Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
3B Pendidikan Kimia
UNIVERSITAS RIAU
2021
Pembuatan Kloroform
Tujuan :
Percobaan ini bertujuan untuk membuat kloroform dari tepung pemutih dan menentukan
rendemennya.
Teori Dasar :
Senyawa kloroform adalah senyawa haloalkana yang mengikat tiga atom halogen klor
(Cl) pada rantai C-nya. Kloroform (CHCl3) atau trikloromeana sering digunakan sebagai bahan
pembius, pelarut untuk lemak dan pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada
suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap (Fessenden, 1990).
Kloroform merupakan cairan yang tidak dapat bercampur dengan air, bercampur baik
dengan alkohol dan minyak. Kloroform digunakan sebagai anastetik, kadang-kadang digunakan
sebagai karminatif pembawa dalam bentuk kloroform cair, atau dari emulsi kloroform.
Penggunaannya secara oral atau secara inhalasi yang berlebihan dapat menyebabkan oksidan
kematian dari saluran pernapasan dan penekanan miokard. Sintesa kloroform selain dari alkohol
dapat dibuat dengan aseton. Perbedaan keduanya adalah pada tahap reaksi dimana pada sintesa
kloroform menggunakan kloroform etanol terdapat tiga tahap reaksi saja (Senisedil, 1992).
Kloroform juga merupakan suatu obat emestetik kuat dan tertua, berupa cairan dengan
bau spesifik, rasanya kemais-manisan, pedas, tidak dapat terbakar atau eksplosif. Khasiat
anastetiknya sangat kuat tetapi karena terlalu toksik bagi hati dan jantung sehingga hampir tidak
digunakan lagi (Tan Huan Tjai, 1991).
Kloroform adalah obat bius yang lebih efektif daripada nitrous oxide. Metabolisme
kloroform dalam tubuh adalah dosis-tergantung, secara proporsional lebih tinggi dari eksposur.
Kloroform secara ekstensif dimetabolisme oleh hati. Metabolit kloroform termasuk fosgen,
karbena dan klorin, yang semuanya dapat berkontribusi untuk aktivitas sitotoksik nya.
Penggunaan kloroform berkepanjangan sebagai obat bius dapat menyebabkan toxaemia.
Keracunan akut dikaitkan dengan sakit kepala, kesadaran berubah, kejang, kelumpuhan
pernafasan dan gangguan dari sistem saraf otonom: pusing, mual, dan muntah yang umum.
Kloroform juga dapat menyebabkan kerusakan tertunda-onset ke jantung, hati dan ginjal. Ketika
digunakan dalam anestesi, pingsan biasanya diawali dengan tahap eksitasi. Ini diikuti oleh
hilangnya refleks, sensasi berkurang dan kehilangan kesadaran keseluruhan. Mekanisme
tindakan anestesi umumnya masih kurang dipahami (Fessenden, 1990).
Bila gas klor dialirkan kedalam etanol, maka akan terjadi klorinasi dari gugus metil dan
oksidasi dari gugus alkohol primer menjadi aldehid membentuk trikloro asetaldehid atau kloral.
Bila kloral direaksikan dengan basa kaustik, maka terjadi pemecahan ikatan C-C
membentuk kloroform dan garam fomat.
Asetaldehid dan banyak keton-keton lainnya juga mengandung gugus CH 3CO dan
mengalami perubahan-perubahan yang sama bila direaksikan dengan zat pemutih (bleaching
powder), dimana klorinasi dari gugusan CH 3 CO – segera diikuti dengan pemecahan molekul
oleh basa yang terdapat dalam zat pemutih itu.
Pembentukan kloroform dari aseton memberikan hasil yang lebih mudah daripada
pembentukan kloroform dari etanol. Kloroform adalah suatu cairan yang tidak berwarna, titik
didihnya 61°C, dan berat jenisnya = 1,50 g/cm 3 , mempunyai bau manis yang khas dan sering
digunakan sebagai pelarut dalam kimia organik dan sebagai obat bius. Keburukannya adalah
kloroform mengalami oksidasi bila kena cahaya dan udara membentuk fosgen yang beracun atau
karbonil klorida, COCl 2 .Hal ini dapat dicegah dengan menyimpannya kedalam botol-botol
yang berwarna cokelat dan dengan menambahkan etanol 2% yang dapat merubah fosgen menjadi
dietil karbonat.
Bahan:
- Tepung pemutih (kaporit) 100 g
- Aseton 35 g (44 mL)\
- CaCl 2
Alat:
- Mortar dan alu - Labu alas datar 1 L
- Pendingin Liebig - Kaleng untuk penangas air
- Corong pisah 500 mL - Labu suling 100 mL
- Erlenmeyer 50 mL - Sumbat gabus
- Selang plastik - Termometer
- Corong - Penangas
Prosedur Kerja :
100gr kaporit Dimasukkan ke dalam mortar
Pada setiap penambahan, campuran tepung pemutih dan air digerus baik-baik.
Pertanyaan :
1. Tuliskan persamaan reaksi bila pada pembuatan kloroform itu digunakan natrium
hipoklorit sebagai oksidator!
Jawab :
3NaOCl + CH3COCH3 → CHCl3 + CH3COONa + 2NaOH
2. Mengapa pembuatan kloroform dengan cara aseton lebih mudah daripada cara etanol?
Jawab :
Karena memberikan hasil yang lebih mudah di banding etanol
4. Reaksi ini berlaku bagi semua zat yang mengandung gugus apa?
Jawab :
Reaksi klorinasi bergugus metil
Reaksi oksidasi bergugus hidroksi
Reaksi subsitusi elektrofilik
Gugus metil yang terikat pada atom c karbonil atau hidrosil
Daftar Pustaka :
Fessenden, Joan S. Fessenden. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.