Anda di halaman 1dari 11

Naskah masuk : 25 Oktober 2019

Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580


Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

PERKEMBANGAN BAHASA, EMOSI, DAN SOSIAL


ANAK USIA SEKOLAH DASAR

¹Mera Putri Dewi, ²Neviyarni, 3Irdamurni


1
meraputridewi14@gmail.com, 2neviyarni.suhaili911@gmail.com, 3irdamurni241161@gmail.com
Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan bahasa, emosi, dan sosial anak
usia Sekolah Dasar. Jenis penelitian yang digunaka yaitu studi kepustakaan dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan studi dokumentasi yang dilakukan
dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data
dalam penelitian ini yaitu buku dan jurnal yang relevan dengan kajian. Temuan dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa perkembangan anak yang pesat pada usia Sekolah Dasar yaitu
perkembangan bahasa, emosi, dan sosial. Perkembangan tersebut tidaklah sama antara satu anak
dengan yang lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan tersebut
diantaranya faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dengan adanya kajian mengenai
perkembangan ini dapat dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah
dan untuk melihat permasalahan yang terjadi di sekolah. Dengan demikian dapat menjadi solusi
bagi guru untu mengatasi permasalahan dalam pembelajaran dan perkembangan anak.

Kata kunci: perkembagan, bahasa, emosi, sosial, anak, SD

LANGUAGE, EMOTION, AND SOCIAL DEVELOPMENT OF


ELEMENTARY SCHOOL AGE CHILDREN

¹Mera Putri Dewi, ²Neviyarni, 3Irdamurni


1
meraputridewi14@gmail.com, 2neviyarni.suhaili911@gmail.com, 3irdamurni241161@gmail.com
Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

ABSTRACT
This study aims to determine the language, emotional and social development of
elementary school age children. The type of research used is literature study with a qualitative
research approach. Data collection techniques namely the documentation study conducted by
analyzing the contents of documents related to the problem under study. Data sources in this study
are books and journals that are relevant to the study. The findings in this study indicate that the
rapid development of children at elementary school age is the development of language, emotion,
and social. The development is not the same between one child with another. Many factors can
influence this development including family and school environment. With the study of this
development can be used as a reference for teachers to carry out learning in schools and to see
problems that occur in schools. Thus it can be a solution for teachers to overcome problems in
learning and child development.

Keywords: development, language, emotions, social, children, elementary school

1 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

PENDAHULUAN kemampuan anak dalam menggunakan


informasi dan komunikasi. Selain bahasa,
Anak adalah generasi yang akan
emosi anak juga sangat berperan penting
meneruskan kehidupan bangsa yang akan
terhadap perkembangan anak.
berlangsung secara terus menurus dan bersifat
alamiah. Pada generasi tersebut anak akan Emosi merupakan perasaan intens
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap yang ditunjukkan oleh seseorang atas suatu
pertumbahan dan perkembangannya masing- kejadian atau peristiwa (Latifa, 2017).
masing. Menurut (Yusuf & Samsu, 2006) Perkembangan emosi menjadi sebuah krisis
perkembangan pada hakikatnya merupakan dalam perkembangan anak. Dimana, emosi
suatu perubahan yang berkesinambungan dan merupakan faktor yang dominan dalam
progresif yang berasal dari dalam dalam diri mempengaruhi tingkah laku individu, dalam
anak dari ia mulai berada di dunia sampai hal ini termasuk pula perilaku belajar.
meninggal. Hurlock menyebutkan
American Academy of Pediatrics
perkembangan pada dasarnya adalah
menyatakan bahwa perkembangan emosi
serangkaian bentuk perubahan yang progresif
mengacu pada kemampuan anak untuk
yang terjadi sebagai akibat dari proses
memiliki pengetahuan dalam mengelola dan
kematangan dan pengalaman (Masganti, 2012).
mengekspresikan emosi dengan baik seperti
Perkembangan anak akan berlangsung ungkapan emosi positif maupun emosi negatif,
secara optimal jika berkembangnya sesuai anak mampu menjalin hubungan dengan anak-
dengan fase dan tugas perkembangannya anak lain dan orang dewasa. (Nurmalitasari,
masing-masing. Anak usia 6 sampai dengan 12 2015).
tahun dalam kategori usia Sekolah Dasar. Pada Perkembangan emosi sangat berkaitan
usia ini, anak mengalami perkembangan yang erat dengan perkembangan sosial anak. Jika
sangat pesat. Perkembangan anak juga anak telah dapat berhubungan dan memiliki
memiliki pola-pola tersendiri yang khas sesuai emosi postif dengan orang lain maka anak
dengan aspek perkembangan. Beberapa aspek akan lebih mudah untuk berinteraksi sosial
yang berkembang pesat pada usia SD yaitu dengan orang lain. Oleh karena itu
perkembangan bahasa, emosi, dan sosial anak. perkembangan emosi dan sosial sering disebut
sebagai perkembangan sosial-emosi.
Bahasa merupakan aspek penting bagi
Perkembangan sosial merupakan proses
kehidupan anak terutama pada era komunikasi
pencapaian kematangan dalam hubungan
global yang tentunya menggunakan bahasa
sosial dan pembelajaran agar dapat
sebagai media komunikasi (Silawati, 2016).
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang
Jika perkembangan bahasa anak mengalami
berlaku pada kelompok tradisi dan moral. Pada
gangguan maka akan berdampak pada
dasarnya, perkembangan sosial pada anak usia

2 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

SD ditandai dengan perluasan hubungan atau dan siap pakai. Data pustaka pada umumnya
interaksi pada kegiatan pembelajaran di kelas adalah data sekunder atau pendukung sehingga
maupun saat bermain di luar kelas. Selain peneliti mendapatkan data bukan dari data
dengan keluarga, anak juga mulai dapat orisinil atau tangan pertama di lapangan, tetapi
menjalin ikatan baru dengan teman sebaya diperoleh dari tangan kedua. Selain itu, kondisi
(Tusyana & Trengginas, 2019). dari data kepustakaan ini tidak dibatasi oleh
Mengingat pentingnya perkembangan ruang dan waktu (Zed, 2014).
bahasa, emosi, dan sosial maka perlu adanya Teknik pengumpulan data dalam
kajian mengenai hal tersebut. Dengan adanya penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu
kajian mengenai perkembangan bahasa, emosi, teknik pengumpulan data dengan cara
dan sosial dapat berguna untuk guru di menganalisi isi dokumen yang berkaitan
sekolah, karena dengan mengetahui dengan masalah yang diteliti. Menurut
perkembangan anak. Guru bisa menerapkan Gunawan, analisis dilakukan dengan cara
strategi, metode, maupun materi pembelajaran membandingkan dan memadukan dokumen-
yang sesuai dengan perkembangan anak. Oleh dokumen untuk membentuk suatu hasil kajian
karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam yang sistematis (Gunawan, 2013). Sumber
mengenai Perkembangan Bahasa, Emosi, dan data yang digunakan yaitu berupa buku dan
Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Penelitian ini jurnal yang terkait dengan topik yang dipilih.
mengkaji tentang perkembangan bahasa, Analisis data yang digunakan dalam
sosial, dan emosi anak usia Sekolah Dasar penelitian ini yaitu analisis konten (content
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana analysis), karena dalam penelitian ini akan
tahap-tahap dan teori perkembangan bahasa, menganalisis beberapa teori mengenai
sosial, dan emosi anak usia Sekolah Dasar. perkembangan bahasa, emosi, dan sosial anak
SD. Menurut Weber “analisis konten
merupakan suatu penelitian yang
METODE PENELITIAN
menggunakan sekumpulan prosedur untuk
Jenis penelitian yang digunakan dalam
mendapatkan kesimpulan yang sahih dari
penelitian ini adalah studi kepustakaan
sebuah buku atau dokumen”.
(Library Research) dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Studi kepustakaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan suatu studi yang digunakan untuk
Perkembangan Bahasa Anak SD
mengumpulkan informasi atau pengumpulan
data pustaka dengan cara menelaah, membaca, Bahasa merupakan sarana atau alat

dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. komunikasi yang berfungsi sebagai alat untuk

Ciri-ciri dari jenis penelitian ini adalah menyampaikan pesan dalam bentuk simbol-

peneliti langsung berhubungan dengan teks simbol yang telah disetuji bersama, kemudian

atau naskah, data kepustakaan bersifat tetap merangkainya sesuai urutan sehingga menjadi

3 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

kalimat yang bermakna dan sesuai dengan tata urutan dan susunan yang logis (Surna,
bahasa yang digunakan dalam masyarakat Nyoman & Pandeirot, D, 2014).
tersebut (Latifa, 2017).
Karakteristik Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa tidak dapat anak usia SD menurut Ormrod dalam (Surna,
dipisahkan dengan perkembangan fungsi otak. Nyoman & Pandeirot, D, 2014) adalah sebagai
Sebagaimana kita pahami bahwa otak manusia berikut:
memiliki fungsi yang paling fundamental
Usia 6-8 tahun, sekitar 50.000 kata
dalam struktur biologis manusia. Penelitian
sudah mulai dikuasai oleh anak, mulai
neurolinguistik menyatakan bahwa dalam otak
terbentuk kesadaran untuk menggunakan
terdapat dasar yang paling fundamental untuk
terminologi di dalam disiplin akademik yang
kemampuan berbahasa.
berbeda, kadang kala terdapat hambatan pada
Perkembangan bahasa pada usia SD anak ketika menggunakan kata penghubung
yaitu: pada usia early primary year (antara 6 seperti tetapi, kecuali, walaupun, hanya, jika,
sampai 6 tahun), bahasa yang digunakan anak dan lain-lain, mulai dapat memahami kalimat
sudah berkembang mendekati kesempurnaan. secara utuh yang mempunyai banyak
Terdapat penambahan kosakata pada anak, dan implikasi.
anak mulai mengerti bahwa kata-kata memiliki
Usia 6-8 tahun juga mulai
lebih dari satu arti. Papalia dan Olds (2001)
berkembangnya kemampuan melakukan
mengemukakan bahwa anak usia 6 tahun telah
interpretasi, mengetahui penggunaan kata
mampu menggunakan kata-kata sebanyak
kerja dan bentuknya, serta anak memahami
2600 kata dalam percakapan, anak sudah
jika terdapat adanya kata-kata sindiran atau
mengetahui lebih dari 20.000 kata. Dengan
arah pembelotan kata menjadi sindiran, anak
bantuan sekolah secara formal dan segala
sudah mulai dapat berkomunikasi dengan
sesuatu yang didengarnya, penguasaan kata-
panjang meski masih bersifat abstrak,
kata anak menjadi 80.000 kata ketika anak siap
berkembangnya pengetahuan tentang dasar-
memasuki sekolah menengah atas.
dasar bahasa dan hakikat bahasa secara
Pada usia late primary (7-8 tahun), signifikan, seperti kemampuan menganalisa
bahasa anak mengalami perkembangan yang dasar-dasar perkembangan bahasa yang
sangat pesat. Anak telah memahami tata menjadi pengetahuan terstruktur dalam
bahasa, sekalipun terkadang menemui kognitif.
kesulitan dan menunjukkan kesalahan tetapi
Pada usia 9-12 tahun, pembendaharaan
anak dapat memperbaikinnya. Anak telah
kata anak berkembang sekitar 80.000 kata,
mampu menjadi pendengar yang baik. Anak
anak sudah lancar dalam menggunakan kosa
mampu menyimak cerita yang didengarnya,
kata yang berhubungan dengan bidang
dan mampu mengungkapkan kembali dengan
akademik, seperti menggunakan kata-kata

4 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

dalam proses pembelajaran. Anak juga sudah Dalam berbahasa terdapat empat tugas
mampu mengelola kata menjadi kalimat, pokok yang seharusnya dikuasai dan
walaipun berupa sebuah intruksi. Anak juga dituntaskan oleh anak. Apabila tugas yang satu
telah menggunakan kata sambung sesuai sudah dapat dituntaskan oleh anak maka tugas
dengan penggunaan bahasa dan maksud yang lain akan bisa tertuntaskan juga. Tugas
kalimat, serta mulai berkembangnya tersebut adalah sebagai berikut.
kemampuan memahami bahasa lambang a. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami
seperti metafora, peribahasa, hiperbola, pantun, makna kata dan perkataan orang lain.
syair, dan sebagainya. b. Meningkatnya perbendaharaan kata. Kata-
kata yang dikuasai anak mulai berkembang
Dari paparan teori di atas dapat
ketika anak menginjak usia 2 tahun namun
diketahui bahwa perkembangan bahasa anak
perbendaharaan katanya masih lambat,
ini merupakan suatu yang fundamental yang
sedangkan pada usia pra-sekolah
berkaitan dengan perkembangan fungsi otak
pembendaharaan kata anak terus meningkat
anak, karena setiap bahasa yang diucapkan itu
dengan tempo yang cepat sampai anak
berasal dari pemikiran anak.
masuk sekolah.
Perkembangan bahasa pada anak
c. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat.
berlangsung sejak lahir sampai masa sekolah.
Kemampuan ini pada dasarnya mulai
Perkembangan bahasa yang paling
berkembang sebelum anak menginjak usia
berpengaruh yaitu pada usia Sekolah Dasar
dua tahun. Kalimat pertama yang
karena anak mulai mengenal dan mengetahui
diguanakan adalah kalimat tugal disertai
tentang bahasa dari lingkungan sekitar.
gerakan badan dengan cara menunjuk-
Perkembangan bahasa pada anak akan terus
nunjuk benda yang ia inginkan.
berkembang sejalan dengan tahap-tahap
d. Ucapan.kata-kata yang anak ucapkan
perkembangan anak. Para ahli telah
merupakan imitasi dari ucapan orang yang
menyebutkan bahwa anak usia SD ini
sering ia dengarkan.
menguasai sekitar 50.000 kata sampai dengan
Menurut (Andriana, 2008) ada dua tipe
80.000 kata. Namun kata-kata yang dikuasai
dalam perkembangan bahasa anak yaitu
tergantung dengan bahasa yang didapatkan di
sebagai berikut.
lingkungannya baik lingkungan rumah,
sekolah, dan sekitarnya. Penguasaan bahasa a. Egocentric Speech, yaitu anak dapat
pada usia SD ini berlangsung secara lebih berbicara dengan dirinya sendiri seperti
cepat karena pada masa ini perkembangan monolog hal ini berfungsi untuk
fungsi otak anak sudah berkembang dengan meningkatkan pengetahuan berpikirnya hal
pesat sehingga anak akan lebih mudah ini biasanya terjadi pada anak berusia 2 -3
memerolehan bahasa. tahun.

5 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

b. Socialized Speech, terjadi apabila terjadi Chomsky (1972, 1976) adalah bapak dari
interaksi anatara anak dengan teman teori nativisme yang mengemukakan bahwa
sebayanya atau dengan lingkungannya. kemahiran anak dalam menguasai bahasa
Pada tipe ini, ada lima bentuk bersifat genetik, yang merupakan
perkembangan bahasa anak yaitu: (a) seperangkat proses keterampilan berbahasa
adapted information, saling bertukar yang memungkinkan anak memahami dan
gagasan atau informasi, (b) critism, menggunakan urutan berbahasa secara
berkaitan dengan penilaian anak terhadap benar.
perkataan dan tingkah laku orang lain, (c)
d. Teori sosial kultural, perkembangan bahasa
command (perintah), request (permintaan)
menurut teori yang dikembangkan oleh
dan threat (ancaman), (d) questions
Vygotsky bahwa lingkungan sosial sangat
(pertanyaan), dan (e) answers (jawaban).
mempengaruhi perkembangan bahasa,
Fungsi dari ‘socialized speech’ ini untuk
Artinya internalisasi nilai budaya akan
menumbuh kembangkan kemampuan anak
memberi makna tertentu pada anak dalam
dalam menyesuaikan dirinya dalam
mengembangkan pengetahuannya dan
kehidupan sosialnya (social adjustment).
kemampuan berbicaranya.
Para psikolog telah lama melakukan
Dilihat dari teori perkembangan
penelitian tentang perkembangan bahasa
bahasa anak, ada beberapa teori perkembangan
manusia. Menurut (Surna, Nyoman &
bahasa dapat diketahui bahwa pada dasarnya
Pandeirot, D, 2014) dari proses penelitian,
perkembangan bahasa ini diperoleh dari
teori perkembangan bahasa dapat
lingkungan anak. Bahasa yang digunakan anak
dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai
merupakan imitasi dari bahasa orang dewasa.
berikut.
Lingkungan sosial anak juga sangat
a. Teori behaviorisme, perkembangan bahasa berpengaruh karena anak akan mengikuti
anak yang memperoleh kemampuan perkembangan bahasa dan menyesuaikan
berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor bahasa yang digunakan lingkungan anak.
penguatan dengan bentuk demontrasi suara
Bahasa yang digunakan pada anak
atau ucapan.
akan berdampak pada kognitif anak. Anak
b. Teori sosial kognitif, perkembangan bahasa yang sering berbicara atau menggunakan
anak ditentukan oleh peniruan atau imitasi bahasa akan lebih cerdas dibandingkan dengan
terhadap orang dewasa berbicara. anak yang pendiam. Hal ini dikarenakan anak
yang sering berbicara memiliki IQ yang lebih
c. Teori nativisme, secara genetik anak
tinggi dari anak yang pendiam. Anak yang
memiliki kemampuan untuk memahami
aktif dalam berbahasa cederung lebih cerdas
dan mengucapkan bahasa ujar dan hal
dan percaya diri. Namun, tidak semua seperti
tersebut berlangsung sangat cepat. Noam
itu, tetapi berdasarkan pengamatan di Sekolah

6 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

Dasar. Anak yang pintar dan cerdas akan lebih sekaku saat di usia kanak-kanak awal.
aktif dan percaya diri dalam berbicara. Begitu Anak sudah mengetahui bahwa adanya
sebaliknya anak yang kurang cerdas akan perubahan pada nilai-nilai, norma-norma
cendrung pemalu dan pendiam. dan prilaku serta anak. Perikaku anak juga
semakin beragam.
Perkembangan Emosi Anak SD
Ciri-ciri emosi pada anak menurut
Menurut (Suriadi & Yuliani, 2006)
(Izzaty, 2008) adalah sebagai berikut.
usia sekolah dasar adalah anak yang berusia
a. Emosi yang terjadi pada anak biasanya
sekitar 6-12 tahun, yang mana pada masa usia
relatif relatif lebih singkat (sebentar) dan
sekolah tersebut memiliki perkembangan
mudah berubah. Hal ini dikarenakan
emosi yang berbeda yaitu sebagai berikut :
emosi pada anak biasanya diungkapkan
a. Anak usia 5-6 sudah mengenal dan
dalam bentuk tindakan, berbeda dengan
mengetahui aturan yang berlaku. Anak
orang dewasa yang emosinya relatif lebih
sudah mengetahui konsep adil dan
lama. Emosi yang sering dimunculkan
rahasia. Ini merupakan bentuk
oleh anak seperti kesedihan, kemurungan,
keterampilan pada anak untuk dapat
kebahagiaan, humor, dan lain sebagainya.
menyembukan informasi.
b. Emosi pada anak relatif lebih kuat dan
b. Pada usia 7-8 tahun anak sudah mengerti
hebat. Hal ini terihat ketika anak sedang
akan rasa malu dan bangga terhadap
sedih, marah dan takut. Anak terlihat
sesuatu. Anak dapat mengungkapkan
marah sekali ketika terdapat hal yang
emosi yang dirasakannya. Semakin
tidak disukainya, dan anak akan menangis
bertambah usia anak semakin anak dapat
jika ada sesuatu yang membuatnya sedih,
memahami perasaan orang lain.
dan anak akan tertawa terbahak-bahak
c. Pada usia 9-10 tahun anak sudah dapat
ketika ada sesuatu yang membuatnya lucu
menyembunyikan dan mengungkapkan
namun emosi tersebut akan cepat hilang.
emosinya dan sudah dapat merespon
Namun berbeda dengan orang dewasa
emosi orang lain. Anak juga bisa
yang tidak terlalu menampakkan emosi
mengontrol emosi negatifnya. Anak
tersebut.
mengetahui apa saja yang membuat
c. Emosi anak mudah berubah. Hal ini
dirinya merasa sedih, takut dan marah
terlihat ketika kita menjumpai anak yang
sehingga anak mampu beradaptasi dengan
sedang menangis, ia akan menangis
emosinya
dengan tersedu-sedu namun emosi
d. Ada pada usia 11-12 tahun, anak sudah
tersebut hanya sebentar dia akan tertawa
mengetahui tentang baik buruk, nilai-
kembali ketika ada sesuatu yang lucu.
nilai, dan norma-norma yang berlaku
d. Emosi anak nampak berulang-ulang. Hal
pada masyarakat serta adanya
ini timbul karena anak dalam proses
perkembangan yang meningkat tidak
perkembangan kearah kedewasaan. Ia

7 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

harus mengadakan penyesuaian terhadap kehendaki itu dapat dipenuhi oleh orang
situasi di luar, dan hal ini dilakukan tuanya atau tidak yang penting ia
secara berulang-ulang menginginkannya.
e. Respon emosi pada anak berbeda-beda. Perkembangan emosi anak berkaitan
Pengamatan membuktikan bahwa pada dengan reaksi anak terhadap berbagai perasaan
waktu bayi lahir, pola responnya relatif berbeda yang mereka alami. Perkembangan
sama. Namun, secara perlahan-lahan emosi ini nantinya akan berpengaruh terhadap
berubah, pengalaman belajar dari bagaimana sikap dan cara anak dalam
lingkungannya membuat perbedaan mengambil keputusan dan bagaimana cara
tingkah laku sebagai bentuk variasi emosi anak menikmati kehidupannya.
pada anak.
Perkembangan emosi anak akan sejalan
f. Emosi anak dapat dilihat atau diketahui
dengan tahap-tahap perkembangan anak
dari tingkah laku yang ditunjukkan anak.
terutama pada masa SD yang
Meskipun kadang kala anak tidak
perkembangannya akan semakin kompleks
menunjuukkan emosinya secara langsung,
tergantung dengan pengalaman apa yang telah
namun emosi itu dapat diketahui dari
di dapatkannya. Perkembangan emosi anak
tingkah lakunya, seperti menangis,
juga akan berpengaruh terhadap mental anak
melamun, menghisap jari, gelisah, dan
sehingga perkembangan anak dangat perlu
lain sebagainya.
diperhatikan agar tidak ada pengaruh negatif
g. Adanya perubahan emosi dalam
yang akan berdampak pada mental anak.
kekuatannya. Seperti kita menjumpai ada
anak yang memiliki emosi itu yang begitu Perkembangan Sosial Anak SD
kuat, kemudian berkurang. Emosi yang
Perkembangan sosial pada anak
pada mulanya lemah menjadi lebih kuat.
ditandai dengan proses pencapaian
seperti: seorang anak menunjukkan rasa
kematangan dalam kehidupan sosialnya,
malu-malu ketika berjumpa orang asing
bagaimana dia menyesuaikan diri dengan
atau berda ditempat orang lain. Kemudian
lingkungannya, berinteraksi dengan
ketika ia merasa sudah merasa akrab dan
lingkungannya dan mengikuti aturan yang
dekat dia tidak akan menunjukkan rasa
terdapat pada lingkunag sosialnya (Latifa,
malu-malunya lagi.
2017).
h. Adanya perubahan-perubahan bentuk
Perkembangan sosial digambarkan
ungkapan emosional anak. Anak-anak
sebagai kesempatan individu untuk
akan menunjukkan keinginan yang begitu
mengembangkan kemampuannya melakukan
kuat pada apa yang ia hendakki. Ia tidak
interaksi dan hidup berdampingan dengan
memperhitungkan apakah hal itu baik
sesama dan rentang waktu tertentu.
atau buruk untuk dirinya, juga tidak
mempertimbangkan bahwa yang ia

8 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

Perkembangan sosial berarti teman sebaya (peer group) atau teman sekelas,
perubahan perilaku untuk menyesuaikan diri sehingga ruang gerak hubungan sosialnya
dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial itu telah bertambah luas. Pada masa ini, anak
berbeda-beda tergantung pada lingkungan mulai dapat menyesuaikan diri dengan
dimana anak berkembang dan tergantung pada lingkungan sekitar, (egosentris) pada sikap
budaya dan norma yang berlaku di masyarakat, yang kooperatif (bekerjasama) atau
serta tergantung pada usia dan tugas mementingkan kepentingan orang lain
perkembangannya. (Tusyana & Trengginas, 2019).

Sosialisasi merupakan bentuk Dalam perkembangan sosial anak,


pembelajaran sikap dan tingkah laku serta anak dapat memahami dan memikirkan orang
perilaku yang sesuai dengan tututan sosial lain. Pemikirannya terwujud dalam refleksi
untuk dapat menyesuaikan dengan kehidupan diri, yang sering mengarah kepenilaian diri
sosialnya sehingga mampu beradaptasi dengan dan kritik dari hasil pergaulannya dengan
masyarakat sekitar. Proses sosialisasi orang lain. Anak akan memunculkan prilaku
dilakukan dengan pembentukkan perilaku dan sikapnya berdasarkan hasil pemikirannya.
dengan memainkan peran sosial yang dapat Anak juga mampu menyembunyikan dan
diterima masyarakat, serta mengembangkan merahasiakan apa yang dipikirkannya dan
sikap sosial sehingga dapat menyesuaikan diri tidak menyatakannya dalam bentuk tindakan.
untuk diterima di masyarakat.
Perkembangan sosial anak akan
Kemampuan anak dalam bersosialisasi berpengaruh terhadap bagaimana anak
dapat dipengaruhi oleh beberapa kesempatan, berinteraksi dengan lingkungan anak dan apa
waktu dan motivasi untuk bersosialisasi, yang bisa dia peroleh dari interaksi tersebut.
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain Jika anak berinteraksi dengan lingkungan yang
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, negatif maka anak perilaku anak akan bisa
serta metode belajar efektif serta bimbingan menjadi hal negatif pula terutama pada anak
bersosialisasi. usia Sekolah Dasar yang perkembangan
sosialnya berkembang dengan pesat. Sehingga
Perkembangan sosial juga dapat
perlu adanya perhatian dan pengawasan yang
diartikan sebagai pencapaian kematangan
dilakukan orang tua dan guru agar anak tidak
dalam hubungan sosial kegiatan pembelajaran
terpengaruh pada kehidupan sosial yang
untuk mengikuti dan menyesuai diri dengan
negatif.
norma-norma dan aturan yang berlaku dalam
masyarakat. Perkembangan sosial pada anak-
anak SD ditunjukkan adanya perubahan dalam SIMPULAN
bentuk tingkah laku dan perluasan hubungan
Setiap anak memiliki tugas dan tahap
dengan teman sebaya, selain dengan keluarga
perkembangan yang berbeda-beda pula sesuai
anak juga mulai menjalin hubungan dengan

9 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

dengan aspek-aspek perkembangannya. Perkembangan tersebut juga harus disesuaikan


Beberapa aspek perkembangan yang dengan tahap perkembangan anak. Orang tua
berkembang pesat pada usia Sekolah Dasar dan guru mesti berperan dengan maksimal
adalah perkembangan bahasa, emosi, dan untuk perkembangan anak. Sehingga anak
sosial anak. Bahasa merupakan media dapat beekembangan dengan efetif dan tidak
komunikasi yang digunakan untuk terpengaruh oleh hal-hal yang negatif yang dan
menyampaikan pesan (pendapat dan perasaan) mempengaruhi perkembangan anak.
dengan menggunakan simbol-simbol yang Dengan adanya kajian mengenai
telah disetujui bersama, kemudian kata perkembangan ini dapat dijadikan acuan bagi
dirangkai berdasarkan urutan membentuk guru untuk melaksanakan pembelajaran di
kalimat yang bermakna, dan mengikuti aturan sekolah dan untuk melihat permasalah yang
atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu terjadi di sekolah. Dengan demikian dapat
komunitas atau masyarakat. menjadi solusi bagi guru untu mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran dan
Perkembangan emosi juga sangat
perkembangan anak.
penting dalam perkembangan anak dimana
emosi merupakan faktor sangat menonjol yang
DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi tingkah laku individu, dalam
Andriana, I. (2008). Memahami Pola
hal ini termasuk pula perilaku belajar.
Perkembangan Bahasa Anak Dalam
Perkembangan emosi ini akan sejalan dengan Konteks Pendidikan. STAIN Pamekasan,
3(1), 106–120. Retrieved from
perkembangan sosial anak dimana
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=
perkembangan sosial disebut sebagai browse&mod=viewarticle&article=2676
46
pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial dan proses belajar untuk menyesuaikan Izzaty, R. E. (2008). Perkembangan Anak Usia
7 – 12 Tahun. Jurnal Pendidikan, 1–11.
diri dengan norma-norma kelompok tradisi
dan moral. Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada
Anak Sekolah Dasar : Masalah dan
Perkembangan bahasa, emosi, dan sosial Perkembangannya. Journal of
Multidisciplinary Studies, 1(2), 185–196.
anak pada umumnya diperngaruhi oleh
lingkungan anak baik lingkungan rumah, Masganti. (2012). Perkembangan Peserta
sekolah, dan teman sebaya. Anak yang mampu Didik. Medan: Perdana Publishing.

berinteraksi dengan cepat akan memperoleh Nurmalitasari, F. (2015). Perkembangan Sosial


perkembangan bahasa, emosi, dan sosial yang Emosi pada Anak Usia Prasekolah.
Buletin Psikologi, 23(2), 103.
cepat pula, karena anak akan banyak https://doi.org/10.22146/bpsi.10567
menghabiskan waktu dengan berinteraksi
Silawati, E. (2016). Simulasi Guru Pada
dengan orang lain. Pembelajaran Anak Usia Dini. Ilmu
Pendidikandikan.
Oleh karena itu, perkembangan bahasa,
emosi, dan sosial harus sangat diperhatikan. Suriadi, & Yuliani, rita. (2006). Asuhan

10 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 27 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 15 Januari 2020 e-ISSN: 2685-211X

Keperawatan Pada Anak. Jakarta:


Sangung Setia.

Surna, Nyoman, I., & Pandeirot, D, O. (2014).


Psikologi Pendidikan 1 (A. Maulana, ed.).
Jakarta: Erlangga.

Tusyana, E., & Trengginas, R. (2019). Analisis


Perkembangan Sosial-Emosional Anak.
Jurnal Iventa, 3(1), 18–26.

Yusuf, & Samsu. (2006). Pengertian Dan


Ciri-Ciri Perkembangan. 30(3), 243–250.

Zed, M. (2014). Metode Penelitian


Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

11 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai