Anda di halaman 1dari 2

Nama (NIM) : Diannisa Mahiru Suryani (2005114296)

Kelas : 3B Pend.Kimia

Tugas Kimia Analitik Pertemuan 10

Resume Volumetri

A. Pengertian Volumetri

Volumetri merupakan metoda analisis kimia kuantitatif dimana untuk menentukan


banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dilakukandengan mengukur banyaknya volume
larutan standar yang bereaksi secara kuantitatif dengan zat yang akan ditentukan tersebut.
Umumnya larutan standar dimasukkan kedalam buret kemudian ditambahkan perlahan – lahan
kedalam larutan yang akan ditentukan (analit). Proses penambahan larutan standar ini sampai
terjadi reaksi sempurna disebut proses titrasi, dan saat dimana reaksi sempurna tercapai disebut
saat ekuivalen, saat stoikiometri atau saat akhir teoritis. Saat ekuivalen ini dapat diketahui karena
terjadinya suatu perubahan dalam larutan yang dapat disebabkan oleh larutan standarnya sendiri
maupun pengaruh oleh larutan indicator yang ditambahkan. Oleh karena itu, analisis volumetri
juga dikenal sebagai titrimetri.

Jika banyaknya larutan standar yang digunakan untuk titrasi diketahui, maka banyaknya
analit dapat dihitung dengan menggunakan hukum kesetaraan kimia. Dalam praktek hampir tidak
pernah tercapai saat titrasi bersamaan dengan saat akhir teoritis, sehingga dalam suatu titrasi
terjadi kesalahan yang disebut sebagai kesalahan titrasi.

B. Syarat-Syarat Analisis Volumetri


Syarat syarat dalam melakukan analisis secara volumetri:
- Reaksinya harus sederhana dan bisa dinyatakan melalui persamaan reaksi yang
stokiometrik atau kuantitatif.
- Reaksinya harus berlangsung dengan sangat cepat.
- Harus ada sebuah perubahan yang tampak ketika titik ekuivalen telah tercapai, baik itu
secara kimia maupun fisika.
- Harus ada indikator apabila reaksi tidak dapat menunjukkan adanya suatu perubahan
kimia atau fisika. Indikator potensiometrik bisa juga digunakan.

C. Macam-Macam Analisis Volumetri


a) Gasometri adalah volumetri gas dan diukur (kuantitatif) ialah volume gas yang
direaksikan atau hasil reaksinya.
b) Titrasi / titrimetri adalah pengukuran volume dalam larutan yang dibutuhkan untuk
bereaksi secara sempurna dengan sejumlah atau sevolume berat zat yang akan
ditetapkan. Pada setiap metode titrimetri selalu terjadi reaksi kimia antara komponen
analit dan zat pendeteksi (titran).
c) Alkalimetri adalah sebuah metode yang dipakai dalam menentukan kadar suatu zat yang
sifatnya asam dengan menggunakan larutan standar yang sifatnya basa.
d) Asidimetri adalah sebuah metode yang dipakai dalam menentukan kadar suatu zat yang
sifatnya basa dengan menggunakan larutan standar yang sifatnya asam. Dalam titrasi
asidimetri terjadi penetralan asam basa menurut reaksi.
e) Permanganometri adalah suatu metode yang dipakai dalam menentukan kadar suatu zat
yang sifatnya reduktor dengan menggunakan larutan standar KmnO4 yang sifatnya
oksidator. Dalam titrasi permanganometri terjadi reaksi redoks. Titrasi permanganometri
tidak menggunakan indikator sebab KMnO4 sudah berfungsi sebagai suatu auto
indikator.
f) Iodometri adalah metode yang dipakai dalam menentukan kadar suatu zat yang sifatnya
reduktor dengan menggunakan larutan standar I2 yang sifatnya oksidator. Penambahan
amylum dilakukan menjelang TAT. Jika amylum ditambahkan terlebih dahulu, maka
akan mengganggu jalannya pengamatan pada TAT karena 12 bisa mengikat amylum
sehingga iod amylum sulit untuk dipisahkan.
g) Iodimetri ialah menentukan kadar zat yang sifatnya oksidator (12) dengan menggunakan
larutan standar yang sifatnya reduktor.

Anda mungkin juga menyukai