Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM DAN PENGEMBANGA BAHAN AJAR


(kurikulum merdeka belajar dan p5)
Dosen pengampu: Dra. Siti Rohana Hariana Intiana,M.Pd

Di susun oleh :
Eli Selfiana Agusnia
E1C021228
3F

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
LATAR BELAKANG
A. Pengertian Merdeka Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata merdeka dapat diartikan sebagi bebas dari
penghambaan, penjajahan atau dapat maknai dengan berdiri sendiri. Dalam Bahasa arab kata
merdeka lazim dengan penyebutan hurriyah yang artinya bebas dari segala bentuk pengikatan
diri terhadap apapun atau istiqla. Dalam konteks ini merdeka sama saja dengan keleluasaan
untuk berfikir secara bebas dan menentukan nasibnyasendiri. Sedangkan belajar merupakan
perubahan perilaku yang relative permanen didalam berperilaku, berkehidupan yang di dapatkan
sebagai hasil dari pengamatan atau Latihan.
Menurut Moh. Surya belajar merupakan sebuah usaha yang di upayakan untuk perubahan setiap
individu untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan yang didapatkan dari proses
pengalaman serta respon dari interaksi terhadap lingkungankepada setiap individu. Sedangkan
pandangan dari (Sanjaya:2010) kata belajar memiliki makna harfiah yang mengedapkan
perubahan proses mentalyang di akibatkan dari rangsangan interaksi lingkungan. Secara umum
telah dikemukakan bahwa belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui
pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakterisitik
seseorang sejak lahir.maka dari itu merdeka belajar merupakan kebebasan dalam menentukan
cara berperilaku, berproses,berfikir, berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu
dengan menentukan nasib dirinya sendiri.
B. Konsep Merdeka Belajar
Jika membicarakan tentang konsep dari merdeka belajar, tentu ada beberapa relevansi terhadap
teori belajar kontruktivisme. Di dalam pandangannya anak bisa mengintruksikan pengetahuan
yang didapat sebagai hasil interaksi yang di dapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman dari
objek yang anak dapati. Dalam proses kontruksivisme pembelajaran anak lebih cenderung
memiliki titik focus terhadap keaktifan setiap individu dalam membentuk pengetahuan. Anak
didik di harapkan memiliki motivasi belajat sesuai apa yang ia inginkan tanpa adanya tekanan
dari pihak manapun. Merdeka belajar memiliki ciri khas dalam proses pembelajaran yang kritis,
kreatif, inovatif, transformative,relevan efektif,dan efisien. Dalam hal ini Menteri Pendidikan
dan kebudayaan di Indonesia menyuguhkan konsep tersebut dalam dunia Pendidikan di
Indonesia. Menitik beratkan pada merdeka belajar dan guru penggerak. Yang artinya anak didik
memiliki kebebasan untuk memperoleh Pendidikan dan guru menjadi penggerak (motor) guna
tercapainya proses medeka belajar. Proses belajar yang di jalani dengan cara menyenangkan
memungkinkan siswa mampu mengingat materi lebih banyak dan lebih lama, dengan kata lain
tingkat retensinya lebih kuat. Dalam pandangan ki hajar dewantara di atas, merdeka belajar pada
gilirannya menghasilkan kreativitas yang merupakan elemen penting bagi sebuah kemajuan. Hal
ini guru menjadi fasilitator didalam proses pembelajaran.kemendikbud menekankan bahwa
gebrakan merdeka belajar di cirikan dengan di mulainya di kembalikannya USBN kepihak
sekolah, dihapuskannya UN, kemuian digantikan dengan proses asesmen kompetensi minuman
dan survei karakter. Dalam hal ini kemendikbud berkeinginan agar tidak adanya tekanan nilai
terhadap anak didik sehingga anak didik tidak terpaku dengan nilai angka. Dan yang terakhir,
membentuk karakter anak didik yang berkompeten, unggul dalam sumber daya manusia serta
memiliki budi pekerti yang luhur.
C. Esensi merdeka Belajar
Menggali potensi bear seorang guru di sekolah dan apakah murid betah untuk berinovasi dan
meningkatkan system pembelajaran secara mandiri bukan hanya melalui birokrasi
Pendidikan.tetapi benar-benar inovasi Pendidikan, keberagaman Pendidikan pembelajaran
dengan dukungan teknologi, sehingga setiap anak didik maunya berpikir kritis, inovatif, kreatif,
transformative guna menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten.
PEMBAHASAN
A. Konsep Merdeka Belajar
Dalam beberapa decade ini, Menteri Pendidikan dan juga kebudayaan Indonesia telah
merancang konsep merdeka belajar. Sebelum kita memasuki konsepnya, kita akan
membahas tentang apa maksud dari merdeka belajar. Merdeka belajar ialah salah satu
inovasi dari Menteri Pendidikan dan otonominya, dan merdeka dari birokratisasi, dimana
pengajar dapat kebebasan dari birokrasi yang rumit serta peserta didik yang diberikan
kebebasan untuk dapat memilih bidang yang mereka sukai (KEMENDIKBUD,2020.)

Lahirnya program merdeka belajar ini karena adanya banyak keluhan di system
Pendidikan, yang dimana salah satu keluhannya adalah soal banyaknya peserta didik
yang ditarget dengan nilai-nilai tertentu. Diharapkan dengan adanya program merdeka
belajar ini peserta didik dan guru dapat dengan bebas dan dalam berinovasi dalam belajar.
Merdeka belajar merupakan kemerdekaan dalam berfikir, kemerdekaan berfikir ini wajib
ada di guru terlebih dahulu. Peserta didik tidak akan merdeka kecuali gurunya sudah
merdeka terlebih dahulu.

Pandangan kemerdekaan itu sendiri, tidak hanya sekedar kepatuhan atau perlawanan.
Kemerdekaan merupakan hal yang harus diperjuangkan, bukan diberikan.fakta yang
sangat menyedihkan dari pengembangan guru adalah titik dimana guru sering sekali
merasa disalahkan. Bukan di dengarkan, memang dalam semua kondisi, guru merupakan
kunci dalam Pendidikan. Semua beban diberikan kepada guru sekolah yang mereka
memiliki harapan akan berubah kelak.

Mengatakan guru merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa, itu berarti mengalihkan
tanggung jawab dan menjebak guru untuk gagal. Memang guru itu sangat berperan
penting dalam dunia Pendidikan, namun tuntutan akan peran besarnya itu tidak akan
terpenuhi saat guru tidak memiliki sesuatu yang asasi, yaitu berupa kemerdekaan . adanya
kemerdekaan untuk guru dalam jangka panjang akan berperan sentral berfungsi
menumbuhkan kemerdekaan belajar murid dan mensukseskan cita-cita demokrasi negeri
ini. (Iwinsah, 2020)
Berikut ini merupakan beberapa konsep yang akan ditawarkan program merdeka belajar :
1. Beragam tempat dan waktu
Dalam menjalankan proses belajar tidak hanya dibatasi di ruang kelas namun
jugabdiluar kelas. Yang dimana di ruang kelas itu dapat memberikan suasana lebih
baik dalam menerima pelajaran.
2. Free Choice
Peserta didik dapat mempraktekan cara belajar sesuai dengan yang ia rasa paling
nyaman. Sehingga di harapkan peserta didik dapat terus mengasah kemampuannya.
3. Personalized Larning
Guru dapat menyesuaikan dengan peserta didik dalam memehami
materi,memevahkan jawaban sesuai dengan kemampuan peserta didik. Ini ibarat
bermain game. Dimana bila dia mampu untuk memecahkan suatu tantangan makai a
akan cepat naik level jadi bukan lagi memakai system pukul rata kemampuan peserta
didik.
4. Berbasis proyek
Peserta didik diajak untuk dapat menerapkan keterampilan yang ia sudah pelajari di
berbagai situasi. Pengalaman ini akan sangat terasa untuk kelak di terapkan dalam
kehidupannya sehari-hari.
5. Pengalaman lapangan
Match and link ada dunia pekerjaan itu sangatlah penting. Pada saat materi yang
telah diberikan kepada peserta didik tidak ada kaitannya dengan dunia kerja. Maka
adanya pengalaman lapangan dapat membantu peserta didik untuk dapat lebuh efisien
dalam dunia pekerjaan.
6. Interpretasi data
Peserta didik akan mendapatkan banyak sekali informasi. Diharapkan dengan
banyaknya informasi yang masuk dapat menyelesaikan masalah kebutuhan, dapat
digunakan untuk menganalisa permasalahan dll.

B. Empat pokok kebijakn merdeka belajar


Dalam konsep merdeka belajar memiliki empat program pokok kebijakan Pendidikan
yang dijadikan titik focus pada peningkatan kualits sumber daya manusia, “pogram
merdeka belajar” terdapat 4 kebijakan yang meliputi:
1. Proses penilaian USBN komprehensif yaitu penyelenggaraan USBN (ujian sekolah
berbasis nasional ) akan di lakukan dengan ujian yang di selenggarakan oleh sekolah,
dalam proses penilaian. Pihak sekolah dapat melakukan ujian secara tertulis maupun
lisan, atau bisa menggunakan pembuatan karya tulis maupun pengumpulan
portofolio. Sehingga pihak sekolah mampu Menyusun dan memiliki wewenang sesuai
kebijakan yang tentunya mendukung proses pengetahuan anak.
2. Ujian nasional (UN) akan di ubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei
karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan Bahasa (literasi),
kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan
Pendidikan karakter. Proses ujianpun akan dilaksaanakan pada tengah jenjang
Pendidikan misalnya pada kelas 4 SD, 8 SMP, 10 SMA, hal ini akan menjadi bahan
evaluasi pembelajaran pada jenjang Pendidikan yang akan dilaksanakan guru atau
pendidik.
3. Penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), dalam
proses,penyusunan RPP kemendikbud memangkas beberapa komponen. Dalam
kebijakan ini guru secara bebas dapat melihat, membuat, menggunakan,dan
mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan
pembelajaran, kegiatan,pembelajaran,dan asesmen.
4. Penerimaan peserta didik baru (PPDB), terjadi perubahan komposisi PPDB jalur
zonasi dapat menerima siswa minimal 50%, jalur afirmasi minimal 15% dan jalur
perpindahan maksimal 5%. Kemudian pada jalur prestasi atau sisa 0-30% lainnya
disesuaikan dengan kondisi daerah kota masing-masing. Setiap daerah memiliki
otonomi kebijakan untuk menentukan komposisi akhir dari zonasi sehingga
pemerataan serta mutu kualitas anak didik dan guru seimbang.
C. Tujuan Merdeka Belajar
Dengan adanya kebijakan baru dari kementrian Pendidikan dan kebudayaan atau
(KEMENDIKBUD) tentang konsep merdeka belajar pastilah memiliki tujuan untuk
menciptakan link and match atau yang menghubungkan dunia belajar dan dunia
kerja.kebijakan merdeka belajar juga bertujuan untuk mewujudkan kualitas atau mutu
Pendidikan yang berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui dengan merdeka belajar, peserta
didik mempunyai keleluasaan dalam belajar bukan hanya di dalam satu segmen karena
menurut Namdie Makarime, anak adalah multi kecerdasan, setiap anak pasti mempunyai
kecerdasan sesuai minat di bidangnya masing-masing. Maka mereka di beri kebebasan
dalam seni belajarnya dengan kecerdasan miliknya sendiri dan sesuai dengan potensinya.
Tidak boleh di atur dengan hanya satu kecerdasan saja. Belajar juga dengan secara
menyeluruh dan holistic, dan menciptakan suasana belajar menyenangkan dari segi
manapun, dan peserta didik sebagai pusat learning, dan sebagai subjek belajar dan
dimensi utama, dan guru menyesuaikan tujuannya capaian belajar peserta didik dan
menyiapkan konsep yang cocok dan relevan dengan tujuan yang ingin di capai, dengan
merdeka belajar tidak menyiksa pihak pendidik, peserta didik dan orang tua.

Dengan ini merdeka belajar bertujuan membebaskan peserta didik dari sebuah system
kejar target nilai, penerapan belajar dengan cara menyenangkan, dan belajarnya bukan
hanya untuk mengejar kelulusan, atau untuk mendapat nilai tertinggi belajar juga bisa
dilaksanakan di luar kelas. Bukan Cuma didalam kelas tetapi, peserta didik di harapkan
dapat berdiskusi dengan guru, outing class, dan belajar banyak hal seperti belajar berani
bertanya, berfikir cerdik dalam bergaul, dan mandiri. Penerapkan kebijakan sendiri jadi
nilai tidak tergantung dari nilai tertulis seperti sebelumnya tetapi tugas bisa di ambil dari
tugas harian individua tau kelompok, tugas yang di berikan bisa berupa karya tulis, atau
portofolio dan lain-lain. Seperti yang telah dipaparkan konsep merdeka belajar oleh
kementrian Pendidikan ada penerapan UN (Ujian Nasional) yang di tiadakan yang
berubah menjadi Asesment Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, jadi biasanya
penguasaan penyerapan belajar peserta didik di uji dan dilaksanakan di akhir jenjang
sekolah dengan menguji mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan yang lain-
lain.kali ini ujian nasional di ganti dengan pemetaan literasi dan numerasi yang tidak
sama dengan Bahasa Indonesia dan matematika tetapi juga mencakup IPA, IPS dan
semacamnya.yang di harapkan peserta didik mampu memahami konsep berhitung di
dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat karakter dan aplikasi pembelajaran yang
nantinya akan dilaksanakan di tengah jenjang sekolah . selanjutnya yaitu survei karakter
yang berbeda dengan tes, biasanya pemerintah dinilai hanya memiliki data kognitif dari
peserta didik, tetapi tidak mengetahui kondisi ekosistem di sekolah sebenarnya.kemudian
nantinya peserta didik diberikan sejumlah pertanyaan, misalnya survei implementasi
gotong royong di sekolah, lalu apakah ada bullying yang terjadi, apakah level
toleransinya sehat dan baik di sekolah dan apakah peserta didik sudah menerqapkan asas
Pancasila dalam hidup peserta didik, jadi peserta didik bukan hanya belajar mata
pelajaran tetapi juga menghormati satu dengan yang lain. Saling tolong menolong
sehingga peserta didik benar-benar bisa mersakan dan bisa diimplemantasikan, dan
kemudian survey karakter ini di harapkan dan di gunakan sebagai tolak ukur atau
panduan sebagai feed back sekolah dan pemerintah sebagai perbaikan dan perubahan
kebijakan Pendidikan di masa mendatang (Rosyidi, 2020)
D. Kelebihan dan kekurangan merdeka belajar
Kelebihannya:
 Anak didik bebas berekspresi
 Anak didik tidak di tuntut sama
 Rpp 1 lembar
Kekurangannya:
 Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
 Kurangnya guru yang merdeka
 Kurangnya referensi
E. Implikasi Merdeka Belajar
Implikasi utama dari merdeka belajar lebih ditekankan kepada murid agar mengajak
murid lebih aktif dan berperan besar dalam perkembangan pendidikannya, sekolah dan
guru hanyalah sebagai fasilitator yang menunjanng kegiatan belajar murid berjalan lancar
tanpa ada hambatan:
 Memperbaiki kerangka standar komtensi guru
Perlunya pengembangan standar professional guru dan kepala sekolah yang
berbasis kompetensi dengan pendekatan pengembangan pendidikan kedepannya
yang lebih jelas dan pasti,dan kompetensi guru harus lebih dinamis.
 Memperbaiki kurikulum PPG
Memperbaiki kurikulum PPG dimulai dengan memperbaiki metode supervise
klinis agar berjalan dengan baik, adanya penyuluhan kepada guru pamong dan
dosen pembimbing agar lebih focus kepada murid dan harus lebih memfokuskan
“how to facilitate student”.
 Memperbaiki system sertifikasi guru
Mengalokasikan dana sertifikasi guru untuk pengembangan belajar mengajar
murid dengan efektif, harus ada evaluasi dalam waktu berkala untuk
memaksimalkan sertifikasi guru.
 Memvisikan Pendidikan guru berkelas dunia
Menjadikan inspirasi dalam semua guru menuju visi world class yang
menghasilkan generasi kelas dunia.
 Mengkaji kajian literatur model kompetensi
Mengkaji kajian literatur model kompetensi maju dengan mengambil hal-hal
yang terbaik yang kemudian menjadi bagian perumusan model kompetensi guru.
(iwan,2020)
F. P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
P5 merupakan singkatan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila. P5 kurikulum
merdeka ialah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang di
susun berdasarkan standar kompetensi lulusan.pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel,dari segi muatan, kegiatan, dan waktu
pelaksanaan. Bahkan pihak pemerintah pun sudah menerbitkan buku panduan p5
kurikulum merdeka ini agar bisa memberi inspirasi dalam merancang dan menyusun
projek dan penguatan profil pelajar Pancasila.

Panduan pengembangan p5 ini memuat penyiapan antara lain :


1. ekosistem sekolah,
2. desain,
3. pengelolaan,
4. pengolahan asesmen dan melaporkan hasil,
5. serta evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila.
G. Manfaat P5
Manfaat dari p5 dalam kurikulum merdeka bagi guru dan siswa yaitu :
1. memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
2. Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
3. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran

Sedangkan manfaat p5 kurikulum merdeka bagi satuan Pendidikan yaitu :


1. Menjadikan satuan Pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka utnuk
partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
2. Menjadikan satuan Pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi
kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merdeka belajar merupakan kebebasan didalam menentukan cara
berperilaku, berprose, berfikir, berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu denganm
enentukan nasib dirinya sendiri.
 Konsep Merdeka Belajar
1. Beragam tempat dan waktu
2. Free choice
3. Personalized learning
4. Berbasis proyek
5. Pengalaman lapangan
6. Interpretasi data

 Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar1.


1. Penilaian USBN komprehensif
2. UN 2020 jadi UN terakhir
3. Penyederhanaan RPP
4. Zonasi lebih fleksibel
 Tujuam Merdeka Belajarmenciptakan link and match atau yang menghubungkan
dunia belajar dan dunia kerja.Kebijakan Merdeka Belajar juga
bertujuan untuk mewujudkan kualitas atau mutu pendidikan yang berkelanjutan.

 Kelebihan dan Kekurangan Merdeka BelajarKelebihannya:


1. Anak Didik Bebas Berekspresi
2. Anak Didik Tidak Dituntut Sama
3. Rpp 1 lembar
 Kekurangannya:
1. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
2. Kurangnya guru yang merdeka
3. Kurangnya referensi
 Implikasi merdeka belajar
Ada beberapa kerangka Pendidikan yang harus diperbaiki agar terciptanya
merdeka belajar yaitu:
1. Memperbaiki kerangka standar kompetensi guru
2. Memperbaiki kurikulum PPG
3. Memperbaiki system sertifikasi guru
4. Memvisikan Pendidikan guru berkelas
5. Mengkaji kajian literatur model kompetensi

Anda mungkin juga menyukai