OLEH : KEL II
1. AISYAH MARDINI
2. ALDO NOFRIANTO
3. FITRA MARYULIS
4. NURUL FAJRA
5. RIZKA NABILA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
MOLEKUL YANG MENDASARI
PEWARISAN SIFAT
Molekul yang berperan sebagai materi
genetik adalah asam nukleat, yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) dan RNA
(ribonucleic acid).
Pada suatu untai DNA terdapat unit instruksi
atau perintah yang mempengaruhi sifat atau
yang menentukan karakteristik setiap
makhluk hidup yang disebut gen.
DNA
DNA terletak di dalam inti sel.
DNA merupakan untaian yang sangat
panjang.
Agar DNA dapat tersusun didalam inti sel
yang kecil, untaian DNA ini melilit pada
protein yang disebut protein histon.
Lilitan DNA dengan protein histon
membentuk benang-benang kromatin.
Pada saat sel akan membelah, benang-
benang kromatin ini akan memadat sehingga
membentuk kromosom
STRUKTUR DNA
Berdasarkan penelitian Rosalind Franklin, pada tahun
1953, Frances Crick dan James Watson mengemukakan
bahwa DNA memiliki struktur seperti suatu untai ganda
yang membentuk heliks atau bentuk ulir.
STRUKTUR RNA
HUKUM PEWARISAN SIFAT
Penelitian pertama
tentang penurunan sifat
dilakukan oleh Gregor
Mendel, seorang pendeta
dan juga ahli botani dari
Austria.
Mendel mulai meneliti
tentang pewarisan sifat
pada tahun 1856 dan
mencatat hasil
temuannya pada Natural
Science Society of Brunn,
Austria padatahun 1866
Mendel menggunakan kacang kapri sebagai obyek
penelitiannya karena
kacang kapri memiliki pasangan sifat yang kontras,
dapat melakukan penyerbukan sendiri,
mudah dilakukan penyerbukan silang,
mempunyai daur hidup yang relatif pendek, dan
menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal
dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita
normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.
PENERAPAN PEWARISAN SIFAT
DALAM PEMULIAAN MAHLUKHIDUP
Prinsip pewarisan sifat (hereditas) yang menghasilkan individu baru dengan sifat
sama atau lebih baik dari induknya diterapkan dalam pelaksanaannya oleh :
Teknik reproduksi. Adapun tekhnologi reproduksi yang telah dikembangkan antara
lain yaitu :
Pembastaran (perkawinan silang), yaitu perkawinan silang antara dua individu yang
berlainan varietas dalam satu species. Pembastaran tidak efektif dilakukan pada
tumbuhan yang masa produksinya lama (seperti durian dan mangga).
Inseminasi buatan, yaitu dengan memasukkan sperma hewan jantan yang unggul ke
dlam rahim hewan betina. Inseminasi buatan biasa dilakukan pada hewan ternak
(seperti sapi, kerbau, kambing)
Kultur Jaringan, adalah cara untuk menumbuhkan sel atau jarinagn tumbuhan /
hewan didalam medium buatan di laboratorium. Teknik kultur jaringan tumbuhan
dapat mengasilkan bibit tanaman baru dalam jumlah besar dan dalam waktu yang
singkat dengan kualitas yang sama dengan induknya.
Fertilisasi in vitro, yaitu proses pembuahan di luar tubuh induk. Sperma dan ovum
dpertemukan dalam cawan petri yang berisi medium nutrien yang disesuaikan
dengan kondisi tubuh. Sperma akan membuahi ovum dan terbentuklah zigot yang
kemudian ditanam didalam rahim induknya.
Penemuan bibit unggul :Bibit unggul adalah bibit yang mempunyai sifat sifat
baik sesusai dengan kebutuhan manusia, dimana sifat sifat baik ini dapat
dikumpulkan pada satu individu melalu perkawinan silang.
Pewarisan terpaut seks : Gen terpaut seks adalah gen yang berada
pada kromosom seks dan pada umumnya terdapat paad kromosom X.
Sifat yang dikendalikannya akan bergabung dengan jenis kelamin
tertentu dan diwariskan dari induk kepada keturunannya melalui
kromosom seks.
Buta warna : Penyakit menurun yang ditentukan oleh gen resesif dan
terpaut pada kromosom X. Terjadi pada wanita yang memiliki kedua alel
yang resesif. Terjadi pada pria yang memiliki satu alel pada kromosom
Xnya tidak membawa resesif.
Albino : Penyakit menurun yang dibawa oleh gen resesif yang tidak terpaut pada
kromosom seks. Kondisi geneteis yang tidak sempurna yang menyebabkan organisme
tidak dapat membentuk pigmentasi pada kulit dan bagian bagian tubuh yang lain.
Golongan darah : Bersifat genetis, yakni diturunkan dari
orang tua kepada anaknya, menurut Landstainer
golongan darah manusia dibagi menjadi: A, B, AB, O.