Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK 4
HIDROGEN & OKSIGEN

Oleh:
NABIILAH RIHHADATUL AISY
NIM 17030194088
PKA 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2020
A. Judul Percobaan:
HIDROGEN & OKSIGEN
B. Tujuan Percobaan:
1. Mengetahui cara pembuatan gas hidrogen
2. Mengetahui sifat-sifat gas hidrogen dan senyawanya
3. Mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya
4. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium
5. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyanya
C. Dasar Teori:
Hidrogen
Hidrogen adalah unsur dengan kelimpahan terbanyak ketiga di
permukaan bumi, namun hidrogen tidak terdapat bebas sebagai unsur murni
melainkan dalam bentuk senyawa, terutama dalam bentuk air dan senyawa
organik. Dengan demikian, teknik produksi hidrogen pada dasarnya adalah
pemisahan hidrogen dari senyawanya Hidrogen adalah komoditas penting
yang digunakan dalam industri pupuk nitrogen, pengolahan minyak, dan juga
sebagai bahan bakar. Konsumsi hidrogen dunia terus meningkat dan mencapai
70 juta ton per tahun dengan pertumbuhan sekitar 7% (Huda, 2013).
Hidrogen adalah unsur yang paling ringan dan paling melimpah.
Hidrogen sebagai air sangat penting bagi kehidupan dan hidrogen ada dalam
semua senyawa organik. Gas hidrogen dulu digunakan sebagai pengisi balon
untuk transportasi tapi ini sangat berbahaya karena resiko kebakaran
(peristiwa Hindenburg). Hidrogen adalah gas yang tidak beracun tapi
berbahaya bila dicampur dengan udara karena akan menimbulkan kebakaran
dan ledakan (Wardhani, 2010).
Sifat Fisika Hidrogen
Hidrogen bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator
lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin
dan fluorin, menghasilkan hidrogen halide berupa hidrogen klorida dan
hidrogen fluoride. Dalam keadaan bebas berupa molekul gas diatom (H2)
dengan titik didih dan titik beku sangat rendah. Titik didihnya -253°C dan titik
bekunya -259°C (Lutfi, 2016).

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 2


Sifat Kimia Hidrogen
Hidrogen adalah gas teringan yang pernah dikenal dan karena massa
jenisnya yang rendah, hidrogen digunakan untuk mengisi balon meteorology
selain helium. Sifatnya tak berwarna, tak berbau, dan kebanyakan tidak dapat
larut dalam air. Hidrogen membentuk molekul diatomic H2 dan dua atom
bergabung dengan ikatan kovalen yang sangat kuat (energi ikat 435,9 kJ/mol)
(Lutfi, 2016).
Pembuatan Hidrogen
Gas hidrogen dapat dibentuk dari berbagai reaksi diantaranya adalah:
1. Pada skala industri diperoleh dari reaksi reversible antara uap air dengan
gas metana atau propana sebagai zat pereduksi. Reaksi ini memerlukan
katalis nikel yang diaktifkan dalam suhu tinggi 900ºC. Prosesnya
rumit,namun reaksi utamanya adalah:
2H2O(g) + CH4 → CO2 + 4H2
Pada reaksi gas itu gas CO2 dan H2 dipisahkan melalui metode kimia dan
fisis. Gas metan dan propan diperoleh dari gas alam atau hasil cracking
minyak bumi atau hidrokarbon (Kubo, 2012).
2. Elektrolisis air dengan katalis H2SO4 atau garam-garam inert (Liu, 2003).
3. Teknik produksi hidrogen yang sudah umum saat ini adalah SMR (Steam
Methane Reforming) yang bahan bakunya adalah air dan gas alam, namun
harga gas alam yang mahal dan pasokannya yang menurun menuntut
ditemukannya teknik baru produksi hidrogen yang bahan bakunya hanya
air saja. Cara baru yang saat ini dikembangkan di berbagai negara adalah
perengkahan air dengan energi nuklir melalui siklus-SI (Sulfur-Iodium)
(Kubo, 2012).
4. Di laboratorium gas hidrogen diperoleh dari reaksi logam alkali atau alkali
tanah dengan air:
Ca (s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + 2H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)
Dapat juga diperoleh dari reaksi logam aktif dengan larutan asam:
Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
(Lutfi, 2016).

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 3


Kegunaan Hidrogen
Hidrogen sebagai gas dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara
lain (Lutfi, 2016):
1. Pengisis balon, karena sangat ringan
2. Bahan untuk sel bahan bakar
3. Bahan bakar yang tidak berpolusi
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)
4. Bahan pembuat amoniak
N2 (g) + 3H2 (aq) → 2NH3 (g)
5. Bahan pembuat methanol
CO2 (g) + 2H2 (aq) → CH3OH
6. Mengadisi ikatan rangkap pada senyawa organic, misalnya etilen menjadi
etana
H2C = CH2 + H2 → H2C CH3
7. Pembuatan margarine
8. Sintesis methanol, katalis cmapuran ZnO dan Cr2O3
CO (g) + 2H2 (aq) → CH3OH (l)

Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar,
dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik
dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen
diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi (Lutfi, 2016).
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam
proses kehidupan karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme
tubuh. Kebutuhan oksigen didalam tubuh harus terpenuhi karena apabila
berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 4


berlangsung lama akan menyebabkan kematian. Proses pemenuhan kebetuhan
oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen
melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas dari sumbatan yang
menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ
pernafasan agar berfungsi secara normal (Aisyah, 2018).
Sifat-Sifat Oksigen
Dioksida stabil sebagai molekul diatomic berupa gas. Oksigen adalah
paramagnetic dikarenakan mengandung electron tak berpasangan. Oksigen
sangat elektronegatif. Kelektronegativannya nomor dua setelah fluor. Oksigen
dapat bereaksi dengan semua logam kecuali dengan logam-logam mulia (Ag,
Au, Pt, dan Pd). Oksigen bereaksi langsung dengan semua unsur non logam
(C, S, P, H2) kecuali gas-gas mulia dan halogen (Lutfi, 2016).
Pembuatan Oksigen
Pembuatan gas oksigen dapat dilakukan dengan cara (Sugiyarto,
2003):
1. Dalam Laboratorium:
a. Pemanasan garam kalium klorat dengan kkatalisator MnO2
KClO3 (aq) → 2KCl (aq) + 3O2 (g)
b. Pemanasan barium peroksida
2BaO2 (s) → 2BaO (s) + O2
c. Pemanasan garam nitrat
2Cu(NO3)2 (s) → 2CuO (s) + 4NO2 (g) + O2 (g)
2KNO3 (s) → 2NO2 (s) + O2 (g)
2. Dalam indutri
a. Elektrolisis air dengan bantuan elektrolit, menghasilkan hidrogen di
katode dan oksigen di anode
b. Destilasi bertingkat udara cair
Kegunaan Oksigen
Oksigen adalah esensial untuk pernapasan (untuk menghasilkan energi
dalam tubuh) oleh hewan dan tumbuhan. Senyawa komplek yang terbentuk
antara oksigen dan hemoglobin (pigmen merah dalam darah) sangat vital
karena peristiwa itu merupakan cara dimana hewan golongan tinggi

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 5


menyalurkan oksigen sekujur tubuh ke sel-sel yang betul-betul
memerlukannya (Lutfi, 2016).

D. Alat dan Bahan:


Alat
1. Cawan porselin 1 buah
2. Pembakar bunsen/spiritus 1 buah
3. Gelas ukur 100 ml 1 buah
4. Tabung reaksi 5 buah
5. Statif dan klem 1 pasang
6. Penjepit kayu 1 buah
7. Sendok porselin 1 buah
8. Pipet tetes 5 buah
9. Penutup karet 1 buah
10. Tabug reaksi pipa samping 1 buah
11. Gelas ukur 100 ml 1 buah
12. Selang plastik/pipa penghubung 1 buah

Bahan
1. Logam kalsium secukupnya
2. Serbuk magnesium secukupnya
3. Serbuk seng secukupnya
4. Larutan hidrogen peroksida 3% secukupnya
5. Larutan kalsium iodide 0,1 M secukupnya
6. Larutan asam sulfat 0,1 M secukupnya
7. Barium peroksida secukupnya
8. Kapas kaca secukupnya
9. Larutan amilum secukupnya
10. Larutan phenolphtalen secukupnya
11. Larutan asam klorida 4M secukupnya
12. Kristal kalium klorat secukupnya
13. Larutan kalium iodide encer (0,05M) secukupnya

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 6


14. Larutan hidrogen peroksida 4,5% secukupnya
15. Kertas lakmus secukupnya
16. Kayu/lidi secukupnya
17. Serbuk batu kawi (pirolusit) secukupnya

E. Alur Percobaan
Hidrogen
1. Pembuatan gas H2

Beberapa potong Ca

- Dimasukkan kedalam cawan porselin


- Disiram dengan air suling 3 – 5 mL
- Diamati

Gas H2

- Diuji dengan kertas lakmus

Kertas lakmus berubah

Reaksi: Ca (s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

2. Pembuatan gas H2

Sesendok kecil serbuk Mg

- Dimasukkan kedalam cawan porselin


- Disiram dengan air suling 3 – 5 mL
- Dipanaskan diatas nyala bunsen kecil
- Diamati
Gas H2

- Diperiksa dengan larutan PP 1-2 tetes


- Diamati

Larutan berubah warna

Reaksi: Mg (s) + 2H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 7


3. Pembuatan dan identifikasi gas H2

Kapas kaca sedikit basah

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi


- Ditambahkan kapas kaca kering
- Ditambahkan ± 0,02 gr serbuk Zn
- Ditambahkan kapas kering
- Ditutup tabung reaksi dengan karet penutup
- Dipegang tabung reaksi dengan penjepit kayu secara
mendatar
- Dipanaskan bagian Zn dan sesekali pada kapas kaca basah

Gas H2

- Diuji gas yang keluar dengan nyala api

Larutan berubah warna

Reaksi: Zn (s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2 (aq) + H2 (g)

4. Pembuatan dan identifikasi gas H2

Beberapa logam Zn

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi berpipa samping


- Dipasang selang
- Dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang
diletakkan terbalik dalam air
- Ditambahkan HCl 4M secukupnya untuk terjadi reaksi
- Ditutup dengan karet penutup

Gas H2

- Diuji gas yang keluar dengan nyala api

Terjadi letupan dan nyala api redup

Reaksi: Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 8


5. Pembuatan dan identifikasi gas H2 dan senyawanya

± 1 ml KI dan sedikit amilum

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi


- Ditambahkan beberapa tetes larutan hidrogen peroksida 3%
- Diamati

Larutan berubah warna

Reaksi:
2KI (aq) + 2H2O2 (aq) → 2KOH (aq) + I2 (aq) + H2 (g)
I2 (aq) + I- (aq) → I3- (aq)
I3- (aq) + amilum → kompleks iod amilum (biru keunguan)
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH I I I
O O H O H H O H
H H H H
H H H H
O O O * O OH H O OH H O *
OH H OH H

H OH H OH + nI2 H OH H OH
n

Oksigen
1. Pembuatan dan identifikasi gas O2

Kalium klorat

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi setinggi ± 0,5 cm


dari dasar tabung
- Ditambahkan serbuk batu kawi (MnO2)
- Dipasang selang yang dihubungkan dengan gelas ukur
terbalik berisi air
- Dipanaskan dengan nyala api kecil selama ± 10 menit

Gas H2

- Diuji gas yang keluar dengan sebilah kayu berpijar

Bara api nyala


MnO2
Reaksi: KClO3 (aq) → 2KCl (aq) + 3O2 (g)

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 9


2. Pembuatan dan identifikasi gas O2

± 0,5 gr permanganat

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi pipa samping yang


sudah dirangkai dengan selang
- Ditambahkan tetes demi tetes hidrogen peroksida 4,5%
- Ditutup dengan karet penutup
- Dibiarkan selama 10 menit
Gas H2

- Diuji gas yang keluar dengan sebilah kayu berpijar

Bara api nyala

- Dibandingkan volume oksigen percobaan 1

Bara api menyala

Reaksi: 2KMnO4 (aq) + 3H2O2 (aq) → 2MnO2 (aq) + 2KOH (aq) + 3O2 (g)
+ 2H2O (l)

F. Pembahasan
1. Hidogen
Percobaan Hidrogen bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
gas hidrogen, mengetahui sifat-sifat gas hidrogen dan senyawanya, dan
mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya. Terdapat 5 alur pada
dalam percobaan hidrogen.
a. Pembuatan gas hidrogen (reaksi antara Kalsium dengan Air)
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
pembuatan gas hidrogen dan juga mengetahui sifat-sifat gas hidrogen
dan senyawanya. Percobaan di mulai dari memasukkan beberapa
potong logam kalsium berwarna putih ke cawan porselen. Logam Ca
merupakan golongan IIA yang sangat reaktif, sehingga apabila pada
percobaan ini dilakukan tabung reaksi logam Ca dapat mengikis
dinding kaca pada tabung reaksi sehingga dapat membuatnya mudah
pecah. Oleh karena itu digunakan cawan porselen sebagai wadah untuk
mereaksikan Ca. Kemudian disiram dengan air suling yang tak

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 10


berwarna. Penambahan air suling ini, akan membuat Ca mereduksi
H2O sehingga dihasilkan Kalsium hidroksida dan gas hidrogen.
Reaksinya yaitu:
Ca (s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
Larutan kalsium hodroksida yang dihasilkan berwarna putih dan
terdapat gelembung gas tak berwarna, gelembung gas ini menandakan
terdapat gas hidrogen. Setelah itu larutan diuji dengan kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru untuk membuktikan sifat dari larutan
tersebut. Ketika diuji, kertas lakmus merah berubah menjadi warna
biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru yang menandakan
bahwa larutan bersifat basa.
b. Pembuatan gas hidrogen (reaksi antara magnesium dengan air)
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
membuat gas hidrogen lewat reaksi antara logam magnesium dengan
air dan juga mengetahui sifat-sifat gas hidrogen dan senyawanya. Mula
–mula memasukkan sesendok kecil serbuk logam magnesium yang
berwarna abu-abu kehitaman. kedalam cawan porselin. Logam Mg
merupakan golongan IIA yang sangat reaktif, sehingga apabila pada
percobaan ini dilakukan tabung reaksi logam Mg dapat mengikis
dinding kaca pada tabung reaksi sehingga dapat membuatnya mudah
pecah. Oleh karena itu digunakan cawan porselen sebagai wadah untuk
mereaksikan Mg. Setelah itu ditambahkan air suling tak berwarna
kedalamnya dan dipanaskan diatas nyala Bunsen kecil. Setelah larutan
dipanaskan, dihasilkan larutan magnesium hidroksida dan gas
hidrogen. Berikut reaksi yang terjadi:
Mg (s) + 2H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)
Titik leleh Mg tinggi, sehingga diperlukan pemanasan agar Mg
bisa sedikit larut dengan air dan oksida-oksida logam alkali tanah yang
lain bereaksi dan dapat terbentuk hidroksidanya. Pada percobaan ini,
Mg lebih sukar larut daripada Ca. Hal ini dikarenakan Mg berada
periode 2 sedangkan Ca pada periode 3. Dalam satu golongan dari atas
kebawah jari-jari atom akan semakin besar sehingga energi kisinya

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 11


juga semakin besar. Hal ini menyebabkan kelarutannya semakin besar
sehingga nilai Ksp nya semakin kecil. Nilai Ksp Mg sebesar 3,4 × 10-
11
sedangkan Ksp Ca sebesar 5 × 10-6.
c. Pembuatan dan identifikasi gas H2 (reaksi antara serbuk Zn
dengan uap air panas)
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan gas H2
melalui reaksi antara serbuk Zn dengan uap air. Selain itu percobaan
ini berfungsi untuk mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya.
Secara berurutan dimasukkan kapas kaca basah, kapas kaca kering,
serbuk seng (berwarna abu–abu tua) dan kapas kering kedalam tabung
reaksi dengan perbandingan antara kapas kaca basa dan kapas kaca
kering harus sama. Kemudian tabung reaksi ditutup dengan karet
penutup yang berlubang tangahnya dan dihubungkan dengan selang.
Setelah itu tabung dipanaskan secara vertikal. Dipanaskan bagian
serbuk seng dan sesekali pada bagian kapas kaca basah. Selanjutnya
diuji bara api dengan tusuk sate.
Pada percobaan ini, kapas kaca basah sebagai media
menampung air yang awalnya larutan kemudian dipanaskan menjadi
uap air, sedangkan kapas kaca kering berfungsi untuk menahan airnya
agar tidak bereaksi langsung dengan Zn. Logam Zn merupakan logam
yang reaktif dengan air. Sedangkan fungsi kapas kering berfungsi
untuk menyerap kelebihan uap air. Reaksi yang terjadi adalah:
Zn (s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2 (aq) + H2 (g)
Gas yang terbentuk diuji dengan nyala api, api semakin
membesar lalu redup dan mati. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
gas hidrogen didalamnya, gas hidrogen bersifat eksplosif sehingga
dapat membuat nyala api semakin nyala. Nyala api semakin redup dan
mati disebabkan gas hidrogen sudah habis.
d. Pembuatan dan identifikasi gas H2 (Reaksi antara serbuk seng
dengan asam klorida)
Percobaan ini berfungsi untuk mengetahui pembuatan dan
identifikasi gas hidrogen melalui reaksi antara seng dengan asam

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 12


klorida). Pertama, dimasukkan beberapa logam seng kedalam tabung
reaksi pipa samping kemudian dipasang selang yang dihubungkan
dengan gelas ukur terbalik berisi air. Setelah itu ditambahkan larutan
HCl 4M secukupnya. HCl merupakan asam halida. Seng murni dapat
bereaksi dengan HCl karena logam bisa bereaksi dengan asam non
oksidatif, seperti J+HCl dengan syarat logam ada disebelah kiri deret
volta. Kemudian ditutup dengan karet penutup yang berlubang yang
dihubungkan dengan gelas ukur yang berisi air dengan kondisi terbalik
dan dihasilkan larutan seng klorida dan gas H2 dengan reaksi:
Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Larutan yang dihasilkan adalah laerutan tak berwarna dan
terdapat gelembung gas serta air yang ada pada gelas ukur berkurang.
Selanjutnya dilakukan uji nyala api dengan menggunakan tusuk sate,
hal yang terjadi adalah nyala api semakin terang kemudian redup dan
mati. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat gas hidrogen didalamnya,
gas hidrogen bersifat eksplosif sehingga dapat membuat nyala api
semakin nyala. Nyala api semakin redup dan mati disebabkan gas
hidrogen sudah habis.
e. Pembuatan dan identifikasi gas H2 dan senyawanya (reaksi antara
KI dengan H2O2)
Tujuan perobaan ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi pembuatan gas hidrogen dan senyawanya. Percobaan
di awali dengan mengambil 1 mL larutan KI tidak berwarna
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah sedikit larutan
amilum tidak berwarna dihasilkan larutan tidak berwarna. Amilum
berfugsi sebagai Indikator. Selanjutya ditambah beberapa tetes H2O2
3% tidak berwarna dan dihasilkan larutan berwarna biru keunguan dan
gelembung gas yang tidak berwarna. H2O2 3% sebagai oksidator kuat
yang dapat mengoksidasi KI menjadi I2 yang dapat membentuk
kompleks Iod-amilum yang ditandai dengan terbentuknya larutan
berwarna biru kehitaman. Reaksi dari percobaan di atas:
2KI (aq) + 2H2O2 (aq) → 2KOH (aq) + I2 (aq) + H2 (g)

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 13


I2 (aq) + I- (aq) → I3- (aq)
I3- (aq) + amilum → kompleks iod amilum (biru keunguan)
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH I I I
O O H O H H O H
H H H H
H H H H
O O O * O OH H O OH H O *
OH H OH H

H OH H OH + nI2 H OH H OH
n

2. Oksigen
a. Pembuatan dan identifikasi gas O2 (reaksi penguraian KClO3
dengan katalis MnO2)
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan gas
oksigen dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa.
percobaan di awali dengan kalium klorat (KClO3) merupakan kristal
berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi 0,5 cm
dari dasar tabung, kemudian ditambah sedikit serbuk batu kawi
berwarna hitam yang berfungsi sebagai katalis. Tabung reaksi ditutup
dengan karet penutup yang berlubang kemudian ditambahkan selang
yang dihubungkan dengan gelas ukur yang berisi air dalam kondisi
terbalik di dalam bak air. Selanjutnya dipanaskan di atas nyala api
kecil dan dibiarkan selama ± 10 menit. Diperoleh hasil yakni terdapat
gas O2 yang ditandai adanya gelembung udara di dalam gelas ukur
yang berisi air. Reaksi dari percobaan di atas yaitu:
MnO2
2KClO3 (aq) → 2KCl (aq) + 3O2 (g)
Secara teoritis volume gas yang dihasilkan adalah 144 mL.
Setelah itu diuji dengan sebilah kayu berpijar. Bara api yang dihasilkan
menyala semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat gas O2
sehingga membuat bara api semakin menyala.
b. Pembuatan dan identifikasi gas O2 (reaksi penguraian MnO4-
dengan H2O2)
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pembuatan dan
identifikasi gas O2. Percobaan di awali dengan mengambil ± 0,5 gram
permanganat berwarna ungu tua dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 14


berpipa samping kemudian ditutup dengan karet penutup yang diberi
selang dan dihubungkan ke dalam gelas ukur yang berisi air yang
posisi nya terbalik di dalam bak air. Kemudian ditambah 2 mL larutan
H2O2 4,5% tetes demi tetes dan dibiarkan selama ± 10 menit tanpa
pemanasan. H2O2 digunakan sebagai oksidator kuat. Reaksi dari
pecobaan di atas:
2KMnO4 (aq) + 3H2O2 (aq) → 2MnO2 (aq) + 2KOH (aq) + 3O2 (g) +
2H2O (l)
Diperoleh hasil campuran berwarna ungu tua dengan butiran
coklat dan gelembung gas tak berwarna serta air di gelas ukur
berkurang. Volume gas O2 yang dihasilkan secara teoritis adalah 72
mL. Selanjutya Gas di uji dengan sebilah kayu berpijar, Bara api yang
dihasilkan menyala semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat gas O2 sehingga membuat bara api semakin menyala.
Dari hasil kedua percobaan Oksigen di atas volume O2 pada
percobaan 1 lebih besar daripada volume pada percobaan 2 karena
pada percobaan 1 terjadi pemanasan yang dapat mempercepat reaksi
sehingga gas yang dihasilkan semakin banyak. Sedangkan pada
percobaan 2 tidak mengalami pemanasan.

G. Kesimpulan
Hidrogen
1. Gas hidrogen dapat dibuat dengan mereaksikan logam kalsium dan logam
magnesium dengan air, seng dengan uap air panas, serbuk seng dengan
asam klorida dan larutan kalium iodida dengan hidrogen peroksida.
2. Sifat-sifat yang dihasilkan dari reaksi-reaksi gas hidrogen adalah basa, hal
ini ditandai pada percobaan a dan b dimana terdapat perubahan kertas
lakmus berwarna merah menjadi biru. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat
senyawa dari hidrogen yaitu dapat membantuk senyawa yang bersifat
basa.

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 15


3. Gas hidrogen dapat diidentifikasi dengan uji nyala api yang ditandai
dengan semakin terang nyala api dan kemudian berangsur-angsur redup
dan mati.

Oksigen
1. Gas oksigen dapat dibuat dengan penguraian reaksi kalium klorat dengan
katalis MnO2 dan juga dapat dibuat dengan reaksi antara MnO4- dengan
H2O2.
2. Gas oksigen dapat diidentifikasi dengan uji bara api yang semakin
menyala terang.

H. Daftar Pustaka
Aisyah. (2018). Gangguan Kebutuhana Dasar Fisiologis Oksigenasi di Ruang
Edelweis Atas RSUD Kardinah Tengah. Purwokerto: Universitas Harapan
Bangsa.

Huda, N. (2013). PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN DARI


PERENGKAHAN AIR BERDASARKAN DISTRIBUSI KALOR RGTT-
KOGENERASI. Sigma Epsilon, Vol. 17 No. 2.

Kubo, S. e. (2012). R&D Status on Thermochemical IS Process for Hydrogen.


World Hydrogen Energy Conference (pp. 308-317). Procedia: Canadian
Hydrogen and Fuel Cell Association.

Liu, e. a. (2003). Hidrogen Production from Methanol Using Corona Discharges.


Chinese Chemical Letters, Vol. 14, No. 6, 631-633.

Lutfi, A. d. (2016). Kimia Anorganik Unsur-Unsur Golongan Utama. Surabaya:


Absolute Media.

Sugiyarto, K. H. (2003). Kimia Anorganik II. Yogyakarta: UNY Press.

Wardhani, S. (2010). Hydrogen. Malang: Universitas Brawijaya.

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 16


I. Jawaban Pertanyaan
Hidrogen
1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunaannya?
Jawab:
Gas letup ini timbul dikarenakan adanya reaksi antara gas H2 dengan api,
yang pada dasarnya gas H2 ini memang sangat reaktif terhadap api karena
bereaksi dengan O2. Dan pada skala laboratorium letupan ini digunakan
untuk mengidentifikasi adanya gas H2.
2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!
Jawab:
Percobaan 1: Ca(s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 2: Mg(s) + 2H2O (l) → Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 3: Zn (s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 4: Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Percobaan 5: 2KI(aq) + 3H2O2(aq) c 2KIO3(aq) + 3H2(g)
3. Mengapa hidrogen peroksida harus digunakan dalam larutan yang encer?
Jawab:
Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna. Bersifat
mudah meledak dan berbahaya dalam konsentrasi tinggi. Oleh karena itu
hidrogen peroksida perlu dilarutkan untuk mengencerkan konsentrasinya.

Oksigen
1. Hitung volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia 1
gram?
Jawab:
Mol KClO3: 1/122,5 = 0,008 mol
2KClO3 + MnO2 → 2KCl + 3O2 + MnO2
M 0,008 - - - -
R 0,008 0,004 0,008 0,012 0,004

S
: - 0,004 0,008 0,012 0,004
Volume O2 =::0,012 x 22,4 = 0,2688 L = 268,8 mL

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 17


2. Tulislah rumus struktur lewis yang menunjukkan sebuah molekul O2
dengan dua electron valensi yang tidak berpasangan!
Jawab:

3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2?


Jawab:
Percobaan 1 adalah pembuatan gas O2 dengan pemanasan
Percobaan dimulai dengan memasukkan kalium klorat berupa padatan
kristal berwarna putih ke dalam tabung reaksi berpipa samping yang
dirangkai dengan selang dan dihubungkan dengan gelas ukur yang terbalik
didalam baskom berisi air sebanyak ± 0,5 cm dari dasar tabung dan
ditambahkan sedikit serbuk batu kawi berupa padatan serbuk berwarna
hitam. Tabung reaksi dipanaskan dengan nyala kecil menghasilkan
campuran berwarna hitam berbau menyengat. Dikumpulkan gas oksigen
(O2) yang didapat dengan memindahkan ke dalam gelas ukur yang ada
didalam baskom berisi air. Dibiarkan ± 10 menit, setelah gas terkumpul
diuji dengan sebilah kayu berpijar. Reaksi yang terjadi adalah
MnO2
2KClO3 (aq) → 2KCl (aq) + 3O2 (g)
Oksigen dapat diproduksi dengan memanaskan KClO3 dan disertai katalis
serbuk kawi (MnO2). Fungsi MnO2 sebagai katalis, sehingga menyediakan
suatu jalur lain denganenergi aktivasi yang lebih rendah yang nantinya
akan muncul kembali setelah reaksi telah berakhir. MnO2 muncul kembali
setelah reaksi selesai dibuktikan dengan adanya bercak coklat. Volume gas
oksigen yang didapatkan adalah ± 240 mL, hampir mendekati volume
teoritis yaitu 268,6 mL. Kemudian dilakukan uji nyala dan uji bara,
menyebabkan nyala api menjadi lebih besar. Karena oksigen sangat reaktif
dan berpengaruh dalam proses pembekaran.
Percobaan 2 adalah pembuatan gas O2 tanpa pemanasan
Percobaan dimulai dengan memasukkan ± 0,5 gram permanganat berupa
padatan kristal berwarna ungu kehitaman dalam tabung reaksi berpipa
samping yang sudah dirangkai dengan selang serta dihubungkan dengan

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 18


gelas ukur dibalik didalam baskom berisi air. Ditambhkan dengan hati-hati
tetes demi tetes hidrogen peroksida (H2O2) 4,5% berupa larutan tidak
berwarna sehingga warna larutan menjadi ungu. Ditutup tabung dengan
karet penutup, dibiarkan selama sekitar 10 menit, agar gas terkumpul.Diuji
gas yang terkumpul dengan sebilah kayu berpijar. Dibandingkan volume
gas oksigen yang didapat dengan percobaan 1. Reaksi yang terjadi adalah
2KMnO4 (aq) + 3H2O2 (aq) → 2MnO2 (aq) + 2KOH (aq) + 3O2 (g) +
2H2O (l)
4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?
Jawab:
MnO2
Percobaan I: 2KClO3 (aq) → 2KCl (aq) + 3O2 (g)
Percobaan II: 2KMnO4 (aq) + 3H2O2 (aq) → 2MnO2 (aq) + 2KOH (aq) +
3O2 (g) + 2H2O (l)

Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 19


Laporan Praktikum Anorganik 4 Hidrogen & Oksigen | 20

Anda mungkin juga menyukai