PEMBAHASAN
1,69 x
6. Kerapatan (g/cm3) 3,21 x 10-3 3,12 4,93
10-3
Energi Pengionan
7. Tingkat Pertama 1681 1251 1140 1008
(Kj/ mol)
Afinitas Elektron
8. -328 -349 -325 -295
(Kj/mol)
Keelektronegatifan
9. 4,0 2,0 2,8 2,5
(Skala Pauling)
Potensial Reduksi
10. 2,87 1,36 1,06 0,54
Standar (Volt)
Jari-Jari Kovalen
11. 0,64 0,99 1,14 1,33
(Å)
Jari-Jari Ion (X-)
12. 1,19 1,67 1,82 2,06
(Å)
Energi Ikatan
13. 155 242 193 151
(Kj/mol)
b. Sifat kimia
- Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga
kereaktifan halogen F > Cl >Br> I, kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. ( F > Cl >Br> I ). Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl
<Br< I ). Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin
bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin
kurang reaktif. ( F < Cl <Br< I )
- Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat
reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang
mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut
dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq)→ KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
- Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah
kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van derWals
yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya.
Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.
- Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt
Cl2 + 2e- →2Cl- Eo= +1,36 Volt
Br2 + 2e
-
→2Br- Eo= +1,06 Volt
I2 + 2e- →2I- Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami
reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2
karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap
unsur logam maupun nonlogam.
D. CARA PEMBUATAN
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya
adalah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen
tersebut dapat dilakukan dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
a) Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai bahan
baku untuk mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang
direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan
KHF2 cair. Tempat untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel
(campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya
adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(aq) → 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode (−) : 2F+(aq) + 2e → H2(g)
Anode (+) : 2F-(aq) → F2(g) + 2e
b) Pembuatan Klorin (Cl2)
1. Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4,
K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) +
Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) → CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) → CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) → 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2. Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium
klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi)
dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan
reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl¯(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq) → Cl2(g) + 2e¯.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
2NaOH(aq)
OH¯ yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.
c) Pembuatan Bromin (Br2)
1. Cara reaksi redoks
a. Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi
adalah
Cl2(g) + 2Br¯(aq) → Br(l) + 2Cl¯(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat
dikeluarkan karena mudah menguap.
b. Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan
campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g) +2H2O(l)
2.Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) → Mg2+(aq) + 2Br¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2Br¯(aq) → Br2(l) + 2e¯.
MgBr2(aq)+2H2O(l) → Mg2+(aq) + 2OH¯(aq)+ Br2(l) + H2(g)
Mg(OH)2(aq)
c. Pembuatan iodin (I2)
1. Cara reaksi redoks
a. Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida
yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I¯(aq) → I2(s) + 2Cl¯(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam
suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3¯(aq) + 3HSO3¯(aq) → I¯(aq) + 3H+(aq) + 3SO42¯
I¯(aq) + IO3¯(aq) + 6H+(aq) → I2(s) + 3H2O(l)
c. Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang
dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)
2. Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) → 2Na+(aq) + 2I¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2I¯(aq) → I2(g) + 2e¯.
2NaI(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ I2(g) + H2(g)
Mg(OH)2
Na + Cl2 → NaCl
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan
logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh
Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
2. Dengan Hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang
semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H
dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan
H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.
Xe + F2 → XeF2
2P + 3Cl2 → 2PCl3
4. Reaksi halogen dalam larutan air
Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida.
Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat
cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2 (g ) + 2 H2O (l) → 4 HF (aq) + O2 (g)
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan
bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam
plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2 → SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit
yaitu suatu asam lemah dan asam halida.
Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4
7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A
Unsur – unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat bereaksi
langsung pada suhu kamar.
Contoh: P4(s) + 6 Cl2(g) → 4PCl3(g)
8. Reaksi Halogen dengan Halogen
Unsur – unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk
senyawa antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan X’ elektronegatif
daripada X dan n merupakan bilangan gasal.
Contoh:
I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g)
I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g)
Br2(g) + Cl2(g) → BrCl(g)
9. Reaksi Halogen dengan Halida
Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing halogen,
maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi
lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut:
Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem
periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan
halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.
Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan
mempunyai potensial reaksi negatif.
Bahaya
1. Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika
dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran
kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung
masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa
menyebabkan penyakit gigi rontok.
2. Klor
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air
seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen
triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut
selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa
dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat
membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan
kerusakan pada lapisan ozon.
Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan
binatang air lainnya.
Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap ,
mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan
pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3. Brom
Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan
uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan
kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta
sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang
dapat mencemari atmosfer.
4. Iodin
Kristal iodin dapat melukai kulit
Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan
yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan
penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut
defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar
penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi
lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi
mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir
normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang
intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
Unsur yang baru ditemukan dalam golongan VIIA
Tenesin, Ts
117
Sifat umum
A
t
T
s
(
U
t s
s u
)
Periode periode 7
Sifat fisika
Sifat atom
Lain-lain
Sejarah
Hanya enam atom yang disintesis dari dua tetangga isotop, yang tidak lapuk
untuk isotop diketahui unsur-unsur ringan. Hasilnya dipublikasikan pada
tanggal 9 April 2010 di jurnal Physical Review Letters.Unsur dengan nomor
atom 117 secara historis dikenal sebagai eka-astatin.
Nama ununseptium adalah nama unsur sistematik, digunakan sebagai
placeholder sampai penemuan diakui oleh IUPAC, dan IUPAC memutuskan
pada nama tersebut. Biasanya, nama yang disarankan oleh penemu terpilih.
Menurut pedoman arus dari IUPAC, nama akhir untuk semua elemen-
elemen baru harus berakhir dalam "-ium", yang berarti nama untuk
ununseptium mungkin berakhir dalam-ium, tidak-ine, bahkan
jika ununseptium ternyata menjadi halogen.
Para ilmuwan di Dubna yang melanjutkan studi mereka dari reaksi 249Bk
+ 48Ca dalam rangka untuk mencoba sebuah studi kimia pertama ununtrium .
Tim pada GSI di Darmstadt, baru-baru diakui sebagai penemu kopernisium,
telah mulai percobaan yang bertujuan menuju sintesis ununseptium. GSI
telah menunjukkan bahwa jika mereka tidak mampu untuk memperoleh
setiap 249Bk dari Amerika Serikat, yang kemungkinan diberikan situasi
tentang upaya di Rusia, mereka akan mempelajari reaksi 244 Pu (51 V, x n)
sebagai gantinya, atau mungkin 243 Am (50 Ti, x n).
https://www.scribd.com/document/191063940/Sifat-Kimia-Dan-Fisika-Golongan-
VIIA