Anda di halaman 1dari 8

PENYETARAAN REAKSI REDOKS (ASAM DAN BASA)

A. Reaksi Redoks

Redoks adalah istilah yang menjelaskan perubahan bilangan oksidasi dalam sebuah
reaksi kimia.

Reaksi Redoks adalah singkatan dari Reduksi dan Oksidasi

 Reduksi : Penambahan electron dari sebuah molekul, atom atau ion (Peningkatan Bilangan Oksidasi)
 Oksidasi : Pelepasan electron dari sebuah molekul, atom atau ion (Penurunan Bilangan Oksidasi)

Bilangan Oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah electron suatu atom yang dilepaskan
atau diterima atom dalam senyawa, dimana senyawa tersebut terbentuk oleh ikatan ionik. Tanda
(+) dan (-) pada Biloks (Bilangan Oksidasi) ditulis sebelum angka (misalnya +2), sedangkan
pada muatan ditulis sesudah angkanya (misalnya 2+).

Gambar 1.1 Biloks Pada Unsur


“Jumlah Biloks untuk semua
atom unsur dalam molekul atau
senyawa adalah nol (0)”

Gambar 1.2 Biloks Pada Ion Poliatom

Gambar 1.3 Biloks Pada Senyawa


B. Suasana Asam dan Basa
1. Suasana Asam
Pada umumnya, untuk melihat suatu senyawa asam, cirinya adalah mengandung H,
misalnya : H2SO4, HCl, H3PO4, HF, HNO3, dll.
2. Suasana Basa
Pada umumnya, untuk melihat suatu senyawa basah, cirinya adalah mengandung OH,
misalnya : NaOH, BOH, Al2OH3, Mg(OH)2, NH4OH, dll
C. Penyetaraan Reaksi Redoks
Reaksi Redoks dikatakan setara apabila memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Jumlah atom sebelum reaksi (reaktan) = Jumlah atom sesudah reaksi (produk)
2. Jumlah muatan sebelum reaksi (reaktan) = Jumlah muatan sesudah reaksi (produk)
Penyetaraan reaksi Redoks dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1. Metode Setengah Reaksi
Metode ini digunakan khusus jika sudah diketahui salah satu suasana, asam atau basah.
Adapun langkah – langkah penyetaraan dengan metode ini adalah sebagai berikut :
a. Reaksi dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi, lalu masing – masing
disetarakan melalui :
 Setarakan jumlah atom selain O dan H dengan menambahkan koefisien
 Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O secukupnya pada ruas yang
kurang O
 Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H+ secukupnya di ruas yang
berlawanan
 Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron pada yang kelebihan
muatan (seruas dengan H+)

Jika Suasana Asam, maka penyetaraan selesai


Jika Suasana Basa, H+ harus diganti dengan OH- dengan cara sebagai berikut :
 Tambahkan OH- pada kedua ruas sebanyak H+
 Gabungkan H+ dan OH- menjadi H2O
 Kurangi kelebihan H2O
b. Setarakan jumlah elektron pada 2 buah setengah reaksi, dengan menambah koefisien
c. Jumlahkan kedua buah setengah reaksi tersebut.
2. Metode Bilangan Oksidasi (Biloks)
Prinsip dasar penyetaraan dengan metode Biloks yaitu :
 Jika jumlah muatan pereaksi lebih rendah dibandingkan dengan jumlah muatan hasil
reaksi, maka ditambah H+, berarti suasana asam.
 Jika jumlah muatan pereaksi lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah muatan hasil
reaksi, maka ditambah OH-, berarti suasana basah.

Adapun langkah – langkah dalam penyetaraan reaksi Redoks dengan menggunakan


metode Biloks adalah sebagai berikut :
CONTOH SOAL :
D. Penerapan Reaksi Redoks

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara
simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus
melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi
terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang
mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan
reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi
baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+).
Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks.
Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen.
Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai
langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida
adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton,
yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada
sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara
NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ.
Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan
piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antar ubahannya sangat bergantung pada rasio
ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan
(shock), dan sepsis.
DAFTAR PUSTAKA
https://amru.id/menentukan-suasana-asam-dan-basa-reaksi-redoks/
https://kimiastudycenter.com/kimia-xii/94-contoh-penyetaraan-reaksi-redoks-suasana-asam-
basa-bagian-kedua
https://www.studiobelajar.com/reaksi-redoks/

Anda mungkin juga menyukai