Anda di halaman 1dari 20

Peta Konsep

POLIMER

Terbentuk melalui reaksi Penggolongan berdasarkan

Polimerisasi Asalnya

Proses
Jenisnya Terbentuknya

Polimerisasi Monomer
Adisi Pembentuk

Polimerisasi Respon
Kondensasi terhadap
Panas

Stereokimia

1
DESKRIPSI SINGKAT

Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering menggunakan berbagai bahan


kimia. Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan –
bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan
sehari - hari memang tidak memberikan akibat secara langsung dan cepat namun,
membutuhkan waktu lama

Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang
banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari – hari maupun dalam industri.
Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam
tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat,
juga merupakan polimer..

Polisakarida, protein, dan lemak merupakan polimer yang disediakan oleh


tuhan dalam makanan yang kita nikmati kenikmatannya sebagai kebutuhan pokok
untuk mempertahankan kehidupan. Benda benda seperti peralatan rumah tangga
yang terbuat dari plastic merupakan contoh polimeer buatan. Adapun polisakarida,
protein, lemak dan akret adalah polimer alami yang disebut seabagai
makromolekul.

Dalam bab ini akan dibahasa apa yang dimaksud dengan polimer? Apa saja
yang digolongkan dalam polimer? Baagaimana struktur, sifat dan kegunaan
polimer? Anda akan semakin takjub dengan kebesaran Tuhan dan makin
bersyukur dengan segala anugrah tuhan yang diberikan kepada kita secara cuma
cuma setelah mempelajari bab ini.

2
A Kompetensi inti
a
KI 3: Kompetensi kemampuan: Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Kompetensi keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B Kompetensi Dasar
a
KD. 3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul

KD. 4.11 Menganalisis hasil penelusuran informasi mengenai pembuatan dan


dampak suatu produk dari makromolekul

C Indikator

1. Menjelaskan pengertian polimer


2. Menentukan tata nama polimer
3. Menjelaskan reaksi pembentukan polimer
4. Membedakan penggolongan polimer
5. Menjelaskan dampak penggunaan polimer sintesis dalam kehidupan

D Tujuan pembelajaran

3
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian polimer berdasarkan hasil
diskusi dengan kelompok dengan tepat
2. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menentukan nama dari suatu
polimer
3. Peserta didik mampu menjelaskan reaksi pembentukan polimer
4. Peserta didik mampu membedakan penggolongan polimer
5. Peserta didik mampu menjelaskan dampak penggunaan polimer sintesis dalam
kehidupan

4
POLIMER

A. Pengertian Polimer
Polimer ( poli = banyak, mer = bagian atau segmen) adalah senyawa-
senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk melalui
penggabungan molekul-molekul kecil secara berulang.
(A.Haris Watoni, dkk. 2016)

Unit-unit molekul (bagian) yang bergabung secara berulang membentuk


polimer disebut monomer. Proses kimia penggabungan monomer monomer
secara berulang membentuk polimer disebut reaksi polimerisasi.

(Monomer)n Polimer

H2C=CH2 -H2C-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-
polimerisasi
B. Tata Nama Polimer
Penamaan polimer dapat dilakukan berdasarkan struktur dan sumbernya
a. Penamaan berdasarkan struktur
Nama polimer berdasarkan pada struktur unit pengulang.
Poli + (nama struktur unit pengulang )
Contoh :
-(CH2)n- : poli (metilena)
- (CH-CH2)n- : poli ( 1- hidroksietilena)

b. Penamaan berdasasrkan sumber


Nama polimer berdasarkan pada nama monomer :
Poli + monomer
Jika monomer memiliki kata ganda, gunakan gtanda ( ) :
Poli + (nama monomer)
Contoh :
-(CH2)n- : polietena
- (CH-CH2)n- : poli(vinil alkohol)

Latihan
Jelaskanlah pengertian dari polimer dan polimerisasi !

Tuliskanlah struktur dari

Polipropilena
C. Pembuatan Polimer
Polivinil klorida
Polimer sintetik dapat di buat melalui dua proses dasar, yaitu :
Berilah nama dari struktur berilut –(CF2 – CF2)-
5
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap. Pada reaksi ini monomer membuka ikatan
rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain hingga menghasilkan polimer
yang berikatan tunggal.
(Muchtaridi, 2016)
Pertumbuhan rantai polimer diawali dengan pembentukan dimer (gabungan
dua monomer), trimer (tiga monomer), tetramer (empat monomer), dan
seterusnya sampai terbentuk polimer yang panjang.
Polimerisasi adisi dapat disebut juga sebagai polimerisasi pertumbuhan
rantai. Biasanya yang menjadi monomer awal adalah alkena dan turunannya.

a. Mekanisme polimerisasi adisi


1) Inisiasi rantai
Tahap ini diawali dengan pemutusan homolitik molekul diasil peroksida
(RCOO – OOCR) menghasilkan radikal bebas (R). Radikal bebas inilah
yang mengawali reaksi rantai.
Radikal selanjutnya bereaksi dengan molekul etana membentuk radikal
baru (radikal monomer)

2) P

erpanjangan rantai
Radikal rantai yang terbentuk pada tahap inisiasi sangat reaktif karena
kekurangan satu elektron, sehingga dapat menyerang molekul etena yang
lebih menghasilkan radikal baru berikutnya dengan rantai yang lebih
panjang.

Melalui tahap yang berulang, rantai karbon dari radikal mengalami


pertumbuhan (perpanjangan) rantai.

6
3)
Terminasi rantai
Radikal radikal bereaksi untuk membentuk molekul molekul yang stabil.
Reaksi berhenti sampai tahap ini.

b.

Beberapa polimer adisi dengan sifat-sifat dan kegunaannya

Reaksi pembentukan Sifat-sifat Kegunaan


a. Polietena / polietilena (PE) Berat molekul Botol plastik
1) Polietilena densitas rendah (low
50.000 – dan katong
density polyethene, LDPE)
3.000.000, ringan plastik dengan
fleksibel, dan titik berbagai
leleh rendah. keperluan.

Botol susu,
Berat molekul lebih botol reagen,
dari 3.000.000, dan lain – lain
2) Polietena densitas tinggi
keras, dan titik
(high density polyethene)
leleh tinggi.

7
b. Polipropena/ polipropilena (PP)
Monomer : propena/ propilena

Serat bahan
karpet,
membuat film
1) Polipropilena isotaktik : semua
dan wadah
gugus metil (-CH2) tersusun pada
Struktur yang keemasan
sisi rantai polimer yang sama
rapat, densitas
(iso).
tinggi, kaku (rigid),
keras dan titik leleh Cetakan
tinggi barang –
barang
perabotan
(furniture), peti
2) Polipropilena ataktik : polimer kayu, perkakas
dengan susunan ataktik dapur, wadah
Lebih kaku dari
(random) jika tanpa katalis makanan, serat
pada HDPE,
Ziegler – Natta. tali dan karpet,
kekuatan mekanik
dan pakaian
tinggi, dan tahan
olah raga yang
lapuk (abrasion)
tidak menyerap
air keringat.

c. Polistirena Lebih kaku dari Bahan mainan


Monomer : stirena
pada HDPE, anak, keset,
transparan, dan beberapa jenis
stabil secara kimia, wadah,
tetapi rapuh styrofoam,
plafon atap,

8
kotak
makanan, dan
bahan penahan
goncangan
dalam
pengemas.
d. Polivinil Klorida (PVC) dengan adanya Bahan pipa
Monomer : kloroetana (vinil
ikatana polar C-Cl, paralon dan
klorida)
gaya tarik dipol – botol tanpa
dipol dapat terjadi tanpa bahan
antar rantai polimer pemlastis.
sehingga PVC
Polimer lunak :
menjadi material
jas hujan
polimer yang
(raincoats),
sangat kuat.
kulit tiruan,
Dengan bahan
isolatif,
pemplastis
pembungkus
(plastisizers),
kabel listrik,
misalnya bis(2-
dan tirai kamar
etilheksil) ftalat
mandi
atau di-2-etilheksil
ftalat (DEHP),
polimer PVC
menjadi lebih lunak
dan lentur.
e. Politetrafluoroetena (PTFE, Mr dan gaya Van Bahan pelapis
Teflon atau fluon ) der waals lebih anti lengket,
Monomer : tetrafluoroetena
tinggi daripada PE, pembungkus
titik leleh relatif kabel listrik,
tinggi dan inert plester,
secara kimia, tidak penyambung
membentuk pipa, katup,

9
padatan batang. dan penahan.
f. Polimetil metakrilat (PMMA) Struktur sangat Pembuatan
Monomer : metil metakrilat
rapat, transparan, kacamata
kuat dan mudah keselamatan,
direntangkan papan reklame,
dan pelindung
lampu
kendaraan.
(A. Haris Watoni, 2015 )

Latihan

Lengkapilah tabel berikut !

PolimerSingkatanRumus struktur monomerRumus srtuktur


polimerKegunaanPolietena PP CH2=CHCl

2. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi antara dua gugus fungsional pada
molekul-molekul yang berdekatan dan berinteraksi membentuk suatu rantai
dengan melepaskan molekul kecil (misalnya H2O atau NH3).
(Sentot Budi Raharjo, 2015)

Polimer kondensasi ada yang alam dan ada pula yang (sintetik) buatan.
Beberapa contoh polimer alam adalah protein, polisakarida, dan asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA). Adapun beberapa contoh
polimer kondensasi sintetik adalah nilon, Kevlar dan urea metanal.

a. Nilon
Nilon adalah polimer yang dibuat melalui polimerisasi kondensasi antara
diamin dan asam dikarboksilat. Dalam polimerisasi ini terbentuk ikatan amida
(-CO-NH-), sehingga nilon juga dikenal sebagai poliamida.
(A.Haris Watoni, 2015)

10
Nilon yang terpenting adalah nilon 6,6. Pembentukan nilon 6,6 dari 1,6-
heksadionat (asam adipat) dan 1,2-diaminoheksana (heksametilendiamina).

Nilon 6,6 mempunyai massa molekul relatif ±10. 000 dan titik lelehnya ±

250 .
(Sentot Budi Raharjo, 2015)

b. Kevlar
Kevlar adalah poliamida aromatik dengan struktur yang sama seperti nilon
6,6. Dua monomer Kevlar adalah asam benzene-1,4-dikarboksilat dan 1,4-
diamonobenzena. Penggabungan dua monomer ini disertai dengan pelepasan
satu molekul air.

Kevlar merupakan polimer yang sangat kuat sehingga sering digunakan

untuk :
1. Penguat bagian tertentu pada mobil
2. Membuat tali dengan kekuatan 20 kali lipat dari kekuatan tali baja dengan
kekuatan yang sama
3. Penguat sayap pesawat terbang
4. Pembuatan rompi antipeluru

(A.Haris Watoni, 2015)

c. Dakron (Poliester)
Dakron adalah merk dagang Dupont untuk polyester polietilena tereftalat
(PET, PETE, PETP). Pembentukan polietilena tereftalat atau dakron dilakukan
dengan cara memanasknan dimetil tereftalat dan etilena glikol berlebihan

sampai 200 dengan katalis basa.

11
Titik leleh polietilena tereftalat ± 270 dan dapat di buat menjadi film.

Poli etilena tereftalat juga dapat diperoleh dengan cara esterifikasi antara
etilena glikol dan asam tereftalat, tetapi cara ini menghasilkan polietilena
tereftalat dengan masa molekul relatif yang rendah dan tidak umum
digunakan.
(Sentot Budi Raharjo, 2015)

d. Urea metanal
Urea metanal adalah suatu poliamida yang terbentuk melalui polimerisasi
kondensasi dari monomer-monomer urea, CO(NH2)2 dan metanal (HCHO)

Sifat-sifat polimer urea metanal


1. Bewarna putih
2. Kuat dan kaku
3. Penghambat (insulator) listrik dan panas yang baik
4. Tahan terhadap serangan kimia
5. Walaupun dipanaskan, polimer ini tidak meleleh da berubah bentuk
6. Dengan pemansan tinggi polimer ini dapat terurai

Penggunaaan polimer urea metanal adalah plastik thermoset. Setelah


mengeras polimer urea metanal tidak dapat dilunakkan atau dilelehkan
kembali melalui pemanasan. Oleh karena itu polimer ini biasa digunakan
sebagai bahan penyambung saluran listrik, steker, tombol listrik bercahaya,
stop kontak dan sebagai peralatan listrik yang lain nya.

12
Dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi akan menghasilkan
molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua
ujung rantainya. Apabila di rumuskan,secara umum reaksinya adalah sebagai
berikut :

nMonomer 1 polimer + (n-1) H2O


(Muchtaridi, 2016)

Latihan
Sebutkanlah contoh dari polimerisasi kondensasi beserta
strukturnya !

Tuliskanlah contoh penerapan dari kevlar dan dakkron dalam


D. Strukturkehidupan
Polimer sehari hari
Polimer memiliki struktur linear, bercabang, berikatan silang, dan jaringan.

(a) (b)

1. Polimer LDPE dan HDPE (d)


(c)
Polimer dengan rantai cabang yang banyak membentuk polimer
LDPE, sedangkan polimer rantai linier dengan jumlah cabang yang sangat
sedikit membentuk polimer HDPE. Percabangan mencegah polimer untuk
saling merapat sehingga efisiensi kepadatan susunan rendah. Percabangan juga
membuat proporsi bagian amorf yang signifikan dalam struktur sehingga
densitas polimer rendah.
Polimer HDPE mengandung rantai yang panjang dengan cabang yang
sangat sedikit. Rantai polimer tersusun rapat menjadi struktur kristalin yang

13
luas sehingga densitas polimer tinggi. Oleh karena itu, jika dibandingkan
dengan polimer LDPE, polimer HDPE:
 Lebih keras dan lebih kaku
 Memiliki titik leeh yang lebih tinggi
 Kekuatan peregangan lebih besar
 Lebih tahan terhadap serangan kimia
 Daya tembus gas lebih rendah

Berdasarkan struktur ruang, polimer dikelompokkan menjadi dua


kelompok, yaitu polimer amorf dan kristalin.

Tabel perbedaan struktur dan sifat-sifat amorf dan kristalin polimer.

Amorf Kristalin

Struktur Susunan longgar tidak teratur Susunan longgar


teratur

Sifat-sifat Transparan, fleksibel, dan kurang Buram, lebih keras,


rapat dan lebih rapat

2. Nilon dan Kevlar


Kedua polimer ini merupakan poliamida yang sulit diregangkan. Nilon
memiliki bagian kristalin yang tidak sejajar dan yang sejajar.

Gambar Model struktur nilon


(a) Bagian kristalin tidak sejajar
(b) Bagian kristalin sejajar membentuk serat
Dalam penggambaran nilon dan Kevlar, rantai polimer yang sejajar saling
terikat melalui ikatan hidrogen yang terbentuk antargugus amida.

14
Kevlar lebih kuat daripada nilon, karena :
1) Kedua monomer memiliki panjang yang hamper sama, sehingga
pembentukan ikatan hydrogen antarrantai terjadi secara maksimum.
Dalam hal ini, jarak antarikatan hydrogen dalam Kevlar lebih dekat
daripada yang terjadi dalam nilon
2) Penguncian jaringan dalam Kevlar distabilkan oleh adanya delokalisasi
elektron ℼ yang besar. Delokalisasi ini menyebabkan ikatan C-N lebih
berkarakter sebagai ikatan rangkap. Serat Kevlar sangat kuat sehingga
digunakan untuk membuat karet kuat dan rompi antipeluru.
(A. Haris Watoni, 2015)

E. Penggolongan Polimer
1. Berdasarkan Asal Polimer
a. Polimer alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam yang dihasilkan dari
proses metabolisme makhluk hidup. Misalnya :
 Protein merupakan polimer dari asam amino
 Selulosa merupakan polimer dari glukosa
 Karet alam merupakan polimer dari 2-metil-1,3-butadiena
b. Polimer sintetis
Polimer sintetis adalah polimer yang tidak terdapat dialam dan harus
dibuat atau disintesis oleh manusia dalam industri dengan mereaksikan
bahan-bahan kimia. Misalnya :
 PVC merupakan polimer dari vinil klorida
 Nilon merupakan polimer dari asam adipat dengan heksametilena
 Poliester merupakan polimer dari diasil klorida dengan alkanadiol

2. Berdasarkan Proses Terbentuk Polimer


a. Polimer adisi : polimer yang pada proses terbentuknya melalui reaksi adisi,
misalnya: PVC, Teflon, dan pleksiglass

15
b. Polimer kondensasi : polimer yang pada proses pembentukannya disertai
dengan peristiwa kondensasi, yaitu pada saat terjadi penggabungan
molekul disertai dengan terlepasnya molekul kecil, misalnya: protein,
selulosa, amilum, nilon-66, Kevlar (jaket tahan peluru), dan dakron

3. Berdasarkan Monomer Pembentuknya


a. Homopolimer : polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang
sama, misalnya:
 PVC merupakan gabungan dari vinil klorida
 Selulosa merupakan gabungan glukosa
 Teflon merupakan gabungan dari tetrafluoroetena

Contoh:
Pembentukan polistirena

b. Kopolimer : polimer yang terbentuk dari monomer yang berbeda dengan


jumlah tertentu dan tersusun secara teratur, misalnya:
 Protein merupakan polimer dari berbagai macam asam amino
 DNA merupakan polimer dari pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat
 Bakelit merupakan polimer dari fenol dan formaldehida
 Melamin merupakan polimer dari urea dan formaldehida

Contoh:
Pembentukan nilon 6,6

16
4. Berdasarkan Respon terhadap Panas
a. Polimer termoplas atau plastomer
Polimer termoplas adalah jenis polimer yang tidak tahan panas. Polimer
ini dapat dipanaskan berulang-ulang karena polimer ini melunak bila
dipanaskan dan mengeras bila didinginkan sehingga apabila pecah dapat
disambung kembali dengan pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan.
Contoh : polietena, PVC, dan polistirena
Elastisitas polimer termoplas disebabkan oleh adanya ikatan silang yang
berasal dari gaya antarmolekul seperti ikatan hidrogen. Ikatan silang ini akan
hilang ketika dipanaskan pada suhu tertentu dan terbentuk kembali ketika
didinginkan (elastis)
(Michael Purba, 2007)
b. Polimer termoseting
Polimer termoseting adalah jenis polimer yang tahan panas. Polimer ini
hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada satu pembuatannya sehingga
apabila pecah tidak dapat disambungkan kembali dengan pemanasan atau
dicetak ulang dengan pemanasan. Hal ini terjadi karena adanya ikatan-ikatan
kovalen yang banyak jumlahnya dan sangat kuat gaya antar rantainya. Ikatan
tersebut akan hancur dan polimer ini akan terbakar jika dipanaskan pada suhu
yang sangat tinggi. Contohnya bakelit dan melamin.
(Budi Utami, 2007)
c. Elastomer
Elastomer adalah material yang dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang diberikan terhadap polimer dilepaskan. Elastomer diperoleh dari
karet mentah dengan menambahkan bahan aditif tertentu. Karet campuran
yang diperoleh biasanya pejal, termoplas, dan larut dalam pelarut kuat.
(Priscilla Retnowati, 2009)

17
5. Berdasarkan Stereokimia
Polimer yang memiliki lebih dari satu atom atau gugus samping dapat
memiliki konfigurasi yang bervariasi. Konfigurasi polimer meliputi isotaktik,
sindiotaktik, dan staktik.
(A. Haris Watoni, 2015)

Latihan
Sebutkan contoh polimer adisi dan polimer kondensasi!
Apa perbedaan polimer termoplas dengan polimer thermoset?

F. Penggunaan Plastik dan Akibatnya

Plastik dapat dikelompokkan ke dalam tujuh jenis. Untuk melihat jenis plastik
pada suatu produk, dapat dilihat pada logo yang biasanya dicap di bagian bawah
produk tersebut.

1. PETE (Polyethylene Terephthalate)


Dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang.
Botol jenis PETE ini dipakai hanya sekali saja, karena bila terlalu sering
dipakai seperti digunakan untuk menyimpan air hangat maupun panas dapat
mengakibatkan lapisan polimer pada botol meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, minuman sari buah,
botol air minum, kursi lipat. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat,
keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Dianjurkan hanya untuk
dipakai sekali saja karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik ini adalah plastik yang sulit di daur ulang. Plastik ini sangat tipis
dan paling sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Kandungan zat
berbahaya dari PVC mudah lumer bila kena makanan panas dan berminyak.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)

18
Sifat mekanis LDPE ini sangat kuat, tembus pandang, fleksibel, dan
permukaannya agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap
reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat di daur
ulang, serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tapi kuat.
Contohnya plastic pembungkus gula, minyak goreng curah.
5. PP (Polypropylene)
Pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman. Botol transparan yang tidak jernih atau
berawan. Bahan ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, tahan terhadap lemak, stabil dengan suhu tinggi dan cukup mengilap.
6. PS (Polystyrene)
PS ini adalah polistirena yang merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan stiren ke dalam makanan ketika makanan itu
bersentuhan. Bahan ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak
dan dapat mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi dan pertumbuhan sistem saraf.
7. Other (Polycarbonate)
Untuk jenis ini ada empat macam yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan nylon. Dapat
ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol air minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, computer, alat-alat
elektronik, dan plastik kemasan.
(Sri Rahayu Ningsih dkk, 2015)

G. Pencegahan dan penanggulangan limbah plastic


Limbah plastik merupakan masalah internasional dan masalah nasional di
negara yang banyak menggunakan plastik. Para ahli telah berupaya menekan
sekecil mungkin akibat terkumpulnya sampah plastik tersebut dengan cara
mendaur ulang plastik khususnya jenis termoplas, untuk diproses dan dicetak
kembali menjadi bahan yang berguna. Selain mendaur ulang, saat ini juga
telah diproduksi plastik yang biodegradable atau dapat diuraikan mikroba.
Plastik biodegradable terbuat dari polimer pati atau amilum.
(Muchtaridi, 2016)

Latihan
Sebutkan kegunaan dari polimer berikut!
Polietilena
19
PVC
Polistirena
Sebutkan dampak penggunaan plastik dan bagaimana cara
Rangkuman
1. Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer
2. Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi yang terdiri atas
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
3. Polimer memiliki empat struktur yaitu, linear, bercabang, berikatan silang,
dan jaringan.
4. Polimer berdasarkan asal terbagi atas polimer alam dan polimer sintetis.
5. Polimer berdasarkan proses terbentuknya terbagi atas polimer adisi dan
polimer kondensasi.
6. Polimer berdasarkan monomer pembentuknya terbagi atas homopolimer dan
kopolimer.
7. Polimer berdasarkan respon terhadap panas terbagi atas termoplas,
thermoset, dan elastomer.
8. Polimer berdasarkan stereokimia terbagi atas isotaktik, sindiotaktik, dan
staktik.
9. Polimer dalam kehidupan sehari-hari biasanya berupa plastik yang sering
kita gunakan.
10. Plastik dikelompokkan menjadi tujuh jenis yaitu, PETE (Polyethylene
TerephthalateHDPE (High Density Polyethylene), V atau PVC (Polyvinyl
Chloride), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PS
(Polystyrene), dan Other (Polycarbonate).
11. Plastik dapat didaur ulang namun saat ini juga telah diproduksi plastik yang
biodegradable atau dapat diuraikan mikroba.

20

Anda mungkin juga menyukai