lajur.
d. Total jumlah dari saldo akun laba yang ditahan/modal.

06. Akun yang tidak akan ditemukan pada Neraca saldo setelah penutupan ini adalah ;
a. Akun real.
b. Akun laba yang ditahan (atau akun modal).
c. Akun biaya dan pendapatan.
d. Akun kawan atau adjunct account.
e. Akun lawan atau offset atau contra account.


07. Persamaan Neraca sisa dan Neraca saldo adalah :
a. Keduanya mengemukakan perkiraan‐akun yang terdapat pada buku besar.
b. Keduanya harus menunjukan nilai yang seimbang antara debet dan kredit.
c. Keduanya dipergunakan untuk memeriksa keseimbangan dari sebelah debet dan sebelah
kredit buku besar.
d. Keduanya berumberkan kepada informasi yang terdapat pada buku besar.

08. Perbedaan antara Neraca sisa dan Neraca saldo :
a. Neraca sisa tidak mencantumkan akun campuran sedang neraca saldo mencantumkan.
b. Neraca sisa dibuat sebelum menyusun laporan keuangan sedang Neraca saldo disusun
setelah menyusun laporan keuangan.
c. Neraca sisa mengemukakan akun pada awal kegiatan sedang Neraca saldo
mengemukakan akun pada akhir kegiatan.
d. Neraca sisa tidak terpengaruh oleh pembagian periode perusahaan pada waktu‐waktu
tertentu, sedang Neraca saldo sebaliknya.

09. Neraca saldo disusun setelah dilakukan :
a. Pembukuan ayat‐ayat penutup.
b. Laporan keuangan dilaporkan.
c. Akun capital sementara telah di‐nol‐kan.
d. Akun sementara dilaporkan melalui laporan perubahan posisi keuangan.
e. Perkiraan‐akun real disusun dan dibukukan ke dalam buku tambahan.

10. Neraca saldo hanya bermanfaat untuk :
a. Pihak‐pihak pengambil keputusan.
b. Satu periode tertentu saja.
c. Semua orang yang ingin mengetahui keadaan perusahaan.
d. Umur ekonomis harta tetap.
e. Menentukan biaya‐biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.

11. Pada Neraca sisa dan Neraca saldo, perkiraan‐akun disusun :
a. Sesuai dengan besarnya saldo.
b. Sesuai dengan kode perkiraannya.
c. Sesuai dengan tingkat kekalannya.
d. Sesuai dengan seringnya akun tersebut dibuat.
e. Sesuai dengan data kronologis.

12. Perkiraan‐akun yang terdapat pada Neraca Saldo disusun :
a. Dengan memperhatikan banyaknya jurnal yang disusun.
b. Lamanya tahap pelaporan dilakukan.
c. Sesuai dengan saldonya, saldo debet diisi dengan akun bersaldo debet, begitu pula
sebaliknya.
d. Berdasarkan selera penyusun saja.
e. Tidak ada pernyataan di atas yang tepat.
13. Dalam menyusun Neraca saldo setelah penutupan jangan lupa untuk :
a. Mencantumkan satuan mata uang yang dipergunakan untuk penilaian informasi akun
tansi tersebut.
b. Nama dan NRP dari petugas yang menyusun.
c. Saat dilakukan penyusunan Neraca saldo tersebut.

d. Melampirkan bukti‐bukti yang menguatkan penyusunan neraca saldo tersebut.
e. Melampirkan foto copy dari perkiraan‐akun yang disusun pada Neraca saldo.

14. Bentuk dari lembaran Neraca saldo adalah :
a. Sama dengan susunan dari Neraca.
b. Sama dengan bentuk lembaran Neraca sisa.
c. Sama dengan bentuk susunan akun pada buku besar.
d. Sebelah menyebelah.
e. Tidak sesuai dengan aturan yang telah berlaku.

15. Apabila kita tidak perlu menyusun suatu ayat pembalikan, maka :
a. Neraca saldo dianggap sebagai ayat pembalikan dari perkiraan.
b. Neraca saldo merupakan kegiatan yang mengakhiri tahap pengikhtisaran.
c. Neraca saldo bukan merupakan keharusan untuk disusun.
d. Neraca saldo tidak perlu lagi dibuat.
e. Perkiraan‐akun pada buku besar yang memerlukan pembalikan nilainya dianggap telah nol.

16. Neraca saldo setelah penutupan hanya meliputi akun harta utang dan modal saja, sebab :
a. Informasi yang digunakan untuk menyusun neraca saldo bersumber kepada Neraca.
b. Informasi yang digunakan untuk menyusun neraca saldo tidak bersumber kepada laporan
rugi laba.
c. Informasi dari Neraca saldo berasal dari buku tambahan atau subsidiary ledger.
d. Akun pendapatan dan akun biaya serta akun withdrawals telah ditutup.
e. Akun yang termasuk pendapatan biaya sudah ditutup.

17. Post Closing Trial Balance sering disebut juga :
a. Neraca sisa ke dua (Second Trial Balance).
b. Neraca sisa lain‐lain.
c. Neraca sisa neraca.
d. Neraca sisa rugi laba.
e. Neraca sisa sebelum penutup.

18. Pentingnya disusun suatu Neraca saldo setelah penutupan adalah :
a. Perlunya keseimbangan dari perkiraan‐perkiraan.
b. Kebutuhan agar siklus akun tansi dapat diakhiri.
c. Untuk menentukan bahwa Buku besar dalam keadaan seimbang bagi kegiatan akun tansi
berikut.
d. Untuk menentukan bahwa Neraca yang telah dilaporkan benar dalam keadaan seimbang.
e. Untuk menghindarkan kesalahan dalam melaksanakan pembukuan untuk periode
berikutnya.

19. Pernyataan manakah yang tertera di bawah ini yang tidak tepat ?
a. Neraca saldo hanya berguna untuk periode bersangkutan saja.
b. Neraca saldo tidak memiliki informasi mengenai keadaan beban usaha perusahaan untuk
periode bersangkutan.
c. Neraca saldo memiliki fungsi yang sama dengan neraca sisa.
d. Neraca saldo tidak berguna bagi periode mendatang.
e. Neraca saldo tidak disusun bila tidak akan dilakukan penyusunan ayat pembalikan.

20. Dalam menyusun suatu Neraca saldo kita dapat memanfaatkan .... sebagai bahan
perbandingan.

a. Neraca.
b. Neraca sisa.
c. Neraca lajur.
e. Buku tambahan.

JENIS JENIS AKUN
01. Perkiraan‐akun yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat digolongkan ke dalam
Akun ‐akun :
a. Akun real.
b. Akun nominal.
c. Akun campuran.
d. Akun kawan dan akun lawan.

02. Akun yang paling banyak mendapat perhatian dalam menyusun laporan keuangan
adalah :
a. Akun real.
b. Akun nominal.
c. Akun campuran.
d. Akun kawan dan akun lawan.
e. Hanya akun real dan akun nominal.

03. Pencatatan barang dagangan dilakukan pada rekening‐rekening :
a. Akun persediaan barang dagangan.
b. Akun kas.
c. Akun pembelian.
d. Akun penjualan.
e. Akun pembelian dan akun persediaan barang dagangan.

04. Akun yang berfungsi mencatat persediaan barang dagangan yang akan dijual :
a. Akun pembelian barang dagangan.
b. Akun persediaan barang dagangan.
c. Akun utang wesel.
d. Akun premi asuransi.
e. Akun kas.
05. Transportasi yang dicatat pada akun umum pengeluaran kas dan pada sisi kredit
akun kas akan dipostingkan ke :
a. Akun ongkos angkut pembelian.
b. Akun ongkos angkut penjualan.
c. Akun pembelian.
d. Akun persediaan barang dagangan.
e. Neraca.

06. Akun pada buku besar umum yang ditunjang oleh buku tambahan akan disebut sebagai :
a. Akun pengendalian debet.(Control debit account).
b. Akun pengendalian kredit.(Control credit account).
c. Akun pengendalian.(Control account).
d. Akun pengembalian.(Backward account).
e. Akun pembawa.(Carried account

07. Retur pembelian akan dibukukan pada perkiraan‐akun :
a. Akun utang dagang sebelah debet.
b. Akun retur pembelian sebelah kredit.
c. Akun utang dagang sebelah kredit.
d. Akun retur pembelian sebelah debet.
e. Akun utang dagang sebelah debet dan akun retur pembelian sebelah kredit.
08. Pejualan barang dagangan secara tunai akan dicatat pada :
a. Rekening kas sebelah kredit dan rekening pembelian sebelah debet.
b. Akun kas sebelah debet dan akun pendapatan sebelah kredit.
c. Akun kas sebelah debet dan akun penjualan sebelah kredit.
d. Akun pembelian sebelah debet dan akun penjualan sebelah kredit.
e. Akun penjualan sebelah debet debet dan akun piutang dagang sebelah kredit.

09. Penjualan secara angsuran akan dibukukan pada akun penjualan dan :
a. Akun utang wesel.
b. Akun piutang dagang.
c. Piutang wesel.
d. Akun utang dagang.
e. Akun kas.

10. pertambahan piutang akan dicatat pada sisi :
a. Debet akun piutang dagang.
b. Debet buku tambahan piutang dagang.
c. Debet pada akun piutang dagang.
d. Kredit pada akun piutang.
e. Debet akun piutang dagang dan buku tambahan piutang dagang.

11. Nilai saldo transaksi‐transaksi pada jurnal penjualan akan dipostingkan ke dalam :
a. Akun penjualan.
b. Akun piutang.
c. Buku tambahan piutang dagang.
d. Jurnal umum.
e. Buku besar umum.

12. Harta tetap dan harta tak wujud dalam Neraca dikelompokkan ke dalam akun :
a. Harta lancar.
b. Akun harta.
c. Akun utang.
d. Akun modal.
e. Akun real.

13. Akun cadangan piutang ragu‐ragu adalah akun yang mencatat :
a. Akun piutang tak tertagih.
b. Taksiran dari piutang yang tidak akan tertagih.
c. Taksiran dari piutang yang akan timbul.
d. Taksiran dari piutang yang akan dikonversikan menjadi saham.
e. Taksiran dari utang yang akan ditiadakan.

14. Keberadaan dari akun piutang ragu‐ragu adalah untuk menentukan :
a. Seberapa banyak piutang yang telah timbul selama periode yang lalu.
b. Kemungkinan‐kemungkinan yang akan dialami akibat adanya piutang.

c. Akun besarnya kerugian yang akan ditanggung apabila piutang tersebut tidak dapat
diperoleh kembali.
d. Seberapa besar keuntungan yang diperoleh akibat kreditur tidak menagih piutang‐
piutangnya pada kita.
e. Beberapa bagian kas yang akan disisihkan untuk menutup kerugian akibat piutang tak
tertagih.
15. Akun piutang ragu‐ragu akan dikelompokkan ke dalam akun :
a. Akun campuran.
b. Akun kawan.
c. Akun lawan.
d. Akun nominal.
e. Akun biaya.

16. akun kas akan dipengaruhi oleh :
a. Jumlah kas yang ada diperusahaan.
b. Sejumlah kas yang ada dalam rekening bank.
c. Sejumlah kas yang diinvestasikan ke dalam surat‐surat berharga.
d. Sejumlah kas di perusahaan dan pada rekening bank yang setiap saat dapat dipergunakan.
e. Sejumlah kas yang diinvestasikan ke dalam investasi jangka panjang.

17. Akun wesel tagih dan wesel bayar timbul akibat adanya :
a. Hutang‐utang dagang.
b. Piutang perusahaan.
c. Transaksi.
d. Kegiatan perusahaan.
e. Penangguhan pembayaran.

18. Wesel bayar sering disebut juga sebagai :
a. Promissory note.
b. Account note.
c. Credit memorandum.
d. Voucher.
e. Utang tak tertagih.

19. Wesel berbunga, pada saat jatuh tempo orang yang membuatnya diharuskan membayar
sebesar :
a. Sesuai dengan nilai nominalnya.
b. Membayar bunga yang dibebankannya.
c. Membayar sesuai dengan perjanjian yang terdapat dalam wesel.
d. Membayar sesuai dengan kehendak penagih.
e. Membayar hanya sebesar nominal dikurangi bunga.

20. Sebuah wesel berbunga 7%, dengan tanggang waktu 60 hari bagi pelunasannya, maka berarti :
a. Bunga harus dibayarkan sebesar 7% dari nilai nominal sebelum 60 hari sejak
penyerahannya.
b. Bunga 7% baru dibayar apabila tidak bisa melunasi setelah 60 hari dari nilai nominalnya.
c. Bunga yang dibayar sebesar 7% perhari dari nilai nominal.
d. Bunga sebesar 7% pertahun yang harus dilunasi bersama utangnya sebelum 60 hari dari
nilai nominalnya.
e. Bunga yang harus dibayar sebanyak 7% dari nilai nominalnya setiap 60 hari sekali.


21. Apabila terdapat kata cash overdraft maka artinya perusahaan tersebut :
a. Akun kasnya bersaldo kredit.
b. Terdapat kesalahan pencantuman nilai saldo pada akun kas.
c. Perusahaan terlalu besar menambah kas ke dalam rekening bank.
d. Perusahaan terlalu besar membayarkan utang kepada langganan.
e. Perusahaan menarik dana dari bank lebih besar dari saldo pada rekeningnya di bank.
22. Cash overdraft tidak akan menjadi masalah apabila :
a. Perusahaan tersebut tidak mampu menutup kekurangan yang dilakukannya.
b. Perusahaan memiliki dua rekening atau lebih pada bank yang sama.
c. Perusahan enggan untuk menutup kelebihan penarikkannya.
d. Perusahaan menganggapnya sebagai piutang perusahaan kepada bank.
e. Bank tidak memberi bunga pinjaman terhadap kelebihan penarikkan kas tersebut.

23. Kewajiban individu atau debitur yang membuat wesel sering disebut sebagai ;
a. Contingent liability.
b. Cash short and over.
c. Contingent profitability.
d. Bank rekonsiliasi.
e. Rekening giro deposit.

24. Protest fee akan dibebankan ke dalam akun :
a. Akun kas.
b. Akun utang.
c. Akun bunga.
d. Akun biaya.
e. Akun kas dan akun biaya.

25. Akun marketable securities timbul apabila :
a. Adanya kegiatan perusahaan yang tidak dapat diatasi.
b. Adanya kehendak manajemen untuk menggunakan kas yang menganggur.
c. Adanya keinginan manajemen untuk menguasai perusahaan lain.
d. Adanya keinginan perusahaan untuk memperoleh tambahan kegiatan.
e. Tidak adanya kegiatan lain selama tahun buku bersangkutan.

26. Ongkos transpostasi pengadaan barang dagangan biasanya dibebankan pada :
a. Biaya lain‐lain/Micellaneous expenses.
b. Biaya angkut tersendiri.
c. Harga pokok barang yang dijual.
d. Harga pokok barang yang dibeli.
e. Penjualan secara eceran.

27. Pengembalian pembelian atau purchases return terjadi akibat kerusakkan atau
ketidaksesuaian antara pemesanan dana barang yang telah disetujui bersama. Pihak pembeli
mencatat dalam jurnal umum dan akun :
a. Tidak memerlukan perubahan yang berarti.
b. Memerlukan penyesuaian.
c. Memerlukan posting dari jurnal penerimaan kas.
d. Diperlukan entry pada buku tambahan.
e. Perlu dilakukan perubahan pada laporan rugi laba saja.


28. Untuk menandai bagaimana sejumlah barang yang telah kita beli secara kredit pada jurnal
umum dibukukan pada buku besar dan akun utang buku tambahan adalah :
a. Membandingkan saldo pada buku besar dan pada buku tambahan.
b. Menambahkan jumlah total pada buku tambahan dengan saldo pada buku besar.
c. Membandingkan jumlah total akun utang pada buku besar dengan saldonya pada jurnal
umum.
d. Membandingkan jumlah total akun utang dengan jumlah total buku tambahan utang.
e. Cukup dengan melihat jumlah total akun utang.

29. Jurnal pembelian merupakan buku untuk mencatat segenap transaksi yang mengakibatkan
terjadinya :
a. Piutang dagang.
b. Utang dagang.
c. Pembelian secara tunai.
d. Pembelian secara kredit.
e. Tidak ada jawaban yang benar.

30. Jurnal pembelian dibuat suatu perusahaan dagang dan digunakan untuk mencatat pembelian
barang dagangan atau pembelian aktiva lainnya secara angsuran. Pembelian tersebut akan
menimbulkan :
a. Utang lancar.
b. Utang obligasi.
c. Utang pajak.
d. Penurunan nilai modal.
e. Utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

31. Akun yang berfungsi mencatat persediaan barang yang akan dijual dilakukan pada :
a. Akun utang dagang.
b. Akun kas.
c. Akun utang dagang.
d. Akun persediaan barang dagangan.
e. Akun panjar biaya penjualan.

32. Pencatatan ongkos transportasi dilakukan pada sisi debet dan kolom kas sebelah kredit, diberi
catatan bahwa biaya tersebut dibukukan ke :
a. Freight in account.
b. Freight out account.
c. Akun pembelian.
d. Akun persediaan barang.
e. Neraca.

33. Untuk retur penjualan pada beberapa badan usaha memanfaatkan jurnal khusus untuk
mencatatnya. Pada akhir waktu yang telah ditentukan jumlah totalnya dibukukan ke :
a. Akun utang dagang, sebelah debet.
b. Akun pengembalian dan cadangan penjualan sisi kredit.
c. Akun kas sebelah debet.
d. Akun utang dagang sisi debet, akun pengembalian dan cadangan penjualan sisi kredit.
e. Akun kas sisi kredit dan akun pengembalian dan cadangan sisi debet.


34. Potongan pembelian merupakan keuntungan bagi perusahaan yang membeli, untuk itu
potongan pembelian dicatat :
a. Pada sebelah kredit jurnal pengeluaran kas.
b. Pada sisi debet jurnal penerimaan cash.
c. Pada sisi debet jurnal pengeluaran kas.
d. Pada sisi kredit jurnal pembelian.
e. Pada sisi kredit jurnal pembelian dan jurnal pembayaran kas.

35. Pengertian dari penjualan secara kredit atau secara angsuran, adalah :
a. Pejualan tidak tunai.
b. Penjualan dengan mempergunakan iklan.
c. Penjualan yang memanfaatkan seorang tenaga penjualan.
d. Penjualan yang pelunasannya dilakukan dikemudian hari.
e. Penjualan barang secara tidak lengkap.

36. Dengan adanya jurnal khusus bagi penjualan barang maka pencatatan hasil penjualan :
a. Menjadi lebih singkat.
b. Semakin bertambah rumit.
c. Melalui prosedur‐prosedur yang lama.
d. Lebih menggambarkan secara nyata.
e. Meningkatkan ketelitian dalam pembukuan.

37. Jumlah total dari jurnal penjualan secara kredit akan dibukukan ke dalam :
a. Buku tambahan.
b. Buku tambahan dan buku besar.
c. Buku induk dan buku tambahan.
d. Akun pembelian dan buku tambahan.
e. Buku besar.

38. Nilai saldo transaksi per transaksi yang terdapat dalam jurnal penjualan akan dibukukan ke
dalam :
a. Akun yang bersangkutan.
b. Buku besar.
c. Buku tambahan.
d. Jurnal umum.
e. Jurnal khusus penerimaan barang.

39. Pada akhir periode akun tansi hasil total penjualan akan dicatat ke dalam :
a. Neraca sisa.
b. Buku besar tambahan.
c. Neraca.
e. Laporan rugi laba.

40. Biaya dan pendapatan merupakan bagian dari akun :
a. Yang akan diinformasikan ke dalam laporan rugi laba.
b. Yang akan diinformasikan ke dalam laporan perubahan modal.
c. Yang akan diinformasikan ke Neraca dan laporan rugi laba.
d. Yang diinformasikan ke dalam laporan perubahan modal dan Neraca.
e. Yang diinformasikan ke Neraca.


41. Apabila barang yang telah dijual dikembalikan konsumen akibat rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan, berarti :
a. Perusahaan membebankan retur sebagai biaya.
b. Mengurangkan jumlah tersebut atas penjualan.
c. Menolak pengembalian yang telah disetujui.
d. Menghapuskan hasil retur tersebut dari akun retur.
e. Membiarkan pengembalian dan tidak melakukan tindakan yang diperlukan.

42. Apabila retur penjualan yang dikaitkan dengan penjualan barang secara kredit, maka penjual
biasanya mengirimkan :
a. Debit memorandum.
b. Credit memorandum.
c. Nota memorandum.
d. Faktor.
e. Kartu kredit.

43. Dalam pembelian secara angsuran atau kredit, jangka waktu pelunasan terkadang
dicantumkan pada faktur, misalnya n/30. Pengertian darinya adalah :
a. Pembayaran dilakukan setiap tanggal 30.
b. Jangka waktu pelunasan adalah 30 hari setelah transaksi.
c. Sebelum tanggal 30 bila dilunasi, pembeli akan memperoleh discount.
d. Utang mulai dihitung sejak tanggal 30.
e. Utang dihitung setelah 30 hari transaksi.

44. Faktur penjualan yang dijadikan dasar bagi pencatatan dengan cara menjurnalnya sebagai
berikut :
a. Mendebet akun piutang, mengkredit penjualan.
b. Mendebet akun piutang, atau kas, mengkredit akun penjualan.
c. Mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.
d. Mendebet rekening penjualan dan mengkredit akun persediaan barang.
e. Mendebet penjualan dan mengkredit akun piutang dagang dan akun persediaan barang
dagangan.
45. Diberikan potongan penjualan tunai kepada konsumen, dilakukan perusahaan dengan
harapan :
a. Pembeli meningkatkan pembeliannya.
b. Konsumen tidak merasa dirugikan.
c. Untuk mencadangkan piutang secara tepat.
d. Konsumen dapat melunasinya sebelum batas waktu yang ditentukan atau meningkatkan
pembelian.
e. Konsumen akan mengurangi barang lain yang dikonsumsinya.

46. Pajak penjualan biasanya dibebankan sebesar persentase tertentu dari penjualan, Pajak
penjualan tersebut dihimpun :
a. Dari langganan.
b. Dari pendapatan bersih.
c. Dari pendapatan.
d. Sebagai biaya lain‐lain.
e. Pada harga jual atau dibebankan ke dalam biaya pajak.

47. Dalam penjualan, harga barang yang ditetapkan biasanya termasuk :
a. Biaya‐biaya perolehan barang tersebut.

b. Harga pokok pembelian.
c. Laba yang diharapkan.
d. Potongan pembelian dan kemungkinan retur penjualan.
e. Harga pokok pembelian dan laba yang diharapkan.

48. Pembeli barang dagangan yang dijual biasanya menanggung biaya‐biaya antara lain :
a. Ongkos angkut pengiriman barang.
b. Pajak.
c. Biaya‐biaya non operasional.
d. Biaya‐biaya lain.
e. Biaya gaji, upah dan biaya penjualan.

49. Biaya angkut penjualan akan dibebankan ke dalam biaya tersendiri bila telah dilakukan
perjanjian sebelumnya, bila tidak :
a. Ongkos angkut dibebankan ke harga pokok.
b. Ongkos angkut dibebankan ke dalam biaya penjualan.
c. Pada biaya‐biaya lain‐lain.
d. Ongkos angkut dibebankan ke dalam biaya penjualan atau harga pokok penjualan.

50. Biaya‐biaya lain yang mempengaruhi penjualan adalah biaya‐biaya :
a. Advertensi.
b. Promosi.
c. Tenaga penjualan.
d. Penyimpanan.

51. Biaya yang ada kaitannya dengan pembentukan dana perusahaan dicatat ke dalam :
a. Jurnal pembelian.
b. Jurnal pembayaran kas.
c. Jurnal penerimaan kas.
d. Jurnal pembelian dan jurnal pembayaran kas.
e. Jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

52. Pajak penjualan dianggap sebagai utang pada saat pencatatan transaksi sebab :
a. Sejumlah uang yang harus disetor belum terkumpul.
b. Beban pajak yang akan ditanggung belum ditentukan.
c. Seluruh total penjualan belum tercatat.
d. Tidak suka bunga bank belum stabil.
e. Semua pernyataan di atas belum ada yang tepat.

53. Penjurnalan pembayaran pajak penjualan dilakukan :
a. Setelah akun tercatat.
b. Setelah uang disetorkan.
c. Sebelum uang disetorkan.
d. Pada saat uang disetorkan.
e. Setelah beban pajak yang dipenuhi telah diketahui jumlahnya.

54. Perlakuan terhadap persediaan barang adalah sebagai berikut :
a. Nilai persediaan yang tercatat dan yang ada dalam keadaan fisik dicocokkan.
b. Persediaan barang merupakan jumlah barang yang terdapat di gudang.

c. Ketidak cocokan antara persediaan barang pada catatan dan pada gudang perlu di
sesuaikan .
d. Kelebihan nilai barang digudang bila dibandingkan dengan catatan dianggap sebagai
keuntungan.
e. Persediaan barang pada akhir periode harus sama jumlahnya dengan persediaan barang
pada awal kegiatan.
55. Nota kredit atau kredit memorandum merupakan surat pemberitahuan mengenai :
a. Pengkreditan akun debitur dalam akun perusahaan.
b. Pengkreditan akun kreditur pada akun perusahaan.
c. Penugasan bagian kredit untuk penagihan utang.
d. Surat dari kreditur kepada debitur untuk menagih pajaknya.
e. Surat pemberitahuan dari kreditur bahwa batas waktu perlunasan bagi debitur telah habis.
56. Pertukaran harta tetap dapat menimbulkan keuntungan. Keuntungan tersebut pada jurnal
dicatat sebagai :
a. Income dari pertukaran.
b. Nilai lebih dari barang.
c. Gain on disposal.
d. Kelebihan kualitas barang.
e. Tagihan kepada penukar.
57. Pemberian surat promes kepada penjual harus dijurnal sebagai berikut :
a. Pembelian pada debet, utang wesel pada kredit.
b. Utang dagang pada kredit, utang wesel pada debet.
c. Utang wesel pada kredit, utang dagang dan utang bunga pada debet.
d. Utang wesel pada kredit dan utang dagang pada debet.
e. Utang wesel pada debet dan kas pada kredit.

58. Dengan pemberian utang wesel, berarti jangka waktu pelunasan dari utang adalah :
a. Tidak terbatas.
b. Sesuai dengan yang tertera pada surat promes tersebut.
c. Sesuai dengan kehendak perusahaan.
d. Bisa sewaktu‐waktu berubah apabila diperlukan.
e. Tergantung kepada keadaan kas perusahaan.

59. Pada surat wesel tidak berbunga, sebenarnya bunga tersebut tersamar hal ini tercermin dari :
a. Wesel tersebut disebutkan seberapa nilai nominalnya.
b. Nilai nominal wesel lebih tinggi dari kewajiban yang harus dipenuhi sebelumnya.
c. Tertera potongan penjualan yang dibebankan.
d. Tertera potongan penjualan yang diterima.
e. Dalam wesel tersebut diketahui siapa debitur dan siapa kreditur.

60. Pendapatan bunga yang berasal dari penyerahan wesel sebagai piutang dagang akan dianggap
sebagai :
a. Bagian dari utang dagang.
b. Dibebankan ke dalam pendapatan dari penjualan.
c. Merupakan pendapatan lain‐lain.
d. Pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional.
e. Pos luar biasa.

61. Perlunya dilakukan penghitungan persediaan secara fisik dan dibandingkan dengan catatan
adalah :
a. Agar sesuai antara catatan dan kenyataan.

b. Untuk menghindari barang yang sudah tak layak masih tetap dianggap sebagai persediaan.
c. Agar ada pekerjaan bagi bagian penyimpanan.
d. Untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan.
e. Agar dapat dipisahkan antara barang yang merupakan hak perusahaan yang bukan hak
perusahaan.
62. Jurnal penjualan hanya dipergunakan untuk mencatat :
a. Seluruh pengadaan barang dagangan.
b. Penjualan barang secara tunai.
c. Penjualan barang secara kredit.
d. Pengembalian penjualan barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
e. Bukti‐bukti yang berhubungan dengan pengembalian barang.

63. Dalam mencatat pembelian secara kredit, kolam .... tidak diperlukan lagi.
a. General account debit.
b. Purchases account.
c. Akun persediaan barang dagangan.
d. Akun kas.
e. Semua pernyataan di atas tidak tepat.

64. Pengadaan persediaan barang dagangan dilakukan perusahaan setiap :
a. Awal kegiatan keuangan perusahaan.
b. Akhir dari kegiatan keuangan.
c. Sewaktu‐waktu bila dibutuhkan.
d. Menjelang penghitungan laba rugi.
e. Pada saat dilakukan tutup buku.

65. Pembelian barang secara tunai akan dicatat dalam akun :
a. Sebelah debet akun pembelian.
b. Sebelah kredit akun kas.
c. Sebelah debet akun pembelian dan sebelah kredit akun kas.
d. Sebelah debet akun penjualan dan sebelah kredit akun retur pembelian.
e. Pada sisi debet dari akun kas dan pembelian serta sisi kredit persediaan barang.
66. Seluruh laba dari hasil kegiatannya oleh perusahaan dagang akan dicantumkan ke dalam :
a. Akun laba bersih perusahaan.
b. Laba kotor perusahaan.
c. Laba dari hasil penjualan.
d. Akun laba sebelum pajak.

HARGA POKOK PENJUALAN ( COST OF GOODS SOLD )
01. Yang mempengaruhi harga pokok penjualan adalah tertera di bawah ini, kecuali ;
a. Persediaan awal.
b. Persediaan akhir.
c. Pembelian barang dagangan.
d. Discount dan retur pembelian.
e. Harga jual per unit barang.

02. Yang dimaksudkan dengan Cost of Goods Sold adalah :
a. Harga beli barang dagangan.
b. Harga jual barang dagangan.

c. Harga perolehan barang yang terjual.
d. Harga eceran barang yang terjual.
e. Selisih antara harga jual dengan harga beli barang dagangan.

03. Jika diketahui persediaan barang pada awal periode senilai Rp. 434.750,‐ pembelian
Rp.775.870,‐ dengan memperoleh discount sebesar 4% dan dilakukan pengembalian karena
barang tersebut telah rusak Rp. 47.800,‐ Setelah dilakukan penghitungan, pada akhir periode
diketahui persediaan barang Rp. 478.255,‐.
Discount pembelian yang diperoleh lebih kurang :
a. Rp. 12.025,‐
b. Rp. 31.035,‐
c. Rp. 29.123,‐
d. Rp. 48.425,‐
e. Rp. 31.226,‐

04. Dari soal di atas, harga pokok barang yang siap dijual :
a. Rp. 1.131.785,‐
b. Rp. 653.530,‐
c. Rp. 701.330,‐
d. Rp. 684.565,‐
e. Rp. 732.365,‐

05. Cost of goods sold dari soal nomor di atas :
a. Rp. 732.365,‐
b. Rp. 653.530,‐
c. Rp. 1.131.785,‐
d. Rp. 701.330,‐
e. Rp. 684.565,‐

06. Yang tidak mempengaruhi harga pokok dari barang dagangan yang terjual adalah :
a. Persediaan awal barang dagangan.
b. Persediaan akhir barang dagangan.
c. Discount dan retur pembelian.
d. Harga jual barang tersebut.
07. Cost of goods Available for Sale nilainya tidak dipengaruhi oleh :
a. Persediaan akhir barang dagangan.
b. Nilai penjualan.
c. Discount penjualan.
d. Biaya beli konsumen.
e. Ongkos angkut pembelian barang dagangan.

08. Di bawah ini merupakan cara‐cara untuk menentukan cost of goods sold, kecuali :
a. FIFO.
b. LIFO.
c. Moving average.
d. Weighted average.
e. Double Declining Balance method.

09. Bagi perusahaan industri, harga pokok dipengaruhi oleh :
a. Persediaan bahan mentah.
b. Persediaan barang setengah jadi.

c. Persediaan barang jadi.
d. Persediaan barang yang ada pada gudang.
e. Meliputi keempat pernyataan di atas.

10. Pada masa inflasi, bila diijinkan oleh yang berwenang, sebaiknya harga pokok dihitung dengan
menggunakan method :
a. FIFO.
b. LIFO.
c. FILO.
d. Moving Average.
e. Gross Profit.

11. Yang dimaksudkan dengan persediaan pada perusahaan industri meliputi pernyataan di
bawah ini, kecuali :
a. Persediaan barang mentah.
b. Persediaan barang setengah jadi.
c. Persediaan barang jadi.
d. persediaan bahan pembantu.
e. Meliputi ke empat persediaan di atas.

12. Pada metode FIFO harga barang yang digunakan untuk menghitung harga pokok adalah :
a. Harga beli barang yang pertama kali dibeli.
b. Harga masing‐masing barang yang terjual.
c. Harga jual barang dagangan.
d. Harga rata‐rata dari persediaan barang.
e. Harga beli dari barang yang paling akhir terjual.

13. Jumlah total barang yang terjual dikalikan dengan harga rata‐rata dari pembelian masing‐
masing barang merupakan metode penghitungan Harga pokok :
a. Gross profit method.
b. Retail Method.
c. Lower cost or market method.
d. FIFO.
e. Weighted average.
14. Apabila terjadi bencana yang memusnahkan semua persediaan barang nilai persediaan
tersebut dapat dihitung dengan mempergunakan :
a. Metode LIFO.
b. Retail method.
c. Gross profit method.
d. Average method.
e. Metode FILO.

15. Sistem penghitungan nilai persediaan barang secara terus menerus disebut sebagai :
a. Periodical system.
b. Physical system.
c. Perpetual system.
d. Simple average method.
e. Straight line method.

16. Pada physical system yang tercatat pada akun persediaan :
a. Persediaan awal.

b. Persediaan akhir.
c. Penerimaan/pemasukan barang dagangan.
d. Pengeluaran persediaan barang.
e. Persediaan awal/dan persediaan akhir.

17. Manfaat dari harga pokok penjualan adalah sebagai :
a. Dasar dalam menentukan laba kotor.
b. Dasar untuk penyusunan laporan keuangan.
c. Dasar untuk penyusunan laporan wajib pajak.
d. Ukuran likuiditas perusahaan.
e. Ukuran rentabilitas perusahaan.

18. Kelemahan dari periodical system adalah :
a. Memerlukan kecermatan dalam menentukan persediaan akhir.
b. Perlu dilakukan perhitungan fisik sebelum ditentukan besarnya persediaan akhir.
c. Memerlukan tambahan tenaga kerja untuk melakukan perhitungan.
d. Dilakukan hanya apabila diperlukan saja.
e. Harga beli dari masing‐masing persediaan berdasarkan harga eceran yang berlaku pada
saat penghitungan.

19. Yang dikelompokan ke dalam barang yang terjual adalah :
a. Barang yang telah dilunasi tetapi belum diserahkan.
b. Barang yang telah diserahkan tetapi belum dibayar.
c. Barang yang telah di pesan.
d. Barang‐barang yang dibeli tunai.
e. Semua barang yang dijual, secara tunai maupun secara angsuran.

20. Harga pokok barang yang terjual dihitung berdasarkan salah satunya adalah pembelian.
Pembelian atau purchases yang dimaksud :
a. Net purchases.
b. Gross Purchases.
c. Pembelian ditambah ongkos angkut.
d. Pembelian dikurangi discount dan retur pembelian.
e. Tidak ada satu pernyataan di atas yang sesuai.

21. Pada suatu perusahaan industri cost of goods sold dihitung berdasarkan hal‐hal di bawah,
kecuali :
a. Persediaan awal barang jadi.
b. Harga pokok barang yang sedang diproduksi.
c. Persediaan akhir barang jadi.
d. Harga pokok bahan mentah untuk produksi.
e. Ke empat pernyataan di atas benar.

22. Harga pokok dari barang yang terjual selalu dihubungkan dengan :
a. Persediaan barang dagangan.
b. Nilai dari penjualan.
c. Harta lancar perusahaan.
d. Harga perolehan dari Harta tetap perusahaan.
e. Laba kotor.


23. Yang tidak mempengaruhi harga pokok barang yang dijual adalah :
a. Biaya perolehan barang.
b. Biaya‐biaya penjualan.
c. Persediaan barang pada awal periode.
d. Potongan pembelian barang.
e. Harga dari barang.

24 Akun lawan yang berpengaruh kepada penentuan harga pokok adalah :
a. Biaya angkut pembelian barang.
b. Biaya angkut penjualan barang.
c. Harga perolehan barang.
d. Discount dan retur pembelian.
e. Discount dan retur penjualan.

25. Yang menjadi unsur utama perusahaan dagang dalam mendapatkan revenue adalah :
a. Kas.
b. Surat‐surat berharga.
c. Persediaan barang dagang.
d. Piutang dagang.
e. Piutang wesel.

26. Metode penghitungan persediaan barang secara perpetual adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan dan pengeluaran barang dicatat secara terus‐menerus.
b. Pemasukan barang dicatat secara berkala.
c. Jumlah persediaan dikurangi jumlah penjualan.
d. Dicatat hanya berdasarkan sisa barang yang terdapat pada akhir periode.
e. Dihitung berdasarkan laba kotor yang diperoleh.

27. Perhitungan persediaan barang yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu biasa disebut :
a. Periodical system.
b. Physical System.
c. Perpetual System.
d. Gross Profit Method.

28. Keuntungan dari pencatatan rata‐rata tertimbang adalah :
a. Adanya keseragaman harga.
b. Memberikan gambaran yang nyata akan persediaan.
c. Mudah menentukan jumlah barang yang tersedia.
d. Tidak ada peningkatan harga.
e. Hanya berdasarkan kepada harga eceran.

29. Pada metode FIFO yang menjadi persediaan akhir dari barang dagangan :
a. Barang yang pertama‐tama di beli.
b. Barang yang paling akhir di peroleh.
c. Barang yang paling akhir diserahkan kepada pembeli.
d. Barang yang pertama kali diserahkan kepada perusahaan.

30 Pada metode FIFO, persediaan akhir harga pokoknya berdasarkan kepada :
a. Harga barang persediaan awal.

b. Harga jual barang yang dibeli.
c. Cost dari persediaan yang paling akhir masuk.
d. Rata‐rata harga barang yang dibeli.
e. Setengah dari harga jual produk barang tersebut.

31. Pada metode rata‐rata tertimbang, nilai persediaan akhir ditentukan oleh :
a. Harga barang yang paling akhir dibeli.
b. Harga pasar barang tersebut.
c. Harga pokok persediaan awal.
d. Biaya ongkos produksi.
e. Tidak ada pernyataan yang tepat.

32. untuk menentukan harga pokok barang yang akan dijual perlu diketahui hal‐hal yang
mempengaruhinya. Yang terpenting dalam menentukan harga pokok adalah :
a. Pembelian, penjualan dan biaya‐biayanya.
b. Pembelian, persediaan barang berikut biaya‐biayanya.
c. Penjualan, persediaan barang serta ongkos angkut penjualan.
d. Penjualan, pembelian dan persediaan barang.
e. Tidak tercakup dalam pernyataan di atas.

33. Menurut metode gross profit, untuk menaksir realisasi nilai barang pada akhir periode
berdasarkan :
a. Prosentase penjualan.
b. Prosentase laba kotor pembelian.
c. Prosentase laba kotor penjualan bersih.
d. Prosentase pembelian.
e. Prosentase laba bersih.

34. Pada masa inflasi penentuan harga pokok sebaiknya menggunakan metode :
a. Metode harga eceran.
b. FIFO.
c. LIFO.
d. Metode laba kotor.
e. Metode lower cost or market.

35. Dalam perusahaan industri persediaan barang yang dimaksud adalah :
a. Persediaan bahan mentah.
b. Persediaan bahan baku.
c. Persediaan barang dalam proses.
d. Persedian barang jadi.
e. Meliputi keempat persediaan di atas.

36 Dalam sistem periodik, rekening persediaan hanya di isi :
a. Persediaan awal/dan persediaan akhir.
b. Persediaan awal dan penambahan persediaan.
c. Persediaan akhir dan penambahan persediaan.
d. Hanya persediaan yang terjual.
e. Hanya persediaan yang dibeli.

37 Istilah persediaan menunjukan adanya barang‐barang yang tujuannya untuk dijual kembali.
untuk penetapan mengenainya sangatlah penting karena barang dagangan merupakan :

a. Sumber biaya produksi.
b. Sumber kegiatan operasional.
c. Sumber dana produksi.
d. Sumber pendapatan yang terutama.
e. Sumber pengeluaran yang terutama.

38. fungsi dari harga pokok penjualan adalah untuk :
a. Menetapkan harga jual produk.
b. Menentukan laba kotor penjualan.
c. Menentukan nilai barang yang terbeli.
d. Menentukan penambahan persediaan barang.
e. Mencakup keempat pernyataan di atas.

39. Kesalahan penilaian harga pokok persediaan mempunyai dampak yang besar, yaitu :
a. Dalam menetukan harga pokok tidak tepat.
b. Laba yang diperoleh berkurang.
c. Akan memperbesar pajak yang harus dibayar.
d. Meningkatkan biaya yang harus dipenuhi.
e. Memberikan keuntungan pada pihak yang berkepentingan pada perusahaan.

40 Apabila seorang pedagang membeli barang dengan harga Rp 1000,‐ dan menjualnya dengan
harga Rp 1100,‐ maka laba kotor yang diperolehnya :
a. Rp 1000,‐
b. Rp 11000,‐
c. Rp 1100,‐
d. Rp 100,‐
e. Rp 0,1

41. Laba kotor merupakan selisih antara pendapatan dari penjualan dengan harga pokok dari
barang :
a. Yang dibeli.
b. Yang terjual.
c. Pembelian ditambah persediaan awal.
d. Pembelian dikurangi persediaan akhir.
e. Pembelian dikurangi persediaan awal dan ditambah persediaan akhir.
41. Harga pokok barang yang dijual adalah merupakan :
a. Harga pokok pembelian.
b. Harga pokok penjualan.
c. Nilai penjualan.
d. Penjualan dikurangi cost dari penjualan.
e. Persedian barang ditambah persediaan awal dan dikurangi persediaan akhir.

42. Yang paling mendapat perhatian dari suatu perusahaan dagang adalah memperhitungkan :
a. Beban uasaha perusahaan.
b. Penggunaan kas untuk kegiatan.
c. Harga pokok barang yang dijual.
d. Ongkos angkut penjualan dan pembelian.
e. Biaya‐biaya yang mempengaruhi penjualan barang.

43. Untuk menyesuaikan keadaan persediaan barang antara catatan dengan keadaan sebenarnya
maka dilakukan :

a. Membuat akun yang terpisah antara persediaan catatan dengan persesiaan kenyataan.
b. Mendebitkan persediaan hasil perhitungan fisik.
c. Mengkredit persediaan berdasarkan catatan.
d. Menghapuskan akun persediaan dari buku besar.
e. Mencantumkan selisih antara catatan dengan keadaan fisik sesuai dengan keperluan.

44. Yang dimaksudkan dengan purchases allowances adalah :
a. Barang yang dibeli tetapi tidak dijual.
b. Barang yang dibeli tetapi tidak sesuai dengan pesanan atau rusak dan oleh pihak penjual
tidak diminta kembali.
c. Bonus pembelian dari penjual.
d. Kelebihan kiriman barang yang oleh penjual dinyatakan diberikan kepada pembeli.
e. Barang yang telah dibeli serta telah pula dijual oleh konsumen tetapi dikembalikan
konsumen karena catat.

45. Bagi perusahaan industri diperlukan perhitungan yang dibuat sebagai Schedule harga pokok
penjualan, yang data‐datanya diperoleh dari :
a. Persediaan barang dagangan awal.
b. Harga pokok dari barang yang sedang diproduksi.
c. Persediaan barang jadi pada akhir periode.
d. Laporan kegiatan produksi tahun lalu.
e. Skedul biaya pabrik (factory overhead) dan laporan produksi (Manufacturing overhead)
dan laporan produksi (Manufacturing statement).

Diketahui :
Pembelian Netto selama tahun buku Rp 90.000,‐
Hasil penjualan selama tahun buku Rp 150.000,‐
Persediaan pada awal periode Rp 170.000,‐
Laba bruto 30% dari hasil penjualan netto.

46. Dari pernyataan di atas akan kita ketahui :
Harga pokok dari barang yang dijual senilai :
a. Rp 260.000,‐
b. Rp 45.000,‐
c. Rp 105.000,‐
d. Rp 60.000,‐
e. Rp 155.000,‐
47. Harga pokok persediaan barang pada akhir tahun buku adalah :
a. Rp. 260.000,‐
b. Rp. 155.000,‐
c. Rp. 105.000,‐
d. Rp. 60.000,‐
e. Rp. 45.000,‐

Di bawah ini merupakan daftar pembelian dan penjualan barang dari PT. TAS selama periode
tahun 1986, Maret.
1 Januari membeli 50 unit @ Rp. 2.200,‐
17 Januari menjual 35 unit.
13 Februari membeli 100 unit @ Rp. 1.900,‐

17 Februari membeli 250 unit @ Rp. 2.250,‐
18 Februari menjual 220 unit.
3 Maret menjual 145 unit.
12 Maret membeli 300 unit @ 1.800,‐
15 Maret membeli 210 unit @ 1.500,‐

48. Jika diperhitungkan secara FIFO perpetual maka cost of goods sold dari persediaan PT. TAS
adalah :
a. Rp. 3.255.558,40
b. Rp. 1.339.350,‐
c. Rp. 1.804.455,‐
d. Rp. 1.808.404,50
e. Rp. 1.374.250,‐

49. Sedangkan apabila diperhitungkan secara FIFO Persediaan Akhir adalah senilai :
a. Rp. 516.685,‐
b. Rp. 515.560,‐
c. Rp. 508.300,‐
d. Rp. 430.200,‐
e. Rp. 404.350,‐

50. Persediaan PT. TAS bila diperhitungkan secara LIFO Perpetual akan menunjukkan harga :
a. Rp. 516.685,‐
b. Rp. 508.300,‐
c. Rp. 515.560,‐
d. Rp. 430.200,‐
e. Rp. 404.350,‐

51. Metode Lifo bagi perhitungan persediaan PT. TAS Cost of Goods Sold menunjukkan nilai :
a. Rp. 3.225.550,‐
b. Rp. 1.339.350,‐
c. Rp. 1.804.405,‐
d. Rp. 1.339.350,‐
e. Rp. 1.374.250,‐

52. Apabila ditentukan persediaan akhir dengan metode rata‐rata tertimbang, maka persediaan
PT. TAS menunjukkan nilai :
a. Rp. 516.685,‐
b. Rp. 508.300,‐
c. Rp. 515.558,40
d. Rp. 516.687,28
e. Rp. 518.867,82

53. Pada akhir periode, perusahaan TAS memiliki persediaan barang :
a. 472 unit.
b. 247 unit.
c. 685 unit.
d. 274 unit.
e. 959 unit.

54. Dari soal di atas, pada metode FIFO persediaan akhir dari barang dagangan adalah pembelian
tanggal :
a. 15 Maret.
b. 1 Januari.
c. 1 Januari dan 12 Maret.
d. 12 dan 15 Maret.
e. Hanya tanggal 12 Maret.

55. Pengertian penentuan harga pokok barang dengan rata‐rata tertimbang adalah :
a. Harga persatuan unit barang dijumlahkan dan dibagi berapa kali terjadinya pembelian.
b. Harga total dari pembelian barang dibagi dengan jumlah unit barang yang dibeli.
c. Jumlah total harga per unit barang dibagi jumlah pembelian.
d. Harga persatuan barang dibagi banyaknya unit barang yang dibeli.
e. Diambil stempel barang yang dibeli.

56. Pembelian barang dagangan akan mempengaruhi nilai dari :
a. Persediaan awal barang dagangan.
b. Harga pokok barang yang dijual.
c. Harga pokok barang yang dapat dijual.
d. Harga pokok persediaan barang akhir periode.
e. Laba bersih dari penjualan.

57. Jika dilihat dari contoh di atas, jelas perusahaan TAS mencatat persediaan :
a. Secara berkala.
b. Secara terus menerus.
c. Diambil sampel aja.
d. Dicatat apabila terjadi penerimaan.
e. Dicatat apabila akan diadakan pengecekan saja.

58. Bagi pencatatan persediaan barang secara periodical akan melakukan :
a. Perhitungan secara berkala.
b. Setiap saat terjadi perubahan.
c. Bila akan dilakukan pembukuan.
d. Bila sewaktu‐waktu dibutuhkan.
e. Setiap saat dan setiap waktu.
59. Pernyataan di bawah yang tidak tepat adalah :
a. Cost of goods sold ditentukan pada saat perhitungan rugi laba.
b. Cost of goods sold mempengaruhi laba kotor perusahaan.
c. CGS diperoleh dengan menjumlah pembelian dengan persediaan awal dikurangi
persediaan akhir.
d. Laba kotor merupakan keuntungan dari penjualan.

LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG
01. Yang menyebabkan dibuatnya akun laba rugi pada perusahaan dagang adalah :
a. Adanya penerimaan dan pengeluaran.
b. Adanya penjualan dan pembelian.
c. Adanya untung dan rugi.
d. Adanya penanaman modal dan penarikan modal.
e. Adanya utang dan piutang.

02. Laba bersih perusahaan merupakan selisih antara laba kotor ditambah dengan pendapatan
lain dengan ……
a. Biaya dan kerugian.
b. Peningkatan modal.
c. Pendapaatan (revenue).
d. Biaya bunga dan biaya administrasi.
e. Beban usaha perusahaan tahun yang bersangkutan.

03. Akun laba rugi akan meliputi :
a. Net earning dan net loss perusahaan.
b. Revenue dan expenses.
c. Hanya net earning saja.
d. Hanya beban usaha periode yang bersangkutan.
e. Seleruh pendapatan dari kegiatan operasional perusahaan.

04. Laba atau profit biasanya dinyatakan sebagai pendapatan apabila :
a. Barang dagangan atau jasa yang telah diberikan kepada konsumen.
b. Terhadap adanya persetujuan kontrak kerja dengan langganan.
c. Pesanan atas barang atau jasa telah dinikmati konsumen.
d. Langganan melunasi kewajibannya.
e. Pernyataan‐pernyataan di atas tidak ada yang tepat.

05. Laba kotor atau gross profit suatu perusahaan dagang berasal dari :
a. Hasil penjualan barang.
b. Sumber‐sumber perusahaan yang menghasilkan revenue.
c. Selisih antara pendapatan dan biaya rutin operasional.
d. Selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan.
e. Selisih antara penerimaan dan penjualan.

06. Laba suatu perusahaan dapat diartikan sebagai :
a. Kelebihan nilai dari pendapatan dikurangi biaya.
b. Kelebihan dari penerimaan yang dikurangi pengeluaran.
c. Pendapatan perusahaan pada periode tersebut.
d. Penerimaan perusahaan pada periode tersebut.

07. Pendapatan atau revenue akan menyebabkan :
a. Totalitas harta perusahaan bertambah.
b. Nilai total dari utang berkurang.
c. Saldo modal perusahaan bertambah.
d. Totalitas antara harta dan utang berkurang.
e. Biaya yang menjadi beban perusahaan meningkat.

08. Perusahaan dapat dikatakan menguntungkan apabila :
a. Laba dari kegiatan normal perusahaan besar.
b. Laba bersih perusahaan besar.
c. Laba yang ditahan tinggi.
d. Besarnya bunga saham besar.
e. Modal dari pinjaman rendah.
09. Suatu perseroan terbatas membagikan keuntungannya dalam bentuk :
a. Saham.

b. Deviden.
c. Laba yang ditahan.
d. Laba bersih.
e. Obligasi.

10. Gross profit perusahaan baru menyatakan :
a. Nilai dari hasil kegiatan operasional.
b. Pendapatan yang berasal dari kegiatan normal.
c. Selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan.
d. Laba sebelum dikurangi biaya.
e. Laba sebelum pajak.

11. Cost of goods sold adalah :
a. Nilai dari barang yang terjual.
b. Nilai dari barang yang dapat dijual.
c. Laba bersih dari penjualan.
d. Laba kotor dari penjualan.
e. Laba perusahaan yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan operasional.

12. Pengorbanan perusahaan untuk memperoleh barang dagangan disebut :
a. Cost dari barang tersebut.
b. Expenses dari barang tersebut.
c. Harga beli barang tersebut.
d. Harga jual barang tersebut.
e. Cost atau expenses dari barang tersebut.

13. Laba yang dibagikan kepada pemegang saham berasal dari :
b. Laba bersih periode bersangkutan.
c. Pendapatan lain‐lain perusahaan.
d. Laba kotor perusahaan.
e. Penjualan perusahaan.

14. Kerugian yang diderita perusahaan pada periode bersangkutan akan diperlakukan sebagai :
a. Net loss.
b. Dicatat pada sisi debet akun rugi laba.
c. Mengurangi modal perusahaan.

d. Tidak mempengaruhi akun utang perusahaan.

15. Perusahaan dapat dikatakan rugi apabila :
a. Cost sama dengan expenses.
b. Revenue sama dengan expenses.
c. Income lebih besar dari cost‐nya.
d. Penjualan lebih besar dari cost‐nya.
e. Net earning menunjukkan nilai negatif.

16. Dari pernyataan di bawah ini mana menurut kamu yang terbaik ?
a. Net earning perusahaan berasal dari other income.
b. Net earning sebagian besar dari hasil penjualan.

c. Net earning sebagian kecil dari pendapatan non operasional.
d. Net earning perusahaan sama dengan gross profit perusahaan.

17. Yang menjadi ukuran keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan normalnya
adalah :
a. Gross profit.
b. Net earning.
c. Laba dari kegiatan normal perusahaan.
d. Laba sebelum pajak.
e. Laba sesudah pendapatan lain‐lain.

18. Potongan pembelian atau discount on purchases akan mempengaruhi :
a. Nilai bersih dari pembelian.
b. Net sales.
c. Gross profit.
d. Jumlah pembelian.
e. Net purchases dan gross profit.

19. Pada perusahaan milik pribadi (propietor ship) yang terpengaruh oleh net earning atau net
loss adalah :
a. Harta perusahaan.
b. Utang perusahaan.
c. Modal perusahaan.
d. Drawing pemilik.
e. Beban usaha perusahaan pada periode bersangkutan.

20. Yang menentukan besarnya laba rugi perusahaan dagang adalah :
a. Tingkat penjualan.
b. Harga pokok barang yang terjual.
c. Beban usaha perusahaan.
d. Pendapat diluar kegiatan normal.

21. Net profit merupakan selisih antara revenue dan expenses, sedangkan selisih antara
pengeluaran dan penerimaan merupakan :
a. Net Income.
b. Net sales.
c. Income from sales.
d. Keuntungan yang terealisasikan.
e. Retained earning.

22. Langkah untuk mengetahui laba atau rugi adalah dengan jalan :
a. Menyusun laporan keuangan.
b. Menyusun laporan rugi laba.
c. Menyusun laporan perubahan modal.
d. Menyusun Neraca.
e. Melaksanakan siklus akun tansi.

23. Yang tidak pernah mempengaruhi laba rugi dari suatu perusahaan jasa bila dibandingkan
dengan perusahaan dagang adalah :

a. Pajak penghasilan.
b. Gross profit.
c. Sales of merchandise.
d. Other expenses.
e. Other Income.

24. Di bawah ini merupakan hal‐hal yang mempengaruhi laba bersih kecuali :
a. Bunga deposito.
b. Pajak penghasilan.
c. Pajak kekayaan.
d. Laba yang dibagikan.
e. Biaya bunga.

25. Net earning perusahaan pada periode bersangkutan akan berpengaruh pada :
b. Modal.
c. Harga.
d. Utang.
e. Laba yang ditahan atau modal sendiri.

26. Laba bersih perusahaan tidak mempengaruhi nilai harta pada akhir periode setelah disusun
neraca sebab :
a. Laba bersih tidak berhubungan dengan harta.
b. Pembentukan laba bersih adalah diakibatkan adanya pendapatan dan biaya.
c. Laba bersih diperoleh karena adanya perbedaan saldo antara rekening real dan rekening
nominal.
d. Mutasi dari harta yang menimbulkan laba terus menerus tercatat.

27. Kerugian‐kerugian perusahaan akibat hal‐hal di bawah ini yang paling buruk adalah kerugian
yang berasal :
a. Bencana alam.
b. Kebakaran.
c. Kelalaian pihak manajemen.
d. Kejahatan.
e. Semua pernyataan di atas sangat tepat.

28. Untuk memperhitungkan harga pokok barang yang terjual, yang tidak boleh dilupakan adalah :
a. Biaya perolehan barang dagangan.
b. Ongkos angkut penjualan.
c. Discount penjualan.
d. Persediaan akhir dari barang yang ada pada akhir periode.
e. Semua jawaban di atas benar.

29. Laba atau rugi suatu perusahaan dapat kita lihat pada :
a. Besarnya pendapatan barang yang dijual.
b. Rendahnya biaya bagi pembelian barang.
c. Kewajaran antara penyimpangan catatan dengan keadaan yang sebenarnya.
d. Keseimbangan antara besarnya revenue yang diperoleh dengan besarnya pembiayaan
yang dibebankan pada perusahaan.
e. Situasi ekonomi yang tidak menentu.

30. Yang dimaksudkan dengan gross profit adalah :
a. Cost of goods sold dari barang yang terjual.
b. Selisih antara penjualan dengan persediaan akhir.
c. Nilai tambah dari barang yang dijual.
d. Selisih antara persediaan barang yang siap untuk dijual dengan persediaan akhir dari
barang dagangan.
e. Selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan.

31. Dari gross profit, perusahaan tersebut belum dapat dinyatakan :
a. Memperoleh laba.
b. Mendapatkan laba bersih.
c. Memperoleh pendapatan.
d. Memperoleh laba dari penjualan.

32. Di samping biaya operasi perusahaan atau beban usaha yang mempengaruhi besarnya laba
bersih, adalah :
a. Bunga deposito.
b. Bunga pinjaman.
c. Bunga piutang.
d. Keuntungan dari penjualan aktiva tetap.

PIUTANG WESEL

PT GEDONG KIWO pada tanggal 1 Agustus 1985 menerima wesel tidak berbunga untuk jangka waktu
3 bulan dengan nilai nominal Rp 200.000,‐ dari seorang debiturnya. Pada tanggal 1 September 1985
wesel tersebut didiskontokan ke bank dengan diskonto sebesar 6% setahun.

Berdasarkan data di atas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pertanyaan‐pertanyaan berikut
ini :

1. Nilai jatuh tempo dari Piutang Wesel tersebut adalah sebesar :
A. Rp 200.000,‐
B. Rp 199.000,‐
C. Rp 201.000,‐
D. Rp 203.000,‐
E. Tidak ada jawaban yang benar.

2. Jumlah uang yang diterima PT GEDONG KIWO pada saat mendiskontokan Piutang Wesel
adalah :
A. Rp 200.000,‐
B. Rp 199.000,‐
C. Rp 201.000,‐
D. Rp 202.000,‐
E. Jawaban di atas salah semua.
3. Besarnya diskonto pada tanggal 1 September 1985 adalah :
A. Rp 1.000,‐
B. Rp 2.000,‐
C. Rp 3.000,‐
D. Rp 0,


4. Jurnal yang dibuat PT GEDONG KIWO pada saat mendiskontokan piutang wesel adalah sebagai
berikut :
A. DEBIT Kas Rp 199.000,‐ Biaya Bunga Rp 1.000,‐ KREDIT Piutang Wesel Rp 200.000,‐
B. DEBIT Kas Rp 198.000,‐ Penghasilan Bunga Rp 2.000,‐ KREDIT Piutang Wesel Rp 200.000,‐
C. DEBIT Kas Rp 200.000,‐ KREDIT Piutang Wesel Rp 200.000,‐
D. DEBIT Piutang Wesel Rp 200.000,‐ KREDIT Piutang Wesel Yang Didiskontokan Rp 200.000,‐

5. Jika, P = prosentase diskonto per tahun
N = nilai nominal dari Piutang Wesel
J = nilai jatuh tempo dari Piutang Wesel.
D = diskonto
N = waktu dari tanggal pendiskontoan wesel sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Maka cara menghitung Diskonto adalah sebagai berikut :
A. D = P × n/12 × N
B. D = P × n × J
C. D = P × n/12 × J

D. D = P × n × (J/12 – D)
PT MAWAR menerima wesel berbunga 6% setahun dari Toko MELATI atas penjualan barang
dagangan 100 kg @ Rp 5.000,‐ Wesel tersebut akan diterima pelunasannya 3 bulan kemudian.
Sebulan setelah transaksi penjualan tersebut PT MAWAR mendiskontokan wesel tersebut kepada
Bank dengan diskonto 8%.
Pada saat jatuh tempo, Bank menagih ke Toko MELATI , karena Toko MELATI tidak mampu
membayar, maka PT MAWAR yang membayar kepada Bank ditambah biaya tagih yang dibebankan
bank sebesar Rp 150,‐
Seminggu kemudian Toko MELATI melunasi hutangnya kepada PT MAWAR ditambah denda
Rp 200,‐

ini :

6. Nilai jatuh tempo dari Piutang Wesel tersebut adalah sebesar :
A. Rp 500.000,‐
B. Rp 570.000,‐
C. Rp 570.000,‐
D. Rp 507.500,‐

7. Jumlah uang yang dibayarkan Bank pada saat membeli Piutang Wesel adalah :
A. Rp 500.733,33
B. Rp 563.733,33
C. Rp 493.233,33
D. Rp 563.233,33


8. Jumlah uang yang dibayar PT MAWAR kepada Bank pada saat jatuh tempo wesel, kecuali biaya
tagih adalah sebesar :
A. Rp 570.150,‐
B. Rp 570.650,‐
C. Rp 507.350,‐
D. Rp 507.600,‐

9. Jumlah uang yang diterima PT MAWAR dari Toko MELATI pada saat piutangnya dilunasi adalah :
A. Rp 507.500,‐
B. Rp 570.750,‐
C. Rp 507.750,‐
D. Rp 500.250,‐

10. Jika, B = Penghasilan Bunga
P = Prosentase bunga per tahun
n = Jangka waktu bunga ( dalam bulan )
N = Nilai nominal dari Piutang Wesel
J = Nilai jatuh tempo dari Piutang Wesel
D = Diskonto

Maka, Bunga dari Piutang Wesel dapat dihitung sebagai berikut :
A. B = D × n/12 × P
N – J
B. B = P × n/12 × N
C. B = P × n/12 × J
D. B = P × D/12 × n × J × N

PERSEDIAAN

Berikut ini adalah data mengenai persediaan, pembelian dan penjualan barang dagangan dari
PT SUKUN :

Tanggal Unit Harga/Unit
1 April 1985 Persediaan 5.000 unit Rp 100,‐
5 April 1985 Pembelian 10.000 unit Rp 110,‐
8 April 1985 Penjualan 8.000 unit Rp 120,‐
ini :

1. Jika digunakan pencatatan metode persediaan physik, harga pokok persediaan barang dagangan
pada tanggal 30 April 1985 berdasarkan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama adalah sebesar :
A. Rp 605.000,‐

B. Rp 555.000,‐
C. Rp 577.500,‐
D. Rp 583.825,‐

2. Dengan metode pencatatan physik, harga pokok persediaan barang dagangan pada tanggal
30 April 1985 yang ditentukan berdasarkan metode Rata‐rata Sederhana adalah sebesar :
A. Rp 605.000,‐
B. Rp 555.000,‐
C. Rp 577.500,‐
D. Rp 583.825,‐

3. Dengan metode pencatatab physik, harga pokok penjualan barang dagangan dalam bulan April
1985, di mana penentuan harga pokok persediaan menggunakan metode Rata‐rata Tertimbang
adalah sebesar :
A. Rp 583.825,‐
B. Rp 577.500,‐
C. Rp 2.845.000,‐
D. Rp 2.895.000,‐

4. Dengan menggunakan metode pencatatan physik, di mana harga pokok persediaan ditentukan
berdasarkan metode Masuk Pertama Keluar Pertama, Laba Kotor atas penjualan barang
dagangan bulan April 1985 adalah sebesar :
A. Rp 605.000,‐
B. Rp 3.450.000,‐
C. Rp 2.845.000,‐
D. Rp 555.000,‐

5. Dengan menggunakan metode pencatatan perpetual, harga pokok penjualan barang dagangan
dalam bulan April 1985, di mana penentuan harga pokok persediaan menggunakan metode
Rata‐rata Bergerak adalah sebesar :
A. Rp 605.000,‐
B. Rp 600.000,‐
C. Rp 555.000,‐
D. Rp 577.500,‐

6. Dengan menggunakan metode pencatatan perpetual, harga pokok penjualan barang dagangan
dalam bulan April 1985, di mana penentuan harga pokok persediaan menggunakan metode
Rata‐rata Bergerak adalah sebesar :
A. Rp 2.845.000,‐
B. Rp 2.850.000,67
C. Rp 2.847.413,67
D. Rp 2.920.133,33


7. Dengan menggunakan metode pencatatan perpetual, di mana harga pokok persediaan
ditentukan berdasarkan metode Masuk Pertama Keluar Pertama, laba kotor atas penjualan
barang dagangan bulan April 1985 adalah sebesar :
A. Rp 605.000,‐
B. Rp 600.000,‐
C. Rp 555.000,‐
D. Rp 577.000,‐

8. Harga pokok persediaan yang ditentukan berdasarkan metode Masuk Pertama Keluar Pertama,
jika dicatat dengan metode persediaan physik
A. Lebih kecil dibandingkan dengan
B. Lebih besar dibandingkan dengan
C. Sama besarnya dibandingkan dengan
D. Selalu lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan
E. Selalu lebih kecil dua kali lipat dibandingkan dengan jika dicatat dengan metode persediaan
perpetual.

CV BAJUBARAT mencatat persediaan barang dagangan dengan menggunakan metode persediaan
perpetual. Berikut ini adalah data mengenai persediaan, pembelian dan penjualan barang dagangan
selama bulan Juli 1985 :

PEMBELIAN PENJUALAN

Tanggal Kuantitas Harga/Unit Tanggal Kuantitas Harga/Unit

2 1.500 kg Rp 150,‐ 4 1.600 kg Rp 200,‐
7 700 kg Rp 160,‐ 11 1.000 kg Rp 210,‐
8 1.200 kg Rp 150,‐ 20 2.000 kg Rp 215,‐
13 1.500 kg Rp 155,‐ 25 300 kg Rp 200,‐

Persediaan tanggal 1 Juli 1985 200 kg @ Rp 145,‐ = Rp 29.000,‐
ini :
9. Harga pokok persediaan per 31 Juli 1985 berdasarkan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama
adalah :
A. Rp 29.000,‐
B. Rp 32.000,‐
C. Rp 31.000,‐
D. Rp 30.500,‐

10. Harga pokok penjualan bulan Juli 1985 berdasarkan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama
adalah :
A. Rp 778.500,‐
B. Rp 778.000,‐
C. Rp 777.000,‐
D. Rp 780.000,‐

11. Dibandingkan dengan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama, harga pokok persediaan 31 Juli
1985 yang ditentukan berdasarkan metode Masuk Pertama Keluar Pertama, mempunyai selisih
sebesar :
A. Rp 500,‐
B. Rp 1.000,‐
C. Rp 1.500,‐
D. Rp 2.000,‐

12. Laba kotor atas penjualan barang dagangan untuk bulan Juli 1985 jika digunakan metode Masuk
Terakhir Keluar Pertama dan metode Masuk Pertama Keluar Pertama, masing‐masing akan
berjumlah sebesar :
A. Rp 270.500,‐ dan Rp 272.000,‐
B. Rp 272.000,‐ dan Rp 272.500,‐
C. Rp 271.000,‐ dan Rp 271.500,‐

D. Rp 270.000,‐ dan Rp 70.500,‐

13. Berdasarkan data di atas, besarnya harga pokok penjualan bulan Juli 1985 menurut metode
Masuk Terakhir Keluar Pertama adalah :
A. Lebih besar dibandingkan menurut metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
B. Lebih kecil dibandingkan menurut metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
C. Sama dibandingkan menurut metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
D. Sama dengan besarnya harga pokok persediaan akhir menurut metode Masuk Pertama
Keluar Pertama.
E. Mempunyai selisih Rp 1.000,‐ dibandingkan menurut metode Masuk Pertama Keluar
Pertama.

14. Jika dicatat dengan metode persediaan physik, harga pokok persediaan 31 Juli 1985 berdasarkan
metode Masuk Terakhir Keluar Pertama adalah :
A. Rp 30.000,‐
B. Rp 31.000,‐
C. Rp 29.000,‐
D. Rp 32.000,‐

15. Jika dicatat dengan metode persediaan physik, dibandingkan dengan metode Masuk Pertama
Keluar Pertama, besarnya laba kotor yang dihitung berdasarkan metode Masuk Terakhir Keluar
Pertama adalah :
A. Lebih kecil, jika harga beli per unit semakin naik.
B. Lebih besar, jika harga beli per unit semakin naik.
C. Sama besar, jika harga beli per unit semakin turun.
D. Sama besar, jika harga beli per unit semakin naik.
E. Lebih kecil, jika harga beli per unit semakin turun.

AKTIVA TETAP

Firma BINTARAN memiliki aktiva tetap berupa Tanah dan Gedung dengan harga perolehan sebesar
Rp 25.000.000,‐
Aktiva Tetap didepresiasikan setiap tahun sebesar 10% dari nilai buku.

Pada tanggal 31 Desember 1985 yaitu setelah aktiva tetap didepresiasi selama 4 tahun, Tanah dan
Gedung dijual laku seharga Rp 30.000.000,‐ Jika nilai buku Gedung pada saat di jual adalah sebesar
Rp 6.561.000,‐

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pertanyaan‐pertanyaan berikut ini :

01. Harga perolehan Gedung adalah sebesar :
A. Rp 15.000.000,‐
B. Rp 10.000.000,‐
C. Rp 12.500.000,‐
D. Rp 17.500.000,‐

02. Sebesar :
A. Rp 10.000.000,‐
B. Rp 15.000.000,‐
C. Rp 12.500.000,‐
D. Rp 7.500.000,‐
E. Rp 20.000.000,‐
Merupakan harga perolehan Tanah.

03. Atas penjualan aktiva tetap tersebut, perusahaan
A. Memperoleh keuntungan sebesar Rp 5.000.000,‐
B. Memperoleh keuntungan sebesar Rp 11.561.000,‐
C. Memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.439.000,‐
D. Menderita kerugian sebesar Rp 1.561.000,‐
E. Tidak untung dan tidak rugi.

04. Nilai buku Gedung pada tanggal 31 Desember 1983 adalah sebesar
A. Rp 10.935.000,‐
B. Rp 9.112.500,‐
C. Rp 9.000.000,‐
D. Rp 12.757.500,‐

05. Nilai buku Tanah dan Gedung pada tanggal 31 Desember 1985 jika tidak dijual adalah sebesar :
A. Rp 14.762.250,‐
B. Rp 16.561.000,‐
C. Rp 21.561.000,‐
D. Rp 31.561.000,‐

AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PT KARANG menghasilkan suatu barang keperluan rumah tangga. Berikut ini adalah data biaya dan
penjualan selama tahun 1984 :

‐ Pembelian bahan baku Rp 750.000,‐
Potongan dan Retur Pembelian Rp 75.000,‐
Biaya Angkut Pembelian Rp 25.000,‐

‐ Gaji dan Upah seluruhnya berjumlah Rp 1.250.000,‐ dengan perincian :
Gaji Bagian Produksi Rp 650.000,‐
Gaji Bagian Pemasaran Rp 250.000,‐
Gaji Bagian Administrasi & Umum Rp 350.000,‐

‐ Biaya‐biaya lainnya :
Biaya Iklan Rp 200.000,‐
Biaya Angkut Penjualan Rp 35.000,‐
Kerugian Piutang Rp 15.000,‐
Macam‐macam Biaya :
Bagian Produksi Rp 225.000,‐
Bagian Pemasaran Rp 200.000,‐
Bagian Administrasi & Umum Rp 125.000,‐

‐ Persediaan :

Awal tahun Akhir tahun
Bahan Baku Rp 25.000,‐ Rp 35.000,‐
Produk Dalam Proses Rp 150.000,‐ Rp 175.000,‐
Produk Selesai Rp 60.000,‐ Rp 40.000,‐

‐ Penjualan tahun 1984 :
Penjualan kotor Rp 5.000.000,‐
Retur & Potongan Penjualan Rp 10.000,‐

Berdasarkan data tersebut di atas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pertanyaan‐
pertanyaan berikut ini :

01. Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tahun 1984 adalah sebesar :
A. Rp 800.000,‐
B. Rp 725.000,‐
C. Rp 690.000,‐
D. Rp 590.000,‐

02. Biaya Overhead Pabrik seluruhnya berjumlah :
A. Rp 650.000,‐
B. Rp 225.000,‐
C. Rp 875.000,‐
D. Rp 350.000,‐

03. Harga Pokok Produksi selama tahun 1984 adalah :
A. Sebesar Rp 1.540.000,‐
B. Sebesar Rp 1.565.000,‐
C. Sebesar Rp 1.715.000,‐
D. Sebesar Rp 1.480.000,‐

04. Harga Pokok Penjualan selama tahun 1984 adalah sebesar :
A. Rp 1.540.000,‐

B. Rp 1.600.000,‐
C. Rp 1.715.000,‐
D. Rp 1.560.000,‐

05. Laba Kotor atas Penjualan selama tahun 1984 adalah :
A. Rp 5.000.000,‐
B. Rp 1.600.000,‐
C. Rp 3.430.000,‐
D. Rp 3.440.000,‐

06. Laba bersih tahun 1984 sebelum dikurangi Pajak Penghasilan adalah sebesar :
A. Rp 2.830.000,‐
B. Rp 2.595.000,‐
C. Rp 2.255.000,‐
D. Rp 2.380.000,‐


Kump SOAL Komp Prof 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kump SOAL Komp Prof 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bank Soal

Teori Akun tansi - Buku 2

NERACA SISA ( TRIAL BALANCE )

NERACA ( BALANCE SHEET )

Anda mungkin juga menyukai