Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

DENGAN PEMBUATAN ES KRIM (ES PUTER)

Oleh :
XII MIPA 4
1. Anindita Sekar P (10)
2. Charisa Nambawa M (14)
3. Chyella Lupita C (15)
4. Dewi Rahma P.S (16)
5. Meidila Putri N (24)
6. Rahmania Wahyu P (28)
I. TUJUAN
Membuktikan penerapan sifat koligatif larutan penurunan titik beku dalam
pembuatan es krim (es puter)

II. DASAR TEORI


1. Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan
sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat
koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.
Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang
disebut sifat koligatif. Keempatnya yaitu :
1) Penurunan tekanan uap
2) Kenaikan titik didih
3) Penurunan titik beku
4) Tekanan osmotik

2. Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga
jarak antar- partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja
gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat
terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu
lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (∆TF). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku
pelarut (Kf). dinyatakan dengan persamaan :
∆Tf = Kf . m atau ∆Tf = Kf . (n. 1000) : p
Keterangan :
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat pelarut
p = massa zat pelarut

3. Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan


Air murni beku pada suhu 0° C. dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0° C. Ini
yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki titik beku lebih
rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki
titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.

4. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air
yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan
adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik
beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk
air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari
luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah
es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil
ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk
menghasilkan busa yang seragam/homogen.

III. ALAT DAN BAHAN


1. 1 buah baskom besar
2. 1 buah kaleng
3. 1 sendok makan
4. 6 cup
5. 1 plastik besar es batu
6. 3 bungkus garam kasar
7. 1000 ml susu coklat
8. Topping oreo 1 bungkus

IV. PROSEDUR KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan,
2. Siapkan kaleng, tuangkan 1000 ml susu lalu tutup kaleng,
3. Siapkan baskom, isi dengan es batu yang sudah di pecah kecil kecil
4. Taburkan garam sampai suhu cukup rendah, kami merekomendasikan lebih
rendah dari suhu -0
5. Letakkan kaleng yang sudah diisi susu ke dalam baskom,
6. Putar kaleng menggunakan tangan hingga menjadi padat/beku,
7. Sajikan es krim yang sudah jadi ke cup, beri topping oreo yang sudah di pukul
kecil kecil lalu beikan diatas es krim cokelat
8. Sudah siap

V. PENGAMATAN
1. Larutan susu yang sebelumnya cair berubah menjadi padat karena mengalami
pembekuan.
2. Dengan proses pemutaran kaleng pada es batu yang ditaburi garam pembekuan
es krim terjadi lebih cepat.

VI. HASIL PERCOBAAN


Adonan es krim membeku setelah kurang lebih 30 menit proses pemutaran pada
baskom yang berisi larutan air garam. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor
dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam. Temperatur normal
campuran es dan air adalah 0°C, sedangkan temperatur diperlukan untuk
membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan dibawah suhu 0°C. Untuk
mencapai suhu tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut lainnya. Garam berfungsi
menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air
garam dan menurunkan temperaturnya.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan:
a. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan.
b. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik
didih. penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
c. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut.
d. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam.

Mengetahui, Surakarta, 31 Agustus 2023


Guru Kimia Ketua Kelompok,

Nunung Siti Sundari, S.Pd. Anindita Sekar Pratiwi


NIP. 19690814 199301 2 003 NIS. 9295
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai