MENDEL
Selama abad 19 berkembang konsep tentang
heriditas Lamarck
Hipotesa Darwin Pangenesis
germ sel mengandung semua komponen sel dari
keseluruhan tubuh, yang artinya materi genetik
pada germ sell sama dengan materi genetik yang
ada pada tubuh
aditif epistatik
SINGLE GENOTIF
COMPLET DOMINAN
Aksi dominan muncul jika suatu alel berekspresi
lebih kuat dari alel lainnya. Alel yang memiliki
ekspresi lebih kuat disebut dominan,
sedang yang ekspresinya lemah disebut resesif.
Jika bentuk aksi gen bersifat komplet dominan,
maka hanya ada dua feotif,
Ikan F1 akan menghasilkan ikan berwarna (heterozigot) dan albino,
apabila dikawinkan sesamannya. F2 terdiri dari 3 genotif dan 2
fenotif, dominasi alel warna terhadap alel resesif albino terlihat pada
genotif heterozigot Aa yan menghasilkan fenotif ikan berwarna.
AA Aa (F1)
>< Aa
F2 (3:1) AA Aa aa
Non komplit dominan
V gen mmenunjukkan jumlah guanophore yang mempengaruhi warna tubuh,
fenotif. Hal menarik lagi dari fenomena non komplit dominan terjadi pada Tilapia aureta
Pada kondisi heteozigot kedua
yang memiliki gene S sebagai sekspresi gen lethal dominant. Apabila kita
alel saling mempengaruhi
membentuk fenotif baru. mengawinkan dua ikan seddle back, maka rasio genotif dan fenotif yang
Mendekati gen dominan Contoh: diharapkan adalah (1:2:1) karena homozigot dominan akan mati maka yang
Genotif Fenotif
SS death
S+ Saddleback (abnormal Dorsal .fin)
++ normal
C. Aditif
Sifat ini muncul Jika kedua alel sama sama dominan. Kontribusi
pengaruh kedua alel dalam kondisi seimbang terhadap fenotif.
Fenotif Heterozigot adalah intermediat antara dua fenotif
homozigot.
Contoh fenomena aditif pada rainbow trout. Yang memiliki gen G menghasilkan
fenotif golden, palomonia, normal pigmen
Genotif Fenotif
GG Golden
G G palomonia
GG Normal pigmen
Aksi Dua Gen pada Autosom
DOMINAN
G menghasilkan grey guppies, resesif alel g menghasilkan gold
gupy. Gen Cu mempengaruhi bentuk spine, Cu alel dominan
untuk normal spine, resesif alel cu menghasilkan bentuk spine
curvatur.
Jika dua heterozigot grey gupy dengan normal spine (Gg,Cucu) dikawinkan:
Jantan-betina G,Cu G,cu G,Cu g,cu
G,Cu
G,cu
G,Cu
g,cu
G : grey g : gold
Cu : normal Spine cu Curve spine
Rasio fenotif (9:3:3:1 (Grey-normal S, grey curve S, gold nolmal S, gold Cuve
S) ) karena aksi gen G dan Cu adalah komplit dominan (lihat tabel punnet).
B. Aditif
Interaksi gen aditif dengan 2 atau lebih loci yang sama dengan aksi
gen tungal. maka ada lebih banyak kemungkinan fenotif karena ada
banyak kemungkinan genotif.
Contoh , warna tubuh melanistik pada stock domestifikasi dari ikan Moly.
Fenotif dikontol oleh gen M dan N. Fenotif melanistik diatur oleh banyaknya
jumlah alel warna M dan N dari pasangan alel (MM,Mm, mm, NN.Nn.nn).
Genotif Jumlah Klas warna
alel warna
MM,NN 4 IV b
MM,Nn; MmNN: 3 IV a
Mm,Nn: 2 IIIb
MM,nn; mm,NN 2 IIIa
Mm,nn; mm,Nn 1 II
mm,nn 0 I
Apabila kita mengawinkan dua heterozigot Mm,Nn, frekwensi
fenotif anaknya adalah (Lihat tabel Punet)
..1: 4: 6: 4:1 ( IVb : Iva: III: II: I)
Genotif : 1:2:2:4:1:2:1:2:1
Manual prosedur:
Jantan-betina MN Mn mN mn
MN
Mn
mN
NN
Epistatik
Epistatic adalah interaksi alel dari dua loci atau lebih yang
menghasilkan fenotif yang berbeda dengan produk gen itu
sendiri. Jika kombinasi spesifik alel dari 2 gen menghasilkan
suatu fenotif, maka interaksi normal antara 2 loci menghasilkan
F2. 9:3:3:1 (Lihat tabel Punnet). Jika ada model interaksi
epistatic jumlah fenotif yang muncul berkurang menjadi 2 atau 3
tergantung tipe epistaticnya.
Dominan epistatik
Jika alel dominan pada satu lokus (lokus epistatik), menghasilkan suatu
fenotif tertentu (Khas), Gen kedua dapat berekspresi menghasilkan fenotif
jika locus pertama(epistatik) resesif homozigot. Gen kedua ini
menghasilkan dua fenotif tambahan. Rasio fenotif dominan epistatic F2.
12:3:1 (tabel punnet)
+ Jantan a
Betina
+ ++ +a
a +a aa
Genotif Fenotif
SS,nn: Ss,nn Scaled
Ss nn mirror
SS,Nn: Ss,Nn Line
Ss,Nn Leather
SS,NN:Ss,NN: ss NN Death
Jika heterozigot saling dikawinkan, maka
Jantan-betina SN Sn nS ns
SN
Sn
nS
ns