Anda di halaman 1dari 5

ALKANOL /ALKOHOL dan ETER / ALKOKSI ALKANA

ALKANOL / ALKOHOL ALKOKSI ALKANA / ETER


1. Gugus fungsi alkohol : - OH
2. Rumus Umum alkanol : CnH2n+2O 1. Gugus fungsi eter : - O –
3. Tatanama alkanol : 2. Rumus Umum eter : CnH2n+2O
Tatanama alkanol sama dengan tatanama alkana, akhiran ana diganti anol 3. Alkohol dan eter berisomer gugus fungsi
Alkana Alkanol 4. Tatanama Eter / alkoksialkana :
CH4 Metana CH3 – OH metanol  Sebutkan nama alkoksi (rantai pendek) diikuti nama alkana (rantai panjang)
CH3-CH3 Etana CH3-CH2-OH etanol  Sebutkan nama alkil-alkil eter (urut abjad)
Struktur Nama IUPAC Nama Trivial
Berdasarkan letak gugus –OH, dikenal tiga jenis alkohol yaitu : CH3-O-CH3 Metoksi- metana Di metil eter
a. Alkohol primer : gugus –OH terikat pada atom C primer CH3-O-C2H5 Metoksi- etana etil metil eter
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH :1-butanol CH3 – O – CH2- CH2 –CH3 Metoksi propana metil propil eter
b. Alkohol sekunder : gugus –OH terikat pada atom C sekunder CH3
CH3 – CH2 – CH – CH3 : 2-butanol 
 CH3-O-CH 2-metoksi- propana isopropil metil eter
OH 
c. Alkohol tersier : gugus –OH terikat pada atom C tersier CH3
CH3
 CH3-O-CH-CH3
CH3 – C – CH2 – CH3 : 2-metil-2-butanol 
 CH3
OH
5. Pembuatan Alkoksi alkana (Eter)
 Pembuatan alkohol  Eter dapat dibuat dengan memanaskan alkohol dengan asam sulfat pekat
 Dalam industri , etanol dibuat melalui reaksi hidrasi alkena dengan katalis pada suhu 135oC / 140oC
tertentu (300oC, 60 atm)  Reaksi adisi C2H5-O-H
CH2=CH2 + HO – H  CH3 – CH2 – OH + H2SO4  C2H5 – O – C2H5 + H2O
Etena etanol C2H5-OH
 Untuk membuat minuman yang mengandung alkohol (etanol) dengan cara Etanol di-etil eter
fermentasi
C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2 CH3 – OH : metanol (sangat racun)  Eter dibuat dengan cara mereaksikan ....
Glukosa etanol (12%)
6. Sifat-sifat Eter
 Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya lebih
4. Reaksi pada alkohol rendah dari alkohol dengan Mr yang sama
a. Reaksi alkohol dengan logam Natrium  Eter mudah menguap dan mudah terbakar
CH3 – CH2 – O-H + Na  CH3 – CH2-O-Na + 1/2 H2  Eter merupakan pelarut senyawa kovalen (non polar)
Etanol natrium etanolat
b. Reaksi Esterifikasi (adalah reaksi antara alkohol dengan asam alkanoat 7. Reaksi pada Eter
membentuk ester) dengan katalis H2SO4 a. Eter dapat bereaksi dengan asam halida (HX) membentuk alkohol dan
CH3 – CH2 – OH + C2H5 – C – O-H  H2O + C2H5 – C – O – CH2 – CH3 haloalkana

O O C2H5 – O – C3H7 + H-I  C2H5 – OH + C3H7I


Etanol /etil alkohol asam propanoat Etil propanoat (ester) Etoksipropana etanol iodopropana
c. Reaksi oksidasi alkohol
 Alkohol primer dioksidasi akan dihasilkan alkanal (aldehid), oksidasi lebih 8. Reaksi identifikasi untuk membedakan alkohol dengan eter
lanjut dihasilkan asam alkanoat
CH3 – CH2 – OH +[O]  CH3 – C = O+[O]  CH3 – C = O Alkohol Eter
  1. Alkohol dapat bereaksi dengan 1. Eter tidak dapat bereaksi
H OH logam natrium dengan logam natrium
Etanol etanal asam etanoat R-O-H + Na  R-O-Na + ½ H2 R-O-R + Na  tidak Bereaksi
 Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan alkanon / keton. 2. Bereaksi dengan PX3
CH3-CH - CH3 + [O]  CH3 – C - CH3 3 R-OH + PX3  3 R-X + P(OH)3 / H3PO3 2. Tidak bereaksi dengan PX3
CH3
 3. Dapat dioksidasi oleh K2Cr2O7 / R-O-R + PX3  tidak bereaksi
OH O CH3-C – CH3 tdk oks
KMnO4 dalam lingkungan asam
2-propanol 2-propanon Alkohol primer + [O]  Aldehid + air 3. Eter tidak dapat dioksidasi
 ALkohol tersier tidak dapat teroksidasi OH Alkohol Sekunder + [O]  Alkanon R-O-R + [O]  tidak bereaksi
(karena C yg mengikat OH sudah tidak
Mengikat atom H)
d. Reaksi dehidrasi alkohol
Dengan H2SO4 pekat pada suhu tinggi (170oC) , alkohol melepaskan air dan 9. Kegunaan Eter
membentuk alkena  Reaksi eliminasi C2H5-O-C2H5 : dietil eter untuk anestesi (obat bius) dan untuk pelarut
CH3 – CH2 – CH – CH2 + H2SO4  CH3 – CH2 – CH = CH2 + H2O MTBE : 2-metil-2-metoksipropana , untuk menaikkan angka oktan (pengganti TEL), agar
  tidak terjadi pencemaran logam Pb
H OH
1-butanol 1-butena CH3
CH3 – O – C – CH3
CH3 – CH – CH – CH3  CH3 – CH = CH – CH3 + H2O CH3
 
H OH
2-butanol 2-butena Angkat oktan : menentukan kualitas premium, di Indonesia premium mempunyai angka
oktan 88
e. Reaksi alkohol dengan asam HX (asam halide) Angka oktan n-heptana = 0, isooktana = 100
CH3-CH - CH3 + H-Cl  CH3-CH - CH3 + H2O Premium dengan angka oktan 88 artinya perbandingan isooktana : n heptana = 88 : 12
  Pertamax dengan angka oktan = 92
OH Cl Pertamax plus dengan angka oktan = 96
2-propanol 2-kloropropana
Soal alcohol dan eter
5. Sifat-sifat alkohol 1. Senyawa 2-metil-2-propanol berisomer gugus fungsi dengan ….
 Titik didih alkohol lebih tinggi dari titik didih alkana yang Mr nya hampir sama A. 1-butanol D. 2-butanol
karena alkohol mempunyai ikatan hidrogen ( O – H ). B. 2-metil-1-propanol E. asam propanoat
Misal : Mr C2H6 = 30 C. Dietil eter F. etil metil eter
Mr CH3OH = 32 2. Hasil reaksi antara etanol dengan kalium dikromat dalam suasana asam adalah ..
 Titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih eter pada Mr yang sama, A. Asetaldehid D. asam propanoat
karena alkohol memiliki ikatan hidrogen sedang eter tidak. B. Metanal E. butanal
Misal : Mr C2H5O-H = 46 C. Propanal
Mr CH3 – O – CH3 = 46 3. Pereaksi yang dapat digunakan untuk membedakan alcohol primer dan alcohol
 Alkohol dapat larut sempurna dalam air sekunder adalah pereaksi ….
 Alkohol merupakan pelarut polar dan non polar A. Lucas D. Tollens
 Mono alkohol adalah alkohol yang mempunyai satu gugus OH ( propanol ) B. Fehling E. Grignard
Misal : CH3-CH2-CH2-OH : propanol C. Wurt
 Polialkohol mempunyai lebih dari satu gugus OH, misal glikol / 1,2 –etanadiol 4. Nama yang tepat untuk senyawa dengan struktur berikut ini adalah …
(2 OH) CH2 – CH3 A. 2,3-dietil-2-butanol
Misal : CH2 – OH l B. 2-etil-3-metil-2-propanol
CH2 – OH CH3 – C – CH – CH3 C. 3,4-dimetil-3-heksanol
 gliserol / 1,2,3-propanatriol (3 OH) l l D. 3-etil-3-metil-2-pentanol
misal : CH2 – OH C2H5 OH E. 3,4-dimetil-4-heksanol
CH – OH F. 3-etil -3- metal-4-pentanol
CH2 – OH

6. Kegunaan Alkohol
 Bahan pelarut
 Desinfektan (pembunuh kuman)
 Bahan bakar (spirtus )
LKS ALKANOL DAN ETER
1. Berilah nama IUPAC untuk senyawa-senyawa berikut !
a. CH3 CH(OH)CH(CH3)2 : ………………… 6. Tuliskan persamaan reaksi berikut :
a. 1-propanol + Cl2 

b. CH3CH(OH)CH(CH3)CH3 : ………………….
b. 1-propanol + HCl 

c. CH2 – OH
l c. 1-butanol + H2SO4 (140oC) 
CH3 – CH2 – CH – CH – CH – CH3 : ……………………….
l l
C2H5 CH3 d. 1-butanol + Na 

2. Manakah nama-nama senyawa berikut yang benar ? Jika salah, tunjukkan e. 2-butanol dioksidasi 
kesalahannya dan tuliskan struktur dan nama yang benar !
a. 2-metil-2-pentanol
f. 1-butanol + H2SO4 (180oC) 

b. 2-hidroksi-2-etilpentana

7. Berilah nama IUPAC untuk senyawa-senyawa berikut !


c. Metilmetanol a. CH3CH2 – O - C2O5 : ………..

d. 2-etil-2-propanol
b. CH3CH2 – O – CH(CH3)CH(CH3)2 : ……………

3. Tunjukkan dengan rumus struktur senyawa-senyawa berikut yang termasuk alcohol c. CH3CH2 – O – CH2CH(CH3)2 : ………….
primer, sekunder, dan tersier …
a. 2-metil-1-butanol
d. CH3CH(CH3) – O – CH2CH2CH3 : ………..

b. 2-metil-2-butanol
8. Manakah nama-nama senyawa berikut yang benar ? Jika salah, tunjukkan
kesalahannya dan tuliskan struktur dan nama yang benar !
c. 3-metil-2-butanol a. 2-etoksi-3,4-dimetilbutana

d. 2,2-dimetil-3-pentanol b. 2-metoksi-3-metilpentana

4. Carilah semua isomer yang terjadi untuk C4H10O, tunjukkan dengan rumus struktur
dan berilah nama masing-masing, dan isomer apa saja yang terjadi! (isomer rantai, c. 4-metoksi-2-metilpentana
isomer posisi, isomer gugus fungsi, isomer optik)

9. Tuliskanlah persamaan reaksi berikut !


a. Metoksi etana + HCl 

b. Metil etil eter + KMnO4 

c. Etoksi etana + PCl3 

d. 2-metoksi propane dioksidasi 


5. Dengan cara apakah untuk membedakan antara alcohol primer, alcohol sekunder
dan alcohol tersier ? jelaskan dengan persamaan reaksi berikut !

Anda mungkin juga menyukai