Anda di halaman 1dari 21

ARTHROPODA

Artropoda memiliki nama lain yaitu hewan berbuku-buku. Artropoda bisa ditemukan
di laut, air tawar, darat, dan di udara. Artropoda bisa menjadi parasit. Filum Artropoda memiliki
spesies yang paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia.
Arthropoda berasal dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya
kaki yang berarti merupakan hewan yang memiliki kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.
Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata.
Adapun cirri – cirri Arthropoda adalah sebagai berikut :
1. Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton)
yang keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun waktu
tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antenna
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
Berikut adalah klasifikasi dari Arthropoda :
1. Crustacea (udang-udangan)
Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g. Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
Contoh:
Penaeus (udang windu), Cambarus virilis (udang air tawar), Portunus s-exdentalus (kepiting),
dan Neptunus pelagicus (rajungan).

2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)


Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang
beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).
Diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu Chilopoda (Scolopendra subspinipes (lipan))
dan Diplopoda (Julus teristris (luwing)), Myriapoda memiliki peran dalam penguraian sampah
organik.
3. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya
Arachnoidea diklasifikasikan menjadi 3, yaitu Scorpionida (Kalajengking), Arachnida (laba-
laba), dan Acaringa (caplak, tungau).

4. Insecta
Ciri-ciri:
a. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
b. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
c. Memiliki 3 pasang kaki.
d. Sebagian besar hidup di darat.
ANELIDA
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-
gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang
berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing dengan tubuh bersegmen,
tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya.
Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum
Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas,
meskipun ada yang bersifat parasit.
Reproduksi Annelida terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan
cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).tapu sebagian besar Annelida bereproduksi
secara seksual. Walaupun cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi individu tetap melakukan
perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur
pasangan.
Ciri-Ciri Annelida
Annelida mempunyai ciri-ciri/karakteristik antaralain yaitu sebagai berikut :
 Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot.
 Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok,
usus, dan anus).
 Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
 Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
 Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali.
 Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah
yang mempunyai hemoglobin
 Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
 Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara
konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya
regenerasi yang tinggi)
Sistem Organ Annelida
1. Sistem peredaran darah: Annelida mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan pada
pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi
pembuluh darah annelida yaitu untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh
tubuh. Di bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui
kulit
2. Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit
permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang
melalui insang.
3. Sistem pencernaan: Annelida mempunyai sebuah sistem pencernaan lengkap yang teridir
dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.
4. Sistem ekskresi: Annelida mempunyai organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi
yang merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori
tubuh tempat kotoran keluar). Setiap segmen mempunyai organ ekskresinya masing-
masing.
5. Sistem reproduksi: Annelida mempunyai sebuah sistem perkembangbiakan secara
seksual. Satu Annelida memiliki 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit),
tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur
dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma
tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian
annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi.
Klasifikasi Annelida
1. PolyChaeta
PolyChaeta adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli yang
berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta ialah kelas dengan rambut
paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta mempunyai bagian tubuh yang terdiri dari kepala,
mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air.
PolyChaeta memiliki tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip
dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian
besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh
darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya
disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah
5-10 cm.
Contoh Jenis PolyChaeta
 Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
 Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
 Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
 Arenicola sp,
Ciri-Ciri PolyChaeta
 Berambut banyak
 Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
 Mempunya parapodia (alat gerak)
 Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
 Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
 Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen
pertama).
2. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang
berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit
rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi
ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai
parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata.
Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.
OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan
perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi
sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai
penampung sel-sel spermatozoa.
Contoh Jenis OligoChaeta
 Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)
 Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air.
 Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah
sehingga menyuburkan tanah
 Perichaeta musica (C.Hutan)
Ciri-Ciri OligoChaeta
 Tidak mempunyai parapodia
 Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
 Memiliki sedikit rambut
 Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
 Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
 Telur terbungkus oleh kokon
 Daya regenerasi tinggi
 Hidup air tawar atau darat
 Hermafrodit
3. Hirudenia
Hirudenia adalah kelas filum Annelida yang tidak mempunyaii seta (rambut) dan tidak memiliki
parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di bagian
belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi
dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot
adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea adalah ekstoparasit
yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm.
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka
membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga bisa menghisap darahnya, sedangkan
sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang bisa melubangi kulit, dan bila itu terjadi maka
waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini
menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang bisa menghilangkan
rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.
Contoh Jenis Hirudenia
 Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun
 Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).
 Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)
 Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.
Ciri-Ciri Hirudenia
 Tidak mempunyai parapodia dan seta di segmen tubuhnya
 Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
 Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
 Hidup air tawar, darat, dan air laut.
 Memiliki zat antikoagulasi
PROTOZOA
Protozoa (bahasa Yunani: Protos— Pertama dan bahasa Yunani: Zoon— Hewan). Jadi, Protozoa
adalah hewan pertama.[1]Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat
di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai
contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya,
beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa.
Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonasyang tidak berklorofil, dapat dimasukkan
ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya
membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena
ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak
berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
BENTUK TUBUH
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah
mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka
sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa
terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh
protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun, Protozoa merupakan
system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami
tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada
yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak
menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia.
HABITAT
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan
terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup
pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana
seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat
tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan
kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian
dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar
dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat
parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa
protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa
yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk
ikan dan hewan lainnya.[2]. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Di
dalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh
membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari
zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa
membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara
lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-
macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula
yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan
bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa
bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa
dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal
ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel
hewan dalam perjalanan evolusinya.
CIRI – CIRI
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-
ciri umum :
 Organisme uniseluler (bersel tunggal)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus)
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela[3]
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili
membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun
yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan
bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka
mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti
sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi
dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-
benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan
sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin
atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat
membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya
amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti
semula.
KELAS BERDASARKAN ALAT GERAK
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki
semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang
paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar
tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella,
Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya
Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.[4]
 Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
 Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan
disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
 Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi
(Gingivitis)
 Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
 Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel
(bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indra dan alat bantu untuk menangkap
makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena
viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata.[4]
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania
Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
 Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax
globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris(hidup
di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
 Golongan Zooflagellata, contohnya :
- ''Trypanosoma'' gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di
Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma
gambiensevektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma
rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak - Trypanosoma cruzl Þ
penyakit chagas - Trypanosoma evansiÞ penyakit surra, pada hewan ternak(sapi). -
Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan
adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan
mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu
makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis
RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan
pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut
maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella,
Balantidium coli .[4]
 Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi,
aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
 Balantidium coli Þ menyebabkan penyakit diare.
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni
dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan
manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora
(sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-
organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel
dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium
falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.[4]
Jenis-jenisnya antara lain:
 Plasmodium falciparum Þ malaria tropika Þ sporulasi tiap hari
 Plasmodium vivax Þ malaria tertiana Þ sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)
 Plasmodium malariae Þ malaria knartana Þ sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
 Plasmodium ovale Þ malaria ovale[5]
FUNGI (JAMUR)
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi,
meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda
(ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri
secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan
aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak
spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang
membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah
Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh
buah.
Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ,
"pengetahuan", "lambang").
Ciri-ciri yang dimiliki bersama:
 Dengan jenis eukariota lainnya: Sel fungi memiliki inti yang dibatasi membran
dengan kromosom yang mengandung DNA dengan daerah bukan pengode yang
disebut intron dan bagian pengode yang disebut ekson. Selain itu, sel fungi juga memiliki
beberapa organelsitoplasmik yang dibatasi membran seperti mitokondria, membran yang
mengandung sterol, dan ribosom bertipe 80S.[10] Fungi memiliki kisaran karakteristik dari
karbohidrat dan senyawa penyimpanan yang dapat larut, termasuk alkohol
gula (misalnya, manitol), disakarida, (misalnya trehalosa),
dan polisakarida (misalnya, glikogen, yang juga ditemukan pada hewan[11]).
 Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas untuk fotosintesis dan merupakan
organisme heterotrof, sehingga memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.[12]
 Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel[13] dan vakuola.[14] Fungi bisa
bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti kelompok
tumbuhan basal (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan
menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan alga, fungi memiliki nukleus
yang haploid.[15]
 Dengan euglenoid dan bakteri: Fungi tingkat tinggi, euglenoid, dan beberapa bakteri
menghasilkan asam amino L-lisin dalam langkah-langkah biosintesis spesifik, yang
disebut jalur α-aminoadipat.[16][17]
 Sel-sel dari sebagian besar jamur tumbuh sebagai struktur berbentuk tabung, memanjang,
dan mirip benang (filamentous) yang disebut hifa, yang dapat mengandung banyak inti
dan tumbuh dengan menumbuhkan ujungnya. Setiap ujung berisi
seperangkat vesikel agregat—struktur seluler yang terdiri dari protein, lipid, dan molekul
organik lainnya—yang disebut Spitzenkörper.[18] Baik fungi dan Oomycota tumbuh
sebagai sel hifa yang berfilamen.[19] Sebaliknya, organisme yang tampak serupa,
seperti ganggang hijau berfilamen, tumbuh dengan pembelahan sel berulang dalam rantai
sel.[11] Ada juga fungi bersel satu (khamir) yang tidak membentuk hifa, dan beberapa
fungi memiliki bentuk hifa dan khamir.[20]
 Seperti beberapa spesies tumbuhan dan hewan, lebih dari 70 spesies
fungi menunjukkan bioluminesensi.[21]
Ciri-ciri unik:
 Beberapa spesies tumbuh sebagai khamir uniseluler yang bereproduksi
dengan bertunas atau pembelahan biner. Fungi dimorfik dapat berpindah antara fase
khamir dan fase hifa untuk merespon kondisi lingkungan.[20]
 Dinding sel fungi terbuat dari glukan dan kitin; meskipun glukan juga ada pada tumbuhan
dan kitin pada eksoskeleton dari artropoda,[22][23] fungi adalah satu-satunya organisme
yang menyatukan kedua molekul struktural ini pada dinding selnya. Tidak seperti
tumbuhan dan Oomycota, dinding sel fungi tidak memiliki selulosa.[24]
Fungi dalam taksonomi klasik di sekolah-sekolah biasa dikelompokkan
sebagai divisio menjadi lima kelas:
 Zygomycetes
 Ascomycetes
 Basidiomycetes
 Deuteromycetes
 Lichenes
Pembagian di atas telah dianggap usang karena temuan-temuan terbaru membuat fungi
diangkat menjadi Kerajaan organisme (Regnum) tersendiri, dengan divisio/filum:
Filum Blastocladiomycota
Filum Chytridiomycota
Filum Glomeromycota
Filum Microsporidia
Filum Neocallimastigomycota
Subregnum: Dikarya (term. Deuteromycota), mencakup
Filum Ascomycota
Pezizomycotina
Saccharomycotina
Taphrinomycotina
Filum Basidiomycota
Agaricomycotina
Pucciniomycotina
Ustilaginomycotina
Subfilum incertae sedis (mencakup Dikarya yang belum ditetapkan filumnya)
Entomophthoromycotina
Kickxellomycotina
Mucoromycotina
Zoopagomycotina
Deuteromycota menjadi kelompok bagi cendawan-cendawan yang belum dapat digolongkan
pada keempat filum di atas (berstatus "tidak jelas", incertae sedis).
Lumut kerak atau Lichenes bukanlah individu, melainkan bentuk simbiosis mutualisme yang
erat antara cendawan dan alga. Meskipun demikian, penamaan khusus sering diberikan
karena kepentingan praktis dalam terapan, misalnya farmasi.

Anda mungkin juga menyukai