Sifat kimia atau kereaktifan halogen akan dibahas menggunakan data sifat atomik dan
konfigurasi elektron halogen tersebut.
1. Sifat atomik halogen
Simak data sifat atomik halogen pada tabel berikut:
Jari-jari Jari-jari Energi Afinitas
Keelektro-
Unsur ionik kovalen Ionisasi Elektron Bilangan oksidasi
negatifan
(pm) (pm) (kJ/mol) (kJ/mol)
Fluorin 133 71 1.680 4,0 -328 -1; 0
-1; 0; +1; +3; +5;
Klorin 180 99 1.250 3,0 -349
+7
-1; 0; +1; +3; +5;
Bromin 195 114 1.140 2,8 -325
+7
-1; 0; +1; +3; +5;
Iodin 215 133 1.008 2,5 -295
+7
-1; 0; +1; +3; +5;
Astatin 145 912 2,2 -270
+7
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom halogen dapat melepas 7
elektron valensinya atau menyerap 1 elektron dari atom lain. Kemampuan melepaskan
elektronnya ditunjukan oleh energi ionisasinya, sementara kemampuan menyerap
elektron ditunjukan oleh afinitas elektronnya. Oleh karena nilai afinitas elektronnya
lebih kecil dibandingkan dengan energi ionisasinya, maka akan lebih mudah bagi
halogen untuk menyerap 1 elektron dibanding melepas 7 elektron. Nilai afinitas
elektronnya yang tergolong rendah menunjukan bahwa halogen mudah bereaksi atau
bersifat sangat reaktif.
Bagaimana kecenderungan kereaktifan halogen dari F ke At?
Simak tabel di bawah ini. Terlihat bahwa kereaktifan halogen berkurang dari F ke At.
Hal ini dapat dijelaskan dari keteraturan sifat-sifat atomiknya, yakni jari-jari atom dan
afinitas elektron.