Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

PEMBAHASAN

A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA GOLONGAN VII A


a. Sifat Fisis
- Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.
Demikian juga jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila
atom netral mengikat elektron, sehingga jari-jari ion negatif lebih besar
daripada jari-jari atom netralnya.
- Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,
karena ikatan antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-
molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van Dar Waals yang
lemah.
- Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas, Bromin
berwujud cair dan mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padat
dan mudah menyublim.
- Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning
hijau. Cairan Bromin berwarna merah cokelat, dan zat padat iodin
berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.
- Kelarutan Fluorin, Klorin, dan Bromin dalam air besar atau mudah
larut, sedangkan kelarutan iodin larut dalam air kecil (sukar larut).
Iodin mudah larut dalam KI dalam pelarut organik, seperti alkohol,
eter, kloroform (CHCl3) dan karbon tertraklorida (CCl4). Warna
larutan Bromin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau karbon
tetraklorida (CCI4) adalah kuning cokelat, sedangkan warna larutan
iodin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah ungu. Atau
lebih jelasnya perhatikan tabel sifat fisis berikut :

Flour Brom Yod Astatin


No Sifat Klor (Cl2)
(F2) (Br2) (I2) (At2)

1. Nomor Atom (Z) 9 17 35 53 85


[Ne] 3s2 3p5 [Kr]
[Xe]
Konfigurasi [He] [Ar] 3d10 4d10
2. 2 5 2 5 2
4f14 5d10
Elektron 2s 2p 4s 4p 5s
6s2 6p5
5p5

3. Masa Atom relatif 19 35,5 80 127 210

4. Titik Cair (°C) -220 -101 -7 114 302

5. Titik Didih (°C) -188 -35 59 184 337

1,69 x
6. Kerapatan (g/cm3) 3,21 x 10-3 3,12 4,93
10-3
Energi Pengionan
7. Tingkat Pertama 1681 1251 1140 1008
(Kj/ mol)
Afinitas Elektron
8. -328 -349 -325 -295
(Kj/mol)
Keelektronegatifan
9. 4,0 2,0 2,8 2,5
(Skala Pauling)
Potensial Reduksi
10. 2,87 1,36 1,06 0,54
Standar (Volt)
Jari-Jari Kovalen
11. 0,64 0,99 1,14 1,33
(Å)
Jari-Jari Ion (X-)
12. 1,19 1,67 1,82 2,06
(Å)
Energi Ikatan
13. 155 242 193 151
(Kj/mol)

14. Energi Ionisasi 1680 1260 1140 1010


Kuning Hijau Merah
15. Warna Ungu
Muda Kekuningan Kecoklatan
16. Fasa Gas Gas Cair Padat Padat
- Sifat-sifat fisik halogen berubah secara berangsur-angsur dari atas ke
bawah dalam satu golongan.
- Struktur halogen, Halogen terdapat sebagai senyawa sehingga tidak terdapat
bebas di alam, Rata-rata halogen itu terdapat di air laut, Semua unsur halogen
bersifat sebagai molekul diatomik (X2) atau tidak dapat berdiri sendiri,
makanya di alam itu halogen contohnya fluor terdapat sebagai F2, bukan F
saja
- Wujud halogen, Fluorin (F) dan klorin (Cl) berbentuk gas pada suhu kamar,
Bromin berupa zat cair yang mudah menguap pada suhu kamar, Iodin berupa
za padat yang mudah menyublim pada suhu kamar
- Kelarutan halogen, Halogen merupakan unsur nonpolar, sehingga
paling mudah larut dalam senyawa nonpolar seperti CCl4. Namun,
kelarutan halogen berkurang dalam air, tapi diikuti reaksi. Reaksi
dengan air yang dahsyat hanya terjadi pada fluorin:
2F2 + H2O —> HF + O2 ; menghasilkan asam fluorida (HF)

b. Sifat kimia

- Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga
kereaktifan halogen F > Cl >Br> I, kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. ( F > Cl >Br> I ). Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl
<Br< I ). Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin
bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin
kurang reaktif. ( F < Cl <Br< I )
- Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat
reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang
mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut
dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq)→ KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
- Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah
kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van derWals
yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya.
Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.
- Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt
Cl2 + 2e- →2Cl- Eo= +1,36 Volt
Br2 + 2e
-
→2Br- Eo= +1,06 Volt
I2 + 2e- →2I- Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami
reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2
karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2> Cl2 > Br2> I2


Sifat reduktor : I- >Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas
elektron ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak
sebagai reduktor kuat.
- Reaksi Pendesakkan
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh potensial
sel. Tetapi, berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi
pendesakkan halogen. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan
VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari
garamnya yang terletak dibawahnya.
Contoh: F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
2 Br- + Cl2 → Br2 + 2 Cl
Br2 + 2I- → Br- + I2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
I2 + Br- → (tidak bereaksi)
- Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam
halida (HX), dan oksilhalida.
a) Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan
berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl),
asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung
pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat.
Urutan kekuatan asam :
HF <HCl<HBr< HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan
antar molekul :
· Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
· Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
· Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI >HBr>HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar
molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
b) Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya
memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan
semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada
O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam
oksilhalida:
HClO>HBrO> HIO
asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4 (asam
perklorat).
-Membentuk molekul diatomic

Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap
unsur logam maupun nonlogam.

B. KEBERADAAN DI ALAM, MINERAL


Halogen adalah kelompok unsure kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor
(Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsure ununseptium (Uus)
yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA
ini merupakan unsure nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak
ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk
garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan electron untuk mengisi
orbit electron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negative
bermuatan satu. Ion negative ini disebut ion halida, dan garam yang
terbentuk oleh ion ini, disebut halida. Unsur-unsur halogen di alam,
semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena
unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur
halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan
dibeberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di
dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam
air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel
alfa.
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif,
sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada
umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya.
Garam yang terbentuk disebut Halida.
Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi:
fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin, Bromin, dan Iodin
terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium,
magnesium, kalium, dan kalsium. Garam halida yang paling banyak
adalah NaCl 2,8% berat air laut. Banyaknya ion halida pada air laut : 0,53
M Cl- ; 8X10-4 M Br- ; 5X10-7 M I-.
Klorin ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral
seperti kamalit dan silvit. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah
sebagai garam (NaIO3) di daerah Chili, Amerika Serikat. Iodin yang
ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada sumber air
diwatudakon ( Mojokerto). Selain di alam, ion halida juga terdapat dalam
tubuh manusia. Ion clorida merupakan anion yang terkandung dalam
plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan
ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan
komponen pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO4)3F] yang terdapat
pada lapisan email gigi.

C. KEGUNAAN UNSUR DAN SENYAWA


Produk-produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur halogen
adalah sebagai berikut.
· Fourin terdapat dalam senyawa Freon seperti CCl2F2 dan
plastik tahan panas yang dikenal dengan Teflon, bentuk polimer dari C2F4.
· Klorin terdapat dalam senyawa pestisida seperti DDT, aldrin,
dan dieldrin. Klorin juga terdapat dalam produk polimer seperti PVC (poli
vinil klorida), yaitu bentuk polimer dari vinil klorida (CH2CHCl)n. Klorida
juga terdapat dalam produk pelarut seperti karbon tetraklorida, CCl4
· Bromin terdapat dalam senyawa etilendibromida, C2H4Br2,
sebuah komponen bensin etil pengganti senyawaan timbale sebagai zat
anti ketuk (antiknock).
· Iodin terdapat dalam senyawa iodoform, CHl3, zat berwarna
kuning dan mempunyai bau khas yang digunakan sebagai obat anti septic
untuk luka.
Kegunaan
Jenis Halogen
Halogen Senyawa Halogen
Ø Membuat senyawa KloroFluoro Ø CFC (Freon) digunakan sebagai cairan
karbon (CFC), yang dikenal pendingin, seperti AC dan kulkas, freon
dengan nama Freon. juga digunakan sebagai propelena aerosol
Ø Membuat Teflon. pada bahan-bahan semprot. Penggunaan
Ø Memisahkan isotop U-235 dari U- Freon dapat merusak lapisan ozon.
238 melalui proses difusi gas. Ø Teflon (politetrafluoroetilena) monomernya
CF2 = CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan
panas dan anti lengket serta tahan bahan
kimia, digunakan untuk melapisi panci/alat
1. Florin (F)
rumah tangga yang tahan panas dan anti
lengket.
Ø Hidrogen fluotida (HF) dapat melarutkan
kaca, karena itu dapat digunaan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di
atas kaca.
Ø Garam fluorida ditambahkan pada pasta gigi
atau air minum untuk mencegah kerusakan
gigi.
Ø Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai
Ø Senyawa naturiumhipoklorit (NaClO) dapat
bahan baku industri plastik serta digunakan sebagai zat pemutih pada
karet sintesis. pakaian.
Ø Untuk pembuatan tetrakloro metanaØ Naturium Klorida (NaCl) digunakan untuk
(CCl4). garam dapur, pembuatan klorin dan
Ø Untuk pembuatan etil klorida NaOH, mengawetkan makanan, dan
(C2H3Cl) yang digunakan pada mencairkan salju.
pembuatan TEL (tetra etillead), Ø Hidrogen Klorida (HCl) digunakan untuk
yaitu bahan aditif pada bensin. membersihkan logam dari karat pada
Ø Untuk industri berbagai jenis elektroplanting, menetralkan sifat basa
pestisida. pada berbagai proses, dan sebagai bahan
Ø Sebagai bahan desinfektans dalam baku obat-obatan, plastik dan zat warna.
2. Klorin (Cl)
air minum dan kolam renang. Ø Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCI2)
Ø Sebagai pemutih pada industri pulp digunakan sebagai bahan pengelantang
(bahan baku pembuatan kertas) dan atau pemutih pada kain.
tekstil. Ø Polivinil klorida (PVC) untuk membuat
Ø Gas klorin digunakan sebagai zat paralon.
oksidator pada pembuatan bromin.Ø Diklorodifeniltrikloroetana (DDT) untuk
insektisida.
Ø Kloroform (CHCI3) untuk obat bius dan
pelarut.
Ø Karbon tetraklorida (CCI4) untuk pelarut.
Ø KCI untuk pembuatan pupuk.
Ø KCIO3 untuk bahan pembuatan korek api.
Ø Untuk membuat etil bromida Ø Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang
(C2H4Br2). dicampurkan ke dalam bensin bertimbal
Ø Pada pembuatan AgBr. (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga
Ø Pembuatan senyawa organik, tidak melekat pada silinder atau piston.
misalnya zat warna, obat-obatan, Timbal tersebut akan membentuk PbBr2
dan pestisida. yang mudah menguap dan keluar bersama-
3. Bromin (Br) sama dengan gas buangan dan aan
mencemarkan udara.
Ø AgBr merupakan bahan yang sensitif
terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
Ø Natrium bromida (NaBr) sebagai obat
penenang saraf.
Ø Banyak digunakan untuk obat luka Ø KI digunakan sebagai obat anti jamur.
(larutan iodin dalam alkohol yang
Ø Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat
dikenal dengan iodiumtingtur). antiseptik.
Ø Sebagai bahan untuk membuat perakØ NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan
4. Iodin
iodida (AgI). NaCI untuk mencegah penyakit gondok.
Ø Untuk mengetes adanya amilum Kekurangan iodium pada wanita hamil
dalam tepung tapioka. akan memengaruhi tingkat kecerdasan
pada bayi yang dikandungnya.

D. CARA PEMBUATAN
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya
adalah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen
tersebut dapat dilakukan dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
a) Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai bahan
baku untuk mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang
direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan
KHF2 cair. Tempat untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel
(campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya
adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(aq) → 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode (−) : 2F+(aq) + 2e → H2(g)
Anode (+) : 2F-(aq) → F2(g) + 2e
b) Pembuatan Klorin (Cl2)
1. Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4,
K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) +
Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) → CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) → CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) → 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2. Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium
klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi)
dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan
reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl¯(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq) → Cl2(g) + 2e¯.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
2NaOH(aq)
OH¯ yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.
c) Pembuatan Bromin (Br2)
1. Cara reaksi redoks
a. Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi
adalah
Cl2(g) + 2Br¯(aq) → Br(l) + 2Cl¯(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat
dikeluarkan karena mudah menguap.
b. Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan
campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g) +2H2O(l)
2.Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) → Mg2+(aq) + 2Br¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2Br¯(aq) → Br2(l) + 2e¯.
MgBr2(aq)+2H2O(l) → Mg2+(aq) + 2OH¯(aq)+ Br2(l) + H2(g)
Mg(OH)2(aq)
c. Pembuatan iodin (I2)
1. Cara reaksi redoks
a. Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida
yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I¯(aq) → I2(s) + 2Cl¯(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam
suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3¯(aq) + 3HSO3¯(aq) → I¯(aq) + 3H+(aq) + 3SO42¯
I¯(aq) + IO3¯(aq) + 6H+(aq) → I2(s) + 3H2O(l)
c. Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang
dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)
2. Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) → 2Na+(aq) + 2I¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2I¯(aq) → I2(g) + 2e¯.
2NaI(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ I2(g) + H2(g)
Mg(OH)2

Reaksi – reaksi Pembentukan Senyawa Halogen

1. Reaksi Dengan Logam


Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam.

Na + Cl2 → NaCl

2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3

Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan
logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh
Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
2. Dengan Hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.

H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen)

Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang
semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H
dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan
H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.

F2 + H2 → 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap)


Cl2 + H2 → 2HCl (bereaksi di tempat terang)
Br2 + H2 → 2HBr (bereaksi pada suhu 500oC)
I2 + H2 → 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt )
Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran
atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka
ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar
dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi
dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen.

3. Reaksi dengan Non Logam


Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :

Xe + F2 → XeF2

2Kr + 2F2 → KrF4

2P + 3Cl2 → 2PCl3
4. Reaksi halogen dalam larutan air
Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida.
Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat
cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2 (g ) + 2 H2O (l) → 4 HF (aq) + O2 (g)
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan
bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam
plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2 → SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit
yaitu suatu asam lemah dan asam halida.

Air Khlor : Cl2 + H2O → HCL + HClO


Air Brom : Br2 + H2O → HBr + HbrO
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.

I2 + H2O –> (tidak bereaksi)


Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI –> KI3
Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3,
dan CS2.
5. Reaksi dengan basa
Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X–) dan
hipohalida (XO–), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas
menghasilkan halida (X–) dan halat (XO3–). Contoh :
X2 + 2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O
6. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A
Semua unsur golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung dengan
Halogen membentuk senyawa Halida.

Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4
7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A
Unsur – unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat bereaksi
langsung pada suhu kamar.
Contoh: P4(s) + 6 Cl2(g) → 4PCl3(g)
8. Reaksi Halogen dengan Halogen
Unsur – unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk
senyawa antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan X’ elektronegatif
daripada X dan n merupakan bilangan gasal.
Contoh:
I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g)
I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g)
Br2(g) + Cl2(g) → BrCl(g)
9. Reaksi Halogen dengan Halida
Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing halogen,
maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi
lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut:

Fe2(g) + 2e– ↔ 2F–(aq) E° = +2,87 V


Cl2(g) + 2e– ↔ Cl–(aq) E° = +1,36 V
Br2(l) + 2e– ↔ 2Br–(aq) E° = +1,07 V
I2(s) + 2e– ↔ 2I–(aq) E° = +0,54 V
Perhatikan reaksi berikut:

2Cl–(aq) + Fe(g) → 2F–(aq) + Cl2 E° = +1,51 V (reaksi spontan)


– –
2Cl (aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br (aq) E° = +0,03 V (reaksi tak spontan)
Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan
halogen sebagai berikut.

Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem
periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan
halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.

Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan
mempunyai potensial reaksi negatif.

Bahaya

1. Flour
 Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika
dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran
kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
 Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
 Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung
masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa
menyebabkan penyakit gigi rontok.
2. Klor
 Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air
seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen
triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut
selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa
dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
 Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat
membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
 CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan
kerusakan pada lapisan ozon.
 Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan
binatang air lainnya.
 Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap ,
mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan
pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3. Brom
 Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
 Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan
uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
 Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan
kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
 Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta
sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang
dapat mencemari atmosfer.
4. Iodin
 Kristal iodin dapat melukai kulit
 Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
 Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan
yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan
penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut
defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar
penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi
lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi
mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir
normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang
intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
 Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
Unsur yang baru ditemukan dalam golongan VIIA

Tenesin, Ts
117

Sifat umum

Nama, simbol tenesin, Ts

Pengucapan /ˈtɛnᵻsaɪn/ atau /ˈtɛnᵻsiːn/


TEN-ə-seen atau TEN-ə-syn

Penampilan semimetallic (prediksi)[1]

Tenesin di tabel periodik

A
t

T
s

(
U
t s
s u
)

livermorium ← tenesin → oganeson T


s

Nomor atom (Z) 117

Golongan, blok golongan 17, blok-p

Periode periode 7

Kategori unsur tidak diketahui, mungkin logam miskin[2][3]

Massa atom standar (Ar) [294]


Konfigurasi elektron [Rn] 5f14 6d10 7s2 7p5(prediksi)[4]

per kulit 2, 8, 18, 32, 32, 18, 7 (prediksi)

Sifat fisika

Fase solid (prediksi)[4][5]

Titik lebur 623–823 K (350–550 °C, 662–1022 °F) (prediksi)[4]

Titik didih 883 K (610 °C, 1130 °F) (prediksi)[4]

Kepadatanmendekati s.k. 7.1–7.3 g/cm3 (ekstrapolasi)[5]

Sifat atom

Bilangan oksidasi −1, +1, +3, +5 (prediksi)[1][4]

Energi ionisasi ke-1: 742.9 kJ/mol (prediksi)[4]


ke-2: 1785.0–1920.1 kJ/mol (ekstrapolasi)[5]

Jari-jari atom empiris: 138 pm (prediksi)[5]

Jari-jari kovalen 156–157 pm (ekstrapolasi)[5]

Lain-lain

Nomor CAS 54101-14-3

Sejarah

Penamaan negara bagian Tennessee

Penemuan Joint Institute for Nuclear Research dan Lawrence


Livermore National Laboratory(2010)
Tenesin adalah nama sementara dari unsur kimia buatan super berat dengan
simbol Ts dan nomor atom 117. Enam atom terdeteksi oleh sebuah kolaborasi
bersama Rusia-AS di Dubna, Moskow Oblast, Rusia, pada Oktober 2009. Meskipun
saat ini ditempatkan sebagai anggota terberat dari keluarga halogen, tidak ada bukti
eksperimental yang sifat kimia dari ununseptium cocok dengan anggota ringan
seperti yodium atau astatin dan analisis teoretis menunjukkan mungkin ada
beberapa perbedaan penting.
Pada bulan Januari 2010, para ilmuwan di Laboratorium Flerov Nuklir Reaksi
mengumumkan secara internal, bahwa mereka telah berhasil mendeteksi peluruhan
sebuah elemen baru dengan Z = 117 menggunakan reaksi:
2048Ca + 97249Bk → 117297Uus* → 117294Uus + 3 10n

2048Ca + 97249Bk → 17297Uus* → 117293Uus + 4 10n

Hanya enam atom yang disintesis dari dua tetangga isotop, yang tidak lapuk
untuk isotop diketahui unsur-unsur ringan. Hasilnya dipublikasikan pada
tanggal 9 April 2010 di jurnal Physical Review Letters.Unsur dengan nomor
atom 117 secara historis dikenal sebagai eka-astatin.
Nama ununseptium adalah nama unsur sistematik, digunakan sebagai
placeholder sampai penemuan diakui oleh IUPAC, dan IUPAC memutuskan
pada nama tersebut. Biasanya, nama yang disarankan oleh penemu terpilih.
Menurut pedoman arus dari IUPAC, nama akhir untuk semua elemen-
elemen baru harus berakhir dalam "-ium", yang berarti nama untuk
ununseptium mungkin berakhir dalam-ium, tidak-ine, bahkan
jika ununseptium ternyata menjadi halogen.
Para ilmuwan di Dubna yang melanjutkan studi mereka dari reaksi 249Bk
+ 48Ca dalam rangka untuk mencoba sebuah studi kimia pertama ununtrium .
Tim pada GSI di Darmstadt, baru-baru diakui sebagai penemu kopernisium,
telah mulai percobaan yang bertujuan menuju sintesis ununseptium. GSI
telah menunjukkan bahwa jika mereka tidak mampu untuk memperoleh
setiap 249Bk dari Amerika Serikat, yang kemungkinan diberikan situasi
tentang upaya di Rusia, mereka akan mempelajari reaksi 244 Pu (51 V, x n)
sebagai gantinya, atau mungkin 243 Am (50 Ti, x n).
https://www.scribd.com/document/191063940/Sifat-Kimia-Dan-Fisika-Golongan-
VIIA

Anda mungkin juga menyukai