Anda di halaman 1dari 9

PEWARISAN SIFAT PADA BUNGA SOKA (Ixora coccinea)

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Umum

Dosen pengampu:

Dian Vica Aprelia Resti, M.Pd

Oleh:

Kelompok: 7

1. Fhina Noviyanti (2281180008)


2. Siti Rochmiati (2281180025)
3. Zalza Afni Azzahra (2281180026)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG - BANTEN

2018
A. JUDUL PRAKTIKUM:
Pewarisan Sifat pada Bunga (Ixora coccinea)

B. TUJUAN :
Menganalisis dan mensimulasikan persilangan monohibrid pada bunga
soka.

C. TEMPAT DAN TANGGAL :


Tempat : Laboratorium IPA Terpadu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Tanggal: 17 Oktober 2018.

D. LANDASAN TEORI:

Pewarisan Sifat adalah ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang


diturunkan dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada
anaknya. Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir
sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala.

Istilah-istilah dalam pewarisan sifat:

a. Sifat Resesif: Alel dari gen yang tidak menghasilkan hasil yang
berfungsi; hasil yang defisien atau hasil yang jumlahnya sedikit.
(Crowder, 2006).
b. Dominan: Hasil gen fungsional,, menutup penampilan dari alel
mutan. (Crowder, 2006)
c. Intermediet: Sifat intermediet adalah sifat suatu individu yang
merupakan gabungan dari sifat kedua induknya yang memperoleh
50% gen dari parental (jantan) dan 50% gen dari parental (betina),
gen-gen tersebut memberi penampakan sifat yang sama kuat
(kodominan). (Suryo,2012)
d. Fenotipe: Kenampakan luar dari suatu individu, merupakan
kombinasi antara genotip dan keadaan lingkungan. (Crowded,
2006)
e. Genotipe: Susunan genetic, atau jumlah total, atau semua gen
dalam satu individu. (Crowder, 2006)

Orang pertama yang mengadakan percobaan perkawinan silang


ialah Gregor Mendel, seorang rahib Austria yang hidup pada tahun
1822-1884 disebuah biara laki-laki di kota kecil Brünn. Mendel
melakukan perkawinan silang yang pertama pada tanaman kacang
Ercis. (Suryo, 2012).
a. Hukum Mendel 1 (Hukum Segregasi)
Hukum mendel I disebut juga hukum segregasi menyatakan bahwa
“ pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan
akan dipisahkan dalam dua sel anak.” Hukum ini berlaku untuk
persilangan monohibrid dengan dominasi. (Campbell, 2008)
Hukum mendel I ini termasuk pada persilangan monohybrid.
b. Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokan)
Hukum mendel II dikenal dengan hukum Independent
Assortmentmenyatakan bila dua invidu berbeda satu dengan yang
lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat
yan sepasang itu tidak tergantung pada sifat pasangan yang
lainnya. (Ishahi, 2010) Hukum II Mendel ini termasuk pada
persilangan dihibrid.
Persilangan Monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat
beda. Sedangkan persilangan dihibrid merupakan persilangan
dengan dua sifat beda. (Wijayanto, 2013).
Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji
tertutup, terdiri dari monokotil dan dikotil). Terdapat dua jenis
bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika
pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut
bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada
satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan
dan betina gabung dalm satu bunga (Sujana, 2007).
Bunga soka berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan disinyalir
ada yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia. Dugaan kuat
mengenai asal usul tanaman ini lebih cenderung pada negara India
dan China, dimana di dua negara tersebut memiliki beragam jenis
tanaman soka.
Warna kelopak bunga soka ada yang merah, merah muda, ungu,
putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah
lebih banyak dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk
bunganya, penampilan batang dan daun bunga soka bisa bermacam-
macam. Ada yang lebar, ada yang sempit, ada juga yang medium
tergantung asalnya.

E. ALAT DAN BAHAN:


Alat:
1. Lup 1 buah
2. Gunting 1 buah
3. Pinset 1 buah

Bahan:

1. Bunga Soka 1 bunga

F. CARA KERJA :
1. Bunga soka dipetik menggunakan gunting dari tangkainya.
2. Diamati bunga soka menggunakan lup.
3. Disimulasikan persilangan antara bunga soka indukan merah dengan
indukan putih
G. TABEL PENGAMATAN :

GAMBAR BUNGA PENGAMATAN


Pada persilangan indukan bunga soka
merah dan bunga soka putih dihasilkan
anakan berwarna merah muda. Pada
persilangan ini termasuk pada sifat
intermediet.

1
3 1. Mahkota bunga
2. Benang sari
2 3. Putik
4. Tangkai bunga

4
H. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN :
Analisis Data:

Simulasi persilangan indukan bunga soka putih dengan bunga soka merah.

P: Genotipe: MM mm

Fenotipe: Merah x Putih

Gamet : M dan M M dan M

F1: Genotipe MM

Fenotipe Merah Muda

P2: Genotipe Mm Mm

Fenotipe Merah muda Merah muda

Gamet M dan m M dan m

F2: Gamet M m
MM Mm
M (Merah) (Merah Muda)
Mm mm
m (Merah Muda) (Putih)

Perbandingan keturunan: MM : Mm : mm

Merah: Merah muda; Putih

1 : 2 : 1
Persentase keturunan:

 MM (Merah)
1
: 𝑥 100% = 25%
4

 Mm (Merah muda)
2
: 𝑥 100% = 50%
4

 mm (Putih)
1
: 𝑥 100% = 25%
4

Pembahasan:
Pada praktikum pensimulasian persilangan bunga soka merah
dengan bunga soka putih didapatkan keturunan bunga berwarna merah
muda. Pada pensimulasian ini dilakukan dengan persilangan monohybrid.
Monohibrid adalah persilangan yang melibatkan satu sifat beda, adapun
dari sifat pembeda pada persilangan bunga soka ini adalah perbedaan pada
warnanya. Pada simulasi ini digunakan symbol (MM) pada bunga soka
merah, (mm) pada bunga soka putih dan keturunannya disimbolkan
dengan (Mm) yaitu merah muda.
Persialangan bunga soka putih dengan merah mengacu pada sifat
intermediet dimana sifat intermediet itu adalah gabungan dari sifat kedua
induknya yang memperoleh 50% gen dari parental (jantan) dan 50% gen
dari parental (betina), gen-gen tersebut memberi penampakan sifat yang
sama kuat (kodominan). Maka yang dihasilkan dari persilangan ini adalah
warna merah muda yang merupakan gabungan dari kedua indukannya. Hal
ini dapat dibuktikan pula dari persentase keturunan bunga soka merah
muda yaitu sebesar 50%.

I. KESIMPULAN DAN SARAN:


Kesimpulan:
Pewarisan sifat bunga soka merah muda diwariskan dari indukan
bunga soka merah dan bunga soka putih, dengan persilangan monohibrid
di dapat sifat intermediet. Dengan persentase keturunan pada bunga soka
merah sebesar 25%, bunga soka putih 25% dan merah muda sebanyak
50%.

Saran:
J. DAFTAR PUSTAKA:
Campbell, Reece. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga
Crowder, L.V. 2006. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Ishahi, Putra Sang. 2010. Genetika: Hukum Mendel.
(http://biologimediacentre.com diakses pada 22/10/2018 pukul 14.35)
Sujana, Arman. 2007. Kampus Lengkap Biologi. Jakarta: Mega Aksara
Suryo. 2012. Genetika. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press
Wijayanto, Dwi Agus., dkk. 2013. Penerapan Model Persamaan Diferensi
dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan Dengan Dua Sifat
Beda. Jurnal Ilmu Dasar. Vol, 14 No. 2 (https://jurnal.unej.ac.id
diakses pada 22/10/2018 pukul 15.00)

K. LAMPIRAN:

Anda mungkin juga menyukai