Anda di halaman 1dari 123

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

KOMPETENSI 1
MENDESKRIPSIKAN STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK UNSUR
DAN IKATAN KIMIA UNTUK MENDESKRIPSIKAN STRUKTUR
MOLEKUL, SIFAT-SIFAT UNSUR DAN SENYAWA.
Indikator 1.1
Menentukan notasi unsur dan kaitannya dengan struktur atom, konfigurasi elektron,
jenis ikatan kimia, rumus molekul, bentuk molekul dan sifat senyawa yang dapat
dihasilkannya, serta letak unsur dalam tabel periodik.

A. Struktur Atom dan Konfigurasi Elektron


1. Teori Atom Dalton :
a. Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat
dihancurkan dan dipisahkan yang disebut atom. Selama mengalami perubahan
kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.
b. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama, tetapi
atom - atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain,
baik massa maupun sifat-sifatnya yang berlainan.
c. Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan
ikatan dengan perbandingan angka sederhana.
d. Kelemahan : Tidak menerangkan hubungan larutan senyawa dan daya hantar
arus listrik
2. Teori Atom J.J Thompson :
a. Model atom Thompson dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom
terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar electron
bagaikan kismis dalam roti kismis.
b. Kelemahan : Tidak menjelaskan tentang susunan muatan positif dan negatif
muatan dalam bola atom tersebut
3. Teori Atom Rutherford :
a. Atom tersusun dari:
1) Inti atom yang bermuatan positif
2) Elektron electron yang bermuatan negative dan mengelilingi inti
1

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom
bermuatan positif.
c. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa
atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar 1010 m,
sedangkan jari-jari inti atom sekitar 1015 m.
d. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti,
sedangkan atom bersifat netral.
e. Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam
inti atom
4. Teori Atom Bohr :
a. Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit-kulit atau tingkattingkat energi, yaitu lintasan di mana
elektron berada pada keadaan stationer, artinya tidak memancarkan energi.
b. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan
dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang
hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya,
tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga-anak tangga tersebut.
c. Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan spectrum warna dari atom berelektron
banyak.
5. Teori Mekanika kuantum : Letak ion negative tidak dapat ditentukan hanya
diramalkan dengan awan electron.
6. Atom adalah partikel terkecil penyusun materi.
a. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar yaitu elektron, proton, dan neutron.
b. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom bermuatan listrik,
sebab elektron bermuatan negative, proton bermuatan positif, dan neutron
bermuatan netral.
c.

A = nomor massa atau massa atom (jumlah proton + jumlah neutron)


Z = nomor atom (jumlah proton dalam atom suatu atomatau ion)
X=Lambang unsure

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Nomor massa = proton + neutron


Nomor atom
= electron = proton
Jumlah elektron = nomor atom muatan (kation)
Jumlah elektron = nomor massa + muatan (anion)
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
Jumlah proton = nomor atom

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom,


molekul, atau struktur fisik lainnya. Atau bias juga dikatakan bahwa konfigurasi
elektron adalah cara untuk menggambar penyebaran elektron dalam suatu atom

Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang
harus selalu diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan
disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4
(kulit N), dan seterusnya.
b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masingmasing kulit adalah:
2 n2
dengan n = nomor kulit
Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
c. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.

Menurut teori atom modern bahwa kebolehjadian atau keberadaan suatu elektron
dalam suatu atom dinyatakan oleh empat macam bilangan kuantum, yaitu :
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
1. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit
atom. Bilangan kuantum utama mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, dan
seterusnya.
2. Serta dinyatakan dengan lambing K (n = 1), L (n = 2), dan seterusnya.
b. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
1. Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit.

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

2. Mempunyai harga sebagai berikut : l = 0,1,2,3,4,... Dengan l berbeda


disetiap kulit. Untuk kulit s, l=0 . untuk kulit p, l = 1 . untuk kulit d, l = 2.
Untuk kulit f, l = 3 .
c. Bilangan kuantum magnetik (m)
Untuk l=0, maka m=-1,0,1
Untuk l=1, maka m=-1,0,1
Untuk l=2, maka m=-2,-1,0,1,2
Untuk l=3, maka m=-3,-2,-1,0,1,2,3
Setiap harga l akan mempunyai harga m sebanyak (2l+1)
d. Bilangan kuantum spin
Harga bilangan kuantum spin adalah - dan +. Bilangan kuantum spin
menunjukkan arah putaran elektron pada sumbunya mengelilingi inti. Ada dua
kemungkinan yang terjadi , yaitu searah jarum jam/keatas (-) dan
berlawanan arah jarum jam/kebawah (+) Dimana aturan pendistribusian
atau pengisian elektron-elektron kedalam orbital-orbitalnya ialah sebagai
berikut:

Aturan aufbau
Elektron secara bertahap menempati orbital dimulai yang berenergi paling
rendah. Setelah orbital yang berenergi terisi penuh, elektron menempati orbital
yang energinya satu tingkat lebih tinggi, dan seterusnya sampai semua
elektron dalam atom menempati orbital yang energinya satu tingkat lebih
tinggi dan seterusnya sampai semua elektron dalam atom menempati orbital.
Dengan urutan tingkat energi sebagai berikut :
1s,2s,2p,3s,3p,4s,......
Contoh penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan menggunakan
gas mulia. Contoh : [He] 2s2
4

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Prinsip larangan pauli


Asas larangan pauli menyatakan tidaklah mungkin dua elektron berada dalam
satu orbital yang mempunyai empat bilangan kuantum sama. Sehingga satu
orbital maksimum ditempati dua elektron yang harusberbeda spinnya.
Aturan hund
Pada suatu subkulit yang terdiri atas beberapa orbital, pengisian elektron pada
orbital akan ditempati oleh masing-masingelektron yang arah spinnya sama
(setangah penuh), baru kemudian elektron-elektron membentuk pasangan
elektron penuh. Orbital yang terisi penuh lebih stabil daripada yang tidak terisi
penuh atau tidak setengah penuh.
Diagram orbital
Jumlah elektron maksimum dalam satu orbital sebanyak dua elektron. Dapat
dibuat melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tulis konfigurasi elektronnya terlebih dahulu berdasarkan aturan aufbau.
2. Buat analogi sesuai jenis orbital yang terakhir
Orbital s = 1 kotak , orbital p = 3 kotak, orbital d = 5 kotak, sedangkan
orbital f = 7 kotak.
3. Isi kotak orbitaal dengan elektron-elektron pada orbital terakhir yang
dinyatakan dengan tanda panah keatas atau kebawah. Pengisiannya
disesuaikan dengan kaidah hund elektron-elektron pada orbital yang
memiliki tingkat energi yang sama akan mengisi terlebih dahulu kotakkotak yang kosong dengan arah spin tertentu. Kemudian orbital diisi
dengan elektron berikutnya dengan arah spin yang berlawanan.

B. Jenis Ikatan Kimia, Rumus Molekul, Bentuk Molekul dan Sifat Senyawa
yang Dapat Dihasilkan
1. Ikatan kimia terbentuk antar atom atau antar molekul untuk mencapai kestabilan
dengan susunan elektron terluar seperti gas mulia. Ada 2 aturan yang digunakan
agar atom-atom yang berikatan mencapai kestabilan.
a. Aturan octet : elektron terluar berjumlah 8
b. Aturan duplet : elektron terluar berjumlah 2 (hanya unsur Helium(He),
sedangkan H cenderung membutuhkan 1 elektron)
2. Ikatan kimia terbagi menjadi beberapa ikatan, diantaranya :
5

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

a. Ikatan ion (elektrovalen)


Pembentukan ikatan Ion
Ikatan yang terbentuk sebagai akibat daya tarik menarik antar ion positif
dan ion negative. Ikatan ini terjadi antara unsur logam dengan unsur
nonlogam (logam mempunyai daya tarik elektron lemah, sedangkan
nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar). Senyawa yang
berikatan ion disebut senyawa ionik.
Ikatan

ion

hanya

dapat

terjadi

pada

unsur

dengan

perbedaan

keelektronegatifan (daya tarik elektron) yang cukup besar. Perbedaan daya


tarik elektron yang cukup besar memungkinkan serah-terima elektron.
Contoh: ikatan antara logam (khususnya golongan III A dan golongan II A)
dengan nonlogam (khusunya golongan VII A dan VI A).
Rumus Senyawa Ikatan Ion
Dengan berpatokan pada aturan oktet, maka rumus Empiris senyawa ion
dari suatu pasangan logam dan nonlogam dapat diramalkan. Hal itu
dimungkinkan karena jumlah elektron yang dilepas dari unsur logam
dengan yang diserap unsur nonlogam. Contoh: Na merupakan unsur logam
yang melepas 1 elekron yang berikatan dengan Cl yang merupakan unsur
nonlogam yang menerima 1 elektron dari Na.
b. Ikatan kovalen.
Pembentukan Ikatan Kovalen
Ikatan yang terjadi antarunsur non logam dan non logam yang lain dengan
cara pemakaina bersamaan pasangan elektron. Ikatan kovalen terdiri atas
(sesuai dengan jumlah elektron atau asal elektron yang digunakan) :
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron
yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja.
Ikatan Kovalen polar dan nonpolar

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

- Ikatan kovalen polar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama
, tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang berikatan atau ke atom yang
elektronegatifannya lebih besar (cenderung menangkap elektron).
- Ikatan kovalen non polar terjadi jika elektron yang dipakai bersama sama
kuat ke semua atom yang berikatan.
- Molekul Polar dan Nonpolar
Tetapi, molekul dengan ikatan polar bisa bersifat polar, bisa pula bersifat
nonpolar, bergantung pada geometri (bentuk) molekulnya. Meski ikatan
bersifat polar, jika molekul berbentuk simetris, maka keseluruhan
molekul itu akan bersifat nonpolar.(nonpolar=simetris=elektron tersebar
merata, polar=tidak semetris=elektron tidak tersebar merata dan gaya
tarik tidak seimbang antara atom).
Memeriksa kepolaran dari suatu molekul piliatom dam dilakukan
menggambarkan ikatan sebagai suatu vektor dangan arah dari atom yang
bermuatan positif ke atom bermuatan negatif.

C. Letak Unsur Dalam Tabel Periodik

1. Periode
Sistem periodik unsur modern mempunyai 7 periode. Unsur-unsur yang
mempunyai jumlah kulit yang sama pada konfigurasi elektronnya, terletak pada
periode yang sama.

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

2. Golongan
Sistem periodik unsur modern mempunyai 8 golongan utama (A). Unsur-unsur
pada sistem periodik modern yang mempunyai electron valensi (elektron kulit
terluar) sama pada konfigurasi elektronnya, maka unsur-unsur tersebut terletak
pada golongan yang sama (golongan utama/A).

3. Adapun penentuan golongan ditentukan dengan cara berikut :


1. Tuliskan konfigurasi elektronnya
2. Susun ulang konfigurasi elektron berdasarkan urutan nomor kulit
3. Kemudian perhatikan jumlah elektron pada kulit terakhir.
4. Tentukan golongan sesuai yang tertera pada table periodic unsur.

4. Adapun penentuan periode unsur-unsur dapat dilakukan dengan cara sebagai


berikut :
1. Tentukan konfigurasi elektron tersebut
2. Susun ulang konfigurasi elektron berdasarkan urutan kulit atom
3. Nomor periode sama dengan nomor kulit terbesar.

SOAL INDIKATOR 1.1


1. Unsur yang mempunyai konfigurasi [Kr] 4d10 5s2 terletak pada golongan dan periode . . . .
a. Golongan VA, periode 2

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. Golongan IIA, periode 5


c. Golongan VB, periode 4
d. Golongan IIA, periode 5
e. Golongan VIIIB, periode 3
Jawaban: d.

Pembahasan
[Kr] 4d10 5s2
Merupakan golongan B, karena menempati blok s dan d, nomor golongannya adalah 2
Nomor periode adalah nomor kulit terbesar = 5
Jadi, unsur tersebut terletak pada golongan II B dan periode 5

2.

. banyaknya jumlah proton, elektron, dan neutron berturut turut pada ion G+ adalah . . .
a. 19,18,20
b. 19,20,20
c. 20,18,19
d. 20,20,19
e. 20,22,19
Jawaban: a

Pembahasan
Ion G+ mempunyai jumlah neutron 39-19 = 20, jumlah proton sebanyak 19, dan jumlah
elektron sebanyak 18(karena telah melepas untuk membentuk ion)

3. konfigurasi elektron X- dari suatu ion

adalah . . . .

a. 1s2 2s2 2p5


b. 1s2 2s2 2p6
c. 1s2 2s2 2p6 3s1
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Jawaban : b

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pembahasan
Ion X- mempunyai jumlah elektron sebanyak 10.
Jadi konfigurasi yang benar adalah 1s2 2s2 2p6

Indikator 1.2
Mendeskripsikan jenis ikatan kimia atau gaya antarmolekul dan sifat-sifatnya.

A. Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya

tarik

menarik

antara

dua atom atau molekul yang

menyebabkan

suatu

senyawa diatomik atau poliatomikmenjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia yang kuat
diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia
menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu
ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan
kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan kuat, sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan
van der Waals dianggap sebagai ikatan lemah. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
ikatan lemah yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan kuat yang paling lemah.

1.

Ikatan Ion (Heteropolar)


Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu

senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan juga anion.
Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri
dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari
unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan
halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi
oleh

besarnya

beda

keelektronegatifan

dari

atom-atom

pembentuk

senyawa

tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan
akan semakin kuat. Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan
yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya.
Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini,
kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang
disyaratkan dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima
10

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

oleh anion hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan
suatu ikatan ionik yang mempersatukan ion anion dan kation.
Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

2.

Ikatan Kovalen (Homopolar)


Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron

bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsurunsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam
nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat
bersama.
Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu
memenuhi aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masingmasing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H
yang menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari He (2 valensi) untuk mencapai
tingkat kestabilannya. Selain itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen
disebut elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan
geometri molekul.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan
elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang
terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk
dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan
elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan
tunggal. Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan
sigma, pi, delta, dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada
senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama
terhadap elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan
antara atom-atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif.
Sementara itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan
berhimpit karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.

11

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Gambar Ikatan Kovalen pada metana


3.

Ikatan Kovalen Koordinasi (Semipolar)


Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan

elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja.
Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:
1.

Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas

2.

Atom yang lainnya memiliki orbital kosong

Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua
ikatan ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen
koordinat sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.

4.

Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini

elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari
semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi
sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam.
Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat
menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang
seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata.

12

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

B. Ikatan antar molekul


1. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain
yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar
molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen
maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F
yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan
pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan
bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari
atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan
hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari
senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan
hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa
dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda
keelektronegatifan terbesar.

2. Ikatan Van Der Walls


Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik
menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi
molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang
terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat
tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan
negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau
menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang
muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.

13

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 1.2


1. Dua buah unsur memiliki notasi

dan

Bila kedua unsur tersebut berikatan, maka rumus senyawa yang dihasilkan adalah...
a. AB2
b. AB3
c. A2B
d. A3B
e. A2B3
Jawaban: c.

Pembahasan
Agar stabil unsur A cenderung menerima 2 elektron membentuk ion A2Agar stabil unsur B cenderung melepas 1 elektron membentuk ion B+
Sehingga antara ion A2- dan ion B+ membentuk senyawa A2B
2. Unsur 1H dan 7Cl yang berikatan akan membentuk senyawa . . . . dan bersifat . . . .
a. HCl, kovalen polar
b. HCl, kovalen non polar
c. HCl7, kovalen polar
d. HCl7, kovalen non polar
e. H2Cl3, kovalen polar
Jawaban : a

Pembahasan
Agar stabil unsur Cl cenderung menerima 1 elektron membentuk ion ClAgar stabil unsur H cenderung melepas 1 elektron membentuk ion H+
Sehingga terbentuklah senyawa HCl.
HCl bersifat kovalen polar karena keelektronegatifan Cl- lebih besar daripada H+
sehingga pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke arah kutub Cl.

3. Senyawa Z mempunyai sifat sebagai berikut :


1. terbentuk dari unsur nonlogam dan logam
2. pasangan elektron ikatan tertarik lebih kuat pada salah satu atom
3. larutannya dapat menghantarkan listrik.

14

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Jenis ikatan dalam senyawa Z tersebut adalah. . . .


a. ion
b. kovalen koordinat
c. hidrogen
d. kovalen polar
e. kovalen non polar
Jawaban : d

Pembahasan
Ciri-ciri senyawa kovalen polar ditunjukkan dengan adanya penbentuk dari unsur
logam dan nonlogam, kemudian pasangan elektron akan tertarikkuat pada salah satu
atom, serta senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik.

KOMPETENSI 2

MENERAPKAN HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA UNTUK


MEMECAHKAN MASALAH DALAM PERHITUNGAN KIMIA
Indikator 2.1
Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia.

A. Hukum- hukum dasar kimia

Hukum Lavoiser (kekekalan massa) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama.

Hukum Proust (perbandingan tetap) : perbandingan massa unsur- unsur dalam


senyawa selalu tetap.

Massa unsur =

x Ar
massa senyawa
Mr

Kadar unsur =

x Ar
100 %
Mr

Hukum Gay-Lussac : pada suhu dan tekanan yang tetap, perbandingan volume gas
sesuai perbandingan koefisien reaksinya.

15

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Hukum Avogadro : pada suhu dan tekanan yang tetap semua gas dengan volume
sama mengandung jumlah molekul yang sama

Gabungan Hukum Gay-Lussac dan Avogadro


Mol A : mol B = koef.A : koef B = volume A : volume B

P.V = n. R. T
Ket :
T = suhu dalam oK
P = tekanan dalam atmosfir
V = Volume dalam liter
R = tetapan gas (0,082 liter atm/ml oK)
n = mol gas

B. Perhitungan Kimia

Perhitungan kimia biasa disebut Stoikiometri

x = n x 6,02 x 1023 (tetapan Avogadro)

M=

v = n x vm (22,4 liter STP)

m = n x Mr

n
v

Ket :
x = jumlah molekul
n = jumlah mol
M = kemolaran
v = volume
Mr= massa molekul relatif

Rumus empiris (rumus paling sederhana) = perbandingan mol

Rumus molekul (rumus kelipatan empiris)= ( Ar )n =Mr

Pereaksi pembatas = jumlah mol pereaksi yang habis bereaksi. Ditentukan dengan
cara membandingkan jumlah mol setiap pereaksi sesuai dengan koefisien reaksi,
kemudian pilih pereaksi dengan nilai hasil bagi jumlah mol pereksi dan koefisien
pereksi terkecil.
16

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 2.1


1. 3 liter gas nitrogen dan gas hidrogen bereaksi menjadi gas amonia. volume gas H2 yang
diperlukan dan NH3 yang dihasilkan adalah........
a. 9 liter dan 6 liter
b. 15 liter dan 15 liter
c. 15 liter dan 20 liter
d. 20 liter dan 10 liter
e. 15 liter dan 10 liter
Jawaban: a

Pembahasan
Hukum perbandingan Volume (Gay Lussac)
Persamaan reaksi =

N2 + 3H2 2NH3

Perbandingan volume = 1

: 3

Jadi, H2 yang diperlukan = 9 liter


NH3 yang dihasilkan = 6 liter

2. Sebanyak 18 gram logam magnesium direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi :
Mg(s) + HCL (aq) MgCl2(aq) + H2 (g)
Jika volume gas H2 yang dihasilkan sebanyak 11,2 liter pada STP, massa magnesium (Ar=
24) yang tersisa adalah. . . .
a. 0,5 gram
b. 4 gram
c. 6 gram
d. 12 gram
e. 15 gram
Jawaban: C

Pembahasan
17

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Penyetaraan reaksi :
Mg(s) + 2HCL (aq) MgCl2(aq) + H2 (g)

Mol H2 =

V
11,2

0,5 mol
22,4 22,4

Mol Mg =

1
0.5 mol 0,5 mol
1

Massa Mg yang bereaksi = 12 gram


Massa Mg yang tersisa = 18- 12 = 6 gram

Trik

( mol x val)Mg = ( mol x val) H2

gram
11,2
2
2 gram Mg 12 gram
24
22 ,4
Massa Mg yang bereaksi = 12 gram
Massa Mg yang bersisa = 18-12 =6 gram

3. Gas oksigen yang mempunyai volume 10 L dan jumlah partikel 3x1023 molekul. Suatu
gas X berada pada kondisi yang (P,T sama) dengan oksigen tersebut, bila volume gas X
tersebut 30 L, maka jumlah partikel gas X adalah. . . .
a. 3x1023 partikel
b. 9x1023 partikel
c. 6x1023 partikel
d. 5x1023 partikel
e. 7x1023 partikel
Jawaban: b
18

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pembahasan
Hukum avogadro menyatakan perbandingan volume juga menyatakan perbandingan
jumlah partikel, sehingga :
Jumlah partikel X = 3/1 X 3x1023 partikel = 9x1023 partikel

Indikator 2.2
Menjelaskan Persamaan Suatu Reaksi Kimia
A. Persamaan reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menyatakan perubahan materi dalam
suatu reaksi. Jumlah atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan , yang disetarakan
dengan menambahkan koefisien.Cara umum menyetarakan reaksi adalah dengan
metode abjad.Koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol, volume, dan jumlah.
Syarat reaksi: - atom kiri = jumlah atom kanan
- pemberian koefisien reaksi bila atomnya tidak sama
Contoh:
a Al + b HCl c AlCl3 + d H2
atom Al:a = c
atom H :b = 2d
atom Cl: b= 3c

SOAL INDIKATOR 2.2


1. Paku besi berkarat karena mengalami reaksi dengan oksigen di udara. Persamaan reaksi
yang terjadi adalah . . . .
a. Fe (s) + O2 (g) FeO2 (s)
b. 3Fe (s) + 3O2 (g) 3FeO2 (s)
c. 4Fe (s) + 3O2 (g) 2Fe2O3 (s)
d. FeO (s) + O2 (g) FeO3 (s)
e. 4FeO (s) + O2 (g) 2Fe2O3 (s)
Jawaban: c

Pembahasan
19

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Dalam sebuah peristiwa perkaratan besi, terjadi reaksi antara Fe dan O2 yang
mengakibatkan terbentuknya suatu senyawa baru yakni Fe2O3
2. Reaksi pembakaran gas asetilena ternyata menghasilkan energi panas yang sangat besar,
sehingga dapat melelehkan logam. Reaksi ini banyak dimanfaatkan dalam proses
pengelasan dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran sempurna gas asetilena yang
benar adalah...
a. CO2 (g) + H2O (g) C2H2 (g) + 2O2 (g)
b. C2H2 (g) + 2O2 (g) 2CO2 (g) + H2O (g)
c. 2C2H2 (g) + 5O2 (g) 4CO2 (g) + 2H2O (g)
d. 4CO2 (g) + 2H2O (g) 2C2H2 (g) + 5O2 (g)
e. 2CO2 (g) + H2O (g) C2H2 (g) + 2O2 (g)
Jawaban: c

Pembahasan
Asetilena (etuna) adalah senyawa hidrokarbon.
Senyawa hidrokarbon jika dibakar sempurna memerlukan O2 dan akan menghasilkan
CO2 dan H2O.

3. Di laboratorium seorang siswa sedang melakukan eksperimen antara logam natrium


dengan air yang telah diberi indikator fenolftalein. Ternyata terjadi letupan dan warna air
berubah menjadi merah muda. Persamaan reaksi yang tepat untuk peristiwa itu adalah . .
..
a. 2Na(s) + H2O (l) Na2O (aq) + H2 (g)
b. 4Na(s) + 2H2O (l) 2Na2O (aq) + 2H2 (g)
c. 2Na(s) + 2H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g)
d. 2Na(s) + 2H2O (l) 2NaOH (aq) + 2H2 (g)
e. 2NO(s) + 2H2O (l) 2NO2 (aq) + 2H2 (g)
Jawaban: c

Pembahasan
Natrium (Na) yang direaksikan dengan air (H2O) menghasilkan etupan yang
menandakan adanya gas yang terbentuk, serta warna merah muda mengindikasikan
terbentuknya suatu senyawa basa yakni NaOH.
20

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

KOMPETENSI 3
MENDESKRIPSKAN SIFAT-SIFAT LARUTAN, METODE
PENGUKURAN DAN TERAPANNYA
Indikator 3.1
Mendeskripsikan Daya Hantar Listrik
1.

Larutan elektrolit adalah larutan yang zat terlarutnya dapat terionisasi dalam air
sehingga dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit terbagi atas dua, yaitu larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

Larutan elektrolit kuat ( =1) menghasilkan banyak gelembung dan daya hantar
listriknya kuat. Larutan elektrolit kuat jika di dalam air mengalami proses ionisasi
sempurna atau terionisasi sempurna. Elektrolit kuat mempunyai harga derajat
ionisasi = 1. Contoh senyawa yang termasuk larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI
( ketiga larutan ini adalah larutan hidrogen halida), selain itu golongan hidroksida
untuk golongan IA (NAOH, KOH, RbOH, CsOH), dan larutan hidroksida untuk
golongan IIA yaitu Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2.

Larutan elektrolit lemah (0< <1) menghasilkan sedikit gelembung dan daya hantar
listriknya lemah. Larutan elektrolit lemah jika di dalam air terionisasi sebagian.
Elektrolit lemah mempunyai harga derajat ionisasi mendekati 0. Contoh larutan
elektrolit lemah yaitu asam asetat atau CH3COOH, amonium hidroksida NH4OH,
H2CO3, asam nitrit atau HNO2, dan asam fosfat atau H3PO4.

2.

Larutan non-elektrolit ( =0) adalah larutan yang zat terlarutnya tidak dapat terionisasi
dalam air sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan non-elektrolit
mempunyai harga derajat ionisasi = 0. Contohnya : larutan urea dan larutan glukosa.

21

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Kekuatan ionisasi suatu zat dinyatakan sebagai tetapan ionisasi ( ).


mol zat yang terionisasi
mol zat yang dilarutkan

Keterangan:
= derajat ionisasi

SOAL INDIKATOR 3.1


1. Data eksperimen daya hantar listrik beberapa larutan terdapat pada tabel berikut :
Larutan

Pengamatan pada

Nyala Lampu

Elektroda

Menyala

Ada Gelembung gas

Terang

Tidak Menyala

Ada Gelembung gas

Tidak Menyala

Tidak Ada Gelembung gas

Menyala

Ada Gelembung gas

Terang

Tidak Menyala

Tidak Ada Gelembung gas

Tidak Menyala

Ada Gelembung gas

Kelompok larutan yang tergolong larutan elektrolit lemah adalah . . . .


a. X dan Z
b. S dan V
c. Y dan V
d. S dan W
e. X dan W
Jawaban: d

Pembahasan
Meskipun larutan S dan W tidak menyala, namun tetap terjadi gelembung, sehingga
dapat dikatakan bahwa larutan S dan W dapat menghantarkan listrik, meskipun bersifat
elektrolit lemah
2. Pernyataan yang benar adalah.....
Larutan

Gelembun

Lamp

Larutan

Larutan

22

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


g Gas

Elektrolit

Kuat

Nyala

Ada

Nyala

Tidak ada

Nyala

b.

HCl

Ada

c.

NaOH

e.

Air Gula

it

Ada

Elektrol

NaCl

CH3COO

non

a.

d.

Pada

Lema

2013

Tidak ada

Pada
m

Jawaban: c

Pembahasan
NaCl adalah larutan elektrolit kuat, ditandai gelembung gas dan lampu yang menyala.
HCl adalah larutan elektrolit kuat, ditandai gelembung gas dan lampu yang menyala.
NaOH adalah larutan elektrolit kuat, ditandai gelembung gas dan lampu yang menyala.
CH3COOH adalah larutan elektrolit lemah, yang ditandai dengan gelembung gas tetapi
belum mampu menyalakan bola lampu.
Air gula adalah larutan non elektrolit, yang ditandai dengan tak adanya gelembung gas
dan lampu yang padam.

3. seorang siswa melakukan penelitian daya hantar listrik terhadap air dari beberapa mata ar
dengan hasil sebagai berikut :
Larutan

Nyala Lampu

Menyala

Pengamatan pada
Elektroda
Banyak Gelembung gas

23

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Terang
Q

Redup

Sedikit Gelembung gas

Tidak Menyala

Tidak Ada Gelembung gas

Menyala
Terang

Ada Gelembung gas

Air yang memiliki daya hantar paling kuat dan yang tidak dapat menghantarkan listrik
secara berurutan terdapat pada sumber mata air. . . .
a. P dan Q
b. P dan R
c. Q dan R
d. Q dan S
e. R dan S
Jawaban: b

Pembahasan
Larutan P memiliki daya hantar listrik yang kuat karena dapat menyala terang dan
terdapat banyak gelembung gas, sedangkan Q tidak dapat menghantarkan listrik sama
sekali karena tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas.

Indikator 3.2
Mendeskripsikan Konsep pH Larutan
A. pH Larutan Menyatakan Konsentrasi Ion H+ dalam Larutan.
Suatu zat asam yang dimasukkan dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion
hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH-), sedangkan pada basa akan
terjadi sebaliknya. Zat basa yang ditambahkan dalam air akan mengakibatkan bertambahnya
ion hidroksida(OH-) dan berkurangnya ion hidroksida(H+).
Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat digunakan untuk menentukan derajat
keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan
semakin sedikit jumlah ion OH- dalam air. Semakin basa suatu zat, maka semakin sedikit
ion H+ dan semakin banyak ion OH- dalam air.

B. Teori asam-basa
24

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Teori arrehenius
Asam

: seyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam air.

Basa

: senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam air.

Teori Bronsted-Lowry
Asam

: senyawa pemberi (donor) proton H+

Basa

: senyawa penerima (akseptor) proton H+

Teori Lewis
Asam

: senyawa yang menerima pasangan elektron

Basa

: senyawa yang memberi pasangan electron

C. Cara mencari pH
+

pH = - log H+

Mencari H atau OH

pOH = - log OH-

Memasukkan ke rumus pH

pH + pOH = 14

asam kuat/basa kuat


[H+] = Ma x a
[OH-] = Mb x b

asam lemah/basa lemah


Asam
H+ =

Basa
OH- =

Ka.M

H+ = .M

Kb.M

OH- = .M

SOAL INDIKATOR 3.2


1. seorang siswa melakukan pengujian pH pada beberapa sampel air limbah. Data pengujian
yang diperoleh sebagai berikut :
Jenis
Limbah
pH

7,3

9,0

7,0

3,5

8,3

Limbah yang tercemar asam dan tercemar basa berturut-turut ditunjukkan oleh nomor . .
..
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
25

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
Jawaban: e

Pembahasan
Air yang tercemar asam adalah nomor 4, karena pH<7, sedangkan yang tercemar basah
adalah nomor 5, karena pH>7.
2. dari data pengujin pH beberapa air limbah berikut :
Jenis
Limbah
pH

10

Air limbah yang bersifat netral adalah limbah . . . .


a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
Jawaban: d

Pembahasan
pH netral = 7

3. Perhatikan data pengujian pH beberapa sampel air limbah berikut


Jenis Air
Limbah

pH

5,5

7,6

9,4

4,7

Air limbah yang tercemar asam adalah . . . .


a. P dan Q
26

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. Q dan T
c. R dan S
d. S dan T
e. T dan R
Jawaban: b

Pembahasan
Air limbah Q dan T mempunyai pH dibawah 7 yang merupakan pertanda asam.

Indikator 3.3
Menjelaskan Titrasi Asam Basa
Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang dilakukan dengan cara
menambahkan sedikit demi sedikit suatu larutan standar yang diketahui konsentrasinya
(peniter) ke dalam larutan yang tidak diketahui konsentrasinya (titran).

Ilustrasi dari peralatan titrasi yang biasanya


digunakan dalam laboratorium sekolah.

Titrasi Asam Basa merupakan titrasi yang melibatkan asam dan basa sebagai titran dan
peniter. Titrasi asam basa berdasar kepada reaksi netralisasi, di mana pada titik akhir titrasi
(ditandai dengan perubahan warna indikator) berlaku:
Jumlah grek asam = jumlah grek basa
Va x Na = Vb x Nb
Va x Ma x a = Vb x Mb x b

27

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 3.3


1. Konsentrasi 50ml larutan Ca(OH)2 yang dapat digunakan untuk menetralkan 50 ml
larutan H2SO4 0,02 M adalah ... M
a. 0,01
b. 0,02
c. 0,03
d. 0,04
e. 0,05
Jawaban : b

Pembahasan
Larutan basa = larutan Ca(OH)2
Larutan asam = larutan H2SO4
Ma x Vax na = Mb x Vbx nb
0,02x 50 ml x 2 = 50 ml x Mb x 2
Mb = 0,02 M
2. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M
Percobaan Volume

HCl

yang Volume

dititrasi

digunakan

40 ml

10 ml

40 ml

11 ml

40 ml

12 ml

NaOH

yang

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah ...


A. 0,025 M
B. 0,0725 M
C. 0,0825 M
D. 0,03 M
E. 0,0275 M
Jawaban : c

Pembahasan
28

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Misalkan Larutan 1 = larutan HCl


Larutan 2 = larutan NaOH
Percobaan1
M1 x V1 x n1 = M2 x V2 x n2

Percobaan 2
M1 x V1 x n1 = M2 x V2 x

n2
M1 x 40 ml x 1 = 10 ml x 0,1 M x 1

M1 x 40 ml x 1 = 11 ml x 0,1

Mx1
M1 = 0,025 M

M1 = 0,0275 M

Percobaan 3
M1 x V1 x n1 = M2 x V2 x n2
M1 x 40 ml x 1 = 12 ml x 0,1 M x 1
M1 = 0,03 M

M HCl =

3. Sebanyak 60 ml larutan HCOOH dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M. Volume


NaOH yang dibutuhkan sebesar 30 ml. Konsentrasi larutan HCOOH adalah . . . . . M
a. 0,1
b. 0,2
c. 0,3
d. 0,4
e. 0,5
Jawaban : a

Pembahasan
Larutan basa = NaOH
Larutan asam = HCOOH
29

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Ma x Vax na = Mb x Vbx nb
Ma x 60 ml x 1 = 30 ml x 0,2 M x 1
Ma = 0,1 M

Indikator 3.4
Mendeskripsikan Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH,
walaupun dilakukan penambahan larutan asam atau basa pada larutan tersebut. Larutan
penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau
campuran asam lemah dengan garamnya.
Larutan penyangga asam dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya (berupa garam yang anion-nya berasal dari asam lemah tersebut) atau dengan
mereaksikan asam lemah dan basa kuat di mana asam lemahnya berlebih sehingga pada
akhir reaksi akan tersisa asam lemah dan basa konjugasinya berupa garam.
Larutan penyangga basa dapat terbentuk dari campuran basa lemah dan asam
konjugasinya (berupa garam-nya) atau dengan mereaksikan basa lemah dan asam kuat di
mana basa lemahnya berlebih.
Jika ditambahkan sedikit asam pada larutan penyangga, maka asam akan bereaksi
dengan komponen basa dari larutan penyangga tersebut, begitu pula sebaliknya.
Menghitung pH larutan penyangga :

Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya(A-):


[H+] = Ka x

mol HA
mol A

Basa lemah (X) dan asam konjugasinya(XH+) :


[OH-] = Kb x

mol X
mol XH

Pengenceran larutan penyangga : pH larutan penyangga ditentukan oleh perbandingan


konsentrasi asam/basa lemah dengan basa/asam konjugasinya, sehingga pengenceran tidak
akan mengubah pH larutan penyangga.

30

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 3.4


1. Perhatikan data percobaan berikut
Larutan

II

III

IV

pH awal

10

Ditambah sedikit asam

2,50

3,90

4,50

7,80

Ditambah sedikit basa

6,60

6,10

10

8,10

12

Ditambah sedikit air

5,2

5,9

6,5

7,60

8,5

a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Jawaban : d

Pembahasan
Larutan penyangga berfungsi untuk mempertahankan pH suatu larutan, sehingga
apabila ditambahkan sedikit asam ataupun basa, serta diencerkan, pH tidak akan jauh
berbeda dengan pH awal.
2. Perhatikan campuran asam basa berikut :
1. 10 ml HCl 0,1 M + 20 ml NaOH 0,1 M
2. 10 ml CH3COOH 0,1 M + 10 ml NaOH 0,1 M
3. 20 ml HCl 0,1 M + 10 ml NaOH 0,1 M
4. 20 ml CH3COOH 0,1 M + 20 ml KOH 0,1 M
5. 20 ml CH3COOH 0,1 M + 10 ml NaOH 0,1 M
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga adalah . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban : e

Pembahasan

31

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Larutan penyangga dapat dibuat dari larutan asam lemah ditambah basa kuat dengan
syarat apabila direaksikan maka asam lemah yang bersisa.

3. Terdapat beberapa larutan berikut :


1. 25 ml NaOH 0,1 M
2. 25 ml HCN 0,2 M
3. 25 ml CH3COOH 0,1 M
4. 25 ml NH4OH 0,2 M
5. 25 ml HCl 0,2 M
Pasangan senyawa yang dapat membentuk larutan penyangga adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
Jawaban : a

Pembahasan
HCN adalah asam lemah, sedangkan NaOH adalah basa kuat, apabila direaksikan
maka HCN akan bersisa dan menandakan bahwa larutan tersebut adalah larutan
penyangga.

Indikator 3.5
Mendeskripsikan Hidrolisis Garam dan KSP
A. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah proses pemecahan garam (dengan salah satu komponen atau
kedua komponennya lemah) oleh air.

Garam yang berasal dari asam kuat + basa lemah


[H+] =

M ( garam).

Terhidrolisis sebagian, Ph < 7

Kh =

Kw
Kb

32

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Garam yang berasal dari asam lemah + basa kuat


[OH-] =

Kw
Ka

M ( garam).

- Terhidrolisis sebagian, Ph > 7


- Kh =

Garam yang berasal dari asam lemah + basa lemah

[H+]=

Ka.

Kw
Kb

[OH-]=

Kb.

Kw
Ka

Terhidrolisis sempurna

Garam yang berasal dari asam kuat + basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan pH = 7

Catatan:
jika rumus garamnya ada angka 2, misalnya (CH3COO)2Ca, maka konsentrasi
garamnya kali 2
garam yang mengandung golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) dan IIA (Mg, Ca, Sr, Ba)
kecuali Be tergolong basa kuat
garam yang mengandung ion Cl-, Br-, I-, NO3-, SO42-, ClO4- tergolong sebagai asam
kuat
selain tersebut di atas semuanya merupakan asam/basa lemah.

B. Kelarutan (s) da Hasil Kelarutan (Ksp)


Kelarutan (s) adalah konsentrasi maksimum zat yang terlarut, sedangkan hasil kali
kelarutan (Ksp) = hasil kali konsentrasi ion-ion dipangkatkan koefisien masing-masing.
Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semkin besar, menunjukkan semakin mudah larut.
larutmenjadi
AxBy xA+ + yB-

Ksp AxBy = [A+]x [B-]y

Mengetahui pengendapan :

Ksp = (n-1)n-1 sn
s = kelarutan (mol L-1)
n = jumlah ion dari
elektrolit

Ksp data(Ksp) = Qc (Ksp) tepat jenuh / tidak mengendap


Ksp data (Ksp) < Qc (Ksp) belum jenuh / tidak mengendap
Ksp data (Ksp) > Qc (Ksp) lewat jenuh/ mengendap
33

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 3.5


1. Berikut ini beberapa garam :
1. KCN
2. NH4NO3
3. NH4Cl
4. NaBr
5. KNO3
Garam yang terhidrolisis dan bersifat asam adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 4 dan 5
Jawaban : c

Pembahasan
Garam NH4NO3 dan NH4Cl dapat terhidrolisis dan bersifat asam, karena apabila
diuraikan maka diketahui bahwa kedua garam tersebut berasal dari campuran asam
kuat ditambah dengan basa lemah.

2. Garam di bawah ini yang tidak mengalami hidrolis jika dilarutkan dalam air adalah . . . .
a. K2CO3
b. K2SO4
c. NH4Cl
d. CH3COONa
e. Na2co3
Jawaban : b

Pembahasan
Garam K2SO4 tidak dapat terhidrolisis karena keduanya berasal dari asam kuat dan
basa kuat.

34

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

3. Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 M masing-masing dimasukkan ke dalam 5


wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2-,

, Br- dan

dengan volume dan molaritas yang sama.


Jika harga Ksp Ag2S

= 2 x 10-49

Ag3PO4 = 1 x 10-20
Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr

= 5 x 10-13

Ag2SO4

= 3 x 10-5

Maka garam yang akan larut adalah ...


a. Ag3PO4 dan AgBr
b. AgBr dan Ag2SO4
c. Ag2S dan Ag3PO4
d. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
e. Ag2S dan AgBr
Jawaban : d

Pembahasan
Garam Ag2CrO4 dan Ag2SO4 dapat larut dalam larutan AgNO3 karena memiliki hasil
kali ion yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Ksp larutan.

Indikator 3.6
Mendeskripsikan Sifat-Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan yaitu sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut. Jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi larutan.
Konsentrasi larutan yang digunakan pada sifat koligatif larutan yaitu molalitas, molarits,
dan fraksi mol.
Molalitas (m) :

Menyatakan banyaknya mol zat


terlarut dalam 1000 gram (1 kg)
pelarut
n = mol zat terrlarut (mol)
p = massa pelarut (kg)

35

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Molaritas (M) :

2013

Menyatakan banyaknya mol zat


terlarut dalam 1 liter larutan
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (L)

Fraksi Mol (X) :

Menyatkn

perbandingan

jumlah

mol zat terlarut terhadap jumlah


mol larutan
n = mol
1 = zat terlarut
2 = zat pelarut

X1 + X2 = 1

Sifat Koligatif Larutan :


Non elektrolit

Penurunan tekanan uap


( P)

Elektrolit

P = Xt . Po
P = Po P

P=

. Po

P = Xp . Po

Tb = Kb . m
Kenaikan titik didih
( Tb)

Tb = Kb.

n
kgpelarut

tb = Kb . m. i

Tb = Tb - Tbo
Tf = Kf. m
Penurunan titik beku
( Tf)

Tf = Kf.

n
kgpelarut

tf = Kf. m. i

Tf = Tfo - Tf
Tekanan osmotic
( )

= MRT

= MRT. i

Keterangan:
i = factor Van Hoff i = 1 + (n- 1)
m = molalitas
n = jumlah ion koloid

Diagram P T
36

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Hubungan antara penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik
beku digambarkan dengan grafik berikut

A B merupakan proses membeku pelarut

D E merupakan proses membeku larutan

B C merupakan perubahan wujud pelarut dari cair menjadi gas (garis didih)

E F merupakan perubahan wujud larutan dari cair menjadi gas ( gris didih)

A/H merupakan titik beku pelarut dan D/G merupakan titik beku larutan sehingga
D A / G H merupakan penurunan titik beku larutan ( Tf)

F/J merupakan titik didih larutan dan C/I merupakan titik didih pelarut sehingga F
C / I J merupakan kenaikan titik didih larutan ( Tb)

SOAL INDIKATOR 3.6


1. Perhatikan grafik P-T berikut!
P

O
U

Proses menguap larutan ditunjukkan oleh . . . .


A. P-Q
B. Q-O
C. R-S
D. R-U
E. S-U
Jawaban : e
37

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pembahasan
Menguap atau perubahan wujud zat cair menjadi zat gas larutan ditunjukkan ole garis
S-U.

2. perhatikan data berikut :


No.

Larutan

Molalitas

Cuka

0,5

Gula

0,2

Garam Dapur

0,3

Asam Sulfat

0,2

Amoniak

0,2

Jika Kb air =0,52, maka kenaikan titik didih larutan yang paling rendah terdapat pada . .
..
a. cuka
b. gula
c. garam dapur
d. Asam Sulfat
e. Amoniak
Jawaban : b

Pembahasan
Tb = Kb x m. Dari rumus tersebut diketahui bahwa kenaikan titik didih berbanding
lurus dengan bilai molalitas. Gula, Asam sulfat, dan amoniak memang memiliki nilai
molalitas yang sama-sama rendah, tetap karena amoniak dan asam sulfat adala larutan
elektrolit maka keduanya memiliki faktor Vant hoff, sehingga memiliki kenaikan
titik didi yang lebih tinggi daripada gula.
3. Disuatu daerah ternyata tekanan osmotik larutan urea 1,23 atm. Jika pengukuran
dilakukan pada suu 27C dan arga R=0,082 L atm/mol K, maka konsentrasi larutan urea
tersebut adalah
....
a. 30,20 M
b. 20,00 M
38

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

c. 2,70 M
d. 0,55 M
e. 0,05 M
Jawaban : e

Pembahasan
= M.R.T
1,23 atm = M. 0,082 L atm/mol K . 300 K
M = 0,05 M

Indikator 3.7
Mendeskripsikan Sistem dan Sifat Koloid serta Penerapannya
A. Sistem Koloid
Koloid merupakan system disperse (pemencaran), yaitu suatu system yang terjadi
apabila zat terlarut didispersikan ke dalam zat lain.
Komponen koloid dibagi menjadi 2 macam, yaitu zat yang didisepesrikan ke dalam
zat lai (fase terdispersi) dan fase yang digunakan untuk mendispersikan fase
disperse (medium pendispersi).
Berdasarkan ukurannya dalam system disperse, partikel dapat digolongkan menjadi
3 macam, yaitu :
Larutan

Koloid

Suspensi

Satu fase

Dua fase

Dua fase

Stabil

Cenderung

Mudah mengendap

mengendap
Ukuran partikel < 1

Ukuran partikel 1

Ukuran partikel >

nm

100 nm

100 nm

Tidak dapat disaring

Dapat disaring dengan

Dapat disaring

penyaring udara
Homogen

Fase

Tampak homogen

Medium

Terdispersi Pendispersi

Nama Koloid

Heterogen

Contoh

39

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Gas

Cair

Busa

Busa, sabun, krim kocok

Gas

Padat

Busa padat

Batu apung, karet busa

Cair

Gas

Aerosol cair

Kabut, awan

Cair

Cair

Emulsi

Susu, santan

Cair

Padat

Gel/Emulsi padat

Agar agar, jelly

Padat

Gas

Aerosol padat

Debu, asap

Padat

Cair

Sol

Cat tinta

Padat

Padat

Sol padat

Kaca berwarna

B. Sifat-Sifat Koloid
Gerak Brown adalah gerakan zig zag partikel koloid karena tumbukan antara
partikel koloid. Gerakan partikel koloid semakin cepat apabila ukuran partikelnya
semakin kecil.
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel partikel koloid
sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Contohnya hamburan cahaya
kendaraan bermotor akan terlihat di jalan berdebu.
Muatan koloid terjadi sebagai alat penyerapan ion pada permukaan partikel koloid.
Adsorbsi adalah penyerapan pada permukaan partikel koloid.
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel partikel koloid karena adanya
pemanasan, penambahan elektrolit atau penambahan koloid yang muatannya
berlawanan.
Koloid pelindung adalah koloid yang dicampurkan dengan koloid lain, namun tidak
mengakibatkan penggumpalan karena melapisi partikel lain sehingga melindungi
muatan koloid.
Dialisis adalah proses penghilangan ion ion yang mengganggu kestabilan koloid.
Tujuannya untuk menghindari koagulasi dari ion ion pengganggu.

C. Penerapan Koloid
Alat pencuci darah menggunakan dialisis untuk mencegah penggumpalan darah
ketika darah dicuci di dalam mesin.
40

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Emulgator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi yang bertujuan agar
campuran tersebut tidak terpisah. Contohnya penambahan sabun ke dalam campuran
minyak dan air.
Penambahan gelatin pada pembuatan es krim agar es krim tidak mudah meleleh dan
tetap kenyal.
Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid lempung dalam air sungai
mengalamu koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
Warna cahaya sinar matahari yang akan terbenam tampak akan berwarna merah, hal
ini terjadi karena cahaya matahari mengalami difraksi oleh partikel partikel koloid
di atmosfer.

SOAL INDIKATOR 3.7


1. Perhatikan beberapa persitiwa yang melibatkan sifat sifat kolid sebagai berikut :
1. sorot lampu proyektor dalam bioskop
2. pemutihan gula
3. pemakaian norit (obat sakit perut)
4. merebus telur
Sifat koloid adsorbsi diterapkan dalam peristiwa . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
Jawaban : d

Pembahasan
Adsorbsi koloid = penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid

2. Perhatikan contoh penerapan sifat koloid berikut :


1. langit terlihat berwarna biru
2. sorot lampu mobil pada saat kabut
Contoh tersebut merupakan penerapan sifat . . . .
a. Efek tyndall

41

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. Gerak brown
c. Adsorbsi
d. koagulasi
e. dialisis
Jawaban : a

Pembahasan
Efek Tyndall = penghamburan cahaya oleh larutan koloid

3. Berikut ini beberapa proses pembuatan koloid :


1. Menambahkan larutan FeCl3 jenuh ke dalam air panas
2. Menambahkan alkohol 95% ke dalam larutan jenuh kalsium asetat
3. Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi kedalam larutan ACl3
4. Memasukkan serbuk belerang yang sudah digerus ke dalam air
Proses pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawaban : e

Pembahasan
Cara pembuatan sistem kolid dengan cara dispersi
o Cara mekanik = dengan cara penggilingan zat padat
o Cara peptisasi = pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga
partikel endapan akan dipecah
o Cara busur bredig = mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke
dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu
dalam air

42

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

KOMPETENSI 4
MENDESKRIPSIKAN SENYAWA ORGANIK DAN
MAKROMOLEKUL
Indikator 4.1
Mendeskripsikan Struktur Senyawa Benzena dan Turunannya, serta Kegunaannya
A. Benzena dan Turunannya
Benzena terbentuk dari 6 atom karbon yang berikatan secara melingkar, sehingga
membentuk segi enam beraturan dengan sudut 120oC

Senyawa benzena yang berikatan secara melingkar disebut senyawa aromatik,


berikatan lurus disebut alifatik.

Ikatan rangkap benzena dapat berpindah pindah dengan cara beresonansi, seolah
bergetar, sehingga ikatan antaratom sangat kuat (membentuk cincin) yang
menyebabkan benzena sulit di adisi dan mempunyai titik didih yang tinggi.

Turunan benzena adalah benzena yang atom H nya digantikan dengan atom atau
gugus atom lain. Gugus alkil (R), halogen (X) atau nitro (NO2) yang berikatan pada
cincin benzena dinamai dalam bentuk awalan pada benzena

Gugus bervalensi 1 (bertangan 1) yang diturunkan dari benzena disebut gugus fenil
(C6H5-). Misalnya benzena bertangan satu yang berikatan dengan Br disebut
fenilbenzena.

Gugus berlengan CH2 yang diturunkan dari benzena disebut benzil.

Jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o
(orto), m (meta), atau p (para). Orto untu posisi substituen pada atom C nomor 1,2;
meta untuk nomor 1,3; dan para untuk nomor 1,4.

Turunan benzena yang umum


Struktur

Nama
CH3

Toluena

Struktur

Nama
OH

Fenol

43

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


CH3

p-xilena

2013

Banzaldehida

C-H

CH3

CH3=CH2

NH2

Stirena

Asam

C-OH

benzoat

Anilina

CH2OH Benzil

alkohol

Reaksi penting benzena


Halogenasi; benzena bereaksi langsung dengan katalis besi (III) halida.
Nitrasi; bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena.
Sulfonasi; terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat
Alkilasi; alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida
dengan katalis aluminium klorida (AlCl3).

B. Kegunaan Senyawas Benzena


Zat aditif makanan adalah zat kimia yang tidak biasa dimakan secara langsung, tetapi
ditambahkan ke dalam makanan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Contoh zat aditif
adalah cita rasa, bentuk, aroma, warna, dan tahan lama (awet).

a. Pemanis
Pemanis makanan yang tradisional biasanya menggunakan gula tebu atau gula aren
(kelapa). Pemanis buatan yang diizinkan oleh Departemen Kesehatan adalah sakarin,
aspartam, dan sorbitol. Sakarin adalah senyawa turunan benzena berupa kristal putih,
hampir tidak berbau. Rasa manis sakarin 800 kali dari rasa manis gula tebu. Sakarin
ditambahkan ke dalam minuman atau biskuit dengan dosis yang dikonsumsi tidak
melebihi 1 g per hari. Aspartam merupakan serbuk berwarna putih, tidak berbau, dan
bersifat higroskopis. Rasa manis aspartam sama dengan 200 kali dibandingkan gula
tebu. Untuk setiap kg berat badan jumlah aspartam yang boleh dikonsumsi setiap
harinya adalah 40 mg.
44

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

b.

2013

Pengawet
Penambahan zat pengawet pada makanan berguna untuk mencegah oksidasi dan
menghambat pertumbuhan bakteri. Bahan pengawet buatan sebagai antioksidan adalah
butilasihidroksianisol

(BHA),

butilasihidroksitoluena

(BHT),

paraben

(p

hidroksibenzoat), dan propilgalat, sedangkan untuk menghambat pertumbuhaan bakteri


atau jamur adalah natrium benzoat.

c. Pewarna Makanan
Pewarna buatan bertujuan menjadikan makanan seolah-olah memiliki banyak
warna daripada yang sesungguhnya. Pewarna buatan umumnya berasal dari senyawa
aromatik diazonium. Beberapa pewarna buatan yang diizinkan oleh Depkes di
antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama

Nama Niaga

Amaran

food Red

Eritrosin

food Red

Fast green

food green

Indigotin

food blue

Sunset ellow food Yellow


Tartrazin

food Yellow

Beberapa Merk Dagang Pewarna Makanan


Beberapa pewarna berbahaya dan dilarang penggunaannya karena berpotensi
menimbulkan karsinogen adalah auramin.

d. Manfaat benzena sebagai obat-obatan


Berbagai jenis obat telah diproduksi dan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan
menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Pada umumnya obat-obatan yang diproduksi
dapat dikelompokkan ke dalam obat analgesik, antibiotik, psikiatrik, dan hormon.
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Jika kita merasa
sakit, otak kita akan mengeluarkan zat kimia yang disebut analgesik. Obat analgesik
yang dipasarkan dikemas dengan nama dagang, seperti aspirin, parasetamol, dan
45

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

kodeina. Aspirin dipakai untuk mengurangi rasa sakit seperti sakit kepala atau sakit gigi.
Aspirin juga dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh. Namun demikian,
penggunaan aspirin harus hati-hati sebab dapat melukai dinding usus, juga bersifat
candu (ketagihan). Aspirin dapat diproduksi melalui reaksi asilasi asam salisilat.

SOAL INDIKATOR 4.1


1. senyawa 2-metil-3-pentanol berisomer rangka dengan . . . .
a. 2-metil-2-pentanol
b. 3-metil-2 pentanol
c. 3-metil-3 pentanol
d. 4-metil-2 pentanol
e. 2-etil-2 pentanol
Jawaban : c

Pembahasan
Rumus struktur 2-metil-3-pentanol
CH3-CH-CH-CH2- CH3
CH3 OH
Isomer rangka terjadi jika alkil cabang berpindah ke atom C lain dari atom C semula
dan gugus fungsi terletak pada atom C semula yaitu
CH3
CH3-CH2-C-CH2- CH3
OH
3-metil-3pentanol

2. Tabel berikut menunjukkan massa jelaga yang dihasilkan dari pembakaran 1 Kg


beberapa jenis bahan bakar bensin.
Jumlah Bahan Bakar

Massa Jelaga
(gram)

0,07

1,18

7,21

5,87
46

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


5

2013

0,98

Bahan bakar yang diperkirakan memiliki bilangan oktan paling rendah adalah
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban : c

Pembahasan
Bilangan oktan menandakan kualitas suatu bensin, semakin rendah bilangan oktan,
semakin rendah pula kualitas bensin. Rendahnya bilangan oktan diakibatkan oleh
pembakaran yang tidk sempurna sehingga menghasilkan banyak jelaga

3. Berikut ini beberapa kegunaan senyawa karbon :


1. digunakan sebagai antiseptik
2. desinfektan
3. menghilangkan cat kuku
4.pengasin makanan
5. bahan baku pewarna
O
Mengandung gugus -C-OH adalah . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawaban : d

Pembahasan
Beberapa senyawa asam karboksilat yang penting sebagai berikut:
- Asam format
: cairan tak berwaran , berbau tajam, mudah larut dalam air,
alcohol dan eter. Asam format terdapat juga dalam keringat dalam jumlah kecil.
Banyak digunakan dalam inndustri tekstil, penyamakan kulit, dan di perkebunan
karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).

47

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


-

2013

Asam asetat
: cairan bening tak berwarna , berbau tajam. Dibuat dari
oksidasi etanol Karen apengaruh berbagai jenis bakteri seperti asetobacter. Asam
asetat terdapat dalam cuka makan dengan kadar 20-25%
Asam tartrat
: digunakan sebagai zat pengasam dalam minuman, permen,
dan baking powder
Asam palmitat
: digunakan dalam pengolahan sabun
Asam stearat
: digunakan dalam pengolahan sabun
Asam adipat
: digunakan untuk mebuat nilon

Indikator 4.2
Mendeskripsikan Senyawa Karbon Termasuk Identifikasi, Reaksi dan Kegunaannya
A. Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah sebyawa organik yang tersususun dari atom C dan H. Karbon
bervalensi empat, sehingga akan membentuk empat ikatan kovalen dengan atomatom lainnya.
Posisi atom C berdasarkan ikatan antar karbon :
Atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain disebut atom C primer (Cp).
Atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain disebut atom C sekunder (Cs).
Atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain disebut atom C tersier (Ct).
Atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain disebut atom C kuartener (Ck).
Jenis ikatan antar- atom C
Ikatan jenuh (ikatan tunggal)
CH3-CH3
Ikatan tak jenuh (rangkap)
CH2= CH2 rangkap dua
HC CH rangkap tiga

Jenis- jenis hidrokarbon


a.

Alkana (CnH2n+2)
Senyawa hidrokarbon yang seluruh ikatannya berupa ikatan jenuh (tunggal).
Nama- nama alkana :
Rumus (CnH2n+2)

Nama alkana

CH4

Metana
48

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


C2H6

Etana

C3H8

Propana

C4H10

Butana

C5H12

Pentana

C6H14

Heksana

C7H16

Heptana

C8H18

Oktana

C9H20

Nonana

C10H22

Dekana

2013

Tata Nama Alkana


-

Nama alkana bercabang tediri dari dua bagian


Bagian peratama: di bagian depan yaitu nama cabang
Bagian kedua, di bagian belakang yaitu nama rantai induk

Rantai induk adalah rantai terpanjang, bila terdapat dua atau lebih rantai
terpanjang (sama panjang), maka pilih yang mempunyai cabang paling
banyak

Rantai induk diberi nama alkana yang bergantung pada panjang rantai

Cabang diberi nama alkil, yaitu alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran
ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus CnH2n+1
Nama nama alkil

CH3-

metil

CH3-CH2-

Etil

CH3-CH2-CH2-

propil

CH3-CH2-

Isopropyl

CH3
CH3-CH2-CH2-CH2-

butil

CH3-CH-CH2-

Isobutil

CH3
CH3-CH-CH2-

Sek-butil

CH3

CH3

Ters-butil

CH3-C-CH2CH3

- Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu, rantai induk perlu
dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian
rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor tekecil
- Jika terdapat dua atau lebih cabang sejenis , hal ini dinyatakan dengan di, tri,
tetra, penta, dan setersusnya
49

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

- Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang
itu.
- Jika penomoran ekivalen dari kedua ujung rantai induk, maka harus dipilih
sehingga cabang yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor tekecil.
Kegunaan alkana: bahan bakar, pelarut, sumbe hydrogen, pelumas, bahan baku
untuk senyawa organik lain, bahan baku industry

b.

Alkena (CnH2n)
Senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua.
Alkena adalah senyawa alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap C=C-.
senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai
tiga ikatan rangkap disebut alkatriena
Tata nama alkena
- Nama alkena diturunkan dari nam alkana yang sesuai

(yang jumlah atom

karbonnya sama) dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.


- Rantai induk adala rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
- Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga
ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
- Posisi ikatan rangkapa ditujukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dari atom
karbon berikatan rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil)
- Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana, yaitu:
Ditulis di depan (mendahului nama rantai induk
Cabang-cabang sejenis digabung dan dibei awalan di,tri dan seterusnya
Cabang-cabang yang berbedda ditulis dalam urutan sesuai urutan abjad

c.

Alkuna (CnH2n-2)

Senyawa hidrokarbon yang mengandung hidrokarbon yang mengandung sebuah


ikatan rangkap tiga.

Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon rangkap
tiga -C=C- . senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon rangkap tiga disebut
alkadiuna.
Tata nama alkuna

50

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

- Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran ana menjadi una.
- Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran dan cara
penulisan, sama seperti pada alkena.
Minyak Bumi
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau. Sisa- sisanya mengendap di dasar
lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa- sisa jasad renik
itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Komponen minyak bumi :
Hidrokarbon golongan alkana
Sikloalkana
Hidrokarbon aromatik
Sedikit alkena
Berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak. Untuk menentukan nilai
oktannya (jumlah ketukan yang dihasilkan untuk menentukan mutu), ditentukan
dengan isooktana dan n- heptana

B. Kegunaan Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Hidrokarbon dalam bidang pangan
a. Glukosa merupakan sumber energi bagi manusia dan hewan.
b. Tetraterpena, merupakan senyawa beta karoten pada wortel.
c. Monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk.
d. Karbohidrat, merupakan glukosa dan senyawa yang penuh dengan energi.
2. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan.
a. Poliviniklorida (PVC), terbentuk dari viniklorida yang mempunyai ikatan C
rangkap 2. Banyak digunakan untuk pembuatan pipa dan karet.
b. Polipropilen/polipropena, yang terbentuk dari propena. Untuk serat, tali plastik,
bahan perahu, dan botol plastik.

51

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

c. Polistirena. Kegunaanya untuk pembungkus, insulator listrik, sol sepatu, dan


berbagai peralatan lainya.
d. Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna antara lain sebagai ban kendaraan,
sepatu, dan sarung tangan.
e. Etuna, sebagai sintetis serat buatan.
f. Nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian.
g. Dakron, merupakan seratt pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah
tangga. contoh kasur dan bantal.
3. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika
a. Polivinil asetat, banyak digunakan sebagai perekat dan cat lateks.
b. Poliestilena merupakan polimer dari etana yang mempunyai ikatan C rangkap 2,
melalui reaksi polierisasi. Kegunaan Poliestilena merupakan sebagai kantong
plastik, ember, panci, pembungkus makanan, dan lain-lain.
c. Antrasena, digunanakan untuk zat warna.
4. Hidrokarbon dalam bidang industri dan perdagangan
a. Etena, digunakan sebagai obat bius.
b. Pentena heksana dan heptana digunakan untuk pelarut sintetis.
c. Propana, untuk sintetis propanal.
d. Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan metanol.
e. Teflon sebagai pelapis anti lengket pada alat alat masak.
f. Butena untuk pembuatan karet sintetis.
g. Polistirena untuk membuat kancing sisir pembungkus alat listrik.
h. Propena, untuk sintesis gliserol, isopropil, dan plastik polipropilena.
i. SBR digunakan untuk karet sintetis.
j. Glisserol, untuk bahan kosmetik, pelembab, dan industri makanan.

SOAL INDIKATOR 4.2


1. Nama senyawa turunan benzena dengan rumus
NO2

Br

Adalah . . . .
a. orto bromo nitro benzena
52

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. meta bromo nitro benzena


c. para bromo nitro benzena
d. para nitro bromo benzena
e. orto nitro bromo benzena
Jawaban : b

Pembahasan
Senyawa ini mengikat gugus Br pada posisi meta. Oleh karena itu nama senyawa
turunan benzena ini meta bromo nitro benzena

2. Aspirin merupakan salah satu wujud aplikasi turunan benzene dengan nama . . . .
a. asam benzoat
b. asam salisiat
c. anilina
d. benzena
e. fenol
Jawaban : b

Pembahasan
Asam salisiat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin

3. Berikut ini persamaan reaksi pembuatan turunan benzena.

CH3

CH3Cl

HCl

AlCl3
Jenis reaksi tersebut adalah . . . .
a. Sulfonasi
b. Adisi
c. Alkilasi
d. Halogenasi
e. Oksidasi
Jawab : c
53

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pembahasan
Merupakan reaksi alkilasi karena senyawa benzene direaksikan dengan alkil halida
sehingga satu atom H pada benzene tersubtitusi oleh alkil.

Indikator 4.3
Mendeskripsikan Makromolekul

(Karbohidrat, Protein, dan Polimer), serta

Kegunaannya.
A. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi paling utama bagi makhluk hidup. Karbohidrat
dihasilkan oleh tumbuhan.
Monosakarida (C6H12O6) adalah molekul paling sederhana dari karbohidrat. Yang
termasuk adalah glukosa (mis. Gula merah), galaktosa (mis. Air susu), dan
fruktosa (mis. Buah- buahan).
Disakarida adalah karbohidrat yang dihasilkan dari reaksi 2 molekul sakarida.
-

Sukrosa ( glukosa+fruktosa)

Laktosa (glukosa+galaktosa)

Maltosa (glukosa+glukosa)

Polisakarida terbentuk dari monosakarida, merupakan karbohidrat yang tidak larut


dalam air dan rasanya tidak manis.
-

Amilum (pati) ;mudah terhidrolisis menjadi glukosa

Glikogen; berasal dari glukosa yang tidak terpolimerisasi dan disimpan dalam
otot dan hati dengan bantuan insulin. Kemudian akan diuraikan lagi menjadi
glukosa dengan bantuan adrenalin.

Selulosa terdapat pada dinding sel tumbuhan.

Semua jenis karbohidrat kecuali sukrosa, amilum, dan selulosa menunjukkan uji
positif terhadap pereaksi Fehling dan Tollens

B. Protein
Protein adalah polimer dari asam amino.Protein juga dapat berikatan dengan
gugus lain seperti,
- Berikatan dengan karbohidrat = glikoprotein
- Berikatan dengan lemak = lipoprotein
54

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

- Berikatan dengan kompleks besi = hemoprotein


- Berikatan dengan asam nukleat = nukleoprotein.
Asam amino mengandung gugus karboksil (-COOH) yang bersifat asam, dan
gugus amina (-NH2) yang bersifat basa.

R-CH-COOH
NH2
Asam amino yang tak dapat dihasilkan tubuh disebut asam amino esencial, yang
bisanya diasup lewat makanan.
1. Arginin

6. Lisin

2. Fenil alanin

7. Metionin

3. Histidin

8. Treonin

4. Isoleusin

9. Triptofan

5. Leusin

10. Valin

C. Lemak
Lemak adalah substansi biologis yang tidak terlarut dalam air. Umumnya lemak
terdiri atas dua atau lebih macam asam karboksilat. Dalam suhu kamar berupa
cairan yang disebut minyak.
Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti nama asam lemahnya.
Reaksi- reaksi lemak :
-

Hidrolisis; membentuk gliserol dan asam lemak.

Penyabunan; reaksi dengan basa kuat dengan gliserol sebagai hasil akhir.

Hidrogenasi minyak (adisi hidrogen); dikatalisis dengan serbuk nikel

D. Polimer
Polimer terbentuk dari gabungan molekul molekul sederhana (monomer) dengan
rantai yang sangat panjang, sehingga membentuk molekul raksasa.
Jenis polimer :
Berdasarkan jenis monomernya
-

Homopolimer; dari satu monomer sejenis

Kopolimer; dari monomer tak sejenis

Berdasarkan sifat elastisnya

55

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


-

2013

Termoset;senyawa polimer yang jika dipanaskan kembali tidak dapat diubah


menjadi bentuk lain.

Termoplastik; polimer yang dapat diubah ke bentuk lain dengan pemanasan.

Berdasarkan asalnya
Polimer
Protein

Monomer
Asam amino

Polimerisasi

Sumber

Kondensasi

Wol, sutra

Amilum

Glukosa

Kondensasi

Beras, gandum

Selulosa

Glukosa

Kondensasi

Kayu

Asam nukleat Nukleotida

Kondensasi

DNA, RNA

Karet alam

Adisi

Getah

Isoprena

Pohon

Karet

Polimerisasi kondensasi adalah polimer yang terbentuk karena gabungan monomer


yang mempunyai gugus fungsional. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi pada
monomer yang memiliki ikatan rangkap menjadi tunggal tanpa melepaskan
molekul lain.

SOAL INDIKATOR 4.3


1. Hidrolisis dari polimer sukrosa adalah . . . .
a. glukosa+fruktosa
b. glukosa+glukosa
c. glukosa+galaktosa
d. galaktosa+galaktosa
e. fruktosa+fruktosa
Jawaban : a

Pembahasan
Sukrosa merupakan polimer dari monomer glukosa dan fruktosa

2. berikut ini beberapa sifat makromolekul.


1. memiliki ion zwitter
2. tidak tahan terhadap suhu tinggi
3. tersusun atas beberapa asam amino
4. tidak tahan pada perubahan pH asam ekstrem
56

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Senyawa makromolekul yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah . . . .


a. lipida
b. protein
c. amilum
d. polisakarida
e. asam lemak
Jawaban : b

Pembahasan
Protein adalah polimer dari asam mino yang dpat membentuk zwitter ion. Larutan
protein dalam air membentuk koloid idrofil. Protein tidak tahan suhu tinggi dan
perubahan pH yang ekstrem.

3. Berikut beberapa manfaat senyawa-senyawa kimia penyusun sel manusia dan hewan.
1. sumber energi pada proses metabolisme
2. membantu mempercepat reaksi-reaksi pada proses metabolisme
3. menahan perubahan suhu dan goncangan mekanis dari luar tubuh
4. sebagai pembentuk sel-sel baru.
Manfaat protein dalam tubuh ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawaban : d

Pembahasan
Protein berfungsi sebagai zat pembangun guna mengganti sel-sel yang rusak serta
mempercepat metabolisme.

57

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

KOMPETENSI 5
MENDESKRIPSIKAN PERUBAHAN ENERGI CARA PENGUKURAN
DAN PENERAPANNYA
Indikator 5.1
Mendeskripsikan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.

A. Termokimia
Entalpi (H) adalah energi yang tersimpan dalam suatu zat (pada tekanan 1 atm, dan
25

PQ,
Keterangan :
P

: senyawa atau unsur pereaksi.

: senyawa atau unsur hasil reaksi.

Entalpi pembentukan (

) adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol

senyawa langsung dari unsur unsurnya.


Entalpi

penguraian(

adalah

perubahan

entalpi

pada

penguraian

molsenyawamenjadiunsur unsurnya.
Entalpi pembakaran(

) adalah perubahanental pipa pada pembakaran 1 mol

senyawa.

B. Reaksi Eksoterm, Endoterm, dan Perubahan Entalpi


Reaksi endoterm terjadi jika suatu reaksi yang berlangsung memerlukan energi
tambahan dari luar.
P
P

energi
,

= +

Reaksi eksoterm terjadi jika suatu reaksi yang berlangsung melepaskan energi
(panas) kelingkungan.
P + energy
P

Q
= -

Perubahan entalpi dapat diselidikidengan calorimeter tekanan tetap.


q reaksi

= - (q larutan + q calorimeter)

q reaksi

= - q larutan
58

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


q

= m .c .

=C.

= m .c

2013

Ket :
C : kapasitas kalor (

M : massa zat (g)


c

: kalor jenis (

:kalor yang dibebaskan ataudiserap, bernilai + jika reaksi endotermdan


jika reaksi eksoterm.
: perubahan suhu

),

SOAL INDIKATOR 5.1


1. berikut ini beberapa proses pencampuran.
1. pita magnesium dengan asam klorida
2. batu kapur dengan air
3. asam sitrat dengan asam klorida
4. batu es dengan air.
5. amonium klorida dengan air
Proses pencampuran yang termasuk reaksi eksoterm adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 4 dan 5
Jawaban : a

Pembahasan
Reaksi eksoterm merupakan reaksi penyerapan panas dari system ke lingkungan
sehingga suhu lingkungan bertambah
2.

Diketahui:
1. Larutan 1: T = 28 C dan T = 35 C
2. Larutan 2: T = 28 C dan T = 15 C
3. Larutan 3: T = 28 C dan T = 32 C
4. Larutan 4: T = 28 C dan T = 20 C
Dari data tersebut larutan yang menunjukkan reaksi endoterm adalah larutan . . . .
59

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawaban: d

Pembahasan
Gambar 2 dan 4 adalah reaksi endoterm karena suhu setela reaksi lebih kecil
daripada suhu sebelum reaksi. Pada reaksi ini sistem menyerap panas dari
lingkungan sehingga wadah terasa dingin

3. Perhatikan bagan reaksi di bawa ini !


BaCl2 + NH3OH + H2O
entalpi
Ba(OH)2 + NH4Cl

Reaksi berikut termasuk kedalam reaksi . . . .


a. eksoterm, karena H pereaksi < H hasil reaksi. H= b. endoterm, karena H pereaksi < H hasil reaksi. H= +
c. eksoterm, karena H pereaksi > H hasil reaksi. H= +
d. endoterm, karena H pereaksi > H hasil reaksi. H= e. endoterm, karena H pereaksi = H hasil reaksi. H= +
Jawaban : b

Pembahasan
Reaksi diatas menunjukkan bahwa entalpi hasil reaksi lebih besar dari entalpi pereaksi
, sehingga H= +, berarti reaksi tersebut adalah reaksi endoterm

60

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Indikator 5.2
Menentukan Kalor Reaksi
Hukum Hess menyatakan bahwa pada suatu reaksi,

adalah tetap, tidak bergantung

pada jalannya reaksi atau tahap reaksi.


=
Aturandalam hokum Hess :
1.

Posisi unsur unsure harus bersesuaian.

2.

Koefisien reaksi harus sebanding dengan

3.

Hasil akhir harus sesuaidenganreaksi yang terjadi.

Kalor reaksi berdasarkan table entalpi pembentukan suatu reaksi berdasarkan selisih
entalpi pembentukan (

) antara produk dan reaktan.


=

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatanantar atom.

SOAL INDIKATOR 5.2


1. Diketahui reaksi
S + O2 SO3

H = -71,0

2SO2 + O2 2SO3 H = -71,0


Maka H untuk reaksi S +

3
O2 SO3 adalah . . . .
2

a. -47,25 kkal
b. -94,50 kkal
c. +94,40 kkal
d. -189,00 kkal
e. +189,00 kkal
Jawaban : b

Pembahasan
reaksi (1) tetap dan reaksi (2) dibagi dua.
61

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

H = -71,0 23,5 = -94,5 kkal


2. Jika diketahui energi ikatan N N = 946 kJ mol-1 dan H-H = 436 kJ mol-1, dan reaksi
2NH3(g) N2 (g) + 3H2 (g) H = +92 kJ, maka energi ikatan rata- rata N-H adalah . . .
. kJ
a. 1173,0
b. 586,5
c. 391,0
d. 195,5
e. 159,5
Jawaban : c

Pembahasan
2 H-NH2 N N + 3H-H H = +92 kJ

H =

EI

( kiri )

EI( kanan)

+92 = (6 N-H) (N N + 3H-H)


+92 = (6 N-H) (946 + (3 x 436))
N-H =

92 2254
391kJ
6

3. Pada pemanasan 400 g air bersuhu 25oC diperlukan kalor 84 kJ. Jika diketahui kalor
jenis air = 4,2 J g-1oC-1, suhu air setelah pemasan adalah . . . .
a. 75oC
b. 80oC
c. 85oC
d. 90oC
e. 100oC
Jawaban : A

Pembahasan
q = 84 kJ = 84.000J
62

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

q = m x c x t

t =

84.000J
= 50oC
o
1
1.608J C

t = t2 t1
50oC = t2 25 oC
t2 =50oC + 25 oC = 75oC

KOMPETENSI 6
MENDESKRIPSIKAN KINETIK REAKSI, KESETIMBANGAN KIMIA, DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA, SERTA
PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN INDUSTRI
Indikator 6.1
Menentukan Laju Reaksi
Laju reaksi adalah besarnya peerubahan konsentrasi reaktan atau produk dalam sau
satuan waktu.
Laju reaksi = koefisien reaksi
Jika koefisien sama, maka besar laja reaksi akan sama.
Jika koefisien dua kali lebih besar, maka laju reaksi akan dua kali lebih cepat.
Persamaan laju reaksi :
v = k [A]x[B]y
keterangan
v

= laju reaks(m/s)

[A]

= konsentrasi zat A (M)

[B]

= konsentrasi zat B (M)

= konstanta laju reaksi

= orde reaksi zat A

= orde reaksi zat B

63

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat
ditentukan berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan
reaksi :
v = k (A) (B) 2
Energi Aktivasi
Tumbukan-tumbukan akan menghasilkan reaksi jika partikel-partikel bertumbukan
dengan energi yang cukup untuk memulai suatu reaksi. Energi minimum yang
diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi. Kita dapat menggambarkan keadaan
dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:

Faktor yang mempercepat laju reaksi :


Faktor

Karena

Luas permukaan

Semakin luas permukaan, maka semakin banyak


tempat bersentuhan untuk berlangsungnya reaksi.
Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara
memperkecil ukuran zat tersebut.

Konsentrasi

Konsentrasi yang besar, berarti mengandung


jumlah molekul yang lebih banyak berarti juga
semakin banyak terjadi tumbukan antarmolekul.

Suhu

Semakin tinggi suhu reaksi, kecepatan reaksi juga


akan makin meningkat dengan teori Arhenius.

Katalis

Adanya

katalisator

dalam

reaksi

yang

mempercepat jalannya suatu reaksi. Kereaktifan


dari katalis bergantung dari jenis dan konsentrasi
yang digunakan.

64

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pada umumnya setiap kenaikan suhu 10oC menyebabkan laju reaksi meningkat dua
samapi tiga kali laju reaksi semula.
v = v

Ta To
T

vo

Keterangan:
va = laju reaksi pada suhu akhir (m/s)
vo = laju reaksi pada suhu awal (m/s)
Ta = suhu akhir (oC)
To = suhu awal (oC)

v = kenaikan laju reaksi


T = kenaikan suhu
Waktu yang diperlukan untuk beraksi berbanding terbalik dengan laju reaksi.
1
ta =
v

Ta To
T

to

SOAL INDIKATOR 6.1


1. Dari persamaan : 2A + B A2 B
No.

[P][M]

[Q][M]

Laju reaksi [M
s-1]

1.

0,40

0,20

0,096

2.

0,30

0,15

0,0405

3.

0,20

0,20

0,048

4.

0,10

0,10

0,006

5.

0,45

0,05

0,0075

Persamaan laju reaksinya adalah......M-2s-1


a. v k P Q
2

b. v k P Q

c. v k P Q
3

d. v k P Q
2

e. v k 2P Q

65

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Jawaban : b

Pembahasan
Konsentrasi P tidak ada yang sama, sedangkan konsentrasi Q ada yang sama sehingga
orde reaksi P ditentukan terlebih dahulu. Pilihlah dua data yang menunjukkan
konsentrasi Q yang sama, yaitu data (1) dan (3) atau data (4) dan (5)

v (1)
v ( 3)

P(1)
=

P(3)

0,0986 0,40

2 2x , x 1
0,048 0,20
Untuk mencari orde reaksi Q (mis.y), pilihlah data P yang mana saja . Data yang
dipilih bebas asalkan bukan pada dua data Q yang sama.

v ( 3)
v( 4)

P(3) Q(3)

P( 4) Q( 4)

0,048 0,20

0,006 0,10

0,20
y

8 22 4 2 y , y 2
0,10

Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v k P Q

2. Gas NO dibakar menjadi gas NO2 menurut persamaan reaksi :


2NO(g) + O2 (g) 2NO2 (g)
Grafik yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi NO terhadap waktu adalah . . . .
a.

[NO]

t
[NO]

b.

t
66

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

[NO]

c.

t
[NO]

d.

t
[NO]

e.

Jawaban : a

Pembahasan
Semakin besar konsentrasi, reaksi berlangsung semakin cepat. Dengan demikian,
waktu yang diperlukan untuk bereaksi semakin kecil.

3.Pada reaksi 2A + 2B

C + 2D, diperoleh data sebagai berikut :

[A]

[B]

Kecepatan Reaksi

Mol/ L

Mol/ L

M/ detik

18

Berdasarkan data tersebut, maka persamaan laju reaksinya adalah . . . .


a. v = k [A] [B]
b. v = k [A]2
c. v = k [A] [B]2
d. v = k [A]2 [B]2

67

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

e. v = k [A] [B]1/2
Jawaban : b

Pembahasan
Orde reaksi terhadap A
8/2 = k(4)X (2)Y / k(2)X (2)Y
4

= 2x

=2

Orde reaksi terhadap B


18/2 = k(6)X (4)Y / k(2)X (2)Y
9

= (3)X (2)Y

= 9 . 2Y

Y=0
Maka, persamaan lajunya v = k [A]2

Indikator 6.2
Mendeskripsikan Faktor-Faktor yang dapat Memengaruhi Kinetika Suatu Reaksi dan
Kesetimbangannya
A.

Faktor Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi

Konsentrasi, semakin besar nilai konsentrasi semakin besar laju reaksi. Karena
apabila konsentrasi semakin besar maka jumlah partikel yang bertumbukan
semakin banyak

Suhu, semakin besar suhu maka laju reaksi semakin besar. Kenaikan 100C, laju
reaksi menjadi dua kali lebih cepat

Luas permukaan sentuhan, semakin besar luas permukaaan zat pereaksi semakin
besar laju reaksi. Memperbesar permukaan sentuhan dilakukan dengan cara
mengubah zat menjadi kecil/halus, sehingga tumbukan antarpartikel zat pereaksi
lebih besar

Katalisator, adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Sifat-sifat katalisator
adalah dapat menurunkan energi aktivasi sehingga dapat mempercepat laju reaksi

68

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

(baik reaksi maju maupun reaksi balik),konsentrasi katalis berbanding lurus


dengan laju reaksi, katalis tidak dapat mengubah tetapan kesetimbangan.

Wujud zat, urutan zat mulai dari yang mudah bereaksi hingga yang agak sulit
beraksi adalah : zat gas, zat cair, dan terakhir zat padat.

B.

Faktor- Faktor yang Menggeser Kesetimbangan

Faktor

Aksi- Reaksi
Jika T

Suhu (T)

endoterm (H )
eksoterm ( H )

Jika V

Volum (V)

dinaikkan ()
bergeser ke arah reaksi
diturunkan ()

diperbesar ( )
bergeser ke arah reaksi yang
diperkecil ( )

koefisienbesar
koefisien kecil
Tips:
V besar ke koefisien besar, V kecil ke koefisien
kecil

Tekanan (P)

1
V

Tekanan dan volum berbanding terbalik


Konsentrasi (C)

Jika C suatu zat

dari
ditambah
bergeser
zat itu
ke
dikurangi

SOAL INDIKATOR 6.2


1. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena . . . .
a. kenaikan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi
b. kenaikan akan memepebesar konsentrasi zat yang bereaksi
c. kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul pereaksi
d. kenaikan suhu akan memperbesar tekanan
e. kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan
Jawaban : c
69

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pembahasan
kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel-partikel bertambah sehingga
frekuensi tumbukan yang menghasilkan reaksi (tumbukan efektif) akan bertambah.
Akibatnya, reaksi berlangsung semakin cepat

2. Bila tekanan diperbesar, maka kesetimbangan reaksi gas yang bergeser ke kanan adalah.
...
a. H2 + I2 2HI
b. 2Cl2 + 2H2O 4HCl +O2
c. N2O4 2NO2
d. N2 + 3H2 2NH3
e. N2 + O2 2NO
Jawaban : c

Pembahasan
Tekanan diperbesar (volume diperkecil) reaksi bergeser ke ruas yang jumlah
koefisiennya kecil

Koefisien
Reaksi

Kana
n

H2 + I2 2HI

Kiri

Pergeseran
kesetimbangan
P dan V tidak

Geser ke kiri

Geser ke kiri

Geser ke kanan

Geser ke kiri

berpengaruh

2Cl2 + 2H2O 4HCl


+O2
N2O4 2NO2
N2 + 3H2 2NH3
N2 + O2 2NO

70

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

3. Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida :


PERCOBAAN BENTUK

KONSENTRASI

LOGAM Zn

KLORIDA

Granula

0,1 M

Lempeng

0,1 M

Serbuk

0,5 M

Granula

0,25 M

Serbuk

0,3 M

ASAM

Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan . . . .


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
JAWABAN : c

Pembahasan
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, semakin besar konsentrasi semakin cepat
pula reaksi tersebut berlangsung.

Indikator 6.3
Menentukan Kc/Kp
Reaksi kesetimbangan yaitu reaksi yang hasil reaksinya dapat kembali membentuk zat
pereaksi. Reaksi ini disebut juga reaksi dua arah atau reaksi bolak balik (reversible).
Tetapan kesetimbangan dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
1.

Tetapan Keseimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)


Harga tetapan keseimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) yaitu hasil kali konsentrasi
zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi setelah tiap-tiap zat
dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi kesetimbangan.
Reaksi : mA + mB pC +qD
Mempunyai persamaan tetapan kesetimbangan berikut
[ ] [ ]

Kc = [

] [ ]

71

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Catatan :
a. Harga konstanta kesetimbangan (K) hanya dipengaruhi oleh suhu. Harga K
berubah jika suhu berubah.
b. Spesi kimia yang ada dalam persamaan kesetimbangan hanya spesi yang ada
dalam fase gas (g) dan larutan (aq). Sementara itu, spesi kimia yang ada dalam
fase cair (l) dan padat (s) tidak dilibatkan dalam persamaan tetapan
kesetimbangan.
c. Harga K beberapa rekasi berlaku sebagai berikut :
1) Reaksi yang berkebalikan, tetapan kesetimbangan adalah
2) Reaksi

yang

merupakan

kesetimbangannya K

kali

dari

rekasi

tersebut

tetapan

3) Reaksi yang merupakann pembagian sebesar x dari reaksi tersebut tetapan


keseimbangannya .
4) Reaksi-reaksi yang dijumlahkan, harga-harga K dikalikan.
2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan Parsial (Kp) yaitu hasil kali tekanan
parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas
pereaksi setelah tiap-tiap gas dipangkatkan dengan koefisiennya menurut
persamaan reaksi kesetimbangan. Tekanan parsial adalah tekanan bagian tiap-tiap
gas.
Reaksi : aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)
Mempunyai tetapan kesetimbangan sebagai berikut

Kp =
Catatan :
1) Spesi kimia yang ada dalam persamaan kesetimbangan hanya spesi kimia
yang ada dalam fase gas (g).
2) Jumlah tekanan parsial (P) tiap-tiap gas merupakan tekanan total (Ptotal) suatu
campuran gas
Ptotal

= PA + PB

72

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


PA

x Ptotal

PB

x Ptotal

2013

Hubungan Antara Kc dan Kp


Kp = Kc (RT) n
Keterangan :
n

= (c + d) (a + b)
= mol gas akhir mol gas awal
= jumlah koefisien gas kanan jumlah kofisien gas kiri

= tetapan gas ideal (0.0821 L.atm/mol/K)

= suhu (Kelvin)

Kc akan sama dengan Kp jika harga n = 0


b.

Disosiasi
Disosiasi yaitu peristiwa penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana menurut persamaan reaksi kesetimbangan. Derajat disosiasi ()
yaitu perbandingan mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat mula-mula sebelum
disosiasi.Perumusannya sebagai berikut.

atau

SOAL INDIKATOR 6.3


1. CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2(g)
Apabila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai terjadi kesetimbangan dan pada saat
tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, harga tetapan kesetimbagan Kc adalah . . . .
a. 4
b. 9
73

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

c. 16
d. 20
e. 25
Jawaban : c

Pembahasan
CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2(g)
Mula mula :
Reaksi
Seimbang

0,8
: 0,2

0,8

0,8

0,2

0,8
0,8

0,8

Kc = [0,8][0,8]
[0,2][0,2]
= 16

2. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam labu 1 liter pada suhu T, lalu dibiarkan
terurai menurut reaksi :
2HI (g) H2 (g) + I2(g)
Jika diketahui jumlah mol I2 pada keadaan setimbang sebesar 0,02 mol, maka nilai
derajat asosiasi HI sebesar . . . .
a. 0,4
b. 0,11
c. 0,04
d. 1,1
e. 0,14
Jawaban : a

Pembahasan
2HI (g)
Mula mula :

H2 (g) +

I2(g)

0,1

Reaksi

: 0,04

Seimbang

: 0,06

0,02
0,02

0,02
0,02
74

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

= mol terurai
mol mula-mula
= 0,04
0,1
= 0,4

3. Ke dalam bejana volume 10 liter, dicampurkan 0,4 mol gas NO dan 0,2 mol gas Cl2,
menurut reaksi
2NO (g) + Cl2 (g) 2NOCl2 (g)
Jika diketahui nilai Kc sebesar 100, dan reaksi dilakukan pada suhu 27C, maka harga
Kp dari reaksi tersebut adalah . . . . (R=0,082 L atmmol K)
a. 2.440,6
b. 2.443,6
c. 2.448,6
d. 2.450,6
e. 2.460,0
Jawaban : e

Pembahasan
Kp = Kc . (RT)n
Kp = 100 . (0,082 x 300)(3-2)
Kp = 2.460,0

KOMPETENSI 7
MENDESKRIPSIKAN REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN
ELEKTROKIMIA SERTA PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Indikator 7.1
Mendeskripsikan Reaksi Reduksi dan Reaksi Oksidasi
A.

Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan

bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat reaksi. Reaksi redoks terdiri atas reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi.
75

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan
bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi
terjadinya kenaikan bilangan oksidasi.

Perbedaan Reaksi Reduksi dan Reaksi Oksidasi


Reaksi Reduksi

Reaksi Oksidasi

Melepas oksigen

Mengikat oksigen

Mengikat elektron

Melepas elektron

Mengalami penurunan biloks

Mengalami kenaikan biloks

Bertindak sebagai oksidator

Bertindak sebagai reduktor

B. Penyetaraan Reaksi Redoks


1. Metode Bilangan Oksidasi
a. Tuliskan kerangka reaksi
b. Setarakan jumlah atom kanan-kiri
c. Tentukan biloks masing-masing unsur yang mengalami perubahan biloks
d. Tentukan perubahan biloks
e. Berilah koefisien reaksi dengan kali silang
f. Setarakan muatan dengan cara:
-

Jika muatan di sebelah kiri lebih negatif, maka ditambahkan ion H+. Ini
berarti reaksi dengan suasana asam.

Jika muatan di sebelah kiri lebih positif, maka ditambahkan ion OH-. Ini
berarti reaksi dengan suasana basa

g. Setarakan hidrogen dengan menambahkan H2O


2. Metode Setengah Reaksi atau Ion-Elektron
a. Tuliskan reaksi menjadi; setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
b. Setarakan atom yang mengalami perubahan biloks
c. Tambahkan molekul H2O pada:
-

Suasana asam: pada yang kekurangan atom O.

Suasana basa: pada yang kelebihan atom O.

d. Setarakan atom hidrogen dengan cara:


-

Suasana asam: dengan menambahkan ion H+


76

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


-

2013

Suasana basa: dengan menambahkan ion OH

e. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron


f. Samakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepaskan, kemudian
jumlahkan.

SOAL INDIKATOR 7.1


1. Pada reaksi:
Cl2(aq) + 2KOH(aq) KCl(aq) + KClO(aq) + H2O,
Bilangan oksidasi klorin berubah dari . . . . menjadi . . . .
a. -1 menjadi +1 dan 0
b. +1 menjadi -1 dan 0
c. 0 menjadi -1 dan -2
d. -2 menjadi 0 dan +1
e. 0 menjadi -1 dan +1
Jawaban : e

Pembahasan
bilangan oksidasi klorin pada Cl2, KCl, dan KCLO3 berturut-turut adalah 0, -1, +1

2. Pada senyawa dibawah ini, yang merupakan oksidator adalah . . . .


Zn + NO3- Zn2+ + NH4+
a. Zn
b. NO3c. Zn2+
d. NH4+
e. Zn + NO3Jawaban : b

Pembahasan
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi (mengalami penurunan biloks)
0

2
2

Zn NO Zn NH 4
-8

+2
77

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


5

2
2

2013

Zn NO Zn NH 4
8x1

2 x 4

4Zn NO 10 H 4Zn 2 NH 4 3H 2 O

Zn mengalami oksidasi (bertambah biloksnya 2) = reduktor

NO3 mengalami reduksi (mengalami pertambahan biloks)= oksidator

3. Pada reaksi redoks:


aCr2O72- (aq) + 14H+ (aq) + bFe2+ (aq) cCr3+ (aq) + 7H2O (l) + dFe3+ (aq)
Nilai a, b, c, dan d berturut-turut dalam reaksi adalah...
a. 1, 4, 2, 4
b. 1, 6, 2, 6
c. 2, 8, 2, 8
d. 2, 8, 4, 8
e. 3, 8, 6, 8
Jawaban: b

Pembahasan
Cr2O72- + 14H+ + 6e 2Cr3+ + 7H2O

|1

Fe2+ Fe3+

|6

Cr2O72- (aq) + 14H+ (aq) + 6Fe2+ (aq) 2Cr3+ (aq) + 7H2O (l) + 6Fe3+ (aq)

78

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Indikator 7.2
Mendeskripsikan Diagram Sel

Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia yaitu suatu sistem yang terdiri atas dua elektrode, yaitu katode dan
anode, serta larutan elektrolit. Berdasarkan prinsip kerjanya, sel elektrokimia dibagi
menjadi dua, yaitu Sel Volta atau Sel Galvani dan Sel Elektrolisis. Energi yang dilepaskan
dari reaksi redoks dapat diubah menjadi energi listrik dan ini digambarkan dalam sel volta
atau sel galvani. Sedangkan jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan
terjadi reaksi redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.

A.

Sel Volta (Sel Galvani)


Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan terbentuknya

arus listrik dari reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi redoks (reduksi
dan oksidasi) dan alat ini disebut sel volta.
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks dimana katoda (kutub positif) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda (kutub negatif) dan tempat terjadinya mengalami
oksidasi. Contoh: baterai, sel aki. Untuk lebih mudahnya, dapat dihafalakan seperti di
bawah ini.
Ka P A N = katoda positif, anoda negatif.
K R A O = katoda reduksi, anoda oksidasi.
1.

Proses
Logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (1 M) dan logam seng dicelupkan

dalam larutan ZnSO4 (1 M). Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam.
Jembatan garam merupakan tabung U yang diisi agar-agar dan garam KCl. Sedangkan
kedua elektrode (logam Cu dan logam Zn) dihubungkan dengan alat pe-nunjuk arus yaitu
voltmeter.
Logam Zn akan melepaskan elektron dan berubah membentuk ion Zn2+ dan
bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir dari elektrode Zn ke elektrode Cu.
Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan ion tersebut berubah membentuk
endapan logam Cu.

79

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2.

2013

Notasi Sel Volta


anode | ion || ion | katode

M | MA+ || LB+ | L

= logam yang mengalami oksidasi

MA+ = logam hasil oksidasi dengan kenaikan biloks = A


L
B+

3.

= logam hasil reduksi


= logam yang mengalami reduksi dengan penurunan biloks = B

Potensial Elektroda Standar (Eo)


Potensial sel yang dihasilkan oleh elektroda logam dengan elektroda hidrogen pada

kondisi standar, yaitu pada suhu 25C, tekanan gas 1 atmosfer dan konsentrasi ion-ion
1M disebut potensial elektroda standar logam tersebut dan diberi lambang E. Elektroda
yang lebih mudah mengalami reduksi dibanding hidrogen mempunyai potensial elektroda
> 0 (positif) sedangkan elektroda yang lebih sukar mengalami reduksi dibanding hidrogen
mempunyai potensial elektroda < 0 (negatif). Jadi, potensial elektroda standar
menunjukkan urutan kecenderungan untuk mengalami reduksi, sehingga dikenal sebagai
potensial reduksi standar.
Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam (dari kecil ke
besar) adalah:

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu4.

Hg-Ag-Pt-Au
Potensial Sel (Eosel)
Reaksi dikatakan spontan apabila nilai Eosel = positif.
80

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi

Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E lebih


besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi sehingga mempunyai
harga E lebih kecil.

B.

Sel Elektrolisis
Seorang ahli dari Inggris bernama Michael Faraday mengalirkan arus listrik ke dalam

larutan elektrolit dan ternyata terjadi suatu reaksi kimia. Proses penggunaan arus listrik
untuk menghasilkan reaksi kimia disebut sel elektrolisis. Arus listrik ini bisa berasal dari sel
volta.
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks dimana katoda (kutub negatif) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda (kutub positif) dan tempat terjadinya oksidasi. Dalam
setiap ketentuan reaksi elektrolisis terjadi persaingan antarspesi (ion atau molekul) untuk
mengalami reaksi reduksi atau reaksi oksidasi. Setiap zat yang mempunyai kemampuan
reduksi besar akan mengalami reaksi reduksi dan setiap zat yang mempunyai kemampuan
oksidasi besar akan mengalami reaksi oksidasi.

1.

Elektrolisis Leburan/Lelehan
Apabila suatu lelehan dialiri listrik, maka di katoda terjadi reduksi kation dan

di anoda terjadi oksidasi anion. Contoh: penyepuhan, pemurnian logam


K N A P = katoda negatif, anoda positif.
Katode

: Kation langsung direduksi (X+(aq) + e-

X(s))

Anode

: Anion langsung dioksidasi (Y(s)

Y+(aq) + e).

2.

Elektrolisis Larutan
a.

Reaksi di katoda (elektrolisis negatif), bergantung pada jenis kation

Bila kation merupakan logam aktif, yaitu logam-logam golongan IA,


golongan IIA, Al, dan Mn, maka yang tereduksi adalah air (H2O):
2H2O (l) + 2e

2OH-(aq) + H2 (g)

Bila kation H+, maka akan tereduksi:


2H+(aq) + 2e

H2(g)

81

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Bila kation logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan
tereduksi:
LM+(aq) + Me

b.

L (s)

Reaksi di anoda (elektrolisis positif), bergantung pada jenis anode dan anion

Anoda inert (tidak reaktif), seperti Pt, Au, C


Bila anion sisa asam atau garam oksi seperti SO42-, NO3-, maka yang
teroksidasi adalah air (H2O)
2H2O (l)

4H+(aq) + O2 (g) + 4e

Bila anion OH-, maka akan teroksidasi


4OH- (aq) 2H2O (l) + O2 (g) + 4e
Bila anionnya merupakan ion halida X- (F, Cl, Br, I) maka anion itu
teroksidasi
2X-(aq) X2 (g) + 2e

Anoda tak inert, maka anoda teroksidasi


L (s)

Lx+(aq) + xe

SOAL INDIKATOR 7.2


1. Logam Cu dan Zn dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion-ion Cu2+ dan Zn2+
dengan konsentrasi 1,0 M. Dari data ECu2+|Cu = +0,34 V dan EZn2+|Zn = -0,76 V, maka
akan terjadi reaksi yang menghasilkan...
a. Cu dan Zn2+
b. Cu2+ dan Zn
c. Cu2+ dan Zn2+
d. Cu2+ dan H2
e. Zn dan Cu
Jawaban: a

Pembahasan
Terjadi reaksi:
Katoda : Cu2+ + 2e Cu
Anoda : Zn Zn2+ + 2e

2. Diketahui :
Ag+ + e Ag

E= -0,76 V
82

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Zn2+ + 2e Zn

2013

E= +0,80 V

Hitunglah harga E selnya . . . .


a. +1,56 V
b. -1,56 V
c. +0,14 V
d. -0,14 V
e. +0,04 V
Jawaban: a

Pembahasan
E sel = E katode - E anode
E sel = +0,80 V (-0,76 V)
E sel = +1,56 V

3. Notasi sel reaksi yang dapat berlangsung adalah . . . .


a. Mg/Mg2+//Al3+/Al
b. Al /Al3+//Mg2+/Mg
c. Mg 2+/Mg// Al /Al3+
d. Al3+/Al //Mg 2+/Mg
e. Mg/Mg2+// Al /Al3+
Jawaban: a

Pembahasan
Notasi sel yang dapat berlangsung adalah Mg/Mg2+//Al3+/Al

Indikator 7.3
Mengaplikasikan Hukum Faraday
A.

Hukum Faraday 1
Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan jumlah

listik yang digunakan

dimana

83

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

sehingga

B.

Hukum Faraday 2
Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa

ekivalen zat tersebut (ME)

Penggabungan hukum Faraday 1 dan 2 mengahasilkan persamaan sebagai berikut

dimana k adalah tetapan (k =

Sehingga persamaan di atas menjadi

Jika arus listrik yang sama dialirkan dalam dua buah sel elektrolisis yang berbeda
maka perbandingan massa zat yang dibebaskan akan sama dengan perbandingan massa
ekuivalennya.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan :
G

= massa hasil elektrolisis (gr)

= kuat arus (A)

= waktu (detik)
(

massa ekivalen

84

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

SOAL INDIKATOR 7.3


1. Arus listrik yang dialirkan melalui larutan CuSO4 sehingga dihasilkan 3,175 gram
logam Cu. Bila jumlah arus listrik yang sam digunakan untuk elektrolisis larutan NaCl,
maka akan dihasilkan gas Cl2 pada keadaan STP sebanyak . . . .(Ar Cu = 63,5; Cl = 35,5)
a. 1,12 L
b. 2,24 L
c. 5,60 L
d.

11.2 L

e. 22,4 L
Jawaban: a

Pembahasan
WCl 2 WCu
=
eCl 2
eCu

WCl 2
3,175
=
WCl2 = 3,55 g
63,5
35,5
2
Cl2 =

3,55
mol = 0,05 mol
71

VCl2 = 0,05 x 22,4 L

2. Massa yang dibebaskan oleh 10 ampere yang dialirkan selama 965 detik ke dalam
larutan CuSO4 ( Ar Cu =63,5) adalah. . . .
a. 3,175 gram
b. 31,75 gram
c. 317,5 gram
d. 217,5 gram
e. 2,175 gram
Jawaban: a

Pembahasan
Cu 2 2e Cu

Terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu

85

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

ME =

2013

Ar Cu 63,5
=
31,75
2
2

it
10 965
ME =
31,75 3,175gram
96.500
96.500

G=

3. Pada penyepuhan logam besi dengan tembaga digunakan larutan CuSO4 dengan arus 2A
selama 30 menit. Masa tembaga yang mengendap di katoda adalah . . . .(Ar Cu=63,5)
a.

63,5 30 60
96.500

b.

63,5 96.500 2
2 30 60

c.

30 96 .500 2
2 63,5

d.

63,5 30 2 2
96.500 60

e.

63,5 60 2 30
96.500

Jawaban: a

Pembahasan
G=

it
ME
96.500

G=

63,5 30 60
96.500

Indikator 7.4
Mendeskripsikan Fenomena Korosi dan Pencegahannya
A.

Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya

yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Korosi disebut juga


perkaratan.

86

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami


reduksi.

B.

Faktor-Faktor Penyebab Korosi


Elektrolit dan konsentrasi. Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut
dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reduksi tambahan.
Sedangkan konsentrasi elektrolit dapat menaikkan laju aliran e- sehingga korosi
meningkat.
pH. Korosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya reaksi reduksi
tambahan, yaitu reduksi H+ pada katode.
Kandungan H2O dan O2. logam yng diletakkan diluar rumah akan lebih cepat
terkorosi dibanding yang tersimpan kering dalam rumah.
Galvanic coupling. Apabila logam terhubung atau menempel pada logam lain
yang kurang reaktif, maka akan timbul eda potensial yang menyebabkan
terjadinya aliran elektron dari logam tersebut ke logam yang kurng reaktif.
Dengan kata lain logam akan terkorosi.
Suhu. Pada umumnya laju korosi naik seiring dengan kenaikan suhu

87

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Keberadaan zat pengotor. Zat pengotor dipermukaan logam dapat menyebabkan


terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih anyak logam yang terkorosi.
Metalurgi. Kecenderungan bagian logam bertindak sebagai anode atau katode
tergantung dari faktor metalurgi seperti:
Kekasaran. Permukaaan yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial
dan cenderung menjadi anodeyang terkorosi
Keberadaan unsur lain dalam logam secara tidak homogen akn mempercepat
laju korosi karena adanya efek galvanic coupling

C. Pencegahan Korosi
Pencegahan korosi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
a. Menjaga kontak langsung antara air dan udara, seperti melakukan :
-

Pengecatan. Cat yang mengandung timbel dan zink akan lebih baik, karena
keduanya melindungi besi terhadap korosi. Misalnya: Jembatan, pagar, dan
railing.

Pelumuran dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai
perkakas dan mesin untuk mencegah kontak dengan air. Misalnya: Perkakas
dan mesin.

Pembalutan dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan
air. Misalnya: Rak piring dan keranjang sepeda.

Tin Plating (pelapisan dengan timah). Timah tergolong logam yang tahan
karat. Timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tidak cacat),
tetapi jika lapisan timah ada yang tergores maka akan mempercepat terjadinya
korosi besi. Misalnya: kaleng-kaleng kemasan yang terbuat dari besi.

b. Perlindungan katode/pengorbanan anode, seperti melakukan :


-

Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Zink dapat melindungi besi dari korosi
sekalipun lapisannya tidak utuh. Misalnya: Pipa besi, tiang telpon, dan badan
mobil.

Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Kromium dapat memberi


perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak, selalin itu
kromium juga dapat dijadikan lapisan pelindung yang mengkilap. Misalnya:
Bumper mobil.

88

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


-

2013

Sacrificial protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang


lebih mudah berkarat dibandingkan besi, Jika logam magnesium dikontakkan
dengan besi maka magnesium akan berkarat tetapi besi tidak. Misalnya: Pipa
baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut.

SOAL INDIKATOR 7.4


1. Logam yang dapat melindungi besi ( E o 0,44 volt ) dari korosi dengan cara proteksi
katodik adalah . . . .
(1)tembaga ( E o 0,34 volt )
(2)zink( E o 0,76 volt )
(3)timah( E o 0,14 volt )
(4)magnesium( E o 2,37 volt )
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
Jawaban: c

Pembahasan
Logam yang dapat memberikan proteksi (melindungi ) besi dari korosi harus
mempunyai E o yang lebih kecil dari pada E o besi.

2. Dibawah ini adalah larutan yang dapat terkena korosi, kecuali . . . .


a. aquades
b. asam asetat pekat
c. air mendidih
d. larutan garam
e. H2SO4
Jawaban: c

Pembahasan
Air yang sudah didihkan sudah tidak memiliki kandungan O2 (merupakan salah satu
factor penyebab korosi) yang tinggi karena sebagian sudah menguap
89

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

3. Manakah yang bukan menjadi penyebab terjadinya korosi pada besi . . . .


a. kereaktifan logam besi
b. adanya oksigen dan air
c. tingkat keasaman
d. kontak dengan logam lain yang kurang reaktif
e. dilapisi denga logam yang reaktif
Jawaban: e

Pembahasan
Pelapisan besi dengan loga yang lebih reaktif adalah salah satu cara untuk mencegah
korosi

KOMPETENSI 8
MENDESKRIPSIKAN UNSUR-UNSUR PENTING YANG TERDAPAT DI
ALAM, PEMBUATAN DAN KEGUNAANNYA.
Indikator 8.1
Mendeskripsikan Unsur-Unsur yang ada di Alam, Termasuk Unsur Radioaktif

A.

Unsur-Unsur yang ada di Alam


Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan

bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas
mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium,
neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di
alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium.
Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk
senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam
keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon.
Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral.
Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan
seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan
unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Dewasa ini orang lebih
90

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena
biayanya lebih murah.
Kandungan unsur dalam mineral disajikan dalam tabel berikut.
Unsur

Mineral

Rumus kimia

Sc

Thortveitie

Sc2Si2O

Ti

Rutil

TiO2

Limenit

FeTiO3

Vanadit

Pb3(VO4)2

Cr

Kromit

FeCr2O4

Mn

Pirolusit

MnO2

Fe

Hematit

Fe2O3

Magnetik

Fe3O4

Limonit

Fe2O3 . H2O

Siderit

FeCO3

Pirit

FeS2

Kobaltit

CoAsS

Smaltit

CoAs2

Pentlandite

(FeNi)S

Garnerit

H2(NiMg)SiO4 . 2H2O

Kalkopirit

CuFeS2

Malasit

Cu2(OH)2CO3

Kalkosit

Cu2S

Seng

ZnS

blende/sphalerita

ZnCO3

Co

Ni

Cu

Zn

Calamine
K

Karnalit

KCI . MgCl2 . 6H2O

Na

Sendawa chili

NaNO3

Kriolit

Na3AlF6

Si

Kuarsa

SiO2

Al

Bauksit

Al2O3 . nH2O

Kriolit

Na3AlF6

Magnesit

MgCO3

Kiserit

MgSO4 . H2O

Mg

91

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Epsomit

MgSO4 . 7H2O

Ca

Dolomite

CaCO3 . MgCO3

Sr

Stronsianit

SrCO3

selestit

SrSO4

Barit

BaSO4

Witerit

BaCO3

Kruksit

Klausthalit

Galena

PbS

Kerusit

PbCO3

Ba

Se

Pb

Unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, kemudian silikon dan
aluminium. Ketiga unsur ini mencakup 80% dari massa kulit bumi.

B.

Sifat Sifat Unsur yang Ada di Alam


1.

Golongan Alkali (IA)


Atom-atom logam alkali mempunyai satu elekrton pada kulit terluarnya. Dalam

sistem periodik unsur terletak pada golongan IA. Alkali berasal dari bahasa arab kali
yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk basa kuat. Logam alkali
terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ), natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb
), cesium ( Cs ), dan frasium ( Fr ). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam
melainkan dalam bentuk senyawanya.
UNSUR
1.

Konfigurasi

elektron

3Li

11Na

19K

37Rb

55Cs

87Fr

[G] ns1

2. Massa atom
3. Jari-jari atom
(n.m)
4.
Keelektronegatifan
5. Suhu lebur (oC)

Rendah

(antara

0.7

1.0)

92

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)

6. Energi ionisasi
(kJ/mol)
Antara 376 - 519
7.

Potensial

oksidasi (volt)
Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)
8.

Bilangan

oksidasi

+1

+1

+1

+1

+1

+1

Catatan

[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn)
n

nomor

perioda

(2,

3,

4,

5,

6,

7)

93

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1 yang berarti terletak pada
golongan IA dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai
satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion
positif bervalensi satu :
L L+ + eKecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara berurutan
semakin besar :

jari-jari atom dan jari-jari ion


94

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

massa atom dan massa jenisnya

keelektropositifan

sifat reduktor

2013

Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil :

energi ionisasi

afinitas elektron

keelektronegatifan

titik leleh

titik didih
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan

logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom.

Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali :


Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga
jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian
besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil.
dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs )
semakin besar kereaktifannya.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas adapun sifat sifat dari unsur alkali yaitu :

Jari- jari atom, massa atom, kelektrokpositifan, sifat reduktor besar,

Penghantar panas dan listrik yang baik.

Energi Ionisasi, afinitas elektron, dan elektronegatifan rendah

Spektra emisi dengan warna nyala yang khas

Reduktor hebat

Sangat reaktif

Dapat membentuk senyawa basa kuat

Bereaksi hebat dengan air (mudah larut dalam air), hidrogen, oksigen, dan
halogen.

Elektron terluar 1

Lunak

Titik lebur rendah

Massa Jenis rendah

Potensial untuk ionisasi sangat rendah


95

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2.

2013

Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr

Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr

Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr

Alkali Tanah (IIA)


Logam alkali tanah adalah nama unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA

pada sistem periodik unsur, yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
strontium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).
Sifat- sifat alkali tanah :
a.

Pada umumnya makin ke bawah dalam satu golongan, nomor atom cenderung
makin meningkat.

b.

Energi Ionisasi pertama atau kedua menurun

c.

Potensial energi selalu meningkat dengan urutan . ke 3 > 2 > 1,

d.

Pada umumnya (tidak selalu) titik didih dan titik leleh menurun

e.

Lebih reaktif karena makin ke bawah makin mudah membentuk ion.

f.

Electronegativity cenderung menurun

g.

Mudah mengalami oksidasi

h.

Termasuk zat pereduksi kuat ( memiliki 2 buah elektron,

i.

Semua unsurnya berwujud padat pada suhu ruangan

j.

Kerapatan logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali

k.

Mudah bereaksi dengan unsur non logam

l.

Semakin kebawah sifat logam dan sifat basa semakin kuat.

3.

Halogen (VIIA)

Fluorida

1s2 2s2 2p5

27

Klorida

Cl

1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

287

Bromida Br

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

2 8 18 7

Iodida

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5 2 8 18 18 7

96

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Sifat sifat halogen :


1. Dengan tujuh elektron pada kulit terluar, menyebabkan halogen sangat
reaktif sehingga di alam selalu ada dalam bentuk persenyawaan. Mereka
sangat mudah membentuk ion -1 karena memiliki elektron valensi 7.
2. Dalam bentuk struktur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (
X2).
3. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa cairan
mudah menguap, iodin berwarna hitam, sedang uap iodin berwarna ungu.
4. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin
berwarna merah tua, iodin berwarna hitam, sedang uap iodin berwarna
ungu.
5. Bau halogen merangsang dan menusuk hidung.
6. Kelarutannya dalam air berkurang dari fluorin ke iodin.
7. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin besar.
8. Afifnitas elektron dari atas ke bawah semakin berkurang.
9. Kereaktifan dari atas ke bawah semakin menurun.
10. Daya ionisasi meningkat dengan kurangnya nomor atom.

4.

Gas Mulia (VIII)


Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne),

Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).

Helium Neon

Argon Kripton Xenon Radon

Nomor atom

10

18

32

54

86

Elektron valensi

Jari-jari atom()

0,50

0,65

0,95

1,10

1,30

1,45

Massa atom (gram/mol)

4,0026 20,1797 39,348 83,8

131,29 222

Massa jenis (kg/m3)

0.1785 0,9

1,784 3,75

5,9

9,73

Titik didih (0C)

-268,8 -245,8

-185,7 -153

-108

-62

Titikleleh (0C)

-272,2 -248,4

189,1 -157

-112

-71

Bilangan oksidasi

0;2;4;6 0;4

0;2

97

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Keelekronegatifan

2013

3,1

2,4

2,1

0,332

1,19

1,64

2,30

2,89

Entalpi penguapan (kJ/mol) 0,0845 1,73

6,45

9,03

12,64 16,4

Afinitas elektron (kJ/mol)

21

29

35

39

41

41

Energi ionisasi (kJ/mol)

2640

2080

1520

1350

1170

1040

Entalpi peleburan (kJ/mol) *

*= Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.

Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi
elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan
untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
Contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Jadi, sifat-sifat gas mulia (VIII)


1. Berbentuk gas pada suhu kamar.
2. Mendidih hanya beberapa derajat di atas titik didih cairnya.
3. Nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku,
entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.
4. Energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat
tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi
peleburan dan entalpi penguapan.

98

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

5. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan
kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar
tidak memiliki nilai keelektronegatifan.
6. Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron
kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.( sifat
kimia )
7. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa
gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik.
Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas
mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur
yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

5.

Unsur unsur periode ketiga


Unsur unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar.
Sifat sifat unsur periode ketiga

Na

Mg

Al

Logam

Si

Metaloid

Nonlogam

Cl

Ar
Gas
mulia

Urutan kenaikan energi ionisasi: Na &lt; Al &lt; Mg &lt; Si &lt; S &lt; P


&lt; Cl &lt; Ar

Yang terdapat bebas di alam: S dan Ar

Makin ke kanan maka sifat asam makin kuat

Al(OH)3 bersifat amfoter

Jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor terbesar dimiliki oleh
natrium

Energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon

Elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator terbesar dimiliki oleh klorin

Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada kulit bumi


99

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan Si pada kulit


bumi.

6.

Unsur unsur periode keempat

Sifat sifat unsur periode keempat :


Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik
yang baik. Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan
elastic.
Banyak di antaranya dapat membentuk ion ion berwarna yang berubah
ubah menurut keadaan bilangan oksidasinya. Fe2+ hijau, Fe3+ cokelat,
Cr3+ hijau, Cr6+ kuning.
Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.
Dapat membentuk senyawa kompleks.
Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau
titik leleh tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.

100

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

C.

2013

Unsur radioaktif
Sifat sifat umum unsur radioaktif :
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar , ,dan
.
Sinar sinar radioaktif :

Sinar Alfa ()
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari
partikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4
(

). Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 20.000 mil

per detik, atau 1 10 persen kecepatan cahaya.


Sinar Alfa () memiliki Sifat sifat :
1. Bermuatan positi sehingga dalam medan listrik di belokkan ke kutub negatif.
2. Daya tembus kecil
3. Daya ionisasi kecil

Sinar Beta ()
Berkas sinar terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel
identik dengan electron (

).

Sinar Beta () memiliki Sifat sifat :


1. Bermuatan nagatif sehingga dalam medan listrik di belokkan ke kutub positif.
2. Daya tembus lebih besar daripada sinar alfa ( )
3. Daya ionisasi lebih kecil daripada sinar alfa ( )

Sinar Gamma ( )
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel atau
menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya
kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma.
Sinar Gamma ( ) memiliki sifat sifat :
1. Tidak bermuatan listrik, sehingga tidak di pengaruhi medan listrik.
2. Daya tembus lebih besar daripada sinar alfa ( ) dan sinar beta ()
101

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

3. Daya ionisasi lebih kecil daripada sinar alfa () dan sinar beta ().

Tipe peluruhan
a. Inti yang terletak di atas pita kestabilan

, stabil dengan pemancaran sinar

beta.
14

14
N
7

b. Inti yang terletak di bawah pita kestabilan

Pemancaran positron

Penangkapan electron di kulit K

0
1

, stabil dengan cara :

Reaksi reaksi inti


Reaksi-reaksi Inti (perubahan satu nuklida menjadi nuklida lain) dapat
dikelompokkan menjadi:

Reaksi penembakan
Partikel penembak yang digunakan dapat berupa partikel ringan (sinar alpha,
proton, atau netron) dan dapat juga berupa partikel berat
Contoh:

Reaksi Fisi (pembelahan)


Dalam hal ini suatu nuklida akan menghasilkan dua nuklida sebagai hasil
reaksi:

102

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Reaksi Fusi (penggabungan)


Pada reaksi ini beberapa nuklida atau partikel bergabung untuk untuk
membentuk nuklida yang lebih besar.

Waktu paro
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk mengalami
peluruhan sampai menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas).
Rumus:
Nt

N0

1
2

t1
2

Nt = massa setelah peluruhaan


N0 = massa mula-mula
T = waktu peluruhan
t( 1)/2 = waktu paro

SOAL INDIKATOR 8.1


1. Unsur gas mulia yang digunakan pada balon udara adalah
a. Neon
b. Helium
c. Argon
d. Kripton
e. Xenon
Jawaban: b

Pembahasan
Helium merupakan gas yang dapat menerbangkan balon udara

2. Tingkat oksidasi besi adalah . . .


a. +2 dan +3

103

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. +3 dan +2
c. +2 dan +2
d. +3 dan +3
e. +1 dan +3
Jawaban: b

Pembahasan
Besi (Fe) adalah salah satu logam transisi periode keempat yang tingkatan oksidasinya
lebih dari satu. Tingkat oksidasinay +2 dan +3. Tingkat oksida +2 terbentuk dengan
melepas 2 elektron pada subkulit 4s, sedangkan tingkat oksidasi +3 dengan melepepas
2 elektron dari subkulit 4s dan 1 elektron dari subkulit 3 d.
Fe (Z = 26) : Ar 3d 6 4s 2
Fe 2+

: Ar 3d 6

Fe 3+

: Ar 3d 5

3. perhatikan data berikut :


Nama

Unsur yang

Mineral

Dikandung

Kalkopirit

Tembaga

Pirit

Nikel

Magnetit

Mangan

Kriolit

Aluminium

Calamine

Kobalt

No.

Pasangan data yang keduanya berhubungan secara tepat ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 5
e. 4 dan 5
Jawaban : b

Pembahasan
104

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Nama

Unsur yang

Mineral

Dikandung

Kalkopirit

Tembaga

Pirit

Besi

Magnetit

Besi

Kriolit

Aluminium

Calamine

Seng

No.

2013

Indikator 8.2
Mendeskripsikan Cara Memperoleh Unsur dan Kegunaannya

A.

Unsur Alkali
1.

Natrium (Na)
Cara Pembuatan
Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan)
NaCl yang dicampur CaCl2. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari
potensial reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+.

Persamaan reaksinya :
2Na+(l) + 2Cl-(l)

2NaCl(l)
Katoda (-)
Anoda
(+)

2Na+(l)

+ 2e-

2Na(s)

2Cl-(l)

Cl2(g) + 2e-

2NaCl(l)

2Na(s) + Cl2(g)

Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida ( NaOH )


Senyawa

natrium

hidroksida

dapat

dibuat

dengan

cara

elektrolisis larutan NaCl. Alat yang digunakan disebut Sel Nelson.


2NaCl (aq) 2Na+(aq) +2ClKatoda (-)

2H2O(aq) + 2e 2OH-(aq) +H2

Anode (+)

2Cl-(aq) Cl2(g) +2e-

Kegunaan
a. Natrium Klorida

105

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen


(H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti
NaOH dan Na2CO3.

Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.

Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk


mencairkan salju di jalan raya.

Regenerasi alat pelunak air.

Pada pengolahan kulit.

Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam


dapur.

b. Natrium Hidroksida (NaOH)

Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak


atau minyak dengan NaOH.

Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah


selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami
dengan kaustik soda (NaOH).

Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk


mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni.

NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian


minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium lainnya seperti
NaClO.

c. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang


berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp)

Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan


kesadahan pada air).

d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)

Natrium bikarbonat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai


bahan pengembang pada pembuatan kue.

e. Natrium Sulfida (Na2S)

Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan


pulp (bahan dasar pembuat kertas).

f. Natrium Sulfat (Na2SO4)

106

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan


energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan
penghangat air.

g. Kegunaan senyawa natrium yang lain

NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja.

NaNO2 untuk bahan pengawet.

NaHSO3 untuk proses pembuatan pulp.

Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas


(karton) dan sebagai bahan pengisi pada industri sabun.

2.

Logam Kalium ( K )
Cara Pembuatan

Elektrolisis lelehan KOH

Elektrolisis lelehan KCN

Reduksi garam kloridanya

Reduksi KCl dengan natrium

Kegunaan

Unsur

kalium

sangat

penting

bagi

pertumbuhan.

Tumbuhan

membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi


bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam perbandingan tertentu.

Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2)


yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen.

Senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam


tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan
seseorang yang keracunan gas.

KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.

KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.

KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak,


petasan dan kembang api.

KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan


mercon. KClO3dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2,
apabila direaksikan dengan larutan HCl pada laboratorium.

K2CO3 digunakan pada industri kaca.

107

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


3.

2013

Litium ( Li )
Cara Pembuatan
Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di
katoda dan gas Cl2diperoleh di anoda.
Kegunaan

Litium digunakan untuk membuat baterai.

Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka


cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi
listrik.

Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan


keramik.

B.

Unsur Alkali Tanah


1.

Berilium
Cara Pembuatan

Isolasi berilium
1.

Metode reduksi BeF2


Reaksi yang terjadi adalah:
BeF2 + Mg

2.

MgF2 + Be

Metode elektrolisis BeCl2


Katoda : Be2+ + 2e-

Be

Anode : 2Cl- Cl2 + 2e2+

Be + 2Cl

Be + Cl2

Ekstraksi Berilium (Be)


1.

Metode reduksi
BeF2 + Mg

2.

MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Reaksi yang terjadi adalah:
Katoda : Be2+ + 2eAnode : 2Cl2+

Be

Cl2 + 2e-

Be +2Cl

Be + Cl2

Kegunaan

108

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Dapat digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga


berilium

Dapat digunakan untuk pembuatan: elektroda pengelasan bintik, pegas,


peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik

Digunakan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat


berkecepatan tinggi,

peluruberpandu, kapal

terbang dan satelit

komunikasi

Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk


menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang
terdeteksi dan dapat digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.

Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer,


pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran
dan kestabilan dimensi.

Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang


memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan
yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak
sebagai perintang listrik.

Campuran berilium dahulu digunakan dalam lampu floresen, tetapi


penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar
terancam bahaya beriliosis.

2.

Magnesium
Cara Pembuatan

Magnesium diperoleh dengan proses Down.

Dengan elektrolisis leburan garamnya.


CaCl2(l)

Ca2+ + 2Cl-

Katoda

: Ca2+(l)+ 2e

Anoda

: 2Cl-(l)

Ca(s)

Cl2 + 2e

Ca2+(l)+ 2Cl-(l)

+
Ca(s) + 2Cl-(l)

Kegunaan

Magnesium dapat digunakan untuk memberi warna putih terang pada


kembang api dan pada lampu Blitz
109

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa


MgO memiliki titik leleh yang tinggi.

Senyawa Magnesium Hidroksida diguakan dalam pasta gigi untuk


mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinya
kerusakan gigi, sekaligus sebagai pancegah maag

Membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa


digunakan pada alat-alat rumah tangga.

3.

Kalsium (Ca)
Cara Pembuatan

Metode Elektrolisis
Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl

CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar


mendapatka kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2eAnoda : 2Cl

Ca

Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
-

Reduksi CaO oleh Al


6CaO + 2Al

3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na

Ca + 2NaCl

Kegunaan

Mengaktifkan saraf

Melancarkan peredaran darah

Melenturkan otot

Menormalkan tekanan darah

Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Mencegah osteoporosis (keropos tulang)

Mencegah penyakit jantung

Menurunkan resiko kanker usus


110

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

4.

2013

Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik

Mengatasi keluhan saat haid dan menopause

Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui

Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan

Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah

Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

Strontium (Sr)
Cara Pembuatan

Metode Elektrolisis
Reaksi yang terjadi ;
Katoda ; Sr2+ +2eAnoda ; 2Cl-

Sr

Cl2 + 2e-

Kegunaan

Dapat memberi warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang


api

Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan


kaca televisi berwarna dan computer

Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi


listrik

dalam

baterei

nuklir

RTG

(Radioisotop

Thermoelectric

Generator)

5.

Barium (Ba)
Cara Pembuatan

Metode Elektrolisis
Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- Ba
anoda ; 2Cl-

Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi
BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :
111

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


6BaO + 2Al

2013

3Ba + Ba3Al2O6.

Kegunaan

Barium Sulfat digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena


mampu menyerap sinar X meskipun beracun

Barium Sulfat digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki


kerapatan yang tinggi dan warna terang

Barium Nitrat digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang


api

C.

Unsur Halogen

Cara Pembuatan
1. Di Laboratorium
Pembuatan

senyawa

halogen

untuk

skala

laboratotium

bisa

dilakukandengan cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4


dalam asam (H2SO4 pekat).
2. Industri
Pembuatan senyawa halogen dalam industri sebagai berikut :

Proses Downs dilakukan untuk menurunkan titik lebur dari800oC


menjadi 600oC. Caranya, dengan mengelektrolisisleburan NaCl dengan
sedikit NaF.
Katoda (besi)

: Na+ + e Na

Anoda (carbn) : 2Cl- Cl2 + 2e

Proses Gibbs dilakukan dengan cara mengelektrolisis larutanNaCl.


Katoda (besi)

: 2H2O + 2e

Anoda (karbon) : 2Cl-

2OH- + H2

Cl2 + 2e

Kegunaan
1. Flourin

Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop


uranium -235 dari isotop uranium-238 melalui difusi gas

Asam flourida (HF), yang dapat bereaksi dengan gelas, sehingga sering
digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas
CaSIO3(s) + 8 Hf(aq)

H2SiF6(aq) + CaF2(s) + 3 H2O

112

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), bahan yang dicampurkan pada


pasta gigi agar gigi menjadi kuat

NaF, zat yang digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan


serangga

SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator

Kriolit (Na3AlF6), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam


pengolahan logam Al secara elektrolisis.

Freon-12 (CF2Cl2), senyawa yang dipakai sebagai zat pendingin pada


kulkas dan AC, serta sebagai zat pendorong pada kosmetika aerosol
(spray)

Teflon, suatu jenis plastik tahan pans yang banyak digunakan pada
peralatan mesin

2. Klorin

Gas Cl2 mempunyai sifat desinfektan, sehingga sering dialirkan pada air
kolam renang untuk memusnahkan kuman-kuman berbahaya.

Gas Cl2 dapat menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4
kemudian direduksi menjadi timah murni

HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk


mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya.

NaCl, dipaki sebagi garam dapur dan sebagi bahan baku pada berbagai
jenis industri kimia

KCl sebagai pupuk tanaman

NH4Cl, elektrolit pengisi batu baterai

NaClO, mengoksidasi zat warna sehingga digunakan sebagai zat


pengelantang untuk kain dan kertas

Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api

Seng klorida (ZnCl2), bahan pematri (solder)

Kalsium hipoklorit (CaCOCl)2 disingkat kaporit, pemusnah kuman pada


air ledeng

3.

Bromin

NaBr, zat sedutif atau obat penenang saraf

AgBr, yang disuspensikan dalam gelatin untuk dipakai sebagai film


fotografi
113

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Metal bromida (CH3Br), suatu bahan campuran zat pemadam kebakaran

Etilen dibromida (C2H4Br2), yang sering ditambahkan pada bensin, agar


senyawa Pb dalam bensin diubah menjadi PbBr2, sehingga logam pb
tidak mengendap dalam silinder

4.

Iodin

Larutan I2 dalam alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka
agar tidak terkena infeksi

Kalium iodat (KIO3) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh
kita memperoleh iodine

Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi

D. Unsur Gas Mulia

Cara Memperoleh
Menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi udara cair).
Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian udara
diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk cair dengan kandungan Gas Mulia
yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan
10% N2.

Kegunaan
1. Helium

Digunakan dalam sistem pernafasan laut dalam.

Untuk mendinginkan magnet superkonduktor.

Untuk pengembangan balon,

Untuk mengangkat kapal udara dan sebagai gas pelindung untuk


penggunaan.

Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah.

Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk


membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.

2. Neon

Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan
juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi, penangkal petir,
dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.
114

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Neon terutama dipergunakan untuk pembuatan tanda.

3. Argon

Digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau


roket.

Argon juga digunakan dalam las stainless steel.

Sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan
wolfram (tungsten) yang panas.

Sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan silikon dan kristal


germanium

3. Kripton

Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen


bertekanan rendah.

Kripton juga digunakan dalam lampu kilat pada blitz kamera untuk
fotografi kecepatan tinggi.

Gas kripton digunakan untuk lampu menara mercusuar.


4. Xenon

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida


(pembunuh bakteri).

Digunakan dalam pembuatan tabung electron.

Untuk mengisi lampu sorot, dan sebagai pengisi bola lampu disko yang
berwarna-warni.

5. Radon

Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan


terapeutik.

untuk penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah


tanah, anak sungai dan sungai.

E.

Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker.

Unsur Periode Ketiga


1.

Natrium
Cara Pembuatan
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl
115

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Reaksi

: NaCl(l) >Na+ + Cl

Katode

: Na+ + e >Na

Anode

: 2 Cl > Cl2 + 2 e

2013

Kegunaan
Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya.

2.

Magnesium
Cara Pembuatan
Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl2.
Kegunaan
Untuk aliase (magnalium), digunakan untuk kerangka pesawat terbang dan
lampu kilat dalam fotografi.

3.

Aluminium
Cara Pembuatan
Dibuat dengan elektrolisis dari bauksit yang murni. Reaksi yang terjadi:
Al2O3 >Al3+ + O2
Katode (grafit) : 4Al3+ + 12 e >4 Al
Anode (grafit) : 3C + 6 O2 >3 CO2 + 12 e
3 C + 4 Al3+ + 6 O2 >4 Al + 3 CO2

4.

Silikon
Cara Pembuatan
Dibuat dengan mereduksi SiO2 dengan karbon
SiO2 + C -> Si + 2CO
Kegunaannya:

5.

Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca.

Bahan-bahan solar sel.

Sebagai semikonduktor.

Fosfor
Cara Pembuatan

Dibuat dengan Proses Wohler

Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.

Kegunaannya:

Bahan untuk membuat pupuk superfosfat.

Bahan untuk membuat korek api.


116

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

6.

2013

Belerang
Cara Pembuatan
Terdapat bebas di alam, terutama di daerah gunung berapi. Dikenal dalam 2
bentuk alotropi, yaitu monoklin (di atas suhu 96 C) dan rombik (di bawah
suhu 96 C).
Kegunaannya:
Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat H2SO4 (Proses Kontak dan
Proses Kamar Timbal).

7.

Klor
Cara Pembuatan
Dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl
dengan menggunakan diafragma.
Kegunaannya:
Sebagai desinfektan (Ca(OCl)2), pemutih NaClO.

F.

Unsur Periode Keempat

Sifat-Sifat

Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi.

Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri.

Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis


pembuatan belerang.

Kromium digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.

Mangan digunakan pada produksi baja dan sebagai alloy ( logam


campur/lakur) mangan-besi atau ferromanganese

Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat eloktronik, memori


komputer, dan pita rekaman.

Kobalt digunakan untuk membuat aliansi ( paduan logam )

Nikel digunakan melapisi logam supaya tahan karat dan (paduan logam)

Tembaga di gunakan untuk alat-alat elektronik.

Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan


bahan cat putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.

117

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

G.

2013

Unsur-Unsur Periodik Lain

Kegunaan Unsur Golongan VA


Nitrogen digunakan untuk membuat pupuk, ruang inert untuk penyimpanan
zat-zat yang eksplosif, mengisi ruang kosong dalam termometer, dan bahan
pembeku dalam industri pengolahan makanan.

Fosfor digunakan untuk pembuatan korek api, pelapis logam, dan pelengkap
makanan serta soda kue.

Arsenik digunakan dalam insektisida dan peralatan elektronik.


Antimoni digunakan sebagai bahan alloy ( logam campur/lakur) untuk pelat
aki, baterai asam timbal, roda gigi, dan solder.

Bismut digunakan untuk membuat alloy ( logam campur/lakur) pengecor.

Kegunaan Unsur Golongan VIA


Oksigen digunakan untuk pernapasan, pembakaran, dan oksidator.
Belerang digunakan untuk membuat asam sulfat, vulkanisasi karet, obat
penyakit kulit, dan membasmi penyakit tanaman.

Selenium dan telurium digunakan untuk alloy dan aditif untuk mengontrol
warna kaca.

Polonium jarang digunakan.


Proses Pembuatan Unsur yang Terkenal
Proses

Unsur/senyawa

Keterangan

Proses Down

Magnesium

Katoda : Mg2+(l) + 2e
Anoda : 2Cl-(l)

Mg(l)

Cl2(g) + 2e

Mg2+(l) +2Cl-(l)

Mg(l) +

Cl2(g)
Proses Solvay

Natrium Karbonat

Reaksi :
NH3(aq) + NaCl(aq) + H2CO3(aq)
> NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
2

NaHCO3(s) >

Na2CO3(s) +

CO2(g) + H2O(g)
Proses Tanur
Tiup

Besi

Kokas berfungsi sebagai reduktor


Batu kapur berfungsi sebagai fluks
118

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


Proses Hall

Aluminium

Herault

2013

Bejana dalam lelehan kriolit


berfungsi sebagai katode.
Sedangkan di anode terbentuk gas
oksigen dan karbondioksida.

Proses Kontak

Asam sulfat (H2SO4)

Bahan dasarnya gas SO2, katalisator


V2O5, suhu 400oC. Asam sulfat
yang dihasilkan memiliki kadar

Proses Bilik

98%.

Timbal
Bahan dasarnya gas SO2, katalisator
uap nitroso (campuran NO dan
NO2).H2SO4 yang dihasilkan
memiliki kemurnian yang lebih
rendah dari proses kontak yaitu
80%.
Cara Sisilia

Belerang (sulfur)

Sulfur dipanaskan untuk dipisahkan


dari batuan dan dimurnikan dengan

Cara Frasch

cara sublimasi
Sulfur disemprotkan dengan
hembusan air panas sehingga
menekan sulfur cair nai ke atas.

Proses Haber

Amonia

Bosch

Campuran gas nitrogen dan


hidrogen dimampatkan) hingga
mencapai tekanan yang diinginkan.
Kemudian campuran gas dipanaskan
dalam suatu ruangan yang bersama
katalisator sehingga terbentuk
amonia.

Proses Ostwald

Asam nitrat (HNO3)

mengoksidasi amonia kemudian


melarutkan NO2yangterjadi dalam
air

Proses Bessemer
(asam)

Baja

Dibuat dari besi gubal yang


diperoleh dari tanur tiup

119

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Proses Thomas
(basa)
Proses Siemens
Martin
Proses

Krom

Goldschmidt

Mereduksi Cr2O3 dengan


aluminium
Persamaan reaksi :
Cr2O3(s)+ 2 Al(s)

H.

Al2O3 + 2Cr (s)

Kegunaan Senyawa Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari

Freon ( CF2CF2) merupakan bahan yang terdapat dalam pendidngin, misal AC,
freezer, dan hair spray.

I.

Tawas ( K2SO4 . Al2SO4 . 24H2O ) : digunakan untuk menjernihkan air.

Kaporit ( Ca(OCl)2) digunakan untuk desinfektan.

Larutan pK ( KmnO4) digunakan untuk desinfektan.

Karbol ( C6H5OH) digunakan desinfektan.

Antasida (Mg(OH)2) digunakan untuk obat maag.

Natrium benzoat ( C6H5COONa) digunakan sebagai bahan pengawet.

Soda kue ( NaHCO3) digunakan untuk bahan tambahan makanan.

Kalium iodat (KlO3) merupakan zat adiktif makanan.

Kalsium fosfat (Ca3(PO4)2 digunakan sebagai pupuk.

Garam inggris (MgSO4) di gunakan untuk mengobati luka.

Unsur Radioaktif
1.

Sebagai Perunut
Radioisotop digunakan sebagai perunut karena perpindahannya dapat diikuti
berdasarkan radiasi yang dipancarkannya.
Bidang Kedokteran

Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit.

I-131, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker


kelenjar tiroid

Na-24, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah


120

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

Xe-133, mendeteksi penyakit paru-paru

Fe-59, mempelajari pembentukan sel darah merah

Bidang Industri

Industri otomotif, mempelajari pengaruh olif dan adiktif pada mesin


selama mesin bekerja.

Industri metalurgi, mendeteksi rongga udara pada besi cor, atau


keretakan pada pesawat terbang.

Bidang Hidrologi

24

14

Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

Na dan 131l digunakan untuk menegtahui kecepatan sungai aliran air.

C dan 13C menentukan umur dan asal air tanah.

Bidang Ilmu Kimia dan Biologi

Bidang kimia
Kegunaan unsur radioaktif di bidang kimia digunakan untuk analisis
penelusuran mekanisme reaksi kimia.
Isotop O-18 digunakan sebagai atom perunut sehingga asal molekul
air yang terbentuk dapat diketahui dan mempelajari reaksi
eseterifikasi.
Analisis pengaktifan neutron.
Sumber radiasi dan katalis pada suatu reaksi kimia.
Pembuatan unsur- unsur baru.
I-131, mempelajari kesetimbangan dinamis

Bidang biologi
Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gengen tertentu.
Menentukan

kecepatan

pembentukkan

senyawa

pada

proses

fotosintesis menggunakan radioisotop C-14.


Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan
radioisotop 38F
O-18, mempelajari reaksi esterifikasi
C-14, mempelajari mekanisme reaksi fotositesis.

121

[MENUJU UJIAN NASIONAL]


2.

2013

Sebagai Sumber Radiasi


Bidang Kedokteran

Radiasi digunakan untuk sterilisasi makanan/minuman kaleng dan alat


alat kedokteran.

Co-60,pemancar gamma untuk terapi tumor/ kanker.

Bidang Pertanian

Radiasi dimanfaatkan untuk pembentukan bibit unggul, pemberantasan


hama,menghambat pertumbuhan tunas pada kentang dan bawang.

P-32 : untuk pemupukan tanaman

Bidang Industri
Kegunaan unsur radioaktif di bidang industri digunakan untuk meningkatkan
kualitas produksi.

Industri makanan, sinar gamma untuk mengawetkan makanan,


membunuh mikroorganisme yang mengakibatkan pembusukan pada
sayur dan buah-buahan

Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.

Mengawetkan bahan kayu, barang-barang seni, serta meningkatkan mutu


tekstil.
SOAL INDIKATOR 8.2

1. Fungsi kokas pada pembuatan silikon adalah . . . .


a. Penghancur
b. Reduktor
c. Oksidator
d. Pengencer
e. Pelarut
Jawaban : b

Pembahasan
SiO2 C Si 2CO
Kokas (C) sebagai reduktor.

2. Belerang dapat dibuat dengan proses . . . .


a. Hall-Heroult
122

[MENUJU UJIAN NASIONAL]

2013

b. Wohler
c. Sisilia
d. Deacon
e. Down
Jawaban : c

Pembahasan
Belerang dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu proses Sisilia dan Frasch

3. Beberapa senyawa kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:


1) Freon (CF2CF2)
2) Natrium benzoat (C6H5COONa)
3) Kali
4) um iodat (KIO3)
5) Kalsium fosfat (Ca3(PO4)2)
6) Kalporit (Ca(OCl)2)
7) Soda kue (NaHCO3)
Pasangan senyawa yang dapat digunakan dalam makanan dalam jumlah sedikit adalah...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 2 dan 6
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
Jawaban: c

Pembahasan
Natrium benzoat digunakan sebagai bahan pengawet makanan, sedangkan soda kue
digunakan sebagai bahan pengembang roti.

123

Anda mungkin juga menyukai