Dalam dunia pendidikan teks tanggapan kritis dijadikan sebagai materi pembelajaran siswa kelas
2 dan 3 SMA yang mengacu pada kurikulum 2013. Tidak hanya dijadikan sebagai materi saja
namun teks tanggapan kritis juga dijadikan sebagai soal ujian dengan kata kunci sebagai berikut:
pengertian teks tanggapan kritis, ciri-ciri teks tanggapan kritis, struktur teks tanggapan kristis
dan contoh teks tanggapan kritis yang nantinya akan ikut menentukan faktor kelulusan siswa.
Dalam artikel ini saya akan menjelaskan poin-poin penting mengenai teks tanggapan kritis
meliputi pengertian, struktur teks, serta contoh dari teks tersebut.Untuk menambah pemahaman
materi ini, kalian bisa langsung membaca penjelasannya dibawah ini :
Evaluasi,adalah struktur pertama dalam teks tanggapan kritis yang berisi mengenai
pernyataan umum yang disampaikan oleh penulis mengenai konflik yang ada dalam
teks.(Gambaran umum mengenai hal yang diulas dalam teks)
Deskripsi,adalah bagian kedua setelah evaluasi yang berisi tafsiran mengenai informasi
data atau pernyataan yang dapat mendukung pendapat maupun melemahkan suatu
pendapat atau teori.
Penegasan Ulang, merupakan struktur terakhir teks tanggapan kritis yang berisi tentang
penekanan pendapat terhadap apa yang telah diputuskan dan lakukan serta yang telah
diputuskan.
Kasus yang masih hangat diperbincangkan yaitu, kasus yang baru terjadi pada hari Minggu,
6 Desember 2015 sekitar pukul 08.24 WIB yaitu kecelakaan yang melibatkan sebuah metro mini
dan KRL commuter line diperlintasan angke, Jakarta Barat. Yang menjadi penyebab terbesar
kecelakaan ini adalah kelalain sang sopir metro mini yang tetap nekat melaju kendaraan
melewati pintu perlintasan kereta api yang sudah tertutup, padahal pada waktu yang sama sebuah
KRL sedang melaju. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut sudah meneriaki sopir jika
ada kereta yang melintas, namun sang sopir tetap tidak menghiraukan warga. Akhirnya kejadiaan
nahas pun terjadi ketika metromini melewati rel kereta. Mesin metromini tiba-tiba mati saat
berada di tengah perlintasan kereta. Akhirnya tabrakan pun tak bisa dihindari, sebuah KRL
menghantam tepat di badan metromini hingga menyeretnya sampai 200 meter. Akibat
kecelakaan tersebut 13 orang korban termasuk sopir harus kehilangan nyawanya. Dari kasus
tersebut kesalahan terjadi ada pada pengemudi metromini yang lalai serta ugal-ugalan dalam
mengendarai kendaraan.Dari kasus tersebut kesadaran pengemudi memang sangat diperlukan
mengingat cara mengemudi yang demikian dapat merugikan banyak pihak,kerugian-kerugian
yang disebabkan karena mengemudi secara ugal-ugalan dapat dilihat di bawah ini.
Yang pertama adalah, mengemudi ugal-ugalan dapat mencelakai diri sendiri maupun orang
– orang terdekat kita. Mengemudi kendaraan yang di luar batas normal dan melanggar aturan
lalu lintas dapat menyebabkan musibah kecelakaan, sehingga dapat melukai diri sendiri serta
orang – orang terdekat yang mungkin ada bersama kita saat kejadian berlangsung. Bahkan
akibatnya tidak hanya melukai, namun juga dapat merenggut nyawa korban tidak bersalah
maupun orang yang mengemudi ugal-ugalan di jalan raya. Dari data kepolisian menyatakan
bahwa dari 1900 kasus kecelakaan akibat pengemudi yang ugal-ugalan, sekitar 5034 orang
kehilangan nyawanya.
Kedua, mengemudi secara ugal-ugalan dapat mencelakai orang lain, seperti pejalan kaki.
Para pengemudi yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di luar batas
dapat kehilangan kontrol atas kendaraanya, sehingga dapat menimbulkan petaka bagi para
pejalan kaki. Contohnya kecelakaan yang terjadi di Tugu Tani, Jakarta beberapa tahun lalu,
dalam kasus tersebut sebanyak 17 orang korban harus kehilangan nyawa mereka secara sia-sia,
serta 20 korban lainya harus dilarikan ke rumah sakit karena luka – luka yang diakibatkan
tertabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang wanita yang tiba-tiba lepas kendali dan
menabrak orang-orang yang kebetulan saat itu sedang berjalan.
Dengan demikian, mengemudi secara ugal-ugalan sangatlah berbahaya bagi pengendara itu
sendiri maupun orang lain yang ada disekitar kita.Alangkah baiknya jika kita mengendarai
kendaraan secara normal sesuai dengan aturan lalu lintas demi keselamatan bersama pengguna
jalan.