Anda di halaman 1dari 7

Pagi yang cerah menemaniku berangkat ke sekolah hari itu.

Ketika sampai di depan gerbang sekolah,langkahku terhenti sejenak,tertegun melihat guru idolaku melintas di depanku. Selamat pagi , sapa pak Didin ramah,dengan senyumannya yang menawan kepadaku. Pagi pak , jawabku agak gemetar. Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu,karena hari ini ada jam pelajaran pak Didin.Serius tapi santai,itu metode yang di gunakan pak Didin di kelasku.Munurutku beliau merupakan guru teladan.Bagaimana tidak,beliau merupakan alumni S2 dari salah satu Universitas Negri di Jakarta.Belum lagi bebagai perlombaan yang di menagkannya,seabreg.Mulai dari lomba pidato tiga bahasa,lomba karya ilmiah,dan masih banyak lagi.Tapi sayang,kekurangan pak Didin hanya satu,beliau belum memiliki pasngan untuk hidupnya.Pastinya perempuan yang sangat beruntung yang bisa bersanding hidup dengannya. Waktu jam pelajaran pak Didin pun di mulai.Temen satu kelas terkesima memerhatikan pak Didin menerangkan pelajarannya begitu rinci.Dan ada sela gurauan saat beliau mengajar.Dengan begitu tak ada kebosanan di dalam kelas. Saat sedang asyik memerhatikan pelajaran pak Didin,suara centil milik sahabatku memanggilku. Eh Nad , kejut Livi lembut di telingaku.Kamu ngelamun ya Nad..?? . Siapa yang ngelamun..!! , Buktinya kamu kaget saat aku panggil tadi.Apa segitu sukanya kamu sama pak Didin Nad..? , Hus,ngawor kamu Liv! , Livi hanya tersenyum lirih mendengar jawabanku. Saat jam pelajaran pak Didin selesai,beliau menatap kami dengan tatapan serius Anak-anak ucap kata pertamanya di depan kelas Sebentar lagi kalian akan menghadapi UNAS.Bapak harap kalian belajar dengan sungguh-sungguh.Kurangi jadwal main kalian.Kurangi SMSan,kurangi maen facebook,dan kurangi maen game.Dan berdoa yang serius.Bapak harap kalian lulus dengan nilai yang terbaik seperti tahun lalu.Oke anak-anak!!! . Oke pak!! ,Jawab kita serentak. Bel pulang berdentang,memeriahkan kegembiraan murid-murid SMA Indah.Siswa-siswi pun berhamburan keluar kelas. Nad.! , panggil Livi dengan gaya centilnya. Apa..!!,jawabku cuek. Nanti jangan lupa kerumah ya,kan mau ngerjain tugas dari pak Didin tadi, Oke!! , Oke oke,nanti aku datang..! . Dengan satu senyuman,Livi pergi dari hadapanku. Seperti biasa,aku menunggu jemputan dari pak Men,supir keluarga. Lama sekali aku menunggu,tak kunjung datang.Tidak biasanya pak Men terlambat menjemputku. Nadia , sapa pak Didin dengan senyumannya yang ramah. Eh bapak,,!! , jawabku gerogi tapi senang. Belum di jemput ya..?? , Belum pak!!. Jawabku dengan mengharap bisa berboncengan dengan pak Didin. Ojek.!!, teriak pak Didin sambil mengangkat tangan kanannya ke arah pangkalan ojek di sebrang jalan sekolah.Dan dengan cepatnya abang tukang ojek menghampiriku dan pak Didin. Pak ucap pak Didin ramah Tolong antarkan gadis ini sampai rumahnya ya pak,ini uangnya..! , pinta pak Didin sambil mengeluarkan selembaran lima ribu rupiah dari saku jasnya.Dengan cepat abang tukang ojek menyambar uang tersebut sambil tersenyum. Nadia,,dari pada kamu menumggau lama,mending kamu naik ojek abang ini aja

ya.Maaf saya tidak bisa mengantar kamu pulang,nanti takutnya ada fitnah.Tidak apa-apa ya..??. Iya pak,tidak apa-apa.Terima kasih ya pak,nanti uangnya saya ganti. Ndak usah,saya ikhlas koq. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih ya pak,bapak baik sekali. Iya sama-sama. Dengan sedikit kecewa aku naik motor abang ojek itu. Malamnya,aku memenuhi janjiku untuk mengrjakan tugas di rumah Livi.Semua tim kelompokku yang sudah di buat pak Didin sebelumnya,sudah datang.Kita pun langsung membahas tugas yang di berikan pak Didin. Eh Nad , bisik lirih Livi di depan telingaku. Emm..!, jawabku cuwek,sembari aku menulis resume tugas dari pak Didin. Menurut kamu,pak Didin tuh seperti apa sih..??. Secara sepontan aku menghentikan tulisanku dan merenung sejenak. Emmpak Didin tuh pinter,bisa di jadikan panutan untuk murid-muridnya,baik,sopan,ramah pula tak ketinggalan manisnya.Pokoknya perfeckt deh.Seandainya aku jadi pendampingnya kelak,maka aku akan merasa menjadi wanita yang paling beruntung, tanpa sadar aku menjawab pertanyaan Livi.Livi hanya tersenyum menatapku. Kenapa kamu senyum aneh kayak gitu Liv..??, tanyaku setelah aku keluar dari dunia lamunanku. Wah,aku tidak menyangka segitu dalemnya..!!, lirih suara Livi Apanya yang dalem.??, tanyaku penasaran.Tanpa menjawab,Livi hanya tersenyum misterius. ---( @ @ @ )---

Tak terasa waktu Ujian National pun akhirnya datang juga.Semua usaha kerja keras kita,bergantung pada waktu lima hari.Dan dalam lima hari itu pula yang akan menentukan kelulusan kita semua. Semua berharap bisa lulus dan mendapat nilai terbaik tahun ini, Nadiagood luck ya!!, ucap pak Didin sambil menepuk pundakku halus. Eh pak Didin,terima kasih pak atas semangatnya, jawabku gugup di sertai senyuman yang paling manis dariku. Hari demi hari,minggu demi minggu pun telah di lalui temen-temen dengan perasaan harap-harap cemas.Hingga hari pengumuman hasil Ujian National.Beberapa amplop berisikan masa depan kita terbugkus rapih,berhiaskan nama kita masing-masing. Bapak kepala sekolah pun menyuruh murid-murid kelas XII nya berkumpul di halaman sekolah.Setelah semua berkumpul,masing-masing anak menerima satu amplop.Dengan tangan berkeringat,kita menerima amplop dari kepala sekolah. Sudah menerima amplop masing-masing...??, ucap keras kepala sekolah. Sudah pak!!, jawab teman-teman sarentak.Dengan hitungan satu,dua,tiga,dari kepala sekolah,kita semua membuka amplop tersebut.Serentak seluruh lapangan mengucap syukur dan bersujud sambil mengucapkan Alhamdulillah seluruh peserta Ujian National SMA Indah lulus 100%.Tangis haru pun mewarnai kebahagiaan kita.Tak ketinggalan para guru yang turut bangga pada kita semua. Kelulusan sedah berhasil kita raih,perpisahan pun tak dapat di hindari.Tapi komuniksi tetap terjalin dong.Aku dan teman-teman masih tetap ngasi kabar.meski jauh,kita bisa berkomunikasi lewat e-mail atau facebook.Seperti temanku yang meneruskan studynya ke

luar Negri,mereka juga bisa berkomunikasi. Gosip-gosib yang sudah menjadi kebudayaan semua umur itu pun masih di lestarikan oleh masyarakat alumni SMA Indah angkatan 2006-2007 ini. Sampai sutu malam yang di selimuti awan hitam dan suara gemuruh petir yang menambah suasana malam semakin mencekam. Suara lantunan Umbrella milik Rehana sukses membubarkan lamunan indaku di malam itu. Hallo...assalamualaikum..?, salamku pada seseorang di sebrang. Waalaikum salamNadia,gimana punya kabar,pasti baik kan,sibuk apa aja nih sekarang??, Cetus seorang cewek dengan suara centilnya yang khas. Livi.? Nomer kamu ganti lagi ?, Lha abis aku di terror mulu sama nomor asing.Rata-rata peneror-peneror itu bilang Jauhi cowoku aku bingung Nad,cowok mana coba yang harus aku jauhi , Jelas bingung lah,kan cowok kamu banyak , Enak aja.toh bukan aku yang deketin ,mereka.Mereka aja yang nafsu, Emang dasar kamu aja tuh yang GR , Hemhsory banget layaou,seorang Livi tidak sperti itu.Ow iya Nad,aku nelphon kamu ini ada info penting lho Nad, Info apaan.Jangan-jangan gossip lagi ya..?, Iya donk,tapi kali ini gossipnya menarik lho Nad... Kabar di sekolah bilang,katanya pak Didin mau menikah Nad!! , Dengan suara lirih,Livi mengucapkan kalimat itu,sudah lama sekali aku tidak mendengar namanya. Menikah..?? , Ucapku lemas. Iya Nad menikah.Kamu nggak akan pingsan kan Nad?? , Masih hampir.Emangnya mau merried sama siapa Liv? , Kalo sama siapa-siapanya sih gosipnya belum beredar Nad..!! , Wah,,gossipnya koq setengah-setengah , Yaa..maklum aja Nad.Ow iya Nad,gimana kalau di pernikahan pak Didin nanti,qita semua datang,sekaligus kita ngadain reuni Nad.Kan uda lama banget kita nggak ngadain reuni Nad! , Boleh juga,tapi kabarin yang lain ya..! , Kamu juga harus ikut Nad! , sela Livi cepat.Aku diam agak lama. Aku bingung,mau datang atau tidak.Bisakah hatiku menerima moument yang indah bagi pak Didin,dan moument yang memilukan bagiku.Merasakan rasa sakit,saat cinta tak tersampai,dan tak terucap.Aku sadar,aku telah mempunyai perasaan yang salah.perlahan aku akan mencoba untuk melupakan perasaan ini. Nadia.?? , Panggil Livi yang tak sabar menunggu jawabanku atas pertanyaannya. Emm, jawabku lemas. Gimana,,datang yaaa,pliss!! , Iya deh,itu sudah pasti.Lagi pula,aku juga rindu sama teman-teman.Terutama kamu Liv, Ah yang bener , Iya-iya, Awas kalau bohong.Ya udah Nad,aku mau tiduran dulu ya,soalnya besok pagi aku ada jam mata kuliah Nad , Oke deh , Night Nad , Good night , ku banting handphonku di atas matras.Dan merebahkan badanku.Aku masih berfikir tentang siapa kiranya yang beruntung yang akan mendampingi pak Didin menjalani kehidupannya yang hampir sempurna. Pertanyaan itu menghantui fikiran dan perasaanku sampai aku terlelap dalam tidirku.

---( @ @ @ )---

Nadia,bangun sayang.!, Seru bundaku dari luar kamarku yang cukup untuk membangunkanku dari dunia mimpiku. Iya bunda,Nadia uda bangun koq, teriakku dari dalam kamar dengan mengharap bunda percaya kalau aku sudah benar-benar bangun. Kamu jangan tidur lagi lho Nad!, Huh,tau aja sih bunda..!, grutuku.Dengan sempoyangan aku berjalan mendekati pintu sambil mengucek-ngucek mataku yang masih merem. Iya bun!, Buka donk matau sayang , Ucap bunda halus sambil mengusap lembut pipiku. Ayo sarapan sana,bunda udah siapin roti keju buat kamu, Tunggu sebentar ya bun,nanti aja sarapannya..! , Tunggu berapa menit ? , Mungkin 120 menit , Itu dua jam sayang.Udah sana mandi biar seger.Terus langsung sarapan ya..! , dengan satu anggukan dariku,bunda meninggalkanku di depan pintu kamarku. Setelah aku siap,aku langsung meluncur ke ruang tengah untuk menyantap roti keju kesukaanku.Tiba-tiba aku melihat sosok asing yang duduk di kursiku.Perlahan aku mendekatinya dan menatapnya dengan seksama. Hai Nad , sapa orang yang wajahnya tak asing bagiku. Lhokak Dani ya..? , Terkejut aku melihatnya.Tak menyagka aku melihat kakakku yang sudah lama pergi.Kini dia muncul dengan gaya dan wajah yang berbeda.Sudah lama sekali aku tidak melihatnya.Mungkin sejak aku duduk di bangku SD.Sekarang dia sangat cool dan berbeda,bak melihat artis dari Hollywood.Aku memeluknya erat.Rindu sekali aku pada kak Dani. Kak Dani kapan datang ?, Tadi pagi! , Emm,ini masih jam setengah tujuh.Paginya kak Dani jam berapa? , Jam setengah enam , Hemmasih nyenyak banget tuh tidurku , Kamu sama sekali tidak berubah ya , canda kak Dani sambil merusak poniku yang sudah rapih dengan tangannya yang agak dingin.Dan setelah dia mengacak-ngacak poniku,kak Dani beralih pandangan.Dia menatap tajam kearah ayah yang sedang menikmati secangkir teh hangatnya. Jadi,bagaimana Om? , ucap tegas kak Dani.Ayah hanya diam membisu. Om,katakanlah sesuatu , ucap kak Dani dengan nada suara agak tinggi. Memang orang tua kamu kemana? , Mereka sudah meninggal dua tahun yang lalu , desah kak Dani sambil menundukkan kepalanya. Muhammad Dani Setiawan.Apakah begini caramu berterima kasih..? Kau kabur dari rumah,dan mencari orang tuamu,dan meninggalkan bundamu menangis hanya untukmu.Sekarang kau muncul dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun.Sudah 10 tahun lebih kamu meninggalkan rumah,dan kau kembali saat kau butuh kami..? , Bentak ayah dengan sedikit kewibawaannya.Pembicaraan mereka semakin serius.Aku hanya bisa mendengarkan pembicaraan mereka sambil asyik mengunyah roti kejuku. Maafkan saya om.Saat itu saya masih labil.Saya tidak berfikir panjang.Apalagi

saat om memberi tau kepada saya,bahwa saya adalah anak tiri.Yang ada di fikiran saya waktu itu hanyalah menemukan orang tua kandung saya , Bisakah kau memanggilku ayah..? , cetus ayah sambil melirik kearah kak Dani. Baik..ayah , serasa berat kak Dani mengucapkan panggilan itu. Kenapa kamu membutuhkan seorang wali ? , Karena calon mertua saya memberi syarat seperti itu.Dan kerabat-kerabat orang tua saya pun saya tidak tau.Hanya keluarga ini yang saya punya , Kapan pelaksanaan pernikahannya? , Jadi,ayah mau menjadi waliku? , desak kak Dani.Kemudian ayah mengangguk pelan. Betapa senang kak Dani,dan dia segera berdiri dan berdiri di samping ayah,dan menarik tangannya yang kemudian di ciumnya. Terima kasih yah! , Berikutnya bunda keluar dari dapur dengan mata yang sembab.Dengan semangat kak Dani lari menghampiri bunda dan bersujud di kakinya. Bunda maafikan Dani bun , Bunda yang seharusnya mintak maaf sama kamu nak , isak bunda masih terdengar.Mengalirkan tetesan air suci melewati pipinya yang halus.Bunda tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang teramat sangat katika bisa memeluk kak Dani.Aku ikut terharu melihatnya.Dan ayah hanya tersenyum tipis. Seminggu kemudian,pernikahan kak Dani di langsungkan.Sederhana,tapi mewah.yaaa,mungkin itu tema yang di buat di dekorasi pernikahan kak Dani dan istrinya.Ramai dan meriah acara pernikahan plus resepsinya itu. Aku sangat mengagumi kak Dani.Ku perhatikan kak Dani.Bahagianya dia duduk bersanding dengan gadis yang di cintainya.Saat aku sedang asyik melihat kak Dani dan istrinya,tiba-tiba suara lembut menyentuh telingaku. Lho,Nadia? , Pak Didin? , Kagetlah aku.Lemas lututku,dan gemetar badanku.Senang rasanya bisa menatapnya kembali. Udah lama ndak ada kabar.Gimana kabar kamu? , Alhamdulillah saya baik pak! , Ahjangan panggil pak dong,disini kan uda di luar jam kerja saya , Tetap saja tidak enak pak,kabar bapak sendiri gimana ? , Saya juga baik koq , Denger-denger bapak mau menikah,benar ndak pak? , Ya begitulahcepat sekali ya beritanya tersebar,padahal masih calon , Nah itulah canggihnya bibir-bibir masa kini pak.Beritanya akan lebih cepat menyebar dari pada bibir zaman dulu pak , Kamu bisa saja , ah damai rasanya bisa kembali melihat senyumnya lagi. Jadi,berita itu benar ya pak? , Iya,tapi saya tidak tau calon istri saya itu seperti apa , Koq bisa pak , Kata bokab sih,gadis itu baik dan santun ma orang tua , Terus bapak percaya saja gitu? , Saya percaya dengan pilihan orang tua saya , Saya jadi kagum sama bapak , Kamu terlalu berlebihan.Oh iya,,kamu koq ada disini? , Mempelai putranya itu adalah kakak tiri saya pak.Bapak sendiri? , Kalau saya mempelai putrinya itu adalah sepupu saya , Senangnya bisa berbincang-bincang lagi dengan pak Didin,meski tadi sempet kecewa.Tapi apapun pilihannya,asal beliau senang.Perbincangan kita berlangsung cukup lama.Sampai lantunan empat matanya dbagindas memutuskan obrolan santaiku dengan beliau.

Sebentar ya Nad , selak pak Didin sambil memegang Handphonnya erat.Di tinggallah aku sendiri di tengah kerumunan para undangan. Nadia!! , terdengar samara-samar suara yang memanggilku di tengah-tengah kerumunan ini.Semakin lama semakin keras.Suara itu memanggilku Nadia!! , Lho ayah , Belum sempat bertanya.ayah langsung menarik tanganku ke samping kerumunan para undangan.Dan langkah ayah berhenti di hadapan seorang bapak berjas coklat kemerah-merahan. Nah,ini diaBram ini anakku , dengan bangganya ayah memperkenalkan aku pada temannya. Nadia om , ucapku sambil menjabat tangan beliau. Saya Bramantio,sahabat ayahmu,salam kenal , ucapnya ramah. Salam kenal juga om , Sebentar ya.Irul , terlihat om Bram memanggil seseorang pemuda di belakangnya.Perlahan pemuda itu menolehkan wajahnya.Dan ternyata pemuda itu adalah pak Didin.Tapi kenapa om Bram memanggil pak Didin dengan nama Irul.. grutuku di dalam hati. Khoirulperkenalkan ini pak Broto.sahabat ayah , ucap pak Bram memperkenalkan ayah pada pak Didin.Dan pak Didin menyambut tangan ayah. Dan ini Nadia,putri pak Broto , dengan tersenyum pak Didin memperkenalkan namanya padaku,seolah kita tak pernah mengenal. Gadis ini Rul sela om Bram Yang akan bersanding denganmu , betapa kaget setengah mampus.Aku tak bisa berkata-kata lagi.Lututku gemetar dan keluar keringat dingin. Maksud ayah ? , Tanya pak Didin pada ayahnya dengan suara yang lembut dan perlahan mereka membalikkan badan.Merekapun berundina sendiri. Ayah,ada apa ini? , tanyaku pada ayah. Ayah tidak pernah menceritakan kisah ayah padamu ya? , Cerita apa? , Dulu saat masih sekolah di tingkat SMU,ayah bersahabat dengan pak Bram.Bukan hanya bersahabat,tapi sudah seperti saudara sendiri.Sampai pada waktu kelulusan tiba ayah dengan pak Bram itu membuat janji di sebuah danau.Dan perjanjiannya bahwa kita akan bersahabat selamanya,sampai anak cucu kita.Dan membuat janji jika kita masing-masing sudah berumah tangga dan mempunyai anak,demi melanjutkan persahabatan kita,maka jika anak kita sama-sama perempuan atau sama-sama laki-laki,maka kita akan pastikan kalau mereka harus menjadi sahabat seperti kita.Dan jika anak kita laki-laki dan perempuan,maka kita akan menjodohkan mereka , Wah,itu sebuah janji yang aneh , aku hanya bisa bengong mendengar cerita ayah.Beberapa saat kemudian,om Bram dan pak Didin menghampiriku dan ayah. Bagaimana Bram , sela ayah cepat. Khoirul bersedia meminang putrimu , jawab om Bram dengan senyumnya yang lebar.Pak Didin tersenyum padaku.Aku tidak menyangka,dan aku tak bisa lagi berkata satu patah pun.Hatiku gemetar.Aku masih beranggapan kalau ini adalah mimpi.Sebuah mimpi yang indah.Kemudian ayah dan om Bram meninggalkan kita dan membiarkan aku dan pak Didin berdua. Gimana Nad,kamu mau menikah dengan saya? , Tanya pak Didin begitu yakin.Aku hanya bisa diam.Aku tidak bisa berkata-kata lagi.Rasa malu dan senang bercampur dalam hati. Diam artinya mau lho Nad , desak pak Didin sambil menatapku.Aku semakin malu,dengan reflex aku berlari meninggalkan pak Didin sendiri.Sesaat aku menolehnya dan dia tersenyum padaku.Lariku malah semakin kencang.Malam itu adalah peristiwa yang tidak mampu terhapus dari memori ingatanku.

--- (@ @ @ )---

Pagi hari yang cerah,mentari tak malu memancarkan kehangatannya,seakan mendukung perasaanku yang teramat senang.Ayah sudah menentukan hari baik untuk pernikahan kita. Menjelang hari pernikahan,aku mendapatkan banyak sekali kata-kata selamat dari sahabat-sahabatku.Terutama Livi yang selalu menelphon hanya untuk mengatakan Tidak mungkin Nad atau Selamat ya Nad Semua keindahan ini,sungguh tak terfikirkan dalam benakku.Sedikitpun tidak.Sungguh Allah maha indah dengan segala rencananya.

Anda mungkin juga menyukai