Qardhul hasan adalah pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar
sebesar pokok utangnya), pinjaman uang seperti inilah yang sesuai dengan ketentuan syariah
(tidak ada riba), karena kalau meminjamkan uang maka ia tidak boleh meminta pengembalian
yang lebih besar dari pinjaman yang diberikan. Pinjaman qardh bertujuan diberikan pada
orang yang membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan finansial, untuk tujuan sosial atau
kemanusiaan. Sumber hukumnya terdapat pada Al-Quran (Qs 2:280) dan As-Sunah. Rukun
dan ketentuan syariah dalam qardhul hasan sebagai berikut. Rukun qardhul hasan ada tiga
diantaranya: pelaku yang terdiri dari pemberi dan penerima pinjaman; objek akad, berupa
uang yang dipinjamkan; ijab Kabul/serah terima. Sedangkan ketentuan syariahnya yaitu:
1. Pelaku harus cakap hukum dan balig
2. Objek akad
a. Jelas nilai pinjamannya dan waktu pelunasannya
b. Peminjam diwajibkan membayar pokok pinjaman pada waktu yang telah
disepakati.
c. Apabila peminjam mengalami kesulitan keuangan, maka watu peminjaman dapat
diperpanjang atau menghapuskan sebagian atau seluruh kewajibannya.
3. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan
cara-cara komunikasi modern.
Pelaporan qardhul hasan disajikan tersendiri dalam laporan sumber dan penggunaan
dana qardhul hasan tersebut bukan aset perusahaan. Oleh sebab itu, seluruhnya dicatat dengan
dana akun kebajikan dan dibuat buku besar pembantu atas dana kebajikan berdasarkan jenis
dana kebajikan yang diterima atau yang dikeluarkan. Jadi pencatatannya sebagai berikut:
xxx
xxx
Untuk penerimaan dana yang berasal dari denda dan pendapatan nonhalal, jurnal:
Dr. Dana Kebajikan-Kas
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Cr. Utang
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
xxx
xxx
Jika utang yang dialihkan harus dilunasi dalam jangka pendek maka ujrah (fee) yang
dibayarkan diakui pada saat terjadinya, jurnal:
xxx
Cr. Kas
xxx
Jika utang yang dialihkan dilunasi dalam jangka pangka panjang maka ujrah (fee)
yang dibayar diakui sebagai beban tangguhan, jurnal:
Dr. Beban Tangguhan Hawalah
xxx
Cr. Kas
xxx
Beban diakui melalui amortisasi beban tangguhan secara garis lurus, jurnal:
Dr. Beban Hawalah
xxx
xxx
Biaya transaksi hawalah seperti biaya legal dan biaya administrasi diakui sebagai
beban pada saat terjadinya, jurnal:
Dr. Beban Hawalah
xxx
Cr. Kas
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
Jika piutang dari muhil akan dilunasi dalam jangka pendek, jurnal:
Dr. Kas
xxx
xxx
Jika piutang dari muhil akan dilunasi dalam jangka panjang, ketika muhalalaih
menerima feel ujrah sekaligus, jurnal:
Dr. Kas
xxx
xxx
diterima dimuka secara
xxx
xxx
xxx
xxx
ditentukan secara spesifik, tidak terkait dengan orang lain (dalam hal kepemilikan).
(b) utang, nilai utang harus jelas demikian juga tanggal jatuh temponya.
3. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan
cara-cara komunikasi modern.
Perlakuan akuntansi rahn adalah sebagai berikut:
xxx
Cr. Kas
xxx
Pada saat menerima uang untuk biaya pemeliharaan dan penyimpanan, jurnal:
Dr. Kas
xxx
Cr. Pendapatan
xxx
Pada saat mengekluarkan biaya untuk biaya pemaliharaan dan penyimpanan, jurnal:
Dr. Beban
xxx
Cr. Kas
xxx
Pada saat pelunasan uang pinjaman, barang gadai dikembalikan dengan membuat
tanda serah terima barang, jurnal:
Dr. Kas
xxx
Cr. Piutang
xxx
Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi dan kemudian gadai dijual oleh
pihak yang menggadaikan, jurnal:
Dr. Kas
Cr. Piutang
xxx
xxx
xxx
Cr. Utang
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
Jika pada saat jatuh tempo, uang tidak dapat dilunasi sehingga barang gadai dijual
pada saat penjualan barang gadai, jurnal:
Dr. Kas
xxx
xxx
xxx
xxx
Cr. Asset
xxx
Pelunasan utang atas barang yang dijual pihak yang menggadai, jurnal:
Dr. Utang
Cr. Kas
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Charge Card dan Syariah Card merupakan salah satu produk dari perbankan syariah,
sedangkan yang digunakan adalah kombinasi dari akad-akad yang telah dijelaskan
sebelumnya. Charge Card adalah fasilitas kartu talangan yang dipergunakan oleh pemegang
kartu (hamil al-bithaqah) sebagai alat bayar atau pengambilan uang tunai pada tempat-tempat
tertentu yang harus dibayar lunas kepada pihak yang member tanlangan pada waktu aynga
telah ditetapkan. (fatwa DSN MUI No. 42/DSN MUI/V/2004)
Syariah Card adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit hubungan hokum
(berdasarkan sistem yang sudah ada ) antara para pihak berdasarkan prinsip syariah. Kedua
jenis kartu tersebut merupakan pola pembiayaan seperti halnya kartu kredit dan kartu debit di
bank konvensional. Hanya saja charge dan syariah card tidak mengenakan bunga, tetapi
mengenakan fee atas kenaggotaan dan transaksi yang dilakukan. Sumber hukumnya adalah
Al-Quran yaitu QS. Al-Isra (17) ; 26-27) dan Hadist
Rukun dan Ketentuan Syariah
Transaksi ini merupakan implementasi dari gabungan akad, maka rukun dan ketentun
syariahnya akan merujuk pada rukun dan ketentuan syariah dari akad khafalah, ijarah, dan
qard.
Perlakuan Akuntansi
Transaksi ini merupakan implementasi dari gabungan akad, maka rukun dan
ketentuan syariahnya akan merujuk pada perlakuan akuntansi dan akad khafalah, ijarah dan
qard hasan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Sri, Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.