11180960000044
Pada percobaan 1, dilakukan pengamatan korosi paku lurus dan paku bengkok. Perlakuan
khususnya yakni mencampurkan Nacl, K3[Fe(CN)6], dan indikator fenolftalein dengan
medium utama yaitu agar-agar yang kemudian diberikan kepada paku lurus dan bengkok.
Sehingga korosi besi yang berlangsung paling cepat yaitu pada paku yang mengandung
K3[Fe(CN)6] > NaCl .> PP(fenolftalein). Jika dibandingkan dari segi pakunya, paku yang
dibengkokkan lebih cepat mengalami korosi karena pada paku yang dibengkokan terdapat
celah kecil yang artinya lapisan paku terbuka dan pengkorosian pun lebih cepat dibandingkan
paku lurus. (Radetyo, Iqbal, dkk. 2012).
DAFTAR PUSTAKA:
Shevla.1985. Analisis Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Kasus:
Kapal baja merupakan kapal dengan seluruh bangunan terbuat dari baja. Konstruksi baja
tersebut selalu berhubungan dengan air laut yang merupakan elektrolit yang korosi. Hal ini
membuat terjadinya korosi dan dapat menimbulkan kerugian yang besar dari segi teknis
maupun ekonomis yaitu turunnya kekuatan dan umur pakai kapal sehingga dapat mengurangi
jaminan keselamatan muatan barang dan penumpang kapal.
Langkah-langkah pencegahan:
Pencegahan terjadinya korosi pada baja lambung kapal dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan plat baja lambung kapal dengan logam yang mempunyai elektrode sangat
rendah. Anoda yang berpotensial lebih negative dapat melindungi spesimen yang lebih positif
dengan melakukan pertukaran ionnya. Pertukaran ion yang terjadi pada spesimen dapat
membentuk lapisan yang akan mengganggu proses masuknya oksigen ke permukaan katoda
sehingga dapat memperlambat korosi.
Untuk menanggulangi kasus korosi tersebut, spesi yang memiliki elektrode rendah yaitu
seng. Sehingga baja lambung kapal akan menarik elektron dari seng dan oksidasi akan
berlangsung pada anoda seng tersebut.
Secara Umum
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan
menambah terjadinya reduksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit dapat menaikkan
laju aliran e– sehingga korosi meningkat
2. SUHU
Zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan
sehingga lebih banyak logam yang terkorosi
Korosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya reaksi reduksi tambahan, yaitu
reduksi H+ pada katode
Logam yang diletakkan di luar ruangan akan lebih cepat terkorosi dibandingkan yang
tersimpan kering di dalam ruangan
6. GALVANIC COUPLING
Apabila logam terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah
teroksidasi, Eo lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya
aliran elektron dari logam tersebut (anode) ke logam yang kurang reaktif (katode). Dengan
kata lain, logam akan terkorosi lebih cepat dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang
reaktif
7. METALURGI
Kecenderungan bagian logam bertindak sebagai anode atau katode tergantung dari faktor
metalurgi seperti:
- Kekerasan; permukaan yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan
cenderung menjadi anode yang terkorosi
- Keberadaan unsur lain dalam logam yang tidak merata akan mempercepat laju korosi
karena efek galvanic coupling
Pencegahan korosi:
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi korosi pada logam
adalah memberikan perlindungan terhadap materi logam menggunakan lapisan pelindung
dengan tujuan mencegah kontak langsung dengan H2O dan O2, serta perlindungan katode dan
anode.
1. MENGGUNAKAN LAPISAN PELINDUNG
Beberapa lapisan pelindung yang dapat digunakan untuk mencegah korosi logam adalah
sebagai berikut:
Bagian bergerak Lapisan oli dan gemuk mencegah kontak langsung besi
Lapisan oli dan gemuk
dari mesin dengan O dan H O dan harus dioleskan secara berkala
2 2
pengering terjadi
Galvanisir atau pelapisan Besi penopang Lapisan Zn dapat mencegah kontak langsung logam
Zn untuk konstruksi dengan O dan H O. Di samping itu, Zn yang teroksidasi
2 2
Logam lain yang lebih reaktif dari besi, seperti Zn, Cr, Al, dan Mg, akan berfungsi sebagai
anode korban yang menyuplai elektron yang digunakan untuk mereduksi oksigen pada katode
besi. Metode perlindungan katode ini dapat dilakukan dengan pelapisan seperti pada
galvanisasi dan chrome plating ataupun dengan hanya menghubungkan logam anode korban
dengan besi. Sebagai contoh, pipa besi yang ditanam di bawah tanah dan badan kapal laut
umumnya dihubungkan dengan batang magnesium. Magnesium akan berfungsi sebagai
anode korban dan besi menjadi katode yang terlindungi dari korosi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr =
−2,37 V). Batang magnesium tersebut harus diganti secara berkala.
Untuk melindungi tangki besi bawah tanah juga dapat digunakan anode inert seperti grafit
yang dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron dari sumber listrik akan mengalir ke
anode, lalu oksidasi yang terjadi di anode akan melepas elektron yang akan mengalir menuju
katode tangki besi melalui elektrolit tanah.
DAFTAR PUSTAKA:
BUKU:
INTERNET:
Edi Septe, dkk. 2015. “Pengendalian Korosi Pada Plat Lambung Kapal dengan Menggunakan
Anoda Korban” , http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?
journal=JFTI&page=article&op=view&path%5B%5D=6870&path%5B%5D=5805. Diakses
pada 25 Maret 2020, pukul 13:00.