BOILER
A. Tujuan Percobaan
diharapkan dapat :
B. Dasar Teori
1. Pengertian Boiler
Boiler merupakan peralatan penghasil uap. Uap ini diperoleh dari air yang
dipanaskan sebagai hasil pembakaran sejumlah bahan bakar. Bahan bakar boiler
di Laboratorium teknik energi adalah bahan bakar jenis cair, yaitu solar. Nilai
kalor bahan bakar dapat diperoleh dari data yang dikeluarkan oleh pertamina atau
Energi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap adalah entalpi
pengisian.
Eu = ma (hu – ha) KJ
c. Efisiensi Boiler
ma ( hu – ha ) = ma ( hu – Cp (ta – 0))
= Pg + Patm
m a ( hu − ha )
ηth =
mbb N bb
dari aliran panas jenis rata-rata gas buang. Temperatur rata-rata gas
Keterangan :
hu = entalpi uap.
Meter tekanan ;
Meter temperatur;
C. Langkah Percobaan
Stop watch.
2. Menghidupkan Boiler
Persiapan percobaan
Memastikan red fire valve arm pada pemasok minyak ketel uap
Memutar kunci saklar permulaan boiler pada posisi on. Pada kondisi
ini pompa pengisian air boiler bekerja dan memompa air kedalam
boiler. Hal ini berlangsung terus sampai ketinggian air pada boiler
i. Penyalaan pembakar
kotak kendali boiler dan tekan tombol berwarna hijau pada sebelah
j. Pemanasan Boiler
pengesetan)
3. Mematikan Boiler
Matikan electrical circuit breaker yang terletak pada sebelah kiri kotak
kontrol.
sampai pompa air pengisi ketel menyala kemudian menutup kembali katup
tersebut.
4. Prosedur Percobaan
pada tata cara menghidupkan boiler. Jika semua sudah siap boiler dapat
Mencatat parameter yang dibutuhkan daria awal operasi dan catat pula
throting calorimeter).
D. DATA HASIL PERCOBAAN
Dengan menggunakan data No.1 pada tabel hasil pengamatan sebagai dasar
perhitungan, diperoleh:
Diketahui :
Suhu air, TW = 34 oC
Suhu udara, Ta = 35 oC
Suhu uap, Ts = 34 oC
h1 = 142,5 kJ/kg
4) Entalpi uap, hs = h2 :
Dari tabel A-4b (kondisi uap jenuh) Untuk Pabs = P2 = 1,93 Bar diperoleh :
h2 = 2672,28 kJ/kg
√ ρsat
.
ms =7,562× h mmHg × [kg / jam],
q
dimana :
1
3
sat = ν sat [ m /kg ] , sat diperoleh dari tabel A-4b
1
Jadi, sat = 3
=1,08 kg /m3
0,92[ m / kg]
diperoleh q = 0,75
Sehingga diperoleh :
√
.
1,08
m s =7,562× 760 × [kg/ jam] = 250,16 Kg/Jam
0,75
1 jam
Qout = ms [kg/jam] (h2 – h1) [kJ/kg] 3600 s [kW]
1 jam
= 250,16 [kg/jam] ( 2672,28-142,5) [kJ/kg] 3600 s = 175,79 kW
7) Efisiensi thermal, boiler :
Qout 175,79
thermal = ×100 %= ×100 %=25,08 %
Q¿ 700,65
Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama untuk analisa data yang
lain,maka diperoleh hasil untuk data yang lain pada tabel 2.2
F. TABEL HASIL ANALISA DATA
3 23 3,93 9,34 × 10
−3
403,95 350,49 252,66 62,54
4 25 4,93 8,4 × 10
−3
363,3 390,38 282,53 77,76
5 27 5,93 7,7 ×1 0
−3
333,02 250,16 175,79 52,78
7 29 7,93 7,01 ×1 0
−3
303,18 490,97 358,16 118,13
16.5
16
15.5
15
Vbb (liter)
14.5
14
13.5
13
10 15 20 25 30 35
t (menit)
Grafik 2.1 Kurva hubungan antara waktu yang dibutuhkan (t) terhadap konsumsi
bahan bakar (Vbb).
140
120
100
80
ηb (%)
60
40
20
0
14 14.2 14.4 14.6 14.8 15 15.2 15.4 15.6 15.8 16
Vbb (liter)
Grafik 2.2 Kurva hubungan antara efisiensi boiler ( ηb) terhadap konsumsi bahan
bakar (Vbb).
400
350
300
Qout(kW)
250
200
150
10 15 20 25 30 35
t (menit)
Grafik 2.3 Kurva hubungan antara waktu yang dibutuhkan (t) terhadap daya uap
(Qout)
5
P(bar)
0
10 15 20 25 30 35
t (menit)
Grafik 2.4 Kurva hubungan antara waktu yang dibutuhkan (t) terhadap tekanan
uap (Puap)
220
210
200
T (oC)
190
180
170
160
10 15 20 25 30 35
t (menit)
Grafik 2.5 Kurva hubungan antara waktu yang dibutuhkan (t) terhadap temperatur
flue draught (Tflue draught)
H. KESIMPULAN