Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan dan
kelancaran. Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu bagian dari tugas Karya
Ilmiah Biologi semester 1. Selain itu, penulisan karya ilmiah ini sebagai bentuk
kegelisahan saya terhadap banyaknya penyalahgunaan ganja di Indonesia.

Terwujudnya karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan, motivasi, dan bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini. Terima kasih kepada Umi Nilma Herrita sebagai
pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Tak ada yang sempurna di dunia ini, begitupun dengan


penulisan karya ilmiah ini. Tentunya penulis tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan baik pada teknik penulis maupun dalam
materi yang disampaikan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf
jika ada kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak agar lebih baik kedepannya.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan pembaca. Akhir kata, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan dalam
penulisan karya ilmiah ini.

Padang Panjang, 27 November 2017

Luthfi Hanif

i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................
....................i Daftar
Isi.........................................................................................................
...............ii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................
.....................................1
1.1 Latar
Belakang.....................................................................
....................................1
1.2 Rumusan
Masalah.....................................................................
...............................1
1.3 Ruang Lingkup
Kajian...........................................................
..................................2
1.4 Tujuan
Penelitian...................................................................................
..................2
1.5 Manfaat
Penelitian....................................................................
...............................2
1.6
Hipotesis..........................................................................................
.........................2
BAB II LANDASAN
TEORI........................................................................................3
2.1 Tanaman Ganja

ii
.......................................................................................................
3
2.2 Pemanfaatan Tanaman
Ganja...................................................................................5
2.3 Budidaya Tanaman
Ganja........................................................................................6
2.4 Pengaruh Ganja Terhadap Tubu
h.............................................................................6
BAB III PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN........................................................9
3.1 Manfaat Tanaman Ganja bagi Kesehata
n.................................................................9
3.2 Bahaya Tanaman Ganja bagi
Kesehatan................................................................11
3.3 Pelegalan Ganja di Indonesi
a.................................................................................13
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN ...................................................................15
4.1
Kesimpulan .........................................................................................
..................15
4.2
Saran ..................................................................................................
...................15
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................
.........16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sudah hampir 5 dekade terakhir, Indonesia telah
mengalami darurat narkoba. Hal ini tentunya menghambat
perealisasian cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi suatu
negara maju. Dikarenakan banyaknya generasi muda yang
rusak akibat barang haram ini. Permasalahan ini didukung
dengan tumbuh suburnya beberapa jenis tanaman-tanaman
narkoba di Indonesia, salah satunya adalah ganja. Ganja
tumbuh subur dibeberapa daerah di Indonesia, diantaranya
Aceh. Penggunaan ganja ilegal di Indonesia pun juga cukup
besar.
Di beberapa negara maju di dunia, penggunaan ganja
dilegalkan. Hal ini mengacu pada banyak manfaat dari
tanaman ini. Namun, di Indonesia sendiri penggunaan
tanaman ini malah diilegalkan. Lalu, mengapa hal itu dapat
terjadi ?
Menurut pandangan penulis, hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang
manfaat ganja itu sendiri. Umumnya pemahaman seseorang
tentang ganja hanyalah sebatas tanaman yang memabukkan.
Tetapi, bila ditelaah lebih jauh manfaat tanaman ini sangat
besar.
Ganja memiliki kandungan-kandungan bermanfaat yang
dapat menyembuhkan berbagai penyakit, teramasuk penyakit
berbahaya sekalipun. Baru-baru ini sebuah penelitian
menjelaskan bahwa ganja dapat menghambat perkembangan
virus HIV pada tubuh manusia. Virus yang menyebabkan
penyakit AIDS, yang masih belum ditemukan obatnya sampai
saat ini.
Hal inilah yang mendasari penulis untuk menyusun karya
ilmiah ini. Keinginan untuk mengubah stigma negatif

1
masyarakat terhadap ganja dan membuka cakrawala baru
bahwa tanaman ini sangatlah bermanfaat. Tetapi karena
waktu yang terbatas, dan kurangnya fasilitas. Saya sebagai
penulis hanya akan memaparkan pengamatan saya tanpa
melakukan penelitian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
sebelumnya, pada karya ilmiah kali ini penulis akan
membahas beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut :

1. Apa saja kandungan yang terdapat pada ganja ?


2. Apa saja manfaat dan bahaya ganja bagi manusia ?
3. Bagaimana pengaruh ganja terhadap kesehatan manusia ?
4. Mengapa Indonesia meilegalkan penggunakan ganja ?
5. Jika benar bermanfaat, haruskah Indonesia melegalkan
penggunaan ganja ?
6. Bagaimana solusi penggunaan ganja di Indonesia ?
1.3 RUANG LINGKUP KAJIAN
Ruang lingkup karya ilmiah ini yaitu akan membahas mengenai
ganja dan kandungan di dalamnya. Selain itu, juga akan membahas
mengenai manfaat dan bahaya bagi tubuh jika digunakan secara
berlebihan. Alasan-alasan mengenai peilegalan ganja di Indonesia
juga akan dibahas.

1.4 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk membuktikan


bahwa sebenarnya ganja memiliki banyak sekali manfaat dibanding
mudharatnya, jika masyarakat mengetahui cara penggunaannya.
Penulis juga ingin mengubah stigma negatif pembaca terhadap
tanaman ganja yang hanya dianggap sebatas tanaman narkoba.

1.5 MANFAAT PENULISAN


Dengan penulisan karya tulis ini diharapkan bisa memberikan

2
banyak manfaat untuk berbagai pihak. Bagi penulis sendiri sebagai
seorang remaja dan pelajar akan mendapatkan pengetahuan-
pengetahuan baru mengenai tanaman ganja, dan bagi pembaca
juga akan menambah pengetahuan serta dapat mengubah
pandangan buruk terhadap tanaman ini yang telah tertanam dalam
pikiran masyarakat.
1.6 HIPOTESIS
Sebagai tanaman herba, tentunya tanaman ini memiliki khasiat-
khasiat bagi tubuh manusia. Menurut saya, kandungan pada Ganja
juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit yang mungkin belum
ditemukan obatnya hingga saat ini. Tapi, sebagai salah satu
tanaman narkotika tentunya tanaman ini juga memiliki dampak
buruk bagi kesehatan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tanaman Ganja
Ganja

3
Klasifikasi ilmiah
Kingdo Plantae
m:
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Famili: Cannabaceae
Genus: Cannabis
Spesies: C. sativa
Nama binomial
Cannabis sativa
Linnaeus
Subspesies
C. sativa L. subsp. sativa
C. sativa L. subsp. indica
https://id.wikipedia.org/wiki/Ganja
Ganja (Cannabis sativa) adalah tumbuhan budidaya penghasil
serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika karena adanya
kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan
tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok
mariyuana.
Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter.
Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman
berbeda (berumah dua). Bunganya kecil-kecil dalam dompolan di
ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan
ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer
di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun
ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme
yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di
India, sebagian Sadhuyang menyembah dewa Shiva menggunakan
produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan
dengan cara menghisap hashish melalui pipa chilam/chillum, dan
dengan meminum bhang.
Sejak 10 Desember 2013, Uruguay melegalkan ganja untuk

4
diperjualbelikan dan dikonsumsi di negara tersebut.
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau
tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda
dengan obat-obatan terlarang jenis lain yang menggunakan bahan-
bahan sintetik atau semi sintetik dan merusak sel-sel otak, yang
sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara
pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euforia
(rasa gembira) yang berlebihan serta hilangnya konsentrasi untuk
berpikir di antara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah pengguna akan menjadi malas
dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi
kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa
kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan
marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit,
dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak
juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreativitas dalam
berpikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan
musisi).
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreativitas),
juga dipengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis
ganja yang dianggap membantu kreativitas adalah hasil silangan
modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis
sativa" dari Bara. Jenis ganja silangan inilah yang tumbuh di
Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu.
Segolongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat
mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi
aktif, terutama dalam berpikir kreatif (bukan aktif secara fisik
seperti efek yang dihasilkan metamfetamin). Ganja, hingga detik ini,
tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun
kecanduan. Bahkan, pada masa lalu dianggap sebagai tanaman luar
biasa, di mana hampir semua unsur yang ada padanya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak

5
belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-
obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya
menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat
kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan
obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Dalam penelitian ilmiah dengan metode systematic review yang
membandingkan efektifitas ganja sebagai obat antiemetic
didapatkan hasil ganja memang efektif sebagai obat antiemetic
dibanding prochlorperazine, metoclopramide, chlorpromazine,
thiethylperazine, haloperidol, domperidone, atau alizapride, tetapi
pengunaannya sangat dibatasi dosisnya, karena sejumlah pasien
mengalami gejala efek psikotropika dari ganja yang sangat
berbahaya seperti pusing, depresi, halusinasi, paranoia, dan juga
arterial hypotension.

2.2 Pemanfaatan Tanaman Ganja


Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan
digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak.
Namun, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan
kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam
untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di
beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk
kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang
ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah
atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja,
di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti
rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang
disebut bong.

6
2.3 Budidaya Tanaman Ganja
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan
beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai
membudidayakannya dalam rumah kaca.
Di Indonesia, ganja dibudidayakan secara ilegal di Provinsi Aceh.
Biasanya ganja ditanam pada awal musim penghujan, menjelang
kemarau sudah bisa dipanen hasilnya.
Tumbuh suburnya tanaman ganja di Indonesia juga berdampak
pada banyaknya pemusnahan yang dilakukan oleh aparat.
Berdasarkan data tahun 2007-2011 eradikasi (pemusnahan) lahan
ganja di Indonesia sangat besar.

https://www.slideshare.net/agus-popi/data-narkoba-5-tahun-terakhir

Hasil panen ganja berupa daun berikut ranting dan bunga serta
buahnya berupa biji-biji kecil. Campuran daun, ranting, bunga, dan
buah yang telah dikeringkan inilah yang biasa dilinting menjadi
rokok mariyuana. Kalau bunga betinanya diekstrak, akan dihasilkan
damar pekat yang disebut hasyis.

2.4 Pengaruh Ganja Terhadap Tubuh

7
Ganja termasuk ke dalam herba, karena bisa digunakan untuk
mengatasi kondisi tertentu selama mengikuti supervisi medis. Meski
demikian, pemakaian ganja sebagai obat masih belum dilegalkan
secara hukum oleh pemerintah. Penggunaan tanaman ganja tanpa
didasari oleh indikasi medis dan tidak di bawah pengawasan dokter,
dalam hal ini sebatas untuk kesenangan, akan memberikan dampak
negatif pada berbagai organ dan juga pada kesehatan penggunanya
secara umum.
Beberapa efek ganja bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1. Paru-paru

Menurut beberapa penelitian, kandungan tar pada ganja hampir


tiga kali lipat lebih tinggi dari tar tembakau. Selain itu, asap ganja
juga diduga memiliki kandungan zat penyebab kanker 70% lebih
banyak dari asap rokok tembakau. Oleh karena itu, risiko Anda
terkena kanker paru-paru pun semakin tinggi, terutama jika
pemakaian ganja dalam waktu lama, meski hal ini masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut. Dan jika Anda merokok
dengan campuran ganja dan tembakau, risiko penyakit paru-paru
akan lebih tinggi.
2. Otak

Terlalu lama menggunakan ganja dapat menyebabkan gangguan


pada kemampuan berpikir, kehilangan memori, dan
menghambat fungsi otak. Penelitian dengan memanfaatkan
pemindaian MRI otak menunjukkan adanya perubahan struktur di
bagian tertentu pada otak pengguna ganja dalam jangka panjang.
Perubahan ini juga memengaruhi kinerja otak.
3. Kesehatan mental
Biasa mengisap ganja diduga memperburuk atau meningkatkan
risiko kambuhnya gejala psikotik (psikosis) pada
penderita skizofrenia. Selain itu, efek ganja juga bisa menimbulkan
halusinasi (melihat hal-hal yang tidak benar-benar ada), delusi
(percaya dan meyakini hal-hal yang tidak benar),  rasa cemas, dan
serangan panik. Penggunaan ganja dalam jangka panjang juga

8
memungkinkan seseorang untuk terkena gejala putus obat, yang
meliputi insomnia, perubahan mood, dan penurunan nafsu makan.
Risiko ketergantungan ganja juga bisa terjadi. Risiko
terkena psikosis akan lebih tinggi jika Anda mulai menggunakan
ganja di usia remaja, atau memiliki riwayat penyakit mental dalam
keluarga.
4. Sistem peredaran darah
Beberapa saat setelah mengisap ganja, detak jantung Anda akan
bertambah 20-50 denyut per menit. Efek ganja ini berlangsung
sampai tiga jam. Bagi penderita penyakit jantung, detak jantung
yang lebih cepat ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah
dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata
menjadi merah karena pembuluh darah diperlebar.
5. Sistem pencernaan
Mengisap ganja dapat menyebabkan rasa menyengat atau
sensasi terbakar (rasa perih) di mulut dan tenggorokan. Untuk ganja
yang dikonsumsi secara ditelan (oral) makan dapat menimbulkan
mual dan muntah. Namun pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi, efek ganja justru terlihat dapat mengobati gejala mual
dan muntah.
6. Sistem kekebalan tubuh
Efek ganja bisa membuat sistem kekebalan tubuh melemah.
Penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara penggunaan
ganja dengan meningkatknya risiko terkena penyakit yang dapat
melemahkan kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS. Akibatnya, tubuh
menjadi semakin sulit melawan infeksi.
7. Kehamilan dan menyusui
Mengisap ganja selama kehamilan dapat memengaruhi
perkembangan otak janin, memperlambat pertumbuhan janin,
menyebabkan kecacatan dan gangguan pada janin, serta leukemia.
Selain itu, mencampur ganja dan tembakau juga diduga
meningkatkan risiko bayi terlahir prematur atau terlahir dengan

9
berat badan rendah. Ibu yang mengonsumsi ganja ketika menyusui
dapat membuat zat kimia dalam mariyuana yang disebut
tetrahydrocannabinol (THC) masuk ke dalam ASI. Akibatnya,
pertumbuhan bayi akan terhambat.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Manfaat Tanaman Ganja bagi Kesehatan
Berdasarkaan pemaparan teori pada bab sebelumnya, diketahui
bahwa Ganja 'Cannabis Sativa' merupakan tanaman herba yang
didalamnya terkandung zat tetrahidrokanabinol (THC) yang
menyebabkan penggunanya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab). Sebagai tanaman herba tentunya
Ganja memiliki manfaat-manfaat yang memberi keuntungan bagi
manusia. Diantara manfaat tanaman ini adalah sebagai berikut :
1. Menghambat penyakit alzheimer yang menyerang otak
Berdasarkan penelitian oleh Scripps Research Institute, ganja
diketahui bisa memperlambat penyakit Alzheimer yang menyerang
otak. Hasil ini juga telah diterbitkan dalam jurnal Molecular

10
Pharmaceutics.
2. Sebagai obat penenang yang menghilangkan kecemasan
Peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa ganja
memiliki efek yang bisa membantu menenangkan kecemasan
seseorang. Tentu saja, hal ini hanya berlaku dengan penggunaan
ganja dalam dosis yang tepat. Penggunaan ganja dalam dosis tinggi
justru bisa memberikan efek sebaliknya yaitu meningkatkan
kecemasan dan pikiran paranoid.
3. Penghilang sakit nyeri.
Ganja diketahui bisa meredakan rasa sakit dan nyeri, serta
peradangan yang berkaitan dengan penyakit arthritis.
4. Mematikan beberapa sel kanker
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Cancer
Therapeutics menemukan bahwa zat cannabidiol yang terdapat
dalam ganja bisa 'mematikan' gen bernama "Id-1" yang digunakan
sel kanker untuk menyebar ke seluruh tubuh.
5. Menghentikan serangan epilepsi
Dalam sebuah penelitian di Virginia Commonwealth University,
peneliti menemukan bahwa ganja bisa digunakan untuk
menghentikan serangan epilepsi. Meski begitu, penelitian ini baru
dilakukan pada hewan dan belum diujicobakan pada manusia.
6. Sebagai obat penyakit glukoma
Ganja bisa digunakan untuk mengatasi dan mencegah mata terkena
penyakit glaukoma, yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf
optik, dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Ganja mengurangi tekanan tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, orang
yang membakar ganja dapat menurunkan intraocular pressure (IOP) pada orang
dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma. Efek ganja bisa
memperlambat proses terjadinya penyakit ini, sekaligus mencegah kebutaan.
7. Menjaga kesehatan paru-paru
Penelitian dalam Journal of the American Medical Association
menemukan bahwa ganja bisa meningkatkan kapasitas paru-paru.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical

11
Association pada Januari 2012, ganja tidak merusak fungsi paru-paru dan bahkan bisa
meningkatkan kapasitas paru-paru. Dalam penelitian tersebut, para peneliti
mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda sepanjang kurang lebih 20 tahun.
Perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu tersebut, tapi
pengguna ganja malah memperlihatkan peningkatan kapasitas paru-parunya. Hal ini
bertentangan dengan kepercayaan banyak orang bahwa ganja bisa
menurunkan kapasitas dan kemampuan paru-paru.
8. Menurunkan gejala multiple sclerosis.
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang saraf-
saraf pusat seperti saraf otak, sumsum tulang belakang, dan saraf
optik. Sebuah penelitian yang dilakukan di Canadian Medical
Association Journal menemukan bahwa cannabioids yang ditemukan
dalam ganja bisa menurunkan gejala dan rasa sakit yang
disebabkan oleh MS.
9. Mengatasi rasa mual
Ganja mengandung minimal 60 zat kimia yang disebut
cannabinoids serta THC yang bisa memberikan efek 'melayang'
pada penggunanya. Meski begitu, dalam takaran dan cara yang
tepat, THC juga bisa digunakan untuk mengatasi rasa mulai,
termasuk juga terdapat dalam obat yang bisa menyebabkan rasa
mual.
10. Penyakit parkinson
Penelitian yang diterbitkan dalam medPage Today menemukan
bahwa ganja bisa digunakan untuk mengatasi tremor dan
meningkatkan kemampuan motorik pada pasien yang terkena
penyakit parkinson.

Namun, akhir-akhir ini yang mengejutkan adalah adanya


penelitian yang mengatakan bahwa Ganja dapat menyembuhkan
penyakit HIV/AIDS. Penyakit yang masih belum ditemukan obatnya
sampai sekarang. HIV/AIDS ini adalah penyakit yang sangat membahayakan,
karena si penderita penyakit ini seringkali berakhir dengan kematian. HIV/AIDS ini
adalah suatu penyakit dimana sebuah virus menginfeksi sistem imun manusia yang

12
ditumpanginya, hal ini menyebabkan penderita mengalami penurunan sistem imun
atau kekebalan tubuh dari waktu kewaktu.
Penggunaan Ganja pada penderita HIV/AIDS menyebabkan penurunan depresi
dan kegelisahan atau kecemasan (anxiety), serta peningkatan nafsu makan. Seperti
yang kita ketahui, hilangnya nafsu makan dan berat badan pada pengidap HIV/AIDS
sangatlah fatal sebab kekebalan tubuh mereka yang sudah melemah dan sangat rentan
terhadap berbagai bentuk infeksi akan semakin terpuruk.
Dampak dari penggunaan ganja yang meningkatkan nafsu makan sangat
mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan hidup mereka. Selain itu pasien AIDS
juga menyatakan bahwa penggunaan ganja meningkatkan kesenangan (pleasure) dan
menghilangkan rasa sakit (pain). Bahkan, ganja merupakan obat dengan risiko yang
jauh lebih rendah dibanding obat lainnya yang digunakan oleh penderita HIV.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa
Ganja dapat menghentikan virus HIV pada tubuh penderitanya.

3.2 Bahaya Tanaman Ganja bagi Kesehatan


Meskipun secara medis memiliki manfaat yang penting, tapi kalau
penggunaannya tidak digunakan dengan baik dan bijak, dan juga berlebihan, Anda
mungkin justru akan mengalami kerugian bagi diri Anda sendiri. Belum lagi, belum
ada penelitian tentang efek jangka panjang penggunaan ganja. Berikut bahaya ganja
dan efek buruk bagi kesehatan jasmani dan mental yang ditimbulkan jika
mengonsumsi ganja:
1. Kehilangan kendali
Salah satu efek samping ganja ini sangat dikenal di masyarakat luas adalah ganja
bisa menyebabkan seseorang hilang kendali, menyebabkan halusinasi, amnesia,
peningkatan sensasi, dan eurofia. Oleh karena itu bahan obat-obatan ini berstasur
ilegal di negara kita.
2. Kecanduan
Ganja memiliki kadar bahan adiktif sehingga dapat menyebabkan
ketergantungan. Lebih berbahaya lagi, pengguna ganja akan ketagihan mengonsumsi
marijuana hingga menjadi ketergantuingan. Dampak buruknya dapat menyebabkan
berbagai efek negatif hingga overdosis.
3. Sakit jiwa
Efek dan bahaya menghisap ganja yang satu ini merupakan lanjutan dari efek

13
sebelumnya yaitu kehilangan kendali, akibat penggunaan ganja yang berlebihan. Si
penggunga makin lama akan kehilangan kendali atas dirinya. Pada suatu saat si
pengguna akan benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya dan bahkan bisa
mengalami gangguan jiwa jika tidak segera ditangani.
4. Menganggu sistem reproduksi
Melalui proses penelitian diketahui bahwa ganja membuat hormon testosterone,
oleh karena itu dapat mengurangi jumlah sperma, dan dampak selanjutnya adalah
menurunnya vitalitas pria atau bahkan menyebabkan mandul.
5. Meningkatnya kriminalitas
Mungkin banyak yang bertanya apa hubungannya kriminalitas dengan ganja?
Ganja membuat orang ketergantungan hingga menguras uangnya. Jika sudah habis
terkuras, tentu akan berusaha untuk mendapatkan uang dan membeli ganja. Di saat
tertentu di mana pengguna sudah bergantung pada ganja maka ia melakukan apapun
untuk mendapatkan ganja walaupun dengan cara kriminalitas sekalipun.
Ganja termasuk jenis zat yang paling tidak berbahaya jika dibandingkan dengan
jenis narkotika lainnya. Termasuk bila dibandingkan dengan beberapa zat legal,
seperti alkohol dan nikotin, yang terkandung dalam sebatang rokok. Bahkan sebuah
penelitian mengatakan bahwa ‘dampak besar ganja dan berkelanjutan’ pada otak
remaja terlalu dilebih-lebihkan. Dalam penelitian ini yang diikuti oleh 2.152
pengguna ganja dan 6.575 orang yang melakukan pengguanaan minimal, didapatkan
hasil ditemukan efek "kecil tapi secara statistik signifikan" yang terkait pada
pengguna berat atau sering. Meski cukup signifikan secara statistik, tapi efek ini
menyusut ketika para pengguna berhenti merokok sebelum melakukan tes. Tak hanya
itu, dalam periode 72 jam, efek ini berhenti seiring penghentian penggunaan hingga
tidak ada dampak yang terlihat pada perilaku mereka. Para peneliti juga tidak
menemukan bukti bahwa penggunaan ganja sebelumnya memiliki efek jangka
panjang yang lebih serius pada remaja.

3.3 Pelegalan Ganja di Indonesia


Melirik pada hal ini, layakkah Indonesia untuk melegalkan penggunaan Ganja ?
Sejumlah negara di Amerika, Eropa, dan benua lainnya telah melegalisasikan
ganja dengan peraturan negara masing-masing. Legalisasi ganja di beberapa negara
tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda. Namun kebanyakan alasannya adalah
karena khasiat ganja yang bisa digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu.

14
1. Ganja lebih aman dibandingkan alkohol dan rokok yang legal
Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2010 membuktikan bahwa zat
aktif dalam ganja lebih aman dibandingkan dengan zat aktif yang terkandung dalam
alkohol dan tobacco atau rokok. Stigma negatif yang ada dalam ganja membuat
seakan-akan ganja lebih membahayakan dibandingkan dengan zat aktif lain yang
legal.
2. Tingkat ketergantungannya sangat rendah
Dr. Sanjay Gupta, Chief Medical Correspondent CNN Amerika menemukan
bahwa ternyata hanya 9-10 persen dari pengguna ganja dewasa yang mengalami
kecanduan. Berbeda dengan kokain yang memiliki 20 persen penggunanya yang
mengalami kecanduan. Yang lebih parah adalah rokok dengan 30 persen
penggunanya mengalami kecanduan.
3. Ganja dapat menjadi obat tidur yang aman dan efektif
National Cancer Institute menyatakan bahwa pasiennya yang menggunakan
semprotan ekstrak tanaman ganja terbukti mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.
Seorang peneliti dalam Clinical Pharmacology Therapy pada 1976 juga mengatakan
bahwa zat THC lah yang aktif meningkatkan kualitas tidur seseorang.
4. Ganja bermanfaat untuk pengobatan
Sebuah artikel dalam Discovery Health, menyatakan bahwa ganja dapat
mengurangi rasa mual. Seseorang yang menjalani chemotherapy biasanya mengalami
rasa mual sebagai efek samping dari terapi yang ia jalani. Oleh karena itu ganja dapat
diberikan kepada pasien setelah melakukan chemotherapy untuk mengurangi rasa
mual. Selain itu ganja juga dapat menambah nafsu makan kepada penderita
HIV/AIDS. Serta ganja terbukti untuk merelaksasikan otot tegang dan dapat menjadi
sebagai pain killer.
Tapi, jika melihat kondisi masyarakat Indonesia sekarang dengan stigma negatif
terhadap tanaman ini dan kurangnya pengetahuan akan manfaat Ganja. Saya sebagai
penulis berpendapat bahwa, belum saatnya pelegalisasian Ganja di realisasikan.
Ditambah kurang progresifnya pemerintah terhadap permasalahan narkoba, saya pikir
pelegalisasian Ganja hanya akan meningkatkan pengguna narkoba di Indonesia.
Sementara, menurut penulis solusi yang tepat untuk penggunaan ganja di
Indonesia adalah dengan membatasi penggunaannya hanya untuk keperluan medis
saja. Bukan untuk digunakan secara bebas dikalangan masyarakat.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama berjalannya waktu, ilmu pengetahuan juga terus berkembang dan
manusia dengan akal cerdasnya selalu menemukan hal yang baru, dimulai

16
dengan ditemukannya khasiat Ganja, hingga penelitian bahwa
Ganja dapat menghambat pertumbuhan virus HIV.
Dengan predikatnya sebagai tanaman narkotika, tentunya tanaman
ini memiliki efek bahaya bagi tubuh. Diantaranya, menyebabkan
rasa euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Namun, bukan berarti tanaman ini tidak memiliki manfaat. Dalam
bidang medis, manfaat ganja sangatlah besar. Diantaranya adalah
sebagai obat dari berbagai penyakit.
Meskipun demikian, penggunaan Ganja tidaklah bebas. Termasuk di
Indonesia, dimana masih rendahnya pengetahuan masyarakat
terhadap tanaman ini yang hanya sebatas tanaman narkotika. Akan
sangat berbahaya jika pelegalan tanaman ini direalisasikan.

4.2 Saran
Saran dari penulis kepada para pembaca adalah agar pembaca
dapat memanfaatkan karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin. Serta
dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan pada
ganja itu sendiri, untuk membuktikan kebenaran mengenai karya
ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.merdeka.com/sehat/10-manfaat-mengejutkan-ganja-untuk-
kesehatan.html

17
2. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/4-manfaat-medis-ganja-bagi-tubuh/
3. https://www.kaskus.co.id/thread/52d569b0bccb1759458b4844/hot-8-alasan-
amerika-melegalkan-ganja/
4. https://doktersehat.com/bahaya-pengguna-ganja/
5. https://hellosehat.com/hidup-sehat/bahaya-ganja-atau-alkohol/
6. http://okke-kriswidianto.blogspot.com/2015/09/ganja-berperan-mengobati-
hivaids.html
7. http://www.lgn.or.id/hari-aids-sedunia-persilahkan-ganja-medis-membantumu-
odha/
8. http://www.lintasnasional.com/2015/11/06/ini-alasannya-sejumlah-negara-
melegalkan-ganja/
9. https://www.dw.com/id/menuju-jalan-panjang-pelegalan-mariyuana-di-
indonesia/a-44566925
10. https://sains.kompas.com/read/2018/04/19/120500923/penelitian-baru--bahaya-
ganja-pada-otak-remaja-dilebih-lebihkan
11. https://www.teddyrustandi.com/2014/03/thc-kandungan-zat-pada-ganja-yang-
bikin.html

18

Anda mungkin juga menyukai