DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3:
1. NURSELINA
2. LINA SERLIN DIANI
3. YUNITA ANGGRAINI
4. M.ABDUL HARIS
5. MULTAZAM AROZID
6. M.FAUZAN DJUAINI
KELAS X-IPA
SMA NW NARMADA
2018
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
BUDIDAYA BUNGA MAWAR
DI SUSUN OLEH;
KELOMPOK 3:
1.L.M.SYARIF HIDAYATULLAH
2.HUAN SAEFUDIN MUHAIMI
3.RENALDI ISMAWAN
4.IRWAN ZAINUDIN
5.NIA JURNIATI
KELAS X-IPS-4
SMA NW NARMADA
2018
Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara pemahaman
akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk
norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan berNegara. Dalam
aktualisasi Pancasila ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, dijumpai
dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya
dikaitkan dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan
berNegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.
Contohnya : dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib hukum Indonesia, asas politik
dan tujuan negara, serta pelaksanaan konkretnya didasarkan pada dasar falsafah negara
(Pancasila)
Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonenesia didasarkan atas serta diliputi
oleh dasar filsafat negara, asas politik dan tujuan negara, yakninya Pancasila, diantaranya:
- Garis-garis Besar Haluan Negara.
- Hukum, perundang-undangan dan peradilan.
- Pemerintahan.
- Politik dalam negeri dan luar negeri.
- Keselamatan, keamanan dan pertahanan.
- Kesejahteraan
- Kebudayaan
- Pendidikan dan lain sebagainya.
2. Aktualisasi Pancasila secara Subyektif
Aktualisasi Subyektif, artinya realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk
norma-norma ke dalam diri setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu,
setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia. aktualisasi ini berkaitan dengan
kesadaran , ketaatan serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila (norma-norma
moral). Aktualisasi Pancasila subyektif ini diharapkan dapat tercapai agar nilai-nilai pancasila
tetap melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan demikian itu disebut dengan
Kepribadian Bangsa Indonesia (Kepribadian Pancasila). Maka dengan hal inilah bangsa
Indonesia memiliki ciri karakteristik yang menunjukkan perbedaannya dengan bangsa lain.
Aktualisasi Subyektif ini lebih penting dari Aktualisasi Obyektif, karena Aktualisasi
Pancasila yang subyektif merupakan kunci keberhasilan Aktualisasi Pancasila secara Obyektif.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
di April 13, 2017 0 komentar
1) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut
agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama
sesuai hukum yang berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia. Menjamin berkembang dan
tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat dan dalam beragama.
5) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
Nilai Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makluk Tuhan. Karena
manusia mempunyai sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat
universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang
dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu
perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-
penyimpangan, karena Keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan
bermasyarakat.
1. Nilai Ketuhanan
Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai
ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia adalah
rakyat yang memiliki agama dan menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut
maka secara langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-aturan yang ada
didalam agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain menjalankan semua perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya.
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Nilai Kemanusiaan
Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan beradab” terkandung
nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan tersebut adalah pengakuan dan
menghormati martabat dan hak orang lain / sesama manusia, saling tolong menolong, dan
bersikap sebagai manusia yang beradab.
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya perbedaaan
tersebut.
5. Melakukan musyawarah, jujur dan saling berkerjasama.
6. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama sebagai manusia yang
beradab.
3.Nilai Persatuan
Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia” terdapat nilai persatuan yang
memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan dan dihuni oleh berbagai
suku bangsa persatuan haruslah tetap dijunjung dengan tidak saling membeda-bedakan apalagi
sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai patriotisme dan cinta
tanah air, dimana setiap rakyat indonesia haruslah bersatu dan rela berkorban demi tanah air
tercinta.
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga sebagai bangsa indonesia.
5. Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat terjadinya
persatuan.
4.Nilai Kerakyatan
Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang dimana nilai yang terkandung dalam
sila ini adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap rakyat
berhak memilih perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama, dan musyawarah serta gotong royong merupakan nilai yang terkandung dalam sila
keempat.
5.Nilai Keadilan
Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia” yang dimana didalamnya terkandung nilai keadilan yang berarti keadilan dalam
kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak
yang dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati orang lain
agar dapat tercapainya keadilan.
Jadi, kesimpulannya menurut saya adalah setiap nilai yang terkandung dalam pancasila
merupakan nilai-nilai yang saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan. Karena dengan
adanya sikap percaya kepada Tuhan maka, seseorang dapat menjadi manusia yang saling
menghormati sehingga dapat tercapai suatu persatuan dan didalam persatuan tersebut pasti akan
ada musyawarah yang ditujukan untuk kepentingan bersama sehingga dapat terjadi keadilan.
Dengan adanya keadialan, contoh keadilan dalam kebebasan memeluk agama maka orang
tersebut akan orang yang dapat menghargai orang lain, demikian seterusnya. Sehingga sudah
jelas bahwa setiap nilai yang terkandung dalam pancasila semuanya penting dan harus di
amalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai
Pancasila adalah bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga dimungkinkan dapat
diterapkan pada negara lain. Jadi kalau ada suatu negara lain menggunakan prinsip falsafah,
bahwa negara berKetuhanan, berKemanusiaan, berPersatuan, berKerakyatan, dan
berKeadilan, maka
negara tersebut pada hakikatnya menggunakan dasar filsafat dari nilai-nilai Pancasila.
1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai;
kehidupan keagamaan;
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD
di Indonesia.
bangsa Indonesia, sehingga merupakan jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai
atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara;
Oleh karena nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif dan subjektif tersebut, maka nilai-nilai
Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat bagi segala
tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan
bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan bertindak dalam
menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.