SENYAWA BERGUGUS

FUNGSI GANDA
M. SETYARINI
 PENDAHULUAN

Perhatikan beberapa contoh senyawa organik

bahan alam tersebut! Gugus fungsi apa saja yang
anda temukan dalam vitamin C, morfin (alkoloid),
dan karmin (flavonoid)?
• Ada banyak sekali senyawa organik di alam
yang memiliki lebih dari satu gugus fungsi.

Pertanyaan:

1. Bagaimana tatanamanya?
2. Apakah ada klasifikasinya
3. Bagaimana hubungan sifat?
A. Golongan Karboksilat
1. Asam dikarboksilat
2. Asam hidroksi karboksilat
3. Asam Amino Karboksilat
4. Asam ketokarboksilat
5. Asam Halokarboksilat

B. Golongan Hidroksi
1. Dihidroksi (diol)
2. Alkohol tak jenuh
3. Amino Alkohol
 Asam dikarboksilat
Rumus Umum: HOOC-(CH2)n-COOH
n= 0,1,2,3,4............dst.
Tatanama:
Struktur n Trivial IUPAC
HOOC-COOH 0 Asam oksalat Asam etanadioat

HOOC-(CH2)2-COOH 1 Asam malonat Asam.................

HOOC-(CH2)2-COOH 2 Asam suksinat Asam..................

HOOC-(CH2)3-COOH 3 Asam glutarat Asam.................

HOOC-(CH2)4-COOH 4 Asam adipat Asam...................
 COOH

COOH COOH

 Aromatik:
COOH

COOH COOH

Asam ftalat Asam isoftalat Asam tereftalat

Latihan 1: Tuliskan struktur:
(a) Dimetil oksalat (d) asam-2,3-dimetilbutanadioat
(b) Anhidrida glutarat (e) dimetil dietil malonat
(c) Adipoil klorida (f) dinatrium o-ftalat

KEASAMAN
Asam-asam dikarboksilat mempunyai dua harga tetapan ionisasi Ka1 dan Ka2
Ka1
HOOC-(CH2)n-COOH HOOC-(CH2)n-COO- + H+

Ka2
HOOC-(CH2)n-COO - -
OOC-(CH2)n-COO- + H+
Artinya: bila harga Ka semakin
pKa= -log Ka besar, maka sifat
keasamannya>>> dan sebaliknya
Data pKa1 dan pKa Asam dikarboksilat
Asam pKa1 pKa2
HOOC-COOH 1,2 4,2
Asam oksalat
HOOC-(CH2)2-COOH 2,8 5,7
Asam malonat
HOOC-(CH2)2-COOH 4,2 5,6
Asam suksinat
HOOC-(CH2)3-COOH 4,3 5,4
Pengaruh COOH
Asam glutarat
sudah dapat
diabaikan

Dari data: 1. pKa1<pKa2

2. pKa1asam okasalat < pKa1asam malonat
Mengapa, pKa1<pKa2 ?
O O O O
Ka1
C C C C + H+
HO OH HO O-

Gugus penarik elektron

(induksi negatif)
• pKa1 < pKa2 : Senyawa 1 lebih asam, H+ lebih
mudah dilepaskan dibandingkan H+ pada
senyawa II. Hal ini disebabkan karena : gugus
COOH pada senyawa 1 bersifat sebagai gugus
penarik electron secara induksi, sehingga
kerapatan elektron di H semakin berkurang.
H+ semakin mudah dilepaskan.

• Senyawa II lebih bersifat tidak asam

dibandingkan senyawa I karena gugus COO-
pada senyawa II bersifat sebagai pendorong
electron secara induksi sehingga kerapatan
elektron di H semakin besar. Akibatnya H+
relative lebih sukar dilepaskan.
Mengapa pKa1asam okasalat < pKa1asam malonat ?

O O
O O Ka1
C C + H+
C C
OH HO O-
HO
asam oksalat

O O O O
Ka1
H2
C C C + H+
C CH2 C
OH
HO HO O-
asam malonat
Mengapa pKa1asam okasalat < pKa1asam malonat ?

 jarakantara kedua gugus karboksilat

pada asam melanoat semakin jauh
dengan bertambah panjangnya rantai
sehingga pengaruh tarikan gugus –
COOH secara induksi pada asam
melanoat semakin kecil sehingga H+
pada asam melanoat relative lebih
sukar dilepaskan.
 Pengaruh pemanasan pada macam-macam
asam dikarboksilat tergantung pada : struktur
dan jarak antara gugus karboksilatnya
Sifat terhadap pemanasan

1. Dekarboksilasi
Dua gugus yang berdekatan sangat mudah pecah melalui
pemanasan menghasilkan gas CO2

COOH
CO2(g) +200
H-COOH
o
CO(g) + H2O(g) 200o
COOH
Asam oksalat

COOH
 
CH2 CO
135o 2(g)
+ CH3COOH
 
COOH
 Asam malonat
Transisi Siklik:

Syarat: terjadi pada 2 gugus COOH yang

melekat pada satu atom C.
2. Pembentukan anhidrida

Terjadi pada asam-asam dikarboksilat dengan 2 atau 3

atom C diantara dua gugus karboksil.
Hasil : air dan membentuk cincin anhidrid beranggota 5
atau 6.
 Ester-ester asam dikarboksilat
O O

C C
O R
+ H2O
O + 2 R OH
O R
C C

O O

anhidrida f talat

Jika R=butyl ; 2-etil heksil ester tersebut digunakan sebagai

pelunak polivinil agar plastik bersifat lentur sehingga tidak rapuh
atau mudah pecah.
Poliester: Dacron
 Ester dari asam malonat ( dietil malonat )
digunakan dalam reaksi “sintesa malonester“.
Suatu reaksi alkilasi ester melanoat yang akan
menghasilkan : asam asetat tersubstitusi α.
 Umum :
O

COO C2H5 COO C2H5 C OH

CH2 H C R H C R
2. R-X
COO C2H5 COO C2H5 C OH
diethyl malonate dietil alkil malonat O

CH2 R
+ O C O
COOH
Asam asetat tersubstitusi α
 2. Asam Hidroksi Karboksilat
 Dari letak gugus OH dalam molekul asam karboksilat
dikenal :

tersubstitusi β tersubstitusi γ
tersubstitusi α OH

HO-CH2-COOH CH3-CH-COOH
Asam glikolat asam laktat
(as-2-hidroksietanoat) (asam-2 hidroksipropanoat)
 Gambar: Asam tartrat (asam-2,3-

dihidroksibutanadioat)
Asam hidroksi bila direaksikan :
 Sifat terhadap pemanasan

 Karena mempunyai gugus --OH dan --COOH

dalam satu molekul, maka bila dipertemukan
akan membentuk ester melalui 2 cara :

1. Secara intramolekular membentuk lakton.

2. Secara intermolekular membentuk polyester.
 Asam-asam hidroksi yang kedua gugus
fungsinya dipisahkan 3 atau 4 atom karbon
bereaksi secara intramolekular lakton.

Asam--hidroksi Valerat ...............

 Jika gugus OH dan COOH dipisahkan kurang
dari 3 atom C pembentukan lakton akan
sangat sukar terjadi karena akan terjadi
“tegangan cincin” (ring strain).

 Asam β-hidroksi : membentuk asam tak

jenuh dengn melepaskan air.
 Asam α-hidroksi bereaksi secara intra
molecular menghasilkan ester siklik : laktida.

Asam hidroksi karboksilat yang

dipisahkan lebih dari 4 atom C secara
intermolecular membentuk polyester.
 Asam hidroksi karboksilat yang dipisahkan
lebih dari 4 atom C secara intermolekular
membentuk polyester.
3. Asam Amino Karboksilat
 Senyawaan yang memiliki gugus –NH2 dan –COOH
dalam satu molekulnya.
 Dilihat dari letak gugus –NH2 dalam molekul kita
mengenal :
Pada asam amino

Jika R = H, tidak bersifat optis aktif

Jika R ≠H, bersifat optis aktif.

Dengan adanya gugus fungsi –NH2 dan –COOH dipertemukan

menjadi : amida.
Amida dapat terjadi dengan 2 cara :
1. Secara intramolekular membentuk amida lingkar : laktam
2. Secara intermolecular membentuk : poliamida..
Sifat Terhadap Pemanasan
 Asam amino karboksilat yang kedua gugus
fungsinya dipisahkan oleh 3-4 gugus –CH2, bila
dipanaskan akan bereaksi secara intramolekular
membentuk amida lingkar : laktam