Anda di halaman 1dari 28

Hendrik Gunadi

• Populasi adalah kumpulan dari semua


kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan
ukuran lain, yang menjadi objek perhatian, atau
kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.
• Sampel adalah suatu bagian dari populasi
tertentu yang menjadi perhatian
Populasi Sampel
Sampel dapat dibedakan atas:
1. Sampel Probabilitas, merupakan suatu sampel
yang dipilih sedemikian rupa dari populasi
sehingga masing-masing anggota populasi
memiliki probabilitas atau peluang yang sama
untuk dijadikan sampel.
2. Sampel Nonprobabilitas, merupakan suatu
sampel yang dipilih sedemikian rupa dari
populasi sehingga setiap anggota tidak memiliki
probabilitas atau peluang yang sama untuk
dijadikan sampel.
Sampel dapat dibedakan atas:
1. Sampel Probabilitas, merupakan suatu sampel yang
dipilih sedemikian rupa dari populasi sehingga masing-
masing anggota populasi memiliki probabilitas atau
peluang yang sama untuk dijadikan sampel (meliputi
random sampling, area sampling, dan stratified
sampling).
2. Sampel Nonprobabilitas, merupakan suatu sampel
yang dipilih sedemikian rupa dari populasi sehingga
setiap anggota tidak memiliki probabilitas atau
peluang yang sama untuk dijadikan sampel (meliputi
systematic sampling, quote sampling, accidental
sampling, snowball sampling, dan purposive
sampling).
Metode Penarikan Sampel

Sampel Probabilitas Sampel Nonprobabilitas


(Probability Sampling) (Nonprobability Sampling)

1. Penarikan sampel acak 1. Penarikan sampel


sederhana (simple sistematis (systematic
random sampling) sampling)
2. Penarikan sampel acak 2. Penarikan sampel kuota
terstruktur (stratified (quota sampling)
random sampling) 3. Penarikan sampel
3. Penarikan sampel cluster purposive (purposive
(cluster sampling) sampling)
1. Penarikan Sampel Acak Sederhana, adalah
pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk dijadikan sampel.
o Contoh:
Menentukan 8 perusahaan dari 82 perusahaan reksa
dana di Indonesia tahun 2013.
 Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara:
1. Membuat 82 l embar kertas yang dikocok dalam
kocokan dan dipilih 8 lembar kertas yang akan
merupakan sampel yang akan ditarik pada
populasi yang berjumlah 82.
2. Menggunakan Tabel Acak (The Rand Corporation, A
Million Random Digits with 100.000 Normal Deviates,
1955) di mana probabilitas angka dari 0, 1,2,3,…,9 adalah
sama. Penggunaan Tabel Acak pertama-tama adalah
menentukan titik awal (pada baris dan kolom),
selanjutnya dapat dilakukan pengacakan mengikuti baris
atau kolom.
Pada contoh 82 perusahaan Reksa Dana di Indonesia pada
tahun 2013 dengan pengambilan sampel 8 perusahaan,
ditentukan pada tabel acak dimulai pada baris ke-1 kolom
ke-10 dan angka acak diambil mengikuti arah kolom ke
bawah. Angka awal 88344 diambil dua digit yang dekat
dengan 82, yaitu 88 selanjutnya ke arah bawah dicari 8
angka yang lebih kecil dari 82 sebagai nomor sampel dan
diperoleh nomor 72, 29, 68, 45, 15, 58, 56, dan 21.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 13962 70992 65172 28053 02190 83634 66012 70305 66761 88344 56721
2 43905 89139
3 00504 86326
4 61274 96719
5 43753 72640
6 83503 29215
7 36807 68396
8 19110 88199
9 82615 45568
10 05621 15712
11 06936 58362
12 84981 87929
13 66354 72038
14 49602 56299
15 78430 21883
Perusahaan Reksa Dana Indonesia Tahun 2013
1 15 CAM 29 HAM 43 57 71
2 16 30 44 58 PANIN 72 SIMI
3 17 31 45 MAM 59 73
4 1I 32 46 60 74
5 19 33 47 61 75
6 20 34 48 62 76
7 21 EI 35 49 63 77
8 22 36 50 64 78
9 23 37 51 65 79
10 24 38 52 66 80
11 25 39 53 67 81
12 26 40 54 68 RMI 82
13 27 41 55 69
14 28 42 56 OSOMI 70
2. Penarikan Sampel Acak Terstruktur, adalah
pengambilan sampel dari populasi yang tidak
homogen secara acak. Penarikan sampel dilakukan
dengan membagi anggota populasi dalam beberapa
sub kelompok yang disebut strata, kemudian suatu
sampel dipilih dari masing-masing stratum.
o Contoh:
Proses Stratifikasi
Menentukan jumlah sampel dari metode acak
terstruktur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
terstruktur proporsional dan terstruktur tidak
proporsional.
Pada contoh di atas dari 24 anggota populasi,
rencananya akan diambil 10 sampel, maka jumlah
sampel untuk setiap stratum adalah
Stratum Kelompok Jumlah Proporsi Sampel per Sratum

1 Lingkaran 5 5/24 = 0,21 0,21 x 10 = 2

2 Segitiga 7 7/24 = 0,29 0,29 x 10 = 3

3 Bujursangkar 12 12/24 = 0,50 0,50 x 10 = 5

Jumlah Total 24 10
Contoh sampel populasi terstruktur tidak proporsional,
misalnya terdapat 24 anggota populasi, rencananya
akan diambil 10 sampel, namun jumlah setiap stratum
tidak proporsional sebagaimana contoh berikut:
Sampel per Sratum
Stratum Kelompok Jumlah Proporsi
Proporsional Nonproporsional
1 Lingkaran 1 1/24 = 0,04 0,04 x 10 = 0 1

2 Segitiga 4 4/24 = 0,17 0,17 x 10 = 2 2

3 Bujursangkar 19 19/24 = 0,79 0,79 x 10 = 8 7

Jumlah 24 10 10

Setiap strata harus terwakili, sehingga lingkaran 1


sampel dan yang banyak, yaitu bujursangkar dikurangi.
3. Penarikan Sampel Cluster, adalah teknik memilih
sampel dari kelompok unit-unit yang kecil (cluster)
dari sebuah populasi yang relatif besar dan tersebar
luas. Anggota dari setiap cluster adalah bersifat tidak
homogen. Anggota cluster mirip dengan anggota
populasi, namun dalam jumlah yang lebih kecil.
o Contoh:
Proses Clusterisasi
Contoh: Seluruh lembaga keuangan di Indonesia
dikelompokkan dalam 3 cluster yaitu Cluster 1
Kalimantan, Cluster 2 Sumatra, dan Cluster 3 Jawa.
Cluster 1 terdapat 21 lembaga keuangan dengan
rincian 10 bank, 6 asuransi dan pembiayaan, 3 efek,
dan 2 lembaga keuangan lainnya. Cluster 2 terdapat 17
lembaga keuangan dengan rincian 6 bank, 6 asuransi
dan pembiayaan, 3 efek, dan 2 lembaga keuangan
lainnya. Cluster 3 terdapat 20 lembaga keuangan
dengan rincian 8 bank, 7 asuransi dan pembiayaan, 3
efek, dan 2 lembaga keuangan lainnya.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan metode
acak sederhana, misalnya terpilih cluster 1, maka
seluruh anggota cluster 1 menjadi unit pengamatan
4. Penarikan Sampel Secara Sistematis (Systematic
Random Sampling), adalah teknik penarikan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut yang dapat didefinisikan sebagai
berikut: “penarikan sampel dikatakan sistematis
apabila setiap unsur atau anggota dalam populasi
disusun dengan cara tertentu (secara alfabetis, dari
besar ke kecil atau dari kecil ke besar) kemudian
dipilih titik awal secara acak lalu setiap anggota ke
tertentu dari populasi dipilih sebagai sampel”
o Contoh:
Menentukan 5 perusahaan dari 82 perusahaan reksa
dana di Indonesia tahun 2013.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara:
1. Memberikan nomor urut 1 sampai 82
2. Pilih jumlah sampel dengan jarak yang sama
yaitu 82:5 = 16
3. Maka diperolehlah sampel dengan nomor urut
untuk perusahaan yaitu nomor 1, 17, 33, 49, dan 65.
5. Penarikan Sampel Kuota (Quote Sampling), adalah
pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumla atau kuota yang
diinginkan. Tujua penarikan sampel kuota adalah
untuk memperbaiki keterwakilan seluruh komponen
dalam populasi
o Contoh:
o Mengambil sampel 50 bank dari 120 bank.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara:
1. Membagi bank atas bank beraset besar (15%),
bank beraset sedang (36%), dan beraset kecil 49%
2. Selanjutnya ditetntukan jumlah bank setiap
kategori sampai yaitu bank beraset besar 15% x 50 =
7, bank beraset sedang 36% x 50 =18, dan bank
beraset kecil 49% x 50 = 25
3. Penarikan sampel terus dilakukan sampai
mencapai kuota 50 dan mewakili ketiga kategori.
6. Penarikan Sampel Purposive (Purposive Sampling),
adalah penarikan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Pertimbangan tersebut didasarkan pada
kepentingan atau tujuan penelitian.
Penarikan sampel Purposive dapat dibagi menjadi
dua cara, yaitu (a) convenience sampling, yaitu
penarikan sampel berdasarkan keinginan peneliti
sesuai dengan tujuan penelitian, dan (b) judgment
sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan
penilaian terhadap karakteristik anggota sampel
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
o Contoh:
Penelitian mengenai terigu, maka akan diambil
sampel secara sengaja PT Bogasari, karena PT
Bogasari dianggap paling besar dan dominan dalam
industri terigu dengan pangsa pasar mencapai lebih
dari 40%.
Kesalahan penarikan sampel adalah perbedaan antara
nilai statistik sampel dengan nilai parameter dari
populasi.
o Contoh:
Bank Indonesia ingin melihat kinerja dari 5 Bank Daerah dengan
melihat laba yang diperoleh per Desember 2012 dengan hanya
mengambil sampel sebanyak 2 bank. Hitunlah kesalahan sampel
yang mungkin terjadi akibat dari proses pengambilan sampel
tersebut.
Bank BPD Niai Laba Tahun 2012 (Rp juta)
Bank DKI 339.284
BPD Yogya 102.631
BPD Jateng 563.106
BPD Jatim 724.639
BPD Sumut 421.776
Penyelesaian:
1. Kombinasi dari 5 Bank yang diambil sampelnya 2 Bank

Bank BPD Niai Laba Kombinasi Jumlah Rata-rata ( ) Kesalahan Sampel


( )
Bank DKI 339.284 DKI-Yogya 441.915 220.958 -209.330
BPD Yogya 102.631 DKI-Jateng 902.390 451.195 20.908
BPD Jateng 563.106 DKI-Jatim 1.063.923 531.962 101.657
BPD Jatim 724.639 DKI-Sumut 761.000 380.530 -49.757
BPD Sumut 421.776 Yogya-Jateng 665.737 332.869 -97.419
Yogya-Jatim 827.270 413.635 -16.652
Yogya-Sumut 524.407 262.204 -168.084
Jateng-Jatim 1.287.745 643.873 213.586
Jateng-Sumut 984.882 492.441 62.154
Jatim-Sumut 1.146.415 573.208 142.921
430.287
Kesalahan penarikan sampel dapat digunakan
untuk menduga parameter suatu populasi.
Apabila kombinasi 1 dan 7, maka kesalahan
sampel kecil, sebaliknya apabila yang terpilih
kombinasi 8 dan 10, maka kesalahan sampel
cukup besar.
• Distribusi sampel dari rata-rata hitung dapat
didefinisikan sebagai berikut: “Distribusi sampel dari
rata-rata hitung sampel adalah suatu distribusi
probabilitas yang terdiri atas seluruh kemungkinan
rata-rata hitung sampel dari suatu ukuran sampel
tertentu yang dipilih dari populasi dan probabilitas
terjadinya dihubungkan dengan setiap rata-rata
hitung sampel”
• Contoh:
Untuk melihat apakah suatu aset dianggap produktif
atau tidak, biasanya digunakan nilai return on asset
(ROA). Berikut adalah ROA sampai Desember 2012
dari beberapa bank yang relatif besar di Indonesia
Bank ROA (%)
BRI 5,15
MANDIRI 3,55
CIMB NIAGA 3,11
DANAMAON 3,18
BII 1,49

Berdasarkan data di atas:


a. Hitunglah berapa nilai rata-rata populasi!
b. Hitunglah nilai rata-rata sampel apabila diambil 2 bank
dari 5 bank yang ada sebagai sampel!
c. Buatlah distribusi sampel dari rata-rata hitung
d. Hitunglah Standar Deviasi untuk populasi dan sampel!
Penyelesaian:
a.

b. Untuk mengetahui nilai rata-rata hitung sampel, maka


harus diketahui seluruh kemungkinan kombinasi dari 2
ukuran sampel
Bank Roa (%) Kombinasi ROA Jumlah ROA Rata-rata Hit ( )
BRI 5,15 BII-MANDIRI 8,7 4,35
MANDIRI 3,55 BRI-CIMB NIAGA 8,26 4,13
CIMB NIAGA 3,11 BRI-DANAMON 8,33 4,17
DANAMON 3,18 BRI-BII 6,64 3,32
BII 1,49 MANDIRI-CIMB 6,66 3,33

MANDIRI-DANAMON 6,73 3,37

MANDIRI-BII 5,04 2,52


CIMB NIAGA-DANAMON 6,29 3,15

CIMB NIAGA-BII 4,60 2,30

DANAMON-BII 4,67 2,34


3,30 3,30

Rata-rata hitung populasi (µ) = rata-rata hitung sampel ( )


c. Distribusi populasi dan sampel dari nilai rata-rata hitung
Populasi Sampel
Interfal Nilai Tengah
Frekuensi Probabilitas Frekuensi Probabilitas
1,49 – 2,22 1,9 1 1/5 = 0,20
2,23 – 2,96 2,6 3 3/10 = 0,30
2,97 – 3,70 3,3 3 3/5 = 0,60 4 4/10 = 0,40
3,71 – 4,44 4,0 3 3/10 = 0,30
4,45 – 5,18 4,7 1 1/5 = 0,20
Jumlah 5 1,00 10 1,00
d. Standar Deviasi Populasi
X (X – μ) (X - µ)2
5,15 1,85 3,42
3,55 0,25 0,06
3,11 -0,19 0,04
3,18 -0,21 0,01
1,49 -1,81 3,28
μ = 3,3 6,81
Standar Deviasi Rata-rata Sampel
X (X – μ) (X - µ)2
4,35 1,05 1,111
4,13 0,83 0,696
4,17 0,87 0,755
3,32 0,02 0,001
3,33 0,03 0,001
3,37 0,07 0,005
2,52 -0,78 0,602
3,15 -0,15 0,023
2,30 -1,00 0,992
2,34 -0.96 0,924
μ = 3,3 5,11

Anda mungkin juga menyukai