Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Ikatan Ion

Ikatan Ion atau Transfer Elektron ialah dimana atom logam (energi ionisasi rendah)
cenderung melepaskan elektronnya, lalu diterima oleh atom nonlogam (afinitas elektron
besar). Dari proses transfer elektron dari atom logam ke atom nonlogam ini akan terbentuk
ion positif dan ion negatif dengan konfigurasi elektron gas mulia yang saling tarik menarik
dengan gaya elektrostatis yang disebut ikatan ionik. Sebagai contoh, dalam pembentukan
senyawa ionik NaCl terjadi transfer elektron dari atom Na ke atom Cl.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga
membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas
mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang
dihasilkan disebut senyawa ion.
Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh
karena berpindahnya elektron, maka ada atom yang kedapatan elektron menjadi bermuatan
negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. Jika atom
ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan
istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion
positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif),
maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian
inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.

Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya,
garam dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan
antara ion Na+ dan ion Cl–dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk
kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi
oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang
diilustrasikan oleh gambar di bawah.

Struktur NaCl
1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl
Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin mencapai
keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia. Ikatan ion terbentuk antara:
1. Ion positif dengan ion negative.
2. Atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron
besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA,
VIIA).
3. Atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelektronegatifan besar.

B. Proses Terbentuknya Ikatan Ion


Sebagimana disebutkan di atas bahwa ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat
perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Seperti hal yang telah di jelaskan di atas,
yang menjadi contoh dari ikatan ion itu adalah “Garam” atau proses pembentukan
NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan
1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl),
yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron
sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8).

Perhatikan contoh pembentukan ikatan ion antara unsur Na (natrium) dan Cl (klorida)
berikut ini:

Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa
zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis,
pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.
*Catatan:

Lambang titik elektron Lewis terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya
menggambarkan satu elektron valensi dari atom-atom unsur. Titik-titik elektron adalah
elektron terluarnya.

C. Sifat-sifat Ikatan Ion


Selain bersifat relatif kuat, ikatan ion juga memiliki sifat-sifat yang lain, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi. Ion positif dan negatif dalam kristal
senyawa ion tidak bebas bergerak karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat.
Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup
untuk mengatasi gaya elektrostatik.
2. Keras tetapi rapuh. Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke
segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan
dapat bergeser jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang
lainnya sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan
terjadinya pemisahan.
3. Berupa padatan pada suhu ruang.
4. Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organic.
5. Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, tetapi menghantarkan listrik dalam
fasa cair.Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang
dapat bergerak bebas membawa muatan listrik.

Anda mungkin juga menyukai