Anda di halaman 1dari 9

Deret (Bunga Majemuk dan Pertumbuhan Penduduk)

A. Bunga Majemuk

Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga

tertentu, misalnya satu tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan

bunga sebesar p % kali modal yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil,

tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode

berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda

jumlahnya (menjadi bunga berbunga), maka dikatakan modal tersebut dibungakan

atas dasar bunga majemuk.

Bunga merupakan pertambahan pada jumlah uang yang semula

dipinjamkan atau yang diinvestasikan. Bunga majemuk adalah suatu jumlah yang

menyebabkan modal bertambah dalam sejumlah waktu yang diberikan.. jumlah

bunga majemuk dan modal disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu yang

sama yang berturut turut di sebut periode konversi atau periode bunga dan

biasanya dalam waktu tiga bulan (kuartalan ), enam bulan atau satu tahun.
Sistem pembayaran suatu nilai transaksi dengan menggunakan sistem

bunga majemuk atau dimasyarakat lebih dikenal dengan sistem bunga berbunga,

setiap periode pembayaran bunga transaksi maka bunga transaksi tersebut

ditambahkan pada nilai pokok transaksi untuk mendapatkan total nilai pokok

perperiode dan selanjutnya merupakan nilai pokok transaksi yang baru.

Dimana nilai pokok transaksi yang baru ini akan ditambah bunga transaksi

yang baru lagi. Tingkat bunga ( suku bunga ) yang di tutup sebagai suku bunga

tahunan disebut tingkat nominal. Bunga majemuk terjadi jika bunga yang

dibayarkan selama periode pertama investasi ditambahkan kepada pokoknya, lalu


pada periode kedua, bunga yang diterima dihitung atas nilai penjumlahan yang

baru ini.

Rumus untuk bunga majemuk adalah sebagai berikut :

1. Rumus ini digunakan pada sistem pembayaran suku bunga yang dibayarkan

setiap tahun sekali.

Fn = P(1 + i)n

Ket :

Fn = total nilai kredit dengan n periode

P = total nilai kredit awal periode

i = tingkat bunga per periode perhitungan bunga,

n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga.

2. Jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun, rumusnya

menjadi :

Fn = P ( 1 + i/m)nm

Ket :

Fn = total nilai kredit dengan n periode

P = total nilai kredit awal periode

i = suku bunga transaksi

m = frekuensi pembayaran suku bunga dalam setahun dan,

n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga.

Contoh soal:

1. Pak Budi membeli secara kredit sepeda motor dengan uang muka Rp

2.000.000,- sisanya Rp 10.000.000,- diangsur selama 4 tahun. Tingkat suku

bunga kredit flat sebesar Rp 18%. Berapakah total kredit Pak Budi yang

harus dibayarkan selama 4 tahun kredit ?


Jawab:

Dik:

P = Rp 10.000.000,-

i = 18%

n = 4 tahun

Dit: Total kredit yang harus dibayar selama 4 th (F4)

Peny:

Fn = P (1 + i )n

F4 = Rp 10.000.000 ( 1 + 18% )4

= Rp 10.000.000 (1,18)4

= Rp 10.000.000 x 1,93877776

= Rp 19.387.777,6

2. Si Tukul menabung sebesar Rp 2.500.000,- selama dua tahun dengan

pembanyaran bunga setiap bulan dan tingkat suku bunga pertahun sebesar

6%. Tentukan total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika pembayaran

bunga setiap tahun ?

Jawab:

Dik: P = Rp 2.500.000,-

Dit: Total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga

setiap tahun sebagai adalah?

Peny:

Fn = P (1 + i )n

Fn = Rp 2.500.000 ( 1 + 6% )2

F2 = Rp 2.500.000 ( 1,06 )2

= Rp 2.500.000 x 1,1236

= Rp 2.809.000,-
3. Ibrahim menabung sebesar Rp 2.500.000,- selama dua tahun dengan

pembanyaran bunga setiap bulan dan tingkat suku bunga pertahun sebesar

6%. Tentukan total tabungan si Tukul selama dua tahun jika pembayaran

bunga setiap bulan ?

Jawab:

Total tabungan si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap

bulan sebagai berikut :

Fn = P ( 1 + i / m )nm

F2 = Rp 2.500.000 (1 + 6% / 12)2(12)

= Rp 2.500.000 ( 1 + 0,005)24

= Rp 2.500.000 (1,005 )24

= Rp 2.500.000 x 1,127159776

= Rp 2.817.889,441

4. Inda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp 50.000.000 dengan

tingkat bunga 2% pertahun yang dihitung bulanan. Berapa besar uang Indah

bila ia hendak mengembalikannya pada akhir tahun ke-2 ?

Jawab:

Dik: P = Rp 50.000.000,-

i = 2%

n = 2 th

m = 12 kali

Dit: Fn = ...?

Peny:

Fn = P (1 + i/m )nm

Fn = Rp 50.000.000 (1 + 2% / 12)2(12)

Fn = Rp 50.000.000 (1 + 0,02 / 12)24


Fn = Rp 50.000.000 (1 + 0,001667)24

Fn = Rp 50.000.000 x (1,001667 )24

Fn = Rp 50.000.000 x 1,04078443196

Fn = Rp 52.039.221,5982

B. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah pertambahan jumlah penduduk dalam

suatu wilayah dan waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk merupakan

keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan yang

mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi

oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara

bersamaan akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua

golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan menambah dan mengurangi

jumlah penduduk. Dimana keadaan penduduk dapat dimodelkan dalam bentuk

model matematika. Rumus Model Pertumbuhan Penduduk.

Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha

untuk merepresentasikan dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau masalah pada

dunia real dalam pernyataan matematik, sehingga diperoleh pemahaman dari

masalah dunia real ini menjadi lebih tepat. Pada bidang biologi, salah satu

kegunaan model matematika adalah untuk mengetahui jumlah populasi yang ada

dalam beberapa waktu mendatang. Berdasarkan waktu, model pertumbuhan

populasi dapat dibagi menjadi dua yaitu, model pertumbuhan populasi diskrit dan

model pertumbuhan populasi kontinu. Model yang dibahas dalam penelitian ini

adalah model pertumbuhan populasi kontinu. Dalam model ini populasi yang

digunakan adalah populasi dengan ciri-ciri bereproduksi terus menerus dan

generasi tumpang tindih.


Rumus Model Pertumbuhan Penduduk

Pn = P1 R n –1

Keterangan :

Pt = jumlah penduduk tahun ke n

t = waktu/periode

r = tingkat pertumbuhan per periode

P1 = jumlah penduduk tahun ke 1 (tahun dasar)

Dengan R = 1 +r

Contoh soal:

1. Penduduk kota Tangerang berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat

pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota Tangerang

pada tahun 2006. jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya menurun menjadi

2,5%, berapa jumlah 11 tahun kemudian?

Jawab:

Diketahui :

P1 = 1 juta R = 1,04

r = 0,04

Ditanyakan : Pn

Peny:

P tahun 2006/P16

Pn = P1 R n –1

P16 = 1 juta (1,04)15

P16 = 1 juta (1,800943)

P16 = 1.800.943 jiwa


2. Penduduk kota Serang berjumlah 5 juta jiwa pada tahun 2007. Bila

diketahui tingkat pertumbuhan penduduk kota Serang 2% per tahun,

berapa jumlah penduduk tahun 2013?

Jawab:

Diketahui :

P1 = 5 juta R = 1,02

r = 0,02

Ditanyakan : Pn

Peny :

P tahun 2013/P7

Pn = P1 R n –1

P7 = 5 juta (1,02)6

P7 = 1 juta (1,126162)

P7 = 5.6 juta jiwa

Maka, jumlah penduduk Kota Serang adalah 5.6 juta jiwa.

3. Penduduk daerah cipondoh berjumlah 100.000 jiwa pada tahun 1990, tingkat

pertumbuhannya 5% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk daerah cipondoh

pada tahun 2000 dan 2013.

Jawab:

Diketahui :

P1 = 100.000 jiwa

r = 0,05

R = 1,05

Ditanyakan : Pn

Peny :

P tahun 2000/P11
Pn = P1 R n –1

P11 = 100.000 (1,05)10

P11 = 100.000 (1,62889)

P11 = 162.889 jiwa

Pertumbuhan penduduk daerah cipondoh pada tahun 2000 menjadi 162.889

jiwa.

P tahun 2013 /P24

Pn = P1 R n –1

P24 = 100.000 (1,05)23

P24 = 100.000 (3,0715)

P24 = 307.152 jiwa

Maka, pertumbuhan penduduk daerah cipondoh pada tahun 2013 menjadi

307.152 jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/
Pertumbuhan-dan-Peluruhan-2016-2016/menu3.html
https://www.slideshare.net/mobile/Karellagaemgyu/deret-matematika
Blog Pendidikan: Makalah Bunga Majemuk (pitto4492.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai