Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan Ibu
Siti Rofiah yang telah memberikan pemahaman dan sarannya dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini. Kami berharap, karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini.

Samarinda, 5 Oktober 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prakarya mempunyai peranan penting dalam pengembangan kreativitas dan


mengembangkan menjadi sebuah inovasi baru. Sedangkan kewirausahaan (dalam bahasa
Inggris: entrepreneurship) ialah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi untuk kehidupan.

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki
keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah.
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter
masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Seiring
dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di
berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. 
Adapun modifikasi dari makanan daerah yaitu makanan khas daerah yang diberi
variasi. Variasi yang dimaksud meliputi cara pengolahan, variasi rasa, bentuk kemasan,
dsb. Namun variasi yang ditambahkan tidak boleh menghilangkan karakter masakan itu
sendiri karena biasanya karakter makanan itu mencerminkan karakter masyarakat
daerahnya.
Bayam atau “Amaranthus sp.” adalah salah satu tanaman sayuran yang dapat di
budidayakan di dataran rendah dan dataran tinggi. Bayam ini memiliki dua jenis yang
dapat di budidayakan yaitu bayam putih (Amaranthus tricolor) dan bayam cabut
(Amaranthus hibrydus L). Tanaman bayam memiliki batang tumbuh dengan tegak, tebal
dan banyak mengandung air. Bayam memiliki daun tunggal, berwarna hijau muda dan
tua, berbentuk bulat memanjang serta oval. Daun bayam inilah yang banyak dikonsumsi
menjadi berbagai hidangan. Salah satunya menjadi keripik bayam. Keripik bayam sendiri
merupakan makanan khas daerah kota Malang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk variasi dari makanan khas daerah?
2. Dimana kita bisa mendapatkan tanaman bayam?
3. Mengapa keripik bayam bisa di modifikasi?
4. Bagaimana proses pembuatan keripik bayam yang telah di modifikasi?
5. Kapan tanaman bayam dapat dipetik?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja bentuk variasi dari makanan khas daerah;
2. Untuk mengetahui dimana kita bisa mendapatkan tanaman bayam;
3. Untuk mengetahui mengapa keripik bayam bisa di modifikasi;
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan keripik bayam yang telah di
modifikasi;
5. Untuk mengetahui kapan tanaman dapat dipetik.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah kita bisa membuat usaha
kecil dalam modifikasi makanan daerah. Makanan khas daerah diolah agar lebih
bervariasi dan mempunyai nilai jual (ekonomi). Diharapkan agar kegiatan memodifikasi
makanan daerah ini bisa menambah wawasan dan khususnya bagi kalangan remaja.
Keuntungan yang di dapat dari usaha ini juga menjanjikan, dimana modal yang
dibutuhkan cukup murah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengenalan Bayam

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi


daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

B. Sejarah Bayam

Tanaman budidaya bayam berasal dari daerah Amerika tropis dan pada awalnya budidaya
bayam ditujukan sebagai tanaman hias. Budidaya bayam diperkirakan masuk ke Indonesia pada
abad 19 ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.

Saat ini sentra budidaya bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah
(3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen
antara 13.0 – 2.376 hektar.

Diperkirakan total luas panen hasil budidaya bayam di Indonesia mencapai 31.981 hektar
atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan
oleh Indonesia. Produk hasil budidaya bayam nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63
kuintal per hektar.

C. Klasifikasi Bayam

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Sub Divisi : Spermatophyta


Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliophyta

Sub Kelas : Caryophyllidae

Famili : Amaranthacea

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus L. ( Amaranthus sp.)

D. Jenis-jenis Bayam

Bayam ada yang dibudidayakan, ada juga yang tidak dibudidayakan. Bayam yang liar dan
tidak dibudidayakan ada dua jenis, yaitu bayam tanah (Amaranthus blitum L.) dan bayam berduri
(Amaranthus spinosus L.). Bayam tersebut enak dimakan walaupun agak keras. Warna
batangnya kemerah-merahan. Sementara itu, bayam yang biasa ditanam umumnya berbiji hitam,
di antaranya bayam cabut dan bayam tahun.

1. Bayam cabut (Amaranthus tricolor L.)

Batang bayam cabut atau biasa disebut bayam sekul ada yang berwarna kemerah-
merahan (bayam merah) dan ada yang hijau keputih-putihan (bayam putih). Bayam sekul
berbunga pada ketiak daun. Jenis bayam ini biasa dijual dengan akarnya dalam bentuk
ikatan sebesar lingkaran dua jari. Adapun jenis bayam cabut yang dianjurkan ditanam
ialah giti hijau dan giti merah.

2. Bayam tahun (Amaranthus hybridus L.)

Bayam tahun yang biasa disebut bayam sekop atau bayam kakap ini berdaun lebar.
Amaranthus hybridus memiliki dua varietas, yaitu varietas caudatus dan varietas paniculatus.
Varietas caudatus berdaun agak panjang, berujung runcing, dan berwarna hijau atau merah
tua. Bunganya merangkai panjang di ujung-ujung batang. Sementara itu, varietas paniculatus
memiliki dasar daun yang lebar dan berwarna hijau. Rangkaian bunganya panjang dan
tersebar di ketiak daun atau cabang, tetapi lebih teratur daripada varietas caudatus.

E. Manfaat Bayam

Hasil budidaya bayam selain dapat dikonsumi, juga bermanfaat sebagai bahan obat


tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat
penyembuh sakit disentri. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit
asma. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam.

Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji
bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan
sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak
biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang
sedang haid.

Bayam mengandung berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bayam
merupakan sumber vitamin K, mangan, magnesium, folat, serat, protein, kalsium dan
sebagainya. Bayam juga rendah kalori. Hal tersebut yang menjadikan bahwa tanaman budidaya
bayam menjadi salah satu makanan yang bernutrisi lengkap dan bermanfaat bagi kesehatan
tubuh.

Sayuran hasil budidaya bayam bermanfaat dalam melawan sel kanker dan dapat menurunkan
resiko terserang kanker sebesar 34% terutama terserang kanker rahim, kanker payudara, kanker
kulit, kanker prostat, dan kanker perut.

Bayam memiliki kandungan yang banyak mengandung neoxanthin dan violaxanthin (dua
anti-inflamasi epoxyxanthophylls) yang dapat berperan penting dalam regulasi peradangan.
Bayam memiliki tingkat mineral yang seimbang sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Folat yang terkadung dalam bayam juga membantu menurunkan tekanan
darah tinggi dan melemaskan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat mempertahankan
kelancaran sistem aliran darah.

Manfaat lain dari bayam ialah mampu mencegah diabetes, menjaga kesehatan otak dan
meningkatkan memori. Tanaman bayam juga sangat baik dalam menutrisi organ penglihatan
mata, mengobati pendarahan gusi, menutrisi tulang dan sendi, menyehatkan organ pencernaan.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


B. Pertemuan Tanggal Pengerjaan Tempat Pengerjaan
ke
1 Selasa, 10 Oktober 2017 Rumah Nabila di Jalan Anggrek
Hitam 2 no.12 komplek Batu
Alam Permai
2 Rabu, 11 Oktober 2017 Rumah Nabila di Jalan Anggrek
Hitam 2 no.12 komplek Batu
Alam Permai
Metode Penelitian
Penelitian ini membutuhkan alat
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian produk kami,
kami menggunaakan akses internet untuk mencari referensi makanan daerah yang
berasal dari Indonesia, makanan daerah yang dapat dimodifikasi, cara pengolahan
makanan daerah yang dapat dimodifikasi, serta referensi kemasan sebagai
pelindungnya.
D. Prosedur Penelitian
Teknik yang digunakan untuk membuat modifikasi dari makanan daerah adalah
pemetikan, peracikan bumbu, penggorengan, dan pemberian bumbu.
Dimulai dari memetik daun bayam dari batangnya satu persatu dan dicuci.
Kemudian meracik bumbu (rempah-rempah) dan dicampur dengan tepung dan
diberi sedikit air. Lalu daun bayam yang telah dipetik tadi dicelupkan kedalam
adonan tepung. Setelah itu digoreng dan terakhir, proses pemberian bumbu. Agar
makanan memiliki rasa dan lebih sedap.

E. Biaya Pembuatan produk

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Produk

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter
masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Perbedaan budaya
membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan
aneka jenis produk makanan yang beranekaragam pula.

Kota Malang merupakan dataran tinggi yang sejuk. Karena mempunyai iklim yang
bagus, tidak heran jika Malang mempunyai berbagai macam kebun-kebun sayuran serta buah-
buahan yang di tanam. Salah satunya tanaman bayam.

Bayam mengandung berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bayam
merupakan sumber vitamin K, mangan, magnesium, folat, serat, protein, kalsium dan
sebagainya. Bayam juga rendah kalori. Itulah mengapa tanaman bayam lebih banyak digunakan
untuk konsumsi manusia.

Bayam dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti dijadikan sayur, tumis,
perkedel, keripik, martabak, dll. Pada kesempatan ini kami akan mengolah bayam menjadi
keripik. Keripik bayam merupakan makanan khas Malang yang selalu jadi incaran para
wisatawan. Keripik bayam yang akan kami olah akan dimodifikasi dengan diberi tambahan rasa
seperti barbeque, balado, dan keju. Dengan ditambahnya rasa-rasa sebagai variasi, tentu akan
menambah nilai jual keripik bayam. Pembeli akan lebih tertarik karena rasanya yang enak.

B. Langkah-langkah Pembuatan Produk

Siapkan bahan-bahan berikut:

-3 ikat bayam (petik daunnya)

-170 gr tepung kanji

-500 gr tepung beras

-Garam dan penyedap rasa secukupnya

-Air secukupnya

-Minyak goreng
-12 siung bawang putih

-8 siung bawang merah

-10 biji kemiri

-Kunyit bubuk secukupnya

Berikut langkah-langkah pembuatannya:

1. Haluskan bawang putih, kemiri, dan bawang merah,, tambahkan garam, penyedap rasa
dan air secukupnya
2. Campur tepung kanji, kunyit bubuk, dan tepung beras dalam wadah
3. Campurkan bumbu yang telah dihaluskan ke dalam adonan tepung. Tambahkan air lagi
hingga cukup mengental
4. Panaskan minyak goreng. Gunakan api kecil saat menggoreng.
5. Celup daun bayam satu per satu ke dalam adonan yang kental tadi. Lalu goreng daun
bayam
6. Jika daun bayam telah berwarna keemasan, angkat segera daun bayam. Lalu tiriskan.
7. Jika sudah tidak ada minyak di keripik bayam. Kemas keripik bayam ke dalam kemasan.

C. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

http://coretan-berkelas.blogspot.com/2016/01/makanan-khas-daerah-pengertian-
jenis.html

https://www.pertanianku.com/mengenal-jenis-jenis-bayam/
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bayam/

Anda mungkin juga menyukai