Anda di halaman 1dari 21

BOOK REPORT

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pembimbing :

Dr. Fahrudin, M.Ag.

Disusun oleh :

Robi Bahroni

NIM. 2100269

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK


MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN
KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya, saya bersyukur karena kali ini saya
dapat menyelesaikan sebuah laporan.Dari sini, kita dapat saling mengukir
ilmu dan berbagi pengetahuan serta saya berharap semoga dapat bermanfaat
bagi penulis serta bermanfaat bagi pembaca.
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memperluas ilmu pengetahuan
tentang pendidikan agama islam dengan pembahasan sesuai berdasarkan
materi dan tulisan yang sumbernya aktual dan terpercaya, sehingga kita bisa
mendapatkan pengetahuan yang baru dan dapat menjadi pengalaman
membaca yang menarik perhatian serta kemauan pembaca untuk lebih
mendalami dan memahami mengenai islam dan nadi-nadi dalam pendidikan
agama islam.Oleh karena itu, saya selaku penulis sangat berterima kasih
kepada dosen mata kuliah pendidikan agama islam yth.Dr.Fahrudin, M.Ag.
dan dosen lainnya yang turut serta menuangkan pengetahuannnya di dalam
buku yang dijadikan referensi dalam menyusun laporan ini, karena buku
pendidikan agama islam yang di tulis oleh tim dosen Universitas Pendidikan
Indonesia ini telah menjadi salah satu buku pegangan para mahasiswa UPI
yang dapat dijadikan salah satu tuntunan oleh para mahasiswa dalam rangka
proses pembelajaran di kelas.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak yang bersifat membangun untuk kebaikan penulis
kedepannya. Semoga hasil penelitian ini kedepannya dapan memberikan
manfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Garis Besar Isi Buku
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Pendidikan agama
islam adalah upaya mewariskan dan mendidik para peserta didik yang
beragama islam atau seorang muslim dengan cara yang sistematis sehingga
dapat mengubah pola pikir, cara hidup dan mengetahui lebih dalam lagi
mengenai agama islam dalam batasan yang sudah ada.Pendidikan agama
islam juga berpengaruh dalam meyakini, memahami, dan mengamalkan
ajaran agama islam.Di dalam agama islam, orang yang telah memeluk agama
islam, baik itu sejak lahir ataupun seorang muallaf harus meyakini Allah
sebagai tuhan satu-satunya dan tidak ada tuhan selain Allah.Serta
menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya, karena
manusia adalah selaku hamba dihadapan Allah SWI.Manusia juga memiliki
pemimpin yang menjadi figur dalam melaksanakan kehidupan di dunia ini
yang dikenal dengan nama Rasulullah, yaitu Nabi Muhammad SAW, beliau
adalah utusan Allah untuk membimbing umat manusia, yang hidup di akhir
zaman ini, dan dengan berpedoman pada kitab suci Al-Qur‟an dalam menata,
memperbaiki dan menjalani kehidupan agar bahagia di akhirat kelak.
Dalam buku yang disusun oleh dosen-dosen PAI Universitas
Pendidikan Indonesia ini, terdapat cukup banyak pelajaran tentang islam yang
begitu penting dan wajib untuk diketahui agar para mahasiswa tidak salah
dalam mengambil keputusan dan juga untuk mengetahui apa saja syariat-
syariat islam serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama islam itu
sendiri.Selain itu didalamnya terdapat topik-topik bahasan yang menarik dan
sangat bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan kita tentang keislaman
yang tidak hanya berguna bagi dunia saja tetapi juga berguna bagi di akhirat
nanti.
Menurut isinya buku ini terdiri dari 13 bab dan beberapa sub bab, bab-
bab tersebut diantaranya : (1) Metodologi Memahami Islam; (2) Manusia dan
agama; (3) Al-Qur‟an: Sumber Pertama Ajaran Islam; (4) Hadis: Sumber
Kedua Ajaran Islam; (5) Ijtihad: Alat Pengembangan Hukum Islam; (6) Iman:
Sistem Keyakinan Dalam Islam; (7) Ibadah; (8) Takwa; (9) Pernikahan dan
Harta Peninggalan; (10) Pengelolaan dan Pemanfaatan Harta; (11) Mazhab
dan Aliran Pemikiran Dalam Islam; (12) Akhlak:Aspek Moral Ajaran Islam;
(13) Dakwah Amar Ma‟ruf Nahi Munkar; (14) Jihad di Jalan Allah; (15)
Kepemimpinan Umat.Selain materi, buku ini juga menawarkan diskusi dan
wacana yang membawa arus keilmuan sehingga membekali mahasiswa
sebagai calon tenaga pendidik, pejuang, serta penerus tokoh bangsa Indonesia,
serta terdapat pula evaluasi untuk mengetahui sampai mana para mahasiswa
dapat memahami secara garis besar apa yang terdapat di dalam buku
pendidikan agama islam ini.

B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam prose penyusunan
makalah ini terdiri dari apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam setiap
bab, berikut adalah rumusan masalah tiap bab-nya :
Bab I Metodologi Memahami Islam :
a) Bagaimana memahami makna islam secara etimologis dan
terminologis
b) Bagaimana memahami ruang lingkup ajaran islam, aspek-aspek
pokok, dan keutuhannya
c) Bagaimana memahami tujuan diturunkannya ajaran islam dan mampu
mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
Bab II Manusia dan agama :
a) Bagaimana memahami bahwa keberagaman adalah kebutuhan fitrah
b) Bagaimana menjelaskan sebab-sebab manusia perlu memeluk agama
c) Bagaimana mendeskripsikan islam sebagai agama yang lururs.
Bab III Al-Qur‟an: Sumber Pertama Ajaran Islam
a) Mengapa Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran islam yang pertama
b) Apa hubungan Al-Qur‟an dengan hadis sebagai sumber ajaran islam.
Bab IV Hadis: Sumber Kedua Ajaran Islam :
a) Mengapa Hadis sebagai sumber ajaran islam yang kedua
b) Apa hubungan Hadis dengan Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran islam.
Bab V Ijtihad: Alat Pengembangan Hukum Islam :
a) Apa itu Ijtihad menurut bahasa dan istilah
b) Apa saja alasan dibutuhkannya ijtihad
c) Bagaimana memahami ijtihad dalam hukum islam
Bab VI Iman: Sistem Keyakinan Dalam Islam :
a) Bagaimana pengertian iman secara etimologis dan terminologis
b) Bagaimana cara menyadari perintah beriman, menyambut seruan iman
serta membina keimanan.
Bab VII Ibadah :
a) Bagaimana pengertian ibadah secara bahasa dan terminologi
b) Apa saja sifat dan ciri-ciri ibadah
c) Bagaimana tata cara beribadah yang benar .
Bab VIII Takwa :
a) Bagaimana memahami peranan takwa
b) Bagaimana cara memahami aktualisasi takwa dalam kehidupan nyata
c) Bagaimana maksud dari perintah takwa sebenar-benarnya takwa.
Bab IX Pernikahan dan Harta Peninggalan :
a) Bagaimana pernikahan yang sah menurut islam
b) Bagaimana tujuan berkeluarga menurut islam
c) Bagaimana konsep harta dalam islam.
Bab X Pengelolaan dan Pemanfaatan Harta :
a) Bagaimana konsep dasar ekonomi dalam islam
b) Bagaimana nilai-nilai ekonomi islam.
Bab XI Mazhab dan Aliran Pemikiran Dalam Islam :
a) Ada berapa aliran madzhab dalam islam
b) Ada berapa aliaran pemikiran dalam islam
c) Bagaimana latar belakang perbedaan madzhab dan aliran pemikiran
dalam islam.
Bab XII Akhlak:Aspek Moral Ajaran Islam:
a) Bagaimana tujuan pendidikan akhlak untuk mencapai martabat
b) Bagaimana cara mengetahui akhlak yang baik dan buruk
c) Bagaimana cara agar dapat memahami makna dari akhlak.
Bab XIII Dakwah Amar Ma‟ruf Nahi Munkar :
a) Bagaimana cara memahami konsep dakwah dalam islam
b) Bagaimana cara memahami konsep amar ma‟ruf nahi munkar.
Bab XIV Jihad di Jalan Allah :
a) Bagaimana cara memahami konsep jihad dalam islam
b) Bagaimana memahami hukum jihad dalam konteks berperang
c) Apa saja unsur dan macam macam jihad
d) Apa arti jihad sebagai ruh beragama.
Bab XV Kepemimpinan Umat :
a) Apa saja larangan untuk pemimpin
b) Bagaimana karakterisktik dan akhlak pemimpin
c) Bagamana cara memahami hakekat sebagai pemimpin.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab Intisari Isi Buku ini berisi materi dan pokok pembahasan yang
telah diambil poin-poin penting dari yang paling pentingnya saja, dengan
tulisan yang ringkas, padat, dan jelas sehingga menjadi inti rangkuman yang
dapat dibaca secara garis besar tanpa mengurangi bobot ilmu yang terdapat
dalam tiap bab di buku Penddidikan Agama Islam ini.
Bab 1 : Metodologi Memahami Islam
a) Makna
Secara etimologis (bahasa), kata “Islam” berasal dari tiga kata yaitu: Aslama,
Salam, dan Salamah. Ketiga kata tersebut memiliki arti dan makna sebagai
berikut:
1. Aslama artinya menyerahkan diri, mentaati, mematuhi kepada semua
aturan dan perintah Allah. Maknanya adalah bahwa inti beragama
Islam yaitu berserah diri dengan sepenuh hati hanya kepada Allah
SWT.
2. Salam artinya damai, tentram, aman, dan sejahtera. Maknanya adalah
orang yang taat kepada Allah akan merasakan kedamaian dan
ketentraman dalam hidupnya, dan umat Islam bukanlah penganut
paham kekerasan atau peperangan, tetapi mencintai persatuan,
perdamaian dan ketentraman.
3. Salamah artinya keselamatan atau kebahagiaan. Maknanya adalah
orang yang taat kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan yang
abadi di akhirat kelak. Karena Islam adalah satu-satunya agama di
dunia ini yang diridhoi oleh Allah SWT.
Secara terminologis (istilah), menurut para ulama salaf kata Islam
diartikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan untuk seluruh manusia
sebagai suatu agama atau kepercayaan dalam hidup, bagi orang yang berakal
sehat agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di kehidupan setelah
mati, yaitu akhirat. Di dalam agama Islam terdapat tiga aspek pokok yaitu
Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Aqidah artinya suatu ikatan yang kuat antara
jiwa dan raga manusia hanya dengan Allah. Aspek yang kedua yaitu Syariah,
artinya jalan yang ditunjukkan oleh Allah untuk manusia demi mencapai
kebahagiaan. Dan aspek yang ketiga yaitu Akhlak, artinya perilaku yang
tulus, ikhlas dan ridho, serta baik sesuai dengan ajaran Islam.
b). Tujuan
Tujuan Allah menurunkan agama Islam yaitu untuk memberikan petunjuk dan
memberikan arahan kepada manusia agar mendapat keridhoan Allah sebagai
Sang Pencipta segalanya dan mendapat kebahagiaan di dunia serta di akhirat.
Adapun tujuan diturunkannya syariah Islam adalah untuk menjaga lima hal
pokok berikut:
1. Menjaga dan Memelihara Agama
2. Menjaga dan Memelihara Jiwa
3. Menjaga dan Memelihara Akal
4. Menjaga dan Memelihara Harta
5. Menjaga dan Memelihara Kehormatan
c). Metode Pemahaman
Ada 2 cara dalam memahami tentang Islam, yaitu sebagai berikut.
1. Metode Tipologi, yaitu memahami Islam dengan cara
mengidentifikasi dan membandingkan ciri agama Islam dengan aspek
yang sama dalam agama lain.
2. Metode Pengkajian Al-Quran, yaitu memahami Islam melalui
penelitian, pengkajian dan pendalaman kitab suci Al-Quran secara
tematis dan terpadu sesuai dengan sejarah Islam.
Bab 2 : Manusia dan Agama
a) Manusia
Manusia adalah makhluk yang sempurna diantara makluk ciptaan
Allah yang lainnya. Manusia terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan
nonfisik yang keduanya bersifat potensial. Dimensi non-fisik ini terdiri dari
berbagai titik rohaniyyah yang saling berkaitan, yaitu jiwa (psyche), pikiran
(ratio), dan rasa (sense). Yang dimaksud dengan rasa disini adalah kesadaran
manusia akan kepatutan (sense of ethic), keindahan (sense of asthetic) dan
kebertuhanan (sense of theistic). Rasa kebertuhanan (sense of theistic) adalah
perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan keyakinan akan adanya
sesuatu Yang Maha Kuasa diluar dirinya yang menentukan segala nasib yang
ada. Manusia yang tidak meyakini Tuhan adalah manusia atheistic (atheis).
Ada 3 pendekatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu :
1. Material Experience of Humanity, membuktikan tuhan dengan kajian
fenomena alam semesta.
2. Inner Experience of Humanity, membuktikan adanya tuhanmelalui
kesadaran bathiniyyah dirinya.
3. Spiritual Experience of Humanity, berdasarkan wahyu Tuhan melalui
Rasul-Nya (utusan Tuhan).
b). Agama
Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana para
penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau sosial atas
aturan- aturan yang diciptakan tuhannya atau melalui suatu kepercayaan para
penganutnya. Oleh karena itu, umumnya suatu agama mencakup aspek-aspek
sebagai berikut:
1) Aspek Kredial, doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.
2) Aspek Ritual, tata cara berhubungan atau komunikasi dengan Tuhan.
3) Aspek Moral, aturan berprilaku yang benar dan baik dalam kehidupan.
4) Aspek Sosial, ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
c). Islam
Sudah disebutkan pada subbab makna Islam bahwa agama Islam
adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Islam merupakan
suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt yang diturunkan
kepada umat manusia berupa wahyu melalui Nabi Muhammad saw selaku
utusan atau rasul.
Agama Islam mengarahkan fitrah-fitrah kehidupan kepada hal-hal
yang konstruktif bagi kehidupan manusia, baik individual maupun kelompok
tanpa membunuh potensi yang dimiliki oleh setiap jenis fitrah tersebut.
Dengan arahan ajaran islam, fitrah kemanusiaan akan membawa manusia ke
arah kebaikan dan keselamatan bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Bab 3 : Al-Qur‟an: Sumber Pertama Ajaran Islam
Secara etimologi / bahasa Al-Quran berarti bacaan. Secara terminologi
/ istilah yaitu kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasululloh
SAW melalui perantara malaikat Jibril a.s. Al-Quran memiliki karakteristik
sebagai berikut.
1. Al-Quran adalah wahyu Ilahi.
2. Al-Quran diturunkan kepada Rasululloh. Muhammad SAW.
3. Al-Quran diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril a.s.
4. Al-Quran diturunkan dengan menggunakan bahasa arab
Secara garis besar, ajaran-ajaran islam yang terkandung dalam Al-Quran
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
 Akidah
 Ibadah
 Muamalah
 Akhlak
 Hukum
 Sejarah
Bab 4 : Hadis: Sumber Kedua Ajaran Islam
Hadis menurut bahasa artinya baru atau kabar. Sedangkan menurut
istilah, hadis adalah segala apa yang diberitakan Rasulluloh SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, dan sifat-sifat Rasululloh SAW. Yang berupa
perkataan disebut hadis qauli, yang berupa perbuatan disebut hadis fi‟li,
sedangkan yang berupa pembiaran disebut dengan hadis taqriry. Secara
umum, hadis terbagi pada tiga tingkatan, tingkatan-tingkatan hadis tersebut
yaitu:
1. Hadis Shahih
2. Hadis Hasan
3. Hadis Dha‟if
Dalam kaitannya dengan pengambilan hukum dan ajaran, Al-Quran dan
Hadis juga merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan
keduanya tampak antara lain:
1) Hadis menguatkan hukum yang ditetapkan Al-Quran.
2) Hadis memberikan rincian terhadap pernyataan Al-Quran yang masih
bersifat global.
3) Hadis membatasi kemutlakan ayat Al-Quran.
4) Hadis memberikan pengecualian terhadap pernyataan Al-Quran yang
bersifat umum.
5) Hadis menetapkan hukum bani yang tidak ditetapkan oleh Al-Quran.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Al-Quran dan Hadis saling
berhubungan erat sekali karena sumber dari kedua hal tersebut adalah tidak
bertentangan
Bab 5 : Ijtihad: Alat Pengembangan Hukum Islam
a) Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa berasal dari kata ijtihada-yajtahidu-ijtihadan,
yang berarti “berusaha dengan bersungguh-sungguh”. Hanya usaha keras,
berat dan sungguh-sungguh lah yang masuk dalam makna ijtihad. Sedangkan
Menurut istilah, ijtihad adalah upaya maksimal seorang mujtahid dalam
menemukan hukum syara‟ yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan
sumbernya, yaitu Al-Quran dan Hadis.
Mujtahid adalah orang yang memiliki kualifikasi tertentu sehingga
memiliki kemampuan untuk menggali pesan-pesan dari Al-Quran dan Hadis
serta memiliki kemampuan seperti berikut :
1. Penguasaan bahasa arab yang cukup.
2. Mengetahui ayat-ayat dan hadis-hadis hukum
3. Memiliki penguasaan metode penemuan yang memadai, serta
4. Harus dapat memahami masalah yang dihadapi.
b) Ijtihad dalam Akidah
Akidah menurut bahasa adalah simpul yang sulit dilepaskan. Dalam
sejarah kajian ilmu akidah, muncul beberapa aliran seperti Mu‟tazilah,
Asy‟ariyah, Maturidiyah, Jabariyah, Qadariyah, Murji'ah, Khawarij, dan
lainnya. Topik yang sering diperdebatkan para ulama adalah seputar sifat
Allah, kalamullah, masalah kenabian, dan perbuatan manusia. Masing-masing
aliran berbeda pendapat tentang masalah-masalah tersebut.
c) Ijtihad dalam Hukum Islam
Hukum Islam adalah ilmu tentang hukum syara‟ yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang berdasar pada Al-Quran dan Hadis. Metode
penggalian hukum Islam yang biasa digunakan oleh para ulama adalah qiyas,
istihsan, istislah, istishab, sazz al-zara‟i, dan qaul shahabi.
d)Ijtihad dalam Bidang Politik
Dalam Islam, pembahasan tentang politik dengan menyangkut
perbuatan manusia menjadi objek kajian hukum Islam. Oleh karena itu,
masalah politik masuk pada salah satu cabang kajian hukum Islam yang
dikenal dengan fikih siyasah.
e)Ijtihad dalam Bidang Pendidikan
Objek ijtihad dalam pendidikan adalah semua hal yang berkaitan
dengan proses penanaman nilai-nilai pada individu atau masyarakat serta
proses menggali potensi diri. Dengan demikian, objek ijtihad dalam
pendidikan adalah tentang materi pembelajaran, metode pembelajaran,
perilaku peserta didikperilaku pendidik, lembaga, dan lingkungan.
Bab 6 : Iman: Sistem Keyakinan Dalam Islam
a. Pengertian Iman
Secara bahasa, iman artinya adalah pengakuan, kepercayaan kepada
sesuatu, atau ketetapan hati. Secara istilah, mendefinisikan iman adalah
membenarkan Rasul berkenaan dengan semua yang disampaikan dari Rabb-
nya.
b. Perintah Beriman
Allah memerintahkan agar manusia dibina melalui pendidikan yang
sejalan dengan fitrahnya, yaitu dengan pembinaan yang mengarahkan dan
membantu seseorang kepada agama Allah. Seperti yang tercantum dalam Al-
Quran surat Ar-Ruum ayat 30.
c. Urgensi Keimanan
Keimanan merupakan hal yang sangat penting bagu manusia, antara
lain karena alasan-alasan sebagai berikut:
1. Iman merupakan dasar, pondasi, dan akar bagi sebuah amal perbuatan
2. Iman merupakan pendorong, motivasi, untuk melakukan tinakan amal
3. Iman mampu membentengi diri dari penyesalan bila gagal
4. Iman membuat seseorang merasa tenang dan aman
5. Iman merupakan prasyarat agar manusia tidak merugi.
d. Faktor-faktor yang Meningkatkan Keimanan
1) Mempelajari ilmu yang benar dengan cara:
a. Membaca / memahami / menghayati Al-Quran
b. Memperhatikan sejarah nabi SAW.
c. Makrifat dengan nama dan sifat Allah
d. Memperhatikan kebaikan Islam
e. Menelaah sejarah umat Islam
2) Memperhatikan ayat-ayat kauniyah
3) Taat beribadah kepada Allah
e. Faktor-faktor yang Melemahkan Keimanan
 Intern (dari dalam)
1. Bodoh
2. Ghaflah
3. Lupa
4. Maksiat
 Ekstern (dari luar)
1) Pengaruh syetan
2) Pengaruh dunia dan fitnahnya
3) Pengaruh pengikut kejelekan
f. Perkara-perkara yang Dapat Membatalkan Keimanan
1. Syirik ; yaitu memalingkan ketuhanan kepada selain Allah.
2. Kufur ; mendustakan Allah dan Rasul-Nya.
3. Nifaq ; disebut munafiq yaitu sikap dan batin saling bertentangan.
4. Riddah ; yaitu perbuatan sesorang yang kembali kufur (murtad).
Bab 7 : Ibadah
a). Pengertian
Kata ibadah berasal dari bahsa Arab yaitu “ibadah” yang artinya
menyrmbah atau menghamba.Sedangkan secara terminologi adalah
penghambaan seorang manusia kepada Allah SWT ntuk dapat mendekatkan
diri kepadanya sebagai realisasi dari pelaksanaan tugas hidup selaku makhluk
yang diciptakan Allah SWT.
b). Macam-macam ibadah
1. Ibadah Mahdlah
2. Ibadah Ghair Mahdlah
3. Ibadah Wajhain.
c). Syarat-syarat ibadah
1. Ikhlas karena Allah SWT semata
2. Ittiba‟ sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
d). Sifat dan ciri-ciri ibadah
1) Bebas dar perantara
2) Tidak terikat kepada tempat-tempat khusus
3) Tidak memberatkan dan tidak menyulitkan.
Bab 8 : Takwa
a) Makna Taqwa
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara,
yakni memelihara diri dari ketentuan Allah dan melindungi diri dari
dosa/larangan Allah. Maksudnya, menjaga diri dari kemurkaan dan azab
Allah. Seeara istilah, taqwa yaitu tunduk dan patuh terhadap Allah dengan
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
b) Peranan Taqwa
Taqwa peranannya sangat penting bagi manusia, orang yang bertaqwa
akan mendapatkan berbagai macam anugerah dari Allah seperti :
1) Dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil
2) Akan diberi kemudahan dalam segala urusan
3) Akan ditutupi kesalahan-kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya
4) Akan diberikan keberkahan dari langit dan dari bumi
5) Akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah subhaanahu wa ta‟ala
c) Aktualisasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Ciri-ciri orang yang berlaqwa yaitu memiliki karakteristik seperti
sebagai berikut.
1. Beriman kepada Allah SWT.
2. Mendirikan shalat.
3. Zakat atau shadaqah.
4. Beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada nabi-nabi Allah.
5. Meyakini adanya hari kiamat.
6. Menafkahkan rizkinya di jalan Allah.
7. Dapat mengendalikan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain.
8. Ingat kepada Allah dan memohon ampun kcpada-Nya.
9. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah
10. Beriman kepada para nabi / rasul Allah
11. Memiliki sifat sabar, dan
12. Memiliki sifat jujur.
Bab 9 : Pernikahan dan Harta Peninggalan
a) Pernikahan
Rasulullah saw. memberikan tuntunan bahwa ketika seseorang akan
menikah hendaknya memperhatikan agama calon pasangannya. Pernikahan
akan dipandang sah apabila memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:
1. Adanya pasangan yang akan dinikahkan
2. Wali
3. Dua orang saksi yang adil
4. Ijab – Qabul
5. Mahar
b) Keluarga
Jika kita ingin membangun kehidupan yang kokoh di masyarakat,
harus memulainya dari keluarga. Karena keluarga merupakan unit terkeceil
dari masyarakat. Sebuah keluarga akan kokoh bila dibentuk atas dasar
pernikahan yang sah. Melalui keluarga juga cinta dan kasih sayang bisa
dipupuk dan dibina, anak-anak (turunan) juga dapat dilindungi dari
ketidakpastian masa depannya. Bahkan pondasi masyarakat bisa dibangun
melalui keluarga.
Anggota keluarga memiliki kewajiban yang harus dijalankannya.
1) Kewajiban Suami dalam Keluarga
a. Memberi nafkah batin
b. Memberi nafkah lahir
2) Kewajiban Istri dalam Keluarga
a. Patuh pada suami
b. Berterimakasih atas pemberian suami
3) Kewajiban Orang Tua pada Anak
a. Mencukupi kebutuhuan anak
b. Menjaga keselamatan anak
c. Mendidik anak
d. Selalu berdoa untuk kebaikan anak-anak
e. Mengawinkan jika sudah dewasa
4) Kewajiban Anak pada Orang Tua
a. Mematuhi perintah orang tua
b. Berbuat baik padanya
c. Berkata lemah lembut kepadanya
d. Merendahkankan diri dihadapan keduanya
e. Berterimakasih kepadanya
f. Memohon rahmat dan maghfirah untuk keduanya
g. Setelah wafat, mohon ampunan dan rahmat untuknya.
c) Konsep Harta dalam Islam
Harta hanyalah titipan Allah. Allah swt. menganugerahkan rizki yang
luas dan harta yang banyak bagi umat manusia dengan cara yang adil. Jika
dikelola dengan benar dan adil, maka tidak akan ada seorang manusia pun di
muka bumi ini yang akan menghadapi kelaparan. Tapi pada kenyataannya,
sepanjang sejarah selalu banyak saja manusia yang sulit mencari sesuap nasi
sekalipun. Banyak umat manusia yang mati kelaparan.
Agama Islam didatangkan dengan seperangkat ajaran yang lengkap
dan sempurna tentang pengelolaan harta. Dalam Islam, pemilik mutlak harta
adalah Allah swt. Dalam Al-Qur‟an ditegaskan “milik Allah segala yang ada
di langit dan di bumi”. Harta yang diaku milik kita sebenarnya milik Allah
swt. Oleh karena itu. dalam Islam harta harus diperoleh secara halal dan
dikelola secara benar. Kemiskinan merupakan musuh Islam yang harus
dihilangkan. Umat Islam memang lebih miskin dibanding kaum Yahudi.
Bahaya miskin adalah dapat menjuruskan manusia ke dalam kekufuran, serta
malakukan hal seperti pencurian, riba, penipuan, korupsi, dan segala transaksi
yang menguntungkan satu pihak.
Bab 10 : Pengelolaan dan Pemanfaatan Harta
a) Konsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar Islam adalah Tauhid atau meng-Esa-kan Allah. Tauhid
dibidang ekonomi adalah menempatkan Allah sebagai Sang Maha Pemilik
yang selalu hadir dalam tiap nafas kehidupan manusia muslim. Dengan
menempatkan Allah sebagai satu-satunya Pemilik maka otomatis manusia
akan ditempatkan sebagai pemilik “hak guna pakai” yang bersifat sementara
terhadap harta yang dimilikinya.
b) Nilai-nilai ekonomi dalam islam
Terdapat tiga nilai yang perlu dibangun dalam sistem ekonomi Islam :
1. Nilai tauhid
2. Keadilan dan kesejahteraan bersama
3. Kebebasan dan tanggung jawab
Bab 11 : Mazhab dan Aliran Pemikiran Dalam Islam
a). Latar belakang munculnya perbedaan madzhab dan aliran pemkiran
Menurut bahasa “mazhab” berasal dari shigah mashdar mimy (kata
sifat) dan isim makan (kata yang menunjukan tempat) yang diambil dari fi‟il
madhi “dzhaba”yang berarti pergi.Sedangkan secara termiologis pengertian
mazhab menurut Huzaemah Tahido Yanggo, adalah pokok pikiran atau dasar
yang digunakan oleh imam mujtahid dalam memecahkan masalah, atau
mengistinbatkan hukum islam.Peristiwa Tahkim adalah titik awal lahirnya
mazhab-mazhab teologi dalam islam.
b). Macam-macam madzhab
1. Madzhab Hanafi
2. Madzhab Maliki
3. Madzhab Syafi‟i
4. Madzhab Hambali
5. Madzhab Ja‟fari
c). Macam-macam aliran pemikiran dalam islam
1. Jabariah
2. Qodariah
3. Mu‟tazilah
4. Khawarij
5. Murji‟ah
6. Asy‟ariyah
7. Salafiah
8. Ahlu Sunnah Wal Jama‟ah
9. Syi‟ah Itsna „Asyariah
Bab 12 : Akhlak:Aspek Moral Ajaran Islam
a) Makna Akhlak
Akhlak merupakan amal nyata dan sebuah praktek amaliah permanen
yang mendarah daging dalam sikap, perilaku, dan kehidupan sehari-hari. Kata
akhlak berasal dari kata al-akhlaqu (bahasa arab) yang berari tabiat,
kebiasaan, karakter dan budi pekerti. Secara istilah yaitu sifat yang tertanam
di dalam diri sesorang yang dapat mengeluarkan suatu perbuatan dengan
senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian, dan paksaan.
b) Pendidikan Akhlah untuk Mencapai Martabat Insan Kamil
Pendidikan diarahkan untuk mencapai manusia seutuhnya, untuk
mencapai martabat insan kamil (manusia sempurna) yaitu hamba Allah yang
mengamalkan islamkaffah (total) yakni memenuhi perintah Allah adalh
dengan mengislamkan ke-4 unsur manusia, yakni: raga, hati, roh, dan rasa.
c) Tahap-tahap Riyadhah untuk Mencapai Martabat Insan Kamil
1. Taubat, hatinya selalu berharap untuk selalu dekat kepada Allah
2. Zuhud. mempunyai kepedulian untuk memajukan lingkungannya
3. Qana‟ah, menerima pemberian dari Allah dengan bersyukur
4. Tawakkal, menyerahkan segala urusan kepada Allah
5. Uzlah, menyendiri di tengah-tengah kalangan
6. Mulazimatu Dzikr, melanggengkan zikir kepada Allah
7. Sabar, selalu sadar dan rela.
Bab 13 : Dakwah Amar Ma‟ruf Nahi Munkar
a) Pengertian Dakwah
Pengertian dakwah secara bahasa yaitu memanggil, menanamkan,
mengundang, menyeru, mengajak, mcndo‟akan yang terkandung didalmnya
artinya menyampaikan sesuatu kepada orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu.
b) Tujuan Dakwah
Ada empat tujuan khusus dalam dakwah, yaitu:
1. Membantu manusia melaksanakan syari‟at
2. Mengubah tingkah laku buruk masyarakat muslim
3. Amar ma‟ruf hani munkar
4. Penyebaran agama Islam kepada non muslim.
c) Makna Amar Ma‟rufNahi Munkar
Ma‟ruf sering diberi definisi sebagai sesuatu kebaikan, kepatutan dan
kelayakan yang dapat diterima dalam masyarakat, budaya, atau adat dan tidak
ditolak oleh syara‟. Sedangkan munkar yaitu segala sesuatu atau perbuatan
yang bertentangan dengan nilai atau kebenaran agama.
Bab 14 : Jihad di jala Allah
a) Makna Jihad
Kita sering mendengar kata jihad pada saat ada atau terjadi suatu
peperangan. Jihad artinya berjuang dijalan Allah untuk membela Islam. Jihad
diambil dari kata “ja-ha-da”, artinya sulit dan letih. Jihad memang sulit dan
menyebabkan keletihan. Arti lain dari jihad adalah kemampuan, karena jihad
menuntut orangnya untuk menegeluarkan segala daya dan kemampuan serta
dilakukan sebesar-besar kemampuan.
b) Unsur dan macam-macam jihad
 Unsur-unsur jihad
1. Pelaku
2. Tujuan
3. Sarana
4. Objek
 Macam-macam jihad
1. Jihad dengan harta
2. Jihad dengan fisik
3. Jihad dengan jiwa/nyawa
4. Jihad dengan totalitas manusia
5. Jihad dengan bentuk apapun sesuai dengan serangan lawan
c) Jihad sebagai ruh beragama
Sebagai seorang muslim, beragama tanpa disertai jihad tidaklah
sempuna.Dalam surat As-syams/91 ayat 8 Allah telah mengisyaratkan bahwa
diri ayau jiwa manusia terilhami secara fitrah memiliki potensi kebaikan
(ketakwaan) dan potensi keburukan (kedurhakaan).Artinya kebaikan dan
keburukan merupakan bentuk cobaan atau ujian yang diberikan Allah SWT
dalam setiap detik kehidupan yang dilalui manusia.
Bab 15 : Kepemimpinan Umat
a) Karakteristik dan akhlak pemimpin
1. Taat kepada Allah dan Rasul-nya
2. Beriman dan beramal sholeh
3. Melaksanakan shalat
4. Takut kepada Allah SWT
5. Memimpin dengan kitabullah dan sunnah Nabi SAW
6. Adil
7. Menerima kepada ketaatan dan kebaikan
8. Amanah
9. Benar
10. Berilmu
11. Tidak zalim
12. Tidak melampaui batas
13. Tidak menyesatkan
14. Mengutamakan (agama) keimanan
15. Tidak mengutamakan kenikmatan dunia
16. Tidak mementingkan diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Analisis dan Pembahasan
Agama merupakan salah satu cara agar manusia dapat hidup dengan
baik. Ketika manusia tidak memiliki agama, maka hidupnya tidak beraturan.
Banyak agama untuk manusia dalam memenuhi kebutuhan rohaniahnya,
namun agama yang paling benar dan cocok untuk menjalankan keselamatan
dalam hidup ini yaitu agama Islam. Islam merupakan ajaran yang bersifat
universal artinya agama untuk segenap manusia yang boleh dianut oleh
siapapun yang menginginkan kehidupannya bahagia lahir dan batin, sehingga
memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Islam adalah satu-satunya agama yang mendapat ridho Allah SWT.
Sumber ajaran agama Islam pun jelas tercantum dalam Al-Quran dan Hadis.
Karena itu, Al-Quran adalah bacaan yang sempurna yang diwahyukan kepada
Rasululloh SAW untuk melengkapi pedoman-pedoman yang telah
diwahyukan kepada nabi-nabi sebelumnya oleh Allah subhaanahu wa ta‟ala.
Sedangkan hadis sendiri tidak dapat lepas dari hubungannya dengan Al-Quran
sebab hadis adalah segala apa yang diberitakan oleh Rasululloh tentang yang
apa diberitakannya tersebut juga mengacu pada lanjutan penjelasan dari isi
Al- Quran yang berisi hukum-hukum dan ajaran-ajaran agama Islam sebagai
pedoman hidup manusia yang paling sempurna.
B. Kesimpulan
Sekarang adalah akhir zaman. Globalisasi menjadi tren saat ini dan
teknologi serta budaya barat sudah merajai dunia Islam. Perang Dunia 3
mungkin dapat meletus ketika saat ini sudah gencar-gencarnya adu paham dan
politik yang terjadi antara kaum Yahudi dan umat Islam yang ada di Palestina.
Hal ini bisa menjadi keterkaitan antara tanda-tanda kiamat. Di dunia yang
sudah melewati masa modern ini. permasalahan yang dihadapai oleh manusia
sama saja. Manusia yang dibesarkan dalam latar belakang yang dibentuk oleh
generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan arus budaya global yang
baru seperti ini.Oleh karena itu, untuk menghadapi perubahan yang akan
datang kita harus dapat memilah dan belajar tentang masa depan.

Anda mungkin juga menyukai