Anda di halaman 1dari 2

A.

DINAMIKA PENDUDUK

Setiap 10 tahun sekali pemerintah menyelenggarakan cacah jiwa atau sensus


penduduk. Cacah jiwa atau sensus penduduk merupakan cara pengumpulan data melalui
pencatatan penduduk. Program ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah penduduk
Indonesia dari waktu ke waktu.
Perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu disebut dengan dinamika
penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
1. Kelahiran (Natalitas)
Untuk mengetahui jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu
wilayah dalam kurun waktu satu tahun maka perlu dilakukan penghitungan angka
kelahiran. Angka kelahiran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Jumlah Bayi Lahir dalam 1Tahun
Angka Kelahiran= x 1000
Jumlah Penduduk

Setelah melakukan perhitungan angka kelahiran, selanjutnya hasilnya dicocokkan


dengan acuan penggolongan angka kelahiran berikut ini:
a. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20 (<20), maka angka
kelahiran diwilayah tersebut tergolong rendah.
b. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka antara 20-30, maka angka kelahiran
di wilayah tersebut tergolong sedang.
c. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka lebih dari 30 (>30), maka angka
kelahiran di wilayah tersebut tergolong tinggi.

2. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan jumlah
penduduk. Agar dapat mengetahui jumlah kematian setiap 1.000 penduduk di suatu
wilayah dalam waktu satu tahun maka perlu dilakukan perhitungan angka kematian.
Angka kematian dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Jumlah Penduduk Meninggal dalam 1 Tahun
x 1000
Angka Kematian= Jumlah Penduduk

Setelah melakukan perhitungan angka kematian, cocokkan hasilnya dengan


acuan penggolongan angka kematian sebagai berikut:
a. Apabila angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14 (<14), maka
angka kematian di wilayah tersebut tergolong rendah.
b. Apabila angka kematian menunjukkan angka antara 14-18, maka angka
kematian di wilayah tersebut tergolong sedang.
c. Apabila angka kematian menunjukkan angka lebih dari 18 (>18), maka
angka kematian di wilayah tersebut tergolong tinggi.

3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Proses perpindahan penduduk akan menyebabkan jumlah penduduk di suatu


wilayah bertambah dan berkurang. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila
orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.

Jenis-jenis migrasi:
a. Transmigrasi yaitu perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah
lain di dalam wilayah/ negara tertentu.
b. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar )
c. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar
negeri )
d. Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam
negeri )
e. Re-emigrasi ( kembali ke tempat asal )

Anda mungkin juga menyukai