Kondensor
3 2
Katup
Ekspansi Kompresor
4 Evaporator 1
Siklus kompresi Uap Standar
2
T P
3 3 2
4 1
4 1
s
h
1.1 Kompresor
Merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan tekanan kerja fluida.
Kompresor menghisap refrigran (dalam fase gas) dari evaporator pada suhu dan
tekanan rendah, lalu mengkompresikan gas tersebut sehingga tekanan dan
temperaturnya menjadi tinggi.
1.2 Kondensor
Merupakan alat penukar kalor yang berfungsi mengembunkan uap refrigran
yang bertekanan dan temperatur tinggi.
1.4 Evaporator
Merupakan alat penukar kalor yang berfungsi untuk menyerap kalor ,
sehingga refrigran akan menguap.
2. SPESIIFIKASI PERALATAN
- Tipe : Refrigeration units
- Produk : Udara lewat air flow ducts dengan parameter yang bervariasi
- Refrigerant : R22
- Kompresor : 1 PK
- Boiler : 1500 Watt ( 3 variasi )
- Air Heater : 1500 Watt
- Exhoust Fan : 2 variasi putaran ( Low and High Speeds )
4. SKOPE PERCOBAAN
4.1 Mengukur Parameter
Karena banyaknya perubahan parameter akibat dari suatu besaran : semua
jenis parameter dapat dilihat pada formulir DATA PERCOBAAN A.C. BENCH yang
dikelompokan menurut :
- Fungsi :
1. Manometer
2. Termometer
3. Termokopel
4. Regavolt
5. Pressure Gage
- Fluida yang dilayani
1. Masa aliran udara pada Air Flow Duct
2. Air kondensasi yang terbentuk
3. Uap air dari Boiler untuk proses Humidifikasi
4. Refrigerant R 22 yang bersirkulasi
5. Alkohol sebagai indikator pada MANOMETER
- Produk :
1. Udara dengan temperatur, kelembaban dan kapasitas tertentu.
4.2 Menghitung
Dari percobaan Low Speed dan High Speed hitung.
- Beban pendinginan
- Koefisien prestasi (C.O.P)
- Efektifitas EVAPORATOR
- Buat diagram psykrometric letak titik B dan C (berapa nilai RH) hubungkan
garis B dan C pada tiap kecepatan
5. PETUNJUK OPERASI
5.1 Menjalankan Instalasi
1. Saklar induk dipasang pada posisi ON dengan Regavolt pada posisi IDLE.
2. Atur pembebanan Air Flow Duct dengan menggunakan saklar, dari semua
komponen pelengkap (Boiler, Air heater dan Regavolt). Posisinya disesuaikan
dengan kombinasi & variasi data yang ditentukan untuk setiap kelompok
praktikum.
3. Setelah terbentuk uap air selanjutnya regavolt diatur supaya ada aliran udara
melalui evaporator, dengan tujuan membebani evaporator dengan mengatur
posisi regavolt sesuai variasi data untuk masing-masing kelompok.
4. Kompresor dijalankan sehingga terjadi sirkulasi refrigerant. Instalasi dibiarkan
beroperasi sampai terbentuk air kondensasi pada evaporator, lalu ditampung
dengan gelas pengukur.
5. Setelah air kondensasi terbentuk barulah pencatatan data-data bisa dimulai.
PERHATIKAN !!!
UNTUK SETIAP MELAKUKAN PERUBAHAN DARI LOW COOL KE HIGH COOL
ATAU SEBALIKNYA DIBUTUHKAN WAKTU (DURATION) 5 MENIT.
6. PENGAMBILAN DATA
- Pengambilan data baru boleh dimulai setelah ada air kondensasi yang terbentuk
pada evaporator.
- Setiap kombinasi parameter supaya diambil data-datanya sebanyak 3 x.
- Data-data dianggap valid jika pencatatan dilakukan setelah kondisi betul-betul
dalam keadaan steadi (steady state), yang ditandai dengan tidak adanya
fluktuasi nilai temperatur, tekanan statik dan pressure gauge
PP
U
A B
m
U
BOILER
P
B
Kekekalan massa :
mB= mA + mU
didapat :
Dengan mengabaikan Losses dapat dihitung Efisiensi Ketel Uap
QB
B PB
mU h fg
PB
dimana :
mU : Laju aliran massa uap yang dibangkitkan (kg/dtk)
mA : Laju aliran massa udara luar yang dihisap fan
hfg : Enthalpi Penguapan (kJ/kg)
PPU : Daya Pemanas Udara (kW)
PB : Daya Pemanas Boiler (kW)
HL A-B : Energi Hilang pada daerah A-B (Joule/dtk)
υA : Volume spesifik udara pada penampang di - A biasa dicari dari
psychrometric (m3/kg)
Z : Tinggi skala terbaca pada Manometer
B C
Q
R
m CO e
N f
Keseimbangan Energi
m B hB - m C hC = QRef + m CON hCON + HL B-C
Kekekalan massa
mB - mC = m CON
WCOMP
* WCOMP
m ref
h2 h1
Efektifitas Evaporator
T1 T 4
ev
TB T4
Asisten laboratorium
( ….….………...... )
Data sah jika ada tanda tangan asisten lab.
Asisten laboratorium
( ….….………...... )