Anda di halaman 1dari 22

A.

Lingkup manajemen keuangan dan konsep-konsep analisis laporan


keuangan………
……………………………………………………………………….30 %

1. Jelaskan hal-hal berikut :


a. Bentuk-Bentuk organisasi bisnis,kelebihan dan kekurangan masing-
masing serta jenis-jenis pajak yang menjadi kewajibannya, serta
bagaimana kondisi di Indonesia, bentuk organisasi bisnis apa yang
sesuai ?

Bentuk-bentuk organisasi bisnis


1) Perusahaan Perseorangan
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya
satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara
pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.
2) Perusahaan Persekutuan
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di
mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan
sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka.
Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan
di bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan
sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan
untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau
lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang
atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R
dan Wacik,1998).
3) Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum,
terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan
mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham
kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik
perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka
perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden).
Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para
pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam
kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para
pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua
hutang dibayar.

Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Bisnis

Jenis Pajak Organisasi Bisnis


Berbicara mengenai badan usaha, tidak lepas dari pajak yang dikenakan
terhadapnya. Badan usaha termasuk salah satu subjek pajak, serta menjadi
wajib pajak yang memiliki hak dan kewajiban perpajakan. Pada dasarnya,
seluruh bentuk badan usaha berkewajiban membayar pajak ketika sudah
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Namun, jenis pajak yang
dikenakan dapat berbeda tergantung besar skala usaha, besar
penghasilan/omzet dan jenis kegiatannya.

JENIS BADAN USAHA JENIS PAJAK


Perusahaan Perseorangan Dikenakan Pajak PPh maupun PPN.
Karena kepemilikannya individu,
sehingga atas penghasilan yang
diperoleh hanya dilaporkan dalam SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi

Perusahaan Persekutuan  Jika CV telah dikukuhkan sebagai


PKP memungut PPN 10%
 Jika sebagai bendaharawan
pemerintah PPh Pasal 22 atau 23
 Jika melakukan penjualan tanah &
bangunan menyetor PPh pasal 4 Ayat
(2) Final

Perseroan Terbatas (PT) Dikenakan pajak berganda seperti PPh


Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25,
PPh Pasal 29, PPh Pasal 4 Ayat (2),
PPh Final PP 23/2018

b. Agency theory
Teori keagenan (agency theory) menjelaskan bahwa hubungan agensi
muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain
(agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan
wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Jensen dan
Meckling dalam Siti Muyassaroh, 2008). Terjadinya konflik kepentingan antara
pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan
kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan. Sebagai agen,
manajer bertanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan
para pemilik dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak.

Konsep Agency Theory

a. Hubungan atau kontak antara principal dan agent


b. Hubungan keagenan terkadang menimbulkan masalah antara manajer
dan pemegang saham
c. Setiap manusia memiliki kepentingan yang berbeda-beda, maka akan
muncul kepentingan individu
d. Manajer dapat melaporkan kondisi perusahaan yang tidak
mencerminkan keadaan perusahaan sesungguhnya
e. Keadaan tersebut disebut asimetri informasi

Pendekatan-pendakatan dalam agency theory sebagai berikut:


a. Pendekatan deduktif
Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana
dirumuskan dahulu tujuan laporan keuangan, rumuskan
postulat,kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khususmenyusun teknik
akuntansi
b. Pendekatan Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan
pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sample dirumuskan
fenomena yang seragam atau berulang dan diambil kesimpulan umum
Tahap :1) Mengumpulkan semua observasi 2) Analisis dan golongkan
observasi berdasrkanhubungan yang berulang-ulang dan sejenis,
seragam,mirip. 3) Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang
menggambarkan hubungan yang berulang-ulang tadi. 4).Kesimpulan
umum diuji kebenarannya.
c. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini disebut embrio socio economicaccounting atau social
responsibilityaccounting. Menurut konsep ini, prinsip akuntansi dinilai dari
penerimaan dari seluruh pihak terhadap laporan keuangan, khususnya
yang melaporkan tentang dampak perusahaan terhadap masyarakat.
c. Peran Etika dalam Manajemen Keuangan dan pentingnya Etika dalam
perusahaan.
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang
keuangan yang mempunyai cakupan yang luas dan dinamis. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan
organisasi. Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam
menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus
dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen
dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis (Anshori,2002). Peranan
manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok
manajemen keuangan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing),
dan manajemen aktiva secara efisien.
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat.
c. Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien
dalam perubahan yang terjadi pada : persaingan antar perusahaan;
perekonomian dunia yang tidak menentu; perubahan teknologi;
dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.

Pentingnya Etika Bisnis dalam perusahaan adalah sebagai berikut:


1) Menjaga Reputasi – Perusahaan yang mampu berdiri bertahun-tahun,
tidak hanya mengandalkan pendapatan, tapi juga punya etika yang
bagus dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya adalah dengan
menjaga hubungan baik bersama konsumen. Dalam hal ini, mereka
selalu menjawab keluhan pelanggan dengan cara profesional.
2) Mendapatkan Loyalitas Konsumen – Perusahaan yang berhasil
menerapkan etika dalam bisnis dengan benar akan meraih loyalitas
konsumen. Loyalitas menjadi penting karena sebagian besar
penjualan dapat meraih target karena pelanggan yang melakukan
pembelian berkali-kali.
3) Keuntungan Maksimal – Perusahaan yang berhasil meraih
keuntungan maksimal tidak hanya disebabkan oleh keberhasilan
penjualan atau promosinya, tapi juga dari citra yang diraih melalui
penerapan etika. 

d. Komponen-komponen dalam Laporan Keuangan


Pengertian Laporan Keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) adalah
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan. 

Menurut PSAK No. 1 Penyajian Laporan Keuangan, Komponen laporan


keuangan lengkap terdiri dari:
(a)         laporan posisi keuangan pada akhir periode;
(b)         laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain selama periode;
(c)         laporan perubahan ekuitas selama periode;
(d)         laporan arus kas selama periode;
(e)         catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasankebijakan akuntansi
yang signifikan dan informasi penjelasan lain;
(ea)    informasi komparatif mengenai periodeterdekat sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38dan 38A; dan
(f)        laporan posisi keuangan pada awal periodeterdekat sebelumnya
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secararetrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atauketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya sesuai denganparagraf 40A-40D.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atausetelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian
paragraf 128 dan secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelahtanggal 1 Januari 2015.

2. Berdasarkan data laporan publikasi PT Aneka Tambang dan anak


perusahaan Tbk tahun 2019 dan 2020 yang sudah dipersiapkan,
tentang posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain tahun 2019 dan 2020 di atas, buatlah Analisa
terkait dengan :
a. Kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
Kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek diukur
dengan menggunakan rasio likuiditas. Rasio likuiditas adalah sebuah rasio
yang mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya. Berikut perhitungan
rasio likuditas PT Aneka Tmabang, Tbk.

Tahun 2020 2019


Aset Lancar Rp 9.150.514.439 Rp 7.665.239.260
(Dalam ribuan rupiah)
Liabilitas Lancar Rp 7.553.261.301 Rp 5.293.238.393
(Dalam ribuan rupiah)
Persediaan Rp 2.626.022.280 Rp 1.796.301.441
(Dalam ribuan rupiah)
Kas (Dalam ribuan Rp 3.984.387.647 Rp 3.636.243.080
rupiah)
Current Ratio (%) 121,15 % 144,81 %
Aset Lancar
x 100%
Hutang Lancar
Quick Ratio (%) 86,38 % 110,88 %
Aset Lancar −Persediaan
Hutang Lancar
x100%
Cash Ratio (%) 52,75 % 68,70 %
Kas dan Bank
x 100%
Hutang Lancar

Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan dari perbandingan current


ratio 2 tahun tersebut menunjukkan adanya penurunan current ratio pada
tahun 2020. Penyebabnya adalah meningkatnya jumlah hutang
perusahaan yang terlalu tinggi melebihi jumlah aset lancarnya sehingga
akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Di sisi lain, perhitungan quick ratio menunjukkan penurunan sebesar
24,5%. Hal ini jelas terlihat bahwa PT Aneka Tambang dan anak
Perusahaan Tbk tidak memiliki Alat Likuid yang cukup untuk membayar
Kewajiban Lancar, berpotensi memiliki masalah Likuiditas.
Selanjutanya dilihat dari hasil perhitungan cash ratio nya didapatkan hasil
bahwa Tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelunya
2019 yaitu sebesar 9,95%. Kemampuan perusahaan dalam melunasi
hutang jangka pendek berdasarkan perbandingan kas dan utang
mengalami penurunan dari tahun sebelunya. Berdasarkan penjelasan di
atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT Aneka Tambang,Tbk
dalam melunasi hutang jangka pendek mengalami penurunan
dibandingkan pada tahun sebelumnya.

b. Efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada


untuk menghasilkan penjualan.
Dalam menentukan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk menghasilkan penjualan, maka rasio yang
digunakan adalah rasion aktivitas. Rasio aktivitas berperan dalam
menganalisis persediaan, aset tetap, dan piutang. Rasio aktivitas juga
untuk melihat kinerja suatu perusahaan bersaing dengan kompetitornya.

31 Desember 2020 31 Desember 2019

Penjualan Bersih 27.372.461.09


1 32.718.542.699
Persediaan 2.626.022.28
0 1.796.301.441
Utang Lancar 7.553.261.301 5.293.238.393
Aktiva Lancar 9.150.514.439 7.665.239.260
Aktiva Tetap Bersih 18.248.068.32
5 18.865.691.270
Total Aktiva 31.729.512.99
5 30.194.907.730
Saldo Awal Piutang Usaha 1.002.334.71
4 943.785.523
Saldo Akhir Piutang Usaha 1.344.195.66
4 1.002.334.714
Rata Rata Piutang = Beginning + Beginning +
Ending Ending
2 2
= 2.346.530.37
8 1.946.120.237
2 2
= 1.173.265.18
9 973.060.119
   
Perputaran Persediaan = Penjualan Penjualan
Persediaan Persediaan
= 27.372.461.09 32.718.542.69
1 9
2.626.022.280 1.796.301.441

= 10 Kali 18 Kali
   
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Penjualan
Aktiva Bersih Aktiva Bersih
= 27.372.461.09
1 32.718.542.699
18.248.068.325 18.865.691.270

= 1,5 Kali 1,7 Kali

= Penjualan Penjualan
Perputaran Aktiva Total
Total Aktiva Total Aktiva
= 27.372.461.09 32.718.542.69
1 9
31.729.512.995 30.194.907.730
0,9 Kali 1,1 Kali
   
Perputaran Piutang = Net Sales Net Sales
Average A/R Average A/R
= 27.372.461.09 32.718.542.69
1 9
1.173.265.189 973.060.119
= 23 kali 34 Kali
   
   
Perputaran Modal Kerja = Penjualan Penjualan
Aktiva lancar- Aktiva lancar-
utang lancar utang lancar

= 27.372.461.091 32.718.542.699
1.597.253.138 2.372.000.867

= 17 Kali 14 Kali
(1) Berdasarkan rasio perputaran persedian (inventory turnover), selama
2020 rasio perputaran persediaan terjadi sebanyak 10 kali, menurun
dari 2019 sebanyak 18 kali. Pada tahun 2020, perusahaan
membutuhkan waktu 36 hari untuk menjual persediannya lebih cepat
dari tahun 2019 yakni dengan wakt rata-rata 20 hari.
(2) Berdasarkan rasio perputaran aktiva tetap, tahun 2020 Antam dapat
menghasilkan keuntung 1,5 kali lipat dan tahun 2019 sebesar 1,7 kali
lipat.
(3) Berdasarkan rasio perputaran total aktiva, tahun 2020 Antam
mengalami penurunan dan belum maksimal dalam mengelola asetnya
dikarenakan jumlah penjualan tidak melebihi jumlah asset yang dimiliki.
Sedangkan 2019 Antam dinilai cukup maksimal dalam mengelola
asetnya.
(4) Berdasarkan rasio perputaran piutang, tahun 2020 terjadi 23 kali
perputaran piutang menjadi kas, lebih sedikit disbanding tahun 2019
yaitu sebanyak 34 kali.
(5) Berdasarkan rasio perputaran modal kerja, tahun 2020 mengalami
kenaikan sebanyak 17 kali disbanding tahun 2019 sebanyak 14 kali.

c. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari pendapatan


terkait penjualan? Tingkat inflasi tahun 2018 = 3,13%.
Kemampuan perusahaan dalam mengukur laba dinilai dari rasio
profitabilitas. Pada PT Aneka Tambang, Tbk hasil pengembalian atas
aset perusahaan dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan
sebesar 10 %, hasil pengembalian atas ekuitas juga mengalami
peningkatan tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 13 % marjin laba bersih
perusahaan mengalami peningkatan.

d. Proporsi antara ekuitas dan utang untuk membiayai aset


perusahaan? Berikan analisa berdasarkan teori pendekatan
Modigliani & Miller dengan menggunakan aspek pajak!
Modigliani & Miller berpendapat bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi perusahaan. Selanjutnya, teori membagi struktur modal
menjadi dua, yaitu:
1) Teori MM Tanpa Pajak
Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori Modigliani dan
Miller (teori MM). Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak
relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan
beberapa asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan
Houston, 2001, p.31) yaitu:
 Tidak terdapat agency cost
 Tidak ada pajak
 Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan
 Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen
mengenai prospek perusahaan di masa depan
 Tidak ada biaya kebangkrutan
 Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh
penggunaan dari hutang
 Para investor adalah price-takers
Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar
(market value)
2) Teori MM dengan Pajak
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM
memasukkan faktur pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada
pemerintah yang berarti merupakan aliran kas keluar. Utang bisa
digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai
pengurang pajak.

e. Market Value Added (MVA) perusahaan? Harga saham = Rp


765/lembar. Saham beredar = 24.031.000.000.
Berdasarkan pernyataan di atas, PT Aneka Tambang, Tbk sahamnya
overbought setelah overshoot resistance pivot fibonacci 261,8 persen di
level 2.550. Harga saat ini telah mencapai kisaran target flag pattern dan
untuk investasi jangka panjang sangat berprospek untuk kedepannya.
Overbought yang dimaksud adalah posisi yang mana
harga saham tertentu telah terjadi kenaikan nyata hingga sampai di titik
jenuh karena tindakan pembelian yang cukup banyak. Di titik tersebut,
minat membeli makin kecil sehingga harga saham sulit untuk naik lebih
tinggi lagi.

f. Analisis Common Size untuk pos Piutang Usaha, Surplus Revaluasi


Aset, dan Beban Keuangan.
Analisis Common Size merupakan angka-angka yang ada dalam Neraca
dan Laporan Laba Rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu.
Untuk angka- angka yang ada di neraca, common basenya adalah total
aktiva. Artinya aktiva dianggap 100%.

B. Perencanaan keuangan jangka Panjang dan konsep nilai waktu dari uang
(30%)

Diketahui laporan keuangan tahun 2016 PT. JEC adalah sebagai berikut:

Balance Sheets
Assets 2016 Liability & equity 2016
Cash $ 20.00 Trade Payables $ 100.00
Receivables $ 240.00 Other Payables & accruals $ 100.00
Inventories $ 240.00
Total Current Assets $ 500.00 Total current liabilities $ 200.00
Fixed Assets (Net of Accum Deprec. $ 500.00 Long term loan $ 100.00
Equity:
Share capital $ 500.00
Retained earning $ 200.00
Total equity $ 700.00
Total Assets $ 1,000.00 Total liability and equity $ 1,000.00
Statement of income
Sales $ 2,000.00
COGS $ (1,200.00)
Operating Exp. $ (700.00)
EBIT $ 100.00
Interest $ (10.00)
EBT $ 90.00
Tax $ (36.00)
EAT (Net Profit Margin) $ 54.00
Dividen paid $ (21.60)
Retained earning $ 32.40

Manajemen memproyeksikan penjualan tahun 2017 akan naik 25%. Dan


persentase COGS, Operating expenses, tax, assets dan kewajiban spontan
adalah sama seperti persentase pada penjualan 2016.
Diminta :

a. Hitung dana tambahan dibutuhkan (AFN/additional fund needed) untuk


tahun 2017 dengan menggunakan perhitungan persentase kenaikan
penjualan.

JAWABAN:
AFN = ((A* / S0) (ΔS)) – ((L* / S0) (ΔS)) – (M (S1) (RR))
A* = $ 1000 (total assets per 2016)
L* = $ 100 (trade payables per 2016)
S0 = $ 2000 (sales per 2016)
S1 = $ 2500 (sales per 2017 asumsi kenaikan penjualan 25%)
ΔS = $ 500 (kenaikan penjualan 2016 / 2017)
M = 2.7 % (net profit margin / sales per 2016)
RR = 60 % (net profit margin / retained earning per 2016)

AFN = ((1000 / 2000) (500)) – ((100 / 2000) (500)) – (2.7 % (2500) (60 %))
= ((0.5) (500)) – ((0.05) (500)) – (40.5)
= (250) – (25) – (40.5)
= 184.5
Maka dana tambahan yang dibutuhkan (AFN / additional fund needed) untuk
tahun 2017 dengan menggunakan perhitungan persentase kenaikan penjualan
adalah sebesar $ 184.5

b. Buat proyeksi laba (rugi) dan proforma neraca 2017.


Jawaban:
c. Berapa tambahan dana dibutuhkan (AFN / additional fund needed)
berdasarkan proforma neraca tersebut.
JAWABAN:
Maka dana tambahan yang dibutuhkan (AFN / additional fund needed) untuk
tahun 2017 berdasarkan proforma neraca tersebut adalah sebesar $ 884.5

C. Saham dan Obligasi………………………………………………………………….40 %

1. Obligasi A nominal Rp 10.000.000,- berjangka waktu 10 tahun, bunga


10% dibayar tiap tahun. Hitung berapa nilai obligasi tersebut pada sa
at diterbitkan jika bunga efektif : a) 10 %, b) 6% dan c) 9%.Apa
kesimpulan saudara ? dan bagaimana jika bunga dibayarkan setiap
setengah tahun? apa kesimpulan saudara
Obligasi A nominal Rp 10.000.000,- berjangka waktu 10 tahun, bunga
10% dibayar tiap tahun. Hitung berapa nilai obligasi tersebut pada saat
diterbitkan jika bunga efektif : a) 10 %, b) 6% dan c) 9%.Apa kesimpulan
saudara ? dan bagaimana jika bunga dibayarkan setiap setengah tahun?
apa kesimpulan saudara.
Nominal Obligasi = Rp 10.000.000

Bunga per jatuh tempo = Rp 10.000.000 × 10% = Rp 1.000.000


Bunga Obligasi ( BO ) = 10%
Bunga Efektif ( BE ) = 10%. 6% dan 9%
Periode Pembayaran Bunga = setiap tahun
Jangka waktu Obligasi = 10 tahun

a) Bunga Efektif 10%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :


= Rp 10.000.000 X PVIF10%, 10

= Rp 10.000.000 x 0,3855
= Rp 3.855.000
Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :
= Rp 1.000.000 x PVIFA 10%, 10

= Rp 1.000.000 x 6,1446
= Rp 6.144.600
Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )

= Rp 3.855.000 + Rp 6.144.600

= Rp 9.999.600 (Pembulatan karena koma Rp 10.000.000)

b) Bunga Efektif 6%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :

= Rp 10.000.000 X PVIF6%, 10

= Rp 10.000.000 x 0,5584

= Rp 5.584.000

Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :

= Rp 1.000.000 x PVIFA 6%, 10

= Rp 1.000.000 x 7,3601

= Rp 7.360.100

Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )


= Rp 5.584.000 + Rp 7.360.100

= Rp 12.944.100

c) Bunga Efektif 9%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :

= Rp 10.000.000 X PVIF9%, 10

= Rp 10.000.000 x 0,4224

= Rp 4.224.000

Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :

= Rp 1.000.000 x PVIFA 9%, 10

= Rp 1.000.000 x 6,4177

= Rp 6.417.700

Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )

= Rp 4.224.000 + Rp 6.417.700

= Rp 10.641.700

Dari ketiga nilai obligasi diatas dapat disimpulkan bahwa bunga efektif 6% memiliki
nilai obligasi yang paling tinggi sebesar Rp 12.944.100 sehingga nilai tersebut yang
paling menguntungkan.

Berikut perhitungan jika bunga dibayarkan setiap setengah tahun.

Nominal Obligasi = Rp 10.000.000

Bunga per jatuh tempo = Rp 10.000.000 × (6/12) × 10% = Rp 500.000

Bunga Obligasi ( BO ) = 10%


Bunga Efektif ( BE ) = 10%. 6% dan 9%

Periode Pembayaran Bunga = setiap setengah tahun

Jangka waktu Obligasi = 10 tahun

a) Bunga Efektif 10%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :

= Rp 10.000.000 X PVIF5%, 20

= Rp 10.000.000 x 0,3769

= Rp 3.769.000

Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :

= Rp 500.000 x PVIFA 5%, 20

= Rp 500.000 x 12,462

= Rp 6.231.000

Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )

= Rp 3.769.000 + Rp 6.231.000

= Rp 10.000.000

b) Bunga Efektif 6%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :

= Rp 10.000.000 X PVIF3%, 20

= Rp 10.000.000 x 0,5537

= Rp 5.537.000

Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :

= Rp 500.000 x PVIFA 3%, 20


= Rp 500.000 x 14,324

= Rp 7.162.000

Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )

= Rp 5.537.000 + Rp 7.162.000

= Rp 12.699.000

c) Bunga Efektif 9%

Nilai sekarang dari Nilai jatuh tempo :

= Rp 10.000.000 X PVIF4,5%, 20

= Rp 10.000.000 x 0,3769

= Rp 4.146.000

Nilai Sekarang dari n kali pembayaran bunga :

= Rp 500.000 x PVIFA 4,5%, 20

= Rp 500.000 x 13,008

= Rp 6.504.000

Total Nilai Sekarang ( Harga Pasar Obligasi )

= Rp 4.146.000 + Rp 6.504.000

= Rp 10.650.000

Dari ketiga nilai obligasi diatas dapat disimpulkan seperti halnya bunga dibayarkan
setiap tahun nilainya hampir sama dengan bunga yang dibayarnya setiap setengah
tahun, bahwa bunga efektif 6% memiliki nilai obligasi yang paling tinggi sebesar Rp
12.6.99.000 sehingga nilai tersebut yang paling menguntungkan.

Dapat dilihat dari perhitungan diatas dari keenam perhitungan harga pasar obligasi :

 Bila BO = BE maka HP OBL = Nominal yang berarti nilai sama tidak


untung atau rugi
 Bila BO > BE maka HP OBL > Nominal yang berarti Premi Obligasi
 Bila BO < BE maka HP OBL < Nominal yang berarti Diskonto Obligasi

2. OM Joy Golf Tours telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Pembayaran dividen tahun terakhir adalah sebesar US$ 2 per saham dan
diproyeksikan untuk terus tumbuh dengan cepat pada tingkat 20% per tahun
dalam 3 tahun yang akan datang. Setelah itu, Joy diperkirakan mulai
menurun, dengan tingkat pertumbuhan dividen pada tingkat normal sebesar
7% per tahun, yang akan berlangsung tidak terbatas (indefinite future).
Karena resiko dengan pertumbuhan cepat semacam itu, the required return
(imbal balik) pada saham ini adalah 22%. Pertanyaan : hitung harga saham
Joy Golf Tours tersebut !

Jawaban:

OM Joy Golf Tours telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Pembayaran dividen tahun terakhir adalah sebesar US$ 2 per saham dan
diproyeksikan untuk terus tumbuh dengan cepat pada tingkat 20% per tahun dalam
3 tahun yang akan datang. Setelah itu, Joy diperkirakan mulai menurun, dengan
tingkat pertumbuhan dividen pada tingkat normal sebesar 7% per tahun, yang akan
berlangsung tidak terbatas (indefinite future). Karena resiko dengan pertumbuhan
cepat semacam itu, the required return (imbal balik) pada saham ini adalah 22%.
Pertanyaan : hitung harga saham Joy Golf Tours tersebut !

D1 = D0 (1+g)1

D1 = $2 (1+0,2)1 = $ 2,4

D2 = D0 (1+g)2
D2 = $2 (1+0,2)2 = $ 2,88

D3 = D0 (1+g)3

D3 = $2 (1+0,2)3 = $ 3,456

D1 D2 D3 D0 (1+ g1 )2 (1+ g 2)
PV ¿ + + +
(1+k )1 (1+ k )2 (1+k )3 (k−g 2)(1+k )2

2,4 2,88 3,456 2 (1+ 0,2 )2(1+ 0,07)


PV ¿ + + +
(1+0,22)1 (1+0,22)2 (1+0,22)3 ( 0,22−0,07)(1+0,22)2

PV = 1,967 + 1,935 + 1,903 + 13,803

PV = $ 19,608

Anda mungkin juga menyukai