Anda di halaman 1dari 43

PRESENTASI SOUND

GENERATOR
Tujuan
Alat dan Bahan
Dasar Teori
Prosedur Kerja
AISYAH MARDINI
Tabel Data 14033046
MIMO PUTRA ARDIANSYAH
Pengolahan Data 14033035

Pembahasan FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
Kesimpulan UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
TUJUAN
PRAKTIKUM
Menentukan
ALAT DAN BAHAN
ALAT
DASAR TEORI
Bunyi adalah peristiwa yang ditimbulkan oleh
getaran benda yang merambat melalui
medium dengan kecepatan tertentu.
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul
udara yang bergetar merambat ke segala
arah.
Terdapat 3 aspek terjadinya bunyi, yaitu
adanya sumber bunyi, medium yang
merambatkan bunyi dan adanya penerima
yang berada di alam jangkauan sumber bunyi
Suara atau sound diproduksi oleh sebuah
obyek yang bergetar, contohnya
loudspeaker, musical instrument, ataupun
pita suara manusia.
Sebuah gelombang suara dapat
dideskripsikan oleh frekuensi dan
amplitudo. Frekuensi 1 Hz berarti 1
gelombang yang dihasilkan setiap satu
detik.
Panjang gelombang adalah jarak dari
puncak ke puncak atau jarak satu puncak
satu lembah.
Jika diketahui frekuensi (f),
panjang gelombang () DAN
periode (T) dari suatu
gelombang bunyi. Maka
cepat rambat gelombang
bunyi dapat ditentukan
menggunakan persamaan :
v = x f, atau V = / T
PROSEDUR PERCOBAAN
membaca dan memahami petunjuk
praktikum sound generator
menyiapkan tabel data dan alat serta
bahan
PROSEDUR
PERCOBAAN 1

Menentukan hubungan
frekuensi terhadap panjang
gelombang, kecepatan
rambat dan intensitas bunyi
Menetapkan nilai amplitudo sebesar
100 m
memvariasikan nilai frekuensi
sebanyak 10 kali pengukuran
mengukur nilai panjang
gelombang yang dihasilkan oleh
masing-masing frekuensi

memasukkan data hasil pengukuran


pada tabel 1a
Untuk data ke 2
menetapkan nilai amplitudo sebesar 150 m
dengan cara menggeser scroll kearah atas.
memvariasikan nilai frekuensi sebanyak 10
kali pengukuran
kemudian mengukur nilai panjang
gelombang yang dihasilkan oleh masing-
masing frekuensi
memasukkan data hasil pengukuran ke
tabel 1b
Tabel 1 Menentukan hubungan frekuensi
terhadap panjang gelombang,
kecepatan rambat dan intensitas
A=100
m bunyi
No f (Hz) (m) V (m/s) Bunyi
1. 100 3,25 325 Lemah
2. 200 1,65 330 Lemah
3. 300 1,1 330 Lemah
4. 400 0,82 328 Sedang
5. 500 0,66 330 Sedang
6. 600 0,55 330 Sedang
7. 700 0,47 329 Kuat
8. 800 0,41 328 Kuat
9. 900 0,37 333 Kuat
10. 1000 0,33 330 kuat
A=150
m
No f (Hz) (m) V (m/s) Bunyi
1. 100 3,3 330 Lemah
2. 200 1,65 330 Lemah
3. 300 1,1 330 Lemah
4. 400 0,82 328 Lemah
5. 500 0,66 330 Sedang
6. 600 0,55 330 Sedang
7. 700 0,47 329 Sedang
8. 800 0,41 328 Kuat
9. 900 0,37 333 Kuat
10. 1000 0,33 330 kuat
PENGOLAHAN DATA
TABEL 1 menentukan pengaruh frekuensi
terhadap panjang gelombang,
kecepatan rambat dan intensitas
bunyi

Persamaan yang digunakan


v f
Vu VH
% KR 100%
VH
Tabel 1a

Data 1
V = 3,25 m . 100 Hz = 325 m/s
330 325
%KR 100% 1,54%
325

Data 2
V = 1,65 m . 200 Hz = 330 m/s
330 330
% KR 100% 0%
330
Tabel 1b
Data 1
V = 3,30 m . 100 Hz = 330 m/s
330 330
% KR 100% 0%
330
Data 2
V = 1,65 m . 200 Hz = 330 m/s

330 330
% KR 100% 0%
330
PROSEDUR KERJA
PERCOBAAN 2

Menentukan hubungan amplitudo


terhadap panjang gelombang,
kecepatan rambat dan intensitas bunyi
Menetapkan nilai frekuensi sebesar
500 Hz
Memvariasikan nilai amplitudo
sebanyak 7 kali pengukuran
mengukur panjang gelombang yang
dihasilkan

memasukkan data hasil pengukuran


ke tabel 2a
Untuk data ke 2 Percobaan
2
menetapkan nilai frekuensi sebesar 800 Hz
memvariasikan nilai amplitudo sebanyak 7
kali pengukuran
kemudian mengukur panjang gelombang
yang dihasilkan
memasukkan data hasil pengukuran ke tabel
2b
melihat bentuk gelombang sinusoidal,
triangular, square, saw-tooth dan noise dan
mengambil fotonya.
Tabel 2 Menentukan hubungan amplitudo
terhadap panjang gelombang,
kecepatan rambat dan intensitas
bunyi
f= 500Hz
No A(m) (m) V (m/s) Bunyi
1. 25 0,66 330 Lemah
2. 50 0,66 330 Lemah
3. 75 0,66 330 Lemah
4. 100 0,66 330 Sedang
5. 125 0,66 330 Sedang
6. 150 0,66 330 Sedang
7. 175 0,66 330 Sedang
f= 800 Hz

No A(m) (m) V (m/s) Bunyi


1. 25 0,41 328 Lemah
2. 50 0,41 328 Lemah
3. 75 0,41 328 Sedang
4. 100 0,41 328 Kuat
5. 125 0,41 328 Kuat
6. 150 0,41 328 Kuat
7. 175 0,41 328 Kuat
PENGOLAHAN DATA
TABEL 2 Menentukan Pengaruh Amplitudo
Terhadap Frekuensi, Panjang
Gelombang Dan Kecepatan Bunyi

Persamaan yang digunakan:


v f
Vu VH
% KR 100%
VH
Tabel 2a
f = 500 Hz
Data 1
A = 25 m
V = 0,66 m . 500 Hz = 330 m/s
330 330
% KR 100% 0%
330

Data 2
A = 50 m
V = 0,66 m . 500 Hz = 330 m/s

330 330
% KR 100% 0%
330
Tabel 2b
f = 800 Hz
Data 1
A = 25 m
V = 0,41 m . 800 Hz = 328 m/s
330 328
% KR 100% 0,61%
330
Data 2
A = 50 m
V = 0,41 m . 800 Hz = 328 m/s

330 328
% KR 100% 0,61%
328
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama
Panjang gelombang yang semakin kecil seiring
dengan pertambahan frekuensi yang semakin
tinggi. Nilai cepat rambat berbanding lurus
dengan nilai frekuensi dan panjang gelombang.
Seiring dengan pertambahan frekuensi bunyi
maka intensitas bunyi yang terdengar oleh
pendengar semakin tinggi. Dari teori dalam
cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s
dan yang didapat dari hasil praktikum 325-333
m/s
Pada percobaan kedua
Percobaan kedua dilakukan dengan
mengubah amplitudo menjadi 150 m.
Namun, hasil yang didapatkan tidak
terlalu berbeda dari percobaan pertama.
Grafik 1. Hubungan Frekuensi
terhadap panjang gelombang
Hubungan Frekuensi terhadap panjang gelombang
3.5

2.5

panjang gelombang(m)
1.5

0.5

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Frekuensi(Hz)
Grafik 2. Hubungan Frekuensi
terhadap Cepat Rambat Gelombang
Hubungan Frekuensi terhadap cepat rambat gelombang
334

332

cepat rambar gelombang(m/s)


330

328

326

324

322

320
0 200 400 600 800 1000 1200

Frekuensi(Hz)
Pada percobaan ketiga

Percobaan ketiga dilakukan dengan memvariasikan


amplitudo. Berdasarkan hasil pengukuran, panjang
gelombang bunyi yang dihasilkan tetap sama
meskipun amplitudonya divariasikan yaitu 0,66 m.
Sehingga cepat rambat gelombang bunyi di udara juga
tetap yaitu 330 m/s. Seiring dengan pertambahan
amplitudo dari gelombang bunyi maka intensitas bunyi
yang terdengar oleh pendengar semakin keras.
Pada percobaan keempat

Percobaan keempat adalah menentukan pengaruh Amplitudo


terhadap Frekuensi, Panjang Gelombang, dan Kecepatan Bunyi.
Berdasarkan hasil pengukuran, panjang gelombang bunyi yang
dihasilkan tetap sama meskipun amplitudonya divariasikan
yaitu 0,41 m. Sehingga cepat rambat gelombang bunyi di
udara juga tetap yaitu 328 m/s.

Seiring dengan pertambahan amplitudo dari gelombang bunyi


maka intensitas bunyi yang terdengar oleh pendengar semakin
keras..
Grafik 3. Hubungan Amplitudo
terhadap Cepat rambat gelombang

Hubungan Amplitudo Terhadap Cepat rambat gelombang


350

300

250

200
cepat rambat gelombang(m/s)
150

100

50

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Amplitudo(m)
Grafik 4. Hubungan Amplitudo
terhadap Pajang Gelombang

Hubungan Amplitudo terhadap panjang Gelombang


0.7

0.6

0.5

0.4

panjang gelombang(m)
0.3

0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Amplitudo(m)
BENTUK-BENTUK
GELOMBANG
Gambar 1. Bentuk Gelombang
Sinusoidal
Gambar 2. Bentuk Gelombang
Triangular
Gambar 3. Bentuk Gelombang Square
Gambar 4. Bentuk Gelombang saw-
tooth
Gambar 5. Bentuk Gelombang Noise
KESIMPULAN
Hubungan frekuensi terhadap panjang gelombang,
kecepatan rambat, dan intensitas bunyi adalah
Semakin pendek panjang gelombang bunyi maka
semakin tinggi frekuensi bunyi yang dihasilkan
Semakin panjang gelombang bunyi maka semakin
rendah frekuensi bunyi yang dihasilkan
Semakin tinggi frekuensi bunyi maka semakin besar
cepat rambat gelombang bunyi di udara
Semakin rendah frekuensi bunyi maka semakin kecil
cepat rambat gelombang bunyi di udara
Semakin tinggi frekuensi bunyi maka intensitas bunyi
yang dihasilkan semakin tinggi
Hubungan amplitudo terhadap panjang
gelombang, kecepatan rambat, dan
intensitas bunyi adalah
Hubungan amplitudo terhadap panjang
gelombang dan kecepatan rambat adalah
tidak ada. Karena cepat rambat
gelombang bunyi di udara hanya
dipengaruhi oleh frekuensi bunyi.
Semakin besar amplitudo dari gelombang
bunyi maka intensitas bunyi yang
dihasilkan semakin keras.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi
Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hadiwiryono, Nuraiman.2012.Bunyi.
(Online), (http:// nuriman76.
blogspot. com/?view=flipcard),
diakses 19 November 2015.
Halliday. 2005. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid
1. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai