Anda di halaman 1dari 13

MUSIK KREASI

Musik kreasi adalah hasil penglohan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal dan tempo
yang dikemas menjadi sebuah musik. Musik kreasi dapat dipertunjukkan melalui media vokal,
media instrumen, maupun media campuran dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia.

Jenis music kreasi :

Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya
masyarakat tertentu.pada umumnya tidak diketahui siapa penciptanya dan kapan diciptakannya

Musik Klasik
Musik klasik lahir dari masa sekitar akhir abad ke-18, semasa hidup komponis Haydn dan
Mozart. Musik klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat, dan gaya dari
musik yang berasal dari masa lalu. Musik klasik adalah musik kuno. (Suharto, 1992:63) musik
klasik hidup dan berkembang di lingkungan kaun bangsawan, di lingkungan istana atau keraton.
Karya musik klasik memiliki sifat yang mempertahankan nilai-nilai dan norma yang sangat kuat.

 Musik Modern
Musik Modern dikenal dengan sebutan musik kreasi baru. Musik ini bersumber dari
musik tradisional dan musik klasik, yang dikemas dari hasil sebuah proses kreasi dari bentuk
aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap dinamis yang menjadi tuntunan
masyarakat. Musik modern secara prinsip mampu memberi nuansa baru meskipun materinya
lama.

Musik Kontemporer
Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan tradisi
sama sekali. Kriteria dari kontemporer adalah ketidakbiasaan atau suatu bayangan “kebebasan
sepenuhnya”. Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, yang diartikan sebagai
suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti. (Dieter Mack, 2001:35).
Teknik Musik Kreasi

1. Menentukan nada dasar.

Nada dasar sebuah melodi setidaknya disesuaikan dengan ambitus (wilayah suara) dari vokal
maupun jenis instrumen yang akan diciptakan.

2. Menentukan akor.

Pada penciptaan komposisi musik, setidaknya diperlukan instrumen yang akan membantu
dalam proses berkarya. Misalnya, keyboard/piano maupun gitar. Fungsi instrumen tersebut
dapat sebagai pembentuk akor. Setidaknya, sebelum menciptakan sebuah melodi, terlebih
dahulu di tentukan suatu sistem progresi akor. Sebagai contoh dengan progresi akor pokok.

3. Menciptakan melodi

Setela akor tersusun sesuai progresi, melodi dapat dinyanyikan atau dituliskan dalam susunan
notasi, baik notasi balok maupun notasi angka. Pada proses penciptaan melodi, sebaiknya
dengan proses penciptaan satu kalimat lagu sesuai dengan akor yang digunakan.

4. Menyusun frase musik

Menyusun melodi seharusnya dengan menggunakan metode ilmu bentuk musik. Karya
yang baik akan terlihat jelas unsur-unsur setiap frase musik dengan penyesuaian terhadap
kadens yang digunakan.

Didalam bentuk musik tidak ada penilaian benar atau salah, melainkan dengan penilaian enak
didengar dan tidak enak didengar. Namun enak didengar dan tidak enak didengar juga relatif
tergantung dari apresiasi dan pemahaman musikal seseorang. Ketika mendengar sebuah lagu
yang dilantunkan, tentu yang terbayang dalam benak adalah melodi dan syair lagu baru
kemudian akor dan iramanya.

Proses penciptaan karya musik dapat juga dilakukan berdasarkan suasana yang dibayangkan.
Dari suasana itu, bentuk lagu yang berkaitan antara harmoni, melodi, syair, irama, dinamika, dan
jenis instrumen yang digunakan, saling berkaitan. Sebelum mengetahui proses berkarya dengan
hasil yang baik, tentunya akan lebih baik jika dapat mempelajari teori analisa ilmu bentuk musik.

Ilmu bentuk musik adalah merupakan suatu gagasan atau ide yang nampak dalam
pengolahan/susunan semua unsur musik dalam sebuah gagasan komposisi (melodi, irama,
harmoni dan dinamika). Ide ini mempersatukan nada-nada musik serta yang paling utama adalah
bagian-bagian komposisi yang dibunyikan satu persatu sebagai kerangka.

Fungsi music kreasi :

1. Mengungkapkan emosi. Musik berfungsi untuk mengungkapkan emosi baik oleh penulis
lagu maupun para penikmat musik. Ada musik yang memiliki suasana ceria, hangat untuk
mengekspresikan kegembiraan. Musik yang bernuansa sedih, seram, menegangkan,
menyayat untuk mengekspresikan perasaan yang dialami.
2. Sebagai sarana hiburan. Fungsi awal dari musik adalah sebagai media penghibur. Konser
dan pertunjukan musik dan didatangi oleh banyak orang untuk memperoleh hiburan dari
musik.
3. Sebagai salah satu ritual. Pada masa lalu upacara atau ritual keagamaan selalu diisi
musik. Tujuannya adalah supaya semua orang dapat menjalaninya secara lebih khidmat.
Beberapa agama yang sering mempergunakan musik di setiap upacara adalah agama
Hindu di Bali.
4. Untuk meningkatkan kecerdasan. Otak manusi dibagi menjadi dua yaitu right hemisphere
(otak kanan) dan left hemisphere (otak kiri). Keseimbangan dua bagian otak tersebut
dapat mempengaruhi kecerdasan manusia. Musik dijadikan sebagai alat penyeimbangan
otak kiri. Daya estestis musik juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah IQ.
5. Mengiring tarian. Musik pengiring tarian selalu selaras dengan gerakan tarian, musik
yang tersebut dimanfaatkan untuk menyelaraskan gerakan para penari. Bahkan ada musik
yang dapat mempengaruhi penontonnya untuk ikut menari juga. Misalnya saja pada
kesenian Kuda Lumping, jika orang yang memiliki kemampuan khusus akan ikut menari
karena mendengar musik pengiring tarian Kuda Lumping.
6. Sebagai Media Pengobatan (Therapy). Beberapa tabib Muslim pada abad ke-9 dan ke-10
telah menggunakan musik sebagai sarana penyenbuh penyakit, baik jasmani maupun
rohani. Seorang filsuf,Al-Farabi (257-337) H/870-950 SM telah menulis risalah tentang
pengobatan melalui musik Al-‘llaj fi Al Musiqa. Beethoven, tanpa disadarinya,juga
membuktikan bahwa musiknya menjadi alat penyembuhan penyakit jiwa bagi komposer
yang kesepian karena ketuliaanya tersebut.
7. Sebagai pengiring pertunjukan. Pentas drama dan film selalu diiringi musik yang
disesuaikan dengan suasana adegannya. Tujuannya adalah membantu penonton untuk
memahami suasana dalam pertunjukan tersebut.
8. Untuk melambangkan sesuatu. Tempo musik biasanya digunakan untuk melambangkan
suatu suasana. Misalnya saja jika musik yang dimainkan temponya lambat, maka itu
melambangkan kesedihan. Musik juga dapat menjadi lambang suatu negara misalnya
lagu Indonesia Raya yang merupakan perlambangan dari negara Indonesia.
9. Sebagai pengiring kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga terutama senam baik senam
ritmik maupun senam kesegaran jasmani terasa lebih enerjik ketika diringi musik. Jika
tempo musik cepat, maka dengan sendirinya gerakan kita akan semakin cepat.

10. Sebagai sarana pendidikan. Suatu pelajaran akan lebih mudah dipahami jika dijadikan
musik atau diiringi musik. Musik juga dapat digunakan sebagai sarana penyampaian
nasehat yang mendidik anak.

11. Meramaikan suasana. Ketika sendiri memainkan atau mendengarkan musik akan
membuat suasana menjadi lebih ramai. Suasana dalam perjalanan juga akan terasa lebih
meriah jika diiringi dengan musik.

12. Sebagai ciri khas kebudayaan setempat. Setiap negara di dunia dan bahkan setiap daerah
di Indonesia pasti memiliki sebuah musik tradisional sebagai salah satu ciri khas
kebudayaannya. Ketika orang-orang mendengar musik tersebut, mereka pasti langsung
mengingat daerah dimana musik tersebut berasal.

13. Sebagai sarana bisnis. Industri musik merupakan salah satu industri kreatif yang paling
menguntungkan. Banyak orang terlibat dalam industri musik banyak memberikan
keuntungan dari penjualan merchandise, tiket konser, dan sponsor bagi para pelaku
musik.

14. Untuk menenangkan jiwa. Musik juga digunakan sebagai salah satu sarana relaksasi dan
penenangan jiwa. Beberapa pemusik terkenal seperti Kitaro dan Kenny G membawakan
lagu-lagu merdu dan menenangkan jiwa bagi para penikmatnya.

15. Sebagai sarana komunikasi. Musik menjadi salah satu sarana komunikasi jarak menengah
pada masa yang lalu. Misalnya jika suatu upacara telah dimulai maka akan dibunyikan
musik khusus untuk mengundang para undangan dan sebagai isyarat bahwa upacara telah
dimulai.

16. Untuk menyambut tamu. Kedatangan tamu penting biasanya disambut menggunakan
musik. Misalnya di Keraton Jogjakarta jika ada tamu negara maka disambut dengan
gending yang diiringi dengan seperangkat gamelan.
Prosedur Musik Kreasi

Apabila kita akan membuat sebuah karya musik kreasi atau dituntut untuk berkreasi
musik,ada beberapa prosedur ataupun langkah-langkah dasar yang harus diperhatikan oleh
komposer (pencipta musik kreasi),antara lain sebagai berikut.

1. Proses berkreasi dalam penciptaan suatu karya musik,yang terpenting harus diawali dari minat
dan keinginan kuat untuk membuat suatu karya.

2. Menstimulus diri untuk dapat memunculkan ide dan gagasan dalam berkreasi dan
mendapatkan masalah yang akan digarap.Nah maksudnya yaitu supaya kita dalam membuat
karya tersebut memahami maksud dan tujuan membuat karya musik kreasi tersebut,kemudian
strategi dan teknik apa yang harus dipilih untuk merealisasikan ide yang didapat.

3. Langkah berikutnya adalah kegiatan berkreasi musik yang menjadikan pilihan komposer yang
perlu dilakukan.

Nah setelah langkah tersebut dilakukan,maka akan terjawab konsep musik kreasi.Akan
tetapi,untuk menemukan dan mewujudkan karya musik kreasi tersebut,seorang komposer
dituntut harus mampu melakukan pendekatan-pendekatan dengan berbagai karya musik,para
pemain musik,dan para penggarap lain,supaya dapat menambah kekayaan dalam menyusun
garapan karya musik kreasi.
Lembar Kerja
No Pertanyaan Jawaban
1

Setelah membaca modul, kemukakan lah


pendapat kalian tentang musik.

Tuliskan komposer musik pada musik


klasik, komtemporer dan modren.

3
Jika musik tradisional indonesia di
kolaborasikan dengan musik popular
barat apakah itu bisa di bilang musik
kreasi.

Buatlah sebuah lagu dengan tema bangsa


indonesia.

Makna Musik
Pada kehidupan sehari-hari sebenarnya aktivitas berkreasi seni atau berkesenian selalu
dialami manusia, hanya terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitas yang
dilakukannya itu merupakan bagian dari ekspresi seni dalam melakukan proses kreasi. Kreasi
seni dapat terwadahi melalui media musik, gerak tari, rupa, dan akting. Adanya berbagai
fenomena musikal yang bersifat universal, terwujud melalui beragam unsur-unsur musik yang
bersatu padu menjadi karya seni utuh. Karya seni musik itu dapat berbentuk musik vokal atau
pun musik instrumental yang di dalamnya terdapat makna, simbol, dan nilai estetis yang satu
sama lainnya tidak dapat terpisahkan.

Pada umumnya proses kreasi identik diberlakukan di dalam aktivitas bidang seni. Kreasi
merupakan kegiatan yang bermuara pada lahirnya karya seni, dimana proses kreasi bertujuan
menghadirkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Salah satunya sebuah karya seni dapat
berwujud musik. Karya seni musik adalah objek kasat indera dengar yang bersifat auditory.
Sebuah karya seni musik sebagai objek pengamatan berlaku buat siapapun. Sebuah karya musik
pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang ingin disampaikan kepada penikmat musik.
Karya musik hadir karena adanya kreativitas dari hasil penciptaan seseorang serta dapat berasal
dari pengungkapan gagasan dari proses kreatif yang terinspirasi dan tercipta dari fenomena-
fenomena kehidupan manusia dan alam.

Salah satu teori tradisional yang sampai sekarang banyak dikutip ialah teori Wallas yang
dikemukakan dalam buku The art of Thought, yang mengatakan bahwa proses kreatif meliputi
empat tahap yaitu: (1) persiapan, (2) inkubasi, (3) iluminasi, (4) verifikasi.

1. Pada tahap pertama persiapan), seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan


masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain, dan
sebagainya.
2. Pada tahap kedua (inkubasi), kegiatan mencari dan menghimpun data/informasi tidak
dilanjutkan. Tahap inkubasi adalah tahap di mana individu seakan-akan melepaskan diri
untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya
secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam alam pra-sadar. Tahap ini penting artinya
dalam proses timbulnya inspirasi yang merupakan titik mula dari suatu penemuan atau
kreasi baru berasal dari daerah pra-sadar.
3. Tahap ilumunasi adalah tahap timbulnya “insight” atau “Aha – Erlebnis”, saat timbulnya
inspirasi atau gangguan baru, beserta proses – proses psikologi yang mengawali dan
mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru.
4. Tahap verifikasi atau evaluasi adalah tahap di mana ide atau kreasi baru tersebut harus
diuji terhadap realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Dengan
perkataan lain, proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses
konvergensi (pemikiran kritis).

Tanda kreativitas adalah sebagai kemampuan umum untuk mmencipta sesuatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah, sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-
unsur yang sudah ada sebelumnya.
Kreativitas dalam pengembangannya sangat terkait dengan aspek empat P, yaitu: pribadi,
pendorong, press, dan produk. Kreativitas akan muncul dari hasil adanya interaksi pribadi yang
unik dengan lingkungannya. Kreativitas adalah sebuah proses merasakan, mengamati, dan
membuat dugaan tentang adanya kekurangan masalah, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasilnya.

1. Definisi kreativitas dalam dimensi Person Definisi pada dimensi person adalah upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang
dapat disebut kreatif.
2. Kreativitas dalam dimensi Process. Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau
kreatif.
3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press. Definisi dan pendekatan kreativitas yang
menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa
keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan
eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. 
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product Definisi pada dimensi produk merupakan
upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan
oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang
inovatif.

Analisis Makna Musik Kreasi


Musik merupakan bagian dari dunia bunyi. Artinya musik adalah pengungkapan ide
melalui seni yang didasarkan pada pengorganisasian bunyi atau suara menurut waktu. Unsur
dasar musik berupa irama, melodi, dan harmoni. Adapun unsur lainnya berupa gagasan, sifat,
dan timbre. yang juga didukung oleh unsur ekspresi serta disusun secara indah. Keindahan akan.
lebih terasa oleh adanya jalinan nilai-nilai estetis yang selaras dan artistik. Untuk melihat
keindahan dalam seni musik, maka diperlukan suatu aktivitas kreativitas, salah satunya adalah
dengan melakukan analisis.
Karya musik, baik musik tradisi, klasik, modern maupun kontemporer di dalamnya tidak
dapat terlepas dari sebuah kreasi penataan unsur-unsur musik beserta elemen-elemennya. Musik
tercipta dan dibangun oleh keterpaduan substansi unsur-unsur irama, melodi, harmoni,
bentuk/struktur yang dikemas oleh kualitas musik, yaitu unsur ekspresi yang meliputi tempo,
dinamika, timbre, dan kekuatan volume atau intensitas suara.
Karl Seashore seorang ahli psikologi musik berpendapat bahwa musik memiliki makna
sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang dapat membuat seseorang gembira, sedih,
semangat, galau, sesal, penuh harapan, riang, tenang, dan damai. Bahkan musik dapat membawa
kita seolah-olah mengangkat pikiran serta ingatan kita melambung tinggi sehingga emosi kita
melampaui diri kita sendiri, seolah-olah gelombang-gelombang di laut lepas.
Musik adalah sebagai pengungkapan gagasan melalui bunyi atau suara,yang unsur
dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni dengan pendukung lainnya berupa bentuk gagasan,
sifat, dan warna bunyi (timbre). Namun dalam penyajiannya sering berpadu dengan unsur-unsur
lainnya seperti bahasa, gerak atau warna. (Soeharto,1992:86).

Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendekati musik dalam kajian bidang analisis musik
(Dieter Mack, 2001:100-103.

1. Adanya budaya musik yang hampir tidak memiliki suatu kesadaran kognitif tentang
aspek-aspek dalam dan luar musiknya sendiri, walaupun setiap jenis musik memiliki
unsur internal yaitu gramatikanya dan teksnya, dan unsur eksternal yaitu konteksnya
2. Kecenderungan yang sama bias ditemukan adanya perubahan fundamental, ketika
memulai menjelaskan musik berdasarkan logika rasional, dan melalui yang dikatakan
aturan-aturan alamiah dalam bidang ilmu “musikologi”
3. Teori musik terkait dengan studi komposisi yang dipandang sebagai disiplin ilmu dengan
nilai akademis yang sejajar dengan musikologi atau etnomusikologi. Studi ini sebagai
disiplin akademis dengan tuntutan keilmiahan;
4. Kecenderungan diwarnai dengan kesalahfahaman tentang keuniversalan struktur-struktur
dalam musik, sebagai pola dasar ideologi.

Disamping kemampuan kognitif produktivitas kreatif dipengaruhi oleh pengubah


majemuk yang meliputi faktor sikap, motivasi dan tempramen. Produk kreativitas menekankan
bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan
bermakna. Tanda kreativitas adalah sebagai kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang
baru, sebagai kemampuan untul member gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan, dalam
pemecahan masalah, sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-
unsur yang sudah ada sebelumnya.

Kreativitas dalam pengembangannya sangat terkait dengan aspek “empat P”, yaitu
pribadi, pendorong, proses dan produk. Analisis musik bukan berarti menjelaskan komposisi
karya seseorang. Akan tetapi, analisis musik cenderung mempelajari rumusan-rumusan konsep
yang menyeluruh untuk menjelaskan makna, gramatika, dan mekanisme karya musik serta
menentukan nilai estetis musik.

Musik Sebagai Simbol Masyarakat Pendukungnya

    Musik tradisional di wilayah Nusantra masing-masing memiliki karakteristik yang


berbeda. Perbedaan karakteristik musik tradisional tersebut terletak pada pola dan irama. Selain
itu, juga instrumen musik dan bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut menjadikan musik
tradisional memiliki makna yang berbeda di setiap daerah. Sebagian besar musik tradisional
digunakan untuk mengiringi lagu daerah (musik vokal), tetapi juga ada yang berupa permainan
instrumen musik (instrumental).

Sebagaimana cabang seni yang lain, musik sarat dengan simbol-simbol tertentu yang
berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Simbol
tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut
(musikal) dan vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik tampak pada elemen-
elemen di dalamnya, seperti tinggi rendahnya nada, ritme, dinamika, atau tempo. Sebagaimana
unsur-unsur dasar musik dan unsur ekspresi musik yang idjelaskan berikut.

1. Unsur Dasar Musik


a. Nada

Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap, sedangkan frekuensi adalah jumlah getaran
per detik. Makin banyak frekuensi bunyi, makin tinggi nadanya, dan sebaliknya. Kuat rendahnya
nada ditentukan oleh lebar getaran atau amplitudo. Makin lebar amplitudonya, makin keras
suaranya. Timbre atau warna nada ditentukan oleh instrumen, sumber bunyi, dan cara
memainkannya.

    Stemfluit (ditiup) dan stemvork atau garpu tala (diketukkan) adalah alat sebagai pedoman
untuk menala atau menyetem nada. Nada dan not perlu dibedakan. Nada lebih bersifat audio
(yang terdengar). Letaknya dapat berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan.
Sering diwujudkan dalam not angka. Not angka ini cocok digunakan sebagai notasi musik vokal.
Adapun not bersifat visual (yang terlihat), nama dan letaknya pada paranada tetap (mutlak)
meskipun tangga nadanya berubah, kecuali jika kuncinya dirubah. Not paranada cocok
digunakan untuk notasi musik instrumen.

Sebuah paranada terdiri dari tanda kunci, garis, spasi, garis dan spasi bantu, garis birama,
serta garis penutup. Paranada G untuk menotasikan not-not bernada tinggi, sedangkan paranada
F untuk not rendah. Nada pokok adalah nada atau not asli yang dikenal tanda kromatik. Ada
beberapa tanda kromatik, yaitu sebagai berikut.

1. (kres) : untuk menaikan not setengah nada.


2. (mol) ; untuk menurunkan not setengah nada.
3. (pugar) : untuk mengembalikan not yang telah dikres atau dimol ke not asal.

      Instrumen musik yang menggunakan sistem papan nada disebut keyboard, misalnya organ,
piano, melodeon, xilofon, dan sebagainya.

b. Tangga Nada

    Tangga nada adalah sistem susunan nada dengan pola tertentu. Ada dua tangga nada yaitu
tangga nada diatonik yang menggunakan tujuh nada dan pentatonik yang menggunakan lima
nada.  Tangga nada diatonik dibagi menjadi tangga nada minor dan mayor. Tangga nada minor
lebih banyak digunakan pada lagu-lagu yang berkesan sedih, sedangkan mayor pada lagu yang
bersuasana riang. Tangga nada pentatonik dibagi menjadi tangga nada pelog, salendro/slendro,
dan madenda.

c. Harmoni
     Harmoni adalah komposisi bebagai bunyi atau melodi yang mengiringi melodi utama.
HArmoni sederhana adalah akor. Akor adalah tiga nada/not atau lebih yang masing-masing
berjarak tert (interval berseling 1 nada) untuk mengharmonisasi atau mengiringi

melodi/lagu. Interval adalah jarak antara dua buah not.

d. Melodi
     Melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya, pola, dan harga nada sehingga
menjadi kalimat lagu. Melodi adalah garis musik dan nada tunggal yang dimainkan secara
berturut, atau pitches yang memiliki susunan atau kelompok. Karakteristik nada meliputi
jangkauan (rentang), bentuk, dan gerakan.

1) Jangkauan (Rentang)

      Rentang atau kisaran pitch nada adalah jarak antara nada rendah dan tinggi. Penyanyi
mengacu pada scale pitches artinya fokus pada aransemen yang berada dalam kisaran rendah,
menengah, atau tinggi.

2) Bentuk

     Bentuk garis melodi mengacu pada garis geometri literal yang dapat dilakukan jika mendaki
skala mengambil bentuk ke atas, sementara frasa yang turun berbentuk dalam gerakan ke bawah.

3) Gerakan

    Gerakan dapat berupa diperbantukan atau terpisah. KEtika melodi bergerak bertahap dan
terhubung, gerakan ini disebut diperbantukan. Melodi yang melompat tidak ada hubungan dalam
atau aliran dikatakan terpisah.

e. Ritme

    Irama (ritme) adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu.
Perulangan bunyi ini menimbulkan keindahan dan enak untuk di dengar.

2. Unsur Ekspresi Musik


     Unsur ekspresi musik adalah sebagai berikut.

a. Tempo

    Tempo adalah kecepatan lagu karya musik menurut pulsa tertentu. Tempo menentukan
ekspresi lagu. TAnda tempo ditulis pada awal lagu dan awal bagian lagu yang berubah temponya
(jika ada). Alat untuk mengukur tempo disebut metronom. Ada dua jenis tempo yaitu tempo
tetap dan  tempo bergerak. Tempo bergerak berubah mengikuti ekpsresi lagu. Tandanya ditulis
pada bagian lagu atau karya musik yang dimaksud. Ada tiga tempo bergerak, yaitu sebagai
berikut.

1. Accelerando (accel.)  : tempo semakin cepat.


2. Ritardando (rit.)         : tempo semakin lambat
3. Fermata                      : durasi non atau diam diperpanjang karena pulsa ditahan sejenak,
sesuai kehendak konduktor.

b. Dinamik

Dinamik adalah keras lirihnya lagu menurut ukuran intensitas tertentu. Dinamika menentukan
ekspresi lagu, tandanya ditulis di atas bagian lagu yang dimaksud.
    Berikut jenis tanda tingkat dinamik.

1. Pianissimo (pp) : sangat lirih


2. Piano (p)           : lirih
3. Mezzo piano (mp) : agak lirih
4. Mezzo forte (mf)  : agak keras
5. Forte (f)                : keras
6. Fortissimo (ff)      : sangat keras

       Dinamik bergerak adalah dinamik yang berubah mengikuti ekpresi lagu. Tandanya sebagai
berikut.

1. Kresendo (<)  : suara makin keras.


2. Deskresendo  : suara makin lirih.
3. Calando         : berkurang volume suara dan kecepatan.
4. Subito p atau f : tiba-tiba lirih atau keras.

       Simbol musik dapat juga dilihat dari aspek nonmusiknya, misalnya pada instrumen musik
terdapat bentuk, bahan, pembuat instrumen, warna, dan ornamen-ornamen yang tampak pada
instrumen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai