Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Isu Kontemporer Sektor Publik
yang diampu oleh Dr. Dra. Lilik Purwanti, M. Si., Ak.
Disusun Oleh :
Kelas CA – Kelompok 10
Challista Christabella 195020300111031
Fikri Fadlilah Rohman 195020301111025
Steffi Lituhayu Van Tama 195020301111030
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI
Sampul ........................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
Daftar Tabel................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
Bab II Pembahasan........................................................................................................3
2.1 Organisasi Nirlaba.............................................................................................3
2.2 Akuntansi Nirlaba..............................................................................................4
2.2.1 Definisi Akuntansi Nirlaba........................................................................4
2.2.2 Perbedaan Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Nirlaba....................4
2.3 Standar Akuntansi Nirlaba.................................................................................5
2.3.1 PSAK 45..................................................................................................5
2.3.2 ISAK 35...................................................................................................6
2.4 Laporan Keuangan Nirlaba................................................................................7
Bab III Penutup............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................. 11
Daftar Pustaka............................................................................................................. 12
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa saja jenis-jenis laporan keuangan organisasi nirlaba?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi nirlaba serta perbedaannya dengan
organisasi laba.
2. Untuk mengetahui pengertian akuntansi nirlaba serta perbedaannya dengan
akuntansi konvensional.
3. Untuk mengetahui standar akuntansi yang digunakan dalam akuntansi nirlaba.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis laporan keuangan organisasi nirlaba.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kepemilikan Tidak jelas siapa sesungguhnya Pemilik organisasi jelas dan pemilik
3
pemilik organisasi nirlaba, apakah memperoleh untung dari hasil
anggota, klien, atau donatur. usaha organisasinya.
Berasal dari donasi atau Berasal dari modal disetor dan juga
Sumber sumbangan para donatur, karena dari keuntungan usahanya.
Pendanaan organisasi ini tidak menghasilkan
keuntungan.
Pembagian/ Hal ini tidak mudah dilakukan, Pada organisasi laba telah jelas
Penyebaran karena pemilik organisasi nirlaba siapa yang menjadi Dewan
Tanggung tidak jelas. Komisaris, yang kemudian memilih
Jawab seorang Direktur Pelaksana.
4
Tabel 2.2 Perbedaan Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Nirlaba
5
Kemudian ruang lingkup dari PSAK 45 adalah pengaturan jenis-jenis laporan keuangan dan
ilustrasi masing-masing laporan. Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba
harus memenuhi karakteristik:
a) Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber
daya yang diberikan.
b) Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas
nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau
pemilik entitas nirlaba tersebut.
c) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali,
atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi atau kepemilikan tersebut
tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
2.3.2 ISAK 35
Awalnya organisasi nirlaba di Indonesia menggunakan standar yang telah ditentukan
DSAK IAI yaitu PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Akan tetapi
seiring dengan proses konvergensi SAK ke IFRS, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
berbasis industri yang menganut prinsip “entity based” harus dicabut dan diganti dengan
SAK berbasis IFRS yang menganut prinsip “transaction based”. Hal ini mengakibatkan
pencabutan seluruh SAK yang mengatur entitas termasuk PSAK 45 melalui Pernyataan
Pencabutan Standar Keuangan (PPSK) 13 yang baru berlaku efektif 1 Januari 2020.
Untuk mengganti PSAK 45, DSAK IAI menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) 35 tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba.
Karena ISAK 35 hanya memberikan informasi mengenai cara penyajian laporan keuangan
organisasi nirlaba, organisasi nirlaba harus menerapkan ISAK 35 ini bersamaan dengan
SAK berbasis IFRS atau SAK ETAP (SAK untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik) yang
dipilih dengan menyesuaikan karakteristik dari entitas terkait. Bila organisasi nirlaba memiliki
akuntabilitas publik yang signifikan, organisasi tersebut akan menggunakan PSAK dan ISAK
35. Sedangkan bila organisasi nirlaba memiliki akuntabilitas publik yang tidak signifikan,
organisasi tersebut akan menggunakan SAK ETAP dan ISAK 35.
6
Pembeda PSAK 45 ISAK 35
Laporan Aset Laporan ini hanya sebagai Laporan ini merupakan bagian dari
Perubahan alternatif. jenis laporan keuangan entitas
Aset Neto non-laba.
7
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode
dan hubungan antar keduanya;
Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap
likuiditas;
Usaha jasa entitas nirlaba.
Laporan Aktivitas
8
Tujuan utama dari laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas ini digunakan oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain
untuk menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba dan
memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian adalah sebagai
berikut.
1) Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto
tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan
beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
2) Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada atau tidaknya
pembatasan.
3) Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aset lain sebagai penambah atau pengurang aset neto
tidak terikat.
9
Catatan atas laporan keuangan berisi tentang penjelasan lebih lanjut
mengenai apa yang terdapat pada laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
dan laporan arus kas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi nirlaba adalah organisasi yang memperoleh sumber daya yang berasal
dari sumbangan pihak anggota. Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi laba yang
berfokus mencari imbalan. Organisasi nirlaba berfokus pada pelayanan pendidikan,
ekonomi, spiritual, dan sosial. Perbedaan tujuan dalam operasionalnya membuat organisasi
nirlaba memiliki perlakuan akuntansi yang berbeda dari organisasi laba. Saat ini organisasi
nirlaba menggunakan ISAK 35 untuk dijadikan sebagai standar akuntansinya untuk
menggantikan standar sebelumnya (PSAK 45) yang telah dicabut. Berbeda dengan
organisasi laba, laporan keuangan pada organisasi nirlaba hanya terdiri atas empat laporan
keuangan, yaitu Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
3.2 Saran
Standar akuntansi yang diterapkan pada organisasi nirlaba perlu dipantau secara
terus menerus. Standar akuntansi tersebut perlu dinilai apakah masih relevan dengan
kondisi organisasi nirlaba saat ini atau tidak. Apabila dinilai sudah tidak relevan lagi maka
perlu dilakukan pengembangan pada standar akuntansi tersebut agar dapat sesuai dengan
kebutuhan pelaporan keuangan di organisasi nirlaba.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). 2011. PSAK 45: Pelaporan Keuangan
Akuntansi Nirlaba. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Gustani. 2021. Pencabutan PSAK 45 dan Penerapan ISAK 35 : Dampaknya Terhadap
Pelaporan Keuangan Yayasan, (Online), (https://www.gustani.id/2021/02/pencabutan-
psak-45-dan-penerapan-isak.html), diakses pada 18 April 2021.
Harmony. 2021. Apa Itu Akuntansi Nirlaba? Simak Pengertian dan Ciri-Cirinya, (Online),
(https://www.harmony.co.id/blog/apa-itu-akuntansi-nirlaba-simak-pengertian-dan-ciri-
cirinya#:~:text=Akuntansi%20nirlaba%20merupakan%20sebuah%20organisasi,rela
%20tanpa%20mengharapkan%20keuntungan%20kembali.), diakses pada 24 April
2021.
Inka F. dan Nabila Yasmina. 2020. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 45 (Digantikan
dengan ISAK 35). Makalah.
Kurniawati, S. 2019. BAB I PENDAHULUAN, (Online), (http://eprints.umg.ac.id/3207/2/BAB
%20I.pdf), diakses pada 17 April 2021.
Martani, Dwi. Powerpoint ED ISAK 35 dan PSAK 45 Organisasi Nirlaba. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Pratama, Ramanda Yogi. 2020. Perbedaan ISAK 35 dengan PSAK 45, (Online),
(https://www.academia.edu/42642379/Perbedaan_ISAK_35_dengan_PSAK_45#:~:text
=PSAK%2045%20mengatur%20mengenai%20pelaporan,keuangan%20untuk
%20entitas%20berorientasi%20nonlaba.), diakses pada 18 April 2021.
Priharto, Sugi. 2020. Akuntansi Organisasi Nirlaba : Pengertian, Karakteristik dan
Pengelolaannya, (Online), (https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-organisasi-nirlaba/),
diakses pada 19 April 2021.
Priharto, Sugi. 2020. Pengertian Organisasi Manfaat dan Fungsi Berorganisasi, (Online),
(https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-organisasi/), diakses pada 18
April 2021.
Yani, Meri. 2019. Organisasi Nirlaba, (Online), (http://dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2019/09/AKL1-10-Organisasi-Nirlaba_kurniawan.pdf), diakses
pada 18 April 2021.
12